You are on page 1of 17

1.

Beaker Glass

Beaker glass adalah sebuah wadah ukur penampung yang


digunakan untuk mengaduk, mencampur, manaskan cairan
yang biasanya digunakan dalam laboratorium. Beaker secara
umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang. Beaker
seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi
beaker yang mengindisikan volume tertampung. Seperti contoh,
beaker dengan volume 250mL ditandai dengan garis-garis yang
mengindikasikan volume zat tertampung sebesar
50,100.150.200, dan 250 mL.
Ukuran : 1mL – sampai beberapa Liter
Bahan dasar : kaca ( umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik)
Kegunaan : untuk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat zat lainnya yang
sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah. Biasanya
beaker lebih sering digunakan dalam percobaan kimia dasar.

2. Gelas Ukur

Gelas ukur mempunyai bentuk seperti pipa yang mempunyai kaki/kedudukan


sehingga dapat ditegakan. Pada bibir atasnya terdapat bibir tuang untuk
memudahkan dalam menuang larutan atau cairan. Pada badanya terdapat skala
dan dibagian atas terdapat tulisan yang menyatakan kapasitas gelas ukur tersebut.
Ukuran :
NO KAPSITAS (ml) Sub Skala (ml) Toleransi ± ml
1 5 0,1 0,1
2 10 0,2 0,2
3 25 0,5 0,5
4 50 1,0 1,0
5 100 1,0 1,0
6 250 2,0 2,0
7 500 5,0 5,0
8 1000 10,0 10,0
9 2000 20,0 20,0
3. Labu Erlenmeyer

Labu Erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin ke atas


semakin mengecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukuran labu
erlenmeyer bervariasi dari 10-2000ml.
Ukuran : 25ml, 50ml, 100ml, 250ml, 300ml, 500ml, 1000ml
Bahan dasar : kaca ( umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik)
Kegunaan : Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau
cairan. Labu Erlemeyer dapat digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades,
kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain dan juga. Alat ini digunakan
untuk menyimpan dan memanaskan larutan juga digunakan sebagai tempat penampungan filtrat hasil
penyaringan. Tempat penampungan titran pada proses titrasi karena lehernya yang kecil sehingga
mudah digoyang tanpa menumpahkan larutan yang ada di dalamnya.

4. Pipet Tetes
Pipet tetes merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan
volume yang diketahui.
Ukuran : 1ml, 5ml, dan 10ml
Bahan dasar : kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik
dan karet)
Kegunaan : Fungsi pipet tetes adalah untuk meneteskan larutan
berukuran ke dalam labu ukur/Erlenmeyer/ pipet gondok dan lain
sebagainya. Dan digunakan apabila memerlukan larutan yang bermililiter sangat kecil.

5. Indikator Universal
Indikator Universal terdiri atas berbagai macam indikator yang
konsentrasinya memiliki warna berbeda untuk setiap pH.
Ukuran : berbagai macam ukuran
Bahan dasar : Strips
Kegunaan : untuk menentukan tingkat pH suatu zat dan
biasanya ditentukan oleh warna yang berubah
6. Gelas Arloji

Gelas Arloji berupa piringan kaca berbentuk bulat. Tersedia


beberapa ukuran kaca arloji yang ditunjukkan oleh garis tengahnya,
misalnya 76 mm, 100 mm, 150 mm.
Ukuran : terdiri dari berbagai macam diameter
Bahan dasar : gelas
Kegunaan : Sebagai penutup gelas kimia saat melaksakan
sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikat

7. Tabung Reaksi

Tabung Reaksi berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup.


Ukuran : 15 x 150 mm
Bahan dasar : terbuat dari kaca borosilikat tahan panas
Kegunaan : Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia,
untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.

8. Buret

Buret berupa tabung kaca bergaris dan memiliki ukuran di ujungnya.


Ukuran : 5 dan 10ml (mikroburet) dengan skala 0,01ml, dan 25
dan 50ml dengan skala 0,05ml
Bahan dasar : Kaca boroksilat
Kegunaan : untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu,
biasanya digunakan untuk titrasi

9. Cawan Petri

Cawan Petri berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah
Ukuran : 60x15mm, 100x10mm,100x15mm,100x20mm dan 150x15mm
Bahan dasar : plastik atau kaca boroksilat
Kegunaan : sebagai wadah menimbang dan menimpan bahan kimia
mikro biologi dan untuk pengembang biakan sel.
10. Penjepit
Penjepit : berbentuk rahang persegi
Ukuran : 10-25mm
Bahan dasar : kayu atau besi
Kegunaan : untuk menjepit tabung reaksi

11. Mortal Dan Alu


Mortal dan Alu : Berbentuk setengah lingkaran pengan
penumbuk /pengegerus
Ukuran : mortal berdiameter 8cm dan alu panjang
9cm
Bahan dasar : poslen diglasir
Kegunaan : menghaluskan zat-zat yang masih bersifat
padat/kristal

12. Pengaduk
Pengaduk : Batang kaca, dengan ujung bukat dan ujung satunya
pipih
Kegunaan : Untuk mengaduk larutan didalam wadah gelas
hingga larutan tersebut homoge
Bahan dasar : Gelas tahan pansa
Ukuran : 15cm atau lebih

13. Kaki Tiga


Kaki Tiga : Besi yang menyangga kawat kasa
Kegunaan : untuk menahan kawat kasa dengan pembakar spirtus
Bahan dasar : Besi
Ukuran : satu ring diameter 80mm dengan kaki panjang 8cm, diameter
luar 8mm
14. Corong Pemisah
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan
laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk
memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran
antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang tak
campur.
Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan yang lainnya
berupa pelarut organik lipofilik
seperti eter, MTBE, diklorometana, kloroform, ataupun etil
asetat. Kebanyakan pelarut organik berada di atas fase air
keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur halogen.
Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi
setengah bola. Ia mempunyai penyumbat di atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah yang
digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca
ataupun Teflon. Ukuran corong pemisah bervariasi antara 50 mL sampai 3 L. Dalam skala industri,
corong pemisah bisa berukuran sangat besar dan dipasang sentrifuge.

15. Gelas Kimia


Gelas kimia adalah sebagai tempat untuk
melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi,
misalnya pereaksi/reagen untuk analisa kimia
kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar
sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. Terdapat
berbagai ukuran mulai dari 25 mL sampai 5 Liter.
jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu
ketelitian tinggi (secara kuantitatif).

16. Labu Ukur


Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara
5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk
mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya
digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya
digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan
menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak
berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus
berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets
hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu ( meniskus berada di
atas garis leher ).
Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci
terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat – zat yang tidak
dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan
bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan.
Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dengan molaritas tertentu:
 Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri ( labu ukur ).
 Ditambahkan air suling.
 Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut
 Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati – hati
sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
 Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.

17. Corong Buchner


Corong Buchner adalah sebuah peralatan laboratorium yang
digunakan dalam penyaringan vakum. Biasanya terbuat dari porselen,
namun kadangkala ada juga yang terbuat dari kaca dan plastik. Di bagian
atasnya terdapat sebuah silinder dengan dasar yang berpori-pori. Corong
Hirsch juga memiliki struktur dan kegunaan yang sama, namun ia lebih
kecil dan biasanya terbuat dari kaca.
Bahan penyaring (biasanya kertas saring) diletakkan di atas corong
tersebut dan dibasahi dengan pelarut untuk mencegah kebocoran pada
awal penyaringan. Cairan yang akan disaring ditumpahkan ke dalam
corong dan dihisap ke dalam labu dari dasar corong yang berpori dengan
pompa vakum.

18. Krus
Krus adalah sebuah peralatan laboratorium yang berbentuk
seperti cawan yang digunakan untuk menampung senyawa kimia
pada proses pemanasan yang menggunakan temperatur yang sangat
tinggi. Krus tersedia dalam berbagai ukuran.

19. Rak Tabung Reaksi


Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dan memiliki 12 lubang untuk
penyimpanan tabung reaksi. Rak ini berukuran 20 x 10 cm. Di sebagian
sisi terdapat 6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi
ketika di keringkan. Agar tabung reaksi tidak tergelincir ketika di simpan
di rak, maka pada alas rak terdapat cekungan sebanyak 12 cekungan, agar
posisi tabung reaksi ketika di simpan tidak mudah tergelincir.
Fungsi:
• Menyimpan tabung reaksi
• Mengeringkan tabung reaksi
• Menjaga agar tabung reaksi tidak berjamur
20. Lup
Lup atau kaca pembesar terdiri atas pegangan yang
terbuat dari plastik dan kaca pembesar yang berbentuk bulat.
Lup atau biasa di sebut kaca pembesar mamiliki lensa cembung
yang memudahkan kita melihat benda-benda lebih besar dari
ukuran sebenarnya. Tapi, benda- benda yang dapat di amati
pada lup atau kaca pembesar sangat terbatas, karena pembesaran
lup atau kaca pembesar lebih kecil dibandingkan pembesaran
mikroskop
Fungsi: Untuk memudahkan kita melihat benda-benda yang
lebih kecil.

21. Pinset
Alat ini berfungsi sebagai alat pembantu dalam
mengambil preparet segar agar tidak terkontaminasi. Alat
ini terbuat dari besi. Pinset (yang ujungnya lancip),
digunakan untuk mengambil atau menarik bagian alat-alat
tubuh dari hewan yang dibedah, memisahkan organ yang
satu dengan yang lain.
1. Menurut bentuk ujungnya, pinset terbagi dua yaitu pinset
anatomis dan pinset sirurgis. Pinset anatomis jika ujungnya
tidak mempunyai gigi, biasanya digunakan untuk menjepit
jaringan yang mudah robek atau rusak seperti selaput lendir. Sedangkan pinset sirurgis jika ujungnya
mempunyai gigi, digunakan untuk menjepit jaringan yang lebih kuat seperti otot, selaput otot, dan
lain-lain.
2. Pinset ada yang berujung bengkok dan ada yang lurus. Juga ada yang berujung lancip dan ada yang
tumpul.
3. Pinset yang terbuat dari logam biasanya disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
4. Pinset paling sering digunakan pada operasi, baik operasi kecil maupun operasi besar.

22. Corong
Fungsinya adalah membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu
ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil serta digunakan untuk
menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan, seperti menyaring endapan
yang terdapat dalam larutan. Kapasitas yang tersedia :
No Diameter (mm)
1 25
2 50
3 75
4 100
5 125
23. Spatula

Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula


yang sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia
berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai.
Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium:
1. Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan
untuk mengambil obyek yang telah diiris untuk
sediaan mikroskop.
2. Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok
untuk mengambil bahan kimia padat.
3. Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel,
digunakan sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.
Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali
larutan asam. Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang yang
sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu panjangnya seharusnya 20
cm untuk digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca
berongga tidak boleh digunakan sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu ujungnya runcing
yang dibuat dengan memanaskan sebatang batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu
masih lunak seperti dalam membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua, digunakan untuk
melubangi ujung kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke bejana lain, dengan
semprotan air dari sebuat botol cuci.
Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau
alumunium. alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi atau
kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai.
Fungsi :
1. Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
2. Dipakai untuk mengaduk larutan.

24. Gegep Kayu


Penjepit kayu digunakan untuk menjepit tabung reaksi
pada saat pemanasan atau untuk membantu mengambil kertas
saring atau benda lain pada kondisi panas.
25. Gelas Ukur
Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan
ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume. Gelas ukur dapat
terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik, berbentuk seperti pipa
yang mempunyai kaki / dudukan sehingga dapat ditegakkan.
Fungsinya, untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL dan untuk
mengukur volume segala benda, baik benda cair maupun benda padat
pada berbagai ukuran volume.

26. Adaptor (Adaptor)


Terbuat dari gelas dan berbentuk melengkung. Fungsinya, untuk menyambung pipa pendingin
(condenser) pada seperangkat peralatan desilasi. Ujung
adaptor yang besar disambungkan dengan ujung pipa
pendingin sedangkan ujung kesil dimasukkan kedalam
gelas/wadah penampung destilat. Kapasitas yang tersedia:

No Panjang (mm) Ukuran Soket (mm)


1 60 14/23
2 95 19/26
3 120 19/26
4 200 24/26

27. Pipet Tetes (Dropper Disposable Pipet)

Tersedia hanya satu jenis pipet tetes. Pipet tetes


berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah
yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil
dari tetes demi tetes. Hal ini penting terutama dalam
membantu menepatkan pengukuran larutan dan pada waktu
pengenceran.
28. Pipet Volume (Pipette Volumetric)

Tersedia dalam berbagai ukuran : 1 ml, 2 ml, 5 ml, 10 ml, 25


ml, 50 ml Kegunaan : untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu dan mempunyai ketelitian lebih tinggi dari pada gelas ukur.
Sering juga disebut dengan pipet gondok, karena adanya
temboloknya.

29. Pipet Ukur (Measuring Pipette)

Tersedia dalam berbagai ukuran missal : 5 ml, 10ml,


25 ml Kegunaan : untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu dan mempunyai ketelitian lebih tinggi dari pada gelas
ukur.

30. Kawat Ose / Kawat Nicrom


Diameter 0.5 mm, panjang: 150 mm, Tangkai pemegang: gelas
Kegunaan : Untuk megnidentifikasi zat dengan cara uji nyala
Untuk mengambil bakteri dan menanam bakteri di media tanam.

Contoh warna nyala unsur natrium


31. Desikator (Desiccator)

Desikator berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan
penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator :
desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup,
yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.
Fungsi :
a. Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
b. Mengeringkan padatan

32. Piknometer

Terdapat beberapa macam ukuran dari piknometer, antara


lain : 10 ml, 25 ml, 50 ml dan 100 ml, dimana nilai volume ini valid
pada temperature yang tertera pada piknometer tersebut.

Piknometer berguna untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas


fluida.

33. Erlenmeyer Berlengan / Erlenmeyer Buchner

Alat ini berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin


mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa
vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm.
Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan
hasil filtrasi.
Cara menggunakannya :
Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang
tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol.
34. Botol Pereaksi (Reagent Bottle)
Botol ini dirancang mempunyai mulut lebar untuk
memudahkan dalam pengambilan pereaksi dari dalamnya
digunakan pipet tetes, pipet volume, ataupun pipet ukur,tetapi
dapat juga menggunakan peralatan yang lain. Dan sering
diletakkan pada rak meja praktikum.
Fungsinya, untuk menyimpan cadangan pereaksi yang
difrekuensi penggunaanya tinggi. Kapasitas yang tersedia :
No Kapasitas (mL)
1 30
2 60
3 125
4 250
5 500
6 1000
7 2000
8 5000

35. Botol cuci (washing bottle)


Botol cuci terbuat dari bahan plastik. Botol ini sama dengan
botol semprot. Botol cuci mempunyai pipa kecil yang
menjulur dari dalam keluar. Fungsinya, untuk mencuci
dinding bagian dalam peralatan gelas seperti tabung
reaksi,gelas beker kecil, dan lain-lainnya. Kapasitas yang
tersedia:
No Kapasitas (mL)
1 250
2 500
3 1000
4 1500

36. Botol Timbang (Weighed Bottle)


Botol transparan dengan badan tinggi atau pendek dan
mulut lebar serta mempunyai penutup gelas. Fungsinya,
untuk menimbang zat cair dalam jumlah tertentu sesuai
yang kita inginkan. Kapasitas botol tinggi yang tersedia:
No Kapasitas (mL) Diameter × Tinggi (mm)
1 5 20 × 40
2 15 25 × 50
3 20 30 × 60
4 60 40 × 80
Kapasitas botol pendek yang tersedia:
No Kapasitas (mL) Diameter × Tinggi (mm)
1 20 50 × 35
2 35 50 × 35
3 40 50 × 50
4 60 60 × 30

37. Botol Tetes (Dropping Bottle)


B otol ini terbuat dari gelas dan ada juga yang terbuat dari
plastik tahan bahan kimia. Botol ini dilengkapi dengan penutup yang
biasanya terbuat dari polietileh dan dilengkapi dengan alat tetes.
Fungsinya, untuk menyimpan larutan indikator yang biasanya
digunakan dalam proses analisis kuantitatif dengan titrasi.
Kapasitas yang tersedia:

No Kapasitas (mL)
1 30
2 600
3 125
4 250

38. Kuvet (Cuvette)


Berbentuk balok dengan ukuran lebar sisi-sisinya 1 cm dan
tinggi 5cm. Terbuat dari bahan gelas dan ada juga yang terbuat
dari bahan kursa. Fungsinya, untuk menempatkan larutan tembus
pandang yang akan diukur absorbansinyanpada peralatan
instrumen spektrofotometer ultra-violet.
39. Labu Bentuk Jantung (Flask Pear Shape)
Berbentuk jantung, fungsinya untuk
menampung cairan hasil destilasi pada proses
destilasi. Uap yang mengalir melalui pendingin
kemudian mengembun dan diarahkan kelabu
jantung dengan menggunakan perantara adaptor.
Kapasitas yang tersedia :

No Kapasitas (mL) Tinggi(mm)


1 10 75
2 25 90
3 50 110
4 100 125

40. Kawat Kassa (Wire Gauze)


Terbuat dari kawat berdiameter 0,5 mm dan
dianyam sehingga menyerupai jejaring dengan ukuran 10
mesh. Kasa digunakan untuk alas gelas beker atau
erlenmeyer pada saat pemanasan dengan lampu spiritus
atau kompor listrik. Pada pinggir kawat kassa ini dilipat
kedalam untuk menghindari tajamnya ujung kawat kassa.

41. Klem (Clamp)


Peralatan yang terbuat dari besi tempa. Digunakan
bersamaan dengan statif.
A. Klem yang mempunyai bentuk empat kaki dan statif umunya
digunakan untuk menjepit buret, atau menggantungkan
termometer.
B. Klem jenis lingkaran digunakan untuk memasangkan
corong pemisah atau corong gelas pada saat penyaringan dan
pemisahan larutan.
C. Klem untuk buret(polipreopelen) ini berbentuk penjepit yang dapat terbuka pada kisaran 10-35
mm. Klem dapat diputar bebas 360o. Pada ujung penjepit diberi denagn lapisan gambut yang
mampu menjepit buret secara rapat, untuk menghindari luncuran buret saat dipasang.
D. Klem serbaguna ini mempunyai 2 buah klem yang dapat diatur sedemikian rupa sehingga
memudahkan untuk digunakan dengan peralatan apa saja. Umumnya klem serbaguna ini
digunakan bersama statif dan klem lain sebagai penghubung dengan peralatan gelas.
42. Vortex Mixer
Digunakan untuk mengaduk suatu larutan agar
homogen, umumnya jumlah larutan yang akan
dicampurkan mempunyai volume yang sedikit, yaitu
sekitar 2-5 mL. Larutan yang kan diaduk dimasukkan
kedalam tabung reaksi / tempat terlebih dahulu.

43. Piknometer
Digunakan untuk alat penetapan bobot jenis larutan atau cairan,
piknometer terdiridari dua jenis yaitu yang dilengkapi dengan tutup
terbuat dari thermometer yangdimulutkan berapa gelas asah yang sangat
dipengaruhi oleh suhu atau memerlukan.
Ketelitian dan piknometer yang dilengkapi tutup. Dan
piknometer tanpa dilengkapitutup thermometer tetapi tutup asah yang
memiliki lubang kapiler.
Digunakan untuk menimbang sampel atau contoh, penyaringan
bahan, ataupenetapan susut, penyaringan bahan-
Mempunyai kapasitas mulai 15-80 ml

44. Pendingin (Condenser)


Alat ini digunakan untuk mengambungkan atau mendinginkan
uap yang terjadi padaproses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi,
ekstraksi, saponi fikasi,esterifikasi, metilasi dan sebagainya.
Pendingin ini dibebankan atas pendingin udara, pendingin
liebig, pendingin spiral,pendingin davies, pendingin friedrich
pendingin vigreux, pendingin Dimroth dansebagainya

45. Termometer Air Raksa


Sebagai penjepit misalnya: Untuk menjepit soklet pada
proses ekstraksi, Menjepitburet dalam proses titrasi,untuk menjepit
kondensor pada proses destilasi.
Termometer air raksa dan termometer alkohol,Berguna untuk
mengukur suhu larutan.
46. Desikator
Desikator/eksikator terdiri dari panci bersusun dua yang bagian
bawahnya diisi bahan pengering.dengan penutup yang sulit
dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2
macamdesikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vacum
Desikator vakum pada bagian tutupnya adakatup yang bisa
dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa.
Sedangkan desikatorbiasa tidak memmpunyai katup. Bahan
pengering yang digunakan adalah silika gell.
Fungsi :- Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
-Mengeringkan padatan

47. Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk
meletakan corong pada proses penyeringan. KLEM dan STATIF Sebagai
penjepit, misalnya: • Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi •
Menjepit buret dalam proses titrasi • Untuk menjepit kondensor pada
proses destilasi

48. Cawan Penguap

KEGUNAAN :
1. Untuk menguapkan zat cair/ pelarut yang tidak dikehendaki
karena berpermukaan lebar
2. Untuk meleburkan basis salep/ suppositoria
3. Untuk menimbang zat cair dalam jumlah besar.

49. Pembakar Spiritus


Lampu spirtus atau Pembakar Spiritus Glass 250ml merupakan
salah satu alat yang diperlukan pada setiap percobaan kimia, karena itu
kita sering menjumpai alat peraga pembakar spiritus glass 250ml ini di
laboratorium kimia. Fungsi pembakar spiritus glass 250ml ini adalah
untuk membakar zat atau memanasi larutan. Lampu spiritus ini banyak
juga digunakan oleh bidan untuk memeriksa laboratorium, yaitu
memeriksa reduksi urine dan protein urine pada ibu hamil.
50. Rotapavor
Untuk memisahkan zat dari suatu campuran.
Misalnya untuk memisahkan pelarut n-heksana yang
digunakan untuk megektraksi minyak dari suatu bahan.

You might also like