Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Rustadi Setiawan
112.04.0055 /TA
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui kebutuhan alat muat dan angkut yang akan digunakan untuk
mencapai target yang diinginkan, mencari kombinasi dan berikut cara kerja alat
tersebut baik pemuatan maupun pengangkutan, sehingga dapat diketahui sejauh
mana efisiensi operasi tambang tersebut.
D. PERUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui kebutuhan alat muat dan alat angkut yang digunakan pada operasi
penambangan dengan memperhatikan hal-hal yang berpengaruh terhadap
kebutuhan peralatan, yaitu kondisi lapangan, sifat material, iklim dan cuaca .
2. Mengkombinasikan penggunaan alat muat dan angkut, yaitu untuk mencapai
keserasian kerja alat yang sangat ditentukan oleh pemilihan alat yang akan
digunakan.
E. PENYELESAIAN MASALAH
I. Dasar Teori
Dalam merencanakan system peralatan yang akan dipakai, maka dilakukan system
analisis peralatan.Dalam menganalisis peralatan ada 2 :
a. Menentukan terlebih dahulu ( prediction) unjuk kerja ( performance)
peralatan yang dibutuhkan.
b. Melakukan perbandingan dari beberapa kombinasi peralatan yang diterapkan
pada pekerjaan penambangan, mana yang lebih baik.
Untuk koreksi dan control dari modifikasi system operasi perlatan penambangan,
tepat atau tidak, juga perlu dilakukan analisa lapangan. Kegunaan analisis
lapangan ini adalah:
1. Engineering fundamentals yang diminta oleh kondisi lapangan
terhadap mesin.
2. Spesifikasi peralatan yang diminta sesuai dengan
keadaan lapngan.
3. Out put sesungguhnya dilapangan.
Langkah-langkah dalam pemilihan alat-alat mekanis adalah :
1. Analisa tempat kerja
Medan kerja sangat berpengaruh sekali, karena apabila medan kerja buruk akan
mengakibatkan peralatan mekanis sulit untuk dapat dioperasikan secara
optimal. Kondisi suatu medan kerja tercipta oleh keadaan alam dan jenis
material yang ada didalamnya seperti ketinggian tempat kerja serta sifat fisik
dari material itu sendiri. Sifat fisik material berpengaruh besar terhadap peng -
operasian alat-alat, terutama dalam menentukan jenis alat yang akan
digunakan dan taksiran kapasitas produksinya serta perhitungan volume
pekerjaan. Beberapa sifat fisik material yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan peralatan adalah :
a. Pengembangan ( swell factor )
Pengembangan dan penyusutan material adalah perubahan yang berupa
penambahan atau pengurangan volume material, apabila material tersebut
diganggu dari bentuk aslinya ( digali, diangkut atau dipadatkan ). Untuk
menghitung swell faktor digunakan rumus 6)
- swell factor ( faktor pengembangan )
V insitu
SF = x 100%
V loose
V compt
Sh = ( 1 - ) x 100%
V loose
dimana :
V insitu = volume material dalam keadaan asli ( BCM )
V loose = volume material dalam keadaan lepas ( LCM )
V compt= volume material dalam keadaan padat (CCM)
b. Berat material
Berat adalah suatu sifat yang dimiliki oleh setiap material. Kemampuan
alat mekanis untuk melakukan pekerjaan seperti memuat, mengangkut
dan lainnya sangat dipengaruhi oleh berat material tersebut. Pada
umumnya setiap alat berat mempunyai batasan kapasitas, volume
tertentu. Berat material akan berpengaruh terhadap volume yang dimuat
dan diangkut, biasanya dihitung dalam keadaan asli atau lepas.
c. Bentuk material
Bentuk material ini didasarkan pada ukuran butir material, yang akan
mempengaruhi susunan butir-butir material dalam suatu satu kesatuan
volume dan tempat. Material yang kondisi butirnya halus dan seragam
kemungkinan isinya sama dengan ruang yang ditempati, sedangkan
material yang berbutir kasar dan berbongkah-bongkah akan lebih kecil
dari nilai ruangan yang ditempati, hal tersebut terjadi karena material ini
akan membentuk rongga-rongga udara yang akan memakan sebagian dari
ruangan tersebut. Ukuran butir disini akan berpengaruh dalam pengisian
bucket.
d. Kohesivitas material
Kohesivitas material adalah daya lekat atau kemampuan saling mengikat
diantara butir-butir material itu sendiri. Material dengan kohesivitas
tinggi akan mudah menggunung. Jadi apabila material ini berada pada
suatrutempat, akan munjung. Volume material yang menempati ruangan
ini akan ada kemungkinan bisa melebihi volume ruangan. Kohesivitas ini
berhubungan dengan daya dukung tanah, dimana semakin tinggi
kohesivitas semakin tinggi pula daya dukung tanah.
e. Kekerasan material
Material yang keras akan lebih sukar untuk dikoyak, digali atau dikupas
oleh alat mekanis. Hal ini akan menurunkan produktivitas alat. Material
yang umumnya keras adalah batu-batuan (beku, sedimen atau metamorf )
f. Daya dukung tanah
Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk mendukung alat
yang berada diatasnya. Apabila suatu alat berada diatas tanah, maka alat
tersebut akan memberikan “Ground Pressure”, sedangkan perlawanan
yang akan diberikan tanah adalah “Daya Dukung”. Jika daya dukung
relatif lebih kecil maka alat tersebut akan terbenam. Daya dukung tanah
dapat dirumuskan sebagai berikut :
q = c Nc + DNq + 1/2 BN
Dimana :
q = daya dukung keseimbangan
B = lebar jejak ban luar alat
D = dalamnya jejak ban terhadap tanah
= berat isi tanah
c = kohesi
g. Keadaan jalan angkut
Pemilihan alat angkut sangat ditentukan oleh jarak yang dilalui. Fungsi
jalan adalah untuk menunjang operasi tambang terutama dalam kegiatan
pengangkutan. Secara geometri yang perlu diperhatikan dan dipenuhi
dalam penggunaan jalan angkut:
- Lebar jalan angkut
Lebar jalan angkut minimum yang dipakai sebagai jalur ganda atau
lebih menurut “Aasho Manual Rural High-Way” pada jalan lurus adalah
:
L(m) = n . Wt + (n + 1)(1/2 . Wt)
dimana :
L(m) = lebar minimum jalan angkut ,m
n = jumlah jalur
W(t) = lebar alat angkut, m
- Lebar jalan angkut pada belokan
Lebar jalan angkut pada tikungan selalu lebih besar dari pada jalur
lurus. Untuk jalur ganda, lebar minimum pada tikungan dihitung
dengan mendasarkan pada :
i. Lebar jejak ban
Lebar juntai atau tonjolan alat angkut bagian depan dan belakang
saat membelok.
W = 2 ( U + Fa + Fb + Z ) + C
U + Fa + Fb
Z =
2
dimana :
W = lebar jalan angkut pada tikungan, m
U = jarak jejak roda, m
Fa = lebar juntai depan, m
Fb = lebar juntai belakang, m
Z = lebar bagian tepi jalan, m
C = total lateral clearance, m
W
R=
Sin
dimana :
R = jari-jari tikungan jalan angkut, m
W= jarak antara poros depan dan belakang, m
= sudut penyimpangan roda depan (derajat )
h. Curah hujan dan waktu yang tersedia
Dalam memilih alat-alat mekanis harus diperhatikan pula adalah iklim
dan curah hujan, hal ini perlu untuk mengetahui sampai batasan mana
landasan kerja bila terkena air hujan akan rusak atau tidak, dan untuk
mengetahui jumlah hari kerja yang benar-benar tersedia didaerah
bersangkutan.
2. Penambangan
Penambangan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi yang
adamisalnya letak endapan batugamping, lebar jenjang, tinggi jenjang.
3. Jenis alat dan sistem kerja yang digunakan
Sistem kerja dan jenis alat yang digunakan disesuaikan dengan kondisi
kerja yang ada, karena jika tidak sesuai akan menyebabkan berkurangnya
produktivitas.
4. Memperkirakan kapasitas produksi alat muat dan angkut.
- Alat muat ( Excavator Back Hoe )
Qi = ( 60/Ct ) x Cm x F x Eu , BCM/jam
- Alat angkut ( Dump truck )
Qi = ( 60/Ct ) x Cb x F x Eu , BCM/jam
dimana :
Qi = Kemampuan nyata
Cb = Kapasitas bilah
Ct = Waktu edar, menit
Cm= Kapasitas mangkuk
F = Faktor pengembangan
Eu = Penggunaan efektif
5. Memperkirakan Jumlah Alat Muat dan Angkut yang diperlukan.
Untuk menentukan jumlah alat muat dan alat angkut yang diperlukan, maka
dapat digunakan teori antrian.
a. Pengertian Umum Teori Antrian
Sistem antrian adalah suatu kesatuan fasilitas pelayanan sejak dari
masukan, yaitu pelanggan yang akan menggunakan jasa pelayanan, hingga
keluar yaitu pelanggan yang telah memperoleh pelayanan. Teori antrian
bertujuan untuk meminimalkan total dua biaya yaitu biaya langsung
menyediakan fasilitas pelayanan dan biaya tak langsung yang timbul karena
para individu harus menunggu untuk dilayani.
Disiplin antrian
Mekanisme Unit
Sumber Pelayanan
masukan Unit Antrian Terlayani
Kedatangan
Sumber
Terbatas Sistem antrian
Penolakan Pembatalan
4.Mekanisme Pelayanan.
Mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayanan
dan satu atau lebh fasilitas pelayanan.
Tahap 1
Tahap M Tahap 2
Tahap ?
Hasil dari tahap i adalah masukkan untuk tahap i + 1 sehingga antrian yang
terjadi pada tahap awal akan terulang pada tahap berikutnya.
Tahap 1
Tahap 2
2 2
1 1
= P (K,0,…,0)
1 2 M
1 n1
1 n2
1 nM
P(K,0,…,0= …..
1 2 M
2.Karakteristik sistem
Probabilitas bahwa ada n dump truck dalam beberapa tahap dapat dihitung
dengan menjumlahkan seluruh probabilitas pada keadaan n dump truck dari
tahap tersebut. Pada probabilitas keadaan dari sebuah tahap dalam keadaan
menganggur, dimana n = 0 ; maka :
Pr (tahap i menganggur) = 1 - i = P (n1 , n2 ,….., ni – 1, 0 , ni + 1, …. nM )
i = Tingkat penggunaan tahap i.
Probabilitas sebuah tahap sedang bekerja adalah:
Pr (tahap i bekerja) = i = 1 – Pr (tahap i menganggur).
Hasil tiap tahap (pelanggan yang telah dilayani/unit waktu) adalah :
= i j
Untuk proses antrian yang mendasarkan kesetimbangan, harga harus sama tiap
tahap (1 = j = σ) untuk semua nilai i dan j.
Jumlah dump truck dalam tahap ke-i adalah :
Li = ni P(n1 , n2 ,….. ni ,…. nM )
ni = 0,1,2,3, …K
Jumlah dump truck dalam antrian pada tahap ke-i adalah :
Lqi = (ni – 1) P (n1 , n2 ,.….., ni,….. nM )
Waktu yang dibutuhkan sebuah dump truck yang antri dalam tahap i, adalah :
Wqi = Lqi /
Waktu bahwa ada sebuah dump truck tahap i, adalah :
Wi = Wqi + 1/ i
Rata-rata total waktu edar dump truck (truck yang telah menyelesaikan M tahap)
adalah :
M
3. Kesetimbangan pelayanan
Jika diasumsikan bahwa seluruh tahap mempunyai sifat yang sama.
Jadi i = dimana, I = 1,2,…,M.
K – n1
P (n1, n2,…..,nM) = P (K,0,...,0)= P (K,0,...,0)
1 K – n1
( K + M – 1) !
Untuk itu semua keadaan probabilitas adalah sama
( M – 1)! K!
5. Penjadwalan Kerja
Hasil akhir dari teori antrian adalah membuat suatu penjadwalan kerja
dari alat angkut, dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran tentang
durasi awal kedatangan alat angkut di lokasi penambangan sampai awal
keberangkatan alat angkut dari lokasi stockpile ke lokasi penambangan
lagi.
Dengan mengetahui waktu tunggu alat muat atau tingkat pelayanan
rata-rata alat muat (Wq1) dan waktu edar dari alat angkut (C T2), maka dapat
dibuat suatu penjadwalan kerja dari alat muat dan alat angkut.
Waktu edar rata-rata alat angkut secara terperinci yaitu :
a. Waktu pemuatan atau waktu pelayanan, menit.
b. Waktu pengangkutan alat angkut,menit.
c. Waktu penumpahan material oleh alat angkut, menit.
d. Waktu kembali kosong ke lokasi penambangan, menit.
Penjadwalan juga dibuat berdasarkan pada waktu antara kedatangan alat
angkut dan waktu edar alat muat.
Dengan adanya penjadwalan kerja tersebut diharapkan :
1. Dapat menambah target produksi sesuai dengan sasaran produksi yang
dikehendaki.
2. Dapat meningkatkan effesiensi kerja alat muat dan alat angkut.
3. Dapat memperkecil kemungkinan terjadinya waktu tunggu alat muat dan
waktu antri alat angkut baik pada saat dilayani maupun pada saat
penumpahan.
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Studi Pustaka.
Studi pustaka dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang,
yang diperoleh dari :
- instansi terkait
- perpustakaan
- brosur-brosur
- peta, grafik, tabel dan spesifikasi alat.
2. Pengamatan dilapangan
Dilakukan dengan melakukan peninjauan lapangan untuk melakukan pengamatan
langsung terhadap topografi daerah, vegetasi dan cuaca yang akan diambil
datanya.
3. Pengambilan data
Data yang diambil harus akurat dan relevan dengan permasalahan yang ada.Cara
pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan dan juga
data-data yang diambil dari literatur yang berhubungan dengan permasalahan
yang ada.
4. Pengelompokan data
Pengelompokan data bertujuan untuk :
- mengumpulkan data dan mengelompokkan untuk mempermudah
penganalisaan.
- mengetahui keakuratan data sehingga kerja menjadi efisien.
- mengolah nilai karakteristik data-data yang mewakili obyek pengamatan.
5. Pengolahan data
Dilakukan dengan melakukan beberapa perhitungan dan penggambaran,
selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau rangkaian perhitungan pada
penyelesaian.
6. Analisa hasil pengolahan data
Dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh kesimpulan sementara. Selanjutnya
kesimpulan sementara ini akan diolah lebih lanjut pada bagian pembahasan.
7. Kesimpulan
Diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan dengan
permasalahan yang diteliti. Kesimpulan ini merupakan hasil akhir dari masalah
yang dibahas.
G. RENCANA DAFTAR PUSTAKA
1. Drevdahal Jr., ER, 1961, “Profitable Use of Excavation Equipment” ,
Technical Publication, Desert Laboratories Inc., Tueson Arizona.
6. Wesley LD, Ir, “Mekanika Tanah”, Cetakan IV, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum, Jakarta, 1977.
H. JADWAL KEGIATAN
Waktu ( Minggu )
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Observasi Lapangan XX
2 Studi Pustaka XX
3 Pengambilan Data XX XX XX
4 Pengolahan Data XX XX
5 Pembuatan Draft XX XX XX
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Bab
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Permasalahan
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Metode Pendekatan
1.5. Pelaksanaan Penelitian
1.6. Hasil Penelitian
IV. PEMBAHASAN
4.1. Analisa Kesediaan Alat Muat.
4.2. Analisa Kesediaan Alat Angkut.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Oleh
Murodi
112000062
Mengetahui
Pembimbing I
( Ir. Wawong Dwi Ratminah , MT )