You are on page 1of 15

STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

KURIKULUM ASAS

Dalam pengajaran dan pembelajaran mata pelajaran, fokus diberikan kepada peranan
individu sebagai pengguna, produsen dan anggota masyarakat. Jadi, guru harus mengaitkan
pengajaran dan pembelajaran mata pelajaran ini dengan peran tersebut dalam judul-judul
yang sesuai. Guru perlu juga menggunakan pendekatan kontekstual sehingga murid dapat
memahami dan menyadari masalah serta kegiatan ekonomi yang terkait erat dengan
keseharian mereka.
Dalam menghadapi realitas kemampuan dan potensi murid yang beragam, strategi
pengajaran dan pembelajaran yang efektif adalah penting, dan ia dapat memberi pengalaman
yang berarti serta menantang kepada murid. Perkembangan terakhir dalam pedagogi seperti
konstruktivisme, pembelajaran masteri dan teori kecerdasan beberapa harus dijadikan praktek
pengajaran dan pembelajaran Ekonomi Dasar. Untuk membantu guru mempelbagai teknik
pengajaran dan pembelajaran, beberapa contoh aktivitas dan metode pengajaran diusulkan,
seperti studi kasus, simulasi, sumbangsaran, penelitian masa depan, diskusi, main peran,
kunjungan, permainan dan proyek. Guru perlu menggunakan kebijaksanaan memilih metode
yang paling sesuai dengan judul dan kemampuan murid untuk pelajaran yang disampaikan itu
menarik, menantang, bermakna dan efisien serta dapat dihayati oleh murid. Bahan bantu
mengajar yang sesuai juga harus digunakan untuk memastikan efektivitas pengajaran dan
pembelajaran. Melalui strategi pengajaran dan pembelajaran yang terencana, murid akan
memperoleh pemahaman yang kuat tentang konsep, prinsip dan pengetahuan dasar ekonomi.
Murid juga mampu menguasai berbagai keterampilan seperti mencari, memahami dan
menilai informasi yang terkait dengan ekonomi. Informasi dari laporan, makalah dan sumber-
sumber berbasis teknologi informasi dan komunikasi wajar digunakan untuk membahas isu
dan masalah ekonomi saat. Guru harus mendorong murid mengumpulkan informasi dari
sumber-sumber yang sesuai. Dengan ini proses pengajaran dan pembelajaran berbagai hala
dapat diwujudkan. Justru, keterampilan murid mendiskusikan dan menganalisis masalah
ekonomi yang mudah serta memutuskan dengan bijak dan bertanggung jawab dapat
ditingkatkan. Murid juga dapat menggunakan istilah dan laras bahasa ekonomi secara jelas
dan tepat Dalam proses pengajaran dan pembelajaran, nilai-nilai murni dan semangat
patriotik dipupuk secara terpadu.
Pengalaman dari pembelajaran Ekonomi Asas dapat memupuk sikap dan nilai positif
dalam diri murid. Penerapan nilai-nilai murni dapat dilakukan baik secara bersahaja atau
PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 1
terorganisir tetapi perlulah berkelanjutan selama pengajaran dan pembelajaran. Meskipun
nilai-nilai murni yang harus diterap tidak dinyatakan secara khusus dalam hasil pembelajaran,
guru harus merencanakan dengan rapi agar penerapan nilai-nilai ini dapat dilaksanakan
secara optimal.
Jadi, guru dianjurkan agar meneliti semua hasil pembelajaran dalam sesuatu bidang
pembelajaran sebelum memulai pelajaran. Untuk memastikan strategi pengajaran dan
pembelajaran ini efektif, guru harus selalu menggunakan Dosis Pelajaran dan Deskripsi
Silabus Pelajaran saat merancang pengajaran dan pembelajaran. Semoga dengan ini strategi
yang direncanakan mampu melahirkan pengguna, produsen dan anggota masyarakat yang
bertanggung jawab.

A. Perkembangan Terakhir Dalam Pedagogi Yang Perlu Diambil


Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dikaitkan dengan keseharian
murid, yaitu murid belajar secara menyelidiki. Dalam pembelajaran kontekstual, kaitan
antara bahan yang diajarkan berhubungan secara lansung dengan kehidupan harian
dieksplisitkan. Dalam konteks ini, murid tidak belajar secara teori saja tetapi dapat
menghayati kesesuaian pembelajaran Ekonomi Asas dengan kehidupan mereka.
Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme menganggap bahwa pembelajaran adalah proses aktif
yaitu murid membangun sendiri ide atau konsep baru berdasarkan pengetahuan ada.
Murid menghubungkan ide asli dengan ide baru untuk menstruktur ulang ide mereka.
Dari segi pengajaran dan pembelajaran guru harus menggunakan metode penemuan yaitu
guru dan murid berdialog secara aktif. Murid berpeluang bekerjasama, berbagi ide dan
pengalaman serta membuat refleksi.
Pembelajaran Masteri
Pembelajaran Masteri merupakan satu pendekatan yang memastikan semua murid
menguasai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Pendekatan ini berpegang kepada
prinsip bahwa setiap murid mampu belajar dengan syarat adanya pengajaran dan
pembelajaran berkualitas dan waktu yang memadai. Murid harus diberi kesempatan untuk
belajar sesuai tingkat kemampuannya. Kemajuan murid dievaluasi dan seterusnya
kegiatan pengayaan dan pemulihan diadakan.

PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 2


Kecerdasan Berbagai
Teori Kecerdasan Berbagai menyatakan bahwa manusia memiliki setidaknya
delapan kecerdasan (Intelligences) yang mencakup berbagai kemampuan, kemampuan,
bakat atau keterampilan yang ada secara alami. Tingkat kecerdasan bagi setiap elemen
tersebut adalah berbeda dan itu bisa berubah sesuai waktu dan kematangannya. Jadi
delapan kecerdasan dapat dipupuk dan dikembangkan. Teori ini juga menyatakan bahwa
pembelajaran individu adalah lebih mudah jika ia dijelaskan dalam bentuk yang seiring
dengan kecerdasan dominan ada individu. Kecerdasan yang diidentifikasi adalah verbal /
linguistik, logika / matematika / visual / ruang, kinestetik, musik, interpersonal,
intrapersonal dan naturalis.

B. Metode Pengajaran dan Pembelajaran Ekonomi Dasar


Diskusi
Diskusi merupakan kegiatan di mana murid-murid dapat berinteraksi di antara
satu sama lain serta berbagi informasi tentang sesuatu topik atau masalah dengan tujuan
mencapai suatu solusi. Murid terlibat secara aktif dalam kelas dan dikelompokkan dalam
beberapa kelompok untuk mendiskusikan sesuatu tugas, topik atau isu yang diberi oleh
guru. Diskusi bermanfaat kepada muridmurid sehingga mereka berpeluang mengajukan
ide-ide dan dapat bertukar pendapat.
Sumbangsaran
Teknik ini menyatukan ide murid untuk menyelesaikan sesuatu masalah tanpa
interaksi antara mereka. Murid diberi pertanyaan dan kesempatan untuk berpikir secara
individu dan sendirian. Strategi ini dapat merangsang imajinasi dan kreativitas murid.
Murid-murid diminta memberi reaksi terhadap sesuatu masalah atau persoalan dengan
mencatat segala relevansi yang terlintas di pikiran mereka. Setelah sesi sumbangsaran
murid perlu mengevaluasi dan menyusun ulang hasil sumbangsaran.
Main Peran
Mainkan peran membutuhkan murid berlakon secara spontan tentang sesuatu
situasi atau masalah. Strategi ini memungkinkan murid membawa satu karakter di mana
murid berpeluang mengamati bagaimana orang lain berpikir dan bertindak. Selain itu,
murid dapat memahami implikasi ekonomi ke atas motif dan tindakan orang lain yang
terlibat dalam situasi ekonomi tertentu.

PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 3


Simulasi
Simulasi merupakan situasi yang diciptakan untuk menyerupai kondisi nyata
dengan tujuan menyelesaikan sesuatu masalah dalam kondisi yang terkendali. Metode ini
mendorong murid menganalisis sesuatu situasi atau masalah ekonomi dengan berpikiran
secara rasional dan kritis. Murid juga dapat mengaitkan isi pelajaran dengan bidang dan
tujuan pelajaran.
Kerja Proyek
Teknik pengajaran secara kerja proyek membutuhkan murid mengumpulkan dan
mengkaji informasi tentang sesuatu masalah serta membuat pelaporan dengan bimbingan
guru. Proyek dilakukan sebelum pengajaran dan mengambil waktu yang panjang. Murid
diminta mengidentifikasi metode untuk mengatasi masalah yang dikemukakan dan
selanjutnya merancang keseluruhan proyek. Laporan tersedia pada akhir proyek dan
disajikan dalam kelas untuk dikaji dan didiskusikan bersama.
Kunjungan
Teknik ini bermanfaat untuk murid karena melalui penggunaan semua indra,
pembelajaran akan lebih menarik dan efisien, misalnya, murid dapat melihat, merasa dan
menghargai sesuatu kegiatan yang dilakukan melalui kunjungan. Keberhasilan kunjungan
mengandalkan persediaan sebelum dan selama perjalanan serta kegiatan kelompok
setelah kunjungan tersebut. Kunjungan akan memberi pengalaman dan kesenangan
kepada murid. Pembelajaran tersebut dapat mempengaruhi yang mendalam dan membuat
pelajaran atau presentasi hasil itu lebih menarik.
Studi Kasus
Studi kasus merujuk kepada satu studi tentang sesuatu situasi yang menunjukkan
kaitannya dengan konsep dan prinsip ekonomi. Melalui metode ini, murid diminta
berpartisipasi secara aktif dalam situasi ekonomi tertentu yang mungkin benar atau
diperkirakan mungkin terjadi. Guru harus menyediakan kasus dengan perencanaan yang
teliti. Teknik-teknik lain juga dapat digunakan bersama dalam studi kasus ini.

PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 4


STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM KTSP

A. Konsep Dasar Pembelajaran


1. Belajar dan Pembelajaran
Berdasarkan pendekatan yang digunakan, secara umum ada dua strategi
pembelajaran yaitu strategi yang berpusat pada guru (teacher centre oriented) dan
strategi yang berpusat pada peserta didik (student centre oriented).
Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru menggunakan strategi
ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
menggunakan strategi diskoveri inkuiri (discovery inquiry).
Pemilihan strategi ekspositori atau diskoveri inkuiri dilakukan atas
pertimbangan karakteristik kompetensi yang menjadi tujuan yang terdiri dari sikap,
pengetahuan dan keterampilan, serta karakteristik peserta didik dan sumber daya yang
dimiliki. Oleh karena itu tidak ada strategi yang tepat untuk semua kondisi dan
karakteristik yang dihadapi. Guru diharapkan mampu memilah dan memilih dengan
tepat strategi yang digunakan agar hasil pembelajaran efektif dan maksimal.
Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:
a. karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;
b. sumber referensi terbatas;
c. jumlah pesera didik dalam kelas banyak;
d. alokasi waktu terbatas; dan
e. jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan
banyak.
Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi ekspositori adalah sebagai berikut.
a. Preparasi, guru menyiapkan bahan/materi pembelajaran
b. Apersepsi diperlukan untuk penyegaran
c. Presentasi (penyajian) materi pembelajaran
d. Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau
materi pembelajaran.
Pemilihan strategi diskoveri inkuiri dilakukan atas pertimbangan:
a. karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup memadai;
b. sumber referensi, alat, media, dan bahan cukup;
c. jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak;
PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 5
d. materi pembelajaran tidak terlalu luas; dan
e. alokasi waktu cukup tersedia.
Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi diskoveri inkuiri adalah sebagai
berikut.
a. Guru atau peserta didik mengajukan dan merumuskan masalah
b. Merumuskan logika berpikir untuk mengajukan hipotesis atau jawaban
sementara
c. Merumuskan langkah kerja untuk memperoleh data
d. Menganalisis data dan melakukan verifikasi
e. Melakukan generalisasi
Strategi ekspositori lebih mudah bagi guru namun kurang melibatkan aktivitas
peserta didik. Kegiatan pembelajaran berupa instruksional langsung (direct
instructional) yang dipimpin oleh guru. Metode yang digunakan adalah ceramah atau
presentasi, diskusi kelas, dan tanya jawab. Namun demikian ceramah atau presentasi
yang dilakukan secara interaktif dan menarik dapat meningkatkan keterlibatan peserta
didik dalam pembelajaran.
Strategi diskoveri inkuiri memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh, oleh
karena itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi guru agar pengaturan kelas maupun
waktu lebih efektif. Kegiatan pembelajaran berbentuk Problem Based Learning yang
difasilitasi oleh guru. Strategi ini melibatkan aktivitas peseserta didik yang tinggi.
Metode yang digunakan adalah observasi, diskusi kelompok, eksperimen, ekplorasi,
simulasi, dan sebagainya.
2. Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil
pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam
pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut:
a. Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan.
Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya
dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan
pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara
aktif dalam mencapai kompetensinya.

PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 6


b. Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK
tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan,
dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan.
c. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual
setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan
kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah
tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan
mengembangkan peserta didiknya.
d. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan
prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan
yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial,
sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan
pada kompetensi berikutnya.
e. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta
didik menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan
masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran
yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan
peserta didik dan lingkungan.
f. Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga
memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.
g. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan narasumber
Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme dipandang
sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran berbasis kompetensi.
Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning),
yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferrini diharapkan
peserta didik mampu mencapai kompetensi secara maksimal.
Tujuh konsep utama pembelajaran kontekstual, yaitu:
a. Constructivisme
 Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi
pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan
sosial untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga
dirasakan masuk akal sesuai dengan kerangka berpikir yang dimiliki
 Belajar berarti menyediakan kondisi agar memungkinkan peserta didik
membangun sendiri pengetahuannya
PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 7
 Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengonstruksi pengetahu-an,
bukan menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa yang
diketahui peserta didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan
(konsep, prinsip) baru, menerapkan ide-ide, kemudian peserta didik
mencari strategi belajar yang efektif agar mencapai kompetensi dan
memberikan kepuasan atas penemuannya itu.
b. Inquiry
 Siklus inkuiri: observasi dimulai dengan bertanya, mengajukan hipotesis,
mengumpulkan data, dan menarik simpulan.
 Langkah-langkah inkuiri dengan merumuskan masalah,
melakukan observasi, analisis data, kemudian mengomunikasikan hasilnya
c. Questioning
 Berguna bagi guru untuk: mendorong, membimbing dan menilai peserta
didik; menggali informasi tentang pemahaman, perhatian, dan
pengetahuan peserta didik.
 Berguna bagi peserta didik sebagai salah satu teknik dan strategi belajar.
d. Learning Community
 Dilakukan melalui pembelajaran kolaboratif
 Belajar dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil sehingga kemampuan
sosial dan komunikasi berkembang
e. Modelling
 Berguna sebagai contoh yang baik yang dapat ditiru oleh peserta didik
seperti cara menggali informasi, demonstrasi, dan lain-lain.
 Pemodelan dilakukan oleh guru (sebagai teladan), peserta didik, dan tokoh
lain.
f. Reflection
 Tentang cara berpikir apa yang baru dipelajari
 Respon terhadap kejadian, aktivitas/pengetahuan yang baru
 Hasil konstruksi pengetahuan yang baru
 Bentuknya dapat berupa kesan, catatan atau hasil karya
g. Autentic Assesment
 Menilai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
 Berlangsung selama proses secara terintegrasi
 Dilakukan melalui berbagai cara (test dan non-test)
PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 8
 Alternative bentuk: kinerja, observasi, portofolio, dan/atau jurnal

B. Implementasi Pengembangan Kegiatan Pembelajaran


Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran perlu
didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil
maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP (KTSP), kegiatan pembelajaran
terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur. Sekolah standar yang menerapkan sistem paket, beban belajarnya dinyatakan
dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA terdiri dari 45
menit tatap muka untuk Tugas Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
memanfaatkan 0% – 60% dari waktu kegiatan tatap muka.
Sementara itu bagi sekolah kategori mandiri yang menerapkan sistem kredit
semester, beban belajarnya dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). 1 (satu) sks
tingkat SMA terdiri dari 1 (satu) jam pelajaran (@45 menit) tatap muka dan 25 menit
tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Dengan demikian, pada sistem
paket maupun SKS, guru perlu mendesain kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas
terstruktur dan kegiatan mandiri.
1. Kegiatan Tatap Muka
Untuk sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tatap muka
dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode
yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi
kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen,
observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau
simulasi.
Untuk sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tatap muka lebih
disarankan dengan strategi ekspositori. Namun demikian tidak menutup kemungkinan
menggunakan strategi dikoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah
interaktif, presentasi, diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.
2. Kegiatan Tugas terstruktur
Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak
dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun
RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan
dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan,
observasi lingkungan, atau proyek.
PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 9
Bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tugas terstruktur
dirancang dan dicantumkan dalam jadwal pelajaran meskipun alokasi waktunya lebih
sedikit dibandingkan dengan kegiatan tatap muka. Kegiatan tugas terstruktur
merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta
didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan
adalah diskoveri inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode
yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif,
demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau
internet, atau simulasi.
3. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
dirancang oleh guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran baik untuk
sistem paket maupun sistem SKS. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah
diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau
proyek.

PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 10


PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM ASAS DAN KTSP

No Keterangan Kurikulum Asas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


1 Pendekatan pembelajaran Dalam pengajaran dan pembelajaran mata Pembelajaran berbasis kompetensi adalah
yang digunakan pelajaran, fokus diberikan kepada peranan individu pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi
sebagai pengguna, produsen dan anggota masyarakat. pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara
Jadi, guru harus mengaitkan pengajaran dan akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya
pembelajaran mata pelajaran ini dengan peran kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam
tersebut dalam judul-judul yang sesuai. Guru perlu pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
juga menggunakan pendekatan kontekstual sehingga Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah
murid dapat memahami dan menyadari masalah serta sebagai berikut:
kegiatan ekonomi yang terkait erat dengan keseharian a. Berpusat pada peserta didik agar mencapai
mereka. kompetensi yang diharapkan. Peserta didik
menjadi subjek pembelajaran sehingga
keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran
tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan
pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu
bagi peserta didik belajar secara aktif dalam
mencapai kompetensinya.
b. Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang
dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara
utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap,
pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi
menjadi satu kesatuan.
c. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang
adanya keunikan individual setiap peserta didik.

PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 11


Peserta didik memiliki karakteristik, potensi,
dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh
karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu,
guru perlu memberikan layanan individual agar
dapat mengenal dan mengembangkan peserta
didiknya.
d. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan
terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran
tuntas (mastery learning) sehingga mencapai
ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang
belum tuntas diberikan layanan remedial,
sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan
pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi
berikutnya.
e. Pembelajaran dihadapkan pada situasi
pemecahan masalah, sehingga peserta didik
menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan
mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
Oleh karena itu guru perlu mendesain
pembelajaran yang berkaitan dengan
permasalahan kehidupan atau konteks
kehidupan peserta didik dan lingkungan.
f. Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi
dan multimedia sehingga memberikan
pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.
g. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan
narasumber

PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 12


2 Memaksimalkan kemampuan Dalam menghadapi realitas kemampuan dan Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan
murid potensi murid yang beragam, strategi pengajaran dan konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi
pembelajaran yang efektif adalah penting, dan ia yang memenuhi prinsip pembelajaran berbasis
dapat memberi pengalaman yang berarti serta kompetensi. Dengan lima strategi pembelajaran
menantang kepada murid. Perkembangan terakhir kontekstual (contextual teaching and learning),
dalam pedagogi seperti: yaitu relating, experiencing, applying, cooperating,
1. Pembelajaran Kontekstual dan transferrini diharapkan peserta didik mampu
2. Pendekatan Konstruktivisme mencapai kompetensi secara maksimal.
3. Pembelajaran Masteri Tujuh konsep utama pembelajaran kontekstual, yaitu:
4. Kecerdasan Berbagai 1. Constructivisme
2. Inquiry
3. Questioning
4. Learning Community
5. Modelling
6. Reflection
7. Autentic Assesment
3 Metode pengajaran dan 1. Diskusi 1. Kegiatan Tatap Muka
pembelajaran Diskusi merupakan kegiatan di mana murid- Untuk sekolah yang menerapkan sistem paket,
murid dapat berinteraksi di antara satu sama lain kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi
serta berbagi informasi tentang sesuatu topik atau bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri
masalah dengan tujuan mencapai suatu solusi. inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah
2. Sumbangsaran interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi
Teknik ini menyatukan ide murid untuk kelompok, pembelajaran kolaboratif dan
menyelesaikan sesuatu masalah tanpa interaksi kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di
antara mereka. Murid diberi pertanyaan dan sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet,
kesempatan untuk berpikir secara individu dan tanya jawab, atau simulasi.
sendirian. Untuk sekolah yang menerapkan sistem SKS,
3. Main Peran kegiatan tatap muka lebih disarankan dengan
PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 13
Mainkan peran membutuhkan murid berlakon strategi ekspositori. Namun demikian tidak
secara spontan tentang sesuatu situasi atau menutup kemungkinan menggunakan
masalah. strategi dikoveri inkuiri. Metode yang digunakan
4. Simulasi seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi
Simulasi merupakan situasi yang diciptakan kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.
untuk menyerupai kondisi nyata dengan tujuan 2. Kegiatan Tugas terstruktur
menyelesaikan sesuatu masalah dalam kondisi Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket,
yang terkendali. kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam
5. Kerja Proyek jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru
Teknik pengajaran secara kerja proyek dalam silabus maupun RPP (Rancangan
membutuhkan murid mengumpulkan dan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu
mengkaji informasi tentang sesuatu masalah serta pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri
membuat pelaporan dengan bimbingan guru. inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan,
Proyek dilakukan sebelum pengajaran dan observasi lingkungan, atau proyek.
mengambil waktu yang panjang. Bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS,
6. Kunjungan kegiatan tugas terstruktur dirancang dan
Teknik ini bermanfaat untuk murid karena dicantumkan dalam jadwal pelajaran meskipun
melalui penggunaan semua indra, pembelajaran alokasi waktunya lebih sedikit dibandingkan
akan lebih menarik dan efisien, misalnya, murid dengan kegiatan tatap muka. Kegiatan tugas
dapat melihat, merasa dan menghargai sesuatu terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang
kegiatan yang dilakukan melalui kunjungan. mengembangkan kemandirian belajar peserta
Keberhasilan kunjungan didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman
7. Studi Kasus belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri
Studi kasus merujuk kepada satu studi tentang inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi
sesuatu situasi yang menunjukkan kaitannya ekspositori. Metode yang digunakan seperti
dengan konsep dan prinsip ekonomi. diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan
kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di
sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet,

PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 14


atau simulasi.
3. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah
kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru
namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran
baik untuk sistem paket maupun sistem SKS.
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah
diskoveri inkuiri dengan metode seperti
penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.

PERBANDINGAN STRATEGI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KURIKULUM ASAS DAN KTSP 15

You might also like