You are on page 1of 20

Memahami

Malpraktik Medis
Malpraktik Medis

Tammy J. Siarif, dr, SH, MHKes.


Fakultas Hukum - Universitas Katolik Parahyangan Bandung
Pendahuluan
• Masih banyak yang kurang memahami tentang malpraktik medis.

• Semua kejadian yang tidak diinginkan, pada saat atau setelah


tindakan medis sering dianggap sebagai malpraktik medis.

• Banyak dokter/tenaga kesehatan lain, sudah merasa “diadili” dengan


anggapan telah melakukan malpraktik medis, tanpa didasari
pemahaman dan pendalaman tentang kejadian yang sebenarnya,

• Sangat merugikan bagi dokter/tenaga kesehatan lainnya yang akan


berdampak kepada masyarakat itu sendiri.
Pendahuluan
• Tidak ditemukan satu katapun tentang malpraktek atau pengertian
malpraktek pada peraturan perundangan yang mengatur baik
tentang kesehatan, praktik kedokteran ataupun rumah sakit dan
perudangan lainnya.

• Kata malpraktek sering ditujukan hanya kepada profesi dokter.

• Malpraktek bisa juga dilakukan oleh profesi lain seperti advokat,


akuntan, wartawan dll.
Malpraktek
• mal : buruk/tidak baik pelaksanaan atau tindakan
• praktek : pelaksanaan / tindakan yang tidak baik.

• Ada hal yang buruk/tidak baik dalam rangka pelaksanaan suatu


tindakan.

• Tidak selalu berkonotasi yuridis.


Malpraktik Menurut Ahli
Malpraktek adalah sikap tindak professional yang
salah dari seorang yang berprofesi, seperti dokter, ahli
hukum, akuntan, dokter gigi, dokter hewan.
(Coughlin’s Dictionary Law)
Malpraktek Profesi Kesehatan
• Kelalaian dari seorang dokter atau tenaga kesehatan
(perawat dan bidan) untuk mempergunakan tingkat
kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan
merawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien
atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang
sama.
(Valentin v. La Society de Bienfaisance Mutuelle de Los Angelos, California, 1956)
Malpraktik Medis
Salah cara mengobati suatu penyakit atau luka karena
disebabkan sikap tindak yang acuh, sembarangan atau
berdasarkan motivasi kriminal.
(Stedman’s Medical Dictionary)

Sikap tindak yang salah; (hukum) pemberian pelayanan


terhadap pasien yang tidak benar oleh profesi medis;
tindakan yang illegal untuk memperoleh keuntungan sendiri
sewaktu dalam posisi kepercayaan.
(The Oxford Illustrated Dicionary)
Black’s Law Dictionary
• Any professional misconduct, unreasonable lack • Kesalahan yang dilakukan profesional,
of skill. This term is usually applied to such dokter, pengacara, dan akuntan.
conduct by doctors, lawyers, and accountants.
Failure of one rendering professional services to
exercise that degree of skill and learning • Karena keterampilan professional yang
commonly applied under all circumstances in the biasanya dilakukan pada keadaan yang
community by the average prudent reputable umum
member of the profession with the result of
injury, loss or damage to the recipient of those
servicesor to those entitled to rely upon them. It • Ada cedera, kehilangan atau kerusakan
is any professional misconduct, unreasonable pada penerima layanan
lack of skill or fidelity in professional or fiduciary
duties,evil practise, or illegal or immoral
conduct. • Cedera karena ketidak mampuannya
profesional, yang tidak masuk akal
( sebagai kewajiban profesionalnya)
Malpraktik Dapat Terjadi Karena :
• Tindakan yang disengaja (intentional) seperti pada misconduct
tertentu,

• Tindakan karena kelalaian (negligence),

• Tindakan karena kekurang-mahiran/ketidak kompetenan yang tidak


beralasan ( Sampurna-Budi ).
Unsur Malpraktik

4 unsur yang harus ditetapkan untuk membuktikan bahwa malpraktek


atau kelalaian telah terjadi (Vestal.1995):

1.Duty (kewajiban)

2.Breach of the duty (tidak melaksanakan kewajiban)

3. Proximate caused (sebab-akibat)

4.Injury (cedera)
Duty (Kewajiban):
• Terjadinya cedera terkait dengan kewajiban dokter dengan segala ilmu dan
kepandaiannya untuk menyembuhkan atau setidaknya meringankan
penderitaan pasiennya berdasarkan standar profesi.

Contoh: :
Dokter berkewajiban untuk:
a. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional sesuai kebutuhan medis pasien
b. Melakukan pemeriksaan dengan cara melihat langsung keadaan pasien.
c. Merujuk pasien ke dokter lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
Breach of the duty
(Tidak melaksanakan kewajiban)
Pelanggaran yang berhubungan dengan kewajibannya, yaitu bertindak
atau tidak bertindak yang menyimpang dari apa yang seharusnya
dilakukan menurut standar profesinya.

Contoh:
a. Tidak merujuk pasien yang tidak bisa ditangani karena tidak sesuai
dengan kompetensinya.
b. Melakukan tindakan tidak sesuai dengan standar pelayanan medis
yang berlaku.
Proximate caused
(Hubungan Sebab-Akibat)

Cedera yang dialami pasien ada hubungan sebab - akibat dengan


tindakan yang dilakukan.

Contoh:
• Pasien meninggal setelah dilakukan tindakan oleh dokter yang tidak
berkompeten, padahal dokter yang berkompeten ada di wilayahnya.
Injury (Cedera)
• Pasien mengalami kerugian berupa cedera atau kerusakan yang dapat
dituntut secara hukum.

Contoh:
• Pasien mengalami kerugian karena cacat menetap atau meninggal
Dugaan Malpraktek
1. Kurang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang
sudah berlaku umum dikalangan profesi kesehatan.

2. Melakukan pelayanan kesehatan dibawah standar profesi.

3. Melakukan kelalaian berat atau memberikan pelayanan dengan


ketidak hati-hatian.

4. Melakukan tindakan medik yang bertentangan dengan hukum.


Tuntutan
Untuk dapat menuntut penggantian kerugian karena kelalaian, maka
penggugat harus dapat membuktikan adanya 4 unsur berikut :

1. Adanya suatu kewajiban bagi dokter terhadap pasien.


2. Dokter telah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan medik yang lazim digunakan.
3. Ada kerugian yang diderita pasien yang dapat dimintakan ganti rugi.
4. Secara faktual kerugian disebabkan oleh tindakan dokter yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan.
Doktrin les Ipsa Liquitur
• Fakta telah jelas, sehingga tidak diperlukan lagi pembuktian atas kerugian yang timbul.

• Misalnya: komplikasi pasca bedah, akibat kain kassa yang tertinggal dirongga perut
pasien,  dokter yang harus membuktikan tidak adanya kelalaian.

Namun tetap ada elemen yuridis yang harus dipenuhi untuk menyatakan telah terjadi
malpraktek:

1. Ada tindakan yaitu berbuat atau tidak berbuat. (termasuk tidak berbuat dengan
alasan tidak ada biaya / tidak ada penjaminannya).
2. Tindakannya dapat berupa tindakan medis, diagnosis, terapeutik.
3. Dilakukan secara melanggar hukum, kepatuhan, kesusilaan atau prinsip profesi lainnya.
4. Dilakukan dengan sengaja atau kelalaian (ketidak hati-hatian).
5. Adanya kerugian sebagai akibat dari tindakan dokter.
Anatomi Malpraktik Medis

Hubungan Hukum Kejadian Merugikan

Tindakan Medis

 Standar Pelayanan Medis


Kelalaian  Kemampuan Rata – rata
 Ketelitian yang umum
 Kondisi / situasi yang sama
Pemahaman Malpraktik Medis :
• Adalah tindakan medis yang tidak baik yang dilakukan oleh Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP), sehingga mengakibatkan
timbulnya kerugian dipihak pasien.

• Tindakan medis yang tidak baik tersebut dikarenakan, DPJP tidak


melakukannya sesuai dengan Standar Pelayanan, kemampuan dan
ketelitian yang umum pada situasi dan kondisi yang sama.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat

You might also like