You are on page 1of 4

PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK

PROSES PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK

Oleh:
Liska Diana

NIM : 1507113224

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2018
Proses Pembangkitan Energi Listrik

Proses pembangkitan tenaga listrik adalah proses konversi tenaga primer (bahan bakar atau
potensi tenaga air) menjadi tenaga mekanik sebagai penggerak generator listrik dan selanjutnya
generator listrik menghasilkan tenaga listrik. Pembangkitan tenaga listrik semakin besar dilakukan
dengan cara memutar generator sinkron sehingga di dapat tenaga listrik dengan tegangan bolak-balik
tiga fasa. Energi mekanik yang diperlukan untuk memutar generator sinkron didapat dari mesin
penggerak generator atau biasa disebut penggerak mula ( prime mover ). Mesin penggerak generator
yang banyak digunakan dalam praktek, yaitu : mesin diesel, turbin uap, turbin air dan turbin gas.
Mesin-mesin penggerak generator ini mendapat energi dari:
1. Proses pembakaran bahan bakar ( mesin-mesin termal )
2. Air terjun ( turbin air )

Setelah tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat listrik, maka tenaga listrik ini disalurkan (
ditransmisikan ) lalu didistribusikan para konsumen tenaga listrik.

Gambar 1. Proses listrik dari pembangkit hingga ke konsumen


Salah satu pembangkit tenaga listrik yang sering dijumpai dan ramah lingkungan adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit tenaga listrik yang mengubah energi
potensial air (energi gravitas air) menjadi energi listrik. Mesin penggerak yang digunakan adalah
turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar rotor
generator untuk menghasilkan energi listrik.
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain :
1. Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta mampu block
start.
2. Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada system
penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor.
3. Biaya operasi relatif lebih murah karena menggunakan air
4. Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan, tanpa melalui proses pembakaran
sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran.
5. PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai tempat wisata ,
pengairan dan perikanan)

Gambar 2. Skema PLTA


Keterangan gambar:
1. Sungai/Kolam Tandon, untuk tempat penampungan air
2. Intake, pintu masuk air sungai/tandon
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup pengatur
ditutup.
6. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta untuk
mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
7. Main stop valve, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8. Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
10. Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi
elektromagnetik.
11. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen

Cara kerja PLTA dapat dilihat dari siklus di atas, air dari tandon/sungai masuk pada turbin
melalui penstock untuk memperbesar tekanan hidrostatis. Katup pengaman berguna untuk mengatur
aliran air yang masuk ke headrace tunnel, juga untuk menghentikan aliran air. Energi potensial air
menggerakkan turbin sehingga menghasilkan energi gerak yang dikonversi menjadi energi listrik oleh
generator. Energi listrik dari generator ini diatur dan ditransfer oleh main transformer agar sesuai .

You might also like