Professional Documents
Culture Documents
NIM : 10100108031
JURUSAN : PERADILAN AGAMA
JUDUL : ANALISIS TINGGINYA KASUS PERCERAIAN AKIBAT
KDRT DAN CARA PENYELESAIANYA DI PENGADILA
AGAMA KAB. MAROS
kenyamanan bagi suami isteri serta anggota keluarga. Islam dengan segala
dasar manusia, juga merupakan ikatan tali suci atau merupakan perjanjian suci antara
laki-laki dan perempuan. Di samping itu perkawinan adalah merupakan sarana yang
terbaik untuk mewujudkan rasa kasih sayang sesama manusia dari padanya dapat
di dunia ini yang pada akhirnya akan melahirkan keluarga sebagai unit kecil sebagai
1
Djamal Latif H.M SH, Aneka Hukum perceraian Di Indonesia (Jakarta : Ghalia Indonesia,
1982), h. 12.
1
2
Perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia tak lepas dari kondisi
lingkungan dan budaya dalam membina dan mempertahankan jalinan hubungan antar
keluarga suami isteri. Tanpa adanya kesatuan tujuan tersebut berakibat terjadinya
melanda rumah tangga, semakin banyak pula tantangan yang di hadapi sehingga
bukan saja berbagai problem yang dihadapi bahkan kebutuhan rumah tangga semakin
terhadap setiap pribadi dalam rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan semakin
jelas dirasakan. Kebutuhan hidup yang tidak terpenuhi akan berakibat menjadi satu
sehingga dapat menjadikan kearah perceraian bila tidak ada penyelesaian yang berarti
masyarakat dan kuatnya informasi dari barat lewat film atau media massa
berpengaruh terhadap alasan pernikahan dan perceraian. Budaya semacam ini secara
tidak langsung sudah menujukan adanya sikap masyarakat Indonesia saat ini yang
Dimulai dengan kondisi masyarakat yang semakin terbebani dengan tingginya harga
perceraian di kalangan artis dan tokoh masyarakat, pola budaya masyarakat Indonesia
yang tak pernah lepas dari sosok penuntun atau tokoh akan semakin beranggapan
bahwa perceraian bukan hal lagi hal tabu yang selayaknya dihindari. kemudian di
salurkan ke dalam kehidupan rumah tangga, dan seringkali yang menjadi korban
adalah dari pihak isteri dan anak-anaknya.3 Kekerasan dalam rumah tangga menurut
Dalam Rumah Tangga menyatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah ;
Adapun bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga seperti yang disebut di atas
1. Kekerasan fisik, yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat ;
2
Said Agil Husein Al Munawar, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer (Jakarta:
kencana, 2010), H. 144.
3
Noelle Nelson, Bagaimana Mengenali Dan Merespon Sejak Dini Gejala Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (Jakarta: gramedia, 2006), h. 6.
4
3. Kekerasan seksual, yang berupa pemaksaan seksual dengan cara tidak wajar,
baik untuk suami maupun untuk orang lain untuk tujuan komersial, atau tujuan
tertentu dan
4. Penelantaran rumah tangga yang terjadi dalam lingkup rumah tangganya, yang
mana menurut hukum diwajibkan atasnya. Selain itu penelantaran juga berlaku
membatasi dan/atau melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar
dengan alasan kekerasan di dalam rumah tangga itu maka pihak isteri
perkawainan tersebut.
tahun 2006 tentang Peradilan Agama maka ketentuan tentang tata cara mengajukan
cerai talak dan cerai gugat bagi mereka yang beragama islam yang dilakukan di
tersebut tercantum dalam pasal 66 sampai pasal 86, dan dengan diberlakukanya
ayat 2 UU No.1 tahun 1974 dimana isinya menyebutkan bahwa “Setiap keputusan
pelayanan hukum dan keadilaan dalam bidang hukum keluarga dan harta pekawinan
bagi orang-orang yang beragama islam antara lain adalah mengenai perceraian.
dengan pedoman Islam tentang perceraian, sebab sebelum ada keputusan terlebih
dulu diadakan penelitian tentang apakah alasan-alasanya cukup kuat untuk terjadi
perceraian antara suami isteri, kecuali itu dimungkinkan pula pengadilan bertindak
keluarga. Hal tersebut terjadi sebagai bentuk tidak harmonisnya hubungan dalam
sebuah keluarga. Salah satu faktor melemahnya nilai ideal sebuah keluarga adalah
Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya terjadi antara suami pada istri, istri pada
Permasalahan dan konflik kecil dalam rumah tangga sebenarnya adalah hal
yang wajar dan hampir semua keluarga pernah mengalaminya. Yang menjadi berbeda
adalah cara bagaimana mengatasi masalah tersebut dan dengan cara apa masalah
tersebut diselesaikan ?.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dikaji secara konfrehensif dalam latar belakang ini dirumuskan
dalam sebuah masalah pokok yakni, analisis tingginya kasus perceraian akibat KDRT
Dari masalah pokok tersebut penulis jabarkan kembali dalam beberapa sub