You are on page 1of 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Tema : Inisiasi Menyusui Dini (IMD)


Sub Tema : Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Hari / Tanggal : Rabu, 13 Desember 2017
Tempat : Ruang tunggu poli Obgyn RS.BaktiTimah
Sasaran : Ibu Hamil

1. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu dapat mengerti dan
memahami pentingnya IMD.
1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, ibu-ibu dapat :
1.2.1 Memahami tentang pengertian IMD
1.2.2 Memahami tentang manfaat IMD bagi bayi
1.2.3 Memahami tentang manfaat IMD bagi ibu
1.2.4 Memahami tentang tahapan IMD
1.2.5 Memahami tentang faktor-faktor penghambat IMD

2. Rincian Kegiatan

No Kegiatan Waktu Metode Media yang digunakan


1. Pembukaan 5 menit Ucapan salam dan
penyampaian tujuan
2. Penyampaian 10 menit Ceramah Leaflet
materi
3. Tanya jawab 10 menit Tanya jawab
4. Penutup 5 menit Salam dan ucapan
terima kasih

3. Analisa Materi
Mayoritas ibu-ibu belum terlalu mengerti tentang pentingnya IMD,
tahapan IMD , serta faktor-faktor yang penghambat IMD.
4. Materi
4.1 Pengertian IMD
Inisiasi menyusu dini atau permulaan menyusu dini adalah bayi yang

mulai menyusu sendiri segera setelah lahir yang melakukan kontak antara

kulit bayi dengan kulit ibunya setidaknya dibiarkan satu jam segera setelah

lahir, kemudian bayi akan mencari payudara ibunya. Cara bayi melakukan

inisiasi menyusu dini dinamakan the brest crawl atau merangkak mencari

payudara (Sondakh, 2013).

Inisiasi Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah

dilahirkan dan bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak

disodorkan ke puting susu). IMD dapat membantu dalam keberlangsungan

pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui serta akan terpenuhi

kebutuhan bayi hingga usia 2 tahun dan mencegah anak kurang gizi

(Maryunani, 2012).

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah permulaan awal bagi bayi yang

baru keluar dari rahim ibunya, di beri kesempatan untuk menyusu atau

mencari puting payudara dengan cara merangkak di dada sang ibu

(Khasanah, 2011).

4.2 Manfaat IMD bagi bayi


Menurut Maryunani (2012) ada beberapa manfaat IMD bagi bayi, yaitu :

1. Mempertahankan suhu bayi tetap hangat.

2. Menenagkan ibu dan bayi serta meregulasi pernafasan dan detak jantung.

3. Kolonisasi bakterial dikulit dan usus bayi dengan bakteri badan ibu yang

normal (bakteri yang berbahaya dan menjadikan tempat yang baik bagi
bakteri yang menguntungkan) dan mempercepat pengeluaran kolostrum

sebagai antibodi bayi.

4. Mengurangi tangisan bayi sehingga mengurangi stress dan tenaga yang

dipakai bayi.

5. Memungkinkan bayi untuk menemukan sendiri payudara ibu untuk mulai

menyusu.

6. Mengatur tingkat kadar gula dalam darah, dan biokimia lain dalam tubuh

bayi.

7. Mempercepat keluarnya meconium (kotoran bayi berwarna hijau agak

kehitaman yang pertama keluar dari bayi karena meminum air ketuban).

8. Bayi akan terlatih motoriknya saat menyusu, sehingga mengurangi

kesulitan menyusu.

9. Membantu perkembangan persarafan bayi (nervous system)

10. Memperoleh kolostrum yang sangat bermanfaat bagi sistem kekebalan

bayi.

11. Mencegah terlewatnya puncak refleks mengisap pada bayi yang terjadi

20-30 menit setelah lahir. Jika bayi tidak di susui, refleks akan

berkurang cepat dan hanya akan muncul kembali dalam kadar

secukupnya 40 jam kemudian.


4.4 Manfaat IMD bagi ibu
Tidak hanya untuk bayi, namun IMD juga bermanfaat untuk ibu di

antaranya yaitu :

Oksitosin

1) Stimulasi kontraksi uterus dan menurunkan resiko perdarahan pasca

persalinan

2) Merangsang pengeluaran kolostrum dan meningkatkan produksi ASI

3) Keuntungan dan hubungan mutualistik ibu dan bayi

4) Ibu menjadi lebih tenang, memfasilitasi kelahiran plasenta, dan

pengalihan rasa nyeri dan berbagai prosedur pascapersalinan lainnya.

Prolaktin

1) Meningkatkan produksi ASI

2) Membantu ibu mengatasi stress terhadap berbagai rasa kurang nyaman

3) Memberi efek relaksasi pada ibu setelah bayi selesai menyusui

4) Menunda ovulasi

4.5 Tahapan IMD


Tahap – tahap dalam inisiasi menyusu dini menurut Maryunani (2012)

adalah sebagai berikut :

1. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi atau tidak

menggunakan obat kimiawi karena dikhawatirkan akan terbawa ASI ke

bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini.

2. Petugas kesehatan yang membantu ibu menjalani persalinan akan

melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya begitu juga

dengan ibu yang harus menjalani operasi caesar.


3. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan tanpa menghilangkan vernix

(kulit putih) yang menyamankan kulit bayi.

4. Kemudian bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kondisi

kulit bayi melekat pada kulit ibu. Pakaikan topi di kepala bayi untuk

mencegah kedinginan atau jika perlu bayi dan ibu diselimuti.

5. Bayi yang ditengkurapkan didada atau perut ibu, kemudian biarkan bayi

mencari puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu)

karena pada dasarnya bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari

puting susu ibunya.

6. Saat bayi mencari puting ibunya, ibu perlu didukung dan dibantu untuk

mengenali prilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring

mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh

bayinya.

7. Bayi tetap dibiarkan dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu

sampai proses menyusu pertama selesai.

8. Setelah menyusu awal selesai, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang,

diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.

9. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung untuk memungkinkan ibu

menyusui bayinya kapan saja bayi menginginkannya, karena kegiatan

menyusui tidak boleh dijadwalkan. Dengan rawat-gabung juga akan

meningkatkan batin antara ibu dengan bayinya, bayi menjadi jarang

menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, selain itu juga dapat

memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.


4.6 Faktor-faktor penghambat IMD
Ada beberapa hal yang dapat mengahambat proses Inisiasi Menyusu

Dini, Maryunani (2012) :

1. Bayi kedinginan

2. Ibu merasa lelah setelah melahirkan

3. Kurang tersedia tenaga kesehatan

4. Ibu harus dijahit

5. Bayi yang perlu diberikan Vitamin K dan tetes mata segera

6. Bayi harus segera dibersihkan, ditimbang dan di ukur

7. Bayi kurang alret

8. Kolostrum tidak keluar, tidak cukup, tidak baik dan bahkan bahaya

untuk bayi

9. Suhu kamar bersalin, kamar operasi yang harus dingin dan biasanya

AC sentral

10. Tenaga kesehatan yang belum sependapat tentang pentingnya

kesempatan inisiasi dini pada bayi yang dilahirkan dengan operasi

caesar.

5. Evaluasi
Prosedur : Tanya jawab
Jenis dan bentuk tes : Pertanyaan lisan
DAFTAR PUSTAKA

Khasanah, Nur. 2011. ASI atau Susu Formula Ya. Yogyakarta : FlashBooks.

Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen
Laktasi. Jakarta : TIM.

Sondakh, Jenny J.S., & Mid, M. Clin. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Bayi Baru Lahir. Jakarta : Erlangga.

You might also like