You are on page 1of 53
SKKNI STANDAR KOMPETENS! KERJA NASIONAL INDONESIA MEKANIK ENGINE ALAT BERAT DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 2008 FINAL 48 WT Nomor Regristrasi SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA MEKANIK ENGINE ALAT BERAT pa DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 2008 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri diperlukan adanya perangkat standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi kebutuhan pasar sesuai dengan kompetensinya. ‘Standar Kompetensi Kerja Nasional Indone: penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya, (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat ‘Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku pelaksana langsung dilapangan dan ahlinya dari jabatan kerja yang bersangkutan. Hasil_ anal kompetensi untuk jabatan Kerja Mekanik Engine Alat Berat pada ekerjaan Sektor Konstruksi ditransformasikan ke dalam Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) yang kemudian dibahas pada forum Pra Konvens! Selanjutnya finalisasi konsep RSKKNI tersebut dilaksanakan dalam suatu Konvensi Nasional yang melibatkan para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja untuk mendapatkan konsensus dan selanjutnya ditetapkan menjadi SKKNI. SKKNI ini digunakan sebagai acuan dalam pembinaan dan penetapan persyaratan pada jabatan termaksiud dan berlakuk secara nasional. Dinarapkan dengan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan. Disisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masin memerlukan penyempuraan sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seria kebutuhan Industri Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempumaan ssangat diperlukan Akhimya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih. Jakarta, ... Juni 2008, Departemen Pekerjaan Umum Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .... DAFTAR ISI. BABI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan a kh & Pengertian SKKNI ... c D. Penggunaan SKKNI E. Struktur, Skema Pengembangan dan Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia F Kodefikasi Standar Kompetensi .. 9 G Gradasi Kompetensi KUNI ...rcceieienennsnntinenntnnnntinnntnnnnnt 12 H. Rumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ....... ae 19) |. Tim Penyusun Standar Kompetensi .... a0) BAB I. STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKSI SUB BIDANG PEKERJAAN KONSTRUKSI JABATAN KERJA MEKANIK ENGINE ALAT BERAT ‘A. Standar Kompetensi Mengacu Jenjang Kualifikasi / Jabatan Kerja B. Posisi Jabatan Kerja .. 19 C. Pemaketan SKKNI dalam Kualifikasi Jabatan Kerja 20 D. Uraian Unit-Unit Kompetensi 22 BAB Ill, PENUTUP. BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang: Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya tersurat dan tersirat bahwa tenaga kerja yang melaksanakan Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau keterampilan. Keharusan memiliki Sertifikasi Keahlian dan atau Keterampilan tersebut mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang betubbetul dapat diandalkan. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (stander baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas tenaga kerja jasa konstruksi. Sesuai dengan Keputusan Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) No. 71/KPTS/D/VIIV2001, pasal 2 ayat (1) menjelaskan bahwa Tujuan sertifikat adalah memberikan informasi objektif kepada para pengguna jasa bahwa kompetensi tenaga kerja yang bersangkutan memenuhi bakuan kompetensi yang ditetapkan untuk Klasifikasi dan kualifikasinya, dan pasal 9 ayat (1) yang menyatakan bahwa untuk setiap kualifikasi dalam suatu Klasifikasi harus dibuat bakuan kompetensinya secara jelas termasuk tata cara mengukur. Selain itu undang-undang nomor 13 tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan, terutama pasal 10 ayat (2), menetapkan bahwa Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan rogram pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja, diperjelas lagi dengan Peraturan Pelaksanaannya yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 31 tahun 2006, tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional : . Pasal 3, Prinsip dasar pelatihan kerja adalah, huruf (b) berbasis pada kompetensi kerja. Pasal 4 ayat (1), Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut diatas menyebut tentang kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas Sumber Daya Manusia yang terbentuk dengan menyatunya 3 aspek spesifik terdiri : Ranah Pengetahuan (domain Kognitif atau Knowledge), Ranah Keterampilan (domain Psychomotorik atau Skill) dan Ranah ‘Sikap Perilaku (domain Affektif atau Attitude/Ability), atau secara definitif pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku kerja yang tepat, guna mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan. Jadi apabila seseorang atau berkelompok telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut : dalam kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume dan dimensi selesai dalam yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar dan mutu/ spesifikas tempo yang ditentukan. Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing, Tujuan Penyusunan Standar kompetensi Sektor Jasa Konstruksi_mempunyai tujuan yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bergerak dalam bidang keahlian tersebut diatas sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak diantaranya : 1. Institusi pendidikan dan petatihan ‘a. Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum. b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan sertifikasi 2. Dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerja a. Membantu dalam rekruitmen tenaga kerja b. Membantu penilaian unjuk kerja ._Mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan kebutuhan d. Untuk membuat uraian jabatan 3. _Institusi penyelenggara pengujian dan sertiikasi @. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan sertifkasi Selain tujuan tersebut diatas, tujuan lain dari penyusunan standar ini adalah untuk mendapatkan pengakuan secara nasional maupun internasional. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah : 1. Menyesuaikan penyusunan standar kompetensi tersebut dengan kebutuhan industriJusaha, dengan melakukan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif 2, Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang digunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement — MRA) 3. Dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi pekerja, asosiasi industriusaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatinan profesi atau para pakar dibidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsesus dan pemberlakuan secara nasional. ©. Pengertian SKKNI 1. Kompetensi Kerja Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan 2. Konsep SKKNI ‘Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian, sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. D. Penggunaan SKKNI Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa bermantaat apabila telah terimplementasi secara Konsisten. Standar Kompetensi Kerja digunakan sebagai acuan untuk : 1. Menyusun uraian pekerjaan. 2. Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia. 3. Menilai unjuk kerja seseorang, 4. Sertifikasi Kompetensi/Profesi di tempat kerja. Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka ‘seseorang mampu : 1. Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan. 2. Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan. 3. Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula, 4. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau ‘melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda E. Struktur, Skema Pengembangan dan Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Konstruksi mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan SKKNI dan (Pada tahun 2008 masih Rancangan) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. ...../PRTW/M/200..., tentang : Pedoman Pembinaan Teknis Pelaksanaan Sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi. 1. Struktur Standar Kompetensi Standar Kompetensi suatu Bidang Keahlian distrukturkan dengan bentuk seperti di bawah ini (bentuk ini diterapkan secara luas di dunia intermasional) : STRUKTUR STANDAR KOMPETENS! STANDAR KOMPETENS! Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjagn tertentu ¥ UNIT KOMPETES! Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen-kompetensi ELEMEN KOMPETENS! Merupakan sejumiah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati KRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi yang dipersyaratkan tersebut terukur_berdasarkan pada tingkat yang diinginkan BATASAN VARIABEL Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk kerja tersebut diaplikasikan PANDUAN PENILAIAN Pernyataan-pemyataan Kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan penil 2. Skema Pengembangan Standar Kompetensi ‘Skema pengembangan standar kompetensi dapat digambarkan sebagaimana diperlihatkan pada diagram di bawah ini, DETAIL SKEMA PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENS! 1, BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN 2. UNIT-UNIT KOMPETENS! 3, ELEMEN KOMPETENS! 4. KRITERIA UNJUK KERJA IONN ISNLadWO% 5. BATASAN VARIABEL 6. PANDUAN PANDUAN PENILAIAN PENILAIAN IsvIsIWwny 3. Format Standar kompetensi Kode Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada format kodifikasi SKKNI. dJudul Unit + Mendefinisikan tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi. Deskripsi Unit: Menjelaskan Judul Unit yang mendeskripsikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai standar kompetensi. Elemen Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk ‘Kompetensi mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi sasaran apa yang harus dicapai. Kriteria Unjuk —:- Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk Kerja memperagakan kompetensi di setiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu menilai dan apakah syarai- syarat dari elemen dipenuhi. Batasan Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria unjuk kerja Variabel diterapkan. Mendefinisikan situasi dari unit dan memberikan informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi perlengkapan dan materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan. Panduan : Membantu menginterpretasikan dan menilai unit dengan Penilaian mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan, untuk — memperagakan kompetensi__sesuai__tingkat keterampilan yang digambarkan dalam kriteria unjuk kerja, yang meliputi : = Pengetahuan dan keterampilan yang yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu. = Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan = Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian ‘Kompetensi : Keterampilan umum yang diperlukan agar kriteria unjuk kerja kunci tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan untuk eran / fungsi pada suatu pekerjaan. Kompetensi kunci meliputi 1, Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi. 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivtas. Bekerja dengan orang lain dan kelompok. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika Memecahkan masalah. Mengunakan teknologi Negeo Kodefikasi Standar Kompetensi. Kodefikasi unit kompetensi dan kualifikasi pada SKKNI Jasa Konstruksi pada dokumen ini, untuk sementara mencantumkan dua versi yaitu berdasar pada Kepmenakertrans No. 70A/MEN/2003 dan Permenakertrans No. 21 Tahun 2007. Pencantuman kedua versi pengkodefikasi tersebut berdasar pada beberapa pertimbangan sebagai berikut: a. Pengembangan standar kompetensi kerja pada jasa konstruksi telah dilakukan sejak tahun 2003, dan telah menghasilkan sekitar ....... jabatan kerja dan telah dipergunakan balk sebagai rujukan untuk penyelenggaraan pelatihan dan sertifiasi kompetensi b. Kodefikasi unit kompetensi dan kualifikasi jasa konstruksi dengan mengacu Kepmenakertrans No. 70A/MEN/2003, telah menjadi bagian dari data base pada sektor jasa konstruksi untuk Keperluan sertifikasi tanaga kerja, sertifikasi badan usaha dan dipergunakan pada saat MRA dengan negara lain. . Masalah harmonisasi kodefikasi unit Kompetensi dan kualifkasi pada jasa konstruksi akan menjadi salah satu topik, yang akan dibahas dalam kerangka kerjasama antara Dep PU, Depnakertrans dan LPJKN sebagaimana tertuang dalam SKB antara Dep PU, Depnakertrans dan LPUKN. d. Pencantuman kodefikasi unit kompetensi dan kualifikasi pada dokumen, akan ditetapkan setelah diperolehnya kesepakatan antara Dep. PU, Depnakertrans dan LPJKN. 10 4. Pengkodean Unit kompetensi dan Jabatan Kerja (versi Kepmenakertrans No. Kep-70A/MEN/2003 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) a. Pemberian Kode Jabatan Kerja Sub Bidang Pekerjaan Sumber Daya Ait ina] LoL o ToT o)foToT 0] .[fofo T TT \NomorJabatan Kea 2 digit amor un Kuala Level = Keahlan = (1), {Utama (1) sepadan KN level V. = Madya @2) sepadan KKNI leva V. {Muda (8) sepadan KKN~ level V. Keterampian = 2). “Tesi Senior (1) sepadan KK — level ‘Tekst Yuror (2) sepadan KKNI = level i. + Tenaga Terampil (3) sepadan KKNI = level | Fungsi Utama = ~ Perencana (1) + Pataksana (2) * Pengewas (3) agian Sub Bidang = = Untuk semua bagian sub bidang (0). Bendungan (1). Sungai (2). tigasi@), awa (@. = Drainese (5) ‘Sub Bidang = Sumber Daya Al (2). Untuk semua sub bidang = 0. ‘Sub Sektor/ Bidang = Sil (2), ‘Sekt Jase Konstuki (6), INDONESIA b. Pemberian Kode Unit Kompetensi ditambah (ofo) [of Versi tahun terekhr pembustan atau revi, 2 dig. 2 digi nomor ut unit Kompetens. 2. Pengkodean Unit kompetensi dan Jabatan Kerja (versi Permenakertrans No. PER.21/MEN/X/2007, tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) a. Kodifikasi Pekerjaan/ Profesi/ Jabatan Kerja Jasa Konstruksi (Berdasarkan PERMEN NAKERTRANS Nomor : PER.21/MEN/X/2007 dan KBLI 2005). "1 ‘8. Versi Pembuatan paket SKKNI2 digit nomor urut 8. KKNI Level | ll IV, V, I, Vil, Vil, OX (1 digit angka romawi) “7b. Sub Bagian Sub Bidang Pekerjaan Konstruksi / Lapangan usaha (pekerjaan/profesijabatan), 2 digit angka dari katalog jabatan kerja, 7a. Bagian Sub Bidang Pekerjaan Konstruksi (1 digit angka) ‘+ Semua Bagian Sub Bidang = 0 ‘+ Unsur Bagian Sub Bidang Konstruksi — Nomor urut 1 sidn ‘= (Contoh Pengairan : Bendungan (1), Sungal (2), Irigasi (3), Rawa (4), Drainase Kanal (5), Dermaga / Pantai (6). 6. Sub Kelompok : Usaha Jasa Konstruks (1 digit angka) pees — Pelaksanan Pengawasan Peningkatan Pemetinaraan Perbaikan 5. Kelompok * Penyiapan Lahan Bangunan Pengairan * Bangunan Dermaga + Pengerukan ‘Sub Golongan ‘© Penyiapan Lahan ‘© Konstruksi Bangunan Sipit © Konstruksi Khusus Golongan © Penyiapan Lahan ‘© Konst. Gedung & Bang. Sipil 2. Golongan Pokok : 245 4. Kategori: Konstruksi =F b. Kodefikasi setiap unit kompetensi mengacu pada format kodifikasi SKKNI yang sebagai berikut x[x[x].[x]x[ofo ofolo o]o (1) (2) (3) (4) 6 KELOMPOK SEKTOR st oe UNIT. NOMS ‘VERS! EKTOR — KOMPETENSI pei SEKTOR + Diisi dengan singkatan 3 huruf dari nama sektor. Untuk Sektor Konstruksi disingkat dengan .. 12 SUB SEKTOR Diisi dengan singkatan 2 huruf dari sub sektor. Jika tak ada sub sektor, diisi dengan huruf OO. Untuk Sub Sektor vv» disingkat... KELOMPOK UNIT: _Diisi dengan 2 digit angka yaitu KOMPETENSI 00: Jika tidak ada grup. 01: Identifikasi Kompetensi Umum yang diperlukan untuk dapat bekerja pada sektor. 02: Identifikasi Kompetensi Inti yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tugas inti pada sektor tertentu 03: Identifikasi Kompetensi Kekhususan / spesialisasi dst yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tugas spesifik pada sektor tertentu NO. URUT UNIT Diisi_ dengan “nomor urut unit kompetensi dengan KOMPETENS! menggunakan 3 digit angka, mulai dari 001, 002, 003 dan seterusnya. VERSI UNIT Diisi dengan nomor urut versi menggunakan 2 digit angka, KOMPETENS! mulai dari 01, 02, 03 dan seterusnya. Gradasi Kompetensi Kun Kompetensi Kunci Tingkat 1 Tingkat 2 bagi menjadi 3 tingkat berdasar tingkat kesulitan pekerjaan. : Kemampuan untuk mengerjakan tugas rutin menurut cara yang telah ditentukan, bersifat sederhana dan merupakan pengulangan, serta sewaktu-waktu sering diperiksa perkembangannya. Unjuk kerja tingkat-1 adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menjelaskan pekerjaan sederhana berulang-ulang secara efisien dan memuaskan berdasar pada kriteria atau prosedur yang telah ditetapkan dengan kemampaun mandiri. Untuk itu tingkat 1 ini harus mampu 1) Melakukan proses yang sederhana dan telah ditentukan, 2) Menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kemampuan untuk mengerjakan tugas yang lebih Iuas dan lebih rumit yang ditandai dengan peningkatan otonomi pribadi terhadap pekerjaannya sendiri dan pekerjaan tersebut kemudian diperiksa oleh atasan_ setelah pekerjaan selesai. Maka unjuk kerja tingkat-2 merupakan tingkat_kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas / pekerjaan yang menentukan pilihan, aplikasi dan integrasi dari sejumiah elemen atau data / informasi untuk membuat penilaian atas kesulitan proses dan hasil. Untuk itu, tingkat- 2 ini harus mampu : 1) Mengelola atau menyelesaikan suatu proses; 8 2) Menentukan kriteria penilaian terhadap suatu proses atau kerja evaluasi terhadap suatu proses. Tingkat 3: Kemampuan untuk mengerjakan kegiatan rumit dan tidak rutin yang dikerjakan sendiri dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain. Unjuk Kerja tingkat-3 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merancang kembali proses, menetapkan dan menggunakan prinsip-prinsip dalam rangka menentukan cara yang terbaik dan tepat untuk menetapkan kriteria penilaian kualitas, Untuk itu, pada tingkat-3 ini harus mampu 1) Menentukan prinsip dasar dan proses; 2) Mengevaluasi dan mengubah bentuk proses atau _membentuk ulang proses; 3) Menentukan kritetia untuk mengevaluasi dan / atau penilaian proses. H, Rumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KUALIFIKAS! EARABETEN, KEGIATAN PENGETAHUAN | TANGGUNG JAWAB Melaksanaken Kegan + Lingkup terbatas + Mengungkap kembai_| « Terhadap kegiatan sesual aan + Berulang dan sudah biasa |» Menggunakan pengetahuan yang |» Dibawah pengawasan + Dalam konteks yang ferbatas langsung, terbales + Tidak memerkan | « Tidak ada gagasan tanggungiawab terhadap pekerjaen orang iain, Wslaksanakan Kegiatan’ + Lingkup agak vas, + Mengungkap Kembali | » Terhadap kegiatan sesual arahan ‘+ Mapan dan sudah biasa. | + Menggunakan pengershvan yang | © Dibawah pengswasan + Dengan pithan-pihian terbatas, tidak langsung dan yang teratas terhadep pengendalan mut tejumlan tanggapan rin " + Tidak memertuxan | » Punya tanggung gagasen jawab terbatas terhadep kuanttas | dam mutu + Dapat cer tanggung jawab membimomng orang lan 14 PARAMETER KUALIFIKAS! KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB Melaksanakan kegiatan * Dalam lingkup yang iuas | « Menggunakan + Terhadap kegiatan dan memerlukan engetahuan- sesual arahan dengan keterampilan yang sudan | pengetahuanteoriis | _otonomterbatas. baku yang relevan * Dibawah pengawasan * Dengan pilitan-piihan | + Menginterpretasikan | fidak langsung dan terhadap sejumlah emeriksaan mutu, prosedur i + Bertanggungjawab + Dalam sejumiah konteks | « Menggunakan ‘secara memadai yang sudah biasa Perhitungan dan terhadap kuanttas pertimbangan Menerapkan sejumiah | + Dapat ciberi pemecahan masalah | — tanggungjawab yang sudah baku. terhadap hasi kerja | orang lain. Melaksanaken kegiatan + Menggunakan basis | + Temadap kegiatan pengetahuan yang yang direncanakan keterampilan penalaran Iuas dengan sendir. teknis. mengaitkan sejumah konsep teortis, * Dibawah bimbingan + Dengan pilinan-pilinan dan evaluasi yang yang banyak terhadap | » Membuat interpretasi | luas. sejumlah prosedur. analisis terhadap data yang tersedia| + Bertanggung jawab * Dalam berbagai konteks penuh terhadap v yang sudah biasa maupun | * Pengambitan kuantitas dan mutu yang tidak biasa. keputusan hasil kerja. berdasarkan kaidah- kaidah yang bertaku. Menerapkan sejumiah Pemecahan masalah yang bersifat inovatif terhiadap masalah- masalah yang konkrit dan kadang-kadang tidak biasa. + Dapat diberi tanggung jawab terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain, 18 PARAMETER KUALIFIKAS! KEGIATAN. PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB ‘Melaksanakan kegiatan Melakukan + Dalam lingkup yang luas | + Menerapkan basis | « Kegiatan yang dan memeriukan pengetahuan yang diarahkan sendiri dan keterampian penataran las dengan kadang-kadang teknis khusus pendalaman yang memberikan arahan (spesialisasi) ‘cukup dibeberapa kepada orang lain. area + Dengan pilhan-pilihan * Dengan pedoman atau yang sangat luas teriadap | + Membuat interpretasi | fungsi umum yang ‘sejumlah prosedur yang altk terhadap Iuas, bbaku dan tidak baku sejumiah data yang | « v tersedia yang memiiki ‘+ Yang memerlukan banyak | cakupan yang iuas | » Kegiatan yang pilihan prosedur standar memerlukan tanggung maupun non standar + Menentukan metode- | jawab penuh baiksifat, metode dan prosedur_ | jumlah maupun mutu ‘+ Dalam konteks yang rutin | yang tepat-guna dalam | dari hasil kerja. rmaupun tidak rutin. Pemecahan sejumiah msalah yang konkrit | + Dapat di yang mengandung tanggungjawab ‘unsur-unsur teoritis terhadap pencapalan hasil keri. ‘elaksanakan Kegiatan Melakukan + Dalam jingkup yang ‘+ Menggunakan + Pengelolaan sangat luas dan pengetahuan khusus | — kegiatan/proses memerlukan keterampilan | yang mendalam pada | kegiatan. Penalaran teknis khusus. beberapa bidang + Dengan pilinan-pilihan | # Melakukan analisis, | «Dengan parameter yang sangat luas terhadap | memformat ulang dan | yang luas untuk | sejumiah prosedur yang mengevaluasi kegiatan-kegiatan bbaku dan tidak baku serta | informastinformasi yang sudah tertentu kombinasi prosedur yang | yang cakupannya luas vl tidak baku + Merumuskan langkah- | + Kegiatan dengan + Dalam konteks rutin dan langkah pemecahan penuh menentukan tidak rutin yang berubah- | yang tepat, baik untuk | — tercapainya hasil kerja tubah sangat tajam masalah yang konkrit | pribadi dan atau maupun abstrak kelompok. + Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hrasil kerja organisasi Mencakup Keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan | seseorang untuk : + Menjelaskan secara sistematik dan koheren atas prinsip-prinsip utama dari suatu vil bidang dan, Melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara manditi disuatu bidang menunjukkan ‘kemandirian intelektual serta analisis yang tajam dan Komunikasi yang bai Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggung jawab yang memungkinkan vit seseorang untuk : ‘+ Menunjukkan penguasaan suatu bidang dan, 16 PARAMETER KUALIFIKAS! KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB ‘+ Merencanakan dan melaksanakan proyek peneltian dan kegiatan intelektual secara original berdasarkan standar-standar yang diakui secara intemasional. Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk : % + Menyumbangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual yang dinilai oleh ahi independen berdasarkan standar internasional. |. Tim Penyusun Standar Kompetensi Tim penyusun Standar Kompetensi Kerja terdiri atas : Pengarah, Tim Pelaksana, Tim Teknis, Tim Komite, Peserta Workshop, Peserta Pra Konvensi dan Peserta Konvensi: Pengarah : 1. Ir. Andreas Suhono, M.Sc Ka. Pusbin KPK Dep.PU Fasilitator ‘Sudarsono Sidk, BME Peserta Worksop NO NAMA ‘JABATAN PERUSAHAAN 7 | Suyoto Bharata Sekretaris | PT. Piranti Karya Prima 2 | Sudiyono ‘Anggota | PT. Cipta Krida Tama 3_| Joko Ruswanto ‘Anggota_ | PT. Cipta Krida Tama 4_|M. Farkhan ‘Anggota | PT. Cipta Krida Tama | Yusuf Subarkah ‘Anggota_| PT. Hexindo 6 | Warman ‘Anggota | PT. Hexindo 7 | Sihono ‘Anggota | PT-Piranti Kaya Prima 8 | Purwantoro Herry ‘Anggota_| PT. Pama 9 | Martoyo ‘Anggota | PT. Karya Titan 10 | Sahlan Santoso ~ Anggota | PT. Piranti Karya Prima 41 | Suharjono ‘Anggota_| PT. United Tractor 12 | Supangat Anggota_| Balai P2 13 | Trisulo ‘Anggota | Pusbin KPK 14 | Sugeng Maryono ‘Anggota | Balai P2 18 | Untung Subagio ‘Anggota _| Balai P2 16 | Shalman Damad ‘Anggota Balai P2 77_| Budi Pranoto ‘Anggota | Balai P2 Peserta Pra Konvensi : 7 NO NAMA JABATAN PERUSAHAAN 1 | Drs. Bahrul Amin, ST, MPd. | Ketua | FT. UNP 2 | Sudarsono Sidi. Presenter | Praktisi | Suyoto Bharata anggota | PT. Piranti Karya Prima 4 | Novelwis BME anggota_ | ALKAL 5 |r. Zulhendri MT. anggota | ALKAL 6 | Ade Indra, STMT. anggota_| ITP 7__| Yohannes anggota | Dinas Prasarana Jalan @ _| Drs/Hasan Maksum MT. anggota | FT. UNP 9 | Hafni, ST. ‘anggota. |iTP 10 | Suryadimal ‘anggota_ | FTUBH 11 | SyafriST, MT ‘anggota | Politeknik 2 ‘anggota | Praktisi “43 | Zulmaifi, BE anggota. |ALKAL 14 | Rachmad Sudjali anggota_|BNSP 15 | Nurmatias, ST anggota | ALKAL Peserta Konvensi NO NAMA JABATAN PERUSAHAAN 1 | Sudarsono Sidik BME Ketua | Praktisi 2 | Suyoto Bharata. Presenter | PT. Piranti Karya Prima 3 | Ir, Supangat, M.Eng anggota | Pusbin KPK 4 | Moch. Farkhan anggota | PT. Cipta Krida Tama 5 | Trisulo, BE anggota | Pusbin KPK | Budi Pranoto anggota | Praktisi 7 | Tisulo, BE anggota | Bid. PMTK Pusbin KPK 8 | Sihono anggota | PT. Hasfam Dian Konsultan 9 | Martoyo, BE ‘anggota | PT. Karya Titan 10 | ir. Sarimun, CES anggota | Pusdikiat Dep: PU 77 [ir Supanga, MEngt ‘anggota | Ka.Bid PMTK Pusbin KPK 12 | Moch. Farkhan anggota | PT. Cipta Krida Tama A 18 BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKS! JABATAN KERJA MEKANIK ENGINE ALAT BERAT Standar Kompetensi Mengacu Jenjang Kualifikasi / Jabatan Kerja Penetapan jenjang kualifkasi jabatan kerja/profesi kerja mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kerangka Kualifikasi Jasa Konstruksi (KKJK) Sesuai dengan hasil studi literatur, konsep standar Kompetensi mencakup semua aspek kinerja tugas / pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya pada kemampuan tugas secara sempit tetapi mencakup 5 (ima) dimensi kompetensi yang perlu dikembangkan, yaitu 1, Kemampuan dalam tugas (task skill) 2. Kemampuan mengelole tugas (task menagement skill) 3. Kemampuan mengatasi duatu masalah tak terduga dengan cermat dan tepat (contegency managenet skill) Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/role environment skill) 5. Kemampuan mentranfer atau adaptasi dalam situasi yang bberbeda / baru (tranferable) management skill) Dimensi kompetensi tersebut diatas dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari format standar misainya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja dan batasan variabel. Posisi Jabatan Kerja Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan Standar Kompetensi Kerja bidang pekerjaan tertentu antara lain bidang pekerjaan Pemeliharaan dan perbaikan engine alat berat dipersiapkan untuk pegangan atau tolok ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja Mekanik Engne Alat Berat . Jabatan kerja dimaksud harus jelas dan pasti posisinya dalam klasifikasi dan kualifkasinya, pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi seperti tipikal struktur organisasi sebagai berikut : "TWPIKAL ORGANISASI PELARSANA PROVER 19 Roa) | Fane fo) moana) | nase ‘ary one wea] a a0] ever] {tense —) [aor ‘See Panna | eon Sane] [remem] (wemrerwre] | A a = Pemaketan SKKNI dalam Kualifikasi Jabatan Kerja Sektor ‘Sub Sektor / Bidang Pekerjaan ‘Sub Bidang Pekerjaan Klasifikai Nama Jabatan Kerja / Profesi Kerja Jenjang KKNUKKJK Diskripsi JabatanKerja / Profesi kerja Kode Jasa Konstruksi Mekanikal ‘Semua Sub Bidang Pekerjaan / Konstruksi : Pelaksanaan 2 Mekanik Engine Alat Berat Sertifikat Il (Dua) / Teknisi Yunior : Melaksanakan pemeliharaan, perbaikan, Trouble shooting engine alat berat dan membuat laporan pekerjaan 2 INA5220.222. xx. / Kelas dalam Kualifikasi Ker- F 45. Ja kualifkasi jabatan kerja Mekanik Engine Alat Berat pada pekerjaan konstruksi dibedakan dalam 3 (tiga) Kelas menurut tingkat kesulitan pekerjaan yang dilakukannya, dijabarkan ke dalam pekerja- an dan tugas sebagai berikut : No. Pekerjaan Kelas til Kelas I Kelas | Menerapkan —Keselamatan 1. | dan Ke-sehatan Kerja dan | Menerapkan | Menerapkan | Menerapkan Lingkungan Hi-dup (K3-LH) 20 2, |Menerapkan komunikasi di] Menerapkan | Menerapkan | Menerapkan tempat kerja 3, |Menerapkan kerjasama di-| Menerapkan | Menerapkan | Menerapkan tempat kerja 4. |Menaidentiikasi Komponen | Melaksana | Molaksana | Meleksona "| utama engine kan kan kan | Melaksanakan —perelina-| ‘Melaksana | Melaksona Melaksana raan engine kan kan kan eh Meta keene egret Melaksana | Melaksana ringan engine (minor repair) kan kan 7 |Melaksanaken perbaikan i I eee Engine ( Major Repair) kan Menganalisa dan mengatasi 8 | gangguan (trouble shooting) ‘f 5 Mead an engine 9, | Membuat laporan pekerjaan | Melaksana |” Melaksana | Melaksana kan kan kan Syarat Jabatan Kerja a. Pendidikan minimal: SLTA atau setara b. Pengalaman Kerja > Kelas Ill * Telah melaksanakan pekerjaan pemeliharaan minimal selama 2000 jam = Telah mempunyai Sertifikat Kompetensi Kerja Mekanik Engine Alat Berat Kelas Ill > Kelas I = Telah melaksanakan pekerjaan perbaikan ringan (minor ripair) engine alat berat selama 2000 jam + Telah mempunyai Sertifkat Kompetensi Kerja Mekanik Engine Alat Berat Kelas Ill dan Kelas Il > Kelas! = Telah melaksanakan pekerjaan _perbaikan troubleshooting engine alat berat selama 2000 jam = Telah mempunyai Sertifikat Kompetensi Kerja Mekanik Engine Alat Berat Kelas Ill, Kelas I dan Kelas | (major repair) dan c. Persyaratan Lain : Kesehatan Fisik baik dinyatakan dengan keterangan dokter. KOMPETENSI KERJA : 2 Kompetensi Kerja Mekanik Engine Alat Berat,tediri dari No. No. Kode Unit Kompetensi KOMPETENSI UMUM 4. | INA8220.222.xx.01.08 maha ae Tl en 2. | 1NA.5220.222.x x.02.08 | Menerapkan komunikasi ditempat kerja 3. | 1NA5220.222.x.03.08 | Menerapkan kerjasama ditempat kerja KOMPETENS! INTI 1 | 1NA.5220.222.x x.04.08 | Mengidentifikasi komponen utama engine 2. | 1NA5220.222.xx.05.08 | Melaksanakan pemelinaraan engine 2. | maszzoazaxxosce |Meksanakan perbakan ingen (mor repay 4. | 1NA5220.222.x%.07.08 | Melaksanakan perbalkan (major repair) engine s._| INasz20.220x.0808 | Neganaiea dan mengass gore (ouie: | 6. | 1NA5220.222.%.09.08 | Membuat laporan pekerjaan | KOMPETENS! PILIHAN 1 3 F D. Uraian Unit- unit Kompetensi Uraian unit-unit kompetensi tergambarkan sebagai berikut 22 KODE UNIT 2 INA.5220.222.x x.01.08 JUDUL UNIT 1 Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3-LH) DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup sesuai dengan prosedur (K3-LH) ELEMEN iGieeTEa KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja 1.1. Keadaan di tempat dan lingkungan kerja diperiksa untuk mengetahui dengan pasti risiko kecelakaan yang bisa terjadi 1.2. Bahan ataupun barang yang berpotensi menimbulkan bahaya di tempat kerja. disingkirkan ketempat yang telah ditentukan, sehingga risiko bahaya menjadi sekecil ‘mungkin 1.3. Tempat kerja dibersinkan dari bahan dan barang yang dapat menimbulkan bahaya, sehingga tempat kerja menjadi aman dari bahaya yang kemungkinan timbul 2, Mengevaluasi bahaya dan resiko kecelakaan kerja 2.1. Persyaratan dan batas maksimum kerusakan dildentifikasi, agar dapat dihindari bahaya karena kerusakan komponen yang terlalu berat 2.2. Dampak dari Kecelakaan kerja ditentukan agar dapat dilakukan antisipasi yang tepat bila terjadi kecelakaan kerja 2.3. Pekerjaan yang dapat menimbulkan bahaya dan resiko kecelakaan kerja dihindari, sehingga kecelakaan kerja dapat ditekan sekecil mungkin 3. Mengendalikan bahaya dan resiko kecelakaan kerja 3.1. Prosedur K3-LH diterapkan untuk pengendalian bahaya dan tisiko kecelakaan kerja secara konsisten 3.2. Semua prosedur terkait dengan pencegahan K3-LH di ‘tempat dan lingkungan kerja dijalankan dengan patuh 3.3. Alat pelindung diri (APD) dipakai dengan benar dan alat Pengaman kerja (APK) digunakan sesuai dengan ketentuan K3-LH 4, Meningkatkan kepedutian terhadap pelaksanaan K3-LH 4.1. Sosialisasi yang bethubungan dengan K3-LH diterapkan ‘sesuai prosedur 4.2. Penjelasan (briefing) K3-LH secara berkala diterapkan sesual prosedur 4.3. Penerapan K3 LH dilaksanakan sesuai prosedur 23, BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel 1.4. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada mekanik engine Kelas Ill, Kelas II dan Kelas | dimana engine sebagai penggerak utama (prime mover) alat berat yang bekerja dalam suatu kelompok kerja 1.2. Potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja yang diidentifikasi meliputi bahaya fisik, biologis dan kimia 1.3. Pengendalian bahaya dan resiko kecelakaan kerja mancakup : 1.3.1, Penerapan prosedur K3-LH secara konsisten 1.3.2. Kepatuhan dalam menjalankan prosedur pencegahan K3-LH 1.3.3. Pemakaian APD secara benar dan penggunaan APK sesuai dengan ketentuan 2. Perlengkapan dan peralatan 2.1, Alat Pelindung Diri (APD) 2.4.1. Safety shoes 2.1.2. Safety helmet 2.1.3. Sarung tangan 2.2. Alat pengaman kerja (APK) 2.2.1. Alat pemadam kebakaran ringan 2.2.2. Perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) 2.2.3. Rambu-rambu keselematan kerja 3. Tugas yang harus dilakukan 3.1. Mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja dengan cermat 3.2. Menentukan dampak dari kecelakaan kerja dan menghindarinya 3.3. Menerakan semua prosedur K3 LH 3.4. Mengikuti sosialisasi dan penjelasan K3 LH yang diberikan 4, Peraturan yang diperlukan : 4.4. Undang-undang No.1 / 1970 tentang Keselamatan kerja dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja 4.2. UU. No.4 / 1982 tentang lingkungan hidup dan peraturan lainnya_terkait dengan pencegahan pencemaran lingkungan PANDUAN PENILAIAN 1. Kaitan dengan Unit Kompetensi lain : 1.1. INA.6220.222.x x.05.08 Melaksanakan pemeliharaan engine 1.2. INA.5220.222.x x.06.08 Melaksanakan perbaikan ringan (minor repair) engine 1.3. INA.6220.222.x x.07.08 Melaksanakan perbaikan (major repair) engine 1.4. INA.5220.222.x x.08.08 Menganalis dan mengatasi gangguan (troubleshooting) engine 24 2. Kondisi Pengujian ‘Semua elemen kompetansi harus diujikan, mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, Pengujian dilaksanakan di dalam ruangan ataupun tempat kerja Metode pengujian dapat dilakukan dengan : 2.1. Wawancara / yjilisan 2.2. Ujitertulis 2.3. Pengamatan langsung di tempat kerja / uji praktek 3, Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1. Peraturan perundangan K3-LH 3.2. Jenis dan fungsi APD Jenis dan fungsi APK Pengendalian bahaya dan kecelakaan kerja Organisasi K3 4. Keterampilan yang dibutuhkan Mengidentifikai potensi bahaya dan kecelakaan kerja, Mengendalikan bahaya dan risiko kecelakaan kerja Mencegah pencemaran lingkungan 5. Aspek kritis yang harus diperhatikan 5.1. Kemampuan mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja 5.2. Kemampuan dalam mentaati ketentuan K3-LH 5.3. Kemampuan dan disiplin dalam memakai APD dan menggunakan APK 5.4. Tindakan penanggulangan kecelakaan kerja KOMPETENS! KUNCI | NO. | KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. | Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi 1 2. | Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. | Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. | Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. | Menggunakan gagasan secara teknis dan matematis 1 6. | Memecahkan masalah 1 7. | Menggunakan teknologi 2 KODE UNIT dl JUDUL UNIT : DESKRIPSI UNIT: 25 INA.5220.222. x x .02.08 Menerapkan Komunikasi ditempat kerja Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, Ketrampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan komunikasi di tempat kerja, selama pelaksanaan pekerjaan _identifikasi komponen utama, pemeliharaan, perbaikan dan menganalisa dan mengatasi gangguan engine ELEMEN KOMPETENEI KRITERIA UNJUK KERJA. 1, Mengidentifikasidan | 1.1 Informasi yang terkait dengan tugasnya diidentifikasi dan ‘menginterpreta diinterpretasikan Informasi diterima dengan menggunakan infomasi yang media dan cara yang tepat diterima ditempat 4.2. Jalur komunikasi antara atasan dan tenaga kerja tain kerja dikendalikan dengan baik 2. Menerapkan infomasi | 2.1. Setiap masukan yang sesuai dengan tujuan pertemuan yang telah disampaikan dan diterima dengan baik diidentifikasi kepada | 2.2. Hubungan antar personil ditempat kerja _dilaksanakan anggota kelompok dengan sopan 2.3, Hasil pertemuan diterapkan secara konsisten 3, Menerapkan sistem | 3.1. Format laporan yang telah ditentukan digunakan dengan pelaporan sesuai konsisten prosedur 3.2. Laporan dibuat dengan mencatat dan memasukkan data ke dalam form yang telah disediakan 3.3. Laporan disampaikan sesuai prosedur 3.4. Laporan diarsipkan sesuai dengan aturan yang berlaku BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel : 1.1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada mekanik engine Kelas Ill, Kelas I dan Kelas | dimana engine sebagai penggerak utama (prime mover) alat berat yang bekerja dalam suatu kelompok kerja 1.2. Unit mencakup 1.2.4. Perintah kerja diterapkan di tempat Kerja dengan menggunakan media yang tepat, 1.2.2. Edaran dari pimpinan yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan 1.2.3. Komunikasi dua arah 1.2.4. Laporan dari pelaksana untuk memeberikan informasi dan pertanggung Jawaban kegiatan yang dilaksanakan kepada atasan atau unit kerja terkait. 26 2. Perlengkapan dan peralatan 2.1. Media komunikasi : 2.41.4. Surat perintah kerja 24.2, Surat edaran 2.4.3. Laporan 2.2. Alat komunikasi : 2.2.1. Telepon 2.2.2. Komunikasi verbal 2.2.3. Fomulir standar perusahaan 3. Tugas yang harus dilakukan : 3.1. Menerima dan menyalurkan informasi 3.2, Menyapaikan dan menerima informasi dengan balk 3.3. Menerapkan system pelaporan sesuai prosedur 4. Peraturan yang diperlukan 4.1, Prosedur standar perusahaan 4.2. Pedoman kerja kelompok PANDUAN PENILAIAN 1. Kaitan dengan Unit lain 1.1. INA.5220.222.x x.03.08 Menerapkan kerja sama di tempat kerja 1.2. INA.6220.222.x x.04.08 Mengidentifikasi Komponen utama engine 1.3, INA.5220.222.x x.05.08 Melaksanakan pemeliharaan engine 1.4, INA.5220.222.x x.06.08 Melaksanakan perbaikan ringan engine 1.5. INA.5220.222.x x.07.08 Melaksanakan perbaikan engine 1.6. INA.5220.222.x x.08.08 Menganalisa dan mengatasi gangguan engine 2. Kondisi pengujian ‘Semua elemen kompetansi harus diujikan, mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Pengujian dilaksanakan di dalam ruangan ataupun tempat kerja Metode pengujian dapat dilakukan dengan 2.1. Wawancara / ujilisan, observasi, portoplio, 2.2. Ujitertulis 3. Pengetahuan yang dibutuhkan Pengetahuan dasamya adalah komunikasi, khususnya : 3.1. Komunikasi efektif 3.2. Jenis komunikasi 3.3. Sistem dan prosedur komunikasi 3.4. Struktur organisaasi 4. Keterampilan yang dibutuhkan a 4.1. Menerapkan Menerima, menganalisis dan menyampaikan informasi di tempat kerja 4.2. Menerima dan memberikan saran pada setiap pertemuan yang diikutinya 4.3, Menerapkan sistem pelaporan sesuai prosedur. Aspek kritis, Aspek kritis yang harus diperhatikan : 5.1. Kemampuan untuk melakukan komunikasi tertulis sesuai dengan bentuk forms standar perusahaan 5.2. Kemampuan menggunakan alat komunikasi 5.3. Kemampuan berkomunikasi secara efektif 5.4. _Kemampuan menerapkan sistem pelaporan sesuai prosedur KOMPETENSI KUNCI No. KOMPETENS! KUNC! TINGKAT NOaeene ‘Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi ‘Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan gagasan secara teknis dan matematis, Memecahkan masalah Menggunakan teknologi 7 1 1 2 1 1 2 28 KODE UNIT INA.5220.222.x x.03.08 JUDUL UNIT Menerapkan kerjasama ditempat kerja DESKRIPSIUNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan kerjasama dalam kelompok di tempat kerja selama pelaksanaan_pekerjaan identifikasi komponen uatama, pemeliharaan, perbaikan dan menganalisa dan mengatasi gangguan engine ELEMEN NOR SET ERS KRITERIA UNJUK KERJA 1.Menerjemahkan | 1.1. Tujuan dan peran_kelompok kerja dari sumber-sumber ‘tujuan dan peran yang benar diidentifikasi kelompok kerja 1.2 Kewenangen dan tanggung jawab kelompok kerja diidentifikasi dan disetujui 4.3. Perubahan tujuan dan peran kelompok kerja disepakati 2.Mengidentifikasi [2.1 Berkomunikasi dalam kegiatan kelompok digunakan cara tugas dan tanggung yang efektif dan tepat Jawab setiap 22 Kontribusi yang efektif dan tepat diberikan dalam anggota dalam pertemuan kelompok kerja berdasarkan kompetensi yang kelompok dimiliki masing-masing anggota 23° Catatan atau laporan hasil identifikasi dibuat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan 3. Melaksanakan 3.1. Kontribusi terhadap tugas dan tanggung jawab kelompok tugas sesuai diberikan dengan efektif dengan tanggung | 3.2. Kontribusi diberikan sesual dengan kompetensi masing- jawabnya dalam masing anggota kelompok kelompok. 3.3. Memberikan kontribusi pada pengembangan _peranan kelompok didasarkan pada pengertian bersama yang ‘obyektif dan kompetensi masing-masing, BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel 4.1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada mekanik engine Kelas Ill, Kelas Il dan Kelas | dimana engine sebagai penggerak utama (prime mover) alat berat yang bekerja dalam suatu kelompok kerja 4.2. Unit ini diterapkan di tempat kerja untuk dapat tercipta sinergi kelompok kerja 2. Petlengkapan dan peralatan : 2.1. Prosedur standar perusahaan 2.2. Uraian tugas pribadi dalam kelompok

You might also like