You are on page 1of 82

TUGAS MATA KULIAH REGRESI TERAPAN

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON ASSETS, DEBT TO


EQUITY RATIO, DAN SIZE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2008-2010

Oleh :
Istiqlal Abadiyah Sukma Putri
081511833054

Dosen Pengajar :
Suliyanto

PROGRAM STUDI S-1 STATISTIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
PENDAHULUAN
I. Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan data dari tugas akhir oleh Eling Monika Sari sebagai
persyaratan guna memperoleh gelar sarjana dalam program studi Manajemen-Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta 2013 yang berjudul
“Analisis Pengaruh Current Ratio, Return On Assets, Debt To Equity Ratio, Dan
Size Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011”

II. Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh current ratio, return on assets,
debt to equity ratio dan size secara parsial terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Selain itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh current ratio, return on assets,
debt to equity ratio dan size secara simultan terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.
Desain penelitian ini bersifat ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu data
dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan diperoleh jumlah sampel 20 perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah
data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory. Metode
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

III. Variabel Penelitian


Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel respon (Y) : Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di bursa efek Indoesia periode 2008-2010
b. Variabel prediktor (X) :
 X1 : Current Ratio periode 2008 - 2010
 X2 : Return On Assets (ROA) periode 2008 - 2010
 X3 : Debt to Equity Ratio (DER) periode 2008 - 2010
 X4 : Size atau ukuran perusahaan periode 2008 - 2010
ANALISIS DATA

I. Daftar Sampel Nama Perusahaan Manufaktur periode 2008 – 2011


Tabel 1. TAHUN 2008
TAHUN 2008
CURRENT RETURN ON DEBT TO EQUITY RETURN
NO KODE SIZE
RATIO (X) ASSETS (%) RATIO (%) SAHAM
1 AUTO 2,133 14,288 44,888 15,192 0,052
2 BUDI 2,382 19,414 169,776 14,345 -0,58
3 CTBN 1,492 10,29 105,651 14,552 0,033
4 DLTA 3,789 12,15 33,537 13,443 0,25
5 FASW 2,084 0,983 184,323 15,128 -0,146
6 HMSP 1,444 24,143 100,443 16,596 -0,433
7 INTP 1,785 15,465 32,528 16,239 -0,439
8 KAEF 2,113 3,831 52,534 14,184 -0,75
9 KBLI 2,246 4,387 191,749 13,316 -0,444
10 KBLM 1,041 0,868 105,585 13,037 0
11 LION 5,686 14,948 25,811 12,441 0,464
12 LMSH 2,754 14,901 63,565 11,034 0,714
13 SIPD 2,283 1,967 34,044 14,141 -0,253
14 SMCB 1,651 3,437 202,411 15,92 -0,64
15 SMSM 1,817 9,838 62,65 13,742 0,511
16 TCID 8,097 0,012 11,593 13,722 -0,345
17 ULTJ 0,18 17,667 53,2 14,357 0,23
18 UNIC 1,696 0,013 128,516 14,949 -0,008
19 UNVR 1,003 0,37 109,599 15,688 0,155
20 VOKS 1,087 0,004 269,708 13,968 -0,629
Tabel 2. TAHUN 2009
TAHUN 2009
CURRENT RETURN ON DEBT TO EQUITY RETURN
NO KODE SIZE
RATIO (X) ASSETS (%) RATIO (%) SAHAM
1 AUTO 2,173 16,539 39,338 15,351 0,642
2 BUDI 2,98 9,157 109,698 14,284 0,692
3 CTBN 1,665 7,123 85,053 14,438 -0,9
4 DLTA 4,531 16,635 27,245 13,541 2,1
5 FASW 2,307 7,537 131,683 15,116 0,052
6 HMSP 1,88 28,715 69,305 16,69 0,283
7 INTP 3,001 20,688 24,083 16,401 1,978
8 KAEF 1,998 3,991 57,32 14,263 0,671
9 KBLI 3,136 4,219 113,697 13,103 0,12
10 KBLM 1,025 0,477 58,712 12,779 -0,041
11 LION 8,001 12,386 19,125 12,511 -0,317
12 LMSH 2,125 3,296 83,347 11,195 -0,333
13 SIPD 2,02 2,267 39,235 14,31 0
14 SMCB 1,269 12,329 119,134 15,798 1,46
15 SMSM 1,586 14,108 79,999 13,755 0,153
16 TCID 7,263 12,528 12,922 13,81 0,472
17 ULTJ 2,116 3,529 45,163 14,365 -0,275
18 UNIC 2,077 1,745 81,159 14,623 -0,135
19 UNVR 1,003 40,669 101,987 15,828 0,474
20 VOKS 1,138 4,326 229,64 14,028 0,366
Tabel 3. TAHUN 2010
TAHUN 2010
CURRENT RETURN ON DEBT TO EQUITY RETURN
NO KODE SIZE
RATIO (X) ASSETS (%) RATIO (%) SAHAM
1 AUTO 1,757 20,429 38,403 15,535 1,426
2 BUDI 2,354 2,344 152,826 14,492 0
3 CTBN 1,38 6,711 143,393 14,715 -0,193
4 DLTA 6,33 19,696 19,946 13,471 0,935
5 FASW 0,84 6,295 148,261 15,318 0,796
6 HMSP 1,612 31,285 100,932 16,837 1,706
7 INTP 5,553 21,014 17,171 16,546 0,164
8 KAEF 2,425 8,37 48,765 14,32 0,251
9 KBLI 2,634 8,126 104,547 13,295 0,428
10 KBLM 1,017 0,972 77,302 12,907 -0,043
11 LION 9,44 12,711 16,916 12,624 1,285
12 LMSH 2,444 9,4 67,147 11,267 1
13 SIPD 1,916 2,974 66,735 14,536 0,42
14 SMCB 1,661 7,937 52,93 16,16 0,451
15 SMSM 2,174 14,096 96,158 13,88 0,426
16 TCID 10,684 12,551 10,412 13,861 -0,111
17 ULTJ 2 5,338 54,352 14,511 1,086
18 UNIC 1,868 0,014 85,484 14,639 -0,237
19 UNVR 0,851 0,389 115,004 15,978 0,434
20 VOKS 1,239 0,008 192,066 13,934 0,097
ANALISIS TAHUN 2008

Uji Normalitas
Asumsi normalitas pada regresi linear berganda adalah variabel residual harus berdistribusi
normal. Oleh karena itu variabel residual harus diuji kenormalannya.
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah 𝐇𝟎 ditolak jika 𝒑𝒗𝒂𝒍𝒖𝒆 < α (=0,05)

Selanjutnya, dilakukan dengan software minitab dan disajikan sebagai berikut :


Normality test

Probability Plot of RESI1


Normal
99
Mean -6,27276E-16
StDev 0,3014
95 N 20
KS 0,111
90
P-Value >0,150
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
-1,0 -0,5 0,0 0,5
RESI1

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 > α


Kesimpulan : Data berdistribusi normal

I. Estimasi Data
1. Estimasi Model Regresi Linear Berganda
Berdasarkan data tersebut pada tahun 2008, bentuk model regresi linier berganda
adalah :
yi= β0 + β1Xi1 + β2Xi2+ β3Xi3 + β4Xi4 + εi
Mengestimasi model regresi linier berganda pada identik dengan mengestimasi
parameter β. Untuk mengestimasi parameter β digunakan metode kuadrat terkecil,
yaitu menentukan nilai parameter β yang meminimumkan fungsi Q = ε’ε sehingga
diperoleh estimator untuk β adalah :
𝛽̂ = (𝑋 ′ 𝑋)−1 𝑋 ′ 𝑦
̂ = 𝑋𝛽̂
𝑦̂ = 𝐸(𝑦)
8,17937 −0,223054 −0,0115899 −0,0020192 −0,511186 −2,258
−0,022305 0,024286 0,0010309 0,0002625 0,009199 −3,964
𝛽̂ = −0,01159 0,001031 0,0010418 0,0000481 −0,000307 −5,329
−0,00202 0,000263 0,0000481 0,0000148 −0,000033 −487,716
[ −0,51119 0,009199 −0,0003071 −0,0000330 0,034654 ] [ −37,762 ]

2,76535
−0,07353
= 0,00466
−0,00273
[−0,17310]
Sehingga, estimasi model regresi linear berganda adalah :
𝒚̂𝒊 = 𝟐, 𝟕𝟔𝟓𝟑𝟓 − 𝟎, 𝟎𝟕𝟑𝟓𝟑 𝑿𝒊𝟏 + 𝟎, 𝟎𝟎𝟒𝟔𝟔 𝑿𝒊𝟐 − 𝟎, 𝟎𝟎𝟐𝟕𝟑 𝑿𝒊𝟑 − 𝟎, 𝟏𝟕𝟑𝟏𝟎 𝑿𝒊𝟒

Tafsiran :
̂1 = −0,07353 artinya jika variabel prediktor X1 naik sebesar 1 unit, maka
a. 𝛽
rata nilai Y turun sebesar 0,07353 unit dengan menganggap variabel prediktor
yang lain tetap
̂2 = 0,00466 artinya jika variabel prediktor X2 naik sebesar 1 unit, maka rata
b. 𝛽
nilai Y naik sebesar 0,00466 unit dengan menganggap variabel prediktor yang
lain tetap
̂3 = −0,00273 artinya jika variabel prediktor X3 naik sebesar 1 unit, maka
c. 𝛽
rata nilai Y turun sebesar 0,00273 unit dengan menganggap variabel prediktor
yang lain tetap
̂4 = −0,17310 artinya jika variabel prediktor X4 naik sebesar 1 unit, maka
d. 𝛽
rata nilai Y turun sebesar 0,17310 unit dengan menganggap variabel prediktor
yang lain tetap
Output minitab :

The regression equation is


y = 2,77 - 0,0735 X1 + 0,0047 X2 - 0,00273 X3 - 0,173 X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 2,7653 0,9700 2,85 0,012
X1 -0,07353 0,05285 -1,39 0,184
X2 0,00466 0,01095 0,43 0,677
X3 -0,002728 0,001306 -2,09 0,054
X4 -0,17310 0,06314 -2,74 0,015

S = 0,339161 R-Sq = 48,7% R-Sq(adj) = 35,0%

Variabel respon y adalah return saham tahun 2008, sedangkan variabel prediktor x1
adalah current ratio tahun 2008, x2 adalah return on assets tahun 2008, x3 adalah
debt to equity ratio tahun 2008, dan x4 adalah size tahun 2008.
Dari output software minitab, didapatkan persamaan model regresi sebagai berikut :
y = 2,77 - 0,0735 x1 + 0,0047 x2 - 0,00273 x3 - 0,173 x4

2. Koefisien Determinasi Ganda (R2)

Dari hasil Minitab diatas, nilai R2 dapat diambil dari R-Sq yaitu sebesar 48,7% =
0,487. Artinya keragaman nilai variabel respon return saham (Y) yang dapat
dijelaskan oleh 4 variabel prediktor (X), yaitu x1 adalah current ratio, x2 adalah
return on assets, x3 adalah debt to equity ratio, dan x4 adalah size pada tahun 2008
adalah sebesar 48,7% = 0,487.

II. Inferensi Parameter Regresi Linier Berganda

1. Uji Serempak Pada Model Regresi Linear Berganda


Dari data yang telah disajikan, ingin menyelidiki apakah ada hubungan regresi antara
variabel respon y dengan variabel prediktor x1 , x2 , x3 , dan x4 , maka harus diuji :
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh secara bersama antara current ratio, return on assets, debt
to equity ratio, dan size terhadap return saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008
H1 : Ada pengaruh secara bersama antara current ratio, return on assets, debt to
equity ratio, dan size terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah 𝐇𝟎 ditolak jika 𝒑𝒗𝒂𝒍𝒖𝒆 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
dalam tabel analisis varians sebagai berikut :

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 1,6349 0,4087 3,55 0,031
Residual Error 15 1,7255 0,1150
Total 19 3,3604

Keputusan : H0 ditolak karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,031 memenuhi daerah kritis


Kesimpulan : Ada pengaruh secara bersama antara current ratio, return on assets,
debt to equity ratio, dan size terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008

2. Uji Individu Pada Model Regresi Linear Berganda


a. Menguji apakah current ratio (β1) berpengaruh terhadap return saham
(Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2008
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh current ratio terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008. (β1=0)
H1 : Ada pengaruh current ratio terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008. (β1 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
The regression equation is
SAHAM2008 = - 0,165 + 0,0221 X1

Predictor Coef SE Coef T P


Constant -0,1646 0,1621 -1,02 0,323
X1 0,02211 0,05578 0,40 0,696

S = 0,430202 R-Sq = 0,9% R-Sq(adj) = 0,0%


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,0291 0,0291 0,16 0,696
Residual Error 18 3,3313 0,1851
Total 19 3,3604

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,696 di luar daerah kritis


Kesimpulan : Tidak ada pengaruh current ratio terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2008.
b. Menguji apakah return on assets (β2) berpengaruh terhadap return saham
(Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2008
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh return on assets terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008. (β2=0)
H1 : Ada pengaruh return on assets terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008. (β2 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
The regression equation is
SAHAM2008 = - 0,215 + 0,0121 X2

Predictor Coef SE Coef T P


Constant -0,2153 0,1415 -1,52 0,146
X2 0,01212 0,01250 0,97 0,345

S = 0,421231 R-Sq = 5,0% R-Sq(adj) = 0,0%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,1666 0,1666 0,94 0,345
Residual Error 18 3,1938 0,1774
Total 19 3,3604

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,345 di luar daerah kritis


Kesimpulan : Tidak ada pengaruh return on assets terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2008.
c. Menguji apakah debt to equity ratio (β3) berpengaruh terhadap return
saham (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
indonesia tahun 2008
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008.
(β3=0)
H1 : Ada pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008. (β3 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
The regression equation is
SAHAM2008 = 0,155 - 0,00271 X3

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 0,1554 0,1489 1,04 0,310
X3 -0,002708 0,001228 -2,20 0,041

S = 0,383390 R-Sq = 21,3% R-Sq(adj) = 16,9%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,7146 0,7146 4,86 0,041
Residual Error 18 2,6458 0,1470
Total 19 3,3604

Keputusan : H0 ditolak karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,041 memenuhi daerah kritis


Kesimpulan : Ada pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2008.
d. Menguji apakah size (β4) berpengaruh terhadap return saham (Y) pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh size terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008. (β4=0)
H1 : Ada pengaruh size terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008. (β4 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :

The regression equation is


SAHAM2008 = 2,20 - 0,162 X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 2,2050 0,9159 2,41 0,027
X4 -0,16209 0,06379 -2,54 0,020

S = 0,370673 R-Sq = 26,4% R-Sq(adj) = 22,3%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,8872 0,8872 6,46 0,020
Residual Error 18 2,4732 0,1374
Total 19 3,3604

Keputusan : H0 ditolak karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,020 memenuhi daerah kritis


Kesimpulan : Ada pengaruh size terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008.

3. Interval Kepercayaan 95% bagi Parameter βk


Interval kepercayaan bagi tiap parameter βk dirumuskan sebagai berikut.

𝛽̂𝑘 ± 𝑡α/2(n-p) s(𝛽̂𝑘 )

𝛽̂𝑘 − 𝑡α/2(n-p) s(𝛽̂𝑘 ) < 𝛽̂𝑘 < 𝛽̂𝑘 + 𝑡α/2(n-p) s(𝛽̂𝑘 )

Interval kepercayaan 95% bagi parameter β1


𝛽̂1 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂1) < 𝛽 1 < 𝛽̂1 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂1 )
−0,07353 – 1,753 . 0,05285 < 𝛽 1 < -0,07353 + 1,753 . 0,05285
-0,16617605 < 𝛽 1 < 0,01911605
Interval kepercayaan 95% bagi parameter β2
𝛽̂2 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂2) < 𝛽 2 < 𝛽̂2 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂2 )
0,00466 – 1,753 . 0,01095 < 𝛽 2 < 0,00466 + 1,753 . 0,01095
-0,01453535 < 𝛽 2 < 0,02385535
Interval kepercayaan 95% bagi parameter β3
𝛽̂3 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂3) < 𝛽 3 < 𝛽̂3 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂3 )
−0,00273 – 1,753 . 0,001306 < 𝛽 3 < −0,00273 + 1,753 . 0,001306
-0,005019418 < 𝛽 3 < -0,000440582
Interval kepercayaan 95% bagi parameter β4
𝛽̂4 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂4 ) < 𝛽 4 < 𝛽̂4 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂4 )
−0,17310 – 1,753 . 0,06314 < 𝛽 4 < −0,17310+ 1,753 . 0,06314
-0,28378442 < 𝛽 4 < -0,6241558

III. Inferensi bagi Rataan Respon

1. Uji Ketidaksesuaian Model


Uji Ketidaksesuaian Model digunakan untuk menyelidiki apakah fungsi respon
regresi linear berganda merupakan permukaan respon yang sesuai bagi segugus
data yang mempunyai amatan berulang, sehingga :
Hipotesis :
H0 : E(yi) = β0 + β1Xi1 + β2Xi2+ β3Xi3 + β4Xi4 (Model regresi linear berganda
sesuai)
H1 : E(yi) ≠ β0 + β1Xi1 + β2Xi2+ β3Xi3 + β4Xi4 (Model regresi linear berganda tidak
sesuai)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
There are no replicates.
Minitab cannot do the lack of fit test based on pure error.

Artinya bahwa pada tahun 2008 tidak ada data yang mempunyai amatan
berulang pada variabel prediktor x1 , x2 , x3 , dan x4 , sehingga data tersebut tidak
dapat dilakukan uji ketidaksesuaian model.

IV. Jumlah Kuadrat Ekstra


Jumlah kuadrat ekstra dilakukan untuk mengukur JKG akibat dimasukkanya satu atau
lebih variabel prediktor ke dalam model regresi jika diketahui bahwa variabel lain
telah ada di dalam model.
a. Regresi y terhadap X1 : ŷ = -0,165 + 0,0221 X1
Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,0291 0,0291 0,16 0,696
Residual Error 18 3,3313 0,1851
Total 19 3,3604

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 0,02211 0,05578 0,40 0,696

b. Regresi y terhadap X2 : ŷ = -0,215 + 0,0121 X2


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,1666 0,1666 0,94 0,345
Residual Error 18 3,1938 0,1774
Total 19 3,3604

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,01212 0,01250 0,97 0,345

c. Regresi y terhadap X3 : ŷ = 0,155 - 0,00271 X3


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,7146 0,7146 4,86 0,041
Residual Error 18 2,6458 0,1470
Total 19 3,3604

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X3 -0,002708 0,001228 -2,20 0,041

d. Regresi y terhadap X4: ŷ = 2,20 - 0,162 X4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,8872 0,8872 6,46 0,020
Residual Error 18 2,4732 0,1374
Total 19 3,3604

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X4 -0,16209 0,06379 -2,54 0,020

e. Regresi y terhadap X1 dan X2 : ŷ = - 0,278 + 0,0254 X1 + 0,0125 X2


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 0,2049 0,1025 0,55 0,586
Residual Error 17 3,1555 0,1856
Total 19 3,3604

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 0,02544 0,05596 0,45 0,655
X2 0,01247 0,01281 0,97 0,344
f. Regresi y terhadap X1 dan X3 : ŷ = 0,260 - 0,0309 X1 - 0,00304 X3
Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 0,7609 0,3805 2,49 0,113
Residual Error 17 2,5995 0,1529
Total 19 3,3604

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 -0,03092 0,05620 -0,55 0,589
X3 -0,003037 0,001388 -2,19 0,043
g. Regresi y terhadap X1 dan X4 : ŷ = 2,47 - 0,0280 X1 - 0,176 X4
Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 0,9272 0,4636 3,24 0,064
Residual Error 17 2,4332 0,1431
Total 19 3,3604

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 -0,02798 0,05297 -0,53 0,604
X4 -0,17611 0,07031 -2,50 0,023

h. Regresi y terhadap X2 dan X3 : ŷ = 0,102 + 0,0045 X2 - 0,00255 X3


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 0,7355 0,3677 2,38 0,123
Residual Error 17 2,6249 0,1544
Total 19 3,3604

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,00453 0,01232 0,37 0,718
X3 -0,002551 0,001329 -1,92 0,072

i. Regresi y terhadap X2 dan X4 : ŷ = 2,15 + 0,0137 X2 - 0,167 X4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 1,1007 0,5504 4,14 0,034
Residual Error 17 2,2597 0,1329
Total 19 3,3604

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,01374 0,01084 1,27 0,222
X4 -0,16659 0,06284 -2,65 0,017

j. Regresi y terhadap X3 dan X4 : ŷ = 2,11 - 0,00222 X3 - 0,140 X4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 1,3517 0,6759 5,72 0,013
Residual Error 17 2,0087 0,1182
Total 19 3,3604
variabel penduga parameter simpangan baku t p-value
X3 -0,002222 0,001121 -1,98 0,064
X4 -0,13981 0,06021 -2,32 0,033

k. Regresi y terhadap X1, X2, dan X3 : ŷ = 0,212 - 0,0276 X1 + 0,0031 X2 - 0,00289


X3

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 0,7703 0,2568 1,59 0,232
Residual Error 16 2,5901 0,1619
Total 19 3,360

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 -0,02758 0,05947 -0,46 0,649
X2 0,00312 0,01297 0,24 0,813
X3 -0,002893 0,001548 -1,87 0,08

l. Regresi y terhadap X2, X3, dan X4 : ŷ = 2,09 + 0,0078 X2 - 0,00193 X3 - 0,145


X4

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 1,4123 0,4708 3,87 0,030
Residual Error 16 1,9481 0,1218
Total 19 3,3604

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,00778 0,01102 0,71 0,491
X3 -0,001934 0,001209 -1,60 0,129
X4 -0,14525 0,06160 -2,36 0,031

m. Regresi y terhadap X1, X3, dan X4 : ŷ = 2,82 - 0,0781 X1 - 0,00294 X3 - 0,172 X4

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 1,6141 0,5380 4,93 0,013
Residual Error 16 1,7463 0,1091
Total 19 3,360

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 -0,07813 0,05039 -1,55 0,141
X3 -0,002944 0,001173 -2,51 0,023
X4 -0,17173 0,06142 -2,80 0,013

n. Regresi y terhadap X1, X2, dan X4 : ŷ = 2,39 - 0,0252 X1 + 0,0135 x2 - 0,179 x4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 1,1332 0,3777 2,71 0,079
Residual Error 16 2,2272 0,1392
Total 19 3,3604
variabel penduga parameter simpangan baku t p-value
X1 -0,02525 0,05229 -0,48 0,636
X2 0,01351 0,01110 1,22 0,241
X4 -0,17917 0,06938 -2,58 0,020

o. Regresi y terhadap X1, X2, X3, dan X4 : ŷ = 2,77 - 0,0735 X1 + 0,0047 X2 -


0,00273 X3 - 0,173 X4

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 1,6349 0,4087 3,55 0,031
Residual Error 15 1,7255 0,1150
Total 19 3,3604

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 -0,07353 0,05285 -1,39 0,184
X2 0,00466 0,01095 0,43 0,677
X3 -0,002728 0,001306 -2,09 0,054
X4 -0,17310 0,06314 -2,74 0,015

Berdasarkan hasil yang regresi yang di peroleh di atas, maka:


JKG (X1) = 3,3313 JKR (X1) = 0,0291
JKG (X2) = 3,1938 JKR (X2) = 0,1666
JKG (X3) = 2,6458 JKR (X3) = 0,7146
JKG (X4) = 2,4732 JKR (X4) = 0,8872
JKG (X1, X2) = 3,1555 JKR (X1, X2) = 0,2049
JKG (X1, X3) = 2,5995 JKR (X1, X3) = 0,7609
JKG (X1, X4) = 2,4332 JKR (X1, X4) = 0,9272
JKG (X2, X3) = 2,6249 JKR (X2, X3) = 0,7355
JKG (X2, X4) = 2,2597 JKR (X2, X4) = 1,1007
JKG (X3, X4) = 2,0087 JKR (X3, X4) = 1,3517
JKG (X1, X2, X3) = 2,5901 JKR (X1, X2, X3) = 0,7703
JKG (X2, X3, X4) =1,9481 JKR (X2, X3, X4) = 1,4123
JKG (X1, X3, X4) = 1,7463 JKR (X1, X3, X4) = 1,6141
JKG (X1, X2, X4) = 2,2272 JKR (X1, X2, X4) = 1,1332
JKG (X1, X2, X3, X4) = 1,7255 JKR (X1, X2, X3, X4) = 1,6349
JKR (X3, X4|X1, X2) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X2) = 1,6349 – 0,2049 = 1,43
JKR (X2, X3|X1, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X4) = 1,6349 – 0,9272 = 0,7077
JKR (X1, X3, X4 | X2) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X2) = 1,6349 – 0,1666 = 1,4683
JKR (X2, X3, X4 | X1) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1) = 1,6349 – 0,0291 = 1,6058
JKR (X1| X2, X3, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X2, X3, X4) = 1,6349 – 1,4123 =
0,2226
JKR (X2 | X1, X3, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X3, X4) = 1,6349 – 1,6141 =
0,0208
JKR (X3| X1, X2, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X2, X4) = 1,6349 – 1,1332 =
0,5017
JKR (X4 | X1, X2, X3) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X2,X3) = 1,6349 – 0,7703 =
0,8646

Menguji apakah βk = 0

a. Menguji apakah current ratio tahun 2008 (X1) dapat dibuang dari model penuh.
H0 : β1 = 0
H1 : β1 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋1 |𝑋2 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,2226 1,7255
= :
1 15
= 1,935091278

Keputusan : H0 diterima karena F = 1,935091278 di luar daerah kritis


Kesimpulan : β1 = 0, berarti bahwa X1 dapat dibuang dari model regresi
yang didalamnya terdapat X2, X3, dan X4.
b. Menguji apakah return on assets tahun 2008 (X2) dapat dibuang dari model
penuh.
H0 : β 2 = 0
H1 : β 2 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :
JKG(R)− JKG (F) JKG (F)
F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 |𝑋1 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,0208 1,7255
= :
1 15
= 0,1808171544

Keputusan : H0 diterima karena F = 0,1808171544 di luar daerah kritis


Kesimpulan : β2 = 0, berarti bahwa X2 dapat dibuang dari model regresi
yang didalamnya terdapat X1, X3, dan X4.
c. Menguji apakah debt to equity ratio tahun 2008 (X3) dapat dibuang dari model
penuh.
H0 : β3 = 0
H1 : β3 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋3 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,5017 1,7255
= :
1 15
= 4,361344538

Keputusan : H0 diterima karena F = 4,361344538 di luar daerah kritis


Kesimpulan : β3 = 0, berarti bahwa X3 dapat dibuang dari model regresi
yang didalamnya terdapat X1, X2, dan X4.
d. Menguji apakah size tahun 2008 (X4) dapat dibuang dari model penuh.
H0 : β4 = 0
H1 : β4 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋3 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,8646 1,7255
= :
1 15
= 7,516082295

Keputusan : H0 ditolak karena F = 7,516082295 memenuhi daerah


kritis
Kesimpulan : β4 ≠ 0, berarti bahwa X4 harus dipertahankan dalam model
regresi yang didalamnya terdapat X1, X2, dan X3.

Menguji apakah beberapa βk = 0


a. Menguji apakah β3X3 dan β4X4 dapat dibuang dari model penuh
H0 : β3 = β4 = 0
H1 : tidak benar bahwa β3 dan β4 sama dengan nol
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;2;15) atau F > 3,68
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F= :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋3 ,𝑋4 |𝑋1 ,𝑋2 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−3)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
1,43 1,7255
= :
2 15
= 6,215589684

Keputusan : H0 ditolak karena F = 6,215589684 memenuhi daerah


kritis
Kesimpulan : tidak benar bahwa β3 dan β4 sama dengan nol, sehingga β3X3
dan β4X4 tidak dapat dibuang dari model regresi yang di
dalamnya sudah terdapat β1X1 dan β2X2.
b. Menguji apakah β2X2 dan β3X3 dapat dibuang dari model penuh
H0 : β2 = β3 = 0
H1 : tidak benar bahwa β2 dan β3 sama dengan nol
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;2;15) atau F > 3,68
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F= :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 ,𝑋3 |𝑋1 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−3)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,7077 1,7255
= :
2 15
= 3,076064909

Keputusan : H0 diterima karena F = 3,076064909 di luar daerah kritis


Kesimpulan : β2 dan β3 sama dengan nol, sehingga β2X2 dan β3X3 dapat
dibuang dari model regresi yang di dalamnya sudah terdapat
β1X1 dan β4X4.
c. Menguji apakah β1X1, β3X3 dan β4X4 dapat dibuang dari model penuh
H0 : β1=β3 = β4 = 0
H1 : tidak benar bahwa β1, β3 dan β4 sama dengan nol
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;3;15) atau F > 3,29
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F= :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋1 ,𝑋3 ,𝑋4 |𝑋2 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−2)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
1,4683 1,7255
= :
3 15
= 4,25470878
Keputusan : H0 ditolak karena F = 4,25470878 memenuhi daerah kritis

Kesimpulan : tidak benar bahwa β1, β3 dan β4 sama dengan nol, sehingga
β1X1, β3X3 dan β4X4 tidak dapat dibuang dari model regresi
yang di dalamnya sudah terdapat β2X2.
d. Menguji apakah β2X2, β3X3 dan β4X4 dapat dibuang dari model penuh
H0 : β2 = β3 = β4 = 0
H1 : tidak benar bahwa β2, β3 dan β4 sama dengan nol
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;3;15) atau F > 3,29
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F= :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 ,𝑋3 ,𝑋4 |𝑋1 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−2)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
1,6058 1,7255
= :
3 15
= 4,653144016
Keputusan : H0 ditolak karena F = 4,653144016 memenuhi daerah kritis
Kesimpulan : tidak benar bahwa β2, β3 dan β4 sama dengan nol, sehingga β2X2, β3X3
dan β4X4 tidak dapat dibuang dari model regresi yang di dalamnya
sudah terdapat β1X1.

Menguji apakah semua βk= 0


Uji ini dinamakan Uji Serempak yang sudah dikerjakan sebelumnya.

V. Koefisien Determinasi Parsial (r2)


Koefisien determinasi parsial digunakan untuk mengukur sumbangan marginal satu
variabel X bila semua variabel predictor lain telah ada di dalam model.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X1 jika sudah ada X2 , X3, dan X4
𝐽𝐾𝑅 (𝑋1 |𝑋2 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 0,2226
r2y1.234 = = = 0,1142651815
𝐽𝐾𝐺 (𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 ) 1,9481

Artinya, jika X1 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada X2 ,
X3, dan X4 maka JKG (𝑋2 , 𝑋3 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 11,43%.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X2 jika sudah ada X1 , X3, dan X4
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 |𝑋1 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 0,0208
r2y2.134 = = = 0,01191089733
𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋3, 𝑋4 ) 1,7463

Artinya, jika X2 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada X1 ,
X3, dan X4 maka JKG (𝑋1 , 𝑋3 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 1,191%.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X3 jika sudah ada X1 , X2, dan X4
𝐽𝐾𝑅 (𝑋3 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋4 ) 0,5017
r2y3.124 = = = 0,2252604167
𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2, 𝑋4 ) 2,2272

Artinya, jika X3 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada X1 ,
X2, dan X4 maka JKG (𝑋1 , 𝑋2 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 22,53%.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X4 jika sudah ada X1 , X2, dan X3
𝐽𝐾𝑅 (𝑋4 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3 ) 0,8646
r2y4.123 = = = 0,3338095054
𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2, 𝑋3 ) 2,5901

Artinya, jika X3 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada X1 ,
X2, dan X4 maka JKG (𝑋1 , 𝑋2 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 33,38%.
VI. Plot Regresi Parsial
Plot regresi parsial adalah plot galat yang telah mengalami perubahan sehingga
dapat menunjukkan hubungan yang tepat bagi suatu variabel prediktor di dalam
model regresi. Dalam plot regresi parsial, baik variabel respon Y maupun variabel
prediktor Xk yang sedang dipertimbangkan untuk diregresikan terhadap variabel
prediktor lain yang ada dalam model regresi dan untuk setiap regresi ini diperoleh
galat.
a. X1 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga meregresikan
ei(Y | X2, X3, X4) dengan ei(X1| X2, X3, X4).
Regresi Y terhadap X2, X3, X4 dan regresi X1 terhadap X2, X3, X4 masing-masing
adalah :
𝑦̂ = 2,09 + 0,0078 X2 - 0,00193 X3 - 0,145 X4
dan
𝑋̂1 = 9,18 - 0,0424 X2 - 0,0108 X3 - 0,379 X4

Scatterplot of ei(Y | X2, X3, X4) vs ei(X1| X2, X3, X4)

0,50

0,25
ei(Y | X2, X3, X4)

0,00

-0,25

-0,50

-0,75
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
ei(X1| X2, X3, X4)

Gambar plot regresi parsial


Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂1 = -0,0735. Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara Y
dengan X1 bila X2, X3, X4 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X1 mungkin tidak terlalu bermanfaat karena linier
negatif. Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi
parsial :
ei(Y | X2, X3, X4) = - 0,0735 ei(X1| X2, X3, X4)
Y - 𝑌̂ = - 0,0735 (X1 - 𝑋̂1 )
Y – (2,09 + 0,0078 X2 - 0,00193 X3 - 0,145 X4) = -0,0735 (X1 - (9,18 - 0,0424 X2 - 0,0108 X3 - 0,379 X4)))
Y = 2,76473 – 0,0735 X1 + 0,00466 X2 – 0,0027238 X3 – 0,1728565 X4
Y = 2,74 – 0,0735 X1 + 0,00466 X2 – 0,00273 X3 – 0,173 X4 (kembali pada persamaan awal)

Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.
b. X2 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga meregresikan
ei(Y | X1, X3, X4) dengan ei(X2| X1, X3, X4)
Regresi Y terhadap X1, X3, X4 dan regresi X2 terhadap X1, X3, X4 masing-masing
adalah :
𝑦̂ = 2,82 - 0,0781 X1 - 0,00294 X3- 0,172 X4
dan
𝑋̂2 = 11,1 - 0,99 X1 - 0,0462 X3 + 0,29 X4

Scatterplot of ei(Y | X1, X3, X4) vs ei(X2| X1, X3, X4)


0,50

0,25
ei(Y | X1, X3, X4)

0,00

-0,25

-0,50

-0,75

-10 -5 0 5 10 15
ei(X2| X1, X3, X4)

Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂2 = 0,0047. Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara Y
dengan X2 bila X1, X3, X4 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X2 mungkin bermanfaat karena linier positif.
Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi parsial :
ei(Y | X1, X3, X4) = 0,0047 ei(X2| X1, X3, X4)
Y - 𝑌̂ = 0,0047 (X2 - 𝑋̂2 )
Y = 2,74 – 0,0735 X1 + 0,0047 X2 – 0,00273 X3 – 0,173 X4 (kembali pada persamaan awal)

Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.
c. X3 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga meregresikan
ei(Y | X1, X2, X4) dengan ei(X3| X1, X2, X4)

Scatterplot of ei(Y | X1, X2, X4) vs ei(X3| X1, X2, X4)

0,50

0,25
ei(Y | X1, X2, X4)

0,00

-0,25

-0,50

-0,75
-100 -50 0 50 100 150
ei(X3| X1, X2, X4)
Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂3 = -0,00273. Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara
Y dengan X3 bila X1, X2, X4 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X3 mungkin tidak terlalu bermanfaat karena linier
negatif. Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi
parsial :
ei(Y | X1, X2, X4) = -0,00273 ei(X3 | X1, X2, X4)
Y - 𝑌̂ = -0,00273 (X3 - 𝑋̂3 )
Y = 2,74 – 0,0735 X1 + 0,00466 X2 – 0,00273 X3 – 0,173 X4 (kembali pada persamaan awal)

Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.
d. X4 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga meregresikan
ei(Y | X1, X2, X3) dengan ei(X4| X1, X2, X3)
Scatterplot of ei(Y | X1, X2, X3) vs ei(X4| X1, X2, X3)
0,8

0,6

0,4
ei(Y | X1, X2, X3)

0,2

0,0

-0,2

-0,4

-0,6

-0,8
-3 -2 -1 0 1 2
ei(X4| X1, X2, X3)

Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂4 = -0,173. Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara Y
dengan X4 bila X1, X2, X3 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X4 mungkin tidak terlalu bermanfaat karena linier
negatif. Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi
parsial :
ei(Y | X1, X2, X3) = -0,173 ei(X4 | X1, X2, X3)
Y - 𝑌̂ = -0,173 (X4 - 𝑋̂4 )
Y = 2,74 – 0,0735 X1 + 0,00466 X2 – 0,00273 X3 – 0,173 X4 (kembali pada persamaan awal)

Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.
VII. Identifikasi Pencilan Variabel Prediktor
Data yang mengandung pencilan dalam penerapan regresi, artinya adalah bahwa
pengamatan bagi kasus tersebut terpisah jelas dari gugus data lainnya. Kasus pencilan
digunakan untuk menyelidiki apakah kasus tersebut harus dibuang atau masih dapat
dipertahankan, jika dipertahankan apakah pengaruhnya harus dikurangi di dalam
proses estimasi modelnya dan atau model regresi harus direvisi.
Dalam hal ini digunakan unsur diagonal hii (diagonal ke i dari matriks H) yang
dinamakan leverage pengamatan ke i yang menunjukkan apakah nilai-nilai X pada
pengamatan ke i merupakan pencilan atau bukan.

Tabel 4. Diagnostik Pencilan variabel X dan Y data tahun 2008


Xi1 Xi2 Xi3 Xi4 Yi ei ri hii ti
2,133 14,288 44,888 15,192 0,052 0,129147 0,4076 0,127269 0,39598
2,382 19,414 169,776 14,345 -0,58 -0,314282 -1,12887 0,326208 -1,14012
1,492 10,29 105,651 14,552 0,033 0,136643 0,41653 0,064479 0,40476
3,789 12,15 33,537 13,443 0,25 0,125141 0,39282 0,117751 0,38147
2,084 0,983 184,323 15,128 -0,146 0,358876 1,15984 0,167727 1,17443
1,444 24,143 100,443 16,596 -0,433 -0,057799 -0,22398 0,421115 -0,21675
1,785 15,465 32,528 16,239 -0,439 -0,24541 -0,8364 0,251606 -0,82758
2,113 3,831 52,534 14,184 -0,75 -0,779244 -2,46923 0,134236 -3,09649
2,246 4,387 191,749 13,316 -0,444 -0,236462 -0,77636 0,193565 -0,76559
1,041 0,868 105,585 13,037 0 -0,148061 -0,50159 0,242536 -0,4887
5,686 14,948 25,811 12,441 0,464 0,271061 0,969 0,319752 0,9669
2,754 14,901 63,565 11,034 0,714 0,165161 0,65183 0,441889 0,63885
2,283 1,967 34,044 14,141 -0,253 -0,318955 -1,05114 0,199583 -1,05511
1,651 3,437 202,411 15,92 -0,64 0,008058 0,02708 0,230409 0,02616
1,817 9,838 62,65 13,742 0,511 0,383106 1,1888 0,097193 1,20676
8,097 0,012 11,593 13,722 -0,345 -0,108157 -0,57602 0,693518 -0,56276
0,18 17,667 53,2 14,357 0,23 0,025954 0,08841 0,250863 0,08544
1,696 0,013 128,516 14,949 -0,008 0,289614 0,91727 0,133399 0,91213
1,003 0,37 109,599 15,688 0,155 0,476304 1,57827 0,208262 1,66971
1,087 0,004 269,708 13,968 -0,629 -0,160696 -0,60106 0,378641 -0,58781

𝑝 5
Nilai leverage hii dianggap besar jika memenuhi hii > 2 𝑛 = 2 20 = 0,5. Dari tabel diatas

diperoleh pencilan terhadap nilai-nilai X pada pengamatan 16 dengan hii = 0,693518.


VIII. Identifikasi Pencilan Pengamatan Respon
Untuk mengidentifikasi pencilan Y dicari nilai ti yang mempunyai nilai mutlak besar,
yaitu │ti│> tα(n-p-1). Pada kasus ini sesuai dengan tabel diatas, tidak ditemukan │ti│>
t0,05 (14) = │ti│> 1,761, sehingga pada tahun 2008 tidak terdapat pengamatan yang
merupakan pencilan terhadap Y.

IX. Identifikasi Pengamatan Berpengaruh


Suatu pengamatan dianggap berpengaruh jika ketidakikutsertaan pengamatan ini
menyebabkan perubahan besar pada fungsi regresi dugaannya, tetapi tidak semua
pengamatan pencilan berpengaruh.

Tabel 5. Diagnostik Pengamatan Berpengaruh


pengam DBETAS
DFITS Di
atan 𝛽̂ 0 𝛽̂ 1 𝛽̂ 2 𝛽̂ 3 𝛽̂ 4
1 0.01883 -0.04714 -0.00074 0.00044 -0.00009 0.00430 0.00485
2 -0.15216 0.11788 -0.01462 -0.00693 -0.00074 0.00174 0.12340
3 0.00942 0.01099 -0.00213 0.00019 -0.00001 0.00003 0.00239
4 0.01670 0.03600 0.00198 0.00035 -0.00005 -0.00217 0.00412
5 0.07232 -0.17346 0.00695 -0.00181 0.00035 0.01115 0.05422
6 -0.04205 0.11073 -0.00159 -0.00148 -0.00005 -0.00664 0.00730
7 -0.08251 0.25080 0.00192 -0.00096 0.00028 -0.02038 0.04704
8 -0.12082 -0.27625 0.02117 0.00652 0.00087 0.00281 0.18907
9 -0.05676 -0.12709 -0.00259 -0.00013 -0.00035 0.01077 0.02894
10 -0.04741 -0.20712 0.00962 0.00167 0.00011 0.01047 0.01611
11 0.12741 0.12993 0.02059 0.00290 0.00007 -0.01323 0.08827
12 0.13077 0.48047 -0.00669 0.00191 0.00000 -0.03260 0.06728
13 -0.07953 -0.13944 0.01058 0.00394 0.00051 0.00075 0.05510
14 0.00241 -0.00812 0.00021 -0.00002 0.00001 0.00050 0.00004
15 0.04124 0.21593 -0.01100 -0.00029 -0.00025 -0.00991 0.03043
16 -0.24474 0.23458 -0.03630 0.00243 0.00006 -0.01356 0.15017
17 0.00869 0.01691 -0.00189 0.00018 -0.00003 -0.00066 0.00052
18 0.04458 -0.03352 -0.00354 -0.00275 -0.00005 0.00609 0.02590
19 0.12529 -0.17412 -0.01518 -0.00584 -0.00038 0.02284 0.13105
20 -0.09792 -0.06518 -0.00068 0.00046 -0.00047 0.00673 0.04403

a. Pengaruh terhadap nilai dugaan – DFITS


Pada kasus ini sesuai dengan tabel diatas, tidak ditemukan │DFITSi│> 1 sehingga
pada tahun 2008 tidak terdapat DFITS atau pengaruh yang disebabkan oleh
pengamatan ke i pada nilai dugaan 𝒚̂𝒊
b. Pengaruh terhadap koefisien regresi
 DBETAS
Pada kasus ini sesuai dengan tabel diatas, tidak ditemukan │(DBETAS)k(i)│> 1
sehingga pada tahun 2008 tidak terdapat DBETAS atau tidak mengindikasikan
pengaruh yang disebabkan oleh pengamatan ke i terhadap masing-masing koefisien
regresi βk
 Cook Destance
Karena kasus ini tidak ditemukan │(DBETAS)k(i)│> 1 sehingga pada tahun 2008
tidak terdapat cook destance.

X. Penerapan Estimasi Kurva

a. Model liniear
Seperti dijelaskan pada estimasi model linear berganda sebelumnya.
b. Model logarithmatic
The regression equation is
y = 6,93 - 0,155 ln X1 + 0,0286 ln X2 - 0,144 ln X3 – 2,39 ln X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 6,928 2,437 2,84 0,012
ln X1 -0,1549 0,1252 -1,24 0,235
ln X2 0,02858 0,03149 0,91 0,378
ln X3 -0,1439 0,1128 -1,28 0,221
ln X4 -2,3902 0,9060 -2,64 0,019

S = 0,358267 R-Sq = 42,7% R-Sq(adj) = 27,4%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 1,4351 0,3588 2,80 0,064
Residual Error 15 1,9253 0,1284
Total 19 3,3604
c. Model Invers
The regression equation is
y = - 2,53 + 0,0764 1/X1 - 0,00214 1/X2 + 0,55 1/X3 + 33,9 1/X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant -2,5292 0,8414 -3,01 0,009
1/X1 0,07636 0,07239 1,05 0,308
1/X2 -0,002141 0,001385 -1,55 0,143
1/X3 0,550 4,449 0,12 0,903
1/X4 33,88 11,91 2,84 0,012

S = 0,357263 R-Sq = 43,0% R-Sq(adj) = 27,8%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 1,4459 0,3615 2,83 0,062
Residual Error 15 1,9145 0,1276
Total 19 3,3604

d. Model Quadratic
The regression equation is
y = 8,74 - 0,169 X1 + 0,0444 X2 + 0,00337 X3 - 1,09 X4 + 0,0166 X12 -
0,00211 X22 - 0,000021 X32 + 0,0334 X42

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 8,745 7,677 1,14 0,279
X1 -0,1692 0,2019 -0,84 0,420
X2 0,04440 0,04911 0,90 0,385
X3 0,003368 0,005461 0,62 0,550
X4 -1,092 1,092 -1,00 0,339
X12 0,01660 0,02454 0,68 0,513
X22 -0,002108 0,002322 -0,91 0,383
X32 -0,00002069 0,00001908 -1,08 0,302
X42 0,03337 0,03914 0,85 0,412

S = 0,360796 R-Sq = 57,4% R-Sq(adj) = 26,4%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 8 1,9285 0,2411 1,85 0,170
Residual Error 11 1,4319 0,1302
Total 19 3,3604
e. Model Cubic

The regression equation is


SAHAM2008 = 27,0 - 0,517 X1 - 0,028 X2 + 0,0318 X3 –5,5 X4 + 0,200 X12 +
0,0061 X22 - 0,000234 X32 + 0,36 X42 – 0,0165 X13 - 0,000253 X23 +
0,000000 X33 - 0,0078 X43

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 27,00 86,51 0,31 0,764
X1 -0,5172 0,4531 -1,14 0,291
X2 -0,0277 0,1178 -0,24 0,821
X3 0,03175 0,02183 1,45 0,189
X4 -5,51 19,12 -0,29 0,782
X12 0,1996 0,1467 1,36 0,216
X22 0,00614 0,01290 0,48 0,649
X32 -0,0002345 0,0001665 -1,41 0,202
X42 0,361 1,399 0,26 0,804
X13 -0,01648 0,01231 -1,34 0,222
X23 -0,0002534 0,0003737 -0,68 0,520
X33 0,00000046 0,00000037 1,25 0,251
X43 -0,00785 0,03382 -0,23 0,823

S = 0,348108 R-Sq = 74,8% R-Sq(adj) = 31,5%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 12 2,5122 0,2093 1,73 0,239
Residual Error 7 0,8483 0,1212
Total 19 3,3604

f. Pada data yang disajikan pada tahun 2008 tidak dapat digunakan untuk
mengestimasi kurva dengan menggunakan model compound, power, S, growth,
exponential, dan logistic. Hal ini dikarenakan pada variabel respon Y yaitu return
saham 2008 terdapat data yang bernilai negatif (-) sedangkan ln(y) harus memenuhi
syarat y > 0.

Untuk menentukan estimasi kurva terbaik digunakan kriteria MSE terkecil dan R²
besar. Secara ringkas hasilnya disajikan pada tabel berikut :
Jenis kurva MSE R²
Linier 0,1150 0,487
Logarithmic 0,1284 0,427
Invers 0,1276 0,43
Quadratic 0,1302 0,574
Cubic 0,1212 0,748
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh estimasi kurva terbaik adalah dengan
menggunakan model cubic.
ANALISIS TAHUN 2009
Uji Normalitas
Asumsi normalitas pada regresi linear berganda adalah variabel residual harus berdistribusi
normal. Oleh karena itu variabel residual harus diuji kenormalannya.
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah 𝐇𝟎 ditolak jika 𝒑𝒗𝒂𝒍𝒖𝒆 < α (=0,05)

Selanjutnya, dilakukan dengan software minitab dan disajikan sebagai berikut :

Probability Plot of RESI2


Normal
99
Mean 3,441691E-16
StDev 0,6642
95 N 20
KS 0,127
90
P-Value >0,150
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10 Normality test
5

1
-2 -1 0 1 2
RESI2

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 > α


Kesimpulan : Data berdistribusi normal

I. Estimasi Data
1. Estimasi Model Regresi Linear Berganda
Berdasarkan data tersebut pada tahun 2009, bentuk model regresi linier berganda
adalah :
yi= β0 + β1Xi1 + β2Xi2+ β3Xi3 + β4Xi4 + εi
Mengestimasi model regresi linier berganda pada identik dengan mengestimasi
parameter β. Untuk mengestimasi parameter β digunakan metode kuadrat terkecil,
yaitu menentukan nilai parameter β yang meminimumkan fungsi Q = ε’ε
sehingga diperoleh estimator untuk β adalah :
𝛽̂ = (𝑋 ′ 𝑋)−1 𝑋 ′ 𝑦
̂ = 𝑋𝛽̂
𝑦̂ = 𝐸(𝑦)
11,5100 −0,285900 0,0520775 −0,0046968 −0,762997 7,462
−0,2859 0,023826 −0,0009434 0,0004197 0,014035 22,046
𝛽̂ = 0,0521 −0,000943 0,0008566 0,0000097 −0,004181 138,74
−0,0047 0,000420 0,0000097 0,0000289 0,000088 473,099
[ −0,7630 0,014035 −0,0041805 0,0000884 0,053482 ] [114,457]
−2,74083
0,06592
= 0,01276
−0,00067
[ 0,19902 ]

Sehingga, estimasi model regresi linear berganda adalah :


𝒚̂𝒊 = −𝟐, 𝟕𝟒𝟎𝟖𝟑 + 𝟎, 𝟎𝟔𝟓𝟗𝟐 𝑿𝒊𝟏 + 𝟎, 𝟎𝟏𝟐𝟕𝟔 𝑿𝒊𝟐 − 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟔𝟕 𝑿𝒊𝟑 + 𝟎, 𝟏𝟗𝟗𝟎𝟐 𝑿𝒊𝟒
Tafsiran :
̂1 = 0,06592 artinya jika variabel prediktor X1 naik sebesar 1 unit, maka rata
a. 𝛽
nilai Y naik sebesar 0,06592 unit dengan menganggap variabel prediktor yang
lain tetap
̂2 = 0,01276 artinya jika variabel prediktor X2 naik sebesar 1 unit, maka rata
b. 𝛽
nilai Y naik sebesar 0,01276 unit dengan menganggap variabel prediktor yang
lain tetap
̂3 = −0,00067 artinya jika variabel prediktor X3 naik sebesar 1 unit, maka
c. 𝛽
rata nilai Y turun sebesar 0,00067 unit dengan menganggap variabel prediktor
yang lain tetap
̂4 = 0,19902 artinya jika variabel prediktor X4 naik sebesar 1 unit, maka rata
d. 𝛽
nilai Y naik sebesar 0,19902 unit dengan menganggap variabel prediktor yang
lain tetap

Output minitab :
The regression equation is
Y = - 2,74 + 0,066 X1 + 0,0128 X2 - 0,00067 X3 + 0,199 X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant -2,741 2,536 -1,08 0,297
X1 0,0659 0,1154 0,57 0,576
X2 0,01276 0,02188 0,58 0,568
X3 -0,000673 0,004017 -0,17 0,869
X4 0,1990 0,1729 1,15 0,268

S = 0,747491 R-Sq = 22,6% R-Sq(adj) = 2,0%


Variabel respon y adalah return saham tahun 2009, sedangkan variabel prediktor x1
adalah current ratio tahun 2009, x2 adalah return on assets tahun 2009, x3 adalah
debt to equity ratio tahun 2009, dan x4 adalah size tahun 2009.
Dari output software minitab, didapatkan persamaan model regresi sebagai berikut :
y = -2,74 + 0,066 x1 + 0,0128 x2 - 0,00067 x3 + 0,199 x4

2. Koefisien Determinasi Ganda (R2)

Dari hasil Minitab diatas, nilai R2 dapat diambil dari R-Sq yaitu sebesar 22,6% =
0,226. Artinya keragaman nilai variabel respon return saham (Y) yang dapat
dijelaskan oleh 4 variabel prediktor (X), yaitu x1 adalah current ratio, x2 adalah
return on assets, x3 adalah debt to equity ratio, dan x4 adalah size pada tahun 2009
adalah sebesar 22,6% = 0,226.

II. Inferensi Parameter Regresi Linier Berganda

1. Uji Serempak Pada Model Regresi Linear Berganda


Dari data yang telah disajikan, ingin menyelidiki apakah ada hubungan regresi antara
variabel respon y dengan variabel prediktor x1 , x2 , x3 , dan x4 , maka harus diuji :
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh secara bersama antara current ratio, return on assets, debt
to equity ratio, dan size terhadap return saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009
H1 : Ada pengaruh secara bersama antara current ratio, return on assets, debt to
equity ratio, dan size terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
dalam tabel analisis varians sebagai berikut :

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 2,4491 0,6123 1,10 0,394
Residual Error 15 8,3811 0,5587
Total 19 10,8302

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,394 di luar daerah kritis


Kesimpulan : Tidak ada pengaruh secara bersama antara current ratio, return on
assets, debt to equity ratio, dan size terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun
2009
2. Uji Individu Pada Model Regresi Linear Berganda
a. Menguji apakah current ratio (β1) berpengaruh terhadap return saham
(Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2009
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh current ratio terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009. (β1=0)
H1 : Ada pengaruh current ratio terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009. (β1 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
The regression equation is
y = 0,289 + 0,0317 X1

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 0,2886 0,3035 0,95 0,354
X1 0,03169 0,09362 0,34 0,739

S = 0,773221 R-Sq = 0,6% R-Sq(adj) = 0,0%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,0685 0,0685 0,11 0,739
Residual Error 18 10,7617 0,5979
Total 19 10,8302

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,739 di luar daerah kritis


Kesimpulan : Tidak ada pengaruh current ratio terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2009
b. Menguji apakah return on assets (β2) berpengaruh terhadap return
saham (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
indonesia tahun 2009
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh return on assets terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009. (β2=0)
H1 : Ada pengaruh return on assets terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009. (β2 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
The regression equation is
y = 0,050 + 0,0290 X2

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 0,0504 0,2417 0,21 0,837
X2 0,02904 0,01631 1,78 0,092

S = 0,715243 R-Sq = 15,0% R-Sq(adj) = 10,3%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 1,6219 1,6219 3,17 0,092
Residual Error 18 9,2083 0,5116
Total 19 10,8302

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,092 di luar daerah kritis


Kesimpulan : Tidak ada pengaruh return on assets terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2009.
c. Menguji apakah debt to equity ratio (β3) berpengaruh terhadap return
saham (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
indonesia tahun 2009
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009.
(β3=0)
H1 : Ada pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009. (β3 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut
The regression equation is
y = 0,525 - 0,00199 X3

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 0,5255 0,3170 1,66 0,115
X3 -0,001995 0,003487 -0,57 0,574

S = 0,768723 R-Sq = 1,8% R-Sq(adj) = 0,0%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,1934 0,1934 0,33 0,574
Residual Error 18 10,6368 0,5909
Total 19 10,8302

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,574 di luar daerah kritis


Kesimpulan : Tidak ada pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2009.
d. Menguji apakah size (β4) berpengaruh terhadap return saham (Y) pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh size terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009. (β4=0)
H1 : Ada pengaruh size terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009. (β4 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
The regression equation is
y = - 2,82 + 0,223 X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant -2,824 1,744 -1,62 0,123
X4 0,2234 0,1214 1,84 0,082

S = 0,711586 R-Sq = 15,8% R-Sq(adj) = 11,2%


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 1,7158 1,7158 3,39 0,082
Residual Error 18 9,1144 0,5064
Total 19 10,8302

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,082 di luar daerah kritis


Kesimpulan : Tidak ada pengaruh size terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009.

3. Interval Kepercayaan 95% bagi Parameter βk


Interval kepercayaan bagi tiap parameter βk dirumuskan sebagai berikut.

𝛽̂𝑘 ± 𝑡α/2(n-p) s(𝛽̂𝑘 )

𝛽̂𝑘 − 𝑡α/2(n-p) s(𝛽̂𝑘 ) < 𝛽̂𝑘 < 𝛽̂𝑘 + 𝑡α/2(n-p) s(𝛽̂𝑘 )

Interval kepercayaan 95% bagi parameter β1


𝛽̂1 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂1) < 𝛽 1 < 𝛽̂1 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂1 )
0,06592 – 1,753 . 0,1154< 𝛽 1 < 0,06592 + 1,753 . 0,1154
-0,1363762 < 𝛽 1 < 0,2682162
Interval kepercayaan 95% bagi parameter β2
𝛽̂2 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂2) < 𝛽 2 < 𝛽̂2 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂2 )
0,01276 – 1,753 . 0,02188 < 𝛽 2 < 0,01276 + 1,753 . 0,02188
-0,02559564 < 𝛽 2 < 0,05111654
Interval kepercayaan 95% bagi parameter β3
𝛽̂3 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂3) < 𝛽 3 < 𝛽̂3 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂3 )
−0,00067– 1,753 . 0,004017 < 𝛽 3 < −0,00067+ 1,753 . 0,004017
-0,007711801 < 𝛽 3 < 0,006371801
Interval kepercayaan 95% bagi parameter β4
𝛽̂4 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂4 ) < 𝛽 4 < 𝛽̂4 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂4 )
0,19902 – 1,753 . 0,1729< 𝛽 4 < 0,19902 + 1,753 . 0,01729
-0,01040737 < 𝛽 4 < 0,5021137

III. Inferensi bagi Rataan Respon

1. Uji Ketidaksesuaian Model


Uji Ketidaksesuaian Model digunakan untuk menyelidiki apakah fungsi respon regresi
linear berganda merupakan permukaan respon yang sesuai bagi segugus data yang
mempunyai amatan berulang, sehingga :
Hipotesis :
H0 : E(yi) = β0 + β1Xi1 + β2Xi2+ β3Xi3 + β4Xi4 (Model regresi linear berganda
sesuai)
H1 : E(yi) ≠ β0 + β1Xi1 + β2Xi2+ β3Xi3 + β4Xi4 (Model regresi linear berganda tidak
sesuai)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
There are no replicates.
Minitab cannot do the lack of fit test based on pure error.

Artinya bahwa pada tahun 2009 tidak ada data yang mempunyai amatan
berulang pada variabel prediktor x1 , x2 , x3 , dan x4 , sehingga data tersebut tidak
dapat dilakukan uji ketidaksesuaian model.

IV. Jumlah Kuadrat Ekstra


Jumlah kuadrat ekstra dilakukan untuk mengukur JKG akibat dimasukkanya satu atau
lebih variabel prediktor ke dalam model regresi jika diketahui bahwa variabel lain
telah ada di dalam model.
a. Regresi y terhadap X1 : ŷ = 0,289 + 0,0317 X1
Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,0685 0,0685 0,11 0,739
Residual Error 18 10,7617 0,5979
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 0,03169 0,09362 0,34 0,739

b. Regresi y terhadap X2 : ŷ = 0,050 + 0,0290 X2


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 1,6219 1,6219 3,17 0,092
Residual Error 18 9,2083 0,5116
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,02904 0,01631 1,78 0,09
c. Regresi y terhadap X3 : ŷ = 0,525 - 0,00199 X3
Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,1934 0,1934 0,33 0,574
Residual Error 18 10,6368 0,5909
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X3 -0,001995 0,003487 -0,57 0,57

d. Regresi y terhadap X4: ŷ = -2,82 + 0,223 X4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 1,7158 1,7158 3,39 0,082
Residual Error 18 9,1144 0,5064
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X4 0,2234 0,1214 1,84 0,08

e. Regresi y terhadap X1 dan X2 : ŷ = - 0,021 + 0,0275 X1 + 0,0289 X2


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 1,6735 0,8368 1,55 0,240
Residual Error 17 9,1567 0,5386
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 0,02752 0,08889 0,31 0,761
X2 0,02890 0,01674 1,73 0,102

f. Regresi y terhadap X1 dan X3 : ŷ = 0,503 + 0,0055 X1 - 0,00189 X3


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 0,1949 0,0974 0,16 0,857
Residual Error 17 10,6353 0,6256
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 0,0055 0,1121 0,05 0,962
X3 -0,001888 0,004201 -0,45 0,659

g. Regresi y terhadap X1 dan X4 : ŷ = -3,67 + 0,0922 X1 + 0,265 X4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 2,2358 1,1179 2,21 0,140
Residual Error 17 8,5945 0,5056
Total 19 10,830
variabel penduga parameter simpangan baku t p-value
X1 0,09220 0,09091 1,01 0,325
X4 0,2651 0,1281 2,07 0,054

h. Regresi y terhadap X2 dan X3 : ŷ = 0,157 + 0,0282 X2 - 0,00127 X3


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 1,6992 0,8496 1,58 0,234
Residual Error 17 9,1310 0,5371
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,02821 0,01685 1,67 0,112
X3 -0,001271 0,003352 -0,38 0,709

i. Regresi y terhadap X2 dan X4 : ŷ = -1,92 + 0,0176 X2 + 0,147 X4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 2,1101 1,0550 2,06 0,159
Residual Error 17 8,7201 0,5129
Total 19 10,830

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,01762 0,02009 0,88 0,39
X4 0,1466 0,1503 0,98 0,343

j. Regresi y terhadap X3 dan X4 : ŷ = -2,71 - 0,00233 X3 + 0,228 X4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 1,9782 0,9891 1,90 0,180
Residual Error 17 8,8520 0,5207
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X3 -0,002327 0,003278 -0,71 0,487
X4 0,2282 0,1233 1,85 0,082

k. Regresi y terhadap X1, X2, dan X3 : ŷ = 0,098 + 0,014 X1 + 0,0283 X2 - 0,001X3

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 1,7085 0,5695 1,00 0,419
Residual Error 16 9,1217 0,5701
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 0,0137 0,1072 0,13 0,900
X2 0,02832 0,01738 1,63 0,123
X3 -0,001002 0,004047 -0,25 0,808
l. Regresi y terhadap X2, X3, dan X4 : ŷ = -1,95 + 0,0154 X2 - 0,00183 X3 + 0,160
X4
Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 2,2667 0,7556 1,41 0,276
Residual Error 16 8,5636 0,5352
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,01537 0,02094 0,73 0,474
X3 -0,001834 0,003391 -0,54 0,596
X4 0,1602 0,1556 1,03 0,318

m. Regresi y terhadap X1, X3, dan X4 : ŷ = -3,52 + 0,08 X1 - 0,00082 X3 + 0,261 X4

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 2,2589 0,7530 1,41 0,278
Residual Error 16 8,5713 0,5357
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 0,0800 0,1105 0,72 0,480
X3 -0,000817 0,003926 -0,21 0,838
X4 0,2613 0,1331 1,96 0,067

n. Regresi y terhadap X1, X2, dan X4 : ŷ = -2,85 + 0,0757 X1 + 0,130 x2 + 0,201 x4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 2,4334 0,8111 1,55 0,241
Residual Error 16 8,3968 0,5248
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 0,07570 0,09645 0,78 0,444
X2 0,01299 0,02116 0,61 0,548
X4 0,2011 0,1671 1,20 0,246

o. Regresi y terhadap X1, X2, X3, dan X4 : ŷ = -2,74 + 0,066 X1 + 0,0128 X2 -


0,00067 X3 + 0,199 X4
Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 2,4491 0,6123 1,10 0,394
Residual Error 15 8,3811 0,5587
Total 19 10,8302

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 0,0659 0,1154 0,57 0,576
X2 0,01276 0,02188 0,58 0,568
X3 -0,000673 0,004017 -0,17 0,869
X4 0,1990 0,1729 1,15 0,268
Berdasarkan hasil yang regresi yang di peroleh di atas, maka:
JKG (X1) =10,7617 JKR (X1) = 0,685
JKG (X2) =9,2083 JKR (X2) = 1,6219
JKG (X3) = 10,6368 JKR (X3) = 0,1934
JKG (X4) = 9,1144 JKR (X4) = 1,7158
JKG (X1, X2) = 9,1567 JKR (X1, X2) = 1,6735
JKG (X1, X3) = 10,6353 JKR (X1, X3) = 0,1949
JKG (X1, X4) = 8,5945 JKR (X1, X4) = 2,2358
JKG (X2, X3) = 9,1310 JKR (X2, X3) = 1,6992
JKG (X2, X4) = 8,7201 JKR (X2, X4) = 2,1101
JKG (X3, X4) = 8,8520 JKR (X3, X4) = 1,9782
JKG (X1, X2, X3) = 9,1217 JKR (X1, X2, X3) = 1,7085
JKG (X2, X3, X4) =8,5636 JKR (X2, X3, X4) = 2,2667
JKG (X1, X3, X4) = 8,5713 JKR (X1, X3, X4) = 2,2589
JKG (X1, X2, X4) = 8,3968 JKR (X1, X2, X4) = 2,4334
JKG (X1, X2, X3, X4) = 8,3811 JKR (X1, X2, X3, X4) = 2,4491
JKR (X3, X4|X1, X2) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X2) = 2,4491 – 1,6735 = 0,7756
JKR (X2, X3|X1, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X4) = 2,4491 – 2,2358 =
0,2133
JKR (X1, X3, X4 | X2) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X2) = 2,4491 – 1,6219 = 0,8272
JKR (X2, X3, X4 | X1) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1) = 2,4491 – 0,685 = 1,7641
JKR (X1| X2, X3, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X2, X3, X4) = 2,4491 – 2,2667 =
0,1824
JKR (X2 | X1, X3, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X3, X4) = 2,4491 – 2,2589 =
0,1902
JKR (X3| X1, X2, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X2, X4) = 2,4491 – 2,4334 =
0,0157
JKR (X4 | X1, X2, X3) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X2,X3) = 2,4491 – 1,7085 =
0,7406
Menguji apakah βk = 0

a. Menguji apakah current ratio tahun 2009 (X1) dapat dibuang dari model penuh.
H0 : β1 = 0
H1 : β1 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋1 |𝑋2 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,1824 8,3811
= :
1 15
= 0,3264487955

Keputusan : H0 diterima karena F = 0,3264487955 di luar daerah kritis

Kesimpulan : β1 = 0, berarti bahwa X1 dapat dibuang dari model regresi

yang didalamnya terdapat X2, X3, dan X4.

b. Menguji apakah return on assets tahun 2009 (X2) dapat dibuang dari model
penuh.
H0 : β2 = 0
H1 : β2 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 |𝑋1 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,1902 8,3811
= :
1 15
= 0,3404087769

Keputusan : H0 diterima karena F = 0,3404087769 di luar daerah kritis


Kesimpulan : β2 = 0, berarti bahwa X2 dapat dibuang dari model regresi
yang didalamnya terdapat X1, X3, dan X4.
c. Menguji apakah debt to equity ratio tahun 2009 (X3) dapat dibuang dari model
penuh.
H0 : β3 = 0
H1 : β3 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋3 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,0157 8,3811
= :
1 15
= 0,02809893689

Keputusan : H0 diterima karena F = 0,02809893689 di luar daerah kritis


Kesimpulan : β3 = 0, berarti bahwa X3 dapat dibuang dari model regresi
yang didalamnya terdapat X1, X2, dan X4.
d. Menguji apakah size tahun 2009 (X4) dapat dibuang dari model penuh.
H0 : β4 = 0
H1 : β4 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋3 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,7406 8,3811
= :
1 15
= 1,325482335

Keputusan : H0 dterima karena F = 1,325482335 di luar daerah kritis


Kesimpulan : β4 = 0, berarti bahwa X3 dapat dibuang dari model regresi
yang didalamnya terdapat X1, X2, dan X3.
Menguji apakah beberapa βk = 0
a. Menguji apakah β2X2 dan β3X3 dapat dibuang dari model penuh
H0 : β2 = β3 = 0
H1 : tidak benar bahwa β2 dan β3 sama dengan nol
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;2;15) atau F > 3,68
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F= :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 ,𝑋3 |𝑋1 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−3)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,2133 8,3811
= :
2 15
= 0,1908758993

Keputusan : H0 diterima karena F = 0,1908758993 di luar daerah kritis


Kesimpulan : β2 dan β3 sama dengan nol, sehingga β2X2 dan β3X3 dapat
dibuang dari model regresi yang di dalamnya sudah terdapat
β1X1 dan β4X4
b. Menguji apakah β2X2, β3X3 dan β4X4 dapat dibuang dari model penuh
H0 : β2 = β3 = β4 = 0
H1 : tidak benar bahwa β2, β3 dan β4 sama dengan nol
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;3;15) atau F > 3,29
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F= :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 ,𝑋3 ,𝑋4 |𝑋1 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−2)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
1,7641 8,3811
= :
3 15
= 1,052427486
Keputusan : H0 diterima karena F = 1,052427486 di luar daerah kritis
Kesimpulan : β2, β3 dan β4 sama dengan nol, sehingga β2X2, β3X3 dan β4X4 dapat
dibuang dari model regresi yang di dalamnya sudah terdapat β1X1.

Menguji apakah semua βk= 0


Uji ini dinamakan Uji Serempak yang sudah dikerjakan sebelumnya.

V. Koefisien Determinasi Parsial (r2)


Koefisien determinasi parsial digunakan untuk mengukur sumbangan marginal satu
variabel X bila semua variabel predictor lain telah ada di dalam model.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X1 jika sudah ada X2 , X3, dan X4
𝐽𝐾𝑅 (𝑋1 |𝑋2 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 0,1824
r2y1.234 = = = 0,0212994535
𝐽𝐾𝐺 (𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 ) 8,5636

Artinya, jika X1 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada
X2 , X3, dan X4 maka JKG (𝑋2 , 𝑋3 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 2,13%.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X2 jika sudah ada X1 , X3, dan X4
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 |𝑋1 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 0,1902
r2y2.134 = = = 0,02219033285
𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋3, 𝑋4 ) 8,5713

Artinya, jika X2 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada
X1 , X3, dan X4 maka JKG (𝑋1 , 𝑋3 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 2,22%.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X3 jika sudah ada X1 , X2, dan X4
𝐽𝐾𝑅 (𝑋3 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋4 ) 0,0157
r2y3.124 = = = 0,00186976
𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2, 𝑋4 ) 8,3968

Artinya, jika X3 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada
X1 , X2, dan X4 maka JKG (𝑋1 , 𝑋2 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 0,19%.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X4 jika sudah ada X1 , X2, dan X3
𝐽𝐾𝑅 (𝑋4 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3 ) 0,7406
r2y4.123 = = = 0,08119100606
𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2, 𝑋3 ) 9,1217

Artinya, jika X3 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada
X1 , X2, dan X4 maka JKG (𝑋1 , 𝑋2 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 8,12%.

VI. Plot Regresi Parsial


Plot regresi parsial adalah plot galat yang telah mengalami perubahan sehingga
dapat menunjukkan hubungan yang tepat bagi suatu variabel prediktor di dalam
model regresi. Dalam plot regresi parsial, baik variabel respon Y maupun variabel
prediktor Xk yang sedang dipertimbangkan untuk diregresikan terhadap variabel
prediktor lain yang ada dalam model regresi dan untuk setiap regresi ini diperoleh
galat.
a. X1 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga meregresikan
ei(Y | X2, X3, X4) dengan ei(X1| X2, X3, X4)
Scatterplot of RESI7 vs RESI8
2,0

1,5

1,0

0,5
RESI7

0,0

-0,5

-1,0

-3 -2 -1 0 1 2 3 4
RESI8

Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂1 = 0,066. Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara Y
dengan X1 bila X2, X3, X4 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X1 mungkin bermanfaat karena linier positif.
Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi parsial :
ei(Y | X2, X3, X4) = 0,066 ei(X1 | X2, X3, X4)
Y - 𝑌̂ = 0,066 (X1 - 𝑋̂1 )
Y = - 2,74 + 0,066 X1 + 0,0128 X2 – 0,00067 X3 + 0,199 X4 (kembali pada persamaan awal)

Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.
b. X2 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga meregresikan
ei(Y | X1, X3, X4) dengan ei(X2| X1, X3, X4)
Scatterplot of RESI9 vs RESI10
2,0

1,5

1,0

0,5
RESI9

0,0

-0,5

-1,0

-10 -5 0 5 10 15 20 25
RESI10

Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂2 = 0,0128. Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara Y
dengan X2 bila X1, X3, X4 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X2 mungkin bermanfaat karena linier positif.
Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi parsial :
ei(Y | X1, X3, X4) = 0,066 ei(X2 | X1, X3, X4)
Y - 𝑌̂ = 0,066 (X2 - 𝑋̂2 )
Y = - 2,74 + 0,066 X1 + 0,0128 X2 – 0,00067 X3 + 0,199 X4 (kembali pada persamaan awal)

Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.
c. X3 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga meregresikan
ei(Y | X1, X2, X4) dengan ei(X3| X1, X2, X4)

Scatterplot of RESI11 vs RESI12


2,0

1,5

1,0
RESI11

0,5

0,0

-0,5

-1,0

-50 0 50 100 150


RESI12

Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂3 = -0,00067. Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara
Y dengan X3 bila X1, X2, X4 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X3 mungkin tidak terlalu bermanfaat karena linier
negatif. Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi
parsial :
ei(Y | X1, X2, X4) = -0,00067 ei(X3 | X1, X2, X4)
Y - 𝑌̂ = -0,00067 (X3 - 𝑋̂3 )
Y = - 2,74 + 0,066 X1 + 0,0128 X2 – 0,00067 X3 + 0,199 X4 (kembali pada persamaan awal)

Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.
d. X4 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga meregresikan
ei(Y | X1, X2, X3) dengan ei(X4| X1, X2, X3)
Scatterplot of RESI13 vs RESI14

1,5

1,0

RESI13 0,5

0,0

-0,5

-1,0

-3 -2 -1 0 1
RESI14

Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂4 = 0,199. Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara Y
dengan X4 bila X1, X2, X3 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X4 mungkin bermanfaat karena linier positif.
Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi parsial :
ei(Y | X1, X2, X3) = 0,199 ei(X4 | X1, X2, X3)
Y - 𝑌̂ = 0,199 (X4 - 𝑋̂4 )
Y = - 2,74 + 0,066 X1 + 0,0128 X2 – 0,00067 X3 + 0,199 X4 (kembali pada persamaan awal)

Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.

VII. Identifikasi Pencilan Variabel Prediktor


Data yang mengandung pencilan dalam penerapan regresi, artinya adalah bahwa
pengamatan bagi kasus tersebut terpisah jelas dari gugus data lainnya. Kasus pencilan
digunakan untuk menyelidiki apakah kasus tersebut harus dibuang atau masih dapat
dipertahankan, jika dipertahankan apakah pengaruhnya harus dikurangi di dalam
proses estimasi modelnya dan atau model regresi harus direvisi.
Dalam hal ini digunakan unsur diagonal hii (diagonal ke i dari matriks H) yang
dinamakan leverage pengamatan ke i yang menunjukkan apakah nilai-nilai X pada
pengamatan ke i merupakan pencilan atau bukan.
Tabel 6. Diagnostik Pencilan variabel X dan Y data tahun 2009

Xi1 Xi2 Xi3 Xi4 Yi ei ri hii ti


2,173 16,539 39,338 15,351 0,642 -0,00014 -0,00020 0,126633 -0,00020
2,980 9,157 109,698 14,284 0,692 0,35055 0,49315 0,095639 0,48033
1,665 7,123 85,053 14,438 -0,9 -1,17603 -1,63666 0,075916 -1,74459

4,531 16,635 27,245 13,541 2,1 1,65327 2,41417 0,160651 2,98265


2,307 7,537 131,683 15,116 0,052 -0,37520 -0,55708 0,188134 -0,54384
1,880 28,715 69,305 16,69 0,283 -0,74153 -1,15099 0,257144 -1,16457
3,001 20,688 24,083 16,401 1,978 1,00909 1,55533 0,246628 1,64069
1,998 3,991 57,32 14,263 0,671 0,42915 0,61107 0,117259 0,59783
3,136 4,219 113,697 13,103 0,12 0,06901 0,09935 0,136488 0,09602
1,025 0,477 58,712 12,779 -0,041 0,12242 0,19293 0,279446 0,18662
8,001 12,386 19,125 12,511 -0,317 -0,73874 -1,39040 0,494766 -1,43919
2,125 3,296 83,347 11,195 -0,333 0,05375 0,09758 0,457077 0,09430
2,020 2,267 39,235 14,31 0 -0,24282 -0,35929 0,182529 -0,34861
1,269 12,329 119,134 15,798 1,46 0,89590 1,30840 0,160868 1,34299
1,586 14,108 79,999 13,755 0,153 -0,07443 -0,10710 0,135579 -0,10351
7,263 12,528 12,922 13,81 0,472 -0,16560 -0,27983 0,373219 -0,27105
2,116 3,529 45,163 14,365 -0,275 -0,54721 -0,79322 0,148240 -0,78291
2,077 1,745 81,159 14,623 -0,135 -0,40900 -0,59188 0,145368 -0,57860
1,003 40,669 101,987 15,828 0,474 -0,45172 -1,00530 0,638649 -1,00568
1,138 4,326 229,64 14,028 0,366 0,33928 0,70018 0,579769 0,68777
𝑝 5
Nilai leverage hii dianggap besar jika memenuhi hii > 2 𝑛 = 2 20 = 0,5. Dari tabel diatas

diperoleh pencilan terhadap nilai-nilai X pada pengamatan 19 dengan hii = 0,638649 dan
pengamatan 20 dengan hii = 0,579769

VIII. Identifikasi Pencilan Pengamatan Respon


Untuk mengidentifikasi pencilan Y dicari nilai ti yang mempunyai nilai mutlak besar,
yaitu │ti│> tα(n-p-1). Pada kasus tahun 2009 sesuai dengan tabel diatas, pencilan dari
nilai Y ada pada pengamatan 4 karena│2,98265│> t0,05 (14) = │2,98265│> 1,761

IX. Identifikasi Pengamatan Berpengaruh


Suatu pengamatan dianggap berpengaruh jika ketidakikutsertaan pengamatan ini
menyebabkan perubahan besar pada fungsi regresi dugaannya, tetapi tidak semua
pengamatan pencilan berpengaruh.
Tabel 7. Diagnostik Pengamatan Berpengaruh
pengam DBETAS
DFITS Di
atan 𝛽̂ 0 𝛽̂ 1 𝛽̂ 2 𝛽̂ 3 𝛽̂ 4
1 -0.00002 0.00002 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000
2 0.03707 -0.10816 0.00891 -0.00060 0.00042 0.00550 0.00514
3 -0.09661 0.01368 0.01860 0.00373 0.00025 -0.01310 0.04401
4 0.31643 122.348 0.01545 0.01124 -0.00128 -0.08339 0.22310
5 -0.08695 0.42012 -0.01358 0.00257 -0.00069 -0.02678 0.01438
6 -0.25668 0.59100 0.00486 -0.00579 0.00015 -0.04202 0.09171
7 0.33034 -120.238 0.00855 -0.00183 -0.00146 0.09634 0.15838
8 0.05701 -0.00257 -0.00866 -0.00266 -0.00044 0.00790 0.00992
9 0.01091 0.02410 0.00132 -0.00008 0.00009 -0.00206 0.00031
10 0.04748 0.20653 -0.00984 -0.00023 -0.00024 -0.01053 0.00289
11 -0.72343 -0.33897 -0.11210 -0.00442 -0.00064 0.04631 0.37863
12 0.04525 0.21193 -0.00458 0.00068 -0.00004 -0.01394 0.00160
13 -0.05422 0.01553 0.00671 0.00218 0.00042 -0.00733 0.00576
14 0.17175 -0.87992 0.00473 -0.00369 0.00085 0.06269 0.06564
15 -0.01167 -0.07926 0.00300 -0.00051 0.00003 0.00491 0.00036
16 -0.09860 0.13521 -0.01970 0.00044 -0.00002 -0.00695 0.00933
17 -0.09524 0.05384 0.01172 0.00418 0.00077 -0.01556 0.02190
18 -0.06957 0.25435 -0.00059 0.00418 0.00008 -0.02302 0.01192
19 -0.79836 -0.98182 0.04428 -0.02598 -0.00058 0.07926 0.35724
20 0.46808 -0.30034 0.02454 -0.00139 0.00298 0.00440 0.13527

a. Pengaruh terhadap nilai dugaan – DFITS


Pada kasus ini sesuai dengan tabel diatas, tidak ditemukan │DFITSi│> 1 sehingga
pada tahun 2009 tidak terdapat DFITS atau pengaruh yang disebabkan oleh
pengamatan ke i pada nilai dugaan 𝒚̂𝒊

b. Pengaruh terhadap koefisien regresi


 DBETAS
Pada kasus ini sesuai dengan tabel diatas, t ditemukan │(DBETAS)k(i)│> 1 yaitu

pada pengamatan 4 untuk 𝛽̂ 0 dengan │(DBETAS)0(4)│= │122,348│> 1 dan pada

pengamatan 7 untuk 𝛽̂ 0 dengan │(DBETAS)0(7)│=│120,238│> 1. Jadi, pengamatan


4 dan 7 sangat berpengaruh karena nilai DBETAS sangat besar .
 Cook destance
Dari tabel 6 diperoleh galat e4 = 1,65327 dan h44 = 0,160651, dan KTG = 0,55874,
sehingga diperoleh :
𝑒4 ² ℎ44
Di = [ ]
𝑝 .𝐾𝑇𝐺 (1−ℎ44 )²

1,65327² 0,160651
= [ ]
5 (0,55874) (1−0,160651)²

= 0,2231033447
Untuk mengevaluasi pengaruh pengamatan 4 dengan nilai D4 = 0.22310 digunakan
distribusi F padanannya, yaitu dengan bantuan minitab F(n,n-p) = F(5,15)
MTB > cdf 0,22310 k6;
SUBC> f 5 15.
MTB > print k6

Data Display

K6 0,0531343

Oleh karena D4 berada di sekitar persentil ke-5 maka pengamatan 4


berpengaruh pada kesesuaian regresi tetapi besarnya sangat kecil sehingga tidak perlu
dilakukan tindakan remedial.
Ukuran cook distance selanjutnya adalah pengamatan 7 dengan nilai D7 =
0.15838 digunakan distribusi F padanannya, yaitu dengan bantuan minitab F(n,n-p) =
F(5,15)
MTB > cdf 0,15838 k7;
SUBC> f 5 15.
MTB > print k7

Data Display

K7 0,0259800

Oleh karena D4 berada di sekitar persentil ke-3 maka pengamatan 7


berpengaruh pada kesesuaian regresi tetapi besarnya sangat kecil sehingga tidak perlu
dilakukan tindakan remedial.

X. Penerapan Estimasi Kurva


a. Model liniear
Seperti dijelaskan pada estimasi model linear berganda sebelumnya.
b. Model logarithmatic
The regression equation is
y = - 4,87 + 0,010 ln X1 + 0,193 ln X2 - 0,204 ln X3 + 2,14 ln X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant -4,869 6,644 -0,73 0,475
ln X1 0,0097 0,4849 0,02 0,984
ln X2 0,1934 0,2075 0,93 0,366
ln X3 -0,2039 0,3363 -0,61 0,553
ln X4 2,142 2,347 0,91 0,376

S = 0,723884 R-Sq = 27,4% R-Sq(adj) = 8,1%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 2,9701 0,7425 1,42 0,276
Residual Error 15 7,8601 0,5240
Total 19 10,8302

c. Model Invers

The regression equation is


y = 3,21 - 0,06 1/X1 - 0,143 1/X2 + 9,9 1/X3 – 42,2 1/X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 3,208 2,313 1,39 0,186
1/X1 -0,060 1,080 -0,06 0,956
1/X2 -0,1432 0,4859 -0,29 0,772
1/X3 9,93 12,53 0,79 0,441
1/X4 -42,24 28,70 -1,47 0,162

S = 0,746377 R-Sq = 22,8% R-Sq(adj) = 2,3%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 2,4740 0,6185 1,11 0,388
Residual Error 15 8,3562 0,5571
Total 19 10,8302
d. Model Quadratic
The regression equation is
y = - 2,7 + 0,670 X1 + 0,0909 X2 - 0,0155 X3 + 0,29 X4 - 0,0864 X12 -
0,00157 X22 + 0,000068 X32 - 0,0092 X42

Predictor Coef SE Coef T P


Constant -2,73 14,11 -0,19 0,850
X1 0,6703 0,4686 1,43 0,180
X2 0,09089 0,06676 1,36 0,201
X3 -0,01554 0,01179 -1,32 0,214
X4 0,286 2,042 0,14 0,891
X12 -0,08636 0,04979 -1,73 0,111
X22 -0,001569 0,001566 -1,00 0,338
X32 0,00006789 0,00004745 1,43 0,180
X42 -0,00921 0,07418 -0,12 0,903

S = 0,682849 R-Sq = 52,6% R-Sq(adj) = 18,2%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 8 5,7011 0,7126 1,53 0,252
Residual Error 11 5,1291 0,4663
Total 19 10,8302

e. Model Cubic
The regression equation is
y = - 95 - 1,77 X1 + 0,210 X2 - 0,0510 X3 + 22,5 X4 + 0,609 X12 -
0,0127 X22 + 0,000416 X32 - 1,71 X42 - 0,0556 X13 + 0,000193 X23 -
0,000001 X33 + 0,0430 X43

Predictor Coef SE Coef T P


Constant -95,1 215,1 -0,44 0,672
X1 -1,770 1,707 -1,04 0,334
X2 0,2100 0,3052 0,69 0,514
X3 -0,05104 0,08814 -0,58 0,581
X4 22,48 47,95 0,47 0,653
X12 0,6088 0,5413 1,12 0,298
X22 -0,01273 0,02438 -0,52 0,618
X32 0,0004158 0,0009045 0,46 0,660
X42 -1,710 3,548 -0,48 0,645
X13 -0,05561 0,04353 -1,28 0,242
X23 0,0001932 0,0004234 0,46 0,662
X33 -0,00000098 0,00000247 -0,40 0,705
X43 0,04302 0,08694 0,49 0,636

S = 0,662923 R-Sq = 71,6% R-Sq(adj) = 22,9%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 12 7,7539 0,6462 1,47 0,313
Residual Error 7 3,0763 0,4395
Total 19 10,8302
f. Pada data yang disajikan pada tahun 2009 tidak dapat digunakan untuk
mengestimasi kurva dengan menggunakan model compound, power, S, growth,
exponential, dan logistic. Hal ini dikarenakan pada variabel respon Y yaitu return
saham 2009 terdapat data yang bernilai negatif (-) sedangkan ln(y) harus memenuhi
syarat y > 0.

Untuk menentukan estimasi kurva terbaik digunakan kriteria MSE terkecil dan R²
besar. Secara ringkas hasilnya disajikan pada tabel berikut :
Jenis kurva MSE R²
Linier 0,5587 0,226
Logarithmic 0,5240 0,274
Invers 0,5571 0,228
Quadratic 0,4663 0,526
Cubic 0,4395 0,716
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh estimasi kurva terbaik adalah dengan
menggunakan model cubic.
ANALISIS TAHUN 2010

Uji Normalitas
Asumsi normalitas pada regresi linear berganda adalah variabel residual harus berdistribusi
normal. Oleh karena itu variabel residual harus diuji kenormalannya.
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah 𝐇𝟎 ditolak jika 𝒑𝒗𝒂𝒍𝒖𝒆 < α (=0,05)

Selanjutnya, dilakukan dengan software minitab dan disajikan sebagai berikut :

Probability Plot of RESI3


Normal
99
Mean -5,00988E-16
StDev 0,4073
95 N 20
KS 0,133
90
P-Value >0,150
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
-1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0
RESI3

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 > α


Kesimpulan : Data berdistribusi normal

I. Estimasi Data
1. Estimasi Model Regresi Linear Berganda
Berdasarkan data tersebut pada tahun 2010, bentuk model regresi linier berganda
adalah :
yi= β0 + β1Xi1 + β2Xi2+ β3Xi3 + β4Xi4 + εi
Mengestimasi model regresi linier berganda pada identik dengan mengestimasi
parameter β. Untuk mengestimasi parameter β digunakan metode kuadrat terkecil,
yaitu menentukan nilai parameter β yang meminimumkan fungsi Q = ε’ε sehingga
diperoleh estimator untuk β adalah :
𝛽̂ = (𝑋 ′ 𝑋)−1 𝑋 ′ 𝑦
̂ = 𝑋𝛽̂
𝑦̂ = 𝐸(𝑦)
8,23334 −0,173317 0,0253741 −0,0045206 −0,522121 10,321
−0,17332 0,013391 −0,0007932 0,0003960 0,007529 32,267
𝛽̂ = 0,02537 −0,000793 0,0011520 0,0000657 −0,002718 154,756
−0,00452 0,000396 0,0000657 0,0000391 −0,000031 680,322
[−0,52212 0,007529 −0,0027179 −0,0000307 0,036551 ] 150,100]
[
−1,86471
−0,07993
= 0,05127
−0,00171
[−0,10104]
Sehingga, estimasi model regresi linear berganda adalah :
𝒚̂𝒊 = −𝟏, 𝟖𝟔𝟒𝟕𝟏 − 𝟎, 𝟎𝟕𝟗𝟗𝟑 𝑿𝒊𝟏 + 𝟎, 𝟎𝟓𝟏𝟐𝟕 𝑿𝒊𝟐 − 𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟕𝟏 𝑿𝒊𝟑 − 𝟎, 𝟏𝟎𝟏𝟎𝟒 𝑿𝒊𝟒
Tafsiran :
̂1 = −0,07993 artinya jika variabel prediktor X1 naik sebesar 1 unit, maka
a. 𝛽
rata nilai Y turun sebesar 0,07993 unit dengan menganggap variabel prediktor
yang lain tetap
̂2 = 0,05127 artinya jika variabel prediktor X2 naik sebesar 1 unit, maka rata
b. 𝛽
nilai Y naik sebesar 0,05127 unit dengan menganggap variabel prediktor yang
lain tetap
̂3 = −0,00171 artinya jika variabel prediktor X3 naik sebesar 1 unit, maka
c. 𝛽
rata nilai Y turun sebesar 0,00171 unit dengan menganggap variabel prediktor
yang lain tetap
̂4 = −0,10104 artinya jika variabel prediktor X4 naik sebesar 1 unit, maka
d. 𝛽
rata nilai Y turun sebesar 0,10104 unit dengan menganggap variabel prediktor
yang lain tetap

Output minitab :

The regression equation is


y = 1,86 - 0,0799 X1 + 0,0513 X2 - 0,00171 X3 - 0,101 X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 1,865 1,315 1,42 0,177
CR2010 -0,07993 0,05305 -1,51 0,153
ROA2010 0,05127 0,01556 3,30 0,005
DER2010 -0,001713 0,002867 -0,60 0,559
SIZE2010 -0,10104 0,08764 -1,15 0,267

S = 0,458411 R-Sq = 48,3% R-Sq(adj) = 34,5%


variabel respon y adalah return saham tahun 2010, sedangkan variabel prediktor x1
adalah current ratio tahun 2010, x2 adalah return on assets tahun 2010, x3 adalah
debt to equity ratio tahun 2010, dan x4 adalah size tahun 2010.
Dari output software minitab, didapatkan persamaan model regresi sebagai berikut :
y = 1,86 - 0,0799 x1 + 0,0513 x2 - 0,00171 x3 - 0,101 x4

2. Koefisien Determinasi Ganda (R2)


Dari hasil Minitab diatas, nilai R2 dapat diambil dari R-Sq yaitu sebesar 48,3% =
0,483. Artinya keragaman nilai variabel respon return saham (Y) yang dapat
dijelaskan oleh 4 variabel prediktor (X), yaitu x1 adalah current ratio, x2 adalah
return on assets, x3 adalah debt to equity ratio, dan x4 adalah size pada tahun 2010
adalah sebesar 48,3% = 0,483.

II. Inferensi Parameter Regresi Linier Berganda

1. Uji Serempak Pada Model Regresi Linear Berganda


Dari data yang telah disajikan, ingin menyelidiki apakah ada hubungan regresi antara
variabel respon y dengan variabel prediktor x1 , x2 , x3 , dan x4 , maka harus diuji :
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh secara bersama antara current ratio, return on assets, debt
to equity ratio, dan size terhadap return saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010
H1 : Ada pengaruh secara bersama antara current ratio, return on assets, debt to
equity ratio, dan size terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
dalam tabel analisis varians sebagai berikut :

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 2,9438 0,7360 3,50 0,033
Residual Error 15 3,1521 0,2101
Total 19 6,0959

Keputusan : H0 ditolak karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,033 memenuhi daerah kritis


Kesimpulan : Ada pengaruh secara bersama antara current ratio, return on
assets, debt to equity ratio, dan size terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun
2010
2. Uji Individu Pada Model Regresi Linear Berganda
a. Menguji apakah current ratio (β1) berpengaruh terhadap return
saham (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
indonesia tahun 2010
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh current ratio terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010. (β1=0)
H1 : Ada pengaruh current ratio terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010. (β1 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
The regression equation is
y = 0,491 + 0,0082 X1

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 0,4914 0,1940 2,53 0,021
X1 0,00820 0,04785 0,17 0,866

S = 0,581473 R-Sq = 0,2% R-Sq(adj) = 0,0%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,0099 0,0099 0,03 0,866
Residual Error 18 6,0860 0,3381
Total 19 6,0959

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,866 di luar daerah kritis


Kesimpulan : Tidak ada pengaruh current ratio terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2010
b. Menguji apakah return on assets (β2) berpengaruh terhadap return
saham (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
indonesia tahun 2010
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh return on assets terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010.
(β2=0)
H1 : Ada pengaruh return on assets terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010. (β2 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
The regression equation is
y = 0,116 + 0,0420 X2

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 0,1156 0,1562 0,74 0,469
X2 0,04200 0,01242 3,38 0,003

S = 0,455112 R-Sq = 38,8% R-Sq(adj) = 35,4%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 2,3676 2,3676 11,43 0,003
Residual Error 18 3,7283 0,2071
Total 19 6,0959

Keputusan : H0 ditolak karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,003 memenuhi daerah kritis


Kesimpulan : Ada pengaruh return on assets terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2010
c. Menguji apakah debt to equity ratio (β3) berpengaruh terhadap return
saham (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
indonesia tahun 2010
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun
2010. (β3=0)
H1 : Ada pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010. (β3 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut
The regression equation is
y = 0,758 - 0,00300 X3

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 0,7576 0,2374 3,19 0,005
X3 -0,003003 0,002507 -1,20 0,247

S = 0,560056 R-Sq = 7,4% R-Sq(adj) = 2,2%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,4500 0,4500 1,43 0,247
Residual Error 18 5,6459 0,3137
Total 19 6,0959

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,247 di luar daerah kritis


Kesimpulan : Tidak ada pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2010.
d. Menguji apakah size (β4) berpengaruh terhadap return saham (Y) pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh size terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010. (β4=0)
H1 : Ada pengaruh size terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010. (β4 ≠ 0)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
The regression equation is
y = 0,10 + 0,0288 X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 0,100 1,394 0,07 0,944
X4 0,02882 0,09610 0,30 0,768

S = 0,580499 R-Sq = 0,5% R-Sq(adj) = 0,0%


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,0303 0,0303 0,09 0,768
Residual Error 18 6,0656 0,3370
Total 19 6,0959

Keputusan : H0 diterima karena nilai 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,768 di luar daerah kritis


Kesimpulan : Tidak ada pengaruh size terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010.

3. Interval Kepercayaan 95% bagi Parameter βk


Interval kepercayaan bagi tiap parameter βk dirumuskan sebagai berikut.

𝛽̂𝑘 ± 𝑡α/2(n-p) s(𝛽̂𝑘 )

𝛽̂𝑘 − 𝑡α/2(n-p) s(𝛽̂𝑘 ) < 𝛽̂𝑘 < 𝛽̂𝑘 + 𝑡α/2(n-p) s(𝛽̂𝑘 )

Interval kepercayaan 95% bagi parameter β1


𝛽̂1 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂1) < 𝛽 1 < 𝛽̂1 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂1 )
−0,07993 – 1,753 . 0,05305 < 𝛽 1 < −0,07993 + 1,753 . 0,05305
-0,17292665 < 𝛽 1 < 0,01306665
Interval kepercayaan 95% bagi parameter β2
𝛽̂2 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂2) < 𝛽 2 < 𝛽̂2 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂2 )
0,05127 – 1,753 . 0,01556 < 𝛽 2 < 0,05127 + 1,753 . 0,01556
0,02399332 < 𝛽 2 < 0,07854668
Interval kepercayaan 95% bagi parameter β3
𝛽̂3 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂3) < 𝛽 3 < 𝛽̂3 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂3 )
−0,00171 – 1,753 . 0,002867 < 𝛽 3 < −0,00171 + 1,753 . 0,002867
-0,006735851 < 𝛽 3 < 0,003315851
Interval kepercayaan 95% bagi parameter β4
𝛽̂4 − 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂4 ) < 𝛽 4 < 𝛽̂4 + 𝑡0,05/2(20-5) s(𝛽̂4 )
−0,10104 – 1,753 . 0,08764 < 𝛽 4 < −0,10104 + 1,753 . 0,08764
-0,25467292 < 𝛽 4 < 0,05259292
III. Inferensi bagi Rataan Respon

1. Uji Ketidaksesuaian Model


Uji Ketidaksesuaian Model digunakan untuk menyelidiki apakah fungsi respon
regresi linear berganda merupakan permukaan respon yang sesuai bagi segugus
data yang mempunyai amatan berulang, sehingga :
Hipotesis :
H0 : E(yi) = β0 + β1Xi1 + β2Xi2+ β3Xi3 + β4Xi4 (Model regresi linear berganda
sesuai)
H1 : E(yi) ≠ β0 + β1Xi1 + β2Xi2+ β3Xi3 + β4Xi4 (Model regresi linear berganda
tidak sesuai)
α : 5 % (0,05)
Daerah kritisnya adalah H0 ditolak jika 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α (=0,05)
Selanjutnya, hasil perhitungan dilakukan dengan software minitab dan disajikan
hasil sebagai berikut :
There are no replicates.
Minitab cannot do the lack of fit test based on pure error.

Artinya bahwa pada tahun 2010 tidak ada data yang mempunyai amatan
berulang pada variabel prediktor x1 , x2 , x3 , dan x4 , sehingga data tersebut tidak
dapat dilakukan uji ketidaksesuaian model.

IV. Jumlah Kuadrat Ekstra


Jumlah kuadrat ekstra dilakukan untuk mengukur JKG akibat dimasukkanya satu
atau lebih variabel prediktor ke dalam model regresi jika diketahui bahwa
variabel lain telah ada di dalam model.
a. Regresi y terhadap X1 : ŷ = 0,491 + 0,0082 X1
Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,0099 0,0099 0,03 0,866
Residual Error 18 6,0860 0,3381
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 0,00820 0,04785 0,17 0,866
b. Regresi y terhadap X2 : ŷ = 0,116 + 0,042 X2
Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 2,3676 2,3676 11,43 0,003
Residual Error 18 3,7283 0,2071
Total 19 6,095

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,04200 0,01242 3,38 0,003

c. Regresi y terhadap X3 : ŷ = 0,758 – 0,00300 X3


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,4500 0,4500 1,43 0,247
Residual Error 18 5,6459 0,3137
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X3 -0,003003 0,002507 -1,20 0,24

d. Regresi y terhadap X4: ŷ = 0,10 + 0,0288 X4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 1 0,0303 0,0303 0,09 0,768
Residual Error 18 6,0656 0,3370
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X4 0,02882 0,09610 0,30 0,768

e. Regresi y terhadap X1 dan X2 : ŷ = 0,193 - 0,0406 X1 + 0,0467 X2

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 2,5818 1,2909 6,24 0,009
Residual Error 17 3,5142 0,2067
Total 19 6,095

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 -0,04060 0,03989 -1,02 0,32
X2 0,04668 0,01323 3,53 0,003

f. Regresi y terhadap X1 dan X3 : ŷ = 1,04 - 0,0484 X1 - 0,00472 X3


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 0,6485 0,3242 1,01 0,384
Residual Error 17 5,4474 0,3204
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 -0,04836 0,06145 -0,79 0,442
X3 -0,004718 0,003342 -1,41 0,176
g. Regresi y terhadap X1 dan X4 : ŷ = -0,05 + 0,0132 X1 + 0,036 X4
Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 0,0541 0,0270 0,08 0,927
Residual Error 17 6,0418 0,3554
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 0,01321 0,05108 0,26 0,799
X4 0,0362 0,1027 0,35 0,729

h. Regresi y terhadap X2 dan X3 : ŷ = 0,093 + 0,0426 X2 - 0,00021 X3


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 2,3694 1,1847 5,40 0,015
Residual Error 17 3,7265 0,2192
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,04260 0,01439 2,96 0,009
X3 0,000210 0,002360 0,09 0,930

i. Regresi y terhadap X2 dan X4 : ŷ = 0,82 + 0,0444 X2 - 0,0501 X4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 2,4513 1,2257 5,72 0,013
Residual Error 17 3,6446 0,2144
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,04442 0,01322 3,36 0,004
X4 -0,05009 0,08016 -0,62 0,540

j. Regresi y terhadap X3 dan X4 : ŷ = 0,19 - 0,0031 X3 + 0,0396 X4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 2 0,5067 0,2533 0,77 0,478
Residual Error 17 5,5892 0,3288
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X3 -0,003103 0,002578 -1,20 0,245
X4 0,03959 0,09534 0,42 0,683
k. Regresi y terhadap X1, X2, dan X3 : ŷ = 0,421 - 0,0591 X1 + 0,0438 X2 - 0,0018
X3

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 2,6645 0,8882 4,14 0,024
Residual Error 16 3,4314 0,2145
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 -0,05911 0,05039 -1,17 0,258
X2 0,04376 0,01427 3,07 0,007
X3 -0,001798 0,002895 -0,62 0,543

l. Regresi y terhadap X2, X3, dan X4 : ŷ = 0,83 + 0,0465 X2 - 0,00065 X3 - 0,0561


X4

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 2,4668 0,8223 3,63 0,036
Residual Error 16 3,6292 0,2268
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X2 0,04654 0,01583 2,94 0,010
X3 0,000650 0,002493 0,26 0,798
X4 -0,05610 0,08562 -0,66 0,522

m. Regresi y terhadap X1, X3, dan X4 : ŷ = 0,74 - 0,0446 X1 - 0,00464 X3 - 0,020 X4

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 0,6617 0,2206 0,65 0,595
Residual Error 16 5,4343 0,3396
Total 19 6,095

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 -0,04462 0,06605 -0,68 0,509
X3 -0,004636 0,003466 -1,34 0,200
X4 0,0199 0,1012 0,20 0,846

n. Regresi y terhadap X1, X2, dan X4 : ŷ = 1,67 – 0,0626 X1 + 0,0542 X2 - 0,102 X4


Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 3 2,8687 0,9562 4,74 0,015
Residual Error 16 3,2272 0,2017
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 -0,06258 0,04350 -1,44 0,170
X2 0,05415 0,01450 3,74 0,002
X4 -0,10238 0,08583 -1,19 0,250
o. Regresi y terhadap X1, X2, X3, dan X4 : ŷ = 1,86 - 0,0799 X1 + 0,0513 X2 -
0,00171 X3 - 0,101 X4

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 2,9438 0,7360 3,50 0,033
Residual Error 15 3,1521 0,2101
Total 19 6,0959

variabel penduga parameter simpangan baku t p-value


X1 -0,07993 0,05305 -1,51 0,153
X2 0,05127 0,01556 3,30 0,005
X3 -0,001713 0,002867 -0,60 0,559
X4 -0,10104 0,08764 -1,15 0,267

Berdasarkan hasil yang regresi yang di peroleh di atas, maka:


JKG (X1) = 6,0860 JKR (X1) = 0,0099
JKG (X2) = 3,7283 JKR (X2) = 2,3676
JKG (X3) = 5,6459 JKR (X3) = 0,45
JKG (X4) = 6,0656 JKR (X4) = 0,0303
JKG (X1, X2) = 3,5142 JKR (X1, X2) = 2,5818
JKG (X1, X3) = 5,4474 JKR (X1, X3) = 0,6485
JKG (X1, X4) = 6,0418 JKR (X1, X4) = 0,0541
JKG (X2, X3) = 3,7265 JKR (X2, X3) = 2,3694
JKG (X2, X4) = 3,6446 JKR (X2, X4) = 2,4513
JKG (X3, X4) = 5,5892 JKR (X3, X4) = 0,5067
JKG (X1, X2, X3) = 3,4314 JKR (X1, X2, X3) = 2,6645
JKG (X2, X3, X4) =3,6292 JKR (X2, X3, X4) = 2,4668
JKG (X1, X3, X4) = 5,4343 JKR (X1, X3, X4) = 0,6617
JKG (X1, X2, X4) = 3,2272 JKR (X1, X2, X4) = 2,8687
JKG (X1, X2, X3, X4) = 3,1521 JKR (X1, X2, X3, X4) = 2,9438
JKR (X3, X4|X1, X2) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X2) = 2,9438 – 2,5818 = 0,362
JKR (X2, X3|X1, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X4) = 2,9438 – 0,0541 = 2,8897
JKR (X1, X3, X4 | X2) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X2) = 2,9438 – 2,3676 = 0,5762
JKR (X2, X3, X4 | X1) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1) = 2,9438 – 0,0099 = 2,9339
JKR (X1| X2, X3, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X2, X3, X4) = 2,9438 – 2,4668 =
0,477
JKR (X2 | X1, X3, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X3, X4) = 2,9438 – 0,6617
=2,2821
JKR (X3| X1, X2, X4) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X2, X4) = 2,9438 – 2,8687 =
0,0751
JKR (X4 | X1, X2, X3) = JKR (X1, X2, X3, X4) - JKR (X1, X2,X3) = 2,9438 – 2,6645 =
0,2793

Menguji apakah βk = 0

a. Menguji apakah current ratio tahun 2010 (X1) dapat dibuang dari model penuh.
H0 : β1 = 0
H1 : β1 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋1 |𝑋2 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,477 3,1521
= :
1 15
= 2,269915295

Keputusan : H0 diterima karena F = 2,269915295 di luar daerah kritis


Kesimpulan : β1 = 0, berarti bahwa X1 dapat dibuang dari model regresi
yang didalamnya terdapat X2, X3, dan X4.
b. Menguji apakah return on assets tahun 2010 (X2) dapat dibuang dari model
penuh.
H0 : β2 = 0
H1 : β2 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 |𝑋1 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
2,2821 3,1521
= :
1 15
= 10,85990292

Keputusan : H0 ditolak karena F = 10,85990292 memenuhi daerah kritis


Kesimpulan : β2 ≠ 0, berarti bahwa X2 harus dipertahankan dalam model
regresi yang didalamnya terdapat X1, X3, dan X4.
c. Menguji apakah debt to equity ratio tahun 2010 (X3) dapat dibuang dari model
penuh.
H0 : β3 = 0
H1 : β3 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋3 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,0751 3,1521
= :
1 15
= 0,3573807938
Keputusan : H0 diterima karena F = 00,3573807938 di luar daerah kritis

Kesimpulan : β3 = 0, berarti bahwa X3 dapat dibuang dari model regresi


yang didalamnya terdapat X1, X2, dan X4.
d. Menguji apakah size tahun 2010 (X4) dapat dibuang dari model penuh.
H0 : β4 = 0
H1 : β4 ≠ 0
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;1;15) atau F > 4,54
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F = :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋3 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−4)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
0,2793 3,1521
= :
1 15
= 1,329113924
Keputusan : H0 diterima karena F = 1,329113924 di luar daerah kritis
Kesimpulan : β4 = 0, berarti bahwa X4 dapat dibuang dari model regresi yang
didalamnya terdapat X1, X2, dan X3.

Menguji apakah beberapa βk = 0


a. Menguji apakah β2X2 dan β3X3 dapat dibuang dari model penuh
H0 : β2 = β3 = 0
H1 : tidak benar bahwa β2 dan β3 sama dengan nol
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;2;15) atau F > 3,68
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F= :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 ,𝑋3 |𝑋1 ,𝑋4 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−3)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
2,8897 3,1521
= :
2 15
= 6,875654326

Keputusan : H0 ditolak karena F = 6,875654326 memenuhi daerah kritis


Kesimpulan : β2 dan β3 tidak sama dengan nol, sehingga β2X2 dan β3X3 harus
dipertahankan dalam model regresi yang di dalamnya sudah
terdapat β1X1 dan β4X4.
b. Menguji apakah β2X2, β3X3 dan β4X4 dapat dibuang dari model penuh
H0 : β2 = β3 = β4 = 0
H1 : tidak benar bahwa β2, β3 dan β4 sama dengan nol
Daerah kritis : H0 ditolak jika F > F (0,05;3;15) atau F > 3,29
Statistik uji :

JKG(R)− JKG (F) JKG (F)


F= :
𝑑𝑏𝑅−𝑑𝑏𝐹 𝑑𝑏𝐹
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 ,𝑋3 ,𝑋4 |𝑋1 ) 𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 )
=
(𝑛−2)−(𝑛−5)
:
(𝑛−5)
2,9339 3,1521
= :
3 15
= 4,653881539
Keputusan : H0 ditolak karena F = 4,653881539 memenuhi daerah kritis
Kesimpulan : tidak benar bahwa β2, β3 dan β4 sama dengan nol, sehingga β2X2, β3X3
dan β4X4 tidak dapat dibuang dari model regresi yang di dalamnya
sudah terdapat β1X1.

Menguji apakah semua βk= 0


Uji ini dinamakan Uji Serempak yang sudah dikerjakan sebelumnya.

V. Koefisien Determinasi Parsial (r2)


Koefisien determinasi parsial digunakan untuk mengukur sumbangan marginal satu
variabel X bila semua variabel predictor lain telah ada di dalam model.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X1 jika sudah ada X2 , X3, dan X4
𝐽𝐾𝑅 (𝑋1 |𝑋2 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 0,477
r2y1.234 = = = 0,1314339248
𝐽𝐾𝐺 (𝑋2 ,𝑋3, 𝑋4 ) 3,6292

Artinya, jika X1 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada X2 ,
X3, dan X4 maka JKG (𝑋2 , 𝑋3 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 13,14%.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X2 jika sudah ada X1 , X3, dan X4
𝐽𝐾𝑅 (𝑋2 |𝑋1 ,𝑋3 ,𝑋4 ) 2,2821
r2y2.134 = = = 0,419943691
𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋3, 𝑋4 ) 5,4343

Artinya, jika X2 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada X1 ,
X3, dan X4 maka JKG (𝑋1 , 𝑋3 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 41,994%.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X3 jika sudah ada X1 , X2, dan X4
𝐽𝐾𝑅 (𝑋3 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋4 ) 0,0751
r2y3.124 = = = 0,02327094695
𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2, 𝑋4 ) 3,2272

Artinya, jika X3 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada X1 ,
X2, dan X4 maka JKG (𝑋1 , 𝑋2 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 2,33%.
Koefisien korelasi parsial antara y dan X4 jika sudah ada X1 , X2, dan X3
𝐽𝐾𝑅 (𝑋4 |𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3 ) 0,2793
r2y4.123 = = = 0,08139534884
𝐽𝐾𝐺 (𝑋1 ,𝑋2, 𝑋3 ) 3,4314

Artinya, jika X3 dimasukkan ke dalam model regresi yang didalamnya sudah ada X1 ,
X2, dan X4 maka JKG (𝑋1 , 𝑋2 , 𝑋4 ) akan berkurang sebesar 8,14%.

VI. Plot Regresi Parsial


Plot regresi parsial adalah plot galat yang telah mengalami perubahan sehingga
dapat menunjukkan hubungan yang tepat bagi suatu variabel prediktor di dalam
model regresi. Dalam plot regresi parsial, baik variabel respon Y maupun variabel
prediktor Xk yang sedang dipertimbangkan untuk diregresikan terhadap variabel
prediktor lain yang ada dalam model regresi dan untuk setiap regresi ini diperoleh
galat.
a. X1 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga meregresikan
ei(Y | X2, X3, X4) dengan ei(X1| X2, X3, X4)
Scatterplot of RESI31 vs RESI32
1,0

0,5
RESI31

0,0

-0,5

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
RESI32

Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂1 = -0,0799. Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara Y
dengan X1 bila X2, X3, X4 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X1 mungkin tidak terlalu bermanfaat karena linier
negatif. Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi
parsial :
ei(Y | X2, X3, X4) = -0,00067 ei(X1 | X2, X3, X4)
Y - 𝑌̂ = -0,00067 (X1 - 𝑋̂1 )
Y = 1,86 - 0,0799 x1 + 0,0513 x2 - 0,00171 x3 - 0,101 x4 (kembali pada persamaan awal)
Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.
b. X2 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga
meregresikan ei(Y | X1, X3, X4) dengan ei(X2| X1, X3, X4)
Scatterplot of RESI33 vs RESI34

1,0

0,5
RESI33

0,0

-0,5

-1,0
-10 -5 0 5 10 15
RESI34

Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂2 = 0,0531 Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara Y
dengan X2 bila X1, X3, X4 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X2 mungkin bermanfaat karena linier positif.
Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi parsial :
ei(Y | X1, X3, X4) = 0,0531 ei(X2 | X1, X3, X4)
Y - 𝑌̂ = 0,0531 (X2 - 𝑋̂2 )
Y = 1,86 - 0,0799 x1 + 0,0513 x2 - 0,00171 x3 - 0,101 x4 (kembali pada persamaan awal)
Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.
c. X3 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga meregresikan
ei(Y | X1, X2, X4) dengan ei(X3| X1, X2, X4)
Scatterplot of RESI35 vs RESI36
1,00

0,75

0,50

0,25
RESI35

0,00

-0,25

-0,50

-50 -25 0 25 50 75
RESI36

Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂3 = -0,00171. Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara
Y dengan X3 bila X1, X2, X4 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X3 mungkin tidak terlalu bermanfaat karena linier
negatif. Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi
parsial :
ei(Y | X1, X2, X4) = -0,00171 ei(X3 | X1, X2, X4)
Y - 𝑌̂ = -0,00171 (X3 - 𝑋̂3 )
Y = 1,86 - 0,0799 x1 + 0,0513 x2 - 0,00171 x3 - 0,101 x4 (kembali pada persamaan awal)
Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.
d. X4 dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model sehingga meregresikan
ei(Y | X1, X2, X3) dengan ei(X4| X1, X2, X3
Scatterplot of RESI37 vs RESI38
1,0

0,5

RESI37
0,0

-0,5

-1,0
-4 -3 -2 -1 0 1 2
RESI38

Dalam plot ini digambarkan garis kuadrat terkecil melalui titik asal dengan slope
𝛽̂4 = -0,101. Plot regresi parsial ini menunjukkan sifat hubungan linier antara Y
dengan X4 bila X1, X2, X3 sudah ada dalam model regresi. Ini menunjukkan
bahwa penambahan variabel X4 mungkin tidak terlalu bermanfaat karena linier
negatif. Estimasi fungsi regresi ganda dapat diperoleh dari serangkain regresi
parsial :
ei(Y | X1, X2, X3) = -0,101 ei(X4 | X1, X2, X3)
Y - 𝑌̂ = -0,101 (X4 - 𝑋̂4 )
Y = 1,86 - 0,0799 x1 + 0,0513 x2 - 0,00171 x3 - 0,101 x4 (kembali pada persamaan awal)
Dalam hal ini solusi bagi Y merupakan nilai estimasi 𝑌̂ jika X1, X2, X3, X4 dimasukkan
dalam model regresi.

VII. Identifikasi Pencilan Variabel Prediktor


Data yang mengandung pencilan dalam penerapan regresi, artinya adalah bahwa
pengamatan bagi kasus tersebut terpisah jelas dari gugus data lainnya. Kasus pencilan
digunakan untuk menyelidiki apakah kasus tersebut harus dibuang atau masih dapat
dipertahankan, jika dipertahankan apakah pengaruhnya harus dikurangi di dalam
proses estimasi modelnya dan atau model regresi harus direvisi.
Dalam hal ini digunakan unsur diagonal hii (diagonal ke i dari matriks H) yang
dinamakan leverage pengamatan ke i yang menunjukkan apakah nilai-nilai X pada
pengamatan ke i merupakan pencilan atau bukan.
Tabel 8. Diagnostik Pencilan variabel X dan Y data tahun 2010
x1 x2 x3 x4 Y ei ri hi ti
1,757 20,429 38,403 15,535 1,426 0,2896878 0,725451 0,2411865 0,713479
2,354 2,344 152,826 14,492 0 -0,0706309 -0,173156 0,2082173 -0,167451
1,38 6,711 143,393 14,715 -0,193 -0,5590231 -1,312741 0,1370357 -1,348021
6,33 19,696 19,946 13,471 0,935 -0,0383966 -0,093782 0,2022964 -0,090628
0,84 6,295 148,261 15,318 0,796 0,4774143 1,136141 0,1597331 1,148126
1,612 31,285 100,932 16,837 1,706 0,2401649 0,823037 0,5947977 0,813713
5,553 21,014 17,171 16,546 0,164 -0,6331391 -1,645196 0,2952189 -1,755681
2,425 8,37 48,765 14,32 0,251 -0,3186177 -0,738565 0,1143677 -0,726859
2,634 8,126 104,547 13,295 0,428 -0,1203853 -0,278664 0,1118731 -0,269914
1,017 0,972 77,302 12,907 -0,043 -0,4396997 -1,092904 0,2297362 -1,100571
9,44 12,711 16,916 12,624 1,285 0,8275491 2,256273 0,3598296 2,681847
2,444 9,4 67,147 11,267 1 0,1021153 0,302488 0,4576782 0,293126
1,916 2,974 66,735 14,536 0,42 0,1389891 0,326456 0,1374138 0,316513
1,661 7,937 52,93 16,16 0,451 0,0355682 0,088392 0,2294708 0,085417
2,174 14,096 96,158 13,88 0,426 -0,4205227 -0,984119 0,1310899 -0,983011
10,684 12,551 10,412 13,861 -0,111 -0,346979 -1,073869 0,5031847 -1,07979
2 5,338 54,352 14,511 1,086 0,6667476 1,568254 0,1398363 1,656993
1,868 0,014 85,484 14,639 -0,237 -0,3275438 -0,776339 0,1529137 -0,76555
0,851 0,389 115,004 15,978 0,434 0,4288166 1,068136 0,2330242 1,07355
1,239 0,008 192,066 13,934 0,097 0,0678849 0,185268 0,361096 0,179191
𝑝 5
Nilai leverage hii dianggap besar jika memenuhi hii > 2 =2 = 0,5. Dari tabel diatas
𝑛 20

diperoleh pencilan terhadap nilai-nilai X pada pengamatan 6 dengan hii = 0,5947977 dan
pengamatan 16 dengan hii = 0,5031847

VIII. Identifikasi Pencilan Pengamatan Respon


Untuk mengidentifikasi pencilan Y dicari nilai ti yang mempunyai nilai mutlak besar,
yaitu │ti│> tα(n-p-1). Pada kasus tahun 2010 sesuai dengan tabel diatas, pencilan dari
nilai Y ada pada pengamatan 11 karena│2,681847│> t0,05 (14) = │2,98265│>
1,761.

IX. Identifikasi Pengamatan Berpengaruh


Suatu pengamatan dianggap berpengaruh jika ketidakikutsertaan pengamatan ini
menyebabkan perubahan besar pada fungsi regresi dugaannya, tetapi tidak semua
pengamatan pencilan berpengaruh.
Tabel 9. Diagnostik Pengamatan Berpengaruh
pengam DBETAS
DFITS Di
atan 𝛽̂ 0 𝛽̂ 1 𝛽̂ 2 𝛽̂ 3 𝛽̂ 4
1 0.09208 0.06201 -0.01291 0.00298 -0.00056 0.00085 0.03346
2 -0.01857 0.03324 -0.00232 0.00028 -0.00019 -0.00127 0.00158
3 -0.08877 0.10804 -0.00480 -0.00093 -0.00105 -0.00225 0.05473
4 -0.00974 -0.02466 -0.00025 -0.00037 0.00002 0.00174 0.00045
5 0.09076 -0.23897 0.00397 0.00003 0.00088 0.01275 0.04908
6 0.35254 -0.29602 -0.00581 0.01245 0.00095 0.01025 0.19887
7 -0.26521 0.81975 -0.01415 -0.00120 0.00070 -0.06003 0.22675
8 -0.04115 -0.11808 0.00732 0.00094 0.00055 0.00169 0.01409
9 -0.01516 -0.07710 0.00040 -0.00046 -0.00010 0.00564 0.00196
10 -0.13114 -0.56700 0.01865 0.00246 0.00081 0.02724 0.07125
11 0.46515 0.32581 0.05786 -0.00087 0.00042 -0.03192 0.57229
12 0.08618 0.35060 -0.00690 0.00152 -0.00012 -0.02250 0.01544
13 0.02214 0.01378 -0.00228 -0.00126 -0.00023 0.00217 0.00340
14 0.01059 -0.02446 -0.00068 -0.00033 -0.00008 0.00267 0.00047
15 -0.06344 -0.25771 0.00620 -0.00410 -0.00029 0.01921 0.02922
16 -0.35143 0.40793 -0.04769 0.00393 -0.00036 -0.02132 0.23359
17 0.10839 0.15499 -0.01549 -0.00460 -0.00132 0.00554 0.07996
18 -0.05913 0.04633 0.00164 0.00397 0.00034 -0.00942 0.02176
19 0.13028 -0.42862 0.00202 -0.00600 -0.00008 0.03562 0.06933
20 0.03837 -0.01325 0.00258 -0.00009 0.00032 -0.00100 0.00388
a. Pengaruh terhadap nilai dugaan – DFITS
Pada kasus ini sesuai dengan tabel diatas, tidak ditemukan │DFITSi│> 1 sehingga
pada tahun 2010 tidak terdapat DFITS atau pengaruh yang disebabkan oleh
pengamatan ke i pada nilai dugaan 𝒚̂𝒊
b. Pengaruh terhadap koefisien regresi
 DBETAS
Pada kasus ini sesuai dengan tabel diatas, tidak ditemukan │(DBETAS)k(i)│> 1
sehingga pada tahun 2010 tidak terdapat DBETAS atau tidak mengindikasikan
pengaruh yang disebabkan oleh pengamatan ke i terhadap masing-masing koefisien
regresi βk
 COOK destance
Karena kasus ini tidak ditemukan │(DBETAS)k(i)│> 1 sehingga pada tahun 2010
tidak terdapat cook destance.
X. Penerapan Estimasi Kurva
a. Model liniear
Seperti dijelaskan pada estimasi model linear berganda sebelumnya.
b. Model logarithmatic
The regression equation is
y = 2,14 - 0,272 ln X1 + 0,139 ln X2 - 0,133 ln X3 - 0,39 ln X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 2,137 4,398 0,49 0,634
ln X1 -0,2717 0,3584 -0,76 0,460
ln X2 0,13949 0,06255 2,23 0,041
ln X3 -0,1333 0,3067 -0,43 0,670
ln X4 -0,387 1,393 -0,28 0,785

S = 0,538613 R-Sq = 28,6% R-Sq(adj) = 9,6%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 1,7444 0,4361 1,50 0,251
Residual Error 15 4,3516 0,2901
Total 19 6,0959

c. Model Invers
The regression equation is
Y = 0,93 - 0,244 1/X1 - 0,00585 1/X2 - 3,49 1/X3 - 2,1 1/X4

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 0,932 1,648 0,57 0,580
1/X1 -0,2442 0,6295 -0,39 0,704
1/X2 -0,005853 0,004519 -1,30 0,215
1/X3 -3,492 8,020 -0,44 0,669
1/X4 -2,05 20,73 -0,10 0,922

S = 0,600455 R-Sq = 11,3% R-Sq(adj) = 0,0%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 4 0,6877 0,1719 0,48 0,752
Residual Error 15 5,4082 0,3605
Total 19 6,0959
d. Model Quadratic

The regression equation is


y = 8,1 - 0,307 X1 + 0,0467 X2 - 0,0070 X3 - 0,87 X4 + 0,0182 X12 +
0,00022 X22 + 0,000021 X32 + 0,0260 X24

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 8,05 11,11 0,72 0,484
X1 -0,3074 0,2736 -1,12 0,285
X2 0,04667 0,05476 0,85 0,412
X3 -0,00700 0,01407 -0,50 0,628
X4 -0,865 1,585 -0,55 0,596
X12 0,01819 0,02084 0,87 0,401
X22 0,000221 0,001845 0,12 0,907
X32 0,00002101 0,00006184 0,34 0,740
X42 0,02604 0,05648 0,46 0,654

S = 0,509101 R-Sq = 53,2% R-Sq(adj) = 19,2%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 8 3,2449 0,4056 1,56 0,241
Residual Error 11 2,8510 0,2592
Total 19 6,0959

e. Model Cubic
The regression equation is
y = 227 - 1,35 X1 + 0,159 X2 + 0,0937 X3 - 50,1 X4 + 0,345 X12 - 0,00983
X22 - 0,000962 X32 + 3,63 X42 - 0,0207 X13 + 0,000245 X23 + 0,000003 X33 -
0,0870 X43

Predictor Coef SE Coef T P


Constant 226,8 129,7 1,75 0,124
X1 -1,3452 0,5851 -2,30 0,055
X2 0,15940 0,09314 1,71 0,131
X3 0,09370 0,07122 1,32 0,230
X4 -50,08 28,71 -1,74 0,125
X12 0,3449 0,1487 2,32 0,053
X22 -0,009828 0,008642 -1,14 0,293
X32 -0,0009624 0,0006694 -1,44 0,194
X42 3,630 2,085 1,74 0,125
X13 -0,020700 0,009146 -2,26 0,058
X23 0,0002453 0,0002102 1,17 0,281
X33 0,00000287 0,00000193 1,48 0,181
X43 -0,08695 0,05002 -1,74 0,126

S = 0,463573 R-Sq = 75,3% R-Sq(adj) = 33,0%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P
Regression 12 4,5916 0,3826 1,78 0,227
Residual Error 7 1,5043 0,2149
Total 19 6,0959
f. Pada data yang disajikan pada tahun 2010 tidak dapat digunakan untuk
mengestimasi kurva dengan menggunakan model compound, power, S, growth,
exponential, dan logistic. Hal ini dikarenakan pada variabel respon Y yaitu return
saham 2010 terdapat data yang bernilai negatif (-) sedangkan ln(y) harus memenuhi
syarat y > 0.

Untuk menentukan estimasi kurva terbaik digunakan kriteria MSE terkecil dan R²
besar. Secara ringkas hasilnya disajikan pada tabel berikut :
Jenis kurva MSE R²
Linier 0,2101 0,483
Logarithmic 0,2901 0,286
Invers 0,3605 0,113
Quadratic 0,2592 0,532
Cubic 0,2149 0,753
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh estimasi kurva terbaik adalah dengan
menggunakan model cubic.
KESIMPULAN

1. Faktor yang mempengaruhi return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di bursa efek Indonesia periode 2008 adalah debt to equity ratio dan size (ukuran
perusahaan).
2. Pada periode 2009, keempat faktor tidak berpengaruh secara bersama terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia, sehingga
tidak ada faktor yang terlalu berpengaruh di dalamnya. Namun pada plot regresi
parsial, penambahan faktor current ratio, return on assets, dan size mengindikasikan
hubungan linier positif yang berarti bahwa penambahan variabel prediktor tersebut
mungkin bermanfaat.
3. Faktor yang paling mempengaruhi return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010 adalah return on assets.
4. Pada tiap periode, faktor yang mempengaruhi return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA

Suliyanto. 2015. Diktat : Regresi Terapan. Universitas Airlangga : Surabaya.

You might also like