You are on page 1of 10

Kisah Sederhana Tentang Sebuah Visi Di. PT.

XYZ
Oleh : Rahmat Taufiq Sigit
Email : miradzji@yahoo.com
Blog : Ikhwanseadanya.wordpress.com

Bismillahi Rohmanirahieem...

Bulan November 2016, tapatnya minggu ke tiga, saya dimutasikan oleh direksi ke unit kerja
yang khusus membidangi manajemen gedung. Unit kerja ini adalah unit kerja yang disebut-sebut
sebagai unit kerja pembuangan, hal ini disebabkan banyaknya pejabat-pejabat yang dimutasikan ke
unit kerja ini sebelumnya terindikasi melakukan kesalahan, mungkin salah satunya saya... hehehehe

Unit Kerja pengelolaan gedung juga bukan unit kerja favorit dikantor kami, hal ini disebabkan
unit kerja ini sering mengalami kerugian tiap bulannya sehingga tunjangan kinerja yang diperoleh
karyawannya sangatlah sedikit, kebanyakan karyawan lebih memilih untuk berkarya di unit
pengembangan high rise building ataupun Project TOD (Transit Oriented Development) yang memiliki
gengsi tersendiri.

Setelah satu bulan di unit kerja pengelolaan saya sudah mulai memahami mengapa unit kerja
ini menjadi momok buruk bagi karyawan dan kenapa karyawan pengelola di lokasi mukanya muram
terus setiap harinya seperti tak ada kebahagiaan bagi mereka bekerja di unit kerja ini, hal ini
dikarekanakan dalam pengelolaan gedung, khususnya rumah susun sewa sering terjadi konflik
horizontal antara pengelola dan penghuni yang membuat mood untuk bekerja maksimal di unit kerja
ini menjadi hilang.

Hapir setiap bulan selalu terjadi konflik dengan warga penghuni rumah susun sewa, entah
masalah penagihan piutang, pelanggaran penggunaan area bersama ataupun penyelesaian konflik
antara penghuni yang harus dimediasi oleh pengelola.

Satu-satunya hal yang membuat karyawan betah untuk berkarya apabila lokasi tempat tinggal
mereka dekat dengan lokasi rumah susun sewa sehingga tidak butuh waktu lama dan bermacet-
macet ria untuk sampai ke tempat kerja.

Namun, ada beberapa hal yang saya lihat menjadi permasalahan bagi karyawan ataupun unit
kerja ini sehingga sulit untuk melangkah maju kedepan. Berikut hal yang saya anggap menjadi
masalah serius di unit kerja ini :

1. Jumlah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia


Jumlah karyawan yang saat ini ada bisa dibilang kurang mencukupi hal ini disebabkan dalam
pengelolaan gedung/rumah susun tata cara pelaksanaannya sudah memiliki standar jumlah dan
kompetensi tersendiri sehingga menjadi sulit untuk ditambahkan apalagi dikurangi.
Jumlah dan kompetensi merupakan 2 (dua) variabel yang harus dipenuhi dalam pengelolaan
gedung. Berbeda dengan kondisi saat ini dimana setiap lokasi rata-rata hanya ditempatkan dua
karyawan organik untuk posisi administrasi dan penanggung jawab dan sisanya menggunakan
tenaga kerja dari vendor PJTK (Penyedia Jasa Tenaga Kerja).

2. Standar Operational Procedure (SOP) dan Jobdesk Pengelolaan Gedung


Saat saya bergabung dengan unit kerja pengelolaan gedung, unit ini hanya memiliki 4 SOP yang
sebagian besar hanya membahas kegiatan administrasi pengelolaan gedung tidak membahas
tata cara pengelolaan gedung yang baik dan benar. Selain itu masalah yang tidak jauh dari SOP
adalah Jobdesk
Unit kerja ini belum menetapkan jobdesk dari setiap karyawannya sehinggan sering kali terjadi
cross over kewenangan dan pekerjaan bahkan lebih parahnya lagi adanya kecemburuan antar
karyawan dikarenakan pembangian pekerjaan yang tidak merata.

3. Integritas dari Sumber Daya Manusia


Selain daripada hal-hal diatas yang menjadi permasalahan paling penting menurut saya adalah
integritas dari karyawan yang melakukan pekerjaan dilapangan. Hal ini dapat terlihat dengan
kurangnya kontrol terhadap pekerjaan petugas dilapangan.

Beberapa hal diatas menjadi bahan yang penting untuk diselesaikan secepatnya sehingga
tujuan utama untuk membentuk unit kerja yang profesional dan profitable dapat tercapai.

Dari beberapa masalah penting diatas, maka manajemen mencoba untuk menganalisa langkah
apa yang akan ditempun untuk menjadikan Bisnit Unit Rusunawa XYZ menjadi sedikit lebih baik dari
pada sebelumnya.

Dalam memetakan masalah ini, manajemen menggunakan teknik sederhana analisa SWOT
untuk menentikan langkah strategis. Hasil pembahasannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Strengths Weaknesses

 PT. XYZ sudah memiliki unit kerja  Regional Rusunawa tidak memiliki
khusus untuk building management, pengalaman dalam pengelolaan jenis
yaitu Bisnit Unit Rusunawa XYZ. properti lain diluar pengelolaan rumah
 Regional Rusunawa saat ini memiliki susun sewa
STRATEGI SWOT kurang lebih 4000 unit Rusunawa  Sistem pengelolaan bangunan masih
dengan lokasi yang strategis secara manual.
 Harga yang bersaing karena dibawah  SOP yang ada di Regional Rusunawa
harga subsidi pemerintah. masih kurang lengkap dan belum
berdasarkan standar pengelolaan
property .
Opportunities Strategi S-O Strategi W-O

 PT. XYZ memiliki  Menjadikan Bisnis Unit Rusunawa  Perbaikan SOP pengelolaan bangunan
beberapa proyek high XYZ adalah unit kerja yang dan sarana dan prasarana sesuai dengan
rise building yang bakal profesional dalam mengelola standard Kementrian PU
dikelola. property.  Perlu adanya standarisasi kemampuan
 PT. XYZ mendapat  Mengelola seluruh proyek high rise karyawan dengan diadakan pelatihan
penugasan untuk PT. XYZ dan yang akan diserahkan secara berkala.
pengelolaan Rusunawa oleh Kementrian PUPR.  Perbaikan Kegiatan Operational Melalui
milik Kementrian PU. Sistem IT.
 Tingginya tingkat  Melakukan Join Operation Pengeloaan
kebutuhan akan dengan Pengelola Property Profesional.
hunian yang memiliki
letak yang tidak jauh
dari tempat bekerja.
 Semakin banyaknya
teknologi IT yang dapat
membantu dalam
melakukan pekerjaan
Property management.
Threats Strategi S-T Strategi W-T
 Kurangnya  Meningkatkan pendapatan lain-lain  Melakukan perbaikan/peremajaan
kepercayaan dengan memaksimalkan Rusunawa. terhadap rusun atau fasilitas-fasilitas
pelanggan/masyarakat rusun.
terhadap Bisnis Unit
Rusunawa XYZ.
 Ketidakmampuan
mengelola bangunan
secara profesional akan
membuat kesulitan
dalam menghadapi
persaingan bisnis.

Melalui hasil brainstorming dengan tim, manajemen akhirnya berhasil membuat beberapa
strategi-strategi yang diharapkan bersama dapat meningkatkan kinerja pengelolaan di Bisnit Unit
Rusunawa XYZ yang diuraikan lagi menjadi beberapa program-program perbaikan sebagai berikut:

Program Perbaikan Teknik Program Peningkatan Pendapatan


Pengelolaan & Efisiensi Biaya Operational

Perbaikan SOP pengelolaan bangunan dan Menginkatkan penerimaan sewa melalui


sarana dan prasarana penyesuaian Service Charge

Perlu adanya standarisasi kemampuan


Meningkatkan efisiensi pengelolaan dengan
karyawan dengan diadakan pelatihan secara
memperhatikan safety dari pengelolaan
berkala.
Membuat sumber pendapatan lain-lain yang
Perbaikan Kegiatan Operational Melalui Sistem lebih cepat perputarannya seperti :
IT.
Sekolah, dan Penjualan Kebutuhan Pokok
Melakukan Join Operation Pengeloaan dengan
Pengelola Property Profesional.

Memlakukan sertifikasi terhadap pengelolaan


gedung rusunawa

Program Perbaikan Fasilitas


Umum dan Sosial Rusunawa

Melakukan pengadaan dan perbaikan fasilitas pada


rusunawa
Dari ketiga program kerja diatas ada beberapa yang sudah dilakukan oleh manajemen di Bisnit
Unit Rusunawa XYZ dan adapula yang sampai saat ini masih dalam proses pengerjaan dengan uraian
sebagai berikut:

Program Perbaikan Teknik Pengelolaan

1. Implementasi Sistem Pengelolaan Rusunawa


Mengingat adanya peluang bisnis berupa tawaran oleh kementrian PUPR untuk
mengelola rusunawa yang telah dibangun kementerian PUPR kepada Bisnit Unit Rusunawa
XYZ.

Namun, kementerian PUPR masih memiliki kekhawatiran apakan aset yang akan
dikelola oleh Bisnit Unit Rusunawa XYZ dapat terpelihara dengan baik mengingat prestasi
dan citra pengelolaan Bisnit Unit Rusunawa XYZ saat ini masih kurang baik, dikarenakan
lingkungan rusunawa yang dikelola terkesan kumuh dan tidak layak.
Melalui implementasi sistem pengelolaan rusunawa yang terkomputerisasi secara
online, maka diharapkan dapat meningkatkan kecepatan pelayanan dan kevalidan
pengelolaan data penghuni sehingga berujung kepada peningkatan kepercayaan dari
stakeholder khususnya kementrian PUPR kepada Bisnit Unit Rusunawa XYZ dalam bidang
pengelolaan
Melalui Sistem ini juga manajemen berhadap dapat melakukan penghematan terhadap
pengunaan tenaga administrasi pengelolaan di lokasi.

2. Pelatihan Property Manajemen


Dalam rangka peningkatan teknik pengelolaan dan kompetensi karyawan Bisnit Unit
Rusunawa XYZ dalam bidang property manajemen, Bisnit Unit Rusunawa XYZ sudah
memberikan pelatihan kepada karyawan khususnya karyawan yang bertugas di lokasi
pengelolaan. Hal ini dimaksudkan agar karyawan memiliki pandangan yang sama tentang
tata cara pengelolaan yang baik serta mengetahui resiko yang dihadapi oleh pengelola
apabila tidak mengelola dengan baik.
3. SOP Pengelolaan Bangunan sarana dan prasarana
Bisnit Unit Rusunawa XYZ saat ini sudah memiliki beberapa SOP yang telah resmi dan
sudah diberlakukan, namun dilihat dari fungsinya, SOP saat ini hanya meliputi kegiatan
administrasi pengelolaan dan belum membahas tentang standar pengelolaan yang baik
berdasarkan peraturan kementerian RUPR tentang standar pemeliharaan dan perawatan
gedung.
Untuk itu melalui kerjasama operational pengelolaan antara Bisnis Unit rusuanwa
dengan PT. Provicies Indonesia dalam pengelolaan apartemen sentra timur, manajemen
banyak belajar tentang tata cara pengelolaan apartemen yang baik secara praktek.
Dengan mempelajari SOP yang digunakan dalam pengelolaan apartemen sentra timur,
Bisnit Unit Rusunawa XYZ mulai melakukan penyusunan SOP teknis pengelolaan sendiri dan
sampai saat ini sudah diajukan untuk pengesahan ke bagian pengendali dokumen sebanyak
18 SOP baru untuk di sahkan dan diberlakukan.

Program Peningkatan Pendapatan dan Efisiensi Operational

1. Perubahan SOP untuk merangsang penghunian terhadap unit kosong


Langkah awal dalam pemasaran rusunawa adalah dengan melakukan riset pasar atas
kesesuai produk yang ditawarkan dengan kondisi dan kemampuan dari sengmentasi pasar
yang menjadi target.
Dari hasil riset pemasaran yang dilakukan, ditemukan bahwa harga sewa yang
ditetapkan oleh Bisnit Unit Rusunawa XYZ terhadap unitnya sudah sesuai dengan harga pasar
namun terdapat kendala yang menyulitkan calon tenant untuk bertransaksi, hal-hal tersebut
berupa :
 Ketentuan Pembayaran Jaminan Sewa Sebanyak 3 Kali Tarif Sewa
Calon Tentant yang akan menyewa diwajibkan untuk melakukan pelunasan uang
jaminan sebanyak 3 kali iuran sewa bulan berjalan terlebih dahulu sebelum dapat
menempati unit hunian, hal ini tentunya dirasa sulit bagi calon tenant karena harus
menyediakan uang yang tidak sedikit diawal penyewaan
Diwaktu yang sama pada awal penyewaan, calon tenant merasa perlu untuk
membeli prabot dan kebutuhan untuk menghuni unit. Hal ini membuat calon tenant
mengurungkan niatnya untuk menyewa dirumah susun dan lebih memilih untuk
menyewa rumah kontrakan petakan karena tidak harus melakukan pembayaran
jaminan sama sekali.
Dari kendala yang dihadapi diatas, maka bagian pemasaran mengusulkan untuk
melakukan perubahan terhadap kebijakan pembayaran jaminan sebesar 3 kali tarif
sewa menjadi dapat dicicil 1 kali tiap bulan dan bahkan penetapan jaminan sewa
hanya dengan 1 kali tarif sewa bulanan, tentunya menyesuaikan dengan occupancy
rate dari rusunawa tersebut.

 Unit Yang Tersedia adalah Unit Peningkatan Kualitas


Unit Peningkatan kualitas adalah unit rusunawa yang didalamnya sudah terdapat
beberapa fasilitas seperti AC, lemari, dan lantai kramik. Unit ini disediakan oleh
Bisnit Unit Rusunawa XYZ dikarekanan dahulu banyaknya permintaan akan fasilitas
tersebut oleh tenant, namun semenjak dibangunnya aparteman sentra timur yang
didalamnya banyak terdapat unit sewa dan letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi
rusunawa, membuat calon tenant berpindah dan lebih memilih unit apartemen
sewa.
Saat ini kebutuhan akan unit rusunawa standar lebih banyak dari pada unit
rusunawa dengan peningkatan kualitas, hal ini ditandai dengan banyaknya calon
tenant yang terpaksa membatalkan niat untuk menyewa dikarenakan unit yang
tersedia hanya unit dengan peningkatan kualitas.
Melihat hal ini maka manajemen mengambil kebiajakan untuk menyamakan tarif
seluruh unit hunian dengan peningkatan kualitas menjadi unit hunian standar.
Adapun tarif hunian peningkatan kualitas diberikan kepada tenant apabila memiliki
permintaan fasilitas khusus terhadap hunian.

Dengan beberapa penyesuaian yang dilakukan diatas diharapkan dapat meningkatkan


occupancy rate bagi Bisnit Unit Rusunawa XYZ di lokasinya.

2. Kerjasama Pengelolaan Lahan Parkir


Kerjasama pengelolaan lahan parkir adalah salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan
oleh Bisnit Unit Rusunawa XYZ guna menjadi sumber pendapatan alternatif. Saat ini
kerjasama pengelolaan parkir sudah dilaksanakan di satu lokasi rusunawa yaitu dilokasi
pulogebang dan kerjasama ini juga memiliki dampak yang negatif bagi lokasi tersebut
khususnya unit usaha komersil kios, unit kios menjadi sepi pembeli dikarenakan calon
pembeli dari unit usaha kios tidak tertarik masuk ke lokasi karena harus membayar parkir.
Hal ini menjadi pelajaran bagi Bisnit Unit Rusunawa XYZ bahwa dalam menerapkan
fasilitas pengelolaan parkir berbayar, terlebih dahulu harusnya melakukan studi kelayakan
yang mendalam dikarenakan apabila terjadi kesalahan terhadap analisa kelayakan, justru
akan menyebabkan kerugian seperti pada kasus rusunawa pulogebang diatas.
Kesimpulan bahwa tidak semua unit yang dikelola oleh Bisnit Unit Rusunawa XYZ dapat
diterapkan pengelolaan lahan parkir tergantung dari kebutuhan dari pada tenant dan tingkat
perputaran kendaraan di lokasi tersebut.
Pengembangan usaha pengelolaan parkir yang baru telah diterapkan di lokasi
Apartemen XYZ Tower 4 dan 5 melihat permintaan dari penghuni rusunami dan kebutuhan
akan pengelolaan parkir dari penghuni mengingat tingginya tingkat kejahatan pencurian
kendaraan bermotor disekitar lokasi. Walaupun pada awalnya negosiasi dengan penghuni
berjalan sangat alot karena tidak semua dari penghuni setuju untuk pengelolaan parkir
namun pada Bulan Desember 2017 telah ditemukan kesepakatan dengan penghuni untuk
menerapkan pengelolaan parkir melalui vendor parkir, tentunya ini menjadi pendapatan
alternatif lain bagi Bisnit Unit Rusunawa XYZ.

3. Kerjasama Penyediaan Fasilitas Mesin ATM


Kerjasama Penyediaan Fasilitas Mesin ATM adalah bentuk kerjasama dengan cara
menyediakan area khusus untuk mesin ATM guna memberikan kemudahan bagi penghuni
dalam memenuhi kebutuhan akan transaksi keuangan. Dari kerjasama ini Bisnis Unit
rusunaw akan memperoleh pendapatan lain melalui sewa area lokasi yang dikelola.
Kerjasama penyediaan fasilitas mesin ATM sudah dilakukan sejak 3 sampai 4 tahun lalu
dan sampai saat ini masih terus berlangsung. Lokasi yang menerapkan penyediaan mesin
ATM saat ini adalah lokasi Rusunawa Cengkareng, Rusunawa Pulogebang dan Apartemen XYZ
Tower 2 dan 3
Adapun rencana penyediaan fasilitas mesin ATM yang akan dilakukan di lokasi lain
adalah lokasi Apartemen XYZ Tower 4 dan 5, namun masih terjadi kendala dimana
peruntukan dari area rusunamitower 4 dan 5 tidak menyediakan peruntukan untuk fasilitas
mesin ATM pada saat perencanaannya, tetapi diharapkan ditahun 2018 fasilitas mesin ATM
sudah dapat tersedia di Apartemen XYZ Tower 4 dan 5

4. Kerjasama Penyediaan Fasilitasi Internet, Telepon dan TV (Tripel Play)


Kerjasama Penyediaan Fasilitas Triple Play adalah kerjasama penyediaan fasilitas
internet, telepon dan TV kepada penghuni melalui pengelola gedung. Diharapkan kerjasama
penyediaan fasilitas tripel play dapat memenuhi kebutuhan penghuni akan fasilitas Internet,
Telepon dan TV.
Saat ini kerjasama ini sudah dilakukan beberapa tahun lalu di beberapa lokasi Rusunawa
dan Rusunami seperti Apartemen XYZ Tower 2 -5 dengan vendor PT. Telkom, Indosat dan
Swasta Lainnya.
Saat ini telah dilakukan negosiasi kerjasama penyediaan layanan triple play dengan PT.
Telkom untuk seluruh rusunawa dan rusunami yang dikelola Bisnit Unit Rusunawa XYZ
dimana PT. Telkom diwajibkan untuk memberikan tarif khusus yang lebih murah bagi
penghuni dan penyewa rusunawa dimana setiap bulannya Bisnit Unit Rusunawa XYZ
mendapatkan sharing fee untuk setiap pengguna fasilitas. namun bentuk kerjasama ini dirasa
belum memberikan manfaat maksimal bagi pengelola dikarenakan bentuk kerjasama yang
terjadi masih dalam bentuk sharing fee sehingga pendapatan masih tergantung jumlah
pengguna dari fasiltias tersebut.
Hal yang menjadi pelajaran bagi manajemen Bisnit Unit Rusunawa XYZ pada kejadian
diatas adalah sebaiknya bentuk kerjasama untuk fasilitas layanan seperti ini dilakukan dalam
bentuk lumpsum/iuran per tahun.

5. Kerjasama Penyediaan Kebutuhan Bahan Pokok dan alat Tulis Kantor Untuk Penghuni dan
Pengelola
Dalam rangka usaha peningkatan pendapatan alternatif dan pemberian kemudahan bagi
pemenuhan kebutuhan pokok penghuni dan ATK, Manajemen Bisnit Unit Rusunawa XYZ juga
melakukan insiasi kerjasama dengan komperasi karyawan dimana Bisnit Unit Rusunawa XYZ
menyediakan unit kosong untuk digunakan Koperasi Karyawan dalam melakukan usaha
penjualan bahan kebutuhan pokok, dan setiap bulannya Bisnit Unit Rusunawa XYZ
mendapatkan pendapatan dari bagi hasil keuntungan penjualan.

Selain bentuk kerjasama diatas, Bisnit Unit Rusunawa XYZ juga melakukan kerjasama
dalam kegiatan sosial pengembangan masyarakat untuk penghuni dan penyewa yang kurang
mampu melalui kegiatan pasar sembako murah yang direncanakan dapat dilaksanakan
secara rutin dan bergantian diseluruh lokasi yang dikelola oleh Bisnit Unit Rusunawa XYZ.
Di Tahun 2017, sudah dilakukan 3 (tiga) kali kegiatan pasar sembako murah yakni
dilokasi Rusunawa Pulogebang, Rusunawa Kemayoran, dan Rusunawa Cengkareng .
Selain dari manfaat pendapatan, manajemen juga berharap dapat memperolen manfaat
lain berupa kedekatan dan peningkatan kepercayaan antara pengelola dengan penghuni /
penyewa rusunawa.

6. Kerjasama Penyediaan Fasilitas Pendidikan Taman Kanak-Kanak, PAUD dan Penitipan Anak
Kerjasama Penyediaan Fasilitas Pendidikan Taman Kanak-Kanak, PAUD dan Penitipan
Anak adalah salah satu bentuk kerjasama antara lembaga pendidikan dengan Bisnit Unit
Rusunawa XYZ dalam menyediaan kebutuhan akan pendidikan bagi penghuni dan penyewa
rusunawa.
Bentuk kerjasama ini sudah dalam tahap negosiasi dengan lembaga pendidikan untuk
mengadakan layanan tersebut di lokasi Pulogebang, mengingat potensi pasar di lokasi
tersebut tidak hanya dari penghuni rusunawa pulogebang, namun juga dari penghuni
apartemen sentra timur mengingat lokasi rusunawa pulogebang berdekatan dengan
apartemen sentra timur.
Bentuk kerjasama yang akan dilakukan adalah melalui sharing fee mengingat
pembukaan lembaga pendidikan masih dalam tahap awal, dan akan dilakukan evaluasi
terhadap bentuk kerjasama tersebut setelah 2 tahun kerjasama berjalan.
Dalam kerjasama ini, Bisnit Unit Rusunawa XYZ menyediakan unit komersil yang selama
ini tidak ada penyewa kepada mintra untuk digunakan sebagai ruang kelas dan ruang kantor
serta penggunaan halaman guna fasilitas bermain dari murid, dan tenaga kerja harian untuk
perawatan taman yang kesemuanya dihitung sebagai investasi Bisnit Unit Rusunawa XYZ
setiap bulannya yang menentukan besarnya sharing fee yang akan diperoleh.
Kerjasama diatas dirasa manajemen cukup menguntungkan dikarenakan dengan
kerjasama ini memaksimalkan manfaat biaya operational dari lokasi rusunawa pulogebang
mengingat ada ataupun tidaknya kerjasama ini, biaya operational yang dikeluarkan oleh
Bisnit Unit Rusunawa XYZ khususnya lokasi rusunawa pulogebang tetap sama.
Selain itu dari kerjasama ini juga diharapkan kerjasama Bisnit Unit Rusunawa XYZ
dengan Koperasi karyawan mengalami peningkatan pendapatan melalui belanja kebutuhan
dapur dan alat tulis kantor dari pengelola fasilitas pendidikan dan penitipan anak.

Program Perbaikan Fasiltias Umum dan Sosial Rusunawa

1. Pengadaan Taman Bermain di Lokasi Rusunawa


Dalam rangka usaha pelaksanaan program perbaikan fasilitas umum dan fasilitas sosial,
manajemen melakukan lobi kebeberapa lembaga sosial dan perkumpulan komunitas melalui
proposal dan surat resmi untuk memohon bantuan berupa taman bermain untuk lokasi
rusunawa yang di kelola oleh Bisnit Unit Rusunawa XYZ.
Dari beberapa permohonan yang diajukan, telah mendapatkan respon dari lembaga
sosial untuk bantuan pengadaan taman bermain di lokasi Rusunawa Pulogebang.

Bantuan fasilitas taman bermain tersebut sudah terbangun dan dapat digunakan oleh
anak-anak di lokasi rusunawa pulogebang, selain itu manajemen juga memaksimalkan
fasilitas dan wahana permainan tersebut sebagai nilai investasi pada kerjasama pendirian
fasilitas pendidikan taman kanak-kanak dalam perhitungan sharing fee.

2. Perbaikan Signage Informasi dan Safety Untuk Gedung


Program perbaikan Signafe Informasi dan Safety untuk Gedung-gedung yang dikelola
oleh Bisnit Unit Rusunawa XYZ saat ini masih belum dapat terealisasi hal ini dikarenakan
tidak adanya anggaran untuk pengedaan signage informasi dan Safety.
Manajemen tetap akan melaksanakan strategi tersebut melalui kesepakatan dengan
Pihak Asuransi Gedung, dimana Fee Management atas asuransi gedung di konversi kedalam
bentuk Signage Informasi dan Safety Gedung. Hal ini sudah disepakati dan mengunggu
realiasai di tahun 2018.

Dengan beberapa program kerja diatas, manajemen dan saya pribadi berhadap tahun 2018
dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi Bisnit Unit Rusunawa XYZ minimal tidak Rugi Lagi ...
hehehehe...

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuhu...

You might also like