Professional Documents
Culture Documents
Nama Kelompok:
a. Pengertian E-learning
E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan
siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Pembelajaran elektronik
atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001).
Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang
pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-linelearning, internet-enabled
learning, virtual learning, atau web-based learning.
Istilah e-learning banyak memiliki arti karena bermacam penggunaan e-
learning saat ini. Pada dasarnya, e-learning memiliki dua tipe yaitu synchronous dan
asynchronous. Synchronous berarti pada waktu yang sama. Proses pembelajaran
terjadi pada saat yang sama antara pendidik dan peserta didik. Hal ini memungkinkan
interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik secara on line. Dalam
pelaksanaan, synchronous training mengharuskan pendidik dan peserta didik
mengakses internet secara bersamaan. Pendidik memberikan materi pembelajaran
dalam bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta didik dapat mendengarkan
presentasi secara langsung melalui internet. Peserta didik juga dapat mengajukan
pertanyaan atau komentar secara langsung ataupun melalui chat window.
Synchronous training merupakan gambaran dari kelas nyata, namun bersifat maya
(virtual) dan semua peserta didik terhubung melalui internet. Synchronous training
sering juga disebut sebagai virtual classroom.
Asynchronous berarti tidak pada waktu bersamaan. Peserta didik dapat
mengambil waktu pembelajaran berbeda dengan pendidik memberikan materi.
Asynchronous training popular dalam e-learning karena peserta didik dapat
mengakses materi pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Peserta didik dapat
melaksanakan pembelajaran dan menyelesaikannya setiap saat sesuai rentang jadwal
yang sudah ditentukan. Pembelajaran dapat berbentuk bacaan, animasi, simulasi,
permainan edukatif, tes, quis dan pengumpulan tugas.
E-learning (electronic learning), proses pembelajaran jarak jauh dengan
menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi.
Menurut Michael Purwadi (2003) perangkat elektronik yang dimaksud dalam hal ini
adalah perangkat elektronik yang yang ada kaitannya dengan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dan multimedia berupa CD ROOM, Video Tape, Televisi, dan
Radio. Maka, E-learning adalah proses pembelajaran yang difasilitasi dan didukung
melalui pemanfaatan teknologi informasi dan internet.
Menurut Jaya Kumar (2002) dalam Rusman dalam jurnal edutech Thn. 7, Vol
1, No. 1 Oktober 2008 mengemukakan bahwa: “ E-learning adalah pembelajaran yang
menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan
isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Adapula yang menafsirkan e-learning
sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet.
Asep Herry Hernawan dalam jurnal edutech Thn. 1, Vol 2, No. 3 Oktober
2002, mengemukakan bahwa terdapat beberapa pandangan yang mengarah pada
definisi e-Learning diantaranya:
a) E-learning adalah konvergensi antara belajar dan internet
b) E-learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja, terutama dapat terjadi dalam
teknologi internet, tetapi juga dapat terjadi dalam jalinan kerja satelit dan
pemuasan digital untuk keperluan pembelajaran.
c) E-learning adalah penggunaan jalinan kerja teknologi untuk mendesain,
mengirim, memilih, mengorganisir pembelajaran.
d) E-learning adalah dinamik, beroperasi pada waktu yang nyata, kolaborasi,
individu, komprehenssif.
e) E-learning adalah pengiriman sesuatu melalui media elektronik termasuk internet,
intranet, extranet, satelit, broadcast, audio/video tape, televisi interaktif, dan CD
room.
f) E-learning adalah keseluruhan variasi internet dan teknologi web untuk membuat,
mengirim dan memfasilitasi pembelajaran
g) E-learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja untuk pembelajaran
dimanapun dan kapanpun.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat ditarik beberapa persepsi tentang e-
Learning, yaitu:
a) E-learning pada hakekatnya adalah belajar atau pembelajaran melalui pemanfatan
teknologi komputer dan/atau internet.
b) Secara jaringan, e-learning dapat dipersepsikan sebagai upaya menghubungkan
pembelajar dengan sumber belajar.
Menurut Siahaan, (2003) terdapat tiga fungsi e-learning dalam kegiatan pembelajaran di
dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagai suplemen (tambahan) yang sifatnya pilihan
(opsional), pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi).
A. Suplemen (tambahan)
B. Komplemen (pelengkap)
E-learning berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), yaitu : materinya
diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di
dalam kelas.
C. Substitusi (pengganti)
Sebagai pengganti model kegiatan pembelajaran.
SARANA PRASARANA
a) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik antara pendidik dan peserta didik, antara
peserta didik sendiri, atau antara pendidik, dapat berkomunikasi relatif muda dengan
tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler
b) Manfaat keunggulan komputer (digital media dan digital network)
c) Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di
komputer sehingga dapat diakses oleh pendidik dan peserta didik kapan saja dan
dimana saja
d) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal
yang berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di
komputer.