You are on page 1of 8

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Praktikum


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan praktikum ini adalah :
hari / tanggal : Selasa / 16 Oktober 2012
waktu : Pukul 08.30 s.d. 10.00 WIB
tempat : Laboratorium Fisika, SMAN 1 CIKIJING

B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode
kuantitatif. Dan teknik pengambilan data dilakukan dengan eksperimen.

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Statif
2. Pegas
3. Mistar / Penggaris
4. Beban denga masa yang berbeda-beda

D. Langkah Percobaan
Langkah-langkah percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
2. Menimbang semua beban dan mencatat massanya.
3. Mengaitkan ujung atas pegas pada statip dan mengukur panjang pegas sebagai
panjang mula-mula (Io).
4. Mengaitkan ujung bawah pegas dengan beban yang paling kecil kemudian mengukur
panjang pegas sebagai I1 alat percobaan diatas.
5. Mengukur pertambahan panjang sebagai :
x = ∆I = l1 – Io.
6. Melepaskan beban.Dan mengganti beban yang berbeda massanya (m2), kemudian
mengukur panjang pegas sebagai I2 .
7. Mencatat hasil percobaan dalam tabel percobaan.
8. Menghitung pertambahan panjang pegas (x atau ∆I).
9. Mengulangi langi langkah 1 sampai 6 untuk massa beban yang berbeda-
beda,sehingga diperoleh data tentang beban dan pertambahan panjang yang berbeda-
beda pula.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik eksperimen, yaitu pengukuran berulang.
Dengan massa yang berbeda-beda (m1, m2,..., m5) sehingga dari data hasil percobaan
diperoleh panjang pegas yang berbeda-beda juga (l1(1), l1(2),..., l1(5)).
Untuk mencari besarnya gaya yang bekerja pada pegas, maka dapat
menggunakan persamaan F = w dan w = m . g. Karena massa bebannya berbeda-
beda, sehingga didapat F1, F2,...,F5 yang berbeda pula. Untuk mencari besarnya
pertambahan panjang pegas dapat dicari dengan x = ∆l = l1 - lο. Dengan nilai panjang
pegas yang berbeda, maka pertambahan panjangnya juga berbeda (x1, x2, ..., x5).
Dan dari perhitungan tersebut didapat F1, F2, ..., F5 dan x1, x2, ..., x5, maka
dicari hubungan antara gaya (F) terhadap pertambahan panjang pegas (x). Sehingga
dapat digambarkan grafiknya.
Dari hasil perhitungan (F1, F2,...,F5 dan x1, x2,...,x5) tersesebut juga digunakan
untuk nencari konstanta pegas. Yaitu dengan persamaan F = k . x. Dan data konstanta
pegas tersebut dianalisis dengan rumus sebagai berikut :
Konstanta rata-rata =
Kesalahan mutlak ∆k =
kesalahan relatif = x 100%
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
I. PEGAS BESAR

A. Data Hasil Percobaan


NO Massa / Panjang Panjang Perubahan Gaya / F Konstanta/k
m Awal Akhir panjang /x (m.g)
( kg ) Pegas / lο Pegas / l1( (l1-lo)
(m) m)

1. 0,05 0,07 0,11 0,04 0,5 12,5


2. 0,1 0,07 0,16 0,09 1 11,11
3. 0,15 0,07 0,21 0,14 1,5 10,7
4. 0,2 0,07 0,26 0.19 2 10,5

Nilai rata-rata Konstanta pegasnya yaitu :


=
=
= 11,2
Kesalahan mutlak konstanta pegasnya yaitu :
∆k =
=
=0,203175

Jadi konstanta pegas tersebut adalah k = ( ± ∆k ) = ( 11,2 ± 0,203175)


Kesalahan relatif konstanta pegasnya yaitu :
= x 100%

= x 100%

= 1,8140625 %
B. Pembahasan Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data percobaan diatas, didapatkan hasil yang berbeda-beda
tergantung dari besarnya gaya yang diberikan pada pegas tersebut. Yaitu :
1. Panjang awal pegas (lο(1)) adalah 0,07m setelah diberi massa 0,05kg, panjang pegas
akhir(l1(1)) menjadi 0,11m sehingga pertambahan pajang pegas(x1) adalah 0,04m.
2. Panjang awal pegas (lο(2)) adalah 0,07m setelah diberi massa 0,1kg, panjang pegas
akhir(l1(2)) menjadi 0,16m sehingga pertambahan pajang pegas(x2) adalah 0,09m.
3. Panjang awal pegas (lο(3)) adalah 0,07m setelah diberi massa 0,15kg, panjang pegas
akhir(l1(3)) menjadi 0,21m sehingga pertambahan pajang pegas(x3) adalah 0,14m.
4. Panjang awal pegas (lο(4)) adalah 0,07m setelah diberi massa 0,2kg, panjang pegas
akhir(l1(4))menjadi 0,26m sehingga pertambahan pajang pegas(x4)adalah 0,19m.
Dari data tersebut maka dapat dicari besarnya gaya ( F ) yang diberikan pada
pegas dengan menggunakan rumus F = w = m . g dan besarnya konstanta pegas
dengan menggunakan persamaan (F=m.g), yaitu :
1. Besar gaya ( F1 ) yang diberikan adalah 0,5N,sehingga konstanta pegasnya (k1)
adalah 12,5
2. Besar gaya ( F2 ) yang diberikan adalah 1N,sehingga konstanta pegasnya (k2)
adalah11,11.
3. Besar gaya ( F3 ) yang diberikan adalah 1,5N,sehingga konstanta pegasnya (k3)
adalah 10,7
4. Besar gaya ( F4 ) yang diberikan adalah 2N,sehingga konstanta pegasnya (k4) adalah
10,5.
Dari data tersebut,maka dapat dicari hubungan antara besarnya gaya(F) yang
diberikan terhadap pertambahan panjang pegas(x),yaitu semakin besar gaya yang
diberikan maka pertambahan panjang pegasnya juga akan semakin besar pula.
Setelah semua nilai konstanta pegas dijumlahkan, didapatkan nilai rata-rata
konstantanya adalah = 11,599. Dan dengan rumus ∆k = maka besarnya

kesalahan mutlak konstantanya adalah 0,203175. Untuk kesalahan relatif konstantanya


dicari dengan persamaan = x 100%, sehinga didapat kesalahan relatifnya sebesar
1,8140625 %
II. PEGAS KECIL
A. Data Hasil Percobaan
NO Massa / Panjang Panjang Perubahan Gaya / F Konstanta/k
m Awal Akhir panjang /x (m.g)
( kg ) Pegas / lο Pegas / l1( (l1-lo)
(m) m)

1. 0,05 0,07 0,09 0,02 0,5 25


2. 0,1 0,07 0,11 0,04 1 25
3. 0,15 0,07 0,13 0,06 1,5 25
4. 0,2 0,07 0,15 0.08 2 25

Nilai rata-rata Konstanta pegasnya yaitu :


=
=
= 25
Kesalahan mutlak konstanta pegasnya yaitu :
∆k =
=
=0

Jadi konstanta pegas tersebut adalah k = ( ± ∆k ) = ( 25 ± 0)


Kesalahan relatif konstanta pegasnya yaitu :
= x 100%

= x 100%

=0%
B. Pembahasan Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data percobaan diatas, didapatkan hasil yang berbeda-beda
tergantung dari besarnya gaya yang diberikan pada pegas tersebut. Yaitu :
1. Panjang awal pegas (lο(1)) adalah 0,07m setelah diberi massa 0,05kg, panjang pegas
akhir(l1(1)) menjadi 0,09m sehingga pertambahan pajang pegas(x1) adalah 0,02m.
2. Panjang awal pegas (lο(2)) adalah 0,07m setelah diberi massa 0,1kg, panjang pegas
akhir(l1(2)) menjadi 0,11m sehingga pertambahan pajang pegas(x2) adalah 0,04m.
3. Panjang awal pegas (lο(3)) adalah 0,07m setelah diberi massa 0,15kg, panjang pegas
akhir(l1(3)) menjadi 0,13m sehingga pertambahan pajang pegas(x3) adalah 0,06m.
4. Panjang awal pegas (lο(4)) adalah 0,07m setelah diberi massa 0,2kg, panjang pegas
akhir(l1(4))menjadi 0,15m sehingga pertambahan pajang pegas(x4)adalah 0,08m.
Dari data tersebut maka dapat dicari besarnya gaya ( F ) yang diberikan pada
pegas dengan menggunakan rumus F = w = m . g dan besarnya konstanta pegas
dengan menggunakan persamaan (F=m.g), yaitu :
1. Besar gaya ( F1 ) yang diberikan adalah 0,5N,sehingga konstanta pegasnya (k1)
adalah 25
2. Besar gaya ( F2 ) yang diberikan adalah 1N,sehingga konstanta pegasnya (k2)
adalah25
3. Besar gaya ( F3 ) yang diberikan adalah 1,5N,sehingga konstanta pegasnya (k3)
adalah 25
4. Besar gaya ( F4 ) yang diberikan adalah 2N,sehingga konstanta pegasnya (k4) adalah
25
Dari data tersebut,maka dapat dicari hubungan antara besarnya gaya(F) yang
diberikan terhadap pertambahan panjang pegas(x),yaitu semakin besar gaya yang
diberikan maka pertambahan panjang pegasnya juga akan semakin besar pula.
Setelah semua nilai konstanta pegas dijumlahkan, didapatkan nilai rata-rata
konstantanya adalah = 25. Dan dengan rumus ∆k = maka besarnya

kesalahan mutlak konstantanya adalah 0. Untuk kesalahan relatif konstantanya dicari


dengan persamaan = x 100%, sehinga didapat kesalahan relatifnya sebesar 0 %
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
 PEGAS BESAR
1. Dari data percobaan didapat data sebagai berikut.
Hasil perhitungan
N0. Gaya / F Konstanta/k
(m.g)

1. 0,5 12,5
2. 1 11,11
3. 1,5 10,7
4. 2 10,5

Dan besar rata-rata konstan pegasnya adalah 11,2.


2. Dalam penelitian gaya pegas dan konstanta pegas terbukti bahwa Hukum Hooke
adalah benar. Yaitu hubungan antara gaya yang diberikan pada pegas serbanding
dengan pertambahan panjang pegas ( F = k . x ).
3. Alat percobaan sederhana gaya pegas dan konstanta pegas dapat digunakan dengan
baik untuk proses pembelajaran fisika. Hal tesebut dibuktikan dengan nilai kesalahan
mutlak konstantanya hanya sebesaar 0,203175dan kesalahan relatifnya adalah
1,8140625 %
4. Metode pembelajaran dengan eksperimen merupakan salah satu metode yang tepat
digunakan dan perlu dikembangkan dalam pembelajaran konsep fisika dari pada
metode konvensional.
 PEGAS KECIL
1. Dari data percobaan didapat data sebagai berikut.
Hasil perhitungan
N0. Gaya / F Konstanta/k
(m.g)

1. 0,5 25
2. 1 25
3. 1,5 25
4. 2 25

Dan besar rata-rata konstan pegasnya adalah 25.


2. Dalam penelitian gaya pegas dan konstanta pegas terbukti bahwa Hukum Hooke
adalah benar. Yaitu hubungan antara gaya yang diberikan pada pegas serbanding
dengan pertambahan panjang pegas ( F = k . x ).
3. Alat percobaan sederhana gaya pegas dan konstanta pegas dapat digunakan dengan
baik untuk proses pembelajaran fisika. Hal tesebut dibuktikan dengan nilai kesalahan
mutlak konstantanya hanya sebesaar 0, dan kesalahan relatifnya adalah 0 %
4. Metode pembelajaran dengan eksperimen merupakan salah satu metode yang tepat
digunakan dan perlu dikembangkan dalam pembelajaran konsep fisika dari pada
metode konvensional.

Dari data tersebut,maka dapat dicari hubungan antara besarnya gaya(F) yang
diberikan terhadap pertambahan panjang pegas(x),yaitu semakin besar gaya yang
diberikan maka pertambahan panjang pegasnya juga akan semakin besar pula. Dan
dapat digambarkan grafiknya seperti berikut :

B. Saran
1. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam kegiatan pembelajaran khususnya
fisika, salah satu upaya yaitu melalui metode pembelajaran yang tepat dan
menyenangkan, salah satu metode tersebut yaitu metode eksperimen.
2. Pada percobaan gaya pegas dan konstanta pegas dengan alat peraga sederhana, ada
baiknya mencoba dengan menggunakan massa beban yang lebih bervariasi lagi dan
menggunakan beberapa pegas yang berbeda.
3. Dalam pembelajaran fisika pada bab lain, dapat dimungkinkan untuk menggunaan alat
peraga sederhana juga.

You might also like