Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit (Departemen Kesehatan, 2002).
Tujuan keperawatan adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien
yang sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan.
Pada awalnya focus perawatan hanya dilakukan di rumah sakit saja.
Pasien setelah plang dianggap sembuh dan tidak perlu perawatan lanjutan,
sehingga inilah yang melatarbelakangi terbentuknya perawatan home care
, dimana ada kompetensi yang harus dimiliki untuk seorang perawat home
care yang akan dibahas dimakalah ini.
manapun.
Perlu adanya respon dari pastisipasi aktif dari pasien, perawat dan
dari pasien.
keluarga.
2.4 Keefektifan dan Efisiensi
Hal yang perlu diperhatikan perawat home care dalam bidang
keefektifan dan efisiensi pelayanan kesehatan
Home Care yang efektif dan efisien diperlukan untuk mengatasi
masalah kesehatan di Indonesia karena memiliki bentuk pelayanannya yang
fleksibel, mudah dimodifikasi berdasarkan kebutuhan, dan ekonomis.
Perawat menentukan jenis pelayanan yang dibutuhkan pasien, membuat
perencanaan kunjungan (jadwal kunjungan) multidisiplin dan mengadakan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain secara periodik atau sesuai
kebutuhan untuk menilai perkembangan pasien/ keluarga terhadap pelayanan
yang diberikan serta menilai kualitas pelayanan yang diberikan. Proses
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah yang efektif dan efisien
mencakup:
1. Melakukan seleksi kasus yang membutuhkan pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah.
o Resiko tinggi; Bayi, Balita, remaja, Ibu maternal, lansia;
o Cidera Tulang Belakang, Fraktur Multiple, Cidera Kepala;
o Pasien koma, Diabetes Melitus (DM), AIDS, Gagal Jantung,
Asma berat;
o Cerebro Vascular Accident (CVA, Stroke);
o Pasien dengan amputasi;
o Ketergantungan obat;
o Pasien dengan luka kronis;
o Disfungsi kandung kemih, neurologis;
o Pasien yang menerima pelayanan rehabilitasi;
o Pasien yang mendapat terapi atau Nutrisi melalui infus;
o Masalah ibu post partum dan masalah reproduksi;
o Pasien psikiatri, demensia;
o Kekerasan dalam rumah tangga.
2. Membuat Perencanaan Penyediaan Pelayanan. Dalam membuat
perencanaan, perawat bekerjasama dengan pasien, keluarga, pelaku rawat
dan tenaga lain (kesehatan maupun non kesehatan). Tindakan yang
dilakukan mengacu pada Standard Operational Procedure (SOP) yang
berlaku. Jenis tindakan yang dapat dilakukan yaitu tindakan yang bersifat
mandiri maupun tindakan kolaborasi. Kegiatan yang dilakukan antara
lain:
o Membuat rencana kunjungan (jadwal kunjungan).