You are on page 1of 6

Hubungan TPP, APP, dan MPP Mengenai Fungsi Produksi Terbagi Menjadi

Daerah I, II, III

Gambar 1. Kurva Fungsi Produksi : TPP, MPP, APP dan EP

- TPP : Total Physical Product


TPP : Tempat kedudukan titik-titik yang menunjukkan jumlah produk yang
dihasilkan pada berbagai tingkat penggunaan input disebut kurva TPP. TPP
maksimal dicapai pada saat penambahan input sebesar ∆X tidak mengakibatkan
kenaikan Y ( berarti ∆ Y = 0) atau penambahan input X tidak bisa menambah
output lagi.

- APP : Average Physical Product


Setiap tingkat penggunaan input yang berbeda akan menyebabkan output
yang dihasilkan juga berbeda. Ratio antara jumlah produk yang dihasilkan dengan
tingkat penggunaan input atau Y/X disebut Produk Rata-Rata atau APP.
APP = Y/X
APP menggambarkan produktivitas fisik pada suatu tingkat penggunaan
input. APP tertinggi mencerminkan efisiensi teknis yang maksimum karena
produktivitas secara teknis maksimal (ratio output input maksimal). APP
maksimal terjadi pada saat Y/X tertinggi. Pada saat APP mencapai maksimal,
besarnya MPP = APP maksimal (pada saat itu slope kurve APP = slope kurva
MPP).

- MPP : Marginal Physical Product


Ratio antara perubahan produk dibagi dengan perubahan input disebut MPP.
Bila perubahan X tersebut begitu kecil sehingga ∆X mendekati nol, maka :
lim ∆Y = ∂Y
∆X -> 0 ∆X ∂X
Atau turunan pertama fungsi Y atau f ' (X)
MPP pada suatu titik (∆Y/∆X) di kurva TPP, menggambarkan kemiringan/slope
kurva di titik tersebut. MPP maksimal terjadi pada saat slope atau kemiringan kurva
paling besar. Ini terjadi pada titik balik curve (inflection point) dari curve increasing
ke decreasing.

- EP : Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi: Ratio antara prosentase perubahan output dibagi dengan
prosentase perubahan input :
∆Y x 100 %
Y
EP = -------------------- → EP = MPP/APP
∆X x 100 %
X
EP menggambarkan kelenturan/elastisitas atau respon perubahan input
terhadap output. Kelenturan/elastisitas tiap titik pada kurva TPP tidak selalu sama.
Pada saat MPP = APP maka harga EP = 1 dan pada saat ini nilai APP mencapai
maksimal.

Harga EP bisa negatif, nol maupun positif.


EP > 1 input ditambah1%, output naik > 1%
EP < 1 input ditambah 1%, output naik < 1%
EP = 0 perubahan input tidak mempengaruhi output
EP > - 1 input ditambah1%, output turun > 1%
EP < - 1 input ditambah1%, output turun < 1%
Pada saat TPP maksimum, harga EP = 0 karena ∆ Y = 0 sehingga MPP = 0.
Menurut (Suhartini, 2010) pembagian zone produksi dibagi menjadi tiga
daerah, yaitu daerah I, daerah II, dan daerah III. Dengan penjelasan sebagai berikut:

Gambar 2. Pembagian Zone Produksi

- Daerah I
Pada Daerah produksi I dimana merupakan daerah produksi irrational
(Elastisitas produksi/EP>1) produsen tidak perlu berpikir panjang (irrational)
karena penambahan input akan selalu meningkatkan output dalam proporsi yang
lebih besar (kenaikan 1% input akan menaikan produksi >1%).

- Daerah II
Bagi produsen komersial akan beroperasi pada Daerah II (Rational Stage of
production) yang merupakan daerah produksi rational dimana pada daerah ini
0<EP>1 sehingga penambahan 1% input akan menaikakan output antara 0-1 %.
Pada daerah produksi ini akan dicapai keuntungan maksimum dimana MR = MC
(nilai tambahan input = Nilai tambahan output). Bila harga input atau output
berubah maka letak titik optimum juga akan berubah, sehingga pada daerah ini
produsen dihadapkan pada keadaan dimana harus memilih secara tepat titik
efisiensi maksimumnya.

- Daerah III
Pada daerah produksi III dimana Ep < 0 juga merupakan daerah produksi
irrational karena penambahan input jelas akan selalu mengurangi keuntungan
karena setiap penambahan satu satuan input akan menurunkan produksi
(penambahan produk yang < 0 atau negatif).
DAFTAR PUSTAKA

Soekartawi.2001. Pengantar Agroindustri. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta


Suhartini. 2010. Modul Perkuliahan III Produksi (Teori, Fungsi, dan Efisiensi).
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang
TUGAS TERSTRUKTUR
Mata Kuliah Manajemen Usahatani (PNB 2525)

“Hubungan TPP, APP, dan MPP Mengenai Fungsi Produksi Terbagi


Menjadi Daerah I, II, III”

Oleh :

Asry Kartika Dwy


NIM A1C014014

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN S1 AGRIBISNIS
PURWOKERTO
2017

You might also like