You are on page 1of 11

A.

ANATOMI
1. MENINGEN

Meningen (selaput otak) adalah selaput yang membungkus otak dan sumsum
tulang belakang, melindungi struktur saraf halus yang membawa pembuluh darah dan
cairan sekresi (cairan serebrospinalis), memperkecil benturan atau getaran yang terdiri
dari tiga lapisan, yaitu :

a. Durameter adalah selaput tidak elastic kuat yang terdiri dari 2 lapisan. Biasanya
kedua lapisan tersebut melekat erat, tetapi di bagian – bagian tertentunya keduanya
terpisah dan membentuk rongga berisi darah, sinus dura, atau pada yang rongga
yang lebih besar, sinus vena. Darah vena yang berasal dari otak mengalir ke sinus
– sinus ini untuk dikembalikan ke jantung. Cairan serebrospinalis juga masuk
kembali ke darah di sinus – sinus ini. Dura mater yang terbuat dari jaringan ikat
kuat berwarna putih dan baik sebagai lapisan luar meninges maupun sebagai
lapisan dalam periosteum tulang tengkorak kepala.
b. Arachnoid mater, adalah lapisan lunak yang memiliki banyak pembuluh darah
dengan gambaran seperti “jaring laba – laba”. Ruang antara lapisan araknoid dan
pia meter di bawahnya disebut ruang subaraknoid,yang berupa lapisan transparan
berdekatan dengan permukaan luar otak dan corda spinalis serta berisi pembuluh
darah terisi oleh CSS. Penonjolan – penonjolan jaringan araknoid, yaitu vilus
araknoidalis, menembus celah dura di atasnya dan menonjol ke dalam sinus dura.
Melalui permukaan vilus inilah CSS direabsorpsi ke dalam darah yang beredar di
dalam sinus – sinus.Membran arachnoidea terletak antara dura meter dan pia
meter.
c. Pia meter, adalah lapisan meninges paling dalam dimana yang paling rapuh.
Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah dan melekat erat ke permukaan
otak dan korda spinalis, mengikuti setiap tonjolan dan lekukan. Bagian ini
menyelipkan dirinya ke dalam celah yang ada pada otak dan sumsum tulang
belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat dan berfungsi untuk
menyediakan darah untuk struktur-struktur ini (Pearce, 2009).

Antara dura mater dan membran arachnoidea terdapat rongga kecil yang disebut
subdural space, dan antara membran arachnoidea dengan pia mater terdapat rongga
lain, yaitu arachnoid space. Disamping selubung tulang dan membran, otak dan
sumsum tulang belakang juga dibentengi dengan bantalan cairan disekelilingnya dan di
dalamnya. Cairan ini disebut cairan cerebrospinal.

Sistem ventrikel terdiri dari beberapa rongga dalam otak yang berhubungan satu
sama lainnya ke dalam rongga itu. Pleksus koroid mengalirkan cairan (liquor
serebrospinalis). Pleksus koroid dibentuk oleh jaringan pembuluh darah kapiler otak tepi,
bagian piameter membelok ke dalam ventrikel dan menyalurkannya ke serebrospinalis.
Cairan serebrospinalis adalah hasil sekresi pleksus koroid. Cairan ini bersifat alkali
bening mirip plasma. Cairan ini disalurkan oleh pleksus kororid ke dalam ventrikel yang
ada dalam otak, kemudian cairan masuk ke dalam kanalis sumsum tulang belakang dan
ke dalam ruang subaraknoid melalui ventrikularis (Syaifuddin, 2006).

Cairan cerebrospinal adalah cairan serupa limfa yang mulanya dibentuk dari
filtrasi plasma darah dari anyaman kapiler darah yang dikenal sbagai plexus choroideus
yang dijumpai pada setiap ventrikel. Dari setiap ventrikel lateran cairan ini merembes
melalui lubang yaitu foramen internetricularis, ke dalam ventrikel III kemudian melalui
saluran kecil sempit yaitu aqueductus Sylvius atau aqueductus cerebralis kedalam
ventrikel IV, dari sini ia berputar ke dalam canalis cantralis corda spinalis. Lubang pada
atap ventrikel IV ( foramen Magendie dan Foramina Luschka ) memungkinkan aliran
cairan ke dalam rongga subarachnoid sekeliling corda kemudian ke dalam rongga
subarach oid sekeliling otak. Dari rongga subarachnoid sekeliling otak cara bertahap
diserap ke dalam vena otak. Dengan demikian lengkaplah sirkulasi cairan cerebrospinal
dari daerahdalam pexus chorioideus, melalui ventrikel – ventrikel, canalis centralis dan
rongga subarachnoid, kembali ke dalam darah lagi.

Pleksus koroid mengalirkan cairan, dan dibentuk oleh jaringan pembuluh darah
kapiler otak tepi, bagian pia mater membelok ke dalam ventrikel dan menyalurkannya ke
serebrospinalis.Jumlah cairan ini tidak tetap, biasanya berkisar antara 80 – 200 cm,
mempunyai reaksi alkalis.Komposisi cairan serebrospinalis terdiri dari air, protein,
glukosa, garam, dan sedikit limfosit, dan karbon dioksida.

Fungsi cairan serebrospinalis :


1. Sebagai cairan peredam getaran untuk mencegah otak membentur bagian
dalam tengkorak sewaktu kepala mendapat gerakan yang mendadak dan
menggetarkan
2. Melembabkan otak dan medula spinalis
3. Melindungi alat – alat dalam medulla spinalis dan otak dari tekanan
4. Melicinkan alat – alat dalam medulla spinalis dan otak
5. Berperan dalam pertukaran bahan antara cairan tubuh dan otak
(Syaifudin,2006).
2. OTAK

Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
komputer dari semua alat tubuh.Bagian-bagian otak antara lain :

a. Cerebrum
Cerebrum (otak besar) merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak,
berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Masing – masing
disebut fosa kranialis anterior atas dan fosa kranialis media. Otak mempunyai 2
permukaan, permukaan atas dan permukaan bawah, kedua permukaan ini dilapisi oleh
lapisan kelabu (zat kelabu) yaitu pada bagian korteks serebral dan zat putih terdapat
pada bagian dalam yang mengandung serabut saraf (Syaifuddin, 2006).
Pada cerebrum terdiri dari dua hemisperium cerebri yang dihubungkan oleh
massa substantia alba yang disebut corpus callosum. Setiap hemisphere terbentang
dari os frontale sampai ke os occipital, di atas fossa cranii anterior, media, dan posterior,
di atas tentorium cerebelli. Hemisphere dipisahkan oleh sebuah celah dalam, yaitu fissa
longitudinalis cerebri, tempat menonjolnya falx cerebri. Lapisan permukaan
hemispherium cerebri disebut cortex dan disusun oleh substantia grisea.Cortex cerebri
berlipat – lipat, disebut gyri, yang dipisahkan oleh fissure atau sulci. (Snell,2006).
Fisurra Longitudinal adalah suatu celah dalam membagi cerebrum menjadi dua
belahan yang disebut belahan otak besar atau hemisphericum cerebri, yang ternyata
tidak memisahkan otak besar dengan sempurna sebab pada bagian inferiornya masih
bersambung dengan suatu struktur dari substansia alba yang disebut corpus callosum
atau balok otak. Antara convolutio terdapat lembah – lembah yang disebut sulci bila
lembahnya dangkal, dan disebut fissura bila lembahnya dalam. Fissura – fissura utama
selain fissura longitudinal adalah fissura rolando dan fissura sylvius atau fissura lateral.
Karena cortex cerebrum tersusun seluruhnya dari substansia grisea, bagian
dalamnya terbuat dari substansia griesa maupun substansia alba. Substansia griesa
terdapat empat masa yang diketahui tertanam dalam – dalam pada substansia alba
yang dikenal keseluruhan sebagai nuclei cerebralis atau ganglia basalis . Substansia
alba tersusun dari kumpulan serabut saraf ayng disebut tractus. Beberapa tractus ada
yang pendek, memanjang dari satu convolutio ke convolutio yang lain. Tractus yang
memanjang dari satu belahan otak ke belahan otak lain atau menuju corda spinalis,
inilah yang disebut tractus projection. Tractus tersebut dikelompokkan atas tractus
ascendence dan tractus descendence, sesuai menurut apakah serabut itu
menghantarkan impuls menuju kortex dari bagian awal yang lebih bawah atau ke corda
spinalis.
Korteks serebri selain dibagi dalam lobus dapat juga dibagi menurut fungsi dan
banyaknya area. Campbel membagi bentuk korteks serebri menjadi 20 area. Secara
umum korteks serebri dibagi menjadi 4 bagian :
 Korteks sensoris. Pusat sensasi umum suatu hemisfer serebri yang mengurus
bagian badan, luas daerah korteks yang menangani suatu alat atau bagian tubuh
bergantung pada fungsi alat yahg bersangkutan. Di samping itu, juga korteks
sensoris bagian fisura lateralis menangani bagian tubuh dilateral lebih dominan
(Syaifuddin, 2006).
 Korteks asosiasi. Tiap indra manusia, korteks asosiasi sendiri merupakan
kemampuan otak dalam bidang intelektual, ingatan, berpikir, rangsangan yang
diterima, diolah, dan disimpan serta dihubungkan dengan data yang lain. Bagian
anterior lobus temporalis mempunyai hubungan dengan fungsi luhur dan disebut
psikokorteks (Syaifuddin, 2006).
 Korteks motoris. Menerima impuls dari korteks sensoris, fungsi utamanya adalah
kontribusi pada traktus piramidalis yang mengatur bagian tubuh control lateral
(Syaifuddin, 2006).
 Korteks pre – frontal terletak pada lobus frontalis yang berhubungan dengan sikap
mental dan kepribadian (Syaifuddin, 2006).

Bagian paling bawah korteks motorik disebut dengan Daerah Broca dan
mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara pada seseorang. Pada orang – orang
yang lazim menggunakan anggota badannya yang sebelah kanan, Daerah Broca
terletak pada sisi kiri hemisfer, sebaliknya pada orang – orang kidal, Daerah Broca
terletak pada sisi kanan hemisfer (Pearce, 2008).

Korteks sensorik terletak persis di belakang sulkus sentralis, yang merupakan


perasa berbagai sifat perasaan. Daerah auditorik (pendengaran) terletak pada lobus
temporalis, persis di bawah fisura longitudinalis. Di sini kesan atas suara diterima dan
ditafsirkan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipitalis yang
menerima bayangan serta kesan – kesan untuk ditafsirkan. Pusat pengecapan dan
penciuman terletak agak di sene;ah depan pada lobus temporalis. Substansi putih pada
hemisfer otak terdiri dari serabut saraf yang bergerak ked an dari korteks dan
menyambungkan berbagai “ pusat ” pada otak dengan sumsum tulang belakang
(Pearce, 2008).

Fisura – fisura dan suklus – suklus membagi hemisfer otak menjadi beberapa
daerah.Kortex serebri bergulung – gulung dan terlipat secara tidak teratur, sehingga
memungkinkan luas permukaan substansi kelabu bertambah. Lekukan di antara
gulungan – gulungan itu disebut suklus, dan suklus yang paling dalam membentuk fisura
longitudinalis dan lateralis. Fisura – fisura dan sulkus – sulkus ini membagi otak dalam
frontalis, temporalis, perietalis dan oksipitalis (Pearce, 2008). Pada otak besar
ditemukan beberapa lobus, yaitu :

 Lobus frontalis adalah bagian dari cerebrum yang terletak di depan sulkus
sentralis. Lobus frontalis yang terletak di korteks bagian depan, bertanggung jawab
terhadap 3 fungsi utama :
 Aktivitas motoric volunteer
 Kemampuan berbicara
 Elaborasi pikiran

Daerah di lobus frontalis belakang tepat di depan sulkus sentralis dan


dekat dengan korteks somatosensorik adalah korteks motoric primer. Daerah ini
memberikan control volunter atas gerakan yang dihasilkan oleh otot – otot rangka.
Seperti pada pengolahan sensorik, korteks motoric di tiap – tiap sisi otak terutama
mengontrol otot di sisi tubuh yang berlawanan .Stimulasi daerah – daerah yang
berlainan di korteks motoric primer juga menyebabkan timbulnya gerakan di
bagian – bagian tubuh yang berbeda.Seperti homonkulus motoric yang
melukiskan lokasi dan jumlah relative korteks motoric yang diabdikan sebagai
keluaran ke otot – otot tiap – tiap bagian tubuh, juga terbalik dan mengalami
distrorsi (Snell, 2006).

 Lobus parietalis terdapat di depan sulkus sentralis dan di belakangi oleh


korakooksipitalis (Syaifuddin, 2006).

Lobus parietalis bertanggung jawab untuk menerima dan mengolah


masukan sensorik, seperti sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri dari
permukaan tubuh.Sensasi – sensasi ini secara kolektif dikenal sebagai sensasi
somestetik.Lobus parietalis juga merasakan kesadaran mengenai posisi tubuh,
suatu fenomena yang disebut sebagai propriosepsi. Korteks somatosensorik,
tempat pengolahan kortikal awal masukan somestetik dan proprioseptif ini,
terletak di bagian depan tiap – tiap lobus parietalis tepat dibelakang sulkus
sentralis. Setiap daerah di dalam korteks somatosensorik menerima masukan
sensorik dari daerah tertentu di tubuh Korteks somatosensorik tiap – tiap sisi
otak sebagian besar menerima masukan sensorik dari sisi tubuh yang
berlawanan, karena sebagian besar jalur asendens membawa informasi sensorik
naik dari korda spinalis menyilang ke sisi yang berlawanan sebelum akhirnya
berakhir di korteks (Sherwood,2001).

Korteks somatosensorik tiap – tiap sisi otak sebagian besar menerima


masukan sensorik dari sisi tubuh yang berlawanan, karena sebagian besar jalur
asendens membawa informasi sensorik naik dari korda spinalis menyilang ke sisi
yang berlawanan sebelum akhirnya berakhir di korteks (Sherwood,2001).
Kesadaran sederhana mengenai sentuhan, tekanan, atau suhu dideteksi
oleh thalamus, tingkat otak yang lebih rendah, tetapi korteks somatosensorik
berfungsi lebih jauh daripada sekedar pengenalan murni sensasi menjadi
persepsi sensorik yang lebih utuh.Thalamus membuat kita sadar bahwa sesuatu
yang panas melawan sesuatu yang dingin sedang menyentuh badan kita tetapi
tidak memberitahu di mana atau seberapa besar intensitasnya.Korteks
somatosensorik menentukan lokasi sumber masukan sensorik dan merasakan
tingkat intensitas rangsangan.Korteks ini juga mampu melakukan diskriminasi
spatial, sehingga korteks mampu mengetahui bentuk suatu benda yang sedang
dipegang dan dapat membedakan perbedaan ringan antara benda – benda
serupa yang berkontak dengan kulit (Sherwood,2001).

 Lobus temporalis terdapat di bawah lateral dari visura cerebralis dan di depan
lobus oksipitalis adalah yang mengisi bagian belakang dari cerebrum (Syaifuddin,
2006). Fungsi Serebrum : korteks serebri mengandung pusat – pusat lebih tinggi
yang berfungsi untuk mengontrol mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, moral,
kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahsa dan beberapa perasaan
khusus (Pearce, 2008). Organ ini banyak menerima serabut aferen sensoris yang
merupakan pusat koordinasi dan integrasi. Bentuknya oval, bagian yang mengecil
pada sentral disebut vermis dan bagian yang melebar pada lateral disebut hemisfer.
Permukaan cerebellum ini mengandung zat kelabu.Korteks cerebellum dibentuk
oleh substansi grisea yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu granular luar, lapisan
purkinye, lapisan granular dalam.Serabut saraf yang masuk dan yang keluar dari
cerebrum harus melewati cerebellum (Syaifuddin, 2006).

b. BATANG OTAK
Batang Otak Terdiri dari :
- Diensefalon
Terdiri dari thalamus dan hypothalamus. Thalamus merupakan sebuah struktur
berbentuk oval di atas otak tengah dengan panjang kira –kira 3 cm dan menyusun
empat perlima bagian diensefalon. Terdiri dua masa oval, sebagian besar substansia
grisea, tersusun menjadi nulkei yang mebentuk dinding lateral vertikel III.
Thalamus terutama berkenaan dengan penerimaan impuls sensorik yang dapat
ditafsirkan pada tingkat subkortikal atau disalurkan pada daerah sensorik korteks
otak, dengan tujuan mengadakan kegiatan penting mengatur perasaan dan gerakan
pada pusat – pusat tertinggi (Pearce, 2008).
Thalamus juga bisa diartikan sebagai stasiun penguat utama untuk impuls
sensor yang mencapai kortex serebralis dari corda spinalis, batang otak, serebelum,
dan bagian –bagian otak lain.Thalamus juga berfungsi sebagai pusat interpretasi
impuls sensori, seperti sakit, cahaya, sentuhan, dan tekanan. Hypothalamus adalah
suatu bagian kecil dari diensafalon. Hypothalamus membentuk lantai dan abgian dari
dinding lateral vertikel III dan sebagian dilindungi oleh sella turcica dari os
sphenoidale
Pada hipotalamus daerah – daerah atau lunas ventrikel ketiga, terdapat
beberapa nucleus tertentu yang memiliki kegiatan fisiologik yang tertentu juga.
Beberapa diantaranya mempunyai hubungan dengan sistem saraf otonom yang
membentuk “ bagian tertinggi pada sistem itu “. Beberapa nucleus juga mempunyai
hubungan dengan lobus posterior- kelenjar hipofisis pada sistem endoktrin, dimana
nucleus – nucleus itu melakukan pengendalian fungsi – fungsi seperti pengendalian
fungsi – fungsi seperti pengaturan suhu tubuh, lapar, dan haus diatur oleh pusat –
pusat dalam hipotalamus (Pearce, 2008).
Informasi dari lingkungan external sampai hypothlamus melalui aferen yang
berasal dari organ sensori periferal. Bagian – bagian lain hypothalamus secara terus
menerus memantau derajadair, konsentrasi hormon, dan temperatur darah.
Hypothalamus mempunyai beberapa hubungan sangat penting dengan kelenjar
pituitari.
Fungsi utama dari hypothalamus adalah :
 Mengendalikan dan mengitegrasi ANS, yang merangsang otot polos,
mengatur kecepatan kontraksi otot jantung dan mengendalikan sekresi
beberapa kelenjar
 Terlibat dalam penerimaan dan integrasi impuls syaraf sensori dari visera
 Merupakan perantara utama antara sistem syaraf dan sistem endokrin, dua
sistem kendali besar tubuh
 Sebagai pusat ingatan seluruh fenomena tubuh
 Berkaitan dengan perasaan marah dan agresif
 Mengendalikan kenormalan temperatur tubuh
- Metensefalon
Mesenchepalon adalah bagian sempit otak yang berjalan melewati incisura
tentoria dan menghubungkan otak depan dengan otak belakang. Mesenchepalon
terdiri dari dua belahan lateral yang disebut pedunculus cerebri. Rongga sempit
mesencephalon disebut aqueductus cerebri, yang mengubungkan ventriculus tertius
dan ventriculus quartus.Tectum adalah bagian mesenchepalon yang terletak
posterior terhadap aquaductus cerebri.Tectum mempunyai empat tonjolan kecil yaitu
dua colliculus superior dan dua colliculus inferior.Colliculus terletak pada profunda di
antara cerebellum dan hemispherium cerebri (Snell, 2006).
Otak tengah mengandung pusat untuk penerimaan dan integrasi beberapa jenis
informasi sensoris. Bagian ini juga berfungsi sebagai pusat proyeksi, yang
mengirimkan informasi sensoris yang dikode di sepanjang neuron ke wilayah
tertentu pada otak depan (Campbell. 2004).
Pada atap mesencephalon terdapat 4 bagian yang menonjol ke atas, 2 bagian di
sebelah atas disebut corpus kuadrigeminus superior, sedangkan 2 bagian di sebelah
bawah disebut korpus kuadrigeminus inferior. Berperan sebagai pusat pendengaran
dan reflex penglihatan.Juga jalur persarafan antara hemisfer otak dengan bagian
bawah otak.Serat saraf okulomatorius berjalan ke ventral di bagian medial.Serat
saraf troklearis berjalan ke arah dorsal menyilang garis tengah ke sisi lain (Pearce,
2008). Fungsinya antara lain :
 Membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata
 Memutar mata dan pusat pergerakan mata (Pearce, 2008).
- Jembatan Varol (Pons Varolli)
Jembatan varol terletak tepat di atas medula, terdiri dari substansia alba dengan
beberapa nuklei. Pons berfungsi sebagai “ jembatan “ jalur penghantaran antara kortex
serebralis dan serebllum
Pons varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan mesencephalon dengan
cerebellum. Terletak di depan cerebellum, dia antara diencephalons dan medulla
oblongata terdapat pramotoksit yang mengatur gerak pernafasan dan reflex (Pearce,
2008). Fungsi pons varoli adalah :
 Pusat saraf nerfus trigeminus
 Penghubung antara kedua bagian cerebellum dan antara medulla oblongata
dengan cerebellum. (Pearce, 2008).
- Sambungan Sumsum (Medulla Oblongata)
Sambungan sunsum merupakan bagian otak yang terikat pada corda spinalis,
terlatak pada di bawah foramen magnum.Panjangnya hanya 1,5cm lebih dan dipisahkan
dari pons di atasnya oleh suatu celah horisontal. Terutama tersususn oelh substansia
alba dengan nuklei – nuklei kecil subtansia grisea yang tersebar di interiornya
Medulla oblongata berbentuk kerucut dan menghubungakan pons di atas dengan
medulla spinalis di bawah.Fissure mediana terdapat pada permukaan anterior medulla,
dan pada setiap sisi terdapat benjolan yang disebut pyramis.Pyramis tersusun dari
berkas-berkas serabut saraf yang berasal dari sel-sel besar di dalam gyrus pencentralis
cortex cerebri.Pyramis mengecil ke bawah, dan di sini hamper seluruh serabut-serabut
descendens menyilang ke sisi lainnya, membentuk decussatio pyramidum (Snell, 2006).
Nuklei di dalam medula berisi sejumlah pusat reflex, beberaoa di antaranya perlu
untuk kehidupan, karenanya disebut pusat vital.Pusat vital ini merupakan pusat
cardioaccelerator dan pusat inhibitior, pusat vasocontrictor dan pusat disalator, serta
respiratory. Beberapa pusat lain yang terletak di dalam medula adalah pusat muntah,
pusat bersin , pusat batuk, dan pusat menelan
Medulla oblongata membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan
pons varoli dengan medulla spinalis. Sifat utama medulla oblongata adalah jalur motoric
desendens (menurun) melintasi batang otak dari sisi yang satu menuju sisi yang lain.
Hal ini disebut dekusasio motorik. Perpotongan tersebut juga terjadi pada jalur sensorik
yang disebut dekusasio sensorik (Syarifuddin,2006).
Pada anterior medulla oblongata terdapat thalamus yang terdiri dari dua tonjolan,
thalamus berperan sebagai tempat meneruskan impuls ke daerah sensorik pada korteks
cerebrum untuk disatukan, thalamus memiliki hubungan ke berbagai bagian otak dan
cerebrum.Di sebelah anterior thalamus terdapat hipotalamus yang memiliki peran untuk
mengatur fungsi organ dalam atau visceral. Hipotalamus berfungsi untuk mengatur
bermacam – macam fungsi tubuh seperti suhu, tidur, keseimbangan air, rasa lapar dan
kenyang, rasa haus, emosi, serta perilaku reproduktif (Syarifuddin,2006).
Medulla oblongata mengandung nukleus dari berbagai saraf otak. Fungsi medulla
oblongata adalah organ yang menghantarkan impuls dari medulla spinalis dan otak yang
terdiri dari :
- Mengontrol pekerjaan jantung
- Mengecilkan pembuluh darah
- Pusat pernafasan
- Mengontrol kegiatan reflex, seperti batuk, bersin, dan berkedip (Syarifuddin,2010).
c. SISTEM LIMBIK
Terdiri dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon yang terlibat
dalam aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku tak sadar.Girus singulum, girus
hipokampus dan lobus pitiformis merupakan bagian sistem limbic dalam korteks serebral.
d. CEREBELLUM
Cerebellum atau otak kecil merupakan otak besar kedua, terletak dibawah bagian
posterior serebrum dan sebagian ditutupinya.Dua bagian otak ini mempunyai kekhususan.
Exterior sebelum disusun oleh substansia griesa dan dalamnya oleh substansia alba. Di
dalam substansi alba sereblum terdapat pola seperti pola urat daun, leh karena dinamakan
Arbor vitae .seperti halnya pada serebrum, serebrum permukaannya juga terdapat bukitna
dan lembah. Sereblum terdiri dari dua masa lateral besardisebut belahan otak kecil, dan
bgian tengah yang disebut vermis karena bentuknya menyerupai seekor cacing yang
sedang gulung diri

Serebelum berkembang dari bagian metensefalon.Fungsi primernya adalah untuk


mengkoordinasi pergerakan.Serebelum menerima informasi sensoris mengenai posisi
persendian, panjang otot, informasi dari sistem auditoris (pendengaran) dan visual
(penglihatan). Serebelum juga menerima input darri jalur motoris, yang memberitahunya
tindakan mana yang diperintahkan oleh serebelum. Serebelum menggunakan informasi ini
untuk menghasilkan koordinasi otomatis atas pergerakan dan keseimbangan.Koordinasi
tangan – mata merupakan salah satu fungsi dari serebelum. Jika serebelum rusak, mata
dapat mengikuti objek yang bergerak, akan tetapi mata tidak akan berhenti bergerak pada
tempat yang sama ketika objek tersebut berhenti (Campbell, 2004).

Para ahli menduga fungsi keseluruhan celebrum dalah sebagai pembantu tanpa
adanya spesifikasi fungsi pada dirinya.Dua peneliti menerangkan bahwa impuls serebelaris
sebagai penghasil suatu pengaturan yang mempengaruhi aktivitas serebralis, yan pusatnya
terletak di bagian lain otak.

You might also like