You are on page 1of 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja bengkel ini dengan
baik dan benar serta tepat pada waktunya.Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menegakkan agama kebenaran dimuka bumi ini.

Laporan ini wajib disusun oleh mahasiswa Politeknik khususnya jurusan teknik mesin
setelah menyelesaikan jobnya di bengkel, yang bertujuan sebagai pemahaman yang lebih
mendalam terhadap jobnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepad bapak YUSRI MURA,ST.,MT selaku


instruktur kerja gerinda slindris dan juga kepada teknisi,teman-teman kelompok job gerinda yang
telah membantu dalam praktek surface gerinding dan penulisan laporan ini, sehingga penulis
dapat menyelesaikannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan laporan ini dimasa yang
akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan bagi penulis khususnya,
dengan kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih.

Padang, 20 Juni 2012

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

I.2 Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ALAT DAN BAHAN

III. 1 Alat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

III.2 Bahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB IV KESELAMATAN KERJA

IV.1 Keselamatan operator. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

IV.2 Keselamatan mesin. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB V LANGKAH KERJA

BAB VI KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB VII PENUTUP

VII.1 Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

VII.2 Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Pada saat sekarang ini, persaingan di dunia industri sangatlah ketat. Maka dari itu
mahasiswa harus mempunyai daya cipta yang tinggi sehingga dapat menjadi modal saat terjun
kedunia kerja nantinya. Praktek kerja bengkel merupakan suatu proses pengaplikasian teori ke
dalam bentuk praktek dengan melalui prosedur yang baik dan benar sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.

Praktek kerja bengkel dapat mengasah dan melatih keterampilan mahasiswa sehingga
dapat menghasilkan produk yang berkualitas, bermanfaat dan bernilai jual tinggi. Namun jika
hanya mengandalkan keterampilan kerja saja tidaklah cukup, dibutuhkan juga kemampuan
menjelaskan pekerjaan tersebut secara lisan hal inilah yang melatar belakangi penulisan laporan
ini.

I.2 Tujuan

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam praktek surface grinding ini adalah
sebagai berikut :

 Agar mahasiswa memahami bagaimana cara kerja mesin gerinda slindris

 Agar mahasiswa mengetahui tentang cara-cara mengoperasikan mesin gerinda dengan


baik dan benar.

 Agar Mahasiswa mengetahui prinsip dan langkah kerja mesin gerinda.

 Agar Mahasiswa mengetahui fungsi dari mesin mesin gerinda.

 Agar Mahasiswa mampu membuat suku cadang dengan menggunakan mesin gerinda.

 Mahasiswa dapat melakukan suatu pekerjaan dengan prosedur kerja yang baik dan
mempunyai kedisiplinan terhadap waktu.

 Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mengoperasikan mesin gerinda

 Mahasiswa memiliki kemahiran atau keterampilan dalam mengoperasikan mesin gerinda.

 Mahasisiwa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan dalam mengoperasikan mesin


gerinda
BAB II

LANDASAN TEORI

Penggerindaan adalah proses pemotongan/pengasahan logam. Roda gerinda


mempunyai beribu-ribu sisi-sisi potong yang sangat kecil sebagai pengganti sisi potong yang
lebar dari pisau- pisau potong yang berputar.

Mesin gerinda silindris adalah mesin semi automatis yang dapat melakukan
penggerindaan dengan tingkat ketelitian yang tinggi yaitu 1/10000 mm.

Bagian-Bagian dari Roda Gerinda

Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :

- Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.

- Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama pemotongan.

Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam ukuran
dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam pengasahannya.

Macam-macam Pengasah

1)Pengasah dari intan.

Pemakaian intan sebagai alat dressing intan digunakan untuk pekerjaan yang presisi.Intan
sangat keras dan tahan pakai tapi mudah pecah.

2)Pengasah dengan roda- roda Carborundum

Digunakan untuk mengasah roda-roda gerinda ukuran menengah. Pengasahditekankan


kearah roda gerinda dan digerakkan melintang permukaan roda gerindahingga rata.

3)Pengasah dengan batang carborundum

Digunakan untuk mengasah roda gerinda yang kecil dan halus. Pengasah harusditahan
oleh penahan alat.

4)Pengasah dengan roda gigi dan besi buang lunak

Digunakan untuk pengasahan roda gertinda ukuran besar dan kasar.Selama pengasahan badan
pengasah diletakkan / ditahan oleh penahan alat dandimajukan ke permukaan roda gerinda.
Balancing batu gerinda

Balancing dari batu gerinda bertujuan untuk pembagian berat dari batu gerinda yang
tidak sama dengan menggunakan bobot penyetimbang.

Penyebab tidak seimbangnya batu gerinda antara lain :

1. Struktur butiran batu gerinda yang tidak seragam saat dihasilkan oleh pabrik.

2. Batu gerinda basah akibat memberhentikannya pada saat pendingin masih keluar darikeran.

3. Adanya cacat pada roda gerinda akibat benturan

Akibat yang ditimbulkan dari batu gerinda yang tidak seimbang diantaranya :

1. Kualitas permukaan benda kerja yang dihasilkan kurang bagus.

2. Mempercepat keausan bantalan pada mesin gerinda

Gerinda Slindris

Menggerinda slindris adalah proses pemakanan benda kerja dengan menggunakan batu
gerinda yang berputar, dimana benda kerja di cekam pada chark tiga rahang dan menggunakan
senter kepala lepas dan berputar searah jarum jam berlawanan dengan putaran batu gerinda.
Jenis Mesin Gerinda Slindris

Mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi untuk membuat bentuk-
bentuk silindris, silindris bertingkat, dan sebagainya.
Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan mejadi menjadi
empat macam, yaitu:

a. Gerinda Silindris Luar


Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar
benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.

b. Mesin Gerinda Silindris Dalam.


Mesin gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda dengan
diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus.

c. Mesin gerinda silinder luar tanpa center (centreless).


Mesin gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter luar dalam
jumlah yang banyak / massal baik panjang maupun pendek.
d. Mesin Gerinda Silindris Universal.
Sesuai namanya, mesin gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda kerja dengan
diameter luar dan dalam baik bentuk silindris dan tirus.

Gerakan-gerakan utama

Mesin gerinda silindris memiliki empat gerakan uatama pada saat beroperasi, yaitu:
• Gerak meja memanjang
• Gerak putar benda kerja
• Gerak putar roda gerinda
• Gerak pemakanan

Proses pemesinan pada mesin gerinda silindris


a. Pemilihan roda gerinda

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan roda gerinda yang
akan dipergunakan pada proses pemesinan, antara laian:

– Sifat fisik benda kerja, menentukan pemilihan jenis butiran abrasive. Tegangan tarik
tinggi – AL2O3, tegangan tarik rendah – SiC, Boron nitrid dan intan.

– Banyaknya material yang harus dipotong dan hasil akhir yang diinginkan, menentukan
pemilihan ukuran butiran abrasive.

– Busur singgung penggerindaan busur singgung besar – roda gerinda lunak, busur
singgung kecil – roda gerinda keras.

b. Faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan roda gerinda:


-Kecepatan putar roda gerinda
-Kecepatan potong benda kerja
-Konstruksi mesin
Kecepatan potong adalah faktor yang berubah-ubah dan mempengaruhi dalam pemilihan
tingkat kekerasan roda gerinda.

Perhitungan Teoritis pada Mesin Gerinda Silindris

 Menghitung kecepatan putar roda gerinda

n = Vc . 1000. 60
π.d

n = Kecepatan putar (rpm)


Vc = Kecepatan potong (m/det)
d = Diameter roda gerinda (mm)

 Menghitung kecepatan putar benda kerja

nw = Vw . 1000
π.d

nw = Kecepatan putar benda kerja (rpm)


Vw = Kecepatan potong benda kerja (m/det)
d = Diameter benda kerja (mm)

 Menghitung kecepatan gerak meja (feeding)

Ls = nw . s

Ls = Kecepatan gerak meja (mm/mnt)


nw = Kecepatan putar benda kerja (rpm)
S = Kec. pemotongan setiap putaran benda kerja(mm/putaran).
BAB III

ALAT DAN BAHAN

III.1 Alat

 Mesin

Mesin yang digunakan pada praktek gerinda ini adalah mesin gerinda datar, yaitu seperti
gambar di bawah ini :

Adapun fungsi dari tombol-tombol yang di beri nomor tersebut adalah:


 Tombol No 1.
Berfungsi untuk mematikan atau menghidupkan putaran batu gerinda.
 Tombol No 2
Berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan putaran benda kerja.
 Tombol No 3.
Berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan hidrolik
 Tombol No 4.
Berfungsi untuk untuk mengatur langkah benda kerja.
 Tombol No 5.
Berfungsi untuk mengatur dimana posisi batu gerinda memakan benda kerja.
 Tombol No 6.
Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pemakanan batu gerinda.
 Tombol No 7.
Untuk mengatur cepat atau lambatnya jalan benda kerja.
 Tombol No 8.
Untuk menagtur posisi gerinda, dan juga untuk mengatur gerinda jalan ke kiri dan ke
kanan.
 Tombol No 9.
Berfungsi untuk mengatur lamanya batu gerinda di ujung-ujung langkah.
 Tombol No 10.
Berfunsi untuk untuk mengatur pemakanan gerinda secara otomatis.
 Tombol No 11.
Berfungsi untuk untuk menggerakan gerinda maju atau mundur secara manual.
 Tombol No 12.
Berfungsi untuk untuk mengatur pemakanan yang kecil.
 Tombol No 13.
Berfungsi untuk menggunci atau melepaskan benda kerja.
 Tombol No 14.
Berfungsi untuk tempat pengeluaran coolant untuk batu gerinda pada saat melakukan
penggerindaan.
 Tombol No 15.
Berfungsi untuk tempat benda kerja dicekam pada saat pengerindaan.
 Tombol No 16.
Berfungsi untuk untuk mengatur kecepatan putaran benda kerja pada saat penggerindaan.
 Tombol No 17.
Berfungsi untuk menggerakakan meja gerinda secara manual.

III.2 Bahan

St 37
BAB IV

KESELAMATAN KERJA

IV.1 Keselamatan operator


- Gunakan kacamata kerja setiap saat,

- Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda dengan
tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember beararti ada
keretakan

- Selalu menggunakan alat pelindung diri saat bekerja.


- Selalu memulai pekerjaan dengan berdoa.
- Pastikan lingkungan sekitar mesin mendukung dan tidak menghalangi gerakan
kita.
- Pastikan kondisi tubuh sehat dan layak untuk bekerja.
- Bekerja dengan serius dan sabar.
- Akhiri setiap pekerjaan dengan berdoa,
IV.2 Keselamatan mesin
- Selalu bersihkan mesin yang digunakan selesai bekerja.
- Sebelum memulai pekerjaan pastikan mesin yang akan digunakan dalam
keadaan baik dan layak dipakai.
- Operasikan mesin sesuai dengan kemampuan mesin dan jangan memaksa
pemakanan terlau besar.
- Jika saat bekerja terjadi keganjilan yang tak semestinya segera matikan mesin
dan laporkan pada teknisi / instruktur
IV.3 Keselamatan Lingkungan.

- Selalu menjaga kebersihan lingkungan kerja.

- Menjauhkan lingkungan kerja dari bahan-bahan yang mudah terbakar agar tidak
terjadi kebakaran
BABA V
LANGKAH KERJA

Adapun langkah kerja dari praktek gerinda silindris adalah :


1. Persiapkan semua peralatan yang diperlukan terlebih dahulu
2. Hidupkan mesin gerinda silindris.
3. Selanjutnya lakukan setingan awal terhadap mesin gerinda silindris seperti : mengatur
panjang langkah kerja, besar pemakanan, dan posisi batu gerinda agar tidak bertabrakan
denagn benda kerja.
4. Setelah melakukan semua setingan, maka pasanglah benda kerja dengan erat agar pada
saat penggerindaan benda kerja tidak goyang.
5. Selanjutnya kita akan mencari titik nol dari benda kerja. Letakkan batu gerinda pada slah
satu ujung benda kerja dan cari titik nol nya. selanjutnya mundurkan batu gerinda dan
letakkan batu gerinda padda ujung yang satunya lagi dan cari titik nolnya. Lalu
bandingkan besar tiap-tiap titik nol tersebut dan yang terrbesar itu lah yang menjadi titik
nol.
6. Selanjutnya lakukan pemakanan awal terlebih dahulu, agar benda kerja rata.
7. Selanjutnya, ukur benda kerja dan tentukan besar pemakanan yang diinginkan . misalnya
kita akan mengurangi ukuran dari 8,500 mm menjadi 8,465 mm. Jadi besar yang akan
dikurangi adalah 0,035 mm. jadi kita kurangi dulu 0,03 atau 3/100 dengan cara
melonggarkan pengatur pemakanan dan distel menjadi 3 garis, lalu bautnya
dikencangkan dan tuas pemakanan otomatis di tarik. Maka mesin gerinda akan
mengurangi secara otomatis ukuran benda kerrja sebesar 0,03 mm. selanjutnya ukur
benda kerja dan apabila ukuran sesuai maka lakukan pemakanan sebesar 0,005 seperti
langkah di atas. Dan ukuran benda kerja sudah seperti yang kita inginkan.
8. Begitu juga untuk selanjutya untuk melakukan pemakanan lagi terhaddap benda kerja.
9. Setelah melakukan praktek, bersihkan mesin dan kembalikan alat yang telah dipinjam.
BAB VI

KENDALA DAN PEMECAHANNYA

VI.1 Kendala

Adapun kendala yang penulis temukan dalam melakukan praktek adalah:


1. Pada saat melakukan pengukuran terhadap benda kerja terkadang terjadi selisih
anatara hasil pengukuran penulis dan hasil pengukuran instruktur.
2. Tidak sesuainya hasil yang kita inginkan pada saat melakukan gerinda. Misalnya kita
menyetel untuk besar pemakanan 7/100 namun hasil pengerindaan hanya
menguranhi sebesar 6/100.
VI.2 Pemecahan masalah

Pemecahan masalah yang dapat penulis sampaikan antara lain sebagai berikut :

1. Mungkin penulis belum terlalu mahir dalam melakukan pengukuran terhadap benda
kerja yang bulat. Selain itu dalam pengukuran benda bulat micrometer harus berada
di tengah-tengah benda kerja dan tegak lurus.
2. Tidak sesuainya hasil yang kita inginkan mungkin disebabkan karena kondisi mesin
yang sudah tua dan penulis menyadari hal tersebut sesuai bimbingan dari instruktur.
BAB VII

PENUTUP

VII.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari praktek bengkel sueface gerinding
adalah :

 Untuk mendapatkan ukuran yang diminta, kita harus mengatur mesin dengan teliti.

 Mesin gerinda datar memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan memiliki toleransi sampai
0,0001 mm.

 Sebelum meletakkan benda kerja pastikan langkah batu gerinda terlebih dahulu,
kemudian baru pasangkan benda kerja karena jika tidak, bisa menyebabkan tabrakan batu
gerinda dengan benda kerja sehingga bisa membuat batu gerinda rusak

VII.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan pada pembaca sebelum melakukan praktek
kerja bengkel gerinda datar yaitu :

 Sebelum bekerja pahami terlebih dahulu prinsip kerja mesin yang akan digunakan.

 Jika ada hal yang tidak dimengerti, tanyakan kepada instruktur agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.

 Selalu berkosentrasi saat bekerja dan hindari bergurau saat bekerja.

 Saat mengatur besar pemakanan gerinda, lakukan dengan benar agar tidak salah dari
ukuran yang diminta oleh instruktur.

 Saat mengukur benda kerja pastikan alat ukur benar-benar berada ditengah-tengah dan
alat ukur tidak bergerak
DAFTAR PUSTAKA

Course note Teknik Bengkel. semester 3-4. Jurusan Teknik Mesin.2011: Politenik Negeri
Padang.

Course note Teknik Mekanik.semester 1-2.Jurusan Teknik Mesin.2010-2011:Politenik Negeri


Padang.

http://www.virtualmachineshop.com/library/grindingwheel

http://www.scribd.com/mempergunakan_mesin_gerinda.html

You might also like