Professional Documents
Culture Documents
konsisten selama 3 tahun berturut turut, yaitu tahun 2014 sampai dengan 2016.
sehingga data observasi dalam penelitian ini sebanyak 321 (107 X 3).
Tabel 4.1
No Keterangan Jumlah
1 Perusahaan manufaktur yang sudah listing di BEI tahun 2013-2015. 135
2 Perusahaan manufaktur berturut-turut terdaftar di BEI pada tahun (28)
2013-2015 serta perusahaan menyampaikan laporan keuangan yang
telah diaudit pada tahun yang bersangkutan.
3 Laporan keuangan audit tahunan perusahaan maufaktur yang tersedia (0)
di situs resmi BEI selama periode tahun 2013-2015.
4 Menampilkan data dan informasi yang digunakan untuk menganalisis (0)
faktor faktor yang mempengaruhi audit report lag
Jumlah Perusahaan Sampel 137
Sumber : Data Diolah
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
deskripsi suatu data.Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini dpat dilihat
standar deviasi.Hasil analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
Dari hasil analisis deskriptif pada tabel diatas, maka kesimpulan yang
1. Nilai minimum audit report lag adalah sebesar 44 hari yang diperoleh PT
Semen Gresik Tbk yang berarti bahwa PT Semen Gresik Tbk merupakan
perusahaan dengan audit report lag yang paling cepat diantara perusahaan
sampel sedangkan nilai maksimum audit report lag adalah sebesar 271 hari
Makmur Tbk merupakan perusahaan dengan audit report lag yang paling lama
diantara perusahaan sampel. Nilai rata-rata audit report lag tahun 2014-2016
adalah sebesar 79,5514 dengan standar deviasi sebesar 17,44862. Nilai rata-rata
perusahaan sampel adalah sebesar 79,5514 atau 79 hari. Nilai rata-rata audit
report lag tersebut lebih besar dari nilai standar deviasinya sehingga dapat
2014-2016 adalah sebesar 0,0378 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,12834.
dihasilkan perusahaan dari total asset mereka adalah rendah yaitu berkisar
3,78%. Nilai standar deviai sebesar 0,12834 lebih kecil dari nilai rata-rata
sebesar 33,20 yang diperoleh PT Astra International Tbk. Nilai rata-rata ukuran
1,65131. Hasil ini dapat diartikan bahwa nilai standar deviasi ukuran
ukuran KAP adalah sebesar 1. Nilai rata-rata ukuran KAP adalah sebesar
0,3956 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,48975. Hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa jumlah perusahaan yang menggunakan jasa KAP Big four
5. Nilai minimum solvabilitas adalah sebesar 0,05 yang diperoleh PT Toba Pulp
lestari Tbk sedangkan nilai maksimum solvabilitas adalah sebesar 5,06 yang
tahun 2014-2016 sebesar 0,5608 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,57431.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam struktur modal, jumlah utang yang
6. Nilai minimum opini audit adalah sebesar 0 sedangkan nilai maksimum opini
audit adalah sebesar 1. Nilai rata-rata opini audit adalah sebesar 0,6044 dengan
nilai standar deviasi sebesar 0,48975. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
60,44%.
7. Nilai minimum jenis industri adalah sebesar 0 sedangkan nilai maksimum jenis
industri adalah sebesar 1. Nilai rata-rata jenis industri adalah sebesar 0,7383
dengan nilai standar deviasi sebesar 0,44024. Hasil tersebut dapat disimpulkan
73,83%.
tersebut adalah data tersebut harus terdistribusi secara normal serta tidak
Tabel 4.3
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized
Residual
N 321
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 16,57439149
Absolute ,155
Most Extreme Differences Positive ,155
Negative -,082
Kolmogorov-Smirnov Z 2,774
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
tailed) sebesar 0,000. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data residual dalam
model regresi ini tidak terdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di
bawah 0,05. Untuk menormalkan data maka perlu dilakukan pembersihan data
outlier. Hasil uji normalitas setelah uji outlier adalah sebagai berikut
Tabel 4.4
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Setal Uji Outlier
Unstandardized
Residual
N 307
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 11,47497434
Absolute ,077
Most Extreme Differences Positive ,077
Negative -,075
Kolmogorov-Smirnov Z 1,345
Asymp. Sig. (2-tailed) ,054
tailed) sebesar 0,054. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data residual dalam
model regresi ini terdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas
0,05.
dilakukan dengan cara melihat VIF dan tolerance dari masing-masing variable
independen. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinieritas
Tolerance VIF
(Constant)
UP ,688 1,454
OA ,835 1,197
JI ,868 1,152
Dari hasil analisis uji multikolinieritas di atas, dihasilkan nilai VIF < 10
dan tolerance > 0,1.Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari residual
autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai
uji durbin watson.Nilai D-W dari model regresi berganda terpenuhi jika nilai du <
dhitung < d4-du. Hasil analisis uji autokorelasi dengan uji durbin watson adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.5
Model Durbin-Watson
1 1,751
Sumber : Data Output SPSS
Dari hasil pada tabel 4.5 di atas, dihasilkan durbin Watson sebesar 1,51.
Nilai ini akan dibandingkan dengan DW tabel dengan jumlah sample 307, jumlah
variabel bebas 6 dan tingkat kepercayaan 5% di dapat nilai batas bawah (dl) =
1,623 dan batas atas (du) = 1,713. Oleh karena nilai DW 1,751 berada di antara
batas atas (du) = 1,713 dan (4-du) = 2,287, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
autokorelasi.
Coefficientsa
Dari hasil analisis regresi linier berganda di atas, maka model persamaan
Dari hasil model persamaan regresi diatas, maka kesimpulan yang dapat
1. Nilai intercept konstanta sebesar 109,083. Hasil ini dapat diartikan bahwa
2. Nilai koofisien regresi variabel profitabilitas adalah sebesar -11,581. Hasil ini
dapat diartikan bahwa apabila variabel profitabilitas naik satu satuan, maka
audit report lag akan menurun sebesar 11,581 dengan asumsi semua variabel
ini dapat diartikan bahwa apabila variabel ukuran perusahaan naik satu satuan,
maka audit report lag akan menurun sebesar 0,975 dengan asumsi semua
4. Nilai koofisien regresi variabel ukuran KAP adalah sebesar -0,477. Hasil ini
dapat diartikan bahwa apabila variabel ukuran perusahaan naik satu satuan,
maka ukuran KAP akan menurun sebesar 0,477 dengan asumsi semua variabel
5. Nilai koofisien regresi variabel solvabilitas adalah sebesar 2,961. Hasil ini
dapat diartikan bahwa apabila variabel solvabilitas naik satu satuan, maka audit
report lag akan meningkat sebesar 2,961 dengan asumsi semua variabel
6. Nilai koofisien regresi variabel opini audit adalah sebesar -4,655. Hasil ini
dapat diartikan bahwa apabila variabel opini audit naik satu satuan, maka audit
report lag akan meningkat sebesar 4,655 dengan asumsi semua variabel
7. Nilai koofisien regresi variabel jenis industri adalah sebesar -1,675. Hasil ini
dapat diartikan bahwa apabila variabel jenis industri naik satu satuan, maka
audit report lag akan menurun sebesar -1,675dengan asumsi semua variabel
berikut :
Tabel 4.8
Model Summaryb
audit report lag adalah sebesar 13,4% dan sisanya sebesar 86,6% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi seperti
independen.
regresi tersebut signifikan karena signifikansi 0,043 < 0,05 sehingga dapat
report lag. Besarnya koefisien regresi ukuran perusahaan yaitu -0,975 dan nilai
regresi tersebut signifikan karena signifikansi 0,045 < 0,05 sehingga dapat
koefisien regresi dari variabel ukuran KAP. Hipotesis ketiga penelitian ini
menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
Besarnya koefisien regresi ukuran KAP yaitu -0,477 dan nilai signifikansi
koefisien regresi dari variabel opini audit. Hipotesis kelima penelitian ini
menyatakan bahwa opini audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
Besarnya koefisien regresi opini audit yaitu -4,655 dan nilai signifikansi
terhadap audit report lag. Besarnya koefisien regresi jenis industri perusahaan
yaitu -1,675 dan nilai signifikansi sebesar 0,299. Pada tingkat signifikansi α =
5%; maka koefisien regresi tersebut tidak signifikan karena signifikansi 0,299
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis industri perusahaan tidak
4.3 Pembahasan
signifikan terhadap audit report lag. Semakin besar profitabilitas maka akan
kerugian mungkin akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya lebih
Hasil ini sesuai penelitian Novice Lianto dan Hartono Kusuma (2010)
report lag.
negatif signifikan terhadap audit report lag. Semakin besar ukuran perusahaan
memiliki sumber daya yang besar, tenaga kerja yang kompeten, peralatan
dapat menghasilkan data yang akurat dan lebih cepat.Kedua, perusahaan memiliki
sistem pengendalian internal yang baik, semakin kecil risiko salah saji sehingga
laporan keuangan dapat dipercaya. Risiko audit yang kecil ini membuat sampel
manajemen semakin tinggi, dan ruang lingkup audit menjadi kecil. Hal tersebut
Hasil ini sesuai penelitian Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Rachmawati
signifikan terhadap audit report lag. Semakin besar ukuran KAP akan
ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Hal ini
bigfour akan melaporkan secara tepat waktu untuk menjaga image atau citra
diaudit oleh KAP Big Four akan dapat segera menyelesaikan laporanauditnya dan
auditortidak bergantung pada image KAP Big Four ataupun Non Big Four tetapi
yang di miliki auditor. Ketigakomponen ini harus di miliki oleh semua auditor
laporankeuangan apabila melihat image yang dimilki oleh KAP Big Four ataupun
Hasil ini sesuai penelitian Ahmad, Alim dan Subekti (2005) tidak
signifikan terhadap audit report lag. Semakin besar solvabilitas maka audit report
auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Hal ini disebabkan karena
tingginya proporsi dari hutang akan meningkatkan pula risiko kerugiannya. Oleh
karena itu, perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat biasanya
(fraud). Solvabilitas yang tinggi ini, akan mempengaruhi likuiditas yang terkait
jumlah hutang yang dimiliki perusahaan akan menyebabkan proses audit relatif
lebih lama. Proporsi hutang terhadap total aktiva yang tinggi juga mungkin
membuat auditor perlu meningkatkan kehati-hatian dan kecermatan yang lebih
dalam pengauditan.
Hal ini sesuai penelitian Lianto dan Hartono (2010) yang menunjukkan
report lag).
signifikan terhadap audit report lag. Semakin baik opini audit maka audit report
keuangan sebagai hasil akhir dari proses audit. Auditor menyatakan pendapatnya
berpijak pada audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing dan atas
dan Trisnawati, 2010) menyatakan qualified opinion dilihat sebagai bad news dan
dan JogiC (2013) membuktikan bahwa opini audit tidak mempengaruhi audit
report lag. Opini auditor yang diberikan untuk perusahaan tidak mempengaruhi
lingkup.
Hasil ini sesuai penelitian Meylisa dan Trisnawati (2010) bahwa laporan
keuangan.
berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Besar kecilnya jenis industri
waktu dalam proses pelaksanaan audit. Dalam teori signaling juga menunjukkan
kepada publik mengenaik kondisi keuangan Hasil penelitian ini tidak sesuai
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut
signifikan terhadap audit report lag. Semakin besar profitabilitas maka akan
signifikan terhadap audit report lag. Semakin besar ukuran KAP akan
signifikan terhadap audit report lag. Semakin besar solvabilitas maka audit
signifikan terhadap audit report lag. Semakin baik opini audit maka audit
1. Periode penelitian ini hanya tiga tahun, yaitu tahun 2014-2016 dan hanya
2. Berdasarkan hasil nilai Adjusted R Square sebesar 0,134. Hal ini berarti
variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini sehingga masih banyak
5.3 Saran
sebagai berikut: