Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
2.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
Pielonefritis kronis juga berasal dari infeksi bakteri, namun juga faktor-
faktor lain seperi refluks urine dan obstruksi saluran kemih turut berperan.
Pielonefritis kronis merusak jaringan ginjal untuk selamanya (irreversible)
akibat inflamasi yang berulang kali dan timbulnya jaringan parut. Proses
perkembangan kegagalan ginjal kronis dari infeksi ginjal yang berulang-ulang
berlangsung beberapa tahun atau setelah infeksi yang gawat. Diduga bahwa
pielonefritis menjadi diagnose yang sungguh-sungguh dari satu pertiga orang
yang menderita kegagalan ginjal kronis.
a. Pielonefritis akut
Pielonefritis akut biasanya singkat dan sering terjadi infeksi berulang
karena terapi tidak sempurna atau infeksi baru. 20% dari infeksi yang
berulang terjadi setelah dua minggu setelah terapi selesai. Infeksi bakteri
dari saluran kemih bagian bawah ke arah ginjal, hal ini akan
mempengaruhi fungsi ginjal. Infeksi saluran urinarius atas dikaitkan
dengan selimut antibodi bakteri dalam urin. Ginjal biasanya membesar
disertai infiltrasi interstisial sel-sel inflamasi. Abses dapat dijumpai pada
kapsul ginjal dan pada taut kortikomedularis. Pada akhirnya, atrofi dan
kerusakan tubulus serta glomerulus terjadi. Pielonefritis akut sering
ditemukan pada wanita hamil, biasanya diawali dengan hidro ureter dan
hidronefrosis akibat obstruksi ureter karena uterus yang membesar.
b. Pielonefritis kronis
Pielonefritis kronis dapat merusak jaringan ginjal secara permanen akibat
inflamasi yang berulangkali dan timbulnya parut dan dapat menyebabkan
terjadinya renal failure (gagal ginjal) yang kronis. Ginjal pun membentuk
jaringan parut progresif, berkontraksi dan tidak berfungsi. Proses
perkembangan kegagalan ginjal kronis dari infeksi ginjal yang berulang-
ulang berlangsung beberapa tahun atau setelah infeksi yang gawat.
2.6 Pengkajian
1. Aktivitas /istirahat
Gejala : pekerjaan mononton, Keterbatsan aktivitas/imobilitas sehubungan
dengan kondisi sebelumnya (contoh penyakit tak sembuh-sembuh medulla
spinalis).
2. Sirkulasi
Tanda: peningkatan TD/nadi (nyeri, ansietas, gagal ginjal ). Kulit hangat
dan kemerahan : pucat
3. Eliminasi
Gejala : riwayat adanya ISK kronis, penurunan pengeluaran urine,
kandung kemih penuh, rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.
Tanda : Oliguria, hematuria, perubahan pola berkemih.
4. Makanan / cairan
Gejala : mual muntah, nyeri tekan abdomen. Diet tinggi purin, kalsium
oksalat, dan/atau fosfat. Ketidakcukupan pemasukan cairan, tidak minum
air dengan cukup
Tanda : Distensi abdominal, penurunan/tak adanya bising usus, muntah.
5. Nyeri
Gejala : Episode akut nyeri berat, nyeri kolik. Nyeri dangkal konstan
menunjukkan kalkulus ada di pelvis atau kalkulus ginjal. Nyeri dapat
digambarkan sebagai akut hebat tidak hilang dengan posisi atau tindakan
lain.
Tanda : Melindungi, perilaku distriksi, nyeri tekan pada area ginjal pada
palpasi
6. Keamanan
Gejala : Penggunaan alcohol, dernam, menggigil
7. Penyuluhan
Gejala : Riwayat kalkulus dalam keluarga penyakit ginjal, hipertensi, gout,
ISK kronis, riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya
hiperparatiroidisnie. Penggunaan antibiotic, antihipertensi, natrium
bikarbonat, alupurinol, fosfat, tiazid, pemasukan berlebihan kaslium atau
vitamin.
2.7 WOC
Ketidakmampuan
pertahanan local terhadap
infeksi
Mempengaruhi
Renal faiure kronik pengiriman neutrofil
PIELONEFRITIS
Kronik Akut
Pemberian Analgesik
Definisi : penggunaan
agen farmakologi untuk
mengurangi dan
menghilangkan nyeri
Aktifitas :
- Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas dan
keparahan nyeri
- Cek perintah
pengobatan
meliputi obat,
frekuensi, dosis
dan frekuensi
- Cek adanya
riwayat alergi
obat
- Evaluasi
kemampuan
pasien untuk
berperan serta
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pielonefritis adalah inflamasi atau infeksi akut pada pelvis renalis,
tubula dan jaringan interstisiel. Penyakit ini terjadi akibat infeksi oleh
bakteri enterit (paling umum adalah Escherichia Coli) yang telah
menyebar dari kandung kemih ke ureter dan ginjal akibat refluks
vesikouretral. Penyebab lain pielonefritis mencakup obstruksi urine atau
infeksi, trauma, infeksi yang berasal dari darah, penyakit ginjal lainnya,
kehamilan, atau gangguan metabolic. Pada infeksi menahun (pielonefritis
kronis), nyerinya bersifat samar dan demam hilang-timbul atau tidak
ditemukan demam sama sekali. Pielonefritis kronis hanya terjadi pada
penderita yang memiliki kelainan utama, seperti penyumbatan saluran kemih,
batu ginjal yang besar atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam
ureter (pada anak kecil). Pielonefritis kronis pada akhirnya bisa merusak
ginjal sehingga ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (gagal
ginjal).
DAFTAR PUSTAKA
Terapi Pielonefritis dalam Kehamilan. CDK 183. Vol. 38. No. 22/Maret-April
2011.