You are on page 1of 15

PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

PROGRAM KESEHATAN
INDERA

DI SUSUN OLEH
SITI ROWIYAH

UPTD PUSKESMAS JAJAG


KABUPATEN BANYUWANGI
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
karuniaNya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan POA ini.Tidak lupa kami
ucapkan kami kepada Kepala Puskesmas Jajag sebagai pembimbing dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan POA ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan POA ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran membangun
dari pembaca.
Dan semoga dengan selesainya POA ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman.Amin.

Banyuwangi, Januari 2017

Penyusun POA
Penanggung Jawab Indera

SITI ROWIYAH
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik, mental dan sosial dan tidak
sekedar terbebas dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini
berlaku bagi perorangan maupun penduduk (masyarakat).
Kesehatan panca indera merupakan syarat penting untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang cerdas, produktif, maju, mandiri dan sejahtera
lahir batin. Dan panca indera memegang peranan yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup manusia. Melalui alat inderalah manusia dapat memperoleh
pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunia. Oleh karena
itu indera penglihatan dan pendengaran paling dominan dalam kehidupan manusia,
karena sebagian besar informasi diperoleh melalui mata dan telinga.
Namun gangguan terhadap penglihatan dan pendengaran banyak sekali
terjadi, mulai dari gangguan ringan hingga gangguan berat. Hal ini
dilihat dari banyaknya masyarakat terutama yang sudah berusia lanjut
yang banyak bermasalah dengan pendengaran dan pengliha tan. Untuk
menanggulangi masalah kesehatan indera puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, diselenggarakan secara khusus dan
terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas lainnya. Upaya tersebut dilaksanakan oleh
tenaga puskesmas didukung oleh peran serta aktif masyarakat, baik di dalam maupun di
luar puskesmas yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas.
Visi :
Misi

B. TUJUAN PENYUSUNAN POA


I. Tujuan umum :
Meningkatnya kesehatan indera dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia.
II. Tujuan khusus :
1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan.
2. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk memelihara kesehatan
dalam menanggulangi gangguan pendengaran dan penglihatan.
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan Indera kepada masyarakat

C. RUANG LINGKUP
Perencanaan program Kesehatan indera yang tertuang dalam POA program
kesehatan indera hanya berlaku dalam ruang lingkup wilayah kerja puskesmas Jajag
dimana puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan
strata pertama. Dalam rangka mencapai fungsi puskesmas tersebut, puskesmas Jajag
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib, Upaya
Kesehatan Pengembangan dan Upaya Kesehatan Penunjang.
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. GAMBARAN UMUM
A.1 KONDISI GEOGRAFIS
Puskesmas Jajag terletak di kecamatan Gambiran, terletak di sebelah Barat ibu kota
Kabupaten Banyuwangi dengan jarak 45 km dari ibu kota Kabupaten.
Wilayah kerja puskesmas Jajag memiliki luas wilayah 25,45 km2. Daratan berada
pada ketinggian 70 - 400 m diatas permukaan laut.
Batas wilayah kerja puskesmas Jajag
 Sebelah utara : Desa Yosomulyo
 Sebelah timur : Desa Cluring
 Sebelah selatan : Desa Bangorejo
 Sebelah barat : Desa Tegalsari

Wilayah kerja Puskesmas meliputi 3 desa :


1. Desa Jajag
2. Desa Purwodadi
3. Desa Wringinagung
Kelurahan dalam wilayah Puskesmas Jajag tahun 2015
Kelurahan Posyandu TK Jumlah Murid
Jajag
Purwodadi
Wringinagung

Jumlah Bumil
Jumlah Sekolah diwilayah Puskesmas Jajag
No Nama Jumlah Jumlah Siswa Total
Sekolah Sekolah I II III IV V VI

A.2 KONDISI DEMOGRAFIS


Penduduk di wilayah kerja puskesmas Jajag sangat heterogen. Dari hasil Data
penduduk tahun 2015 tercatat jumlah penduduk wilayah Puskesmas Jajag sebanyak 28.834
jiwa yang terdiri dari 14.230 laki-laki dan 14.804 perempuan.

B. GAMBARAN KHUSUS
B.1 SUMBER DAYA KESEHATAN
SUMBERDAYA MANUSIA PROGRAM KESEHATAN INDERA
No Nama Kompetensi Jabatan
1 Dokter gigi
2 Ibni Utomo Perawat gigi Penanggung Jawab Program Kesehatan
Gigi dan Mulut
3. Luzi Meta Ferdiana, Perawat gigi
Amd. KesGi
SARANA DAN PRASARANA
No Nama Sarana/Prasarana Sumber Dana
1. Snellen test BOK
2. Isihara BOK
3. BOK

B.2 HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Tabel. 2.1 Cakupan Kinerja Program Kesehatan Indera Tahun 2015
No. Jenis Kegiatan Target (%) Pencapaian (%) Selisih (%)
UPAYA KESEHATAN MATA/ PENCEGAH KEBUTAAN
Penemuan kasus dimasyarakat
1 dan puskesmas, melalui 80% 100% 0
pemeriksaan : visus/ refraksi
Penemuan kasus penyakit
2 80% 100% 0
mata di puskesmas
Penemuan kasus buta katarak
3 30% 0,87% -29,13%
pada usia >45 tahun
4 Pelayanan rujukan mata 10% 2,35% -7,65%
UPAYA KESEHATAN TELINGA/ PENCEGAHAN GANGGUAN PENDENGARAN
Penemuan kasus sulit dan
rujukan spesialis di puskesmas
1 10% 0,80% -9,2%
melalui pemeriksaan fungsi
pendengaran
Penemuan kasus penyakit
2 40% 100% 0
telinga di puskesmas
Data hasil PKP tahun 2015
BAB III
HASIL ANALISIS

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Adapun identifikasi masalah dapat dilihat dari hasil pencapaian program
Kesehatan Indera pada tahun 2015 di Puskesmas Jajag dapat dilihat pada table berikut :

TABEL 3.1 IDENTIFIKASI MASALAH PROGRAM KESEHATAN INDERA


TAHUN 2015

Target Capaian
No Indikator Selisih
(%) (%)
UPAYA KESEHATAN MATA/ PENCEGAH KEBUTAAN
Penemuan kasus dimasyarakat dan puskesmas,
1 80% 100% 0
melalui pemeriksaan : visus/ refraksi
2 Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas 80% 100% 0
3 Penemuan kasus buta katarak pada usia >45 tahun 30% 0,87% 0
4 Pelayanan rujukan mata 10% 2,35% 0
UPAYA KESEHATAN TELINGA/ PENCEGAHAN GANGGUAN PENDENGARAN
Penemuan kasus sulit dan rujukan spesialis di
1 10% 0,80% -9,2%
puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran
2 Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas 40% 100% 0
Dari hasil analisis situasi dan hasil capaian 2015, maka dapat dirumuskan
permasalahan Program Kesehatan indera yang ada di Puskesmas Jajag :
1. Rendahnya penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun yaitu hanya 0,87% dari
target 30 %
2. Rendahnya pelayanan rujukan mata yaitu 2,35% dari target10%
3. Rendahnya kasus sulit dan rujukan spesialis di puskesmas melalui pemeriksaan fungsi
pendengaran yaitu 0,80% dari target 10%

B.PENENTUAN PRIORITAS MASALAH


Analisis penentuan permasalahan perlu ditentukan prioritas masalah agar terwujud
pelaksanaan kegiatan yang menganut prinsip efektif, efesien, proporsional serta rasional
dengan mengunakan alat analisis manajemen yaitu: USG (Urgensi Seriousness
Growth). Sehubungan dengan permasalahan diprogram Kesehatan indera ada tiga
permasalahan jadi perlu metode tersebut.

C.RUMUSAN MASALAH
Dari hasil analisis situasi dan hasil capaian 2015, maka dapat dirumuskan permasalahan
dari program Kesehatan indera Puskesmas Jajag adalah “Rendahnya penemuan kasus
buta katarak pada usia > 45 tahun yaitu hanya 0,87% dari target 30 %“

D. PENENTUAN AKAR PENYEBAB MASALAH


Dari rumusan masalah tersebut dapat diinventarisir penyebab dari masalah tersebut,
yaitu :
1. Keterbatasan tenaga kesehatan (Petugas merangkap 2 program dan pelayanan di
pustu) dan Kurangnya pengetahuan petugas tentang kesehatan indera
2. Rendahnya kepedulian dari pihak keluarga terhadap penyakit yang diderita
keluarganya
3. Tidak tersedianya sarana yang mendukung seperti headlamp dan pen light untuk
petugas
4. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan indera dan
akibatnya
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri factor penyebab yang
berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan alat analisis Ishikawa atau diagram tulangikan (Fish Bone Diagram).
Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam factor Man (manusia),
Money (dana), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan Environment
(lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut:

Rendahnya kepedulian dari Kurangnya sumber daya dan pengetahuan petugas


pihak keluarga terhadap tentang kesehatan indera
penyakit yang diderita
keluarganya

Tenaga
Lingkungan

Rendahnya
penemuan kasus buta
katarak pada usia >
45 tahun yaitu hanya
0,87% dari target
30%

Masyarakat Sarana

Rendahnya tingkat kesadaran


Tidak tersedianya saran yang mendukung seperti
masyarakat tentang masalah
headlamp dan pen light untuk petugas
kesehatan indera dan akibatnya
E. MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan masalah dilakukan dengan tehnik sumbang saran / brain storming,
peserta diberi kesempatan memberikan sumbang saran dan diminta mengajukan
alternative pemecahan masalah secara spontan, tanpa memperhatikan kenyataan
tentang sumber daya, tenaga, metodologi, efektifitas dan lain-lain.

E.1 PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH

ALTERNATIF
PRIORITAS
NO PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN KET
MASALAH
MASALAH
Keterbatasan tenaga 1. Pembuatan jadwal
kesehatan (Petugas disesuaikan dengan
merangkap 2 program dan jadwal pelayanan di
pelayanan di pustu) dan pustu dan kegiatan
Kurangnya pengetahuan diluar puskesmas
Rendahnya
petugas tentang kesehatan 2. Refreshing dari
penemuan
kasus buta indera dokter tentang
katarak pada kesehatan indera
usia > 45 tahun
1 Rendahnya kepedulian dari Sosialisasi/ kunjungan
yaitu hanya
pihak keluarga terhadap ke keluarga tentang
0,87% dari
penyakit yang diderita penyakit yang diderita
target 30%
keluarganya
anggota keluarganya

Rendahnya tingkat Sosialisasi ke


kesadaran masyarakat masyarakat melalui
tentang masalah kegiatan puskesmas
kesehatan indera dan yaitu penyuluhan dan
akibatnya kunjungan ke sekolah-
sekolah ataupun
posyandu lansia

Tidak tersedianya sarana


yang mendukung seperti Pengajuan sarana
headlamp dan pen light pendukung untuk
untuk petugas indera kit

E.2 PENENTUAN RANKING PEMILIHAN PEMECAHAN MASALAH


Penetapan prioritas pemecahan masalah dilakukan dengan analisis pembobotan M,E,E,R
Metodologi ; Kemudahan pelaksanaan/tehnologi tepat guna.
Efektifitas ; Seberapa jauh keberhasilan strategi tersebut dalam pencapaian tujuan.
Efisiensi ; Besar kecilnya dukungan yang diperlukan dalam pelaksanaan strategi
Relevansi ; Keterkaitan dengan kegiatan organisasi.

PEMECAHAN MASALAH NILAI JUMLAH RANKING


M E E R NILAI
Pembuatan jadwal disesuaikan dengan
jadwal pelayanan di pustu dan kegiatan 5 5 4 5 19 I
diluar puskesmas

Refreshing dari dokter tentang kesehatan


indera 4 4 5 4 17 III

Sosialisasi/ kunjungan ke keluarga


tentang penyakit yang diderita anggota 3 3 3 3 12 V
keluarganya
Sosialisasi ke masyarakat melalui kegiatan
3 3 4 4 14 IV
puskesmas yaitu penyuluhan dan
kunjungan ke sekolah- sekolah ataupun
posyandu lansia

Pengajuan sarana pendukung untuk indera


5 4 5 4 18 II
kit

RENCANA TERPILIH SESUAI DENGAN RANKING PEMBOBOTAN MEER


1. Pembuatan jadwal disesuaikan dengan jadwal pelayanan di pustu dan kegiatan
diluar puskesmas
2. Pengajuan sarana pendukung untuk indera kit
3. Refreshing dari dokter tentang kesehatan indera
4. Sosialisasi ke masyarakat melalui kegiatan puskesmas yaitu penyuluhan dan
kunjungan ke sekolah- sekolah ataupun posyandu lansia
5. Sosialisasi/ kunjungan ke keluarga tentang penyakit yang diderita anggota
keluarganya
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Untuk meningkatkan capaian hasil kegiatan pada tahun 2017 khususnya pada
program atau kegiatan yang belum mencapai target, maka diperlukan dukungan dan
komitmen dari berbagai pihak. Dukungan berupa ketersediaan anggaran yang bersumber
dari BOK, APBD, JKN dan sumber lainnya yang sah. Sedangkan dukungan ketersediaan
sumber daya kesehatan juga diperlukan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas kerja
program.
Dan dalam rangka meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan indera di wilayah
kerja Puskesmas Jajag yang optimal diperlukan upaya :
1. Promosi kesehatan indera ke masyarakat dan sosialisasi melalui lintas program
dan lintas sektor
2. Mengenali tanda tanda komplikasi secara dini

B. S A R A N
Diperlukan koordinasi yang terpadu dan berkesinambungan baik dari lintas sektor
maupun lintas program dalam bentuk komitmen terhadap peningkatan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan Visi dan Misi Puskesmas Jajag
BAB V
PENUTUP
Di dalam upaya melaksanakan kerja sebagai program wajib, maka kegiatan dari
Program Kesehatan Indera di Puskesmas Jajag tidak bisa dilakukan oleh perorangan atau
penanggungjawab program dan kepala Puskesmas saja, akan tetapi diperlukan advokasi
dengan pemegang pimpinan tertinggi di wilayah Kecamatan, kemitraan dengan seluruh
program yang ada di Puskesmas, pengembangan bina suasana dengan seluruh lintas sektor
yangada. Demikian POA Kesehatan Indera di Buat Untuk kegiatan tahun 2017

You might also like