You are on page 1of 2

JAWABAN AWETAN UAS BTLM

1. a. Cara Panen air hujan untuk kebutuhan pertanian


A. Kolam Pengumpul Air Hujan
Kolam pengumpul air hujan merupakan kolam atau wadah yang digunakan untuk
menampung air hujan yang jatuh di atap bangunan dan disalurkan melalui talang. Kolam
dapat dibuat di atas permukaan tanah atau di bawah bangunan yang disesuaikan dengan
ketersediaan lahan.
B. Sumur Resapan
Sumur resapan dibangun untuk meningkatkan resapan air hujan ke dalam tanah pada
areal terbuka. Konstruksi dan kedalaman sumur resapan disesuaikan dengan kondisi
lapisan tanah setempat. Dalam pembuatannya harus diperhatikan agar sedimen dari areal
sekitarnya tidak terbawa masuk ke dalam sumur resapan karena mampu menurunkan
efektivitas resapan dan meningkatkan biaya pemeliharaannya.
C. Parit Resapan
Parit resapan dapat dibuat pada areal sawah dan tegalan maupun areal pekarangan.
Dengan adanya parit resapan ini maka air hujan yang jatuh di areal pertanian dan
pekarangan sebagian atau seluruhnya dapat ditampung dan diresapkan ke dalam tanah.
Parit resapan dapat dibuat dengan menyesuaikan kemiringan lahan.
D. Areal Peresapan Air Hujan
Pembuatan areal peresapan air hujan dapat dibuat dengan cara menutup permukaan
tanah dengan rumput. Pembuatan areal peresapan air hujan ini perlu dibuat karena
semakin sedikitnya areal peresapan air yang tertutup oleh pembangunan gedung-gedung
industri ataupun perumahan. Pembuatan areal ini untuk mencegah penurunan koefisien
resapan air hujan ke dalam tanah.
E. Tanggul Pekarangan
Tanggul pekarangan dapat dibuat dari tumpukan atau langsung dari tanaman pagar yang
sedikit ditinggikan dengan tumpukan tanah. Tanggul pekarangan yang dibuat untuk
mengelilingi pekarangan merupakan pola pemanenan air hujan karena limpahannya akan
tertahan dan meresap di areal pekarangan. Tanggul ini juga dapat menjamin sumur di
sekitar areal tersebut tidak mudah kering.
b. sistem tanam yang baik pada lahan kering dan contoh tanaman

 Sistem tanam (cropping System): meningkatkan intensitas tanaman per kesatuan waktu
(musim) yang bertujuan meningkatkan efisien pemanfaatan sumberdaya melalui praktek :
 intercropping (tumpangsari): menanam berbagai jenis tanaman dalam bidang lahan yang
sama dengan waktu yang bersamaan pada periode musim yang sama
 multiple cropping (tumpang gilir): menanam berbagai jenis tanaman secara berturutan
dalam bidang yang sama pada periode musim yang sama
 Contoh tanaman : TUMPANGGILIR JAGUNG-KACANG PANJANG, TUMPANGGILIR KENTANG-
BAWANG DAUN,

2. Pengapuran merupakan teknologi yang paling tepat dalam pemanfaatan tanah masam di
dasarkan atas beberapa pertimbangan:
a. Rekasi kapur sangat cepat dalam menaikkan pH tanah dan menurunkan kelarutan Al
yang meracun.
b. Respons tanaman sangat tinggi terhadap pemberian kapur pada tanah masam.
c. Efek residu kapur dapat berlangsung selama 3 sampai 4 tahun berikutnya.
d. Bahan kapur cukup tersedia dan relatif murah

3. A.
b. 4 varietas Unsoed Pada Lahan Marginal :
 Varietas Slamet dan Sindoro
Pemulia : Prof. Dr. Ir. Sunarto, MS
Keunggulan : toleran tanah masam
 Padi Toleran Naungan
Pemulia: Agus Riyanto, SP. Msi., dkk.
Untuk penanaman secara tumpangsari
Tahan terhadap cahaya yang kurang sampai 50%
Dapat digunakan di tengah tanaman perkebunan
 Padi Gogo Sangat Genjah Berdaya Hasil Tinggi
Pemulia: Dyah Susanti, SP., MP.
Agus Riyanto, S.P., M.Si.
Prof. Ir. Totok A.D.H., M.P., Ph.D.
Tahan kering, tahan rebah, tahan suhu tinggi
Antisipasi perubahan iklim global (kering, banjir, angin, suhu tinggi)
Produksi dan mutu hasil tinggi
Umur 90 hari
Pada musim hujan normal, bisa panen dua kali, jika durasi musim hujan pendek,
petani tetap bisa panen
 Deskripsi INPAGO JSPGA 136
Nasi pulen dan wangi
Agak tahan terhadap penyakit blas ras 173 dan ras 133
Cocok ditanam di lahan kering

4.

You might also like