You are on page 1of 22

VESIKOBULOSA KRONIK

PEMFIGUS VULGARIS PEMFIGOID BULOSA DERMATITIS HERPETIFORMIS


(MORBUS DUHRING)
Etiologi Autoimune Autoimune kronik Belum jelas
Usia >> 40-60th Usia tua >> 30th
Keluhan Nyeri, kadang gatal Sangat gatal
Predileksi Mula-mula di kulit kepala- Ketisk, lengan bagian flexor, Simetris: punggung, sacrum,
selaput lendir-meluas ke kulit lipat paha bokong, ekstensor lengan
lainnya atas, sekitar ssiku, lutuy
Eff bula kendur, lentikular – Bula dinding tegang Vesikel/bula berkelompok,
nummular, di atas dasar kulit dinding tegang diatas dasar
normal atau eritematosa. Bula pecah daerah lesi luas eritematosa; eritema, papulo-
tapi tidak bertambah vesikel
Bula pecah lesi bertambah

Nikolsky sign (+) (-)


Histo-PA Letak bula intradermal Letak bula subepidermal Letak bula subepidermal
Kelainan mukosa Erosi pd mukosa mulut 10-35%
mulut
Terapi Topical: Prednisone: 40-60mg/hari Depson:
As.fusidat 2-5% Dewasa: 200-300mg/hari
Basah: kompres dg garam faal Anak: 2mg/kgBB
NaCl 0,9% Antihistamin
Kering: bedak salisil Antibiotik
Sistemik: KIE: hindari makanan dari
prednisone:60-150mg/hari gandum

Gambar
REAKSI OBAT

Fixed Drug Eruption Steven Johnsen’s Toxic Epidermal Eritema Multiforme


(FDE) / Exantema Syndrom Necrolysis
Fixtum
Definisi Erupsi obat bila Hipersensitivitas IV Hipersensitivitas IV Reaksi akut pd kulit
berulang timbul di dan mukosa
tempat yang sama

Etiologi antibiotics,  Infeksi (virus herpes


carbamazepine, simpleks) ,
allopurinol, micoplasma
sulfonamides pneumoniae
 Obat
Sulfonamid, fenitoin,
barbiturat,
fenilbutason,
penisilin, alopurinol.
 Vaksinasi
 Idiopatik
Predileksi Genital, bibir, Mukosa mulut (100%), mata Kulit seluruh tubuh Akral, mulut, genital
ekstremitas (80%), genital (50%), lubang
hidung dan anus (8 &4%)
Eff Lesi eritematous TRIAS: Eritema generalisata lalu 1. MINOR
soliter/multiple dapat  Kelainan kulit: vesikel/bula lesi kulit, lesi mukosa (-
disertai bula. Eritema, vesikel, bula )
Purpura Epidermolisis diseluruh 2. MAYOR
 Kelainan selaput lendir di lesi kulit, lesi mukosa (+)
SembuhMakula tubuh. Terutama pada
 terutama mukosa
hiperpigmentosa, orivisium punggung dan bokong
mulut
bulat/oval (sulit hilang) MukosaPseudomembran,
Bibirkrusta merah-hitam
 Kelainanan mata
Konjungtivitis kataralis
K.purulen, ulkus kornea, iritis

Body surface area: <10% Body surface area: >30%


Nikolsky sign (-) Nikolsky sign(+)
Terapi Dexa tap down: Dexametason iv tap down:
iv 0,15-0,2mg/kgBB/hari 4-6x5mg/hari
AB: klindamisin 2x600mg iv AB : klindamisin 2x600mg iv
Ciprofoksasin 2x400mg iv
ERITROPAPULOSKUAMOSA
Dibedakan berdasarkan efloresensi utama yang muncul yaitu PAPUL + SKUAMA yang eritema (merah)

Psoriasis Pityriasis Rosea Lichen Planus


Definisi Penyakit keradangan kulit Penyakit erupsi Dermatosis inflamatori akut atau
proliferatif, kronis residif, exanthematous kroni yang melibatkan membran
noncontagious (tidak (makulopapular) akut kulit dan atau kulit.
menular), dengan morfologi yang khas
dan biasanya self limited
Etiologi Belum diketahui Belum diketahui (curiga virus) Autoimun mediated
Predileksi Psoriasis Vulgaris: daerah Bagian tubuh yang tertutup Flexor, lumbar, scalp, glans penis,
sering trauma (siku/lutut), pakaian (inversa bila bagian mulut.
extensor, scalp, ekstremitas tubuh terbuka), leher dagu,
Inverse Psoriasis: daerah badan.
flexor, ketiak, bawah
mamae
Nail psoriasis: pitting nail
Psoriatic arthritis: sendi2
besar

Eff Papul, skuma eritematosa Herald patch/ Mother plak 7P: Planus (Flat top)
batas jelas, bentuk bulat  Lesi pertama plak Papul
Karsvlek Phenomenon berbentuk oval, warna Plak
skuama dikerok terlihat eritema, tepi meninggi. Purple
warna keruh seperti lilin Menyebar  Papula Polygonal
Austpitz Sign  bila karsvlek eritematosa, plak, skuama Prurutic
diteruskan muncul bintik tipis Peripheral
perdarahan karnea papila
dermis memanjang Bila terdapat dipunggung
Koebner Phenomenon  nampak gambaran seperti Koebner Phenomenon 
Bila kulit yang N pohon cemara mengikuti Bila kulit yang N digaruk/trauma
digaruk/trauma akan garis kulit. akan muncul lesi baru
muncul lesi baru
Khas Lain GATAL, Faktor Genetik >> Wickham striae
Terapi Betametason salep, cetirizin Cetirizin, bedak salicyl Betametason salep, cetirizin
Gambar

Regio Abd.

Regio Pedis
Regio Elbow Regio Torakal dan Lumbal
Generalisata Disease
Eritroderma Steven Johnsen’s Syndrom Toxic Epidermal Staphylococcus
Necrolysis Scalded Skin
Syndrome
Definisi Penyakit kulit generalisata Hipersensitivitas IV Hipersensitivitas IV Penyakit kulit epidermis
yang serius, mengancam yang melepuh
jiwa, dikarakteristikkan disebabkan oleh toxin
dengan kemerahan pada exfoliatif dari strain S.
90% dari kulit aureus
Etiologi Psoriasis, Dermatitis (all) Komplikasi dari penyakit
Pitiriasis Rubra Piliaris akibat Staphylococcus
Pemphigus Foliaceus, aureus
Alergi obat
Lymphoma, leukemia
Predileksi 90% dari kulit tubuh Mukosa mulut (100%), mata Kulit seluruh tubuh Seluruh kulit
(80%), genital (50%), lubang (generalisata) +
hidung dan anus (8 &4%) Mukosa. Bagian flexor
Eff Makula Eritematosa TRIAS: Eritema generalisata lalu Diffuse makula
akibat vasodilatasi  Kelainan kulit: vesikel/bula eritematosa
generalisata. Berskuama Eritema, vesikel, bula Sandpaperlike
putih. Purpura Epidermolisis diseluruh (progressing
Pasien menggigil  Kelainan selaput lendir di tubuh. Terutama pada intowrinkled
Edema kadang orivisium punggung dan bokong appearance and
MukosaPseudomembran, accentuated in flexor
Bibirkrusta merah-hitam creases)
 Kelainanan mata
Konjungtivitis kataralis Gejala klinis>>
K.purulen, ulkus kornea, iritis Demam, nyeri, facial
edema, perioral
Body surface area: <10% Body surface area: >30% crusting, dehidrasi
Nikolsky sign (-), Lesi target + Nikolsky sign(+)Lesi target + Nikolsky sign (+)Lesi
target +
Terapi Dexametason Inj. Kecuali Dexa tap down: iv Dexametason iv tap down: Gentamicin Inj. /
pada Kasus Eritroderma 0,15-0,2mg/kgBB/hari 4-6x5mg/hari Sefalosporin Gen.III
e.c. psoriasis (rebound AB: klindamisin 2x600mg iv AB : klindamisin 2x600mg iv
phenomenom) Ciprofoksasin 2x400mg iv

Nikolsky sign +/

Eritroderma e.c
psoriasis
Alopecia areata Alopecia Androgenik Tricotilomania
Etiologi Idiopatik Hormon, usia, genetik Psikologi (respon terhadap stres)
Usia Semua usia Usia Puber
Keluhan Kebotakan Kebotakan Kebotakan , kebiasaan mencabut rambut
Efloresensi Area Bulat, inflamasi (-), scarring (-), Inflamasi (-), scarring (-), difus, biasanya disertai dengan eritema Patch irregular dengan bentuk tidak
eksklamasi dan meluas, bila rambut ringan dan skuama pada kulit kepala beraturan, rambut patah dengan panjang
dicabut tampak folikel rambut yang atrofi, yang berbeda, non scarring
tampak rambut yang putis-putus, pitting
nails (+/-)
Predileksi Bisa terjadi pada tiap tempat tumbuh Laki-laki : biasanya pada area vertex dan frontal lebih parah Bisa terjadi pada tiap tempat tumbuh
rambut, kemunduran perlahan garis rambut depan. rambut
Perempuan : penipisan difus lebih prominen pada area
frontocentral
BACA KLASIFIKASI
HAMILTON-NORWOOD untuk Pria
LUDWIG untuk Wanita
Terapi Bethametason dipropionate ointment 0,05 Laki-laki : Minoxidil topikal Hidrokortison 1%
% (malam hari ) Perempuan : spironolactone 2x 25 mg atau kontrasepsi oral yang Rujuk psikiatri
Minoxidil topikal mengandung estrogen dan potensial rendah androgen (Enovid E,
Enovid 5, , Ovulen, Demulen )
Prognosis Quo ad vitam: bonam Quo ad vitam: bonam Quo ad vitam: bonam
Quo ad sanam: bonam Quo ad sanam: bonam Quo ad sanam: dubia
Quo ad cosmetika: dubia Quo ad cosmetika: malam Quo ad cosmetika: dubia

Forcible Hair Pluck / Trichogram


Determines the number of anagen and
telogen hairs and is made by epilating
(plucking) 50 hairs or more from the scalp with
a needle holder and counting the number of
anagen and telogen hairs.
Exclamation hair
Tuberkulosis Verucosa Kutis Scrofuloderma Morbus Hansen
Etiologi Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium leprae
Keluhan Keropeng yang tidak sembuh dengan AB Benjolan Cardinal Signa:
Riwayat kontak batuk kronis Riwayat kontak batuk kronis Kelainan kulit yang hipopigmentasi atau
eritematosa + hipoestesi
Kelainan syaraf perifer (penebalan)
Hapusan kulit BTA +
Dx = 1 positif
Efloresensi Ulcus Numular Papul/ limfadenitis tanpa tanda radang akut Hipopigmentasi
Erosi  periadenitis (perlekatan KGB) Hipoestesi
Krusta Perlunakan menjadi abses dingin  Pecah Facies leonina
Pengejuan membentuk fistula dan meluas  ulkus Penebalan cuping telinga
Anatomist Wart: KHAS: Memanjang, tidak teratur, sekitarnya Madarosis
verrucous plaque-like lesions, akibat inokulasi dari LIVID, dinding menggaung, granulasi Gloves and Stocking anastesia
mycobacterium pada kulit tertutup PUS seropurulen  Krusta Kuning Pembesaran Syaraf..
(PENGEJUAN) Sembuh sikatrik TANPA N.facialis, N.auricularis magnus,
JEMBATAN KULIT (Skin Bridge) N. radialis, N.ulnaris,N.peroneus lateral,
N.tibialis posterior

Predileksi Dorsum manus, digiti, kaki dan pantat, badan Area banyak KGB: berurutan dari tersering Pausibasiler: Multibasiler:
Leher 1-5 lesi > 5 lesi
Axilla Hipopigmentosa Hipopigmentosa
Inguinal Distribusi asimetris Distribusi simetris
Hipoestesi jelas Hipoestesi kurang jelas
1 cabang syaraf > 1 cabang syaraf
Pemeriksaan Kenaikan LED BTA kurang mendukung Dengan pewarnaan Ziehl Nielsen dari cuping
Penunjang Pemeriksaan Bakteriologik BTA kurang mendukung telinga
Morfologi Index: Persentase bentuk utuh atau soid
terhadap seluruh BTA
Bacterial Index: Ukuran semi kuantitatif
kepadatang BTA tanpa membedakan solid dan
non solid
+1: 1-10 BTA dalam 100 LP
+2: 1-10 BTA dalam 10 LP
+3: 1-10 BTA dalam 1 LP
+4: 11-100 BTA dalam 1 LP
+5: 101-1000 BTA dalam 1 LP
+6: > 1000 BTA dalam 1 LP
Terapi 1. Isoniazid (300 mg / hari) selama 6 bulan. 1. Isoniazid (300 mg / hari) selama 6 bulan. 1. Lepra Multibasiler (MB)
2. Rifampisin ( 450 mg/ hari untuk BB< 50 kg dan 2. Rifampisin ( 450 mg/ hari untuk BB< 50 Rifampicin : 600 mg sebulan sekali
600 mg/ hari untuk BB> 50 kg) selama 6 bulan. kg dan 600 mg/ hari untuk BB> 50 kg) Dapsone : 100 mg setiap hari
3. Pirasinamid untuk 2 bulan pertama ( 1,5 g / hari selama 6 bulan. Clofazimin : 50 mg setiap hari dan 300 mg
untuk BB < 50 kg; 2 g / hari untuk BB 50-74 kg ; 2,5 3. Pirasinamid untuk 2 bulan pertama ( 1,5 g sebulan kali.
g / hari untuk BB > 75 kg ) / hari untuk BB < 50 kg; 2 g / hari untuk BB Durasi : selama 12 bulan
4. Etambutol untuk 2 bulan pertama ( dosis 15 mg/ kg 50-74 kg ; 2,5 g / hari untuk BB > 75 kg ) 2. Lepra Paucibasiler (PB)
BB/ hari) 4. Etambutol untuk 2 bulan pertama ( dosis Rifampicin : 600 mg sebulan sekali
15 mg/ kg BB/ hari) Dapsone : 100 mg setiap hari
Durasi : selama 6 bulan
3. Lepra Lesi Tunggal (sama dengan PB di
WHO)
Rifampicin : 600 mg
Ofloxacin : 400 mg
Minocycline : 100 mg

Anatomist Wart

Ulkus pada dinding dada dan aksila

Pengejuan
INVEKSI VIRUS

Varisela Herpes zoster Herpes Simplex Moluskum Veruka vulgaris


Kontagiosum
Etiologi Varicella zoster Reaktivasi Varicella zoster Herpes Simplex Virus (HSV) Molluscum contagiosum virus Human papilloma virus
(MCV)- poxvirus
Usia Anak>> Anak >>, dewasa Usia 5-20 tahun>>
Keluhan Gejala konstitusi Gx prodromal (+) Tidak ada keluhan prodromal
Predileksi Lokasi unilateral dan bersifat HSV-1: orolabial Anak: Muka, badan, Tergantung jenis.
dermatomal sesuai HSV-2: anogenital ekstremitas
persyarafan Dewasa: perigenital, perianal,
mukosa
Effloresensi Makula eritematosa Vesikel berkelompok dengan Vesikel bergerombol dasar Papul (dome-shape)dengan Berdasar letak:
berubah menjadi vesikel dasar eritematosa dan edema. eritema dg central delle, central umbilication, 1. V.vulgaris
“dewdrop on rose petal Dapat jd pustule dan krusta umbilication di daerah setiap papul mengandung Wajah,leher, punggung.
Nodul abu-abu kecoklatan dg
appearance” mukokutan. “white caseous plug”
permukaan kasar.
1-2 hari lesi menjadi  HZ oftalmikus : timbul 2. V.akuminata
krusta kelainan pd mata dan N.V1 3. V.plantaris
 Sindrom Ramsay Hunt: HSV-1: orolabial: mulut Ditelapak kaki, plak sprit
Lesi menyebar setrifugal gejala paralisis otot muka dagu, lubang hidung, cincin yg keras, ditengah agak
(dari sentral ke perifer) (Bell’s Palsy), kelainan kulit, faring lunak kekuningan.
tinnitus, vertigo, ggn HSV-2: anogenital: batang
pendengaran, nistagmus, penis, gland penis, labia Berdasar bentuk:
nausea, ggn pengecapan. mayor/minor, perianal 1. V.filiformis
Muka, kepala
Penonjolan tegak lurus
permukaan kulit
2. V.plana juvenilis
Muka,leher, dorsum
manus,pedis
Permukaan licin dan rata
Terapi Antipruritus Topikal: Analgesik Keluarkan masa putih
Antipiretik St.vesikuler:Bedak salisil 2% Antiviral: Sistemik:
Antivirus: bermanfaat Basah+krusta: AB p.o asiklovir 5x200mg (7- cimetidin 20-40mg/kg/hari
bila diberi <24jam 10hri) tid
Sistemik:
setelah timbulnya erupsi salep asiklovir 4x sehari(10
As.mef 3x250-500mg/hari
kulit. Asiklovir oral 5x800mg/hari hari)
Asiklovir selama 7 hri selama 7hari
Anak: 4x20-
Untuk usia>50th
40mg/kgbb/hari
Kortikosteroid 40-60mg/hari
Dws: 5x800mg/hari
slama 1 mnggu atau
Dosis prednisone 3x20mg/hari
DERMATOFITOSIS
Penyakit jamur superficial yg disebabkan kelompok dermatofita (Trichophyton sp, Epidermophyton sp, dan Microsporum sp)
TINEA
Infeksi pada kulit akibat jamur

TINEA TINEA TINEA KRURIS TINEA TINEA TINEA UNGUIUM


KAPITIS KORPORIS MANUM PEDIS
Adalah Kelainan kulit dan Tubuh yang tidak Kruris Tangan Pergelangan kaki Kuku
rambut kepala berambut –telapak kaki,
sela-sela
Etiologi M.Canis M.Canis T.Rubrum/ T.Rubrum/ T.Rubrum/ T.Rubrum/atas
T.Tonsurans T.Rubrum/ Mentagrophytes Mentagrophytes Mentagrophytes Mentagrophytes/bawah
Tonsuran/ E.Floccosum E.Floccosum E.Floccosum
Mentagrophytes
Predileksi Kepala, alis, bulu Wajah, badan Sela paha, perineum, Interdigitas Plantar pedis Semua kuku tangan-
mata ekstremitas bawah, perianal Palmar manus Interdigitas pedis kaki
dada, punggung Dorsum manus
Eflo Inflamatori Makula merah Polimorf , batas tegas Makula Papuloskuamosa Kuku rusak, rapuh,
Kerion ; kulit kepala hiperpigmen, Tepi aktif eritematosa Simetris,eritema suram warnanya,
tampak bisul kecil Tepi aktif, central Dan central healing Tepi aktif dan plak permukaan kuku
dengan skuama, healing Dan central hiperkeraotik di menebal, bawak kuku
rambut putus mudah healing atas daerah lesi tampak detritus
dicabut Kronik  Kronik  macula yg mengalami Ringan bercak-
Favosa ; bintik-bintik likenfikasi hiperpigmen, skuama lken bercak putih pada
berwarna merah- Intertriginosa permukaan kuku
kuning, ditutup oleh Fisura pada jari-
krusta yg berbentuk jari sela jari ke 4-
cawan, bau 5 tersering Diskromia
busuk(mousy odor), Subakut Onikolisis
rambut atasnya putus Vesikel –pustule, Hipertrofi
putus, mudah dicabut dapat ke Sisa jaringan (+)
Non Inflamatori punggung
Grey Patch : papul- kakidan tumit,
papul miliar sekitar eksudat jernih
muara rambut, rambut (kec,inf
mudah putus, sekunder)
meninggalkan Akut
alopesia warna coklat Lesi akut, eritem,
Black Dot : rambut edem, bau
yang terkena \, tempat mengenai
muara folikel ujung (telapak,
rambut penuh spora punggung dan
tertinggal hitam tepi)-
MOCCASINFOOT
Kel.Subyektif Gatal/nyeri Gatal, Gatal hebat Gatal Kuku rusak
Pemeriksaan Lampu wood :hijau/tidak didapatkan SERTA KOH 10% rambut, 20% kulit, kuku
(Hifa sejati/hifa panjang bersepta/double contour bersekat/bersepta dan dikhotomi)

Terapi SISTEMIK SISTEMIK SISTEMIK Haloprogin SISTEMIK SISTEMIK


Griseofulfin 10-25mg Antihistamin Griseofulfin 500- Tolnaflat Griseofulfin Griseofulfin anak
/kgBB/hr 6-8minggu Griseofulfin anak 1000mg (2-3mg) Triazol 500mg (1 bln) 15-20mg /kgBB/hr
Atau itrakonazol 3- 15-20mg /kgBB/hr Atau ketokonazol TOPIKAL Griseofulfin 500-
5mg /hr, 4-6 mg Atau itrakonazol 100mg (1bln) Salep hitfield 1000mg (2-4mg)
TOPIKAL 100 mg/hr (2mg) TOPIKAL TOPIKAL
Rambut dicuci TOPIKAL Asam salisilat Kompres campuran
dengan shampoo Campuran asam asam salisilat 5%,
antimikotik 2-4x/mg salisilat 5%, asam asam benzoate 10%,
benzoate 10%, resorsinol 5% dalam
resorsinol 5% spiritus
dalam spiritus
Pencegahan/Eduksi Menjaga kebersihan Mengeringkan
Memakai baju yg kaki setiap habis
menyerap keringat mandi, kaki
bersih, bentuk
sepatu baik
Diagnosis banding Alopesia areata MH Erithrasma DKA Kandidiasis Onikodistrofi
(Black dot kulit (Makula Batas lesi tegas Riwayat kontak Skuama, lesi candida albicans
tampak licin) eritematosa tepia Kandidiasis Dishidrotik satelit Dimulai dari
Deermatitis aktif) Lesi relatif basah, KOH, jamur (-) Akrodermatitis proximal
Seboroik Piity Rosea batas jelas, lesi satelit D.Numularis Radang, vesikel Onikodistrofi
Tinea favosa  Macula Psoriasis dalam akibat trauma
rambut tampak eritematosa, tepi intertriginosa Pustular Dimulai daerah
berminyak +skuama meninggi, skuama Skuama labih tebal bakterid bekas trauma
Psoriasis ND
Skuama tebal Macula eritematosa
batas tegas
Prognosis Quo ad vitam Quo ad vitam Quo ad vitam Quo ad vitam Quo ad vitam Quo ad vitam
Recovery complete Recovery complete Recovery complete Recovery Recovery Recovery complete
Quo ad sanam Quo ad sanam Quo ad sanam complete complete Quo ad sanam
Recovery complete Recovery complete Recovery complete Quo ad sanam Quo ad sanam Recovery complete
Quo ad cosmetic Quo ad cosmetic Recovery Recovery Quo ad cosmetic
Quo ad cosmetic Recovery complete Recovery complete complete complete Recovery complete
Recovery complete Quo ad cosmetic Quo ad cosmetic
Recovery Recovery
complete complete
TINEA DERMATITIS SEBOROIK DERMATITIS ATOPIK ALOPECIA AREATA
KAPITIS
Adalah Kelainan kulit dan rambut kepala Radang kulit dengan predileksi daerah seboroik Radang kulit kronik residif, gatal, Kebotakan rambut rekuren, nonscarring
kulit kering, eksudasi diakibatkan yang dapat mengenai kulit berambut
gangguan fungsi sawar kulit dimanapun
Predileksi Kepala, alis, bulu mata Daerah seboroik: Bisa terjadi pada tiap tempat tumbuh
Wajah, scalp, alis, nasolabial, retroauricular, rambut,
sternal daerah V, interskapula, aksila, umbilicus,
genitor-krural

0-2: facial, leher, EKSTENSOR,


fosa-fosa, SIMETRIS
2>: Fosa, Flexor, Bisa general
Eflo Inflamatori Anak: Polimorf Area Bulat, inflamasi (-), scarring (-),
Kerion ; kulit kepala tampak bisul kecil Skuama dan krusta berminyak (OLEOSA) Simetris eksklamasi dan meluas, bila rambut
dengan skuama, rambut putus mudah Krusta di scalp menebal menyerupai topi Anak: Papulovesikular, krusta dicabut tampak folikel rambut yang
dicabut (CRADLE CAP). Relatif tidak GATAL Dewasa: Ekskoriasi, erosi, atrofi, tampak rambut yang putis-putus,
Favosa ; bintik-bintik berwarna merah- likenifikasi, hipo/hiperpigmentasi pitting nails (+/-)
kuning, ditutup oleh krusta yg Dewasa: Exclamation Hair:
berbentuk cawan, bau busuk(mousy Kulit lebih KERING. GATAL. Terdapat Pitiriasi Bagian terminal/ folikel tipis, ujung >
odor), rambut atasnya putus putus, Sika (Dandruff) tebal seperti tanda seru !
mudah dicabut
Non Inflamatori Kronik residif
Grey Patch : papul-papul miliar sekitar
muara rambut, rambut mudah putus,
meninggalkan alopesia warna coklat
Black Dot : rambut yang terkena \,
tempat muara folikel ujung rambut
penuh spora tertinggal hitam
Terapi SISTEMIK Hindari pencetus dan makanan berlemak Hindari pencetus, gunakan pelembab Bethametason dipropionate ointment
Griseofulfin 10-25mg /kgBB/hr 6- Anak: asam salisilat 3% dalam minyak kelapa Cetirizine 0-0-1 0,05 % (malam hari )
8minggu Hidrokortison 1%. Steroid topikal potensi lemah (anak), Minoxidil topikal
Atau itrakonazol 3-5mg /hr, 4-6 mg Sampo imidazol sedang-kuat (dewasa)
TOPIKAL Dewasa: Sampo 24, Imidazol (ketokonazol 2%),
Rambut dicuci dengan shampoo hidrokortison 1%
antimikotik 2-4x/mg
Prognosis Quo ad vitam: bonam Quo ad vitam: bonam Quo ad vitam: bonam Quo ad vitam: bonam
Quo ad sanam: bonam Quo ad sanam: bonam Quo ad sanam: dubia Quo ad sanam: bonam
Quo ad cosmetika: dubia Quo ad cosmetika: malam Quo ad cosmetika: dubia Quo ad cosmetika: dubia
Gambar Anak Anak

Dewasa
Penyakit Parasit Hewan

SKABIES PEDIKULOSIS CREEPING DISEASE


CAPITIS KORPORIS PUBIS
Etiologi Sarcoptes Scabiei Pediculus humanus var. Pediculus humanus var. Phthirus pubis Ancylostoma braziliense & Ancylostoma caninum
capitis corporis
Epidemiologi Sos-ek rendah, hygiene Anak, wanita, lingkungan Dewasa, hygiene buruk, Dewasa, penyakit Anak, lingkungan kotor, hygiene buruk
buruk, PMS padat, hygiene buruk vagabond akibat hubungan seks
KU Subyektif Gatal malam hari Gatal di kepala Gatal di seluruh badan Gatal di kemaluan Gatal dan panas pada lesi
Predileksi Stratum korneum yg tipis, Kepala terutama daerah Seluruh badan yang Daerah kemaluan Tungkai, plantar tangan, anus, bokong, paha
sela jari, abdomen, oksipital dan temporal kontak dg pakaian/benda
bertungau
Eff Papul, vesikel, urtika erosi Erosi, ekskoriasi, pus & Erosi, ekskoriasi, krusta Makula serulae, erosi, Papul eritematosalesi
ekskoriasi, krusta krusta ekskoriasi, krusta linear/berkelok2/polisiklik/serpiginosaterowongan
(burrow)
Gx Klinis 1. Pruritus nokturna 1. Gatal di kepala 3. Gatal di seluruh badan 4. Gatal 1. Gatal menghebat saat malam hari
2. Menyerang kelompok terutama daerah yang kontak dg 5. Makula seruleae 2. Panas
3. Adanya terowongan oksipital & temporal pakaian/benda (bercak abu2 3. Lesi bentuk terowongan (burrow)
(kunikulus) 2. Plikapelonika  bertungau ataukebiruan.
4. Ditemukan tungau rambut menggumpal 6. Black dot pd celana
akibat pus & krusta dlm (krusta)
Cara Penularan 1. Kontak langsung Perpindahan tungau akibat Kontak tungau pd benda Perpindahan tungau Invasi larva cacing
Kulit dg kulit kontak benda yg digunakan yg digunakan bersama akibat kontak langsung
2. Kontak tak langsung bersama (sisir, topi, bantal, (baju, selimut, jaket, sprei, maupun benda yg
Melalui benda dsb) dsb) digunakan bersama
Patofisiologi Sensitisasi secret & eksreta Gatal karena liur dan Gatal karena liur dan Gatal karena liur dan Nematoda pd kotoran binatang krn kelembapan
tungau yg membutuhkan ekskreta dr kutu saat ekskreta dr kutu saat ekskreta dr kutu saat berubah menjadi larva yg mampu penetrai ke kulit.
waktu sebulan setelah menghisap darah menghisap darah menghisap darah Larva tinggal di kulit, berjalan2 disepanjang dermo-
infestasi epidermal  jam/hari  muncul gejala.
Terapi Topical: Topikal Topikal: Oral
- Permetrin 5% krim oles Krim gameksan 1% Krim gameksan 1% Tiabendazol  50mg/kgbb/hari, terbagi 2, selama 2
seluruh badan, diulang Cara: malam sblm tidur Cara: oles tipis seluruh tubuh diamkan 24jam hari. dosis maks. 3 gr/hari
seminggu kemudian rambut dicuci dg sabun mandi. Albendazol  400mg, single dose, slama 3 hari
- Sulfur presipitatum kemudian dipakaikan krim Bisa diulangi 4 hari kemudian Cryotherapy
(24salf) gunakan tak boleh  tutup kain  pagi bilas Higien: CO2 snow (dry ice) slama 45” s/d 1’ selama 2 hari
kurang dari 3 hari  sisir halus & rapat. Seluruh pakaian, selimut, jaket, sprei, dicuci bersih berturut2
Higine Bisa diulangi seminggu dan disetrika. N2 liquid
Cuci seluruh pakaian, kemudian P. pubis  rambut kelamin dicukur Penyemprotan Kloretil pada ujung lesi yg masih
selimut, sprei inflamasi (merusak jaringan)
Gambar
PIODERMA

Impetigo Krustosa Impetigo Bulosa Ektima


Sinonim Impetigo kontagiosa, Impetigo vulgaris, Impetigo vesiko-bulosa, cacar monyet Impetigo ulcerative
Impetigo Tillbury Fox
Etiologi Streptococcus B hemolyticus Staphylococcus aureus Streptococcus B hemolyticus
Epidemiologi Sering pada anak Semua usia Anak > Dewasa
Patogenesis Ada port d’entry  manifestasi khusus karbunkel & selulitis dikarenakan basic concept
Keluhan Tidak ada gejala konstitusi Tidak ada gejala konstitusi Kadang ada gejala konstitusi
Subyektif
Efloresensi Erosi, krusta kuning SEPERTI MADU, Eritema, bula, HIPOPION, koleret dasar Krusta tebal, lepas ulkus dangkal disertai
cepat pecah eritematosa, erosi perdarahan
Predileksi Wajah, sekitar mulut dan hidung Wajah, ekstremitas, Bokong Ekstremitas bawah

Pemeriksaan Pengecetan gram  Gram A, B, C, D : Gram A: kristal violet & gram D : safranin
Penunjang Pengambilan dari DISCHARGE  ditemukan  buah anggur dan rantai
Terapi Topikal Asam Fusidat (Fuson) / Neomycin / Mupirocin
Terapi Sistemik Amoxicillin 3 X 500 mg Jika alergi gunakan Eritromycin
Gambar
ERISIPELAS SELULITIS
Basic concept & epidemiologi Dewasa Dewasa (imun <) DM
Patogenesis
Subyektif patognomosis Gejala prodromal + konstitusi (demam, malese)
Efloresensi patognomosis Eritema berwarna merah cerah dan berbatas tegas, Infiltrat yang difus di subkutan dengan tanda-tanda
pinggirnya meninggi dgn tanda-tanda radang akut. Dapat radang akut.
disertai edema, vesikel, dan bula. Lapisan kulit yg
diserang adalah epidermis dan dermis.

Predileksi Wajah & Ektremitas bawah (krn didahului trauma)


Etiologi Streptococcus B hemolyticus
Pemeriksaan penunjang DL (Leukositosis)
Tx topikal Tungkai bawah dan kaki yg diserang ditinggikan (elevasi), tingginya sedikit lebih tinggi daripada letak kor. Kompres
terbuka dengan larutan antisepstik. Jika terdapat edema diberikan diuretik
Tx sistemik Antibiotik
Tambahan Jika tidak diobati akan menjalar ke sekitarnya terutama ke proksimal. Kalau sering residif di tempat yg sama dapat
terjadi elefantiasis.
Gambar
FURUNKEL/karbunkel FOLIKULITIS TINEA BARBE
Sinonim Impetigo bockart
Definisi Furunkel : radang folikel rambut dan Radang folikel rambut Dermatofit pada dagu dan jenggot
sekitarnya. Jika lebih daripada sebuah
disebut furunkulosis. Karbunkel :
kumpulan furunkel
Basic concept & epidemiologi Dewasa (imun<) Dewasa > anak Pada laki – laki dewasa dan remaja
Patogenesis T.mentagrophytes dan T.verrucossum
bersifat keratinolitik infeksi jamur pd
bag superficial kulit. Menyerang stratum
korneum pd epidermis, rambut dan
kuku. Enzim keratinase yg dihasilkan
membantu menginvasi jar epidermis 
respon inflamasi.
Subyektif patognomosis Nyeri Tidak nyeri Rambut yg terinfeksi rapuh dan mudah
terlepas bila ditarik dgn pinset tanpa
rasa nyeri.
Efloresensi patognomosis Nodus eritematosa berbentuk kerucut, F. superficialis : terbatas di dalam Inflamasi pustular folikulitis yg sering
ditengahnya terdapat pustul. Kemudian epidermis. Berupa papul atau pustul yg menunjukkan gambaran kerion.
melunak menjadi abses yg berisi pus dan eritematosa dan di tengahnya terdapat Dikelilinginoleh inflamasi papul atau
jaringan nekrotik, lalu memecah rambut, biasanya multiple. pustul yg biasanya disertai eksudat,
membentuk fistel. F. Profunda : sampai ke subkutan. krusta.
Gambaran klinis sama dengan
superficialis, hanya teraba infiltrat di
subcutan.n
Predileksi Daerah yg banyak FRIKSI (aksila, bokong) Tungkai bawah. Mandibula/submandibula, unilateral.
Etiologi Staphylococcus aureus Tricophyton mentagrophytes dan
Tricophyton verrucossum
Pemeriksaan penunjang Pengecatan Gram  Gram A, B, C, D : Gram A : Kristal violet & Gram D : Safranin. Investigasi mikologi. Pmx lampu wood
Pengambilan dari DISCHARGE  ditemukan  buah anggur dan rantai akan tampak efloresensi hijau kusam pd
rambut yg terinfeksi. Direct microscopic
(untuk melihat hifa )dan kultur
(mengidentifikasi penyebab jamur). Pmx
dermatofit dgn indikator warna, dari
kuning ke merah terdapat dermatofit.
KU: keputihan (Fluor Albus)

Candidiasis Vulvovaginalis Trikomoniasis Bakterial Vaginosis Servisitis gonorrhoe NSGI


Etiologi Candida albicans Trichomonas vaginalis Gardnerella vaginalis Neisseria Gonorrhoe Chlamydia trachomatis
Ureaplasma urealyticum
Mycoplasma genitalium
Klinis o Sangat gatal di daerah Bisa asimptomatik Sekret yang banyak dan berbau Bisa asimptomatik Disuria, Polakisuria, Gatal,
vulva Bila sekret banyak: Gatal amis. Disuria (cz uretrtis), Nyeri pelvis
o Dispareunia dan perih pada vulva dan Iritasi. polakisuria, nyeri Gejala servisitis
o Nyeri sesudah miksi sekitarnya. suprasimpisis, hematuria Discharge pagi hari
o Rasa panas Dispareunia. terminal (cz cystitis) (morning drop)
o Iritasi vulva Perdarahan pasca coitus
o berat: edema/ulkus atau intermenstrual.
Pemeriksaan Hiperemia di labia minor, Strawberry appearance. Gejala peradangan tidak ada. servik merah, dengan erosi Folikel2 kecil mudah
introitus dan vagina 1/3 berdarah.
bawah. Lidi kapas diputar 360
Bercak2 putih kekuningan derajat di endoserviks 
pada dinding vagina (seperti perdarahan
keju)
Fluor Berwarna kekuningan. Sekret seropurulen warna Berwarna abu-abu homogen Sekret mukopurulen Sekret jernih - keruh
Disertai gumpalan2 putih putih kehijauan, berbau
seperti susu/krim kental atau tidak enak (malodours) dan
sedikit cair. berbusa.

Lab. Mikroskopis dengan KOH: Mikroskopis: sediaan Tes whiff positif Gram: Diplococcus gram Gram (-)
blastospora lonjong, basah, tampak Mikroskopis: jumlah clue cell negatif, bentuk biji kopi. Kultur (gold standart)
pseudohifa seperti sosis Trichomonas vaginalis meningkat >20% Kultur.
panjang, kadang bersepta. dengan pergerakan khas.
Peningkatan leukosit > 15
pH umunya normal pH > 5 pH >4,5 (4,7-5,7)
Terapi Nystatin intravag 100.000 IU Metronidazol p.o 500 mg Metronidazol p.o 500 mg 2 kali Ciprofloxacin 500 mg dosis Doxycycline po 100 mg 2
perhari selama 14 hari sehari 2x selama 7 hari, selama 7 hari atau 2 gram tunggal atau dd 1 selama 7 hari, atau
Ketokonazol 2 dd 1 selama 7 atau 2 gram dosis tunggal dosis tunggal. Kanamisin 2 gram dosis Tetrasiklin po 500 mg 4 dd
hari tunggal 1 selama 7 hari
STD mayor!

Gonore Sifilis Ulkus Mole Limfogranuloma Granuloma Inguinale


vereneum
Etiologi Neisseria gonorrhoeae Treponema pallidum Haemophilus ducrey Chlamydia trachomatis Calymatobacterium
Ink: 2-5 hari Ink: 3-5 minggu Ink: 7 hari granulomatis
Klinis Pria: Gatal, panas sekitar Ulkus tidak nyeri Nyeri waktu ditekan Gejala prodormal, papul, vesikel tidak nyeri
OUE, Disuria lama2 ulkus granulomatosa.
Pemeriksaan Duh tubuh dari ujung Ulkus durum. Sifat: Tidak Ulkus Multipel Pembesra KGB inguinal papul, vesikel, ulkus
uretra → mukopurulent nyeri (indolen), sekitar ulkus Bentuk bulat / oval medial dg tanda radang. berbentuk bulat dan mudah
OUE : merah, edema teraba keras (indurasi), dasar Tidak ada indurasi Lanjut: fistulasi. berdarah, dasar kotor,
bersih berwarna merah, Menggaung Tumor multiple, krnyal, keluar sekret amis.
soliter. Dasarnya kotor, tertutup pus lunak
/ jaringan nekrotik
Lab Gram: Diplococcus gram Pmx mikroskop lapangan Gram: deretan ikan (school of Tes kulit Frei Pmx hapusan jaringan
negatif (Biji kopi) gelap: T.pallidum fish)

Kultur: Thyson Mayer Pmx serologi.


Terapi Ciprofloksasin 500 mg Penisilin G prokain 600.000 Azitromisin 1 g p.o. kotrimoksasol 3 dd 2 Ampisilin 4x500 mg slm 2
p.o. dosis tunggal U/hari selama 10 hari singledose, atau selama 1-5 minggu atau minggu, atau streptomycin
Cioprofloksasin 2x500 mg Sulfonamid 3x1 1 gram/hr IM slm 20 hari
p.o. 3 hari gram/hari, 7 hari.
Foto
IMS Mirror, eh minor!
Kondiloma akuminata Herpes genitalis
etiologi Human papiloma virus (HPV) Herpes simplek virus (HSV)
Inkubasi: rata2 2-3 bulan (1-8 bulan) Inkubasi: 3-10 hari
klinis papula miliar, selanjutnya terbentuk tonjolan2 Gejala prodormal : demam ringan, rasa terbakar
(filiformis). kadang2 nyeri. pada daerah lesi
pemeriksaan Regio: Pria : glans penis, sulkus koronarius, KHAS: Vesikel bergerombol diatas dasar
frenulum, batang penis. Wanita: vulva, introitus eritematosa. Erosi, nyeri, pembesaran KGB
vagina
Eflo: tumor permukaan berbenjol menyerupai
bunga kol, merah, konsistensi lunak.
Lab - • Tzank smear
• Pemeriksaan mikroskop elektron
• Pemeriksaan serologi
Terapi Tinctura podofilin 20% pada lesi Asiklovir 400 mg p.o 3 kali/hari selama 7 – 10
Salep 5 fluorourasil hari
Elektrokauterisasi Asiklovir 200 mg p.o 5 kali/hari selama 7 - 10 hari

You might also like