Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
kompetensi dan program keahlian, serta memilih daya adaptasi dan daya saing yang
tinggi untuk memasuki lapangan kerja. Hal ini sesuai dengan UU RI No 20 Tahun
2003 Pasal 3 yang menyatakan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah
diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang siap pakai,
dengan kata lain SMK dituntut untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja. Di
kecakapan tertentu sehingga mampu menjadi tenaga kerja yang siap pakai dalam
Namun pada sejauh ini proses pembelajaran di sekolah terutama pada SMK
masih didominasi oleh cara pandang seseorang yang menyatakan bahwa sebuah
pengetahuan merupakan perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Selain itu peserta
didik masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, dan ceramah
1
2
menjadi pilihan utama dalam strategi belajar. Dengan demikian guru hanya sebatas
dengan kata lain proses pembelajaran di SMK masih ditekankan pada teori-teori
fakta dan konsep, serta mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dari
potensi yang dimilikinya. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Sanjaya
kognitif dan afektif dari peserta didik secara optimal, sehingga ide-ide baru dan
cerdas lebih terakomodasi. Usaha untuk menciptakan hal tersebut dapat diwujudkan
kenyataannya masih ada guru yang mengajar melalui metode ceramah dalam proses
ceramah belum menekankan pada proses berfikir peserta didik secara mandiri.
kemampuan berpikirnya.
didik hanya diarahkan untuk menghafal informasi tanpa dituntut untuk memahami
makna dari informasi yang diterimanya itu untuk dapat diaplikasikan pada
ketika peserta didik lulus sekolah peserta didik diharapkan mampu menerapkan apa
yang telah dipelajarinya di sekolah pada saat mereka mulai memasuki dunia kerja.
pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk lebih aktif, diperlukan strategi
belajar mengajar yang tepat. Dengan menggunakan strategi belajar mengajar yang
tepat memungkinkan peserta didik akan lebih aktif belajar karena lebih sesuai
dengan gaya belajar peserta didik itu sendiri, sehingga akan meningkatkan
pemahaman dan pada akhirnya pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan
efisien.
berpusat pada peserta didik. Model ini terdiri dari tahap-tahap kegiatan yang
aktif (Fajaroh dan Dasna, 2010). Tahap-tahap tersebut adalah elicit (mendatangkan
(memperluas).
dipandang dari sisi peserta didik semata, mamun juga dari segi tenaga pendidikan.
pokoknya, yaitu mendidik dan membimbing siswa, mereka juga dituntut agar dapat
dikelolanya.
5
Penelitian yang dimaksud adalah PTK atau penelitian tindakan kelas. PTK
adalah salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah pembelajaran di
kelas. Ditinjau dari kemanfaatan yang diperoleh dari hasil PTK, salah satu di
pembelajaran di kelas, penggunaan alat bantu, media, dan sumber belajar, serta
yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2)
dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
Terhadap Kelas XXX SMK Negeri 3 Kota Bekasi Tahun Ajaran 2015/2016”.
Agar penelitian mempunyai arah dan ruang lingkup yang jelas, maka perlu
Kota Bekasi
peningkatan hasil belajar peserta didik SMK. Permasalahan dalam penelitian ini
pembelajaran konvensional?
kemampuan peserta didik SMK khususnya dalam Mata Pelajaran Akuntansi jika
konvensional.
7E.
Cycle 7E