You are on page 1of 154

BUKU I

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL
TAHUN ANGGARAN 2010
DI
SINGKIL

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


BPK RI PERWAKILAN PROVINSI ACEH

Nomor : 7.A/LHP/XVIII.BAC/06/2011
Tanggal : 30 Juni 2011
DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN….................... ii
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN......................................................................... 1
LAPORAN KEUANGAN................................................................................................. 1
1. Neraca......................................................................................................................... 5
2. Laporan Realisasi Anggaran....................................................................................... 7
3. Laporan Arus Kas....................................................................................................... 9
4. Catatan Atas Laporan Keuangan……………............................................................ 11

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman i dari iii


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Pasal 31 Undang-Undang
Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang
Undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca
Kabupaten Aceh Singkil tanggal 31 Desember 2010
20 dan 2009,, Laporan Realisasi Anggaran, serta
Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tanggal tanggal tersebut. Lapo
Laporan Keuangan
adalah tanggung jawab Kabupaten Aceh Singkil.. Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).


Standar tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
pemeriksaan meliputi eksaminasi, atas dasar pengujian, bukti-bukti
bukti bukti yang mendukung jumlah
jumlah-jumlah
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Prinsip
Akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Kabupaten Aceh Singkil, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa pemeriksaan
tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Sebagaimana diungkapkan dalam Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan Nomor 5.1.1.2., Kas
di Bendahara Pengeluaran Kabupaten Aceh Singkil disajikan sebesar Rp551.380.860
551.380.860,00 merupakan
sisa Uang Persediaan yang belum disetor
diset sampai dengan 31 Desember 2010. Dari jumlah tersebut,
terdapat terdapat sisa Uang Persediaan sebesar Rp10.265.000,00,00 yang merupakan sisa Uang
Persediaan TA 2009 yang belum disetorkan hingga pemeriksaan berakhir.

Sebagaimana diungkapkann dalam Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan Nomor 5.1.2 5.1.2.2.,
Investasi Permanen-Penyertaan
Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil disajikan sebesar
Rp12.770.495.000,00 yang diantaranya sebesar Rp2.682.495.000,00 tidak didukung dengan bukti
penyertaan modal, yaitu terjadi pada PT Siamindo sebesar Rp1.182.495.000,00 juga keberadaan
perusahaan tidak diketahui
tahui dan PT Singkil Persada sebesar Rp1.500.000.000,00
Rp1.500.000.000,00. Hal tersebut telah
diungkap dalam Laporan Hasil Pemeriksaaan BPK RI atas Laporan Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil TA 2009 No. 2.A/LHP LHP/ XVIII.BAC/04/2010 tanggal 27 April 2010,, Permasalahan tersebut
belum ditindaklanjutii oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil.

Sebagaimana diungkapkan dalam Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan Nomor 5.1.3, Aset
Tetap Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil disajikan sebesar Rp605,440,544,539
605,440,544,539,00. Nilai Aset
Tetap yang disajikan tersebut tidak didukung dengan Daftar Rincian Aset yang memadai.

Menurut pendapat BPK, kecuali atas dampak yang diuraikan pada paragraf di atas, laporan keuangan
yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman ii dari iii


Pemerintah Kabupaten Singkil per 31 Desember 2010,, dan realisasi anggaran serta arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keua keuangan
tersebut, BPK melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap
ketentuan perundang-undangan.
undangan. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan
Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
Perundang disajikan
kan dalam Laporan Nomor
7.B/LHP/XVIII.BAC/06/2011 dan Nomor 7.C/LHP/XVIII.BAC/06/2011 tanggal 30 Juni 2011 yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini.

Banda Aceh, 8 Mei 2011


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Aceh
Penanggung Jawab Pemeriksaan

Moch. Iwan Rivdijanto, SE, M.M, Ak.


Akuntan Register Negara No. D
D-17.269

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iii dari iii


GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
1. Dasar Hukum Pemeriksaan
a. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara;
d. UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan LKPD TA 2010 adalah untuk memberikan opini atas tingkat
kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada kriteria:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);
b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures);
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;
d. Efektivitas sistem pengendalian intern.
3. Sasaran Pemeriksaan
Sasaran pemeriksaan LKPD TA 2010 meliputi pengujian atas:
a. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasuk
b. pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya;
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi pada Laporan Realisasi
e. Anggaran (LRA) dan Laporan Arus Kas TA 2010 sesuai dengan SAP;
f. Penyajian saldo akun-akun dalam neraca per 31 Desember 2010;
g. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan.
Pengujian atas Laporan Keuangan bertujuan untuk menguji semua pernyataan
manajemen (asersi manajemen) dalam informasi keuangan, efektifitas pengendalian
intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang–undangan yang berlaku meliputi:
a. Keberadaan dan keterjadian
Bahwa seluruh aset dan kewajiban yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember
2010 dan seluruh transaksi penerimaan, belanja dan pembiayaan anggaran yang
disajikan dalam LRA TA 2010 benar-benar ada dan terjadi selama periode tersebut
serta telah didukung dengan bukti–bukti yang memadai.
b. Kelengkapan
Bahwa seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang dimiliki telah dicatat dalam
neraca dan seluruh transaksi penerimaan daerah, belanja daerah dan pembiayaan
yang terjadi selama Tahun Anggaran 2010 telah dicatat dalam LRA.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 1 dari 51


c. Hak dan Kewajiban
Bahwa seluruh aset yang tercatat dalam neraca benar-benar dimiliki atau hak dari
pemerintah daerah dan utang yang tercatat merupakan kewajiban pemerintah
daerah pada tanggal pelaporan.
d. Penilaian dan Alokasi
Bahwa seluruh aset, utang, penerimaan dan belanja daerah, serta pembiayaan telah
disajikan dengan jumlah dan nilai semestinya; diklasifikasikan sesuai dengan
standar/ketentuan yang telah ditetapkan; dan merupakan alokasi biaya/anggaran
Tahun Anggaran 2010
e. Penyajian dan Pengungkapan
Bahwa seluruh komponen laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan
ketentuan dan telah diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
4. Standar Pemeriksaan
Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN).
5. Metode Pemeriksaan
Metodologi pemeriksaan atas LKPD Tahun 2010 meliputi perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan hasil pemeriksaan, yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan Pemeriksaan
1) Pemahaman Entitas dan Sistem Pengendalian Intern
Pemahaman atas entitas dan sistem pengendalian intern dapat diperoleh dari
laporan hasil pemeriksaan sebelumnya, laporan hasil pemeriksaan pendahuluan,
catatan atas laporan keuangan yang diperiksa, pemantauan tindak lanjut, dan
database yang telah dimiliki serta peraturan atau kebijakan tertulis/formal
kepala daerah terkait.
Pemahaman atas entitas tersebut meliputi pemahaman atas latar belakang/dasar
hukum pendirian pemerintah daerah, kegiatan utama entitas termasuk sumber
pendapatan daerah, lingkungan yang mempengaruhi, pejabat terkait sampai
dengan dua tingkat vertikal ke bawah di bawah kepala daerah, dan kejadian luar
biasa yang berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah. Pemeriksa
perlu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan signifikan atau area-area kritis
yang memerlukan perhatian mendalam, sehingga membantu Pemeriksa untuk
(1) mengidentifikasi jenis potensi kesalahan, (2) mempertimbangkan faktor-
faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang material, (3) mendesain
pengujian sistem pengendalian intern, dan (4) mendesain prosedur pengujian
substantif.
2) Pertimbangan Hasil Pemeriksaan Sebelumnya
Pemeriksa harus mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut hasil
pemeriksaan sebelumnya. Pemeriksa harus meneliti pengaruh hasil pemeriksaan
sebelumnya dan tindak lanjutnya terhadap LKPD yang diperiksa, terutama

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 2 dari 51


terkait dengan kemungkinan temuan-temuan pemeriksaan yang berulang dan
keyakinan pemeriksa atas saldo awal akun atau perkiraan pada neraca yang
diperiksa.
3) Penentuan Metode Uji Petik
Penentuan metode uji petik berdasarkan pertimbangan profesional pemeriksa
dengan memperhatikan beberapa aspek antara lain :
a) Tingkat risiko;
b) Jika hasil pengujian SPI disimpulkan pengendalian intern suatu akun lemah,
maka sampel untuk pengujian substantif atas akun tersebut harus lebih besar.
Jika akun-akun tertentu mempunyai risiko bawaan (inherent risk) yang lebih
tinggi dari akun-akun lainnya, maka sampel untuk pengujian substantif
untuk akun-akun tersebut harus lebih besar;
c) Tingkat materialitas yang telah ditentukan. Jika tingkat materialitas kecil,
maka sampel yang diambil harus lebih besar dan begitu juga sebaliknya;
Jumlah sampel tidak hanya didasarkan pada nilai saldo akun, tetapi
memperhatikan transaksi-transaksi yang membentuk saldo tersebut.
d) Saldo akun yang kecil bisa dibentuk dari transaksi-transaksi positif dan
negatif yang besar;
e) Cost and benefit, manfaat uji petik atas suatu transaksi atau saldo akun harus
lebih besar dari biaya pengujian tersebut.
b. Pelaksanaan Pemeriksaan
1) Pengujian Analitis
Pengujian analitis dalam pelaksanaan pemeriksaan dapat dilakukan dengan
Analisa Data dan Analisa Rasio dan Tren, sesuai dengan area yang telah
ditetapkan sebagai uji petik. Pengujian analitis terinci ini diharapkan dapat
membantu pemeriksa untuk menemukan hubungan logis penyajian akun pada
LKPD dan menilai kecukupan pengungkapan atas setiap perubahan pada
pos/akun/unsur pada laporan keuangan yang diperiksa, serta membantu
menentukan area-area signifikan dalam pengujian sistem pengendalian intern
dan pengujian substantif atas transaksi dan saldo.
2) Pengujian Pengendalian
Petunjuk pengujian pengendalian meliputi pengujian yang dilakukan
pemeriksa terhadap efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian
intern dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Dalam
pengujian desain sistem pengendalian intern, pemeriksa mengevaluasi apakah
sistem pengendalian intern telah didesain secara memadai dan dapat
meminimalisasi secara relatif salah saji dan kecurangan. Sementara, pengujian
implementasi sistem pengendalian intern dilakukan dengan melihat
pelaksanaan pengendalian pada kegiatan atau transaksi yang dilakukan oleh
pemerintah daerah.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 3 dari 51


Pengujian sistem pengendalian intern merupakan dasar pengujian substantif
selanjutnya. Pengujian tersebut dilakukan baik pada saat pemeriksaan interim,
maupun pemeriksaan laporan keuangan.
3) Pengujian Substantif atas Transaksi dan Saldo
Pengujian substantif meliputi pengujian atas transaksi dan saldo-saldo
akun/perkiraan serta pengungkapannya dalam laporan keuangan yang
diperiksa. Pengujian tersebut dilakukan setelah pemeriksa memperoleh LKPD
(unaudited) dan dilakukan untuk meyakini asersi manajemen atas LKPD,
yaitu: (1) keberadaan dan keterjadian, (2) kelengkapan, (3) hak dan kewajiban,
(4) penilaian dan pengalokasian, serta (5) penyajian dan pengungkapan.
4) Penyelesaian Penugasan
Hal-hal yang terkait dengan pekerjaan dalam penyelesaian penugasan beserta
form-form pelaporan pemeriksaan (Daftar Koreksi, Form Risalah Pembahasan
TP, Form TP, Form Tanggapan).
c. Pelaporan
Setelah melakukan pengujian terinci di atas, pemeriksa menyimpulkan hasil
pemeriksaan dan dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan.
6. Waktu Pemeriksaan
Jangka waktu pemeriksaan adalah selama 35 hari kerja (dari tanggal 3 April s.d. 8 Mei
2011).
7. Objek Pemeriksaan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
TA 2010 yang terdiri dari Neraca per 31 Desember 2010, Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 4 dari 51


LAPORAN KEUANGAN

I. NERACA

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL


NERACA
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

(dalam rupiah)
URAIAN Ref TA 2010 TA 2009
1 2 3 4
ASET 5.1.
ASET LANCAR 5.1.1.
Kas di Kas Daerah 5.1.1.1. 10.934.180.773,17 8.642.043.462,33
Kas di Bendahara Pengeluaran 5.1.1.2. 551.380.860,00 423.804.130,00
Kas di Bendahara Penerimaan 5.1.1.3. 0,00 76.389.750,00
Piutang 5.1.1.4. 166.337.712,93 256.301.844,72
Persediaan 5.1.1.5. 5.460.011.199,00 8.058.089.153,00
Jumlah Aset Lancar 17.111.910.545,10 17.456.628.340,05
INVESTASI JANGKA PANJANG 5.1.2.
Investasi Non Permanen 5.1.2.1
Investasi Dana Bergulir 5.1.2.1 5.348.000.000,00 4.758.000.000,00
Jumlah Investasi Non Permanen 5.348.000.000,00 4.758.000.000,00
Investasi Permanen 5.1.2.1
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.1.2.1 12.770.495.000,00 12.770.495.000,00
Jumlah Investasi Permanen 12.770.495.000,00 12.770.495.000,00
Jumlah Investasi Jangka Panjang 18.118.495.000,00 17.528.495.000,00
ASET TETAP 5.1.3.
Tanah 5.1.3.1. 61.759.976.280,00 57.734.026.116,00
Peralatan dan Mesin 5.1.3.2. 135.592.438.202,00 116.307.465.962,00
Gedung dan bangunan 5.1.3.3. 223.035.033.547,00 205.849.479.587,00
Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.1.3.4. 169.740.455.378,00 153.812.646.300,00
Aset Tetap Lainnya 5.1.3.5. 15.112.848.232,00 10.507.686.732,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 5.1.3.6. 61.896.450,00 1.227.404.644,00
Jumlah Aset Tetap 605.302.648.089,00 545.438.709.341,00
ASET LAINNYA 5.1.4.
Tagihan Penjualan Angsuran 5.1.4.1. 9.325.000,00 32.025.000,00
Aset Lain-lain 5.1.4.2. 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00
Jumlah Aset Lainnya 1.009.325.000,00 1.032.025.000,00
JUMLAH ASET 641.542.378.634,10 581.455.857.681,05

Halaman 5 dari 51
1 2 3 4

KEWAJIBAN 5.2.
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 5.2.
Utang Jangka Pendek Lainnya 5.2. 0,00 0,00
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 0,00 0,00
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 5.2.
Utang dalam Negeri 5.2. 0,00 0,00
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00
JUMLAH KEWAJIBAN 0,00 0,00
EKUITAS DANA 5.3.
EKUITAS DANA LANCAR 5.3.1.
Sisa
isa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
(SI 5.3.1.1. 11.485.561.633,17 9.065.847.592,33
Pendapatan Yang Ditangguhkan 5.3.1.2. 0,00 76.389.750,00
Cadangan Persediaan 5.3.1.3. 5.460.011.199,00 8.058.089.153,00
Cadangan Piutang 5.3.1.4. 166.337.712,93 256.301.844,72
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 17.111.910.545,10 17.456.628.340,05
EKUITAS DANA INVESTASI 5.3.2.

Diinvestasikan dalam Investasi Jk Panjang 5.3.2.1. 18.118.495.000,00 17.528.495.000,00


Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 5.3.2.2. 605.302.648.089,00 545.438.709.341,00
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 5.3.2.3. 1.009.325.000,00 1.032.025.000,00
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 624.430.468.089,00 563.999.229.341,00
JUMLAH EKUITAS DANA 641.542.378.634,10 581.455.857.681,05
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 641.542.378.634,10 581.455.857.681,05
*Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan
secara keseluruhan

BUPATI ACEH SINGKIL

MAKMUR SYAHPUTRA

Halaman 6 dari 51
II. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL


LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2010

(dalam rupiah)
Anggaran TA
URAIAN Ref Realisasi TA 2010 % Realisasi TA 2009
2010
1 2 3 4 5 6
PENDAPATAN 5.4.
PENDAPATAN ASLI DAERAH 5.4.1.
Pendapatan Pajak Daerah 5.4.1.1. 1.545.000.000,00 1.219.284.754,00 78,92 995.350.467,00
Pendapatan Retribusi Daerah 5.4.1.2. 6.676.477.991,00 2.862.372.392,47 42,87 1.078.116.165,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan 5.4.1.3. 1.459.162.135,00 1.459.162.135,08 100,00 1.243.713.739,52
Daerah yang
Lain-lain Dipisahkan
Pendapatan Asli Daerah yang 5.4.1.4. 6.290.529.784,00 3.896.372.105,29 61,94 2.662.052.391,07
SahJumlah Pendapatan Asli Daerah 15.971.169.910,00 9.437.191.386,84 59,09 5.979.232.762,59
PENDAPATAN TRANSFER 5.4.2.
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT –
DANA PERIMBANGAN 5.4.2.1.
Dana Bagi Hasil Pajak 5.4.2.1. 22.312.329.802,00 27.352.488.048,00 122,59 13.845.273.051,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber
Daya Alam) 5.4.2.1. 8.936.932.214,00 10.945.675.720,00 122,48 8.208.323.030,00
Dana Alokasi Umum 5.4.2.1. 213.928.289.000,00 213.928.289.000,00 100,00 209.179.088.000,00
Dana Alokasi Khusus 5.4.2.1. 34.193.000.000,00 34.193.000.000,00 100,00 48.132.000.000,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat –
Dana Perimbangan 279.370.551.016,00 286.419.452.768,00 102,52 279.364.684.081,00
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT –
LAINNYA 5.4.2.2.
Dana Penyesuaian 5.4.2.2. 13.077.183.600,00 12.873.783.215,00 98,44 6.382.226.000,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat –
Lainnya 13.077.183.600,00 12.873.783.215,00 98,44 6.382.226.000,00
TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 5.4.2.3.
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 5.4.2.3. 5.898.396.821,00 5.087.097.949,00 86,25 14.907.684.813,00
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 - 0,00
Jumlah Transfer Pemerintah
Provinsi 5.898.396.821,00 5.087.097.949,00 86,25 14.907.684.813,00
Total Pendapatan Transfer 298.346.131.437,00 304.380.333.932,00 102,02 300.654.594.894,00
PENDAPATAN LAIN-LAIN YANG SAH
Pendapatan Hibah 0,00 0,00 - 0,00
Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 - 0,00
Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 - 260.476.858,46
Jumlah Pendapatan Lain-lain yang
-
Sah 0,00 0,00 260.476.858,46
JUMLAH PENDAPATAN 314.317.301.347,00 313.817.525.318,84 99,84 306.894.304.515,05

Halaman 7 dari 51
1 2 3 4 5 6
BELANJA 5.5.
BELANJA OPERASI 5.5.1.
Belanja Pegawai 5.5.1.1. 169.280.879.632,00 163.681.977.854,00 96,69 134.396.730.142,00
Barang dan Jasa 5.5.1.2. 59.543.702.423,00 57.223.470.274,00 96,10 63.979.804.852,00
Belanja Subsidi 5.5.1.3. 3.671.191.556,00 3.555.236.004,00 96,84 2.621.291.000,00
Belanja Bantuan Sosial 5.5.1.4. 2.455.800.000,00 2.441.206.398,00 99,41 3.353.729.996,00
Belanja Hibah 5.5.1.5. 17.020.607.000,00 16.941.982.000,00 99,54 21.385.528.660,00
Belanja Bantuan Keuangan 5.5.1.6. 5.850.000.000,00 5.850.000.000,00 100,00 8.633.102.000,00
Jumlah Belanja Operasi 257.822.180.611,00 249.693.872.530,00 96,85 234.370.186.650,00
BELANJA MODAL 5.5.2.
Belanja Tanah 5.5.2.1. 4.155.588.000,00 4.025.950.164,00 96,88 3.983.750.900,00
Belanja Peralatan dan Mesin 5.5.2.2. 22.661.139.498,00 19.284.972.240,00 85,10 16.215.211.877,00
Belanja Gedung dan Bangunan 5.5.2.3. 17.139.644.360,00 17.071.600.410,00 99,60 20.845.744.539,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.5.2.4. 15.063.980.466,00 14.876.254.434,00 98,75 21.373.573.423,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 5.5.2.5. 4.700.616.004,00 4.605.161.500,00 97,97 840.910.000,00
Belanja Aset Lainnya 5.5.2.6. 0,00 0,00 - 0,00
Jumlah Belanja Modal 63.720.968.328,00 59.863.938.748,00 93,95 63.259.190.739,00
BELANJA TAK TERDUGA 5.5.3.
Belanja Tak Terduga 5.5.3. 1.440.000.000,00 1.440.000.000,00 100,00 717.462.000,00
Jumlah Belanja Tak Tersangka 1.440.000.000,00 1.440.000.000,00 100,00 717.462.000,00
JUMLAH BELANJA 322.983.148.939,00 310.997.811.278,00 96,29 298.346.839.389,00
SURPLUS/(DEFISIT) (8.665.847.592,00) 2.819.714.040,84 8.547.465.126,05

PEMBIAYAAN 5.6.
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 5.6.1.
Penggunaan Silpa 5.6.1. 9.065.847.592,00 9.065.847.592,33 100,00 518.382.466,28
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 9.065.847.592,00 9.065.847.592,33 100,00 518.382.466,28

PENGELUARAN PEMBIAYAAN 5.6.2.


Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.6.2. 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00 0,00
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00 0,00
PEMBIAYAAN NETTO 8.665.847.592,00 8.665.847.592,33 100,00 518.382.466,28

SISA LEBIH PEMBIAYAAN


-
ANGGARAN 5.7. 0,00 11.485.561.633,17 9.065.847.592,33
*Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan K
Keuangan secara
keseluruhan

BUPATI ACEH SINGKIL

MAKMUR SYAHPUTRA

Halaman 8 dari 51
III. LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL


LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(dalam rupiah)
Uraian Ref TA 2010 TA 2009

1 2 3 4
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Masuk Kas
Pendapatan Pajak Daerah 5.8. 1.219.284.754,00 995.350.467,00
Pendapatan Retribusi Daerah 5.8.1. 2.862.372.392,47 1.078.116.165,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan 5.8.1. 1.459.162.135,08 1.243.713.739,52
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 5.8.1. 3.847.239.105,29 2.651.552.391,07
Dana Bagi Hasil Pajak 5.8.1. 27.352.488.048,00 13.845.273.051,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (sumber daya
alam) 5.8.1. 10.945.675.720,00 8.208.323.030,00
Dana Alokasi Umum 5.8.1. 213.928.289.000,00 209.179.088.000,00
Dana Alokasi Khusus 5.8.1. 34.193.000.000,00 48.132.000.000,00
Dana Otonomi Khusus 5.8.1. 0,00 0,00
Dana Penyesuaian 5.8.1. 12.873.783.215,00 6.382.226.000,00
Pendapatan bagi hasil pajak 5.8.1. 5.087.097.949,00 14.907.684.813,00
Pendapatan lainnya 5.8.1. 0,00 260.476.858,46
Jumlah Arus Masuk Kas 313.768.392.318,84 306.883.804.515,05
Arus Keluar Kas
Belanja Pegawai 5.8.2. 163.681.977.854,00 134.396.730.142,00
Barang dan Jasa 5.8.2. 57.223.470.274,00 63.979.804.852,00
Belanja Hibah 5.8.2. 16.941.982.000,00 21.385.528.660,00
Belanja Subsidi 5.8.2. 3.555.236.004,00 2.621.291.000,00
Belanja Bantuan Sosial 5.8.2. 2.441.206.398,00 3.353.729.996,00
Belanja Bantuan Keuangan 5.8.2. 5.850.000.000,00 8.633.102.000,00
Belanja Tidak Terduga 5.8.2. 1.440.000.000,00 717.462.000,00
Jumlah Arus Keluar Kas 251.133.872.530,00 235.087.648.650,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 62.634.519.788,84 71.796.155.865,05

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset


Nonkeuangan 5.9.
Arus Masuk Kas 5.9.1.
Pendapatan penjualan atas peralatan dan mesin 5.9.1. 49.133.000,00 10.500.000,00
Jumlah Arus Masuk Kas 49.133.000,00 10.500.000,00

Halaman 9 dari 51
1 2 3
Arus Keluar Kas 5.9.2.
Belanja Modal 5.9.2. 59.863.938.748,00 63.259.190.739,00
Jumlah Arus Keluar Kas 59.863.938.748,00 63.259.190.739,00
Arus Kas Bersih
ersih dari Aktivitas
Investasi Aset Nonkeuangan
onkeuangan (59.814.805.748,00
59.814.805.748,00) (63.248.690.739,00)

Arus Kas dari


ari Aktivitas Pembiayaan 5.10.
Arus Masuk Kas 5.10.1.
Penerimaan dari divestasi 5.10.1. 0,00 0,00
Jumlah Arus Masuk Kas 0,00 0,00
Arus Keluar Kas 5.10.2.
Penyertaan Modal 5.10.2. 400.000.000,00 0,00
Jumlah Arus Keluar Kas 5.10. 400.000.000,00 0,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Pembiayaan (400.000.000,00) 0,00

Arus Kas dari


ari Aktivitas Non Anggaran 5.11.
Arus Masuk Kas 5.11.1.
Penerimaan Perhitungan Pihak ketiga 5.11.1. 7.493.534.490,00 6.401.583.867,00
Penerimaan Pajak 5.11.1. 7.972.002.079,00 11.348.804.600,00
Jumlah Arus Masuk Kas 15.465.536.569,00 17.750.388.467,00
Arus Keluar Kas 5.11.2.
Pengeluaran Perhitungan Pihak ketiga 5.11.2. 7.493.534.490,00 6.401.583.867,00
Pengeluaran Pajak 5.11.2. 7.972.002.079,00 11.348.804.600,00
Jumlah Arus Keluar Kas 15.465.536.569,00 17.750.388.467,00
Arus Kas Bersih dari
d Aktivitas Non
Anggaran 0,00 0,00
Kenaikan/Penurunan Kas 2.419.714.040,84 8.547.465.126,05
Saldo Awal Kas 9.065.847.592,33 518.382.466,28
Saldo Akhir Kas 11.485.561.633,17 9.065.847.592,33
Saldo Kas di BUD 10.934.180.773,17 8.642.043.462,33
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran 551.380.860,00 423.804.130,00
Saldo Akhir Kas 11.485.561.633,17 9.065.847.592,33
*Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara
keseluruhan

BUPATI ACEH SINGKIL

MAKMUR SYAHPUTRA

Halaman 10 dari 51
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil berkedudukan tetap di Jalan Jend. A. Yani, Singkil
dan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Tingkat II Aceh Singkil.
Keberadaan wilayah geografis Kabupaten Aceh Singkil terletak antara 20 02’- 20 27' 30"
Lintang Utara dan 970 04' - 970 45' 00" Bujur Timur dengan luas wilayah administratif
Kabupaten Aceh Singkil sebesar 2.187 Km2 dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah utara : Kota Subulussalam
Sebelah selatan : Samudera Indonesia
Sebelah timur : Kabupaten Dairi/Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara
Sebelah barat : Kecamatan Trumon Kabupaten Aceh Selatan
Untuk lebih mengoptimalkan kinerja, pembagian tugas dan tanggung jawab pengelolaan
keuangan daerah yang jelas, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah menetapkan
struktur organisasi dan tata kerja untuk Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil melalui Qanun Kabupaten Aceh Singkil No. 2 Tahun 2008 tanggal 19 Januari
2008 yang diundangkan pada tanggal 29 Januari 2008. Selain itu Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil juga menetapkan Qanun Aceh Singkil No. 3 Tahun 2009 tanggal 31 Juli
2009 tentang Perubahan Pertama atas Qanun No. 3 Tahun 2008 tanggal 19 Januari 2008
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan
Kecamatan Dalam Kabupaten Aceh Singkil di Kabupaten Aceh Singkil terdapat 14 dinas,
tujuh badan, Inspektorat Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Arsip dan
Perpustakaan, Satuan Pamong Praja, Wilayatul Hisbah dan Pemadam Kebakaran, serta
sembilan Kecamatan.
Dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada TA 2010, Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil membentuk Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPKD) yang
berfungsi sebagai unit pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, dhi.
Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD).
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Maksud disusunnya Laporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan
pengguna. Pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga pemeriksa/pengawas,
fihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman,
serta pemerintah.
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan
dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum
laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi
anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat
bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi
sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk
menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk
menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya, dengan:
a. menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan
ekuitas dana pemerintah;

Halaman 11 dari 51
b. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;
c. menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
ekonomi;
d. menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
e. menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya
dan memenuhi kebutuhan kasnya;
f. menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
g. menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas
pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan Keuangan didasarkan pada:
a. Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 No.47, Tambahan Lembaran Negara No.4286).
b. Undang-undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembara)
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.5, Tambahan Lembaran Negara
No.4355).
c. Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.125, Tambahan Lembaran Negara
No.4437).
d. Undang-undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
No.126, Tambahan Lembaran Negara No.4438).
e. Undang-undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
f. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
g. Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman
pengelolaan Keuangan Daerah.
1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2010, disusun dengan sistimatika sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Memuat maksusd dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan, Landasan
Hukum Penyusunan Laporan Keuangan, dan Sistematika Penulisan Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK).
Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja
APBK
Memuat Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Indikator Pencapaian
Target Kinerja APBK.

Halaman 12 dari 51
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
Memuat Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan Serta Hambatan dan kendala
yang ada dalam Pencapaian Target yang telah ditetapkan.
Bab IV Kebijakan Akuntansi
Memuat Uraian tentang entitas pelaporan Keuangan, basis Akuntansi, dan
pengukuran serta pengakuan yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan
Rincian dan Penjelasan masing-masing Pos-pos Laporan Keuangan yaitu
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca serta Laporan Arus Kas.
Bab VI Penutup
Memuat Uraian tentang Permasalahan serta pemecahannya

Halaman 13 dari 51
BAB II
EKONOMI MAKRO KEBIJAKAN KEUANGAN
DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
2.1. Ekonomi Makro
Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu tolok ukur kemampuan daerah dalam
menyelenggarakan dan mewujudkan otonomi daerah, disamping itu juga cerminan
dari kemandirian daerah. Pendapatan Asli Daerah meskipun dapat menjadi modal
utama bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dari tahun ke tahun
penerimaannya selalu mengalami fluktuasi, namun kondisinya belum memadai.
Pelaksanaan otonomi daerah merupakan proses yang memerlukan keterlibatan
segenap unsur lapisan masyarakat serta memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah sehingga peran pemerintah
adalah sebagai katalisator dan fasilitator karena pihak pemerintah daerah yang lebih
mengetahui sasaran dan tujuan pembangunan yang akan dicapai. Sebagai katalisator
dan fasilitator tentunya membutuhkan sarana dan fasilitas pendukung dalam rangka
terlaksananya pembangunan secara berkesinambungan. Koefisien elastisitas PAD
terhadap laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto dapat dijadikan salah
satu ukuran untuk menentukan struktur keuangan di Kabupaten Aceh Singkil,
semakin elastis PAD maka semakin baik struktur keuangan daerah.
Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Aceh Singkil
dihitung dengan pendekatan produksi (Production Approach ) yang disajikan dalam
dua bentuk perhitungan yaitu atas dasar harga berlaku (ADHB) dan atas dasar harga
konstan (ADHK) 1993. PDRB ADHB dipengaruhi oleh faktor perubahan harga,
sedangkan ADHK memperlihatkan perkembangan PDRB tanpa dipengaruhi oleh
faktor perubahan harga sehingga PDRB ADHK memperlihatkan perkembangan
produk secara riil.
2.2. Kebijakan Keuangan
Dalam melaksanakan pemerintahan, Pemerintah Daerah dilengkapi dengan
seperangkat kemampuan pembiayan sebagaimana yang diatur dalam Undang-
Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat Daerah. Sumber-
sumber dana dalam pelaksanaan pemerintahan daerah, terdiri dari Pendapatan Asli
Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah. Pendapatan Asli
Daerah merupakan pendapatan yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain
pendapatan yang sah dengan tujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah
dalam menggali sumber-sumber penerimaan guna menunjang pelaksanaan otonomi
daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.
Sejalan dengan pembagian kewenangan yang disebutkan diatas, maka pengaturan
pembiayaan daerah dilakukan berdasarkan asas penyelenggaraan pemerintahan
tersebut. Pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan asas desentralisasi
dilakukan atas beban APBD, sedangkan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan
dalam rangka pelaksanaan asas dekonsentrasi dilakukan atas beban APBN dan

Halaman 14 dari 51
pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka tugas pembantuan
dibiayai atas beban anggaran tingkat pemerintahan yang menugaskan.
Selanjutnya dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayananan kepada
masyarakat berdasarkan asas desentralisasi, kepala daerah mendelegasikan
kewenangan untuk memungut pajak dan retribusi (tax assignment) kepada Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah dan pemberian transfer keuangan
kepada Pemerintah Kota Subulussalam serta belanja subsidi kepada PDAM Tirta
Singkil, Parpol dan organisasi kemasyarakatan. Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
sampai dengan saat ini belum pernah melakukan pinjaman baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri.
2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
Penyusunan APBD TA 2010 didasarkan pada pendekatan kinerja yang
mengutamakan output, outcome dan manfaat dari setiap alokasi biaya yang
direncanakan dengan berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabel, disiplin,
adil, efesien dan efektif. Transpanrasi dan akuntabilitas merupakan wujud
pertanggungjawaban pemerintah daerah terhadap pelaksanaan anggaran, sementara
disiplin anggaran dimaksudkan adanya keseimbangan antara pendapatan dan belanja.
Prinsip lain yang dilaksanakan adalah prinsip partisipatif untuk mengakomodir
aspirasi dan kebutuhan masyarakat serta prinsip anggaran kinerja yang didasarkan
pada indikator-indikator yang jelas dan terukur. Sumber-sumber pembiayaan daerah
yang utama dalam rangka pelaksanaan desentralisasi fiskal meliputi:
a. Pendapatan Asli Daerah
Salah satu wujud dari pelaksanaan desentralisasi fiskal adalah pemberian sumber-
sumber penerimaan bagi Daerah yang dapat digali dan digunakan sendiri sesuai
dengan potensinya masing-masing. Kewenangan Daerah untuk memungut pajak
dan retribusi diatur dengan Undang-undang No. 34 Tahun 2000 yang merupakan
penyempurnaan dari Undang-undang No. 18 Tahun 1997 dan ditindaklanjuti
dengan peraturan pelaksanaannya, yaitu dengan Peraturan Pemerintah No. 65
Tahun 2001 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2001
tentang Retribusi Daerah.
Berdasarkan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut, daerah
diberikan kewenangan untuk memungut 11 jenis pajak dan 28 jenis retribusi.
Penetapan jenis pajak dan retribusi tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa
jenis pajak dan retribusi tersebut secara umum dipungut hampir di semua daerah
dan merupakan jenis pungutan yang secara teoritis dan praktek merupakan jenis
pungutan yang baik dan tidak menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
b. Dana Perimbangan
1) Bagian Daerah dalam bentuk bagi hasil penerimaan (Revenue Sharing).
Untuk menambah pendapatan daerah dalam rangka pembiayaan pelaksanaan
fungsi yang menjadi kewenangan dilakukan dengan pola bagi hasil
penerimaan pajak dan bukan pajak (SDA) antara Pusat dan Daerah.
2) Dana Alokasi Umum.

Halaman 15 dari 51
Implikasi langsung dari kewenangan/fungsi yang diserahkan kepada Daerah
sesuai dengan Undang-undang No. 33 Tahun 2004 adalah kebutuhan dana
yang cukup besar, oleh karenanya diperlukan bantuan dana dari Pemerintah
Pusat dalam bentuk dana perimbangan. Untuk mengurangi ketimpangan
dalam kebutuhan pembiayaan dan penguasaan pajak antara pusat dan daerah
telah diatasi dengan adanya perimbangan keuangan antara Pusat dan Daerah
(dengan kebijakan bagi hasil dan DAU minimal sebesar 25 % dari Penerimaan
Dalam Negeri). Dengan dana perimbangan tersebut, khususnya dari DAU
akan memberikan kepastian bagi daerah dalam memperoleh sumber-sumber
pembiayaan untuk membiayai kebutuhan pengeluaran yang menjadi
tanggungjawabnya. Berdasarkan konsep fiscal gap, distribusi DAU daerah-
daerah yang memiliki kemampuan relatif besar akan lebih kecil dan
sebaliknya daerah-daerah yang mempunyai kemampuan keuangan relatif kecil
akan memperoleh DAU yang relatif besar.
3) Dana Alokasi Khusus.
Pada hakikatnya pengertian Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang
berasal dari APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk membantu
membiayai kebutuhan khusus. Pengalokasian DAK ditentukan dengan
memperhatikan tersedianya dana dalam APBN. Sesuai dengan Undang-
undang No. 33 Tahun 2004, kebutuhan khusus adalah kebutuhan yang tidak
dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus alokasi umum, dalam
pengertian kebutuhan yang tidak sama dengan kebutuhan Daerah lain,
misalnya: kebutuhan dikawasan transmigrasi, kebutuhan beberapa jenis
investasi/prasarana baru, pembangunan jalan di kawasan terpencil, saluran
irigasi primer dan saluran drainase primer dan kebutuhan yang merupakan
komitmen atau prioritas nasional.
4) Dana Otonomi Khusus
Sehubungan dengan pemberlakuan Undang-undang No. 11 Tahun 2006
tentang Pemerintahan Aceh, maka untuk Provinsi NAD dialokasikan dana
otonomi khusus.
c. Pinjaman Daerah
Untuk membiayai kebutuhan daerah berkaitan dengan penyediaan prasarana yang
dapat menghasilkan (pengeluaran modal) daerah juga dapat melakukan pinjaman
baik dari dalam negeri (Pusat dan Lembaga Keuangan) maupun dari luar negeri
dengan persetujuan Pemerintah Pusat.

Halaman 16 dari 51
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
Perkembangan realisasi dan rencana kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil adalah sebagai berikut :
a. Realisasi Pendapatan TA 2010
(Dalam Rupiah)
No Uraian Anggaran Realisasi %

A. Pendapatan Asli Daerah 15.971.169.910,00 9.437.191.386,84 59,09


1 Pendapatan Pajak Daerah 1.545.000.000,00 1.219.284.754,00 78,92
2 Pendapatan Retribusi Daerah 6.676.477.991,00 2.862.122.392,47 42,87
3 Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 1.459.162.135,00 1.459.162.135,08 100,00
4 Lain-lain PAD yang Sah 6.290.529.784,00 3.896.622.105,29 61,94

B. Pendapatan Transfer 298.346.131.437,00 304.380.333.932,00 102,02


1 Transfer Pemerintah Pusat – Dana
Perimbangan 279.370.551.016,00 286.419.452.768,00 102,52
Transfer Pemerintah Pusat –
2 Lainnya 13.077.183.600,00 12.873.783.215,00 98,44
3 Transfer Pemerintah Provinsi 5.898.396.821,00 5.087.097.949,00 86,25

C. Lain-lain Pendapatan yang Sah 0,00 0,00 -


1 Pendapatan Hibah 0,00 0,00 -
2 Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 -
Jumlah 314.317.301.347,00 313.817.525.318,84 99,84
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Aceh Singkil TA 2010 tergolong masih
rendah, yakni sebesar Rp9.437.191.386,84, sedangkan total realisasi pendapatan
sebesar Rp313.817.525.318,84. Dengan demikian kontribusi PAD terhadap
realisasi Pendapatan Daerah adalah sebesar 3,01% yang juga berarti
ketergantungan keuangan Pemerintah Daerah pada pemerintah pusat sangat
besar yaitu sebesar 96,99%.
Pada TA 2010, realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang paling
besar adalah dari Lain-lain PAD yang Sah dengan prosentase mencapai
41,29% dari total PAD dan realisasi mencapai 61,94% dari Anggaran. Sektor
Pajak Daerah memiliki kontribusi sebesar 11,92% dari total PAD dengan
realisasi mencapai 78,92% dari yang dianggarkan. Pajak daerah mengalami
kenaikan dari sebesar Rp995.350.467,00 menjadi sebesar
Rp1.219.284.754,00 atau sebesar 22,50%. Retribusi daerah mengalami
kenaikan signifikan dari sebesar Rp1.078.116.165,00 menjadi sebesar
Rp2.862.122.392,47 atau sebesar 165,47%. Retribusi daerah berkontribusi
sebesar 42,87% terhadap keseluruhan PAD. Pengelolaan aset daerah masih
belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan PAD,
hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh pemerintah
daerah kepada masyarakat belum memenuhi sasaran dan target. Untuk itu

Halaman 17 dari 51
perlu terus-menerus ditingkatkan dengan menyediakan berbagai fasilitas
umum.
Pendapatan daerah yang bersumber dari transfer Pemerintah Pusat Dana
Perimbangan TA 2010 sebesar Rp304.380.333.932,00, terdiri dari
Pendapatan Bagi Hasil Pajak sebesar Rp27.352.488.048,00 dan Bagi Hasil
Bukan Pajak sebesar Rp10.945.675.720,00, Dana Alokasi Umum sebesar
Rp213.928.289.000,00 dan Dana Alokasi Khusus sebesar
Rp34.193.000.000,00. Penerimaan Dana Alokasi Umum merupakan 74,69%
dari total penerimaan dana perimbangan atau 68,17% dari total pendapatan
Kabupaten Aceh Singkil, hal ini mencerminkan ketergantungan yang besar
APBK Aceh Singkil terhadap Dana Alokasi Umum. Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil berupaya untuk mengatasi keterbatasan keuangan daerah
dengan menyempurnakan manajemen keuangan, melakukan efesiensi,
mempertajam prioritas dan berupaya untuk menggali sumber-sumber
pendapatan daerah yang baru serta meningkatkan penerimaan keuangan baik
dari pemerintah pusat maupun sumber lainnya dalam upaya penyediaan
fasilitas pelayanan publik yang lebih baik.
b. Realisasi Belanja TA 2010
(Dalam Rupiah)
No. Uraian Anggaran Realisasi %
A. Belanja Operasi 257.822.180.611,00 249.693.872.530,00 96,85
1 Belanja Pegawai 169.280.879.632,00 163.681.977.854,00 96,69
2 Belanja Barang dan Jasa 59.543.702.423,00 57.223.470.274,00 96,10
3 Subsidi 3.671.191.556,00 3.555.236.004,00 96,84
4 Hibah 17.020.607.000,00 16.941.982.000,00 99,54
5 Bantuan Sosial 2.455.800.000,00 2.441.206.398,00 99,41
6 Belanja Bantuan Keuangan 5.850.000.000,00 5.850.000.000,00 100,00

B. Belanja Modal 63.720.968.328,00 59.863.938.748,00 93,95

C. Belanja Tak Terduga 1.440.000.000,00 1.440.000.000,00 100,00


Jumlah 322.983.148.939,00 310.997.811.278,00 97,22

c. Realisasi Pembiayaan TA 2010


(Dalam Rupiah)
No. Uraian Anggaran Realisasi %

A Penerimaan Pembiayaan
1 Sisa Lebih Pembiayaan
Tahun Lalu 9.065.847.592,00 9.065.847.592,33 100,00

B Pengeluaran Pembiayaan
1 Penyertaan Modal 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00

C Pembiayaan Bersih 8.665.847.592,00 8.665.847.592,33 100,00

Halaman 18 dari 51
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan Akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-
aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
meliputi:
4.1. Entitas pelaporan keuangan daerah
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi,
aturan-aturan. dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil memberikan wewenang kepada Dinas Pengelola
Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD)
untuk mengelola administrasi keuangan daerah beserta pelaporan keuangannya yang
juga sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dan bertindak selaku entitas
pelaporan melakukan fungsi penganggaran, fungsi verifikasi, fungsi perbendaharaan
dan fungsi akuntansi.
Laporan keuangan yang dihasilkan dari hasil konsolidasi laporan keuangan SKPD
berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas
Laporan Keuangan.
4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah basis
kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam
neraca.
4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
a. Pengakuan Pendapatan
Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening kas daerah dan berdasarkan
azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto atau nilai nominal yang
tertera pada dokumen Surat Tanda Setoran (STS) atau dokumen lainnya yang
dipersamakan sesuai dengan posnya masing-masing dan tidak mencatat jumlah
nettonya atau setelah dikompensasikan dengan pengeluaran.
b. Pengakuan Belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas daerah dan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pengeluaran berdasarkan
jumlah nominal yang terdapat pada dokumen Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) sesuai dengan posnya masing-masing.
c. Pengakuan Investasi
Suatu pengeluaran kas atau aset diakui sebagai investasi, apabila memenuhi
salah satu kriteria:
1) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial
dimasa yang akan datang atas investasi tersebut dapat diperoleh.

Halaman 19 dari 51
2) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai.
Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai
pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam
laporan LRA, sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka
panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.
d. Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah. Persediaan
mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk
digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tulis kantor, barang tak
habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai
seperti komponen bekas. Persediaan dapat meliputi barang konsumsi, amunisi,
bahan untuk pemeliharaan, suku cadang, persediaan untuk tujuan
strategis/berjaga-jaga, pita cukai dan leges, bahan baku, barang dalam
proses/setengah jadi, tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat dan hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga antara lain berupa
cadangan energi (misalnya minyak) atau cadangan pangan (misalnya beras).
1) Pengakuan
Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah. Pada akhir periode akuntansi, persediaan
dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik. Persediaan bahan baku dan
perlengkapan yang dimiliki dan akan dipakai dalam pekerjaan
pembangunan fisik yang dikerjakan secara swakelola dimasukkan sebagai
perkiraan aset untuk kontruksi dalam pengerjaan dan tidak dimasukkan
sebagai persediaan.
2) Pengukuran
Persediaan disajikan sebesar:
a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan
persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan
pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat dan lainnya yang
serupa mengurangi biaya perolehan. Nilai pembelian yang digunakan
adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh.
b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Biaya
standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi dan biaya overhead tetap dan variabel yang
dialokasikan secara sistematis yang terjadi dalam proses konversi bahan
menjadi persediaan.
c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
3) Pengungkapan

Halaman 20 dari 51
Persediaan disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya.Selain itu, di
dalam catatan atas laporan keuangan harus diungkapkan pula kebijakan
akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan. Barang
persediaan meliputi barang atau perlengkapan yang digunakan dalam
pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam
proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat dan barang yang masih dalam proses produksi yang
dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
e. Aset Tetap
1) Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh
dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah
daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
a) Pengakuan
Kepemilikan atas Tanah ditunjukkan dengan adanya bukti bahwa telah
terjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum
seperti sertifikat tanah. Apabila perolehan tanah belum didukung
dengan bukti secara hukum, maka tanah tersebut harus diakui pada saat
terdapat bukti bahwa penguasaannya telah berpindah, misalnya telah
terjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah atas nama
pemilik sebelumnya.
b) Pengukuran
Tanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga
pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam
rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan
dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai.
Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah
yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk
dimusnahkan. Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya
perolehan tidak memungkinkan maka nilai tanah didasarkan pada nilai
wajar/harga taksiran pada saat perolehan.
c) Pengungkapan
Tanah disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya.
2) Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang
dibeli atau dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.Termasuk dalam
kategori Gedung dan Bangunan adalah BMD yang berupa Bangunan
Gedung, Monumen, Bangunan Menara, Rambu-rambu serta Tugu Titik
Kontrol.
a) Pengakuan

Halaman 21 dari 51
Gedung dan Bangunan yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada
periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan
jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut. Gedung dan
Bangunan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Gedung dan
Bangunan tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
Pengakuan atas Gedung dan Bangunan ditentukan jenis transaksinya
meliputi: penambahan, pengembangan dan pengurangan.
b) Pengukuran
Gedung dan Bangunan dinilai dengan biaya perolehan. Apabila
penilaian Gedung dan Bangunan dengan menggunakan biaya perolehan
tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai
wajar/taksiran pada saat perolehan. Biaya perolehan Gedung dan
Bangunan yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya
langsung untuk tenaga kerja, bahan baku dan biaya tidak langsung
termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga
listrik, sewa peralatan dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan
dengan pembangunan aset tetap tersebut. Jika Gedung dan Bangunan
diperoleh melalui kontrak, biaya perolehan meliputi nilai kontrak, biaya
perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan serta jasa konsultan.
c) Pengungkapan
Gedung dan Bangunan disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya.
3) Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat
elektronik dan seluruh inventaris kantor yang nilainya signifikan dan masa
manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.
Wujud fisik Peralatan dan Mesin bisa meliputi: Alat Besar, Alat Angkutan,
Alat Bengkel dan Alat Ukur, Alat Pertanian, Alat Kantor dan Rumah
Tangga, Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar, Alat Kedokteran dan
Kesehatan, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan. Komputer, Alat
Eksplorasi, Alat Pemboran, Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian,
Alat Bantu Eksplorasi, Alat Keselamatan Kerja, Alat Peraga serta Unit
Proses/Produksi.
a) Pengakuan
Peralatan dan Mesin yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada
periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan
jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut. Peralatan dan
Mesin yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Peralatan dan Mesin
tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah. Pengakuan atas
Peralatan dan Mesin ditentukan jenis transaksinya meliputi:
penambahan, pengembangan dan pengurangan.
b) Pengukuran
Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah
pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan

Halaman 22 dari 51
mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya perolehan atas Peralatan dan
Mesin yang berasal dari pembelian meliputi harga pembelian, biaya
pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk
memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut
siap digunakan. Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang diperoleh
melalui kontrak meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan. Biaya perolehan
Peralatan dan Mesin yang dibangun dengan cara swakelola meliputi
biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku dan biaya tidak langsung
termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga
listrik, sewa peralatan dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan
dengan pembangunan Peralatan dan Mesin tersebut.
c) Pengungkapan
Peralatan dan Mesin disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya.
4) Jalan, Irigasi dan Jaringan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan mencakup jalan, irigasi dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam
kondisi siap pakai. Barang Milik Negara yang termasuk dalam kategori
aset ini adalah Jalan dan Jembatan, Bangunan Air, Instalasi dan Jaringan.
a) Pengakuan
Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada
periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan
jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut. Jalan, Irigasi dan
Jaringan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Jalan, Irigasi dan
Jaringan tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
Pengakuan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan ditentukan jenis transaksinya
meliputi: penambahan, pengembangan, dan pengurangan.
b) Pengukuran
Biaya perolehan jalan, irigasi dan jaringan menggambarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan jaringan
sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya
konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi
dan jaringan tersebut siap pakai. Biaya perolehan untuk jalan, irigasi
dan jaringan yang diperoleh melalui kontrak meliputi biaya perencanaan
dan pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, biaya pengosongan
dan pembongkaran bangunan lama. Biaya perolehan untuk jalan, irigasi
dan jaringan yang dibangun secara swakelola meliputi biaya langsung
dan tidak langsung. Yang terdiri dari meliputi biaya bahan baku, tenaga
kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya
perizinan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama.
c) Pengungkapan
Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya.
5) Aset Tetap Lainnya

Halaman 23 dari 51
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan;
Jalan. Irigasi dan Jaringan. yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Barang
Milik Daerah yang termasuk dalam kategori aset ini adalah Koleksi
Perpustakaan/ Buku, Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olah Raga,
Hewan, Ikan dan Tanaman.
a) Pengakuan
Aset Tetap Lainnya yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada
periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan
jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut. Aset Tetap
Lainnya yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Aset Tetap Lainnya
tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
b) Pengukuran
Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai. Biaya
perolehan aset tetap lainnya yang diperoleh melalui kontrak meliputi
pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan serta
biaya perizinan. Biaya perolehan asset tetap lainnya yang diadakan
melalui swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung. Yang
terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya
perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan.
c) Pengungkapan
Aset Tetap Lainnya disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya
6) Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses
pembangunan pada tanggal laporan keuangan. Konstruksi Dalam
Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jalan. irigasi dan jaringan dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya
dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan
belum selesai.
a) Pengakuan
Konstruksi Dalam Pengerjaan merupakan aset yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan
dalam aset tetap. Suatu aset berwujud harus diakui sebagai Konstruksi
Dalam Pengerjaan jika biaya perolehan tersebut dapat diukur secara
andal dan masih dalam proses pengerjaan.Konstruksi Dalam Pengerjaan
dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan setelah pekerjaan
konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai dengan
tujuan perolehannya.
b) Pengukuran

Halaman 24 dari 51
Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat sebesar biaya perolehan.
Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi:
(1) Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi
yang mencakup biaya pekerja lapangan termasuk penyedia, biaya
bahan, pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan dari dan ke
lokasi konstruksi; penyewaan sarana dan peralatan; serta biaya
rancangan dan bantuan teknis yang berhubungan langsung dengan
kegiatan konstruksi.
(2) Biaya yang dapat ditambahkan pada kegiatan pada umumnya dan
dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut. Mencakup biaya
asuransi, biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara
langsung berhubungan dengan konstruksi tertentu; dan biaya-biaya
lain yang dapat diidentifikasikan untuk kegiatan konstruksi yang
bersangkutan seperti biaya inspeksi.
(3) Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan kontraktor meliputi
termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan
dengan tingkat penyelesaian pekerjaan dan pembayaran klaim
kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan
pelaksanaan kontrak konstruksi.
c) Pengungkapan
Konstruksi dalam pengerjaan disajikan di Neraca sebesar nilai
moneternya.

Halaman 25 dari 51
BAB V
PENJELASAN POS - POS LAPORAN KEUANGAN
5.1. Aset
5.1.1. Aset Lancar
5.1.1.1. Kas di Kas Daerah
(Dalam rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Buku Besar Kas di 10.934.180.773,17 8.642.043.462,33
Kas Daerah Per 31 Desember 2010
dan 2009.

Saldo Bank terdiri dari:


a. PT Bank BPD Aceh
Rek. 130.01.02.803007-8 9.427.754.459,12 11.352.329.041,12
Rek. 130.01.02.803006-3 47.558.338,71 47.085.327,71
Rek. 130.01.02.803003-8 . 692.387.855,84 2.346.115.640,50
Deposito < 3 bulan 0,00 20.000.000.000,00
Jumlah 10.167.700.653,67 33.745.530.009,33
b. BRI Unit CapemSingkil
Rek.31-39-0010 (000002-
30-8) 2.755.871.534,00 5.423.078.085,00
c. BRI Capem Singkil
Rek.01-000005-30-2 2.211.701.219,00 595.012.391,00
Deposito < 3 bulan 0,00 3.000.000.000,00
Jumlah 2.211.701.219,00 3.595.012.391,00

d. Bank Syariah Madiril


Rek. 3430002322 138.528.316,50 0,00
Jumlah Saldo Bank (a+b+c) 15.273.801.723,17 42.763.620.485,33
Dikurangi
SP2D yang Beredar 4.339.620.950,00 34.121.577.023,00
Saldo Kas 10.934.180.773,17 8,642,043,462.33

Sesuai dengan hasil konfirmasi bank diketahui bahwa Deposito Pemerintah


Kabupaten Aceh Singkil yang terdapat di PT Bank BPD Aceh sebesar
Rp20.000.000.000,00 cair pada tanggal 12 Januari 2010 sebesar
Rp5.000.000.000,00, 15 Januari 2010 sebesar Rp5.000.000.000,00, dan 19
Pebruari 2010 sebesar Rp10.000.000.000,00. Deposito pada PT BRI, Tbk
sebesar Rp3.000.000.000,00 dengan jangka waktu satu bulan telah dicairkan
pada tanggal 17 Desember 2010 sehingga pada tanggal 31 Desember 2010
Pemeritah Kabupaten Aceh Singkil tidak memiliki deposito.

Halaman 26 dari 51
5.1.1.2. Kas di Bendahara Pengeluaran
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Buku Besar Kas di 551.380.860,00 423.804.130,00
Bendahara Pengeluaran Per 31
Desember 2010 dan 2009.

Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2010 yaitu:


No. Nama SKPD Jumlah (Rp)
1 Dinas Pendidikan 12.057.500,00
2 Dinas Kesehatan 137.046.602,00
3 RSUD Aceh Singkil 6.430.000,00
4 Dinas Pekerjaan Umum 113.795.845,00
5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) 4.174.025,00
6 Dinas Perhubungan dan Informatika 2.494.000,00
7 Bapedalda 212.786,00
8 BPPKS 1.000.000,00
9 Dinas Sosial, Tenaga kerja & Transmigrasi 4.104.451,00
10 Badan Kesbang dan Linmas 11.011.563,00
11 Kantor Satpol PP, WH, dan Pemadam Kebakaran 4.350.000,00
12 Sekretariat Daerah 127.096.288,00
13 Sekretariat DPRK 50.410.403,00
14 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah 2.868.225,00
15 BKPP 37.594.489,00
16 Kecamatan Singkil 1.000.000,00
17 Kecamatan Pulau Banyak 248.300,00
18 Kecamatan Kuta Baharu 250.200,00
19 Kecamatan Singkohor 1.379.707,00
20 Kecamatan Suro 350.000,00
21 Kecamatan Kuala Baru 1.862.500,00
22 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 500.000,00
23 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1.675.000,00
24 BPPKP 12.754.191,00
25 Dinas Kebudayaan. Pariwisata. Pemuda dan Olah Raga 2.398.500,00
26 Dinas Perindustrian. Perdagangan Koperasi dan UKM 14.316.285,00
Jumlah 551.380.860,00

Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2010 termasuk Kas di


Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009 yang belum disetor sebesar
Rp15.651.882,00 pada TA 2010 yang terdiri dari Dinas Perhubungan dan
Informatika sebesar Rp494.000,00, Kecamatan Singkohor sebesar
Rp756.882,00, Kecamatan Kuala Baru sebesar Rp62.500,00, Dinas Kehutanan
dan Perkebunan sebesar Rp1.675.000,00, Dinas Kebudayaan Pariwisata
Pemuda dan Olah Raga sebesar Rp2.398.500,00, dan Badan Kesbang dan
Linmas sebesar Rp10.265.000,00. Untuk Kas di Bendahara Pengeluaran pada
Badan Kesbang dan Linmas sebesar Rp10.265.000,00 yang merupakan sisa
uang persedian tahun 2009 sampai penerbitan laporan ini belum disetor ke kas
daerah

Halaman 27 dari 51
5.1.1.3. Kas di Bendahara Penerimaan
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Buku Besar Kas di 0,00 76.389.750,00
Bendahara Penerimaan Per 31
Desember 2010 dan 2009.

5.1.1.4. Piutang
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan kas tekor dan kasbon yang 166.337.712,93 256.301.844,72
telah ada pembebanannya sehingga
direklas dari kas. Kasbon dan kas tekor
tersebut merupakan kejadian yang
terjadi sebelum tahun 2010 dan sudah
ditetapkan pembebanan kerugian pada
masing-masing pihak.

Rincian piutang tersebut dirinci sebagai berikut:

No Piutang atas nama Jumlah


1 Suerni A.Md 50.000.000,00
2 Bicar Sinaga 62.660,00
3 Safril Harahap 5.628.000,00
4 Syamsir 669.625,00
5 Faisir Wahid dkk 12.958.460,00
6 Suerni 97.018.967,93
Jumlah 166.337.712,93

5.1.1.5. Persediaan
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009

Merupakan hasil stock opname 5.460.011.199,00 8.058.089.153,00


terhadap persediaan yang tersisa per 31
Desember 2010 dan 2009.

Saldo tersebut terdiri dari:

No Uraian Jumlah
1 Persediaan obat-obatan pada Dinas Kesehatan 3.502.576.013,00
2 Persediaan obat-obatan pada RSUD Aceh Singkil 1.858.324.546,00
3 Persediaan Blanko KTP pada Dinas Kependudukan 100.000,00
4 Persediaan berupa ATK pada Dinas Syariat Islam 43.980.666,00
5 Persediaan karcis retribusi pada DPKKD 42.178.000,00
6 Persediaan obat-obatan ternak pada Dinas Peternakan 12.851.974,00
Jumlah 5.460.011.199,00

Halaman 28 dari 51
5.1.2. Investasi Jangka Panjang
5.1.2.1 Investasi Non Permanen – Investasi Dana Bergulir
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Buku Besar dana 5.348.000.000,00 4.758.000.000,00
bergulir yang terdapat pada Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi per 31 Desember 2010 dan
2009

Pelaksanaan Dana Bergulir dilaksanakan atas kerjasama antara Pemerintah


Daerah dengan Bank BPD Aceh Cabang Singkil sebagai chanelling agent. Dana
bergulir tersebut dapat disalurkan setelah mendapat rekomendasi dari Tim
Kelompok Kerja (Pokja) Pengembangan KUKM pada Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, dan UKM
Saldo Dana Bergulir TA 2010 bertambah sebesar Rp590.000.000,00 bila
dibandingkan dengan saldo Dana Bergulir TA 2009. Penambahan tersebut
terdiri dari Dana Bergulir TA 2007 sebesar Rp180.000.000,00 dan TA 2008
sebesar Rp10.000.000,00 yang belum tercatat dan Dana Bergulir TA 2010
sebesar Rp 400.000.000,00. Dana Bergulir TA 2010 sebesar Rp400.000.000,00
belum digulirkan dan masih ditampung di Bank Aceh Nomor Rekening
130.01.02.600021-0. Adapun rincian lengkap Dana Bergulir tersebut adalah
sebagai berikut :
Bunga dan
TA Pokok Total Pengembalian Sisa Pinjaman
Denda
2003 358.000.000,00 66.031.350,00 424.031.350,00 111.805.000,00 312.226.350,00
2004 110.000.000,00 20.927.080,00 130.927.080,00 17.092.000,00 113.835.080,00
2005 400.000.000,00 74.842.210,00 474.842.210,00 71.271.000,00 403.571.210,00
2006 700.000.000,00 133.385.290,00 833.385.290,00 62.103.998,00 771.281.292,00
2007 2.180.000.000,00 383.460.000,00 2.563.460.000,00 90.238.000,00 2.473.222.000,00
2008 1.200.000.000,00 89.970.000,00 1.289.970.000,00 15.327.000,00 1.274.643.000,00
2010 400.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah 5.348.000.000,00 768.615.930,00 5.716.615.930,00 367.836.998,00 5.348.778.932,00

Dana dari pengembalian Dana Bergulir telah digulirkan kembali sebesar


Rp164.000.000,00 kepada UKM dengan rincian kewajiban sebagai berikut:
Bunga dan
TA Pokok Total Pengembalian Sisa Pinjaman
Denda
2006 70.000.000,00 13.426.000,00 83.426.000,00 0,00 83.426.000,00
2007 38.000.000,00 5.700.000,00 43.700.000,00 6.550.000,00 37.150.000,00
2008 39.000.000,00 3.510.000,00 42.510.000,00 9.480.000,00 33.030.000,00
2009 17.000.000,00 510.000,00 17.510.000,00 300.000,00 17.210.000,00
Jumlah 164.000.000,00 23.146.000,00 187.146.000,00 16.330.000,00 170.816.000,00

Halaman 29 dari 51
5.1.2.2. Investasi Permanen – Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Buku Besar 12.770.495.000,00 12.770.495.000,00
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
per 31 Desember 2010 dan 2009,
terdiri atas

- PT Bank BPD Aceh 9.050.000.000,00 9.050.000.000,00

- PDAM Tirta Singkil 1.038.000.000,00 1.038.000.000,00

- PT Siamindo 787.500.000,00 1.182.495.000,00

- PT Singkil Persada 1.894.995.000,00 1.500.000.000,00

Nilai penyertaan modal di PT Bank BPD Aceh per 31 Desember 2010 sebesar
Rp9.050.000.000,00 yang terdiri dari 905.000 lembar saham.
PDAM Tirta Singkil telah menyajikan laporan keuangan per 31 Desember
2010. Laporan tersebut dibuat bekerjasama dengan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan saldo penyertaan modal
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sebesar Rp1.038.000.000,00.
Terhadap investasi di PT Siamindo, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sedang
melakukan upaya untuk menilai kembali jumlah investasi yang telah disertakan
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dengan audit atas laporan keuangan yang
dilaksanakan oleh kantor akuntan publik.
Terhadap investasi Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil pada PT Singkil
Persada, saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sedang melakukan
penyusunan laporan keuangan PT Singkil Persada.
Pada tahun 2010 terdapat koreksi tambah atas penyertaan modal pada PT
Singkil Persada sebesar Rp394.995.000,00 yang sebelumnya dicatat sebagai
penyertaan modal pada PT Siamindo.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil tidak memiliki bukti kepemilikan atas
inveestasi pada PT Siamindo sebesar Rp787.500.000,00 dan PT Singkil Persada
sebesar Rp1.894.995.000,00.
5.1.3. Aset Tetap
Saldo Aktiva Tetap milik Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil per 31 Desember
2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing sebesar Rp605.301.648.089,00 dan
Rp545.438.709.341,00. Daftar Rincian Aset Tetap dalam neraca tidak
seluruhnya dapat ditelusuri dengan Kartu Inventaris Barang (KIB) dan terdapat
perbedaan jumlah sebesar Rp45.555.094.041,00 antara nilai dalam neraca
dengan nilai KIB. Aset tetap per 31 Desember 2010 dengan rincian sebagai
berikut:

Halaman 30 dari 51
5.1.3.1. Tanah
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Buku Besar Tanah 61.759.976.280,00 57.734.026.116,00
per 31 Desember 2010 dan 2009.

Pada periode TA 2010 terjadi penambahan Aset Tanah yang berasal dari
realisasi Belanja Modal Tanah senilai Rp4.025.950.164,00. Tanah Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil seluruhnya belum ada sertifikat yang dikeluarkan oleh
Badan Pertanahan Nasional.
5.1.3.2. Peralatan dan Mesin
(Dalam Rupiah)
Uraian 2009 2009
Merupakan saldo Buku Besar Peralatan 135.592.438.202,00 116.307.465.962,00
dan Mesin per 31 Desember 2010 dan
2009.

Pada periode TA 2010 terjadi penambahan Aset Peralatan dan Mesin yang
berasal dari realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin senilai
Rp19.284.972.240,00. Aset Peralatan dan Mesin Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil sebesar Rp135.592.438.202,00 dirinci sebagai berikut:

Uraian Jumlah
Alat-alat Berat 5.459.350.000,00
Alat-alat Angkutan 46.667.791.718,00
Alat Bengkel 2.579.618.000,00
Alat Pertanian dan Peternakan 2.139.566.571,00
Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 39.727.374.018,00
Alat Studio dan Alat Komunikasi 2.204.197.934,00
Alat Ukur 269.269.100,00
Alat-alat Kedokteran 28.794.023.362,00
Alat Laboratorium 7.751.247.499,00
Jumlah 135.592.438.202,00

5.1.3.3. Gedung dan Bangunan


(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Buku Besar Gedung 223.035.033.547,00 205.849.479.587,00
dan Bangunan per 31 Desember 2010
dan 2009.

Pada periode TA 2010 terjadi penambahan Aset Gedung dan Bangunan yang
berasal dari realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan senilai
Rp17.071.600.410,00 dan reklasifikasi Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

Halaman 31 dari 51
menjadi Aset Gedung dan Bangunan senilai Rp175.850.000,00, serta
pengurangan yang berasal dari reklasifikasi Aset Gedung dan Bangunan
menjadi KDP senilai Rp61.896.450,00. Aset Gedung dan Bangunan Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil sebesar Rp223.035.033.547,00 dirinci sebagai berikut:
Uraian Jumlah
Bangunan Gedung 220.682.619.647,00
Bangunan Monumen 2.352.413.900,00
Jumlah 223.035.033.547,00

5.1.3.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan


(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Buku Besar Jalan, 169.740.455.378,00 153.812.646.300,00
Irigasi dan Jaringan per 31 Desember
2010 dan 2009.

Pada periode TA 2010 terjadi penambahan Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan yang
berasal dari realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan senilai
Rp14.876.254.434,00 dan reklasifikasi KDP menjadi Aset Jalan, Irigasi dan
Jaringan senilai Rp1.051.554.644,00. Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sebesar Rp169.740.455.378,00 dirinci
sebagai berikut:
Uraian Jumlah
Jalan dan Jembatan 116.085.094.647,00
Bangunan Air (Irigasi) 43.016.671.764,00
Instalasi 1.032.393.934,00
Jaringan 9.606.295.033,00
Jumlah 169.740.455.378,00

5.1.3.5. Aset Tetap Lainnya


(Dalam Rupiah)
Uraian 2009 2009
Merupakan saldo Buku Besar Aset 15.112.848.232,00 10.507.686.732,00
Tetap Lainnya per 31 Desember 2010
dan 2009.

Pada periode TA 2010 terjadi penambahan Aset Tetap Lainnya yang berasal
dari realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya senilai Rp4.605.161.500,00.
Aset Tetap Lainnya Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sebesar
Rp15.112.848.232,00 dirinci sebagai berikut:
Uraian Jumlah
Buku dan perpustakaan 8.487.603.632,00
Barang bercorak kesenian/kebudayaan 271.769.600,00
Hewan/ternak dan tumbuhan 6.353.475.000,00
Jumlah 15.112.848.232,00

Halaman 32 dari 51
5.1.3.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Buku Besar 61.896.450,00 1.227.404.644,00
Konstruksi dalam Pengerjaan per 31
Desember 2010 dan 2009.

Pada periode TA 2010 terjadi pengurangan KDP yang berasal dari reklasifikasi
KDP menjadi Aset Gedung dan Bangunan senilai Rp175.850.000,00 dan
reklasifikasi KDP menjadi Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan senilai
Rp1.051.554.644,00. Penambahan KDP yang berasal dari reklasifikasi Aset
Gedung dan Bangunan menjadi KDP senilai Rp61.896.450,00 merupakan
pembangunan paving blok SDN I Singkil.
5.1.4. Aset Lainnya
5.1.4.1. Tagihan Penjualan Angsuran
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Tagihan Penjualan 9.325.000,00 32.025.000,00
Angsuran terhadap aset-aset yang telah
dilelang. Aset yang dilelang tersebut
terdiri atas 9 unit kendaraan bermotor
dengan berbagai merk yang diperoleh
antara tahun 1993-2001

5.1.4.2. Dana Sitaan


(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009

Merupakan saldo Dana Sitaan untuk 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00


keperluan pengadilan Per 31 Desember
2010.

Sesuai dengan Berita Acara Eksekusi tanggal 25 Nopember 2009


No.11/Pdt.G/2005/PN-SKL Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil
Menitipkan uang sebesar Rp1.000.000.000,00 kepada Pengadilan Negeri
Singkil sebagai akibat dari perkara yang telah diputus oleh Mahkamah Agung
RI tanggal 14 Agustus 2007; Pengadilan Tinggi Banda Aceh tanggal 29
Agustus 2006 No. 43/PDT/2006/PT-BNA; Pengadilan Negeri Singkil tanggal
11 April 2006 No. 11/Pdt.G/2005/PN-SKL. Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil telah mengajukan Peninjauan Kembali sebanyak 2 kali atas Keputusan
Mahkamah Agung tersebut. Dana tersebut akan diserahkan Pengadilan Negeri
Singkil kepada yang berhak sesuai putusan Peninjauan Kembali. Sampai
dengan pemeriksaan berakhir keputusan atas peninjauan kembali belum
diputuskan.

Halaman 33 dari 51
5.2. Kewajiban
Pada tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil tidak memiliki
kewajiban.
5.3. Ekuitas Dana
5.3.1. Ekuitas Dana Lancar
5.3.1.1. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Sisa Lebih 11.485.561.633,17 9.065.847.592,33
Pembiayaan Anggaran per 31
Desember 2010 dan 2009.

5.3.1.2. Pendapatan yang Ditangguhkan


(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Pendapatan ynag 0,00 76.389.750,00
Ditangguhkan per 31 Desember 2010
dan 2009.

5.3.1.3. Cadangan Persediaan


(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Cadangan Persediaan 5.460.011.199,00 8.058.089.153,00
per 31 Desember 2010 dan 2009.

5.3.1.4. Cadangan Piutang


(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Cadangan Piutang per 166.337.712,93 539.301.844,72
31 Desember 2010 dan 2009.

5.3.2. Ekuitas Dana Investasi


5.3.2.1 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Diinvestasikan dalam 18.118.495.000,00 17.528.495.000,00
Investasi Jangka Panjang per 31
Desember 2010 dan 2009.

Halaman 34 dari 51
5.3.2.2. Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Diinvestasikan 605.302.648.089,00 545.438.709.341,00
dalam Investasi Aset Tetap per 31
Desember 2010 dan 2009.

5.3.2.3. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya


(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Diinvestasikan 1.009.325.000,00 1.032.025.000,00
dalam Aset Lainnya per 31 Desember
2010 dan 2009.

5.4. Pendapatan
5.4.1. Pendapatan Asli Daerah.
5.4.1.1. Pendapatan Pajak Daerah
(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
Merupakan saldo Pendapatan Pajak 1.545.000.000,00 1.219.284.754,00
Daerah TA 2009 yang terdiri dari:
Pajak Hotel 75.000.000,00 1.000.000,00
Pajak Hiburan 20.000.000,00 0,00
Pajak Reklame 50.000.000,00 4.514.500,00
Pajak Penerangan Jalan 900.000.000,00 1.043.588.355,00
Pajak Pengambilan Bahan Galian C 390.000.000,00 142.660.399,00
Pajak Walet 60.000.000,00 17.304.000,00
Pajak Terutang atas Pengalihan 50.000.000,00 10.217.500,00
Tanah dan Bangunan (PTPTB)

5.4.1.2. Pendapatan Retribusi Daerah


(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010

1 2 3
Merupakan saldo Pendapatan Retribusi 6.676.477.991,00 2.862.372.392,47
Daerah TA 2010 yang terdiri dari:

Retribusi Jasa Umum: 4.584.477.992,00 2.163.926.404,47


Retribusi Pelayanan Kesehatan 4.074.169.911,00 2.020.518.104,47
Retribusi Pelayanan Persampahan 25.000.000,00 9.900.000,00
Retribusi Penggantian Biaya KTP 25.000.000,00 11.054.500,00
Retribusi Pelayanan Parkir 58.000.000,00 8.300.000,00
Retribusi Pelayanan Pasar 302.308.081,00 77.674.800,00
Retribusi Pengujian Kendaraan 100.000.000,00 36.479.000,00
Bermotor

Halaman 35 dari 51
1 2 3
Retribusi Jasa Usaha: 1.734.499.999,00 554.186.438,00
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 1.225.499.999,00 398.650.938,00
Retribusi Terminal 50.000.000,00 63.577.500,00
Retribusi Pelayanan Kepelabuhan 50.000.000,00 50.273.000,00
Retribusi Tempat Rekreasi dan 147.000.000,00 24.500.000,00
Olahraga
Retribusi Pengolahan Limbah Cair 100.000.000,00 16.685.000,00
Retribusi Rumah Potong Hewan 20.000.000,00 500.000,00
Retribusi Pengangkutan Ikan Keluar 140.000.000,00 0,00
Daerah
Retribusi Hasil Hutan Ikutan 2.000.000,00 0,00
Retribusi Perizinan tertentu 357.500.000,00 144.259.550,00
Retribusi Izin Usaha Perikanan 10.000.000,00 0,00
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 130.000.000,00 56.229.000,00
Retribusi Izin Gangguan /Keramaian 15.000.000,00 28.679.800,00
Retribusi Surat Izin Tempat Usaha 45.000.000,00 43.110.750,00
Retribusi SIUP 26.500.000,00 9.870.000,00
Retribusi Izin Gol C 10.000.000,00 0,00
Retribusi IUJK 20.000.000,00 6.370.000,00
Retribusi Izin Trayek 20.000.000,00 0,00
Retribusi Izin Angkutan Khusus 1.000.000,00 0,00
Retribusi Izin Usaha Perkebunan 80.000.000,00 0,00

5.4.1.3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan


(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010

Merupakan saldo Pendapatan Hasil 1.459.162.135,00 1.459.162.135,08


Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan TA 2010 atas Penyertaan
Modal Pada PT Bank BPD Aceh

5.4.1.4. Lain-lain PAD yang Sah


(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
1 2 3
Merupakan saldo Lain-lain PAD yang 6.290.529.784,00 3.896.372.105,29
sah TA 2010 yang terdiri dari:
Hasil Penjualan Aset Daerah yang 95.800.000,00 49.133.000,00
Tidak Dipisahkan
Penerimaan Jasa Giro 562.099.663,53 238.825.682,50
Pendapatan Bunga Deposito 1.900.000.000,00 1.587.051.672,00
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 1.822.900.336,47 89.964.131,79
Pendapatan Denda Atas Keterlambatan 80.000.000,00 79.841.694,00
Pelaksanaan Pekerjaan

Halaman 36 dari 51
1 2 3
Sumbangan Pihak Ke-3 667.037.865,00 433.850.981,00
Pendapatan Dari Pengembalian 1.147.691.919,00 294.648.114,00
Bazis 0,00 1.013.497.874,00
Pendapatan Hasil Eksekusi atas 15.000.000,00 109.558.956,00
Jaminan

5.4.2. Pendapatan Transfer


5.4.2.1. Transfer Pemerintah Pusat- Dana Perimbangan
(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010

Merupakan saldo Pendapatan Transfer 279.370.551.016,00 286.419.452.768,00


Pemerintah Pusat- Dana Perimbangan
TA 2010 yang terdiri dari:

Dana Bagi Hasil Pajak: 22.312.329.802,00 27.352.488.048,00


Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan 17.699.395.361,00 22.604.172.208,00
Bangunan
Bagi Hasil dari BPHTB 3.558.402.978,00 2.820.421.666,00
Bagi Hasil PPh 1.054.531.463,00 1.927.894.174,00
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 8.936.932.214,00 10.945.675.720,00
Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya 0,00 11.149.441,00
Hutan
Bagi Hasil dari Pungutan Hasil 0,00 133.334.511,00
Perikanan
Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak 8,651,386,961.00 1.227.236.263,00
Bumi
Bagi Hasil dari Pertambangan Gas 285,545,253.00 9.550.779.002,00
Bumi
Bagi Hasil dari Cukai Tembakau 0,00 23.176.503,00
Dana Alokasi Umum 213.928.289.000,00 213.928.289.000,00
Dana Alokasi Khusus 34.193.000.000,00 34.193.000.000,00

5.4.2.2. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya/Dana Otonomi Khusus dan


Penyesuaian
(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010

1 2 3
Merupakan saldo Pendapatan Transfer 13.077.183.600,00 12.873.783.215,00
Pemerintah Pusat Lainnya/Dana
Otonomi Khusus dan Penyesuaian TA
2010 yang merupakan dana penguat
stimulus fiscal terdiri dari:
Dana Penyesuaian Bidang Kesehatan 3.944.909.615,00
Dana Penyesuaian Infrastruktur 1.000.000.000,00
Pendidikan

Halaman 37 dari 51
1 2 3
Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah 1.934.000.000,00
Dana Penyesuaian Tambahan 3.708.000.000,00
Penghasilan Guru
Dana Tunjangan Profesi Guru 2.286.873.600,00

5.4.2.3. Transfer Pemerintah Provinsi


(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
Merupakan Pendapatan bagi hasil 5.898.396.821,00 5.087.097.949,00
pajak TA 2010 dari Provinsi NAD
yang terdiri dari:
Dana Bagi Hasil Pajak Kendaraan 5.797.287.348,00 1.549.569.180,00
Bermotor
Dana Bagi Hasil Pajak Pengambilan 54.756.466,00 114.858.837,00
dan Pemanfaatan Air Bawah
Dana Bagi Hasil dari Bea Balik Nama 0,00 1.880.568.559,00
Kendaraan Bermotor
Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar 0,00 1.542.101.373,00
Kendaraan Bermotor
Dana Bagi Hasil PBB dari Provinsi 46.353.007,00 0,00

5.5. Belanja
5.5.1. Belanja Operasi
5.5.1.1. Belanja Pegawai
(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010

Merupakan saldo belanja Pegawai TA 169.280.879.632,00 163.682.062.091,00


2010 yang terdiri dari:
Belanja Langsung 30.214.829.294,00 28.554.440.081,00
Honorarium PNS 11.873.526.694,00 10.541.320.816,00
Honorarium non PNS 17.882.387.600,00 17.623.494.590,00
Uang Lembur 458.915.000,00 389.624.675,00
Belanja Tidak Langsung 139.066.050.338,00 135.127.622.010,00
Gaji dan tunjangan 103.422.356.366,00 102.605.973.617,00
Tambahan penghasilan PNS 34.245.243.972,00 31.123.598.975,00
Belanja penerimaan lainnya 1.093.700.000,00 1.093.620.000,00
pimpinan dan anggota DPRD serta
KDH
Biaya pemungutan pajak daerah 304.750.000,00 304.429.418,00

Halaman 38 dari 51
5.5.1.2. Belanja Barang dan Jasa
(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
Merupakan saldo Belanja Barang TA 59.543.702.423,00 57.223.386.037,00
2010 yang terdiri dari:
Belanja pakai habis 5.608.056.382,00 5.532.365.195,00
Belanja bahan / material 5.076.526.743,00 4.584.538.371,00
Belanja jasa kantor 6.343.216.425,00 5.720.794.676,00
Belanja premi asuransi 297.600.000,00 297.600.000,00
Belanja perawatan kendaraan bermotor 3.595.864.785,00 3.548.601.234,00
Belanja cetak dan penggandaan 2.711.682.565,00 2.672.749.940,00
Belanja sewa rumah/gedung 377.694.900,00 349.814.900,00
/gudang/parkir
Belanja sewa sarana mobilitas 509.020.000,00 501.924.000,00
Belanja sewa alat berat 0,00 0,00
Belanja sewa perlengkapan dan 165.880.500,00 163.355.500,00
peralatan kantor
Belanja makanan dan minuman 3.954.792.156,00 3.871.314.930,00
Belanja pakaian dinas dan atributnya 828.599.475,00 823.332.475,00
Belanja pakaian kerja 252.263.000,00 248.974.000,00
Belanja pakaian khusus dan hari-hari 373.418.400,00 372.526.400,00
tertentu
Belanja perjalanan dinas 20.332.591.580,00 19.727.858.916,00
Belanja beasiswa pendidikan PNS 348.400.000,00 322.190.000,00
Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi 3.802.597.620,00 3.674.167.300,00
dan bimbingan
Belanja teknis
perjalanan PNStugas
pindah 17.500.000,00 15.000.000,00
Belanja pemulangan pegawai 0,00 0,00
Belanja pemeliharaan 1.275.122.847,00 1.242.017.000,00
Belanja jasa konsultasi 3.672.875.045,00 3.554.261.200,00

5.5.1.3. Belanja Subsidi


(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
Merupakan saldo Belanja Subsidi TA 3.671.191.556,00 3.555.236.004,00
2010 yang terdiri dari:
Belanja subsidi kepada PDAM 2.150.000.000,00 2.150.000.000,00
Penyaluran Raskin 677.954.000,00 562.840.250,00
Belanja subsidi asuransi kesehatan 843.237.556,00 842.395.754,00
PNS

Halaman 39 dari 51
5.5.1.4. Belanja Bantuan Sosial
(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
Merupakan saldo Belanja Bantuan 2.455.800.000,00 2.441.206.398,00
Sosial TA 2009 yang terdiri dari:
Bantuan sosial biaya HUT RI 113.000.000,00 113.000.000,00
Kabupaten Aceh Singkil
Bantuan sosial biaya HUT Kabupaten 175.000.000,00 175.000.000,00
Aceh Singkil
Bantuan sosial Organisasi Kabupaten 220.000.000,00 206.500.000,00
Aceh Singkil
Bantuan sosial organisasi 555.000.000,00 573.700.000,00
kemasyarakatan Kab. Aceh Singkil
Bantuan sosial kesejahteraan 227.000.000,00 225.000.000,00
masyarakat (berobat, fakir miskin,
anak yatim) Kab. Aceh Singkil
Bantuan sosial pembinaan Dharma 150.000.000,00 150.000.000,00
Wanita Persatuan Kabupaten Aceh
Singkil
Bantuan sosial pembinaan Dharma 210.000.000,00 210.000.000,00
Wanita SKPD Kabupaten Aceh Singkil
Bantuan sosial operasional gabungan 100.000.000,00 100.000.000,00
pengelola TK Se-Indonesia Kab Aceh
Singkil
Bantuan sosial pembinaan / 64.800.000,00 64.800.000,00
kesejahteraan Dai Perbatasan 47orang
x Rp.150.000 x 12 bulan
Bantuan sosial operasional Panglima 50.000.000,00 50.000.000,00
Laot Kabupaten Aceh Singkil
Bantuan sosial biaya pengiriman 86.000.000,00 86.000.000,00
utusan Kab. Aceh Singkil keluar
Daerah
Bantuan sosial biaya santunan dan 40.000.000,00 40.000.000,00
pelepasan kepada calon jamaah haji
Kab. Aceh Singkil
Bantuan sosial pembinaan narapidana 20.000.000,00 20.000.000,00
di LP Kabupaten Aceh Singkil
Bantuan sosial Sinode 20.000.000,00 20.000.000,00
Bantuan sosial untuk LSM 50.000.000,00 50.000.000,00
Belanja bantuan kepada partai politik 375.000.000,00 357.206.398,00

5.5.1.5. Belanja Hibah


(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
Merupakan saldo Belanja Hibah TA 17.020.607.000,00 16.941.982.000,00
2010 yang terdiri dari:
Belanja hibah kepada 14.330.355.000,00 14.251.730.000,00
Badan/lembaga/organisasi swasta
Belanja hibah kepada kelompok 2.690.252.000,00 2.690.252.000,00
masyarakat / perorangan

Halaman 40 dari 51
5.5.1.6. Belanja Bantuan Keuangan
(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
Merupakan saldo Belanja Bantuan 5.850.000.000,00 5.850.000.000,00
Keuangan TA 2010 yang terdiri dari:

Alokasi Dana Gampong (ADG) 3.600.000.000,00 3.600.000.000,00


Bantuan Operasional Mukim Aceh 2.250.000.000,00 2.250.000.000,00
Singkil

5.5.2. Belanja Modal


5.5.2.1. Tanah
(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010

Merupakan saldo Belanja Modal 4.155.588.000,00 4.025.950.164,00


Tanah TA 2009 yang terdiri dari:

Kantor 50.000.000,00 38.517.164,00


Sarana kesehatan puskesmas 635.000.000,00 618.650.000,00
Sarana pendidikan Sekolah Dasar 35.000.000,00 0,00
Sarana pendidikan Sekolah 285.388.000,00 250.000.000,00
Menengah
Sarana umum dermaga 384.600.000,00 383.950.000,00
Sarana umum pasar 2.328.000.000,00 2.327.033.000,00
Sarana umum taman 240.000.000,00 240.000.000,00
Perumahan 39.800.000,00 39.800.000,00
Sarana jalan/jembatan 107.800.000,00 82.600.000,00
Tempat Pemakaman Umum (TPU) 50.000.000,00 45.400.000,00

5.5.2.2. Peralatan dan Mesin


(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
1 2 3
Merupakan saldo Belanja Modal 22.661.139.498,00 19.284.972.240,00
Peralatan dan Mesin TA 2010 yang
terdiri dari:
Alat berat 93.750.000,00 93.750.000,00
Angkutan darat bermotor 3.878.299.000,00 3.794.362.000,00
Angkutan darat tidak bermotor 48.840.000,00 48.760.000,00
Angkutan di air bermotor 672.350.000,00 672.350.000,00
Angkutan di air tidak bermotor 4.000.000,00 4.000.000,00
alat bengkel 235.613.900,00 233.761.000,00
Alat pengolahan pertanian & 631.026.972,00 630.926.972,00
peternakan
Peralatan kantor 169.679.732,00 168.434.732,00
Perlengkapan kantor 1.384.098.473,00 1.335.730.213,00

Halaman 41 dari 51
1 2 3
Komputer 1.818.234.874,00 1.698.870.202,00
Mebeulair 1.829.535.322,00 1.776.623.425,00
Peralatan dapur 98.483.000,00 98.191.000,00
Penghias ruangan rumah tangga 189.495.500,00 189.163.500,00
Alat studio 175.659.939,00 175.466.902,00
Alat komunikasi 26.250.000,00 26.250.000,00
Alat ukur 59.820.000,00 58.270.000,00
Alat kedokteran 5.234.195.786,00 5.230.080.294,00
Alat laboratorium 6.111.807.000,00 3.049.982.000,00

5.5.2.3. Gedung dan Bangunan


(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
Merupakan saldo Belanja Modal 17.139.644.360,00 17.071.600.410,00
Gedung dan Bangunan TA 2010 yang
terdiri dari:

Gedung kantor 12.151.243.560,00 12.114.187.510,00


Rumah jabatan 82.000.000,00 81.000.000,00
Rumah dinas 509.900.000,00 487.106.000,00
Gudang 2.182.679.800,00 2.179.975.000,00
Bangunan bersejarah 22.533.900,00 22.533.900,00
Bangunan monumen 281.600.000,00 280.950.000,00
Tugu peringatan 103.635.000,00 103.635.000,00
Rumah ibadah 133.430.100,00 132.880.000,00
Pasar 1.304.250.000,00 1.300.961.000,00
Gedung madrasah 46.650.000,00 46.650.000,00
Bangunan dermaga 173.872.000,00 173.872.000,00
Bangunan asrama 93.200.000,00 93.200.000,00
Pembuatan taman 14.850.000,00 14.850.000,00
Pembangunan terminal 39.800.000,00 39.800.000,00

5.5.2.4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan


(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
Merupakan saldo Belanja Modal Jalan, 15.063.980.466,00 14.876.254.434,00
Irigasi, dan Jaringan TA 2010 yang
terdiri dari:

Jalan 6.746.167.050,00 6.681.686.050,00


Jembatan 2.264.099.000,00 2.259.124.000,00
Jaringan air 5.798.380.166,00 5.681.075.134,00
Instalasi listrik dan telepon 255.334.250,00 254.369.250,00

Halaman 42 dari 51
5.5.2.5. Aset Tetap Lainnya
(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010

Merupakan saldo Belanja Modal Aset 4.700.616.004,00 4.605.161.500,00


Tetap Lainnya TA 2010 yang terdiri
dari:

Buku/kepustakaan 4.613.161.500,00 4.517.711.500,00


Barang bercorak kesenian, 16.750.000,00 16.750.000,00
kebudayaan
Hewan/ternak dan tanaman 70.704.504,00 70.700.000,00

5.5.3. Belanja Tak Terduga


(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
1 2 3
Merupakan saldo Belanja Tak Tersangka 1.440.000.000,00 1.440.000.000,00
TA 2010 yang digunakan untuk:
Tim pelaksana penanggulangan bencana 12.000.000,00
gempa bumi
Peninjauan pasca gempa ke wilayah kec. 8.300.000,00
Kuala Baru dan kec. Pulau Banyak.
Korban kebakaran di Kpg. Sri Kayu 10.000.000,00
Bantuan untuk perbaikan Mesjid Al Amin 50.000.000,00
Kpg. Pemuka akibat gempa bumi
Perbaikan jembatan kayu desa suka 185.000.000,00
makmur dan normalisasi galian saluran
induk Kampong Ujung
Rehab infrastruktur jembatan dikarenakan 129.061.000,00
rusak berat
Rehab infrastruktur talud penahan abrasi 184.715.000,00
tanah, penggantian box culvert di Desa
Pandan Sari Kecamatan Simpang Kanan
Rehab infrastruktur jembatan kayu 30.808.000,00
Sikabu di Kec. Simpang Kanan dan
Jembatan kayu Kampong Teluk Rumbia
Penanganan darurat jembatan menuju 71.114.000,00
TPU Ujung Bawang
Penanganan darurat ruas jalan Singkohor 123.170.000,00
– Krenjala akibat longsor
Perbaikan dermaga tambat Kampong 22.502.000,00
Ujung Singkil
Perbaikan jembatan rusak berat jalan 29.014.000,00
masuk Kampung Pasar Singkil
Bantuan dana tanggap darurat atas Mesjid 100.000.000,00
Dayah Darussalam
Bantuan tanggap darurat atas Mesjid Al 100.000.000,00
Ikhlas Kayu Menang dan Mesjid Lae
Balno
Bantuan untuk korban kebakaran di Trans 17.000.000,00
Nelayan, Kampong Teluk Ambun, dan
Kampong Sianjo-anjo

Halaman 43 dari 51
1 2 3
Tanggap darurat untuk pembuatan 26.502.000,00
jembatan kayu darurat Desa Kilangan
Bantuan dana musibah banjir dan korban 98.400.000,00
kebakaran di Kecamatan Suro
Tanggap darurat untuk penanganan 137.520.000,00
darurat ruas Jalan Lipat Kajang – Singkil
KM.2 akibat longsor
Pembangunan tanggul darurat Pantai Pulo 35.468.000,00
Sarok
Penanganan darurat ruas jalan Trans 11.426.000,00
Cikala
Pembayaran kerugian pedagang Pekan 8.000.000,00
Kilangan
Penanganan darurat pembuatan jembatan 40.000.000,00
kayu penyebrangan Kampong Kuala Baru
Pembangunan jembatan darurat di Lae 10.000.000,00
Ijuk Kampong Gunung Lagan

5.6. Pembiayaan
5.6.1. Penerimaan Pembiayaan – Penggunaan SiLPA
(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
Merupakan saldo Sisa Lebih Perhitungan 9.065.847.592,00 9.065.847.592,33
Anggaran Tahun yang lalu.

Perbedaan Anggaran dan realisasi penggunaan SiLPA dikarenakan pembulatan


pada saat pelaksanaan penyusunan anggaran.
5.6.2. Pengeluaran Pembiayaan
(Dalam Rupiah)
Uraian Anggaran 2010 Realisasi 2010
Merupakan saldo pengeluaran 400.000.000,00 400.000.000,00
pembiayaan per 31 Desember 2010 .

Pada tahun 2010 ini Pemerintah Kabuapten Aceh Singkil mengalokasikan untuk
modal dana bergulir sebanyak Rp 400.000.000,00. Pengelolaan dana bergulir ini
dibawah koordinasi Dinas Perindagkop dan UKM.
5.7. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran TA 2009 kabupaten Aceh Singkil sebesar
Rp11.485.561.633,17 yang terdiri dari:
Kas di Kas Daerah Rp 10.934.180.773,17
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 551.380.860,00

Halaman 44 dari 51
5.8. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
5.8.1. Arus Masuk Kas
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Arus Masuk Kas per 31
Desember 2010 dan 2009, terdiri dari :
Pendapatan Pajak Daerah 1.219.284.754,00 995.350.467,00
Pendapatan Retribusi Daerah 2.862.372.392,47 1.078.116.165,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan 1.459.162.135,08 1.243.713.739,52
Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah 3.847.239.105,29 2.651.552.391,07
Dana Bagi Hasil Pajak 27.352.488.048,00 13.845.273.051,00
Dana bagi Hasil Bukan Pajak 10.945.675.720,00 8.208.323.030,00
Dana Alokasi Umum 213.928.289.000,00 209.179.088.000,00
Dana Alokasi Khusus 34.193.000.000,00 48.132.000.000,00
Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00
Dana Penyesuaian 12.873.783.215,00 6.382.226.000,00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 5.087.097.949,00 14.907.684.813,00
Pendapatan Lainnya 0,00 260.476.858,46
Jumlah 313.768.392.318,84 306.883.804.515,05

5.8.2. Arus Keluar Kas


(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009

Merupakan saldo Arus Keluar Kas per


31 Desember 2010 dan 2009, terdiri dari:

Belanja Pegawai 163.681.977.854,00 134.396.730.142,00


Belanja Barang dan Jasa 57.223.470.274,00 63.979.804.852,00
Belanja Hibah 3.555.236.004,00 21.385.528.660,00
Belanja Subsidi 2.441.206.398,00 2.621.291.000,00
Bantuan Bantuan Sosial 16.941.982.000,00 3.353.729.996,00
Belanja Bantuan Keuangan 5.850.000.000,00 8.633.102.000,00
Belanja Tak Terduga 1.440.000.000,00 717.462.000,00
Jumlah 251.133.872.530,00 235.087.648.650,00

5.9. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN


5.9.1. Arus Masuk Kas
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009

Merupakan saldo arus masuk kas dari 49.133.000,00 10.500.000,00


penjualan aset tetap peralatan dan mesin
dan aset lainnya

Halaman 45 dari 51
5.9.2. Arus Keluar Kas
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009

Merupakan saldo arus keluar kas per 31


Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:

Belanja Tanah 4.025.950.164,00 3.983.750.900,00


Belanja Peralatan dan Mesin 19.284.972.240,00 16.215.211.877,00
Belanja Gedung dan Bangunan 17.071.600.410,00 20.845.744.539,00
Belanja Jalan. Irigasi dan jaringan 14.876.254.434,00 21.373.573.423,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 4.605.161.500,00 840.910.000,00
Jumlah 59.863.938.748,00 63.259.190.739,00

5.10. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


5.10.1. Arus Masuk Kas
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Aliran Kas masuk sampai dengan 31 0,00 0,00
Desember 2010 dan 2009

5.10.2. Arus Keluar Kas


(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan Penyertaan Modal (Investasi) 400.000.000,00 0,00
Pemerintah Daerah Dana Bergulir

5.11. ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN


5.11.1. Arus Masuk Kas
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 7.493.534.490,00 6.401.583.867,00

Penerimaan Pajak 7.972.002.079,00 11.348.804.600,00

Penerimaan Pihak Ketiga merupakan potongan Iuran Wajib Pegawai (IWP) dan
Taperum dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian Jumlah
1 IWP 7.232.452.074,00
2 Taperum 261.082.416,00
Jumlah 7.493.534.490,00

Penerimaan Pajak merupakan potongan pajak dari SP2D untuk dibayarkan ke


kas negara dengan rincian sebagai berikut:

Halaman 46 dari 51
No Uraian Jumlah
1 PPh Pasal 21 5.444.494.552,00
2 PPh Pasal 22 620.046,00
3 PPN 2.526.887.481,00
Jumlah 7.972.002.079,00

5.11.2. Arus Keluar Kas


(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Pengeluaran Perhitungan Pihak ketiga 7.493.534.490,00 6.401.583.867,00

Pengeluaran Pajak 7.972.002.079,00 11.348.804.600,00

Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga merupakan IWP dan Taperum dengan


rincian sebagai berikut:
No Uraian Jumlah
1 IWP 7.232.452.074,00
2 Taperum 261.082.416,00
Jumlah 7.493.534.490,00

Pengeluaran Pajak merupakan penyetoran potongan pajak dari SP2D yang


dibayarkan ke kas negara dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian Jumlah
1 PPh Pasal 21 5.444.494.552,00
2 PPh Pasal 22 620.046,00
3 PPN 2.526.887.481,00
Jumlah 7.972.002.079,00

5.12. SALDO AWAL DAN AKHIR KAS


5.12.1. Saldo Awal Kas
(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
Merupakan saldo Awal Kas per 1 Januari 9.065.847.592,33 518.382.466,28
2010 dan 2009 setelah koreksi.

5.12.2. Saldo Akhir Kas


(Dalam Rupiah)
Uraian 2010 2009
1 2 3
Merupakan saldo Akhir Kas per 31 11.485.561.633,17 9.065.847.592,33
Desember 2010 dan 2009.

Saldo akhir kas per 31 Desember 2010


dan 2009, terdiri dari :

Halaman 47 dari 51
1 2 3
Kas di BUD 10.934.180.773,17 8.642.043.462,33
Kas di Bendahara Pengeluaran 551.380.860,00 423.804.130,00

Halaman 48 dari 51
BAB VI
PENUTUP
Dalam penyusunan laporan keuangan TA 2010 terdapat beberapa kendala dan hambatan
yaitu:
a. Terlalu besarnya struktur organisasi perangkat daerah akan membawa dampak
inefisiensi terutama menyebabkan besarnya belanja pegawai yang seharusnya
dapat digunakan untuk belanja publik
b. Belum dilaksanakannya fungsi akuntansi di SKPD seperti yang diamanatkan oleh
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan Permendagri Nomor 59 tahun 2007 yaitu
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus membuat dan menyampaikan laporan
keuangan yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas,
dan Catatan atas Laporan Keuangan. Disamping itu, masih lemahnya Sumber Daya
Manusia khususnya yang memahami akuntansi di masing-masing SKPD sehingga
pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan Permendagri 13 tahun 2006 dan
Permendagri Nomor 59 tahun 2007 belum terlaksana sebagaimana mestinya.
c. Terbatasnya kualitas sumber daya manusia pengelola keuangan pada SKPD,
khususnya di Bidang Akuntansi.
d. Kurang akuratnya data-data administrasi keuangan yang dilaksanakan oleh
masing-masing unit kerja dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil, terutama data pertanggungjawaban keuangan.
e. Terbatasnya aparatur pengelolaan barang milik daerah mengakibatkan
pengelolaan barang daerah belum dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
f. Belum adanya sistem pengelolaan barang yang dapat memberikan informasi yang
cepat, tepat dan akurat tentang kondisi barang sehingga menyebabkan laporan
mengenai inventaris barang daerah baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak belum dapat dipertanggungjawabkan secara baik dan benar.
Berikut ini upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dalam penggunaan
anggaran dan Sumber Daya Manusia pada tahun 2010 maupun tahun anggaran yang akan
datang yaitu :
a. Melakukan berbagai kegiatan yang mengarah kepada pemberdayaan ekonomi
kerakyatan untuk mengurangi tingkat pegangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
b. Penambahan ruang kelas dan rehabilitasi prasarana sekolah, peningkatan kualitas
dan kuantitas guru, pemberian bea siswa, pemberian dana bantuan operasional
sekolah, dan penyediaan fasilitas pendidikan.
c. Diperlukan akurasi data-data Administrasi Kepegawaian yang disampaikan oleh
masing-masing unit kerja atau SKPD dalam Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil dengan meningkatkan koordinasi, terutama data informasi tentang
PNS, CPNS, Guru, khusus mengenai pertumbuhan kepangkatan agar penyusunan
anggaran belanja pegawai sesuai dengan jumlah yang ada.

Halaman 49 dari 51
d. Mengefektifkan pemungutan-pemungutan
pemungutan pemungutan PAD pada sektornya masing-masing,
melakukan langkah-langkah
langkah langkah efisiensi anggaran dengan menetapkan skala
skala-skala
prioritas pembangunan dan Perampingan Organisasi sesuai dengan aturan yang
berlaku.

BUPATI ACEH SINGKIL

MAKMUR SYAHPUTRA

Halaman 50 dari 51
CATATAN

Halaman 51 dari 51
BUKU II

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA
PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL
TAHUN ANGGARAN 2010
DI
SINGKIL

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


BPK RI PERWAKILAN PROVINSI ACEH

Nomor : 7.B/LHP/XVIII.BAC/06/2011
Tanggal : 30 Juni 2011
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI..............…………………………………………………….............................i
DAFTAR TABEL..............……………………………………………………………............
ii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………..................................... iii
RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN
INTERN............................................................................................................................. iv
BAB 1 GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM
SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH...................................…..................................................................... 1
1. Lingkungan Pengendalian…………..............…………................................. 1
2. Penilaian Risiko……………………………………...…............................... 3
3. Aktivitas Pengendalian………………………………………........................ 3
4. Informasi dan Komunikasi……………………………………...................... 4
5. Pemantauan …………………………………………………….................... 5
BAB 2 HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN......... 6
1. Sistem Pengendalian Intern dan Pengelolaan Keuangan Daerah
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Belum Tertib………......................... 6
2. Penatausahaan dan Pelaporan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil Belum Memadai…………………………....................................... 9
3. Pengeluaran Tidak Bersifat Wajib dan Mengikat Sebesar
Rp396.645.000,00 pada SKPD Sekretariat Dewan Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil Mendahului Pengesahan APBK.............................................. 13
4. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran Terlambat Disetor Sebesar
Rp541.115.860,00 dan Belum Disetor Sebesar Rp10.265.000,00............... 15
5. Penganggaran Belanja Modal pada Beberapa Kegiatan di Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Tidak
Sesuai Ketentuan................................................................................ 19
BAB 3 HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ……………………………………….. 23

LAMPIRAN

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman i dari v


DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1. Perbandingan Aset Tetap TA 2010 dan 2009 ……………………………... 9

Tabel 2.2. Pengujian Prosedur Analitis Aset Tetap …………………………............... 9

Tabel 2.3. Rekapitulasi Aset Tetap Berdasarkan KIB ……….……………………….. 10

Tabel 2.4. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2010 Terlambat Setor…..……...... 15

Tabel 2.5. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2009 Terlambat Setor..…...…….. 21

Tabel 2.6. Rincian Belanja Modal …………………………………………...……….. 21

Tabel 2.7. Belanja Modal Tidak Dalam Satu Kegiatan ……………………...……….. 21

Tabel 2.8. Kegiatan yang Tidak Tepat Sebagai Belanja Modal …………...…………. 22

Tabel 2.9. Belanja Modal yang Diserahkan Pihak Lain ………………...……………. 22

Tabel 2.10. Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan dan Pengawasan …...…………… 22

Tabel 3.1. Rincian Tindak Lanjut…………………………………...………………… 25

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman ii dari v


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2010

Lampiran 2. Rincian Tindak Lanjut

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iii dari v


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN


ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA
K PEMERIKSAAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KABUPATEN ACEH SINGKIL TA 2010

Berdasarkan Undang-undang
undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK RI) telah memeriksa Neraca
Ne Pemerintah Kabupten Aceh Singkil per 31 Desember
2010,, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas,Kas dan Catatan atas Laporan
Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tanggal tersebut.
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan
keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil. Sistem pengendalian intern merupakan tanggung
jawab Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil.. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas
laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem pengendalian
intern tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak
tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil terkait dengan laporan
keuangan merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
atas keandalan laporan keuangan sesuai dengan StandarSta ndar Akuntansi Pemerintahan.
Pengendalian intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait
dengan catatan keuangan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan
tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan serta
se rta penerimaan dan
pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang diberikan; (3) memberikan keyakinan
yang memadai atas keamanan aset yang berdampak material pada laporan keuangan.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil bertanggung jawab untuk mengatur dan
menyelenggarakan
elenggarakan pengendalian tersebut.
SPKN mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem
pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian
intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil yang dit
ditemukan BPK
RI adalah sebagai berikut:
1. Sistem Pengendalian Intern dan pengelolaan keuangan daerah
aerah Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil belum tertib;
2. Penatausahaan dan pelaporan aset tetap
ap Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil belum
memadai;

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iv dari v


3. Pengeluaran Tidak Bersifat Wajib dan Mengikat Sebesar Rp396.645.000,00 pada
SKPD Sekretariat Dewan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Mendahului
Pengesahan APBKK;
4. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran Terlambat Disetor Sebesar Rp541.115.860,00
dan Belum Disetor Sebesar Rp10.265.000,00;
Rp10.265.
5. Penganggaran Belanja Modal pada Beberapa Kegiatan di Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Tidak Sesuai Ketentuan
Ketentuan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Aceh
Singkil agar mengambil langkah-langkah
langkah langkah perbaikan dengan menindaklanjuti seluruh hasil
pemeriksaan berdasarkan pedoman dan ketentuan terkait.
terkait
Secara lebih rinci, kelemahan dan rekomendasi perbaikan atas Sistem Pengendalian
Intern dapat dilihat dalam Hasil Pemeriksaan.
Pemeriks

Banda Aceh, 8 Mei 2011


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Aceh
Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Moch. Iwan Rivdijanto


Rivdijanto, SE, M.M, Ak.
Akuntan Register Negara No. D
D-17.269

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman v dari v


BAB 1
GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL

Dalam rangka meningkatkan kinerja transparansi dan akuntabilitas pengelolaan


keuangan daerah, Kepala Daerah menyusun dan menyelenggarakan sistem pengendalian
intern di lingkungan pemerintahan daerah yang dipimpinnya. Pengendalian intern
merupakan proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai
pencapaian tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari keandalan laporan keuangan,
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan, serta dipatuhinya peraturan
perundang-undangan.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) diatur dalam Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2),
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.
Unsur sistem pengendalian intern dalam peraturan pemerintah dimaksud
mengacu pada unsur sistem pengendalian intern yang telah dipraktikkan di lingkungan
pemerintahan di berbagai negara, yang meliputi:
1. Lingkungan pengendalian yang mengatur bahwa pimpinan instansi pemerintah dan
seluruh pegawai harus menciptakan dan memelihara lingkungan dalam keseluruhan
organisasi yang menimbulkan perilaku positif dan mendukung terhadap pengendalian
intern dan manajemen yang sehat.
2. Penilaian risiko dimana pengendalian intern harus memberikan penilaian atas risiko
yang dihadapi unit organisasi baik dari luar maupun dari dalam.
3. Kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa arahan pimpinan instansi
pemerintah dilaksanakan. Kegiatan pengendalian harus efisien dan efektif dalam
pencapaian tujuan organisasi.
4. Informasi dan komunikasi, dimana informasi harus dicatat dan dilaporkan kepada
pimpinan instansi pemerintah dan pihak lain yang ditentukan. Informasi disajikan
dalam suatu bentuk dan sarana tertentu serta tepat waktu sehingga memungkinkan
pimpinan instansi pemerintah melaksanakan pengendalian dan tanggung jawabnya.
5. Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan memastikan
bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat segera ditindaklanjuti.
Hasil pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern menunjukkan bahwa
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil belum sepenuhnya merancang dan melaksanakan
unsur-unsur sistem pengendalian intern sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
peraturan perundang-undangan. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian
a. Penegakan integritas dan nilai etika
Secara umum Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah melakukan upaya yang
cukup memadai dalam hal penegakan integritas dan nilai etika kepada para
pegawainya namun penerapannya masih belum efektif.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 1 dari 23


b. Komitmen terhadap kompetensi
Untuk menduduki jabatan atau melaksanakan tugas-tugas tertentu, Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil sudah memiliki peraturan khusus mengenai penentuan
kualifikasi atau persyaratan pendidikan, pengetahuan, ketrampilan dan standar
kompetensi lainnya. Dalam hal penyelenggaraan pelatihan dan bimbingan bagi
pegawai untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi
pekerjaannya, Pemerintah Kabupaten Singkil belum melakukan upaya yang cukup
memadai. Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil selama TA 2010 juga telah
mengikutsertakan para pegawainya dalam berbagai pelatihan, bimtek dan
sosialisasi terkait pengelolaan keuangan daerah baik di dalam kota maupun luar
kota, namun pelatihan yang terkait dengan akuntansi keuangan daerah, dan
pelaporan belum pernah diselenggarakan.
c. Kepemimpinan yang kondusif
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah berupaya menerapkan kepemimpinan
kondusif yang ditunjukkan antara lain interaksi intensif antara atasan dan bawahan
dan memberikan respon positif terhadap akuntansi dan pelaporan.
d. Struktur organisasi
Pembentukan struktur organisasi dan tata kerja untuk Sekretariat Daerah pada
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Singkil
No. 2 Tahun 2008 tanggal 19 Januari 2008 yang diundangkan pada tanggal 29
Januari 2008. Selain itu Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil juga menetapkan
Qanun Aceh Singkil No. 3 Tahun 2009 tanggal 31 Juli 2009 tentang Perubahan
Pertama atas Qanun No. 3 Tahun 2008 tanggal 19 Januari 2008 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Kecamatan Dalam
Kabupaten Aceh Singkil di Kabupaten Aceh Singkil terdapat 14 dinas, tujuh badan,
Inspektorat Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Arsip dan
Perpustakaan, Satuan Pamong Praja, Wilayatul Hisbah dan Pemadam Kebakaran,
serta sembilan Kecamatan.
e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
Deskripsi tugas (job description) terkait wewenang dan tanggung jawab pegawai
untuk melaksanakan tujuan pokok dan fungsi unit kerja secara tertulis telah diatur
namun peraturan tersebut hanya mencakup deskripsi pekerjaan untuk pejabat
struktural saja.
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat terhadap pembinaan sumber daya
manusia
Dalam rangka promosi pegawai, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sangat
mempertimbangkan faktor prestasi kerja dan dalam mutasi pegawai yang
dipertimbangkan adalah kemampuan teknis pegawai serta kebutuhan teknis unit
kerja. Penempatan pegawai pada jabatan eselon II menjadi wewenang Bupati
selaku Pejabat Pembina Kepegawaian, sedangkan pada jabatan eselon III dan IV
diusulkan oleh Kepala SKPD dan dipertimbangkan oleh Baperjakat.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 2 dari 23


Secara umum proses rekruitmen pegawai dan kebijakan pelatihan pegawai telah
menghasilkan pegawai yang berkompeten. Untuk mutasi pegawai, belum ada
kebijakan tertulis yang mengatur rotasi pegawai secara periodik.
g. Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah memiliki aparat pengawasan intern yaitu
Inspektorat yang berfungsi sebagai pengendali aktivitas manajemen melalui
aktivitas audit, reviu, maupun konsultasi dan secara umum telah melakukan
kegiatan pengawasan secara memadai. Dalam pelaksanaan audit atau reviu,
Inspektorat telah menyediakan informasi, analisa, dan konsultasi kepada
manajemen dalam rangka perbaikan organisasi yaitu ketaatan, kehematan, efisiensi
dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil. Kelemahan yang masih ditemui adalah belum adanya
pemeriksaan kas dan pemeriksaan persediaan secara khusus oleh Inspektorat pada
SKPD yang dijadwalkan secara periodik, khususnya pada akhir tahun anggaran.
Pemeriksaan tersebut biasanya dilakukan oleh Inspektorat bersamaan dengan
pemeriksaan atas program dan kegiatan pada SKPD yang menjadi obyek
pemeriksaan.
h. Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait
Hubungan antara Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dengan Pemerintah Daerah
lainnya serta organisasi vertikal dan horizontal terjalin cukup baik. Demikian pula
antara SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil terjalin
hubungan kerja yang cukup baik, namun masih terdapat kelemahan karena belum
adanya rekonsiliasi laporan keuangan antara SKPD dan BUD maupun DPKKD.
2. Penilaian Risiko
Penaksiran mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi
dan secara negatif mempengaruhi kemampuan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
untuk mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan data keuangan secara konsisten
dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Penaksiran resiko meliputi
penilaian atas resiko yang melekat karena adanya kelemahan kualitas dan kuantitas
pegawai yang dimiliki, kelemahan pengendalian intern Pemerintah Daerah, serta
kelemahan dalam sarana prasarana pendukung Aktivitas Pengendalian. Dalam hal
pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah menetapkan
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil dengan Peraturan
Bupati Aceh Singkil No.14 Tahun 2010 tanggal 13 Desember 2010, namun belum
mengesahkan peraturan yang berkaitan dengan Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Proses penyusunan dan penetapan KUA, PPAS, APBK dan APBK perubahan masih
mengalami keterlambatan apabila dibandingkan dengan jadwal yang diatur oleh
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 59 Tahun 2007.
3. Informasi dan Komunikasi
Dalam hal penyusunan Laporan Keuangan, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
berpedoman pada Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP), menyajikan semua transaksi
berdasarkan asersi manajemen dan berupaya mempersiapkan laporan secara tepat

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 3 dari 23


waktu dan informatif. Rekonsiliasi data antara SKPD dengan DPKAD belum
dilakukan secara tertulis namun secara informal berupa pencocokan angka-angka atau
data-data transaksi. Rekonsiliasi juga belum dijadwalkan secara periodik dan
biasanya dilakukan menjelang penyusunan Laporan Keuangan (semesteran dan
tahunan).
Publikasi penyebaran informasi Laporan Keuangan Audited dilakukan melalui website
resmi Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil namun sebatas pada informasi Neraca dan
Laporan Realisasi Anggaran, sedangkan Catatan atas Laporan Keuangan tidak
dipublikasikan
4. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh
manajemen guna memberikan arah bagi para pihak terkait untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan memperhatikan risiko-risiko yang melekat pada kegiatan
yang bersangkutan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil telah menetapkan perangkat-perangkat pengendalian yang terkait dengan
pengelolaan keuangan daerah dengan hasil pemerikasaan antara lain sebagai berikut:
a. Pembinaan SDM,
Hasil pemeriksaan diketahu bahwa SDM Pemerintah Kabupaten Singkil masih
terbatas, terutama pada Dinas-dinas di lingkungan Kabupaten Aceh Singkil dalam
melakukan pengelolaan keuangan daerah. Hal ini disebabkan masih kurangnya
pembinaan terhadap bendahara dan PPK masing-masing dinas.
b. Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi,
Pencatatan data transaksi baik pada SKPD maupun SKPKD telah dilaksanakan
secara komputerisasi melalui sistem aplikasi maupun manual. Transaksi pada
SKPD diawali dengan proses pengajuan SPP dan SPM, kemudian pencairan SP2D
oleh BUD, penyusunan dan verifikasi dokumen pertanggungjawaban (SPJ),
kemudian pencatatan jurnal, buku besar sampai dengan laporan keuangan (neraca
dan LRA). Rangkaian proses tersebut secara umum telah dilaksanakan oleh
personil yang ditunjuk, dokumen ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan
telah melalui proses verifikasi yang sah.
c. Pengendalian fisik atas aset,
Secara fisik,sudah ada pembatasan akses atas ruang penyimpanan dokumen
keuangan. Untuk pembatasan akses data akuntansi pada peralatan pengolahan data
yaitu dengan penggunaan password yang hanya digunakan oleh staf akuntansi.
Selain itu penggunaan brankas oleh bendahara SKPD maupun BUD belum disertai
dengan surat penunjukan pemegang kunci atau duplikat kunci oleh pejabat yang
berwenang.
d. Penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja,
Setiap tahun Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melaksanakan reviu atas kinerja
dalam bentuk penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) mengacu kepada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999. Materi LAKIP
berisikan analisis pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam renstra untuk tahun
anggaran bersangkutan. Selain itu juga disusun Laporan Penyelenggaraan

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 4 dari 23


Pemerintah Daerah (LPPD), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala
Daerah (LKPJ) kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada masyarakat yang berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, Laporan tersebut digunakan sebagai
sarana bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil untuk menyampaikan keterangan
pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders dan masyarakat, sebagai
sarana evaluasi atas pencapaian kinerja serta sebagai upaya memperbaiki kinerja.
e. Pemisahan fungsi,
Dalam hal pengelolaan keuangan daerah telah dilakukan pemisahan fungsi, yaitu
pelaksanaan transaksi dilakukan oleh bidang perbendaharaan, pencatatan oleh
bidang akuntansi dan pelaporan dan penyimpanan aset yang diperoleh dari
transaksi dilakukan oleh bidang aset. Namun masih terdapat kelemahan yaitu tidak
adanya rekonsiliasi atas penambahan dan pengurangan asset tetap antara bagian
aset dengan bagian akuntansi.
f. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian,
Hasil pemeriksaan pada bendahara penerimaan DPKKD diketahui bahwa
pencatatan Pendapatan Asli Daerah belum dilaksanakan sesuai ketentuan yang
berlaku. Bendahara penerimaan DPKKD tidak mencatat penerimaan yang langsung
disetor ke BUD dan belum diklasifikasikan sesuai dengan akun yang tepat.
5. Pemantauan
Pemantauan adalah suatu proses penilaian kualitas kinerja struktur pengendalian intern
sepanjang waktu mencakup pemantauan berkelanjutan (on going monitoring), evaluasi
terpisah (separate evaluation), dan penyelesaian hasil audit. Pada tingkat SKPD,
Kepala SKPD melaksanakan fungsi pemantauan secara berjenjang untuk melakukan
reviu terhadap hasil kerja bawahannya. Pada tingkat top manajemen, Bupati
melakukan reviu atas pekerjaan yang dilakukan oleh para Kepala SKPD setiap
tahunnya dengan LAKIP. Fungsi pemantauan oleh satuan pengawas intern atau
Inspektorat telah dilaksanakan namun masih terkendala dengan jumlah anggaran
belanja untuk pemeriksaan yang masih minim jika dibandingkan dengan jumlah
anggaran belanja Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dan untuk menjangkau
keseluruhan satuan kerja.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pemantauan dan tindak lanjut di Kabupaten Aceh
Singkil sudah cukup baik. Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Inspektorat
Kabupaten Aceh Singkil telah menindaklanjuti 76,6% rekomendasi BPK atas
pemeriksaan Belanja Daerah TA 2004 dan 2005, Belanja Daerah TA 2007, Bantuan
Keuangan Parpol TA 2006, dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah TA
2005,2006, 2007, 2008 dan 2009.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 5 dari 23


BAB 2
HASIL PEMERIKSAAN
ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern pada Pemerintah Kabupaten


Aceh Singkil TA 2010 mengungkapkan sebanyak lima temuan pemeriksaan, dengan
rincian sebagai berikut:
1. Sistem Pengendalian Intern dan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil Belum Tertib
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran TA 2010 diketahui bahwa belanja
dianggarkan sebesar Rp322.983.148.939,00 dengan realisasi sebesar
Rp311.018.816.455,00 atau 96,30% dari anggaran. Sedangkan pendapatan
dianggarkan sebesar Rp314.317.301.347,00 dengan realisasi sebesar
Rp313.817.415.558,84 atau 99,84% dari anggaran.
Pengelolaan dan penatausahan Kas Daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil pada TA 2010 dilakukan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) yang dijabat
oleh Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD), yang
kemudian pada TA 2010 dilimpahkan wewenangnya kepada Kuasa BUD untuk
melaksanakan fungsi kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan APBK.
Berdasarkan pemeriksaan atas pengelolaan dan penatausahaan keuangan
daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil selama TA 2010 diketahui masih
terdapat kelemahan sebagai berikut:
a. Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah yang mengatur tata cara
penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan dan akuntansi, pelaporan, pengawasan
dan pertanggungjawaban keuangan daerah belum ditetapkan dalam suatu Peraturan
Kepala Daerah. Selain itu kebijakan akuntansi baru ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Aceh Singkil No.14 Tahun 2010 tanggal 13 Desember 2010 dan akan
diterapkan untuk penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Aceh Singkil
TA 2011.
b. Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Aceh Singkil masih belum dibuat dari
hasil konsolidasi laporan keuangan masing-masing SKPD.
c. Sistem Perbendaharaan Tunggal (Treasury Single Account) sebagaimana yang
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah belum berjalan sebagaimana mestinya.
Seharusnya terdapat tiga jenis rekening yang dikelola oleh BUD, yaitu rekening
operasional penerimaan, Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dan rekening
operasional pengeluaran.
d. Bendahara penerimaan tidak membuat rekapitulasi per rincian objek pajak dan
tidak melakukan rekonsiliasi dengan BUD. Jumlah pendapatan menurut catatan
pada bendahara penerimaan tidak sama dengan catatan yang ada di Bagian
Pendapatan DPKKD, BUD maupun Bagian Akuntansi. Bendahara penerimaan
tidak melakukan pencatatan terhadap penerimaan yang disetor langsung ke
rekening kas umum daerah. Pencatatan hanya dilakukan untuk penerimaan yang
disetorkan langsung kepada bendahara penerimaan.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 6 dari 23


e. Persedian di beberapa SKPD sebagai sisa penggunaan belanja barang dan jasa
tahun berjalan tidak tersaji pada neraca daerah di akhir periode.
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah:
1) Pasal 240 ayat (2) yang menyatakan bahwa Kepala SKPD sebagai entitas
akuntansi menyusun laporan keuangan SKPD yang disampaikan kepada PPKD
untuk digabung menjadi laporan keuangan pemerintah daerah.
2) Pasal 265 ayat (1) yang menyatakan bahwa SKPD menyusun dan melaporkan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara periodik yang meliputi (1)
Laporan Realisasi Anggaran SKPD; (2) Neraca SKPD; (3) Catatan atas Laporan
Keuangan SKPD.
3) Pasal 330 ayat (2) yang menyatakan bahwa peraturan daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), kepala daerah menetapkan peraturan kepala daerah
tentang sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah.
4) Pasal 189:
a) Ayat (2) Penatausahaan atas penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menggunakan buku kas umum, buku pembantu per rincian objek
penerimaan, dan buku rekapitulasi penerimaan harian
b) Ayat (5) Bendahara penerimaan pada SKPD wajib
mempertanggungjawabkan secara fungsional atas pengelolaan uang yang
menjadi tanggung jawabnya dengan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD selaku BUD paling lambat
tanggal 20 bulan berikutnya.
c) Ayat (7) PPKD selaku BUD melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas
laporan pertanggungjawaban bendahara penerimaan pada SKPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
d) Ayat (8) verifikasi, evaluasi dan analisis sebagaimana dimaksud pada ayat
(7) dilakukaan dalam rangka rekonsiliasi penerimaan
b. PSAP No 5 Paragraf 16 menyatakan pada akhir periode akuntansi, persediaan
dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik.
Kondisi tersebut mengakibatkan upaya untuk menegakkan tertib administrasi
dan disiplin dalam pengelolaan keuangan daerah belum tercapai.
Kondisi tersebut terjadi karena:
a. Bupati tidak segera membuat Peraturan tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah.
b. SKPD tidak menyusun Laporan Keuangan sesuai ketentuan.
c. BUD dalam melaksanakan tugasnya belum mempedomani ketentuan yang berlaku
dalam menerapkan Sistem Perbendaharaan Tunggal (Treasury Single Account).
d. Bendahara Penerimaan SKPD belum memahami tugasnya dalam menatausahakan
penerimaan daerah.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 7 dari 23


e. Pengurus barang selaku penanggung jawab pengelolaan barang di SKPD lalai
melaporkan persediaan pada akhir periode akuntansi.
Atas permasalahan ini Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Kepala
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah menjelaskan sebagai berikut:
a. Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sedang melakukan penyusunan sistem dan
prosedur pengelolaan keuangan daerah.
b. Mendorong SKPD untuk melakukan penyusunan laporan keuangan sesuai
ketentuan.
c. Pembentukan rekening operasional penerimaan dan pengeluaran hanya akan
menambah birokrasi dalam pengelolaan uang daerah. Tetapi Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Kekayaan Daerah akan menyederhanakan jumlah rekening kas
umum daerah dan memperbaharui nota kesepahaman dengan bank.
d. Rekonsiliasi pendapatan akan dilakukan ditahun yang akan datang.
e. Memerintahkan kepada bendahara barang SKPD agar bekerja lebih cermat dan
mencatat setiap persediaan pada akhir tahun dan melaporkannya dalam neraca
SKPD.
BPK merekomendasikan Bupati Aceh Singkil agar:
a. Segera menetapkan peraturan bupati mengenai sistem dan pengelolaan keuangan
daerah dan menerapkan kebijakan akuntansi yang telah ditetapkan sebagai dasar
penyusunan laporan keuangan.
b. Memerintahkan Kepala DPKKD supaya melakukan sosialisasi dan bimbingan
teknis kepada PPK masing-masing SKPD tentang pentingnya penyusunan laporan
SKPD sebagai bahan konsolidasi laporan keuangan pemerintah daerah.
c. Memberikan sanksi administratif kepada BUD supaya dalam melaksanakan
pengelolaan kas berpedoman pada ketentuan yang berlaku dan memerintahkan
BUD agar segera menerapkan Treasury Single Account.
d. Melalui Kepala DPKKD memerintahkan Bendahara Penerimaan, BUD dan Bagian
Akuntansi untuk melakukan rekonsilisi penerimaan dengan bidang akuntansi serta
membuat register per rincian obyek penerimaan.
e. Menginstruksikan pengurus barang di SKPD untuk melaporkan jumlah persediaan
pada akhir tahun.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 8 dari 23


2. Penatausahaan dan Pelaporan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
Belum Memadai
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menyajikan Aset Tetap TA 2010 sebesar
Rp605.440.544.539,00 atau naik sebesar Rp60.001.835.198,00 dibanding TA 2009
sebesar Rp545.438.709.341,00. Rincian lebih lengkap aset tetap TA 2010 adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1.
Perbandingan Aset Tetap TA 2010 dan 2009
No Jenis Belanja Modal 2010 (Rp) 2009 (Rp) Kenaikan (Rp)
1 2 3 4 5=3-4
1 Tanah 61.759.976.280,00 57.734.026.116,00 4.025.950.164,00
2 Peralatan dan Mesin 135.592.438.202,00 116.307.465.962,00 19.284.972.240,00
3 Gedung dan Bangunan 223.134.929.997,00 205.849.479.587,00 17.285.450.410,00
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 169.778.455.378,00 153.812.646.300,00 15.965.809.078,00
5 Aset Tetap Lainnya 15.112.848.232,00 10.507.686.732,00 4.605.161.500,00
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 61.896.450,00 1.227.404.644,00 (1.165.508.194,00)

Jumlah 605.440.544.539,00 545.438.709.341,00 60.001.835.198,00


Sumber: Laporan bagian akuntansi dan pelaporan
Hasil pemeriksaan secara sampling atas dokumen Kartu Inventaris Barang
(KIB) diketahui bahwa penatausahaan dan pelaporan aset tetap pada SKPD di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kebijakan dalam penyajian aset tetap dalam laporan keuangan TA 2010 adalah
bahwa aset tetap TA 2010 merupakan penjumlahan aset tetap TA 2009 ditambah
dengan belanja modal TA 2010. Prosedur analitis atas pengujian penambahan aset
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2.
Pengujian Prosedur Analitis Aset Tetap
Saldo Akhir
Aset Reklas dari KDP Realisasi Belanja Reklas jadi Saldo Menurut
31-12-2009 (Rp) Seharusnya 31- Selisih
Tetap (+/-) 2009 (Rp) Modal TA 2010 KDP (+/-) 2010 Laporan Keuangan
12-2010
1 2 3 4 5 6=2+3+4+5 7 8=6-7
Tanah 57.734.026.116,00 4.025.950.164,00 61.759.976.280,00 61.759.976.280,00 -

Peralatan
116.307.465.962,00 19.284.972.240,00 135.592.438.202,00 135.592.438.202,00 -
dan Mesin

Gedung
dan 205.849.479.587,00 175.850.000,00 17.071.600.410,00 (61.896.450,00) 223.035.033.547,00 223.134.929.997,00 (99.896.450,00)
bangunan

Jalan,
Irigasi dan 153.812.646.300,00 1.051.554.644,00 14.876.254.434,00 169.740.455.378,00 169.778.455.378,00 (38.000.000,00)
Jaringan

Aset Tetap
10.507.686.732,00 4.605.161.500,00 15.112,848.232,00 15.112.848.232,00 -
Lainnya

Konstruksi
Dalam 1.227.404.644,00 (1.227.404.644,00) - 61.896.450,00 61.896.450,00 61.896.450,00 -
Pengerjaan

Jumlah 545.438.709.341,00 - 59.863.938.748,00 - 605.302.648.089,00 605.440.544.539,00 (137.896.450,00)

Sumber: KIB
Lebih saji senilai Rp137.896.450,00 tersebut merupakan kesalahan dalam
penjumlahan kesamping dan kebawah, dan telah diusulkan untuk dikoreksi.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 9 dari 23


b. Hasil reviu atas KIB SKPD diketahui bahwa KIB yang disusun belum
mengintegrasikan seluruh aset tetap sampai dengan tahun 2010. KIB disusun
secara parsial pertahun. Hasil pemeriksaan atas rekapitulasi aset tetap yang disusun
berdasarkan KIB oleh Bidang Kekayaan Daerah, dapat dijelaskan dalam tabel
berikut:
Tabel 2.3.
Rekapitulasi Aset Tetap Berdasarkan KIB
Aset Tetap Versi Aset Tetap Versi
No Jenis Belanja Modal Akuntasi dan Kekayaan Daerah Selisih (Rp)
Pelaporan (Rp) (KIB) (Rp)
1 2 3 4 5=3-4
1 Tanah 61.759.976.280,00 61.692.476.280,00 67.500.000,00
2 Peralatan dan Mesin 135.592.438.202,00 141.215.542.104,00 (5.623.103.902,00)
3 Gedung dan Bangunan 223.134.929.997,00 245.901.942.827,00 (22.767.012.830,00)
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 169.778.455.378,00 186.388.546.187,00 (16.610.090.809,00)
5 Aset Tetap Lainnya 15.112.848.232,00 15.735.234.732,00 (622.386.500,00)
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 61.896.450,00 61.896.450,00 -

Jumlah 605.440.544.539,00 650.995.638.580,00 (45.555.094.041,00)


Sumber: Laporan bagian akuntansi dan Pelaporan dan KIB
Perbedaan kumulatif sebesar Rp45.555.094.041,00 tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain:
1) Belanja barang dan jasa yang dapat diatribusikan atas perolehan aset tetap
berupa belanja jasa konsultansi perencanaan dan konsultansi pengawasan
sebesar Rp3.554.261.200,00 belum menambah nilai aset. Hal ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan kebijakan kapitalisasi tersebut belum dilaksanakan secara
konsisten.
2) Terdapat barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah
berupa hibah minimal senilai Rp48.813.057.298,00 yang berasal dari otonomi
khusus belum tercatat pada Neraca/KIB.
3) Belum semua perolehan aset dilengkapi dengan berita acara serah terima.
4) Terdapat aset yang masih tercatat di Neraca namun telah diserahkan kepada
pihak lain senilai Rp3.738.129.672,00, yang merupakan pengadaan aset
berasal dari belanja modal Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil TA 2010.
5) Terdapat kesalahan dalam penganggaran belanja modal yang seharusnya tidak
dicatat sebagai penambah aset tetap, tetapi dicatat sebagai persediaan minimal
senilai Rp177.916.144,00 terdiri atas:
a) Pembersihan alur Sungai Bengkolan ke Banda Motor Singkil senilai
Rp19.950.000,00.
b) Pembersihan alur Sungai Desa Balohan senilai Rp19.950.000,00.
c) Pembersihan alur Sungai DAS ke Bangkolan senilai Rp59.800.000,00.
d) Pembersihan alur Sungai Banda sampai Kuala Baru senilai
Rp69.800.000,00.
e) Belanja pemeliharaan papan DUK senilai Rp2.500.000,00
f) Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran hewan senilai
Rp5.916.144,00.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 10 dari 23


Rekapitulasi aset tetap yang disusun berdasarkan KIB tersebut diperoleh BPK pada
minggu terakhir pemeriksaan lapangan, sehingga BPK tidak dapat melakukan
pengujian yang memadai atas dokumen tersebut.
Sebagaimana dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa kebijakan penyajian aset
tetap dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil TA 2010
adalah nilai aset TA 2009 ditambah dengan belanja modal TA 2010 sehingga
Pemerintah Kabupaten Singkil belum mempertimbangkan dampak dari faktor-
faktor diatas.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah menyusun kebijakan akuntansi dengan
Peraturan Bupati Aceh Singkil Nomor 14 Tahun 2010 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil yang antara lain telah
mengatur tentang capitalization threshold tetapi kebijakan akuntansi tersebut baru
akan diberlakukan pada TA 2011.
c. Dalam LHP BPK Nomor 2.B/LHP/XVII.BAC/04/2010 tanggal 27 April 2010
antara lain mengungkap bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil memperoleh
aset tetap yang diserahterimakan pengelolaannya oleh BRR NAD-Nias pada tahun
2008 kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sesuai dengan Berita Acara
Serah Terima Pengelolaan Nomor 0267/BP.BRR.03.3/BASP/XI/2008 tanggal 26
Nopember 2008 senilai Rp116.269.236.950,00.
Sampai dengan pemeriksaan berakhir tanggal 8 Mei 2011 Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil belum melakukan tindak lanjut yang memadai untuk pencatatan aset
tersebut.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan Pasal 3 ayat (1) yang menyatakan bahwa PSAP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dapat dilengkapi dengan IPSAP dan/atau Buletin
Teknis, Buletin Teknis Nomor 9 Tahun 2010 tentang Akuntansi Aset Tetap yang
antara lain menyatakan bahwa :
1) Pengadaan tanah pemerintah yang sejak semula dimaksudkan untuk diserahkan
kepada pihak lain tidak disajikan sebagai aset tetap tanah, melainkan disajikan
sebagai persediaan
2) Peralatan dan mesin yang diperoleh dan yang dimaksudkan akan diserahkan
kepada pihak lain, tidak dapat dikelompokkan dalam aset tetap Peralatan dan
Mesin, tapi dikelompokkan kepada aset persediaan.
3) Gedung dan bangunan yang dibangun oleh pemerintah, namun dengan maksud
akan diserahkan kepada masyarakat, seperti rumah yang akan diserahkan
kepada para transmigrans, maka rumah tersebut tidak dapat dikelompokkan
sebagai “Gedung dan Bangunan”, melainkan disajikan sebagai “Persediaan.”
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah :
1) Pasal 28 ayat (3) menyatakan bahwa Pembantu Pengelola menghimpun laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi Laporan Barang Milik Daerah
(LBMD).

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 11 dari 23


2) Pasal 29 ayat (1) menyatakan bahwa Laporan Barang Milik Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3), digunakan sebagai bahan untuk
menyusun Neraca Pemerintah Daerah.
c. Qanun Pemerintah Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengalokasian
Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi dan Penggunaan Dana Otonomi
Khusus Pasal 15 Ayat (2) menyatakan bahwa Semua kekayaan/aset yang timbul
dari pelaksanaan program dan kegiatan yang dananya bersumber dari Tambahan
Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi dan Dana Otonomi Khusus yang
merupakan urusan atau kewenangan Kabupaten/Kota diserahkan dalam bentuk
hibah menjadi kekayaan/aset dan dicatat dalam daftar inventaris Pemerintah
Kabupaten/Kota yang bersangkutan
Kondisi tersebut mengakibatkan nilai aset tetap yang disajikan dalam laporan
keuangan belum mencerminkan nilai yang sewajarnya.
Kondisi tersebut terjadi karena tidak terdapat mekanisme rekonsiliasi yang
memadai atas penambahan dan pengurangan aset tetap antara Pengurus Barang,
Bidang Kekayaan Daerah dan Unit Akuntansi dan Pelaporan dalam Penyusunan
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Kepala Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Kekayaan Daerah menjelaskan sebagai berikut:
a. Akan melakukan koreksi atas kesalahan penjumlahan kesamping dan kebawah
dalam untuk aset tetap
b. Terhadap perbedaan aset tetap di neraca dengan KIB, Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil akan melakukan hal sebagai berikut :
1) Melakukan penganggaran belanja modal sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku dengan memperhatikan capitalization threshold.
2) Mengupayakan berita acara serah terima aset yang diperoleh dari otonomi
khusus dan mencatat sebagai aset daerah.
c. Melengkapi berita acara serah terima aset yang diserahkan kepada pihak lain dan
menghapus dari aset daerah.
BPK merekomendasikan Bupati Aceh Singkil agar:
a. Segera membentuk tim inventarisasi untuk melaksanakan sensus aset secara
menyeluruh sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Melalui Kepala DPKKD memerintahkan pengurus barang, Kepala Bidang
Kekayaan Daerah dan unit akuntansi dan pelaporan untuk melaksanakan
penatausahaan dan rekonsiliasi aset tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. Memerintahkan Kepala DPKKD untuk menyusun SOP atas pengelolaan aset
daerah.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 12 dari 23


3. Pengeluaran Tidak Bersifat Wajib dan Mengikat Sebesar Rp396.645.000,00 pada
SKPD Sekretariat Dewan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Mendahului
Pengesahan APBK
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Singkil TA 2010
ditetapkan berdasarkan Qanun Aceh Singkil Nomor 01 Tahun 2010 tanggal 19 Maret
2010 dan selanjutnya ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Aceh Singkil Nomor
04 Tahun 2010 tanggal 22 Maret 2010 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan
Belanja Kabupaten TA 2010.
Hasil pemeriksaan terhadap proses penetapan APBK Kabupaten Aceh Singkil
menunjukan APBK Kabupaten Aceh Singkil ditetapkan dengan Qanun Aceh Singkil
Nomor 01 Tahun 2010 tanggal 19 Maret 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Kabupaten TA 2010. Penjabaran APBK 2010 ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Aceh Singkil Nomor 04 Tahun 2010 tanggal 22 Maret 2010 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten TA 2010. Dari tanggal penetapan
APBK dan pejabaran APBK tersebut dapat disimpulkan bahwa APBK TA 2010
terlambat ditetapkan.
Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik terhadap Buku Kas Umum (BKU)
dan dokumen pertanggungjawaban pada Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Sekretariat Dewan diketahui bahwa pengeluaran daerah
sebesar Rp396.645.000,00 dilaksanakan sebelum pengesahan APBK Aceh Singkil TA
2010 dan pengeluaran tersebut dipergunakan diluar keperluan pembayaran biaya-biaya
yang bersifat mendesak dan tetap, yaitu:
a. Kegiatan peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRK sebesar
Rp278.450.000,00.
b. Kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis pimpinan dan anggota DPRK sebesar
Rp118.195.000,00.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah:
a. Pasal 105 huruf A,
1) Ayat (1) menyatakan bahwa dalam hal penetapan APBD mengalami
keterlambatan kepala daerah melaksanakan pengeluaran setiap bulan setinggi-
tingginya sebesar seperduabelas APBD tahun anggaran sebelumnya.
2) Ayat (2) menyatakan bahwa pengeluaran setinggi-tingginya untuk keperluan
setiap bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibatasi hanya untuk belanja
yang bersifat tetap seperti belanja pegawai, layanan jasa dan keperluan kantor
sehari-hari.
b. Pasal 106:
1) Ayat (1) menyatakan bahwa apabila DPRD sampai batas waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 104 ayat (2) tidak menetapkan persetujuan bersama
dengan kepala daerah terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD,
kepala daerah melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka
APBD tahun anggaran sebelumnya untuk membiayai keperluan setiap bulan.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 13 dari 23


2) Ayat (2) menyatakan bahwa pengeluaran setinggi-tingginya untuk keperluan
setiap bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan untuk belanja
yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib.
3) Ayat (3) menyatakan bahwa belanja yang bersifat mengikat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) merupakan belanja yang dibutuhkan secara terus
menerus dan harus dialokasikan oleh pemerintah daerah dengan jumlah yang
cukup untuk keperluan setiap bulan dalam tahun anggaran yang bersangkutan,
seperti belanja pegawai, belanja barang dan jasa.
4) Ayat (4) menyatakan bahwa belanja yang bersifat wajib adalah belanja untuk
terjaminnya kelangsungan pemenuhan pendanaan pelayanan dasar masyarakat
antara lain pendidikan dan kesehatan dan/atau melaksanakan kewajiban kepada
fihak ketiga.
Kondisi tersebut mengakibatkan tidak terciptanya disiplin anggaran dan
terbukanya peluang penyalahgunaan dana APBK Aceh Singkil TA 2010 sebesar
Rp396.645.000,00.
Kondisi tersebut terjadi karena:
a. Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan Panitia Anggaran Legislatif dalam
menyusun dan menetapkan APBK Aceh Singkil TA 2010 terlambat.
b. Bendahara Pengeluaran Sekretariat Dewan terkait dalam melakukan pembayaran
atas beban belanja daerah tidak mengikuti ketentuan yang berlaku.
c. Pengawasan dan pengendalian Sekretaris Dewan selaku atasan langsung Bendahara
Pengeluaran lemah dalam menyetujui pembayaran belanja.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Sekretaris DPRK menjelaskan
bahwa penggunaan Uang Muka Kerja untuk keperluan bimbingan teknis dan
peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRK dilakukan karena keterlambatan
penyelesaian APBK. Untuk kedepan, uang muka kerja akan digunakan untuk pos
belanja yang bersifat wajib dan mengikat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BPK merekomendasikan Bupati Aceh Singkil agar:
a. Bersama-sama dengan DPRK mengupayakan dengan sungguh-sungguh untuk
berusaha menyusun dan mengesahkan APBK secara tepat waktu.
b. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada Bendahara Pengeluaran
Sekretariat Dewan yang melakukan pembayaran mendahului pengesahan APBK.
c. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada Sekretaris Dewan untuk
meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan anggaran.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 14 dari 23


4. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran Terlambat Disetor Sebesar
Rp541.115.860,00 dan Belum Disetor Sebesar Rp10.265.000,00
Pada TA 2010 Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menganggarkan belanja
daerah sebesar Rp322.983.148.939,00 dengan realisasi sebesar Rp311.018.816.455,00
atau 96,3% dari anggaran. Dari realisasi tersebut, diantaranya direalisasikan dengan
SP2D Uang Persediaan (UP) sebesar Rp6.844.831.786,00, SP2D Ganti Uang
Persediaan (GU) sebesar Rp26.924.984.349,00 dan SP2D Tambahan Uang Persediaan
(TU) sebesar Rp8.906.030.681,00. SP2D UP, GU dan TU telah
dipertanggungjawabkan sebesar Rp42.111.321.469,00, dengan demikian sisa UP yang
harus dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran SKPD sebesar
Rp564.525.347,00. Sisa UP tersebut telah disetorkan ke Kas Daerah sebesar
Rp111.286.894,00 sehingga sisa UP TA 2010 yang belum disetor ke Kas Daerah per
31 Desember 2010 sebesar Rp453.238.453,00. Selain itu masih terdapat kelebihan
pembayaran SP2D LS dari pengesahan SPJ-nya pada 15 SKPD sebesar
Rp82.490.525,00 sehingga jumlah uang yang ada di Bendahara Pengeluaran per 31
Desember 2010 sebesar Rp535.728.978,00 (Rp453.238.453,00 +
Rp82.490.525,00)(rincian lihat lampiran 1).
Hasil pemeriksaan atas dokumen pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
diketahui bahwa sisa Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2010 sebesar
Rp551.380.860,00 (Rp535.728.978,00 + Rp15.651.882,00), terdiri atas sisa Kas di
Bendahara Pengeluaran TA 2010 sebesar Rp535.728.978,00 dan sisa Kas di
Bendahara Pengeluaran TA 2009 sebesar Rp15.651.882,00
Pemeriksaan selanjutnya atas bukti setoran bank pada Bendahara Pengeluaran
terhadap sisa Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2010 sebesar
Rp551.380.860,00 diketahui bahwa sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2010
sebesar Rp535.728.978,00dan Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2009 sebesar
Rp5.386.882,00 terlambat disetor ke Kas Daerah dengan keterlambatan penyetoran
berkisar antara tiga sampai dengan 520 hari terhitung sejak tanggal 31 Desember 2009
sampai dengan tanggal 6 Juni 2011 dan pada satu SKPD belum disetor ke Kas Daerah
sampai dengan terbitnya laporan sebesar Rp10.265.000,00, dengan penjelasan sebagai
berikut:
a. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2010 terlambat setor sebesar
Rp535.728.978,00
Tabel 2.4.
Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2010 Terlambat Setor
Tanggal
Keterlambatan
harusnya
No SKPD Jumlah Tanggal Penyetoran (hari)
disetor
1 2 3 4 5 6
1 Dinas Pendidikan 12.057.500,00 31 Des 2010 3 Jan s.d. 8 Feb 2011 3 s.d. 8
2 Dinas Kesehatan 137.046.602,00 31 Des 2010 3 Jan s.d. 25 Feb 2011 3 s.d. 56
3 RSUD Aceh Singkil 6.430.000,00 31 Des 2010 27 Jan 2011 27
4 Dinas Pekerjaan Umum 113.795.845,00 31 Des 2010 11 Feb 2011 42
5 BAPPEDA 4.174.025,00 31 Des 2010 28 Jan s.d. 9 Feb 2011 28 s.d. 40
6 Dinas Perhubungan & Informatika 2.000.000,00 31 Des 2010 25 Jan 2011 25

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 15 dari 23


1 2 3 4 5 6
7 Bapedalda 212.786,00 31 Des 2010 25 Jan 2011 25
8 BPPKS 1.000.000,00 31 Des 2010 17 Jan 2011 17
9 Dinas Sosial, Tenaga kerja & Transmigrasi 4.104.451,00 31 Des 2010 23 Feb 2011 54
10 Badan Kesbang & Linmas 746.563,00 31 Des 2010 25 Feb s.d. 28 Feb 2011 56 s.d. 59
11 Kantor Satpol PP, WH, & Pemadam 4.350.000,00 31 Des 2010 2 s.d. 3 Mei 2011 122 s.d. 123
12 Kebakaran
Sekretariat Daerah 127.096.288,00 31 Des 2010 1 Feb s.d. 16 Mar 2011 32 s.d. 75
13 Sekretariat DPRK 50.410.403,00 31 Des 2010 19 Jan s.d. 14 Feb 2011 19 s.d. 45
14 DPKKD 2.868.225,00 31 Des 2010 10 Feb s.d. 10 Mar 2011 41 s.d. 69
15 BKPP 37.594.489,00 31 Des 2010 21 Jan 2011 21
16 Kecamatan Singkil 1.000.000,00 31 Des 2010 18 Jan 2011 18
17 Kecamatan Pulau Banyak 248.300,00 31 Des 2010 3 Jan 2011 3
18 Kecamatan Kuta Baharu 250.200,00 31 Des 2010 31 Jan 2011 31
19 Kecamatan Singkohor 622.825,00 31 Des 2010 1 Jun 2011 151
20 Kecamatan Suro 350.000,00 31 Des 2010 2 Feb 2011 33
21 Kecamatan Kuala Baru 1.800.000,00 31 Des 2010 1 Jun 2011 151
22 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 500.000,00 31 Des 2010 3 Jan 2011 3
23 BPPKP 12.754.191,00 31 Des 2010 21 Feb 2011 52
24 Dinas Perindustrian, Perdagangan, 14.316.285,00 31 Des 2010 26 Jan s.d. 14 Feb 2011 26 s.d. 45
Koperasi & UKM
Jumlah 535.728.978,00
Sumber: Bukti setoran bank
b. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2009 terlambat disetor sebesar
Rp5.386.882,00
Tabel 2.5.
Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2009 Terlambat Setor
Tanggal
Tanggal Keterlambatan
harusnya
No SKPD Jumlah Penyetoran (hari)
disetor
1 2 3 4 5 6
1 Dinas Perhubungan & Informatika 494.000,00 31 Des 2009 8 Apr 2011 462
2 Kecamatan Singkohor 756.882,00 31 Des 2009 1 Jun 2011 515
3 Kecamatan Kuala Baru 62.500,00 31 Des 2009 6 Jun 2011 520
4 Dinas Kehutanan & Perkebunan 1.675.000,00 31 Des 2009 11 Apr 2011 465
5 Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga 2.398.500,00 31 Des 2009 5 Apr 2011 459
Jumlah 5.386.882,00
Sumber: Bukti setoran bank
c. Sisa UP belum setor sebesar Rp10.265.000,00 pada Badan Kesbang dan Linmas
merupakan sisa UP TA 2009. Kondisi tersebut telah diungkapkan pada tahun
sebelumnya sebagaimana yang tercantum dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK
dan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dan Tim Penyelesaian Kerugian Daerah
(TPKD) belum memproses penyelesaian melalui mekanisme tuntutan ganti rugi
kepada Bendahara Pengeluaran atau pihak terkait.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 220 ayat (8) yang menyatakan untuk tertib

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 16 dari 23


laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun anggaran, pertanggungjawaban
pengeluaran dana bulan Desember disampaikan paling lambat tanggal 31
Desember.
b. Surat Keputusan Bupati Aceh Singkil Nomor 126/2009 tentang Penetapan Tim
Penyelesaian Kerugian Negara (TPKN) Kabupaten Aceh Singkil yang menyatakan
bahwa salah satu tugas tim adalah menyelesaikan kerugian negara melalui Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM).
Kondisi tersebut mengakibatkan:
a. Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2010 Rp541.115.860,00
(Rp535.728.978,00+Rp5.386.882,00) tidak dapat segera dimanfaatkan untuk
membiayai pengeluaran daerah dan berpeluang terjadinya penyalahgunaan.
b. Indikasi kerugian daerah sebesar Rp10.265.000,00 dari sisa UP yang tidak disetor.
Kondisi tersebut terjadi karena:
a. Bendahara Pengeluaran pada masing-masing SKPD lalai
mempertanggungjawabkan sisa UP/TUP.
b. Kepala SKPD sebagai atasan langsung Bendahara Pengeluaran dan BUD lemah
dalam melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pertanggungjawaban
sisa UP oleh Bendahara Pengeluaran.
c. Tim Penyelesaian Kerugian Daerah (TKPD) belum melaksanakan tugas dan
fungsinya menyelesaikan kerugian negara melalui Surat Keterangan Tanggung
Jawab Mutlak (SKTJM).
Atas permasalahan ini Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Kepala
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah menjelaskan bahwa Bupati Aceh
Singkil telah mengeluarkan surat edaran untuk SKPD tentang langkah-langkah yang
harus diambil agar penyetoran sisa UP/TU dapat dilakukan paling lambat 31
Desember 2010. Akan tetapi keterlambatan penetapan APBK Perubahan TA 2010
menyebabkan keterlambatan penyelesaian program dan kegiatan sekaligus
perhitungan sisa UP/ TU. Untuk kedepan, upaya pengawasan dan pengendalian akan
tetap dilakukan atas keterlambatan penyetoran sisa UP tersebut.
BPK merekomendasikan Bupati Aceh Singkil agar:
a. Menginstruksikan para Kepala SKPD yang bersangkutan supaya memberikan
sanksi administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada Bendahara Pengeluaran TA 2010
atas kelalaiannya dalam menyetorkan dan mempertanggungjawabkan UP tepat
waktu pada akhir tahun maksimal hingga tanggal 31 Desember tahun
bersangkutan.
b. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada Kepala SKPD yang
bersangkutan dan menginstruksikan supaya lebih meningkatkan pengawasan dan
pengendalian terhadap pertanggungjawaban dan penyetoran UP oleh Bendahara
Pengeluaran.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 17 dari 23


c. Memerintahkan TKPD supaya segera memproses penyelesaian terjadinya indikasi
kerugian daerah sebesar Rp10.265.000,00 terhadap bendahara/pihak terkait.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 18 dari 23


5. Penganggaran Belanja Modal pada Beberapa Kegiatan di Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Tidak Sesuai
Ketentuan
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menyajikan anggaran Belanja Modal TA
2010 sebesar Rp63.720.968.3228,00 dengan realisasi sebesar Rp59.863..938.748,00
atau sebesar 93,94% dari anggaran, dengan rincian:
Tabel 2.6.
Rincian Belanja Modal
No Jenis Belanja Modal Anggaran Realisasi Selisih %
1 2 3 4 5 6
1 Belanja Tanah 4.155.588.000,00 4.025.950.164,00 129.637.836,00 96,88
2 Belanja Peralatan dan Mesin 22.661.139.498,00 19.284.972.240,00 3.376.167.258,00 85,10
3 Belanja Gedung dan Bangunan 17.139.644.360,00 17.071.600.410,00 68.043.950,00 99,60
4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 15.063.980.466,00 14.876.254.434,00 187.726.032,00 97,96
5 Belanja Aset Tetap Lainnya 4.700.616.004,00 4.605.161.500,00 95.454.504,00 97,96

Jumlah 63.720.968.328,00 59.863.938.748,00 3.857.029.580,00 93,94


Sumber: Laporan realisasi anggaran
Berdasarkan pemeriksaan secara sampling atas penganggaran belanja modal
pada beberapa kegiatan di SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
diketahui bahwa terdapat kesalahan penganggaran belanja modal sebesar
Rp4.485.044.342,00 terdiri atas:
a. Penganggaran belanja modal peralatan kantor tidak dianggarkan dalam satu
kegiatan
Hasil reviu secara sampling atas penganggaran belanja modal pada beberapa
kegiatan di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan diketahui terdapat belanja modal
peralatan kantor berupa pengadaan printer senilai Rp5.250.000,00 tidak
dianggarkan dalam satu kegiatan tertentu, dengan rincian:
Tabel 2.7.
Belanja Modal Tidak Dalam Satu Kegiatan
No Nama Kegiatan Realisasi (Rp) Item Belanja Modal Realisasi (Rp)
Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan
1 132.291.550,00 Pengadaan printer 1.750.000,00
dan produktivitas lahan tidur
2 Pengembangan infrastruktur pertanian 1.433.613.167,00 Pengadaan printer 1.750.000,00
Penyediaan sarana produksi pertanian/
3 553.003.600,00 Pengadaan printer 1.750.000,00
perkebunan
Jumlah 5.250.000,00
Sumber: Laporan realisasi fisik dan keuangan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan
b. Ketidaktepatan penganggaran suatu kegiatan sebagai belanja modal
Hasil reviu atas beberapa kegiatan di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan serta
Dinas Kehutanan dan Perkebunan diketahui terdapat kegiatan pembangunan jalan
produksi di atas lahan masyarakat. Konstruksi jalan dimaksud adalah urugan dari
sirtu terpilih untuk pondasi jalan. Selain untuk jalan, juga terdapat kegiatan
pembuatan saluran irigasi di lahan perkebunan masyarakat, berupa galian parit
antar kebun, seharusnya kegiatan-kegiatan tersebut dianggarkan dalam belanja
hibah. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 19 dari 23


Tabel 2.8.
Kegiatan yang Tidak Tepat Sebagai Belanja Modal
No Nama Kegiatan Realisasi Item Belanja Modal Realisasi (Rp) SKPD
1 Pengembangan Pengadaan konstruksi jalan 441.930.000,00
Dinas Pertanian dan
infrastruktur pertanian 1.433.613.167,00
Pembangunan parit/ tali air 437.607.534,00 Tanaman Pangan

2 Pengembangan Konstruksi jalan 253.260.000,00


pertanian pada lahan Dinas Kehutanan
651.606.000,00
kering Pembangunan parit/ tali air 310.896.000,00 dan Perkebunan

Jumlah 1.443.693.534,00
Sumber: Laporan realisasi fisik dan keuangan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan dan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
c. Penganggaran belanja modal untuk pengadaan barang modal yang diserahkan
kepada pihak lain
Hasil reviu secara sampling atas pengadaan beberapa peralatan dan mesin diketahui
terdapat beberapa kegiatan pengadaan barang modal yang diperuntukkan bagi
pihak lain sebesar Rp312.860.000,00, yaitu:
Tabel 2.9.
Belanja Modal yang Diserahkan Pihak Lain
Nilai Barang Modal
No Uraian Kegiatan Yang Diserahkan Penerima Barang SKPD
(Rp)
1 Penyediaan peralatan dan Perlengkapan 17.960.000,00 Mesjid Dinas Syariat Islam
Kantor-Kereta Jenazah
2 Pengadaan sarana dan prasarana 57.300.000,00 Kelompok Tani Dinas Kehutanan
pertanian/ perkebunan tepat guna – dan Perkebunan
Gerobak sorong dan dodos
3 Pengadaan Mesin Speedboat Polres Aceh 237.600.000,00 Polres Aceh Singkil Setdakab
Singkil
Jumlah 312.860.000,00

Sumber: Laporan realisasi fisik dan keuangan Dinas Syariat Islam, Dinas Pertanian dan
Tanaman Pangan dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan
d. Penganggaran belanja perencanaan dan pengawasan tidak menambah/diatribusikan
ke belanja modal/aset
Hasil reviu atas penganggaran item belanja modal diketahui bahwa belanja modal
dianggarkan hanya sebesar harga perolehan dari aset yang bersangkutan. Biaya-
biaya lain terkait perolehan aset tetap tersebut yang dapat diatribusikan secara
langsung tidak termasuk dalam anggaran belanja modal, antara lain adalah belanja
jasa konsultansi perencanaan sebesar Rp2.723.240.808,00 dan belanja jasa
konsultansi pengawasan yang dianggarkan sebagai belanja barang dan jasa sebesar
Rp831.020.392,00, dengan rincian:
Tabel 2.10.
Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan dan Pengawasan
Realisasi Belanja Jasa Realisasi Belanja Jasa
Kode
No SKPD Konsultansi Konsultansi
SKPD
Perencanaan (Rp) Pengawasan (Rp)
1 2 3 4 5
1 1.01.01 Dinas Pendidikan 94.000.000,00 70.500.000,00
2 1.02.01 Dinas Kesehatan 291.500.000,00 152.850.000,00
3 1.03.01 Dinas Pekerjaan Umum 1.508.258.548,00 171.650.000,00

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 20 dari 23


1 2 3 4 5
4 1.07.01 Dinas Perhubungan dan Informatika 28.800.000,00 21.800.000,00
5 1.08.01 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 12.520.000,00 9.390.000,00
6 1.10.01 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 7.000.000,00 5.250.000,00
7 1.12.01 Dinas Syariat Islam 12.936.200,00 9.702.100,00
8 1.13.01 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 107.750.000,00 0,00
9 1.20.03 Sekretariat Daerah 126.500.000,00 117.100.000,00
10 1.20.04 Sekretariat Dewan 58.500.000,00 44.000.000,00
11 1.20.05 Dinas Pengelolaan Keuangan 19.300.000,00 14.500.000,00
12 1.20.07 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 9.780.000,00 7.210.000,00
13 2.01.01 Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan 229.265.000,00 42.922.000,00
14 2.01.02 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 41.750.000,00 31.300.000,00
15 2.01.03 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 24.693.460,00 18.520.242,00
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan 41.137.600,00 30.837.050,00
16 2.01.04
Pangan
17 2.05.01 Dinas Kelautan dan Perikanan 62.950.000,00 47.500.000,00
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Usaha 46.600.000,00 35.989.000,00
18 2.07.01
Kecil Menengan

Jumlah 2.723.240.808,00 831.020.392,00

Sumber: Laporan realisasi anggaran


Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan Pasal 3 ayat (1) yang menyatakan bahwa PSAP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dapat dilengkapi dengan IPSAP dan/atau Buletin
Teknis, Buletin Teknis Nomor 9 Tahun 2010 tentang Akuntansi Aset Tetap yang
diantaranya menyatakan bahwa :
1) Pengadaan tanah pemerintah yang sejak semula dimaksudkan untuk diserahkan
kepada pihak lain tidak disajikan sebagai aset tetap tanah, melainkan disajikan
sebagai persediaan.
2) Peralatan dan mesin yang diperoleh dan yang dimaksudkan akan diserahkan
kepada pihak lain, tidak dapat dikelompokkan dalam aset tetap Peralatan dan
Mesin, tapi dikelompokkan kepada aset persediaan.
3) Gedung dan bangunan yang dibangun oleh pemerintah, namun dengan maksud
akan diserahkan kepada masyarakat, seperti rumah yang akan diserahkan
kepada para transmigrans, maka rumah tersebut tidak dapat dikelompokkan
sebagai “Gedung dan Bangunan”, melainkan disajikan sebagai “Persediaan.”
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah TA 2010, Lampiran Angka
II.2.b.5) yang menyatakan bahwa :
1) Dalam menetapkan anggaran untuk pengadaan barang inventaris agar dilakukan
secara selektif sesuai kebutuhan masing-masing SKPD. Oleh karena itu
sebelum merencanakan anggaran terlebih dahulu dilakukan evaluasi dan
pengkajian terhadap barang-barang inventaris yang tersedia baik dari segi
kondisi maupun umur ekonomisnya;

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 21 dari 23


2) Penganggaran belanja modal tidak hanya sebesar harga beli/bangun aset tetap,
tetapi harus ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/
pembangunan aset tetap tersebut sampai siap digunakan
Kondisi tersebut mengakibatkan nilai aset tetap yang diperoleh dari belanja
modal tersebut belum mencerminkan nilai perolehan aset yang sebenarnya.
Kondisi tersebut terjadi karena Tim Anggaran Pemerintah Daerah(TAPD)
tidak memahami kebijakan akuntansi yang seharusnya diperlakukan dalam
penganggaran belanja modal.
Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah menjelaskan
bahwa kesalahan dalam penempatan kode rekening pada beberapa kegiatan di SKPD
disebabkan oleh masih lemahnya SDM bagian program masing-masing SKPD. Untuk
kedepan, asistensi dari TAPD akan terus ditingkatkan dalam proses penyusunan
anggaran SKPD akan terus ditingkatkan.
BPK merekomendasikan Bupati Aceh Singkil agar menginstuksikan kepada
TAPD supaya dalam menganggarkan belanja hibah dan belanja modal selalu
mempedomani kebijakan akuntansi yang terkait.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 22 dari 23


BAB 3
HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN ATAS

SISTEM PENGENDALIAN INTERN


TAHUN ANGGARAN 2004 – 2009
Dalam rangka pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil Tahun Anggaran (TA) 2010, BPK RI memantau tindak lanjut Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil TA 2004 – 2009. Sesuai dengan Pasal 20 UU
Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara, pelaksanaan tindak lanjut menjadi tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil dan DPRK.
Pemantauan atas tindak lanjut Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil terhadap
temuan tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
Tabel 3.1
Rincian Tindak Lanjut
Status Pemantauan Tindak Lanjut
Jumlah Jumlah Belum
No Objek Yang Diperiksa Sesuai
Temuan Rekomendasi sesuai/dalam Belum
dengan
proses tindak ditindaklanjuti
Rekomendasi
lanjut
1 LKPD TA 2005 0 0 0 0 0
2 LKPD TA 2006 0 0 0 0 0
3 LKPD TA 2007 3 8 8 0 0
4 LKPD TA 2008 5 15 12 1 2
5 LKPD TA 2009 8 35 26 6 3
JUMLAH 16 58 46 7 5

Rincian dari temuan terdapat di lampiran 2.


Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil belum menindaklanjuti seluruh rekomendasi
yang diajukan BPK. Dari 58 rekomendasi, yang telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi
sebanyak 46, yang belum sesuai rekomendasi sebanyak 7, dan yang belum ditindaklanjuti
sebanyak 5. Rekomendasi yang belum ditindaklanjuti terkait dengan temuan sebagai
berikut:
1. Penyusunan APBD TA 2008 terlambat dan pengeluaran yang mendahului
pengesahan APBD TA 2008 sebesar Rp778.901.775,00 sehingga melanggar prinsip-
prinsip disiplin anggaran dan membuka peluang terjadinya penyalahgunaan.
2. Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil yang diserahkan ke Pemko
Subulussalam belum diserahterimakan sehingga Aset Tetap Pemerintah Aceh
Singkil yang dilimpahkan ke Pemko Subulussalam sebesar Rp111.567.356.121,00
masih tercatat di Neraca per 31 Desember 2008.
3. Mekanisme Pengelolaan PAD Aceh Singkil TA 2009 pada empat SKPD tidak sesuai
dengan ketentuan.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 23 dari 23


Lampiran 1
Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2010

Sisa UP, GU & TU Sisa UP, GU, & TU


yang harus yang belum Kas di Bendahara
Jumlah SP2D Pengambalian di Sisa LS per 31
No SKPD SP2D UP SP2D GU SP2D TU SPJ UP, GU & TU dipertanggungjawabka dipertanggungjawab Pengeluaran per 31
UP,GU & TU TA 2010 Desember 2010
n Bendahara kan per 31 Desember Desember 2010
Pengeluaran 2010

1 2 3 4 5 6=3+4+5 7 8=6-7 9 10=8-9 11 12=10+11


1 Dinas Pendidikan 296,090,027.00 2,198,335,100.00 949,800,000.00 3,444,225,127.00 3,402,052,731.00 42,172,396.00 42,172,396.00 0.00 12,057,500.00 12,057,500.00
2 Dinas Kesehatan 346,907,000.00 1,714,089,707.00 1,119,838,550.00 3,180,835,257.00 3,042,758,655.00 138,076,602.00 17,330,000.00 120,746,602.00 16,300,000.00 137,046,602.00
3 RSUD Aceh Singkil 269,964,000.00 1,246,178,085.00 0.00 1,516,142,085.00 1,512,912,085.00 3,230,000.00 0.00 3,230,000.00 3,200,000.00 6,430,000.00
4 Dinas Pekerjaan Umum 365,146,000.00 1,080,867,365.00 0.00 1,446,013,365.00 1,332,217,520.00 113,795,845.00 0.00 113,795,845.00 0.00 113,795,845.00
5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) 192,046,000.00 754,668,821.00 376,028,000.00 1,322,742,821.00 1,318,435,071.00 4,307,750.00 437,750.00 3,870,000.00 304,025.00 4,174,025.00
6 Dinas Perhubungan & Informatika 87,914,959.00 175,819,611.00 0.00 263,734,570.00 263,734,570.00 0.00 0.00 0.00 2,000,000.00 2,000,000.00
7 Bapedalda 113,885,000.00 407,301,800.00 0.00 521,186,800.00 520,974,014.00 212,786.00 0.00 212,786.00 0.00 212,786.00
9 BPPKS 151,344,800.00 451,935,000.00 0.00 603,279,800.00 602,279,800.00 1,000,000.00 0.00 1,000,000.00 0.00 1,000,000.00
11 Dinas Sosial, Tenaga kerja & Transmigrasi 88,584,000.00 355,778,331.00 0.00 444,362,331.00 440,257,880.00 4,104,451.00 0.00 4,104,451.00 0.00 4,104,451.00
12 Badan Kesbang & Linmas 80,255,000.00 132,998,972.00 368,405,099.00 581,659,071.00 580,912,508.00 746,563.00 0.00 746,563.00 0.00 746,563.00
13 Kantor Satpol PP, WH, & Pemadam Kebakaran 119,613,000.00 461,370,224.00 0.00 580,983,224.00 576,633,224.00 4,350,000.00 0.00 4,350,000.00 0.00 4,350,000.00
16 Sekretariat Daerah 1,147,230,000.00 3,913,268,804.00 2,385,195,560.00 7,445,694,364.00 7,308,983,076.00 136,711,288.00 9,615,000.00 127,096,288.00 0.00 127,096,288.00
17 Sekretariat DPRK 600,000,000.00 2,725,122,983.00 868,552,000.00 4,193,674,983.00 4,187,359,580.00 6,315,403.00 0.00 6,315,403.00 44,095,000.00 50,410,403.00
18 DPKKD 588,000,000.00 2,195,774,163.00 280,800,000.00 3,064,574,163.00 3,059,579,938.00 4,994,225.00 2,135,000.00 2,859,225.00 9,000.00 2,868,225.00
20 BKPP 131,417,000.00 577,090,450.00 300,000,000.00 1,008,507,450.00 970,912,961.00 37,594,489.00 0.00 37,594,489.00 0.00 37,594,489.00
22 Kecamatan Singkil 106,617,000.00 178,376,235.00 0.00 284,993,235.00 283,893,235.00 1,100,000.00 100,000.00 1,000,000.00 0.00 1,000,000.00
23 Kecamatan Pulau Banyak 67,796,000.00 342,228,600.00 11,900,000.00 421,924,600.00 421,676,300.00 248,300.00 0.00 248,300.00 0.00 248,300.00
27 Kecamatan Kuta Baharu 74,284,000.00 238,757,294.00 0.00 313,041,294.00 312,791,094.00 250,200.00 0.00 250,200.00 0.00 250,200.00
29 Kecamatan Singkohor 62,814,000.00 167,869,150.00 0.00 230,683,150.00 230,060,325.00 622,825.00 0.00 622,825.00 0.00 622,825.00
30 Kecamatan Suro 80,538,000.00 181,433,139.00 0.00 261,971,139.00 261,971,139.00 0.00 0.00 0.00 350,000.00 350,000.00
31 Kecamatan Kuala Baru 47,560,000.00 190,240,000.00 0.00 237,800,000.00 236,000,000.00 1,800,000.00 0.00 1,800,000.00 0.00 1,800,000.00
34 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 149,559,000.00 183,559,000.00 321,911,530.00 655,029,530.00 651,912,965.00 3,116,565.00 3,116,565.00 0.00 500,000.00 500,000.00
37 BPPKP 152,600,000.00 150,504,098.00 329,429,250.00 632,533,348.00 620,344,157.00 12,189,191.00 0.00 12,189,191.00 565,000.00 12,754,191.00
40 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM 130,715,000.00 611,351,500.00 60,461,000.00 802,527,500.00 791,317,500.00 11,210,000.00 3,715.00 11,206,285.00 3,110,000.00 14,316,285.00
JUMLAH 6,844,831,786.00 26,924,984,349.00 8,906,030,681.00 42,675,846,816.00 42,111,321,469.00 564,525,347.00 111,286,894.00 453,238,453.00 82,490,525.00 535,728,978.00
Sumber : SPJ Fungsional SKPD
Lampiran 2
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKPD KABUPATEN ACEH SINGKIL TA 2007
per Maret 2011

Status Pemantauan Tindak


Lanjut
Kode Nilai Temuan Nilai Rekomendasi Tindak Lanjut Entitas yang Tindak Lanjut per Sesuai Belum
No. Judul Temuan Rekomendasi Belum Keterangan
Temuan (Rp) (Rp) Diperiksa Interim LKPD 2010 dengan Sesuai/Dal
Ditindakla
rekomend am Proses
njuti
asi TL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Pengelolaan Keuangan Daerah 02.16 0.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Kabupaten Aceh Singkil Belum Tertib a. Menegur secara tertulis Sekretaris Daerah Bupati telah menegur Sekda melaui
supaya meningkatkan koordinasi dengan surat No.790/010/2009 tanggal 10 √
masing-masing SKPD dalam penyusunan Maret 2009.
b. Laporan Keuangan.
Memerintahkan Sekretaris Daerah supaya Bupati telah memerintahkan Sekda
menegur secara tertulis Kepala Bidang melaui surat No.790/010/2009 tanggal √
Keuangan dhi. Sub Bagian Pelaporan supaya 10 Maret 2009.
c. Menegur secara tertulis masing-masing Bupati telah menegur Para Pengguna
Pengguna Anggaran supaya dalam Anggaran melaui surat

mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan No.790/011/2009 tanggal 10 Maret
anggaran berpedoman pada ketentuan yang 2009.
d. Menegur secara tertulis BUD supaya dalam Bupati telah menegur BUD melaui
bertugas menatausahakan kas dan kekayaan surat No.790/013/2009 tanggal 10 √
daerah lainnya berpedoman pada ketentuan Maret 2009.
2. Penyetoran Sisa Uang Persediaan 02.16 391,763,503.00 0.00 Bupati Singkil agar:
Secara Tunai Kepada Bendahara Umum a. Meningkatkan pengendalian dan Surat Pernyataan Bupati Aceh Singkil
Daerah Tidak Melalui Rekening Kas pengawasan terhadap pengelolaan keuangan Tgl 10 Maret 2009 menyatakan bahwa
Umum Daerah Sebesar daerah yang dilaksanakan oleh BUD. untuk lebih meningkatkan pengawasan
Rp391.763.503,00 dan pengelolaan keuangan Daerah yang √
dilaksanakan oleh Bendaharawan
Umum Daerah.

b. Menegur secara tertulis BUD dan para Bupati telah menegur BUD melalui
Bendahara Pengeluaran Dinas/Badan/Satuan surat No.790/012/2009 tanggal 10
Kerja supaya penyetoran Sisa UP dilakukan Maret 2009.

ke Bank yang ditunjuk sesuai ketentuan yang
berlaku.

3. Belanja Kegiatan pada Dinas Sosial 01.03 7,897,763,266.00 7,897,763,266.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Sebesar Rp2.357.763.266,00 dan a. Memerintahkan Sekretaris Daerah dan Bupati Aceh Singkil telah menyurati
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kepala Dinas Sosial untuk menegur secara Sekda melalui Surat No.790/012/2010
Pemerintah Kota Subulussalam Sebesar tertulis Bendahara Pengeluaran yang tanggal 10 Pebruari 2010. Telah
Rp5.540.000.000,00 Belum bersangkutan supaya diselesaikan sebesar
Dipertanggungjawabkan mempertanggungjawabkan atas uang Rp7.897.763.266,00 √
persediaan sebesar Rp7.897.763.266,00
sesuai ketentuan yang berlaku. (Telah
diselesaikan sebesar Rp7.897.763.266,00)

b. Menegur secara tertulis kepada masing- Bupati telah menegur Para Pengguna
masing Pengguna Anggaran yang Anggaran melaui surat

bersangkutan selaku Atasan Langsung No.790/385/2009 tanggal 10 Maret
Bendahara Pengeluaran supaya 2009.
3 8,289,526,769.00 7,897,763,266.00 8 7897763266* 8 0 0 0**

Keterangan:
* Jumlah penyelesaian nilai rekomendasi
** Jumlah sisa nilai rekomendasi
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKPD KABUPATEN ACEH SINGKIL TA 2008
per Maret 2011

Status Pemantauan Tindak


Lanjut
Belum
Kode Nilai Rekomendasi Tindak Lanjut Entitas yang Tindak Lanjut per Interim Sesuai
No. Judul Temuan Nilai Temuan (Rp) Rekomendasi Sesuai/D Belum Keterangan
Temuan (Rp) Diperiksa LKPD 2010 dengan
alam Ditindakla
rekomenda
Proses njuti
si
TL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I. SPI
1. Pengelolaan keuangan daerah 20102 0.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil a. Menetapkan Peraturan Bupati tentang Sistem Perbup No.14/2010 tanggal 13 Peraturan Bupati tentang
belum tertib dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah, Desember 2010 tentang Sistem dan Prosedur
dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah serta Kebijakan Akuntansi Pemerintah √ Pengelolaan Keuangan
Pedoman Kapitalisasi Aset yang mengacu Daerah Daerah, Pedoman
kepada SAP. Kapitalisasi Aset belum
b. Membuat teguran secara tertulis kepada Kepala Bupati Aceh Singkil telah ditetapkan.
DPKKD selaku BUD supaya dalam menyurati Kadis PPKD dan para

melaksanakan pengelolaan kas daerah Kepala SKPD melalui Surat No.
mempedomani ketentuan yang berlaku. 790/014/2010 tanggal 10 Pebruari
c. Memerintahkan para Kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) selaku Pengguna
Anggaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil untuk lebih meningkatkan
pengawasan dan pengendalian serta membuat
teguran secara tertulis kepada para Pejabat sda √
Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD) supaya
lebih meningkatkan tugas dan fungsinya dalam
penatausahaan keuangan pada satuan kerjanya.

d. Berkoordinasi dengan DPRK untuk segera Qanun No.18/2010 tanggal 24


menetapkan qanun atas pajak rumah makan November 2010 tentang Pajak √
dan pajak restoran. Restoran
2 Penyusunan APBD TA 2008 terlambat 10502 778,901,775.00 0.00
dan pengeluaran yang mendahului a. Bupati Aceh Singkil agar Menginstruksikan Bupati Aceh Singkil telah
pengesahan APBD TA 2008 sebesar Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menyurati Kadis PPKD, para
Rp778.901.775,00 sehingga melanggar supaya dalam menyusun dan mengesahkan Kepala SKPD dan Panitia TAPD
prinsip-prinsip disiplin anggaran dan APBD tepat waktu. melalui surat No.790/015/2010 √
membuka peluang terjadinya tanggal 10-02-2010
penyalahgunaan.

b. Bupati Aceh Singkil agar Membuat surat


teguran kepada Kepala DPKKD supaya dalam
menerbitkan SP2D mempedomani ketentuan sda √
yang berlaku dan meningkatkan pengawasan
dan pengendalian.
c. Bupati Aceh singkil agar Menegur secara
tertulis Kepala SKPD supaya dalam membuat
SPM mempedomani ketentuan yang berlaku. sda √

d. Pimpinan DPRD agar menginstruksikan secara


tertulis Panitia Anggaran Legislatif supaya
tepat waktu dalam menyusun dan mengesahkan √
APBD.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
3 Penerimaan PAD TA 2008 digunakan 10302 333,190,000.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Langsung sebesar Rp333.190.000,00 a. Memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Bupati Aceh Singkil telah
sehingga mengakibatkan pendapatan Umum supaya lebih meningkatkan menyurati Kadis PU dan
Retribusi Sewa Alat Berat& Kendaraan pengendalian, pengawasan dan membuat Kadisbudparpora melalui Surat
dan Retribusi Karcis Masuk tidak teguran secara tertulis kepada Kepala Bidang No.790/016/2010 tanggal 10
tercatat dalam LRA TA 2008. Peralatan dan Pengujian Mutu pada Dinas Pebruari 2010 √
Pekerjaan Umum supaya menyetorkan
penerimaan daerah dari retribusi sewa alat
berat ke Kas Daerah melalui Bendahara
Penerimaan.
b Membuat surat teguran kepada Kepala Dinas sda
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
supaya tidak menggunakan penerimaan PAD √
secara langsung.

4 Terjadi salah pembebanan belanja pada 20201 651,834,950.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar menegur:
RSUD Aceh Singkil, Sekretariat DPRD a. Para Kepala SKPD terkait selaku Pengguna Bupati Aceh Singkil telah
dan Sekretariat Daerah sehingga Anggaran dan Tim Anggaran Pemerintah menyurati Pimpinan RSUD,
mengakibatkan Belanja Barang sebesar √
Daerah supaya dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris DPRD dan Sekda
Rp651.834.950,00 tidak menambah mempedomani ketentuan yang berlaku. melalui Surat No. 790/033/2010
nilai Aset Tetap di Neraca Per 31 b. Kepala DPKKD untuk menegur secara tertulis Surat Teguran No.940/901.a/2010
Desember 2008, serta Belanja Modal Kabid Akuntansi dan Pelaporan supaya dalam terhadap Kabid Akuntansi dan
Tanah dan Belanja Modal Gedung dan menyajikan aset dalam neraca mempedomani Pelaporan
Bangunan sebesar Rp567.247.000,00 SAP. √
pada LRA TA 2008 tidak menunjukkan
kondisi yang sebenarnya.

5 Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Aceh 10506 111,567,356,121.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Singkil yang diserahkan ke Pemko a. Berkoordinasi dengan Walikota Subulussalam Berita Acara Serah Terima Aset
Subulussalam belum diserahterimakan untuk melaksanakan serah terima aset yang Pemerintah Kabupaten Aceh
sehingga Aset Tetap Pemerintah dilimpahkan tersebut. Singkil kepada Pemerintah Kota √
Kabupaten Aceh Singkil yang Subulussalam No. KU-
dilimpahkan ke Pemko Subulussalam 900/39.a/2009 tanggal 13 Agustus
sebesar Rp111.567.356.121,00 masih b. Memerintahkan kepala DPKKD supaya segera Bupati Aceh Singkil telah
tercatat di Neraca Per 31 Desember melaksanakan pelimpahan aset tersebut dan menyurati Kadis PPKD melalui
2008. menegur secara tertulis Kabid Aset supaya Surat No.790/034/2010 tanggal √
dalam melaksanakan tugasnya mempedomani 10 Pebruari 2010
ketentuan yang berlaku.
c. Membuat keputusan penghapusan daftar Belum ada keputusan
barang inventaris dengan persetujuan DPRD. √ penghapusan daftar barang
inventaris
5 113,331,282,846.00 - 15 0* 12 1 2 0**

Keterangan:
* Jumlah penyelesaian nilai rekomendasi
** Jumlah sisa nilai rekomendasi
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKPD KABUPATEN ACEH SINGKIL TA 2009
per Maret 2011

Status Pemantauan Tindak Lanjut


Kode Nilai Rekomendasi Tindak Lanjut Entitas yang Sesuai
No. Judul Temuan Nilai Temuan (Rp) Rekomendasi Tindak Lanjut Interim LKPD 2010 Belum Belum Keterangan
Temuan (Rp) Diperiksa dengan
Sesuai/Dala Ditindakl
rekomend
m Proses TL anjuti
asi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I. SPI
1. Pengelolaan keuangan daerah Pemerintah 20102 0.00 0.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Kabupaten Aceh Singkil belum tertib agar:
a. Menetapkan Peraturan Bupati tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah serta Pedoman
Kapitalisasi Aset yang mengacu kepada SAP. Perbup No.14 tahun 2010 tentang √
Kebijakan Akuntansi, Draft Perbub
tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan keuangan Daerah
b. Berkoordinasi dengan DPRK untuk segera Qanun No.18 tahun 2010 tentang
menetapkan qanun atas pajak rumah makan dan Pajak Restoran √
pajak restoran.
c. Menginstruksikan Kepala DPKKD untuk melakukan
perbaikan atas kelemahan yang terjadi dalam
pengelolaan keuangan daerah Surat teguran Bupati kepada Kepala √
DPKKD No. 790/797/2010 tgl. 30-06-
2010
d. Memberikan sanksi administratif sesuai ketentuan
yang berlaku kepada:
1) BUD atas kelalaiannya dalam melaksanakan Surat teguran Bupati kepada BUD
pengelolaan Kas Daerah. No. 790/797/2010 tgl. 30-06-2010 √

2) PPK SKPD atas kelalaiannya tidak membuat dan Surat teguran Bupati kepada PPK
menyampaikan Laporan Keuangan sesuai SKPD No. 790/797/2010 tgl. 30-06- √
ketentuan yang berlaku. 2010

2. Pengelolaan Deposito pada PT Bank BPD Aceh 20207 17,562,824,415.00 31,734,920.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Cabang Singkil dan PT BRI, Tbk Cabang agar:
Singkil Tidak Sesuai dengan Ketentuan dan a. Menyurati Direktur Utama PT Bank BPD Aceh CN 243/SKI.02/VII/2010 tanggal 22
Pengeluaran Sebesar Rp34.121.577.023,00 supaya memberikan sanksi administratif sesuai Juli 2010 sebesar Rp26.500.000,00
Melewati TA 2009 dengan ketentuan yang berlaku kepada Pimpinan PT
BPD Aceh Cabang Aceh Singkil, sehubungan tidak
memenuhi permintaan Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil untuk mencairkan depositonya sesuai dengan
tanggal jatuh tempo dan tidak memperhatikan
ketentuan dalam membayar bunga deposito, √
selanjutnya PT Bank BPD Aceh untuk menyetor
pendapatan atas bunga deposito sebesar
Rp26.250.000,00 ke Kas Daerah.

b. Menyurati Pimpinan PT BRI, Tbk Cabang Aceh Surat Bupati kepada PT BRI, Tbk PT BRI, Tbk Cabang Aceh Singkil
Singkil atas kelalaiannya memungut Pajak Cab. Aceh Singkil No. 790/796/2010 lebih menyetor kekurangan bunga
Penghasilan 23 atas bunga deposito, selanjutnya PT tgl. 30-06-2010. Nota Kredit dari BRI deposito sebesar Rp57.892,00
BRI, Tbk untuk menyetor kekurangan atas bunga tanggal 30 Maret 2010 sebesar √
deposito sebesar Rp5.484.920,00 ke Kas Daerah. Rp5.542.812,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
c. Memberikan sanksi adminsitratif sesuai ketentuan
yang berlaku kepada:
1) Kuasa BUD atas kelalaiannya dan Surat teguran Bupati kepada Kuasa
ketidakcermatan dalam mengelola deposito BUD No. 790/797/2010 tgl. 30-06-
termasuk bunganya serta menerbitkan SP2D-LS 2010

tidak sesuai dengan ketentuan.

2) PPKD selaku BUD atas kelalaiannya dalam Surat teguran Bupati kepada PPKD
menjalankan tugasnya serta lemah dalam No. 790/797/2010 tgl. 30-06-2010
melakukan pengawasan dan pengendalian √
terhadap pengelolaan kas daerah.

3. Mekanisme Pengelolaan PAD Aceh Singkil TA 10302 1,407,172,550.00 565,464,000.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
2009 pada Empat SKPD Tidak Sesuai dengan agar:
Ketentuan a. Berkoordinasi dengan DPRD Aceh Singkil untuk Qanun No.17 Tahun 2010 tentang
meninjau kembali dan memperbaharui Qanun Perubahan Pertama Qanun No.3
tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan. Tahun 2006 tentang Retribusi √
Pelayanan Kesehatan

b. Meninjau kembali pemungutan SP-III Jasa Angkutan


Darat dan selanjutnya mensosialisasikan perubahan
tersebut kepada SKPD pengelola pemungutan SP-III. terhitung 1 mei 2010 √

c. Memberikan sanksi administratif sesuai ketentuan


yang berlaku kepada:
1) Para Kepala SKPD atas kelalaiannya dalam
melakukan pengawasan dan pengendalian
terhadap pengelolaan PAD di unit kerjanya. √

2) Kepala Bidang Peralatan dan Pengendalian Mutu Surat Kadis PU kepada Bupati No.
Dinas Pekerjaan Umum atas kelalaiannya tidak 790/722/DPU/2010 tgl. 8-07-2010
menyetor PAD atas pengelolaan alat berat dan yang menyatakan akan mengenakan
kendaraan sesuai dengan ketentuan yang sanksi disiplin kepada Kabid
berlaku. Peralatan dan Pengendalian Mutu.
Dan surat teguran kepada Kabid
Peralatan dan Pengendalian Mutu No. √
790/632/DPU/2010 tgl. 6-07-2010

3) Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan,


Pariwisata, Pemuda dan Olahraga atas
kelalaiannya menggunakan secara langsung √
penerimaan PAD.

4) Koordinator Pos Krinjala Dinas Perhubungan


dan Informatika atas kelalaiannya tidak menyetor
SP-III Jasa Angkutan Darat yang dipungut
kepada Bendahara Penerimaan sesuai ketentuan √
yang berlaku.

5) Para Bendahara Penerimaan atas kelalaiannya


dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. √
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
d. Menginstruksikan:
1) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Surat teguran Bupati kepada Kadis
Singkil untuk menghitung dan menagih PU No. 790/798/2010 tgl. 30-06-
penerimaan daerah kurang setor TA 2009 yang 2010.Sudah ditangani pihak berwajib,
sebenarnya termasuk peminjaman oleh pihak- kurang surat dari kepolisian
pihak tertentu tanpa dibuat kontrak, kemudian √
hasilnya disetorkan ke Kas Daerah.

2) Kepala Dinas Perhubungan untuk Surat teguran Bupati kepada Kadis


mempertanggungjawabkan selisih kurang tiket Perhubungan dan Informatika No.
karcis sebesar Rp544.309.000,00. Selanjutnya 790/804/2010 tgl. 30-06-2010 dan
copy bukti setor disampaikan kepada BPK No. 900/1066/2010 tgl 30-08-2010.
Rincian tiket telah diperiksa oleh
Inspektorat dan Kepala Dinas
Perhubungan dan Informatika dengan √
jumlah total karcis sebesar
Rp551.000.000,00

3) Direktur RSUD Aceh Singkil untuk memungut Bukti setor SSP Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Pasal 21 atas jasa pelayanan Program Jamkesmas sesuai surat
kesehatan TA 2009 yang telah dibayarkan dan pengantar No.900/14/SP/RSUD/2010 √
hasilnya disetorkan ke Kas Negara. sebesar Rp31.903.192,00

4) Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Surat Kadis Kebudayaan, Pariwisata, Sisa yang belum disetor sebesar
dan Olah Raga untuk segera menyetor Pemuda dan Olah Raga kepada Rp655.000,00 (Rp21.155.000,00 -
kekurangan penyetoran Retribusi Tempat Kabid. Pariwisata No. Rp20.500.000,00)
Rekreasi dan Olah Raga sebesar 556.1/535/2010. Sudah disetor
Rp21.155.000,00 ke Kas Daerah. Selanjutnya sebesar Rp20.500.000,00. Bukti √
copy bukti setor disampaikan kepada BPK. terlampir

4. Pengelolaan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten 20101 0.00 0.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Aceh Singkil Per 31 Desember 2009 Tidak agar:
Tertib a. Memberikan sanksi administratif sesuai dengan
ketentuan yang berlaku kepada:
1) Kepala SKPD atas kelalaiannya dalam Surat Teguran Bupati
melaporkan aset yang dikuasainya. No.790/1435/2010 kepada Kepala
SKPD tanggal 27 Desember 2010 √

2) Kepala Bidang Pengelolaan Aset atas Surat Teguran Bupati


pelaksanaan pengelolaan aset daerah belum No.790/1439/2010 kepada Kepala
sepenuhnya mempedomani ketentuan yang Bidang Pengelolaan Aset tanggal 27 √
berlaku. Desember 2010

3) Kepala DPKKD atas kelalaiannya dalam Surat Teguran Bupati


melakukan pengawasan dan pengendalian No.790/1437/2010 kepada Kepala √
terhadap pengurusan barang daerah. DPKKD tanggal 27 Desember 2010
b. Menginstruksikan Kepala DPKKD untuk segera Surat Teguran Bupati
menginventarisasi aset tetap secara menyeluruh No.790/1436/2010 kepada Kepala
supaya aset tetap Kabupaten Aceh Singkil dapat DPKKD tanggal 27 Desember 2010 √
disajikan dengan wajar dalam laporan keuangan.

5. Saldo Penyertaan Modal Pemerintah Daerah per 20101 0.00 0.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
31 Desember 2009 sebesar agar:
Rp12.620.495.000,00 tidak diyakini a. Menginstruksikan BUMD PT Singkil untuk Surat teguran Bupati kepada Direktur Surat pernyataan dari Direktur
kewajarannya mempertanggungjawabkan selisih atas penyertaan BUMD PT Singkil No. 790/792/2010 BUMD PT Singkil akan
modal Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil. tgl. 30-06-2010 √ menyelesaikan selisih penyertaan
modal Pemda Aceh Singkil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
b. Menginstruksikan PDAM Tirta Singkil dan PT Surat teguran Bupati kepada Direktur Laporan keuangan yang
Siamindo untuk segera menyusun laporan keuangan PDAM Tirta Singkil No. disampaikan PDAM Tirta Singkil
sesuai dengan ketentuan dan menyampaikannya 790/810/2010 tgl 30-06-2010; dan dan PT Siamindo belum sesuai
kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil. Surat teguran Bupati kepada Direktur √ dengan ketentuan
PT Siamindo No. 790/791/2010 tgl
30-06-2010

c. Lebih meningkatkan pengawasan dan pengendalian


terhadap penyertaan modal pemerintah daerah pada
BUMD maupun non BUMD.

6. Pembayaran Jasa Medik/Pelayanan Jamkesmas 10111 105,262,588.47 105,262,588.47 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
di RSUD Aceh Singkil Tidak Sesuai dengan agar:
Pedoman Pelaksanaan a. Memberikan sanksi kepada:
1) Bendahara Khusus Jamkesmas atas kelalaiannya Surat pernyataan dari koordinator
dalam melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan Jamkesmas. Surat Teguran Bupati
yang berlaku. No.790/1433/2010 kepada Bendahara
Khusus Jamkesmas tanggal 27

Desember 2010

2) Direktur RSUD Aceh Singkil atas kelalaiannya Surat teguran Bupati kepada Direktur
dalam melakukan pengawasan dan pengendalian RSUD Aceh Singkil No.
terhadap pengelolaan dana klaim Jamkesmas. 790/808/2010 tgl 30-06-2010

b. Menginstruksikan Direktur RSUD Aceh Singkil Surat teguran Bupati kepada Direktur
untuk meninjau kembali Keputusan Direktur RSUD RSUD Aceh Singkil No.
mengenai pengelolaan dana Jamkesmas dan segera 790/807/2010 tgl 30-06-2010
menyetorkan ke Kas Negara atas PPh 21 yang belum √
dipungut.

c. Menginstruksikan Direktur RSUD Aceh Singkil Surat teguran Bupati kepada Direktur
untuk menarik kelebihan pembayaran atas Jasa RSUD Aceh Singkil No.
Medik/Pelayanan sebesar Rp105.262.588,47 dan 790/807/2010 tgl 30-06-2010.
menyetorkan ke Kas Daerah. Kelebihan pembayaran jasa medik
sebesar Rp105.262.588,47 sudah √
disetor tgl 07 Oktober 2010. Bukti
terlampir.

7. Kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional 20201 0.00 0.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Sekolah dan Pemberian Bantuan Operasional agar memberikan sanksi administratif sesuai dengan
Pendidikan Non Formal pada Dinas Pendidikan ketentuan yang berlaku kepada:
Belum Didukung Administrasi yang Memadai
dan Terjadi Salah Pembebanan Belanja
a. Kepala Dinas Pendidikan dan TAPD Kabupaten Surat Teguran Bupati
Aceh Singkil atas kelalaiannya dalam proses No.790/1434/2010 kepada Kepala
penganggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dinas Pendidikan dan TAPD tanggal
dan Bantuan Operasional Pendidikan Non Formal. 27 Desember 2010 √

b. Kepala Dinas Pendidikan atas kelalaiannya dalam Surat Teguran Bupati


membuat perencanaan administrasi untuk kegiatan No.790/1428/2010 kepada Kepala
yang dilaksanakan unit kerjanya. Dinas Pendidikan tanggal 27 √
Desember 2010

8. Terjadi Salah Pembebanan Belanja sebesar 20201 2,076,100,210.00 0.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Rp2.076.100.210,00 pada 15 SKPD Kabupaten agar memberikan sanksi administratif sesuai ketentuan
Aceh Singkil yang berlaku kepada:
a. Pengguna Anggaran dan TAPD Kabupaten Aceh Bupati telah menegur Pengguna
Singkil atas kelalaiannya dalam proses penganggaran Anggaran dan TAPD, surat terlampir
yang tidak mempedomani ketentuan yang berlaku. √
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
b. Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan DPKKD Bupati telah menegur, surat terlampir
atas kelalaiannya dalam penyajian Aset Tetap di
Neraca yang belum sepenuhnya mengacu pada SAP. √

17 21,151,359,763.47 702,461,508.47 35 702,461,508.47 26 6 3 0**

Keterangan:
* Jumlah penyelesaian nilai rekomendasi
** Jumlah sisa nilai rekomendasi
BUKU III

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL
TAHUN ANGGARAN 2010
DI
SINGKIL

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V


BPK RI PERWAKILAN PROVINSI ACEH

Nomor : 7.C/LHP/XVIII.BAC/06/2011
Tanggal : 30 Juni 2011
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….................. i
DAFTAR TABEL........................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................... iii
RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN............................................................... iv
BAB 1 HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN............................................... 1
1. Bendahara Penerimaan DPKKD Terlambat Menyetorkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) TA 2010 ke Kas Daerah Sebesar Rp 490.059.276,00 1
2. Laporan Penggunaan Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan
Kepada Partai Politik pada Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil TA
2010 Sebesar Rp994.023.594,00 Belum Disampaikan kepada Bupati ..... 3
3. Belanja Bantuan Sosial pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Sebesar Rp500.000.000,00 Diberikan Terus Menerus…………………... 5
4. Terdapat Kelebihan Pembayaran Bantuan Keuangan pada 13 Partai
Politik Sebesar Rp144.102.468,56 ………………………………...……. 7
5. Realisasi Belanja Barang dan Jasa pada Sekretariat Daerah Sebesar
Rp399.695.000,00 dan Dinas Pendidikan Sebesar Rp29.500.000,00
Tidak Sesuai dengan Peruntukannya ……………………………………. 11
6. Penggunaan Aset Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Sebesar
Rp1.523.309.000,00 Belum Didukung Dengan Berita Acara Pinjam
Pakai ………….…………………………………………………………. 13
7. Saldo Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil per 31
Desember 2010 Sebesar Rp2.682.495.000,00 Tidak Diyakini
Kewajarannya …………………………………………………………… 15
8. Pengelolaan Dana Bergulir Belum Tertib dan Terdapat Tunggakan atas
Pengembalian Pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Sebesar Rp5.345.425.932,00 ……………………………………………. 18
9. Pembukaan Rekening Koran SKPD Tidak Didukung Surat Keputusan
Bupati dan Terdapat Saldo Rekening Koran per 31 Desember 2010
Sebesar Rp6.925.625.819,00 yang Belum Disetor ke Kas Daerah …… 23
BAB 2 HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN-
UNDANGAN TAHUN 2004 – 2009................................................................ 26
LAMPIRAN

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman i dari v


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1. Belanja Bantuan Sosial yang Diberikan Berulang ……………… 5
Tabel 1.2. Belanja Modal Untuk Instansi Vertikal ……………..……………. 13
Tabel 1.3. Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil ................. 15
Tabel 1.4. Perhitungan Kewajiban Penerima Dana Bergulir ………………… 18
Tabel 1.5. Honorarium Tim Pokja dan Bank BPD Aceh …………………….. 19
Tabel 1.6. Perhitungan Kewajiban Dana Guliran ……………………………. 19
Tabel 1.7. Pengembalian dan Sisa Kewajiban Dana Guliran ……………… 20
Tabel 1.8. Rincian Sisa Saldo Rekening Koran ……………………………… 23
Tabel 2.1. Rincian Tindak Lanjut ……………………………………………. 26

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman ii dari v


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lampiran PAD Terlambat Setor


Lampiran 2. Lampiran Belanja Bantuan Keuangan Belum
Dipertanggungjawabkan
Lampiran 3a. Lampiran Perhitungan Kelebihan Pembayaran Bantuan Partai Politik
Lampiran 3b. Perhitungan Nilai Bantuan Partai Politik Persuara Periode 2009-2014
Lampiran 4. Lampiran Belanja Tidak Sesuai Peruntukkannya
Lampiran 5. Lampiran Rekapitulasi Tindak Lanjut

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iii dari v


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN


ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG
PERUNDANG-UNDANGAN
DALAM KERANGKA
K PEMERIKSAAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KABUPATEN ACEH SINGKIL TA 2010

Berdasarkan Undang-undang
undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK RI) telah memeriksa Neraca
Ne Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil per 31 Desember
Tahun Anggaran (TA) 2010, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan
l aporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil terhadap peraturan perundang-undangan.
perundang Kepatuhan
han tersebut merupakan
tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil.. Namun, tujuan pemeriksaan BPK
RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan
tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti
sep erti itu.
Selain itu, peraturan perundang-undangan
perundang dan SPKN mengharuskan
uskan BPK RI untuk
melaporkan kepada pihak berwenang, apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan
keuangan ditemukan kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang
perundang-
undangan
angan yang berindikasi unsur tindak pidana.
SPKN mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan.. Ketidakpatuhan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil terhadap
peraturan perundang-undangan
undangan yang ditemukan BPK RI antara lain sebagai
ebagai berikut:
1. Terdapat
erdapat kelebihan pembayaran bantuan keuangan pada 13 Partai Politik sebesar
Rp144.102.468,56
Rp144.102.468,56;
2. Realisasi belanja barang dan jasa pada Sekretariat Daerah Sebesar Rp399.695.000,00
dan Dinas Pendidikan sebesar Rp29.500.000,00 tidak sesuai dengan peruntukannya
peruntukannya;
3. Penggunaan Aset Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Sebesar Rp1.523.309.000
Rp1.523.309.000,00
Belum Didukung Dengan Berita Acara Pinjam Pakai;
Pakai
4. Saldo penyertaan modal
m Pemerintah Kabupaten Acehh Singkil per 31 Desember 2010
sebesar
ebesar Rp2.682.495.000,00 tidak diyakini kewajarannya;
5. Pengelolaan dana bergulir belum tertib dan terdapat tunggakan atas pengembalian
pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah sebesar
se Rp5.345.425.932,00
Rp5.345.425.932,00;

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iv dari v


Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Aceh
Singkil agar mengambil langkah-langkah
langkah langkah perbaikan dengan menindaklanjuti seluruh hasil
pemeriksaan berdasarkan pedoman dan ketentuan terkait.
terkait
Secara lebih rinci, temuan ketidakpatuhan dan rekomendasi BPK RI dapat dilihat dalam
Hasil Pemeriksaan.

Banda Aceh, 8 Mei 2011


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Aceh
Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Moch. Iwan Rivdijanto


Rivdijanto, SE, M.M, Ak.
Akuntan Register Negara No. D
D-17.269

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman v dari v


BAB 1
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Hasil pemeriksaan atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil TA 2010
terhadap peraturan perundang-undangan mengungkapkan sebanyak sembilan temuan
pemeriksaan, dengan rincian sebagai berikut:
1. Bendahara Penerimaan DPKKD Terlambat Menyetorkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) TA 2010 ke Kas Daerah Sebesar Rp 490.059.276,00
Dalam Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
Tahun 2010 disajikan anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar
Rp15.971.169.910,00 dan realisasi sebesar Rp9.437.081.626,84 yang terdiri atas
Pajak Daerah sebesar Rp1.219.284.754,00, Retribusi Daerah sebesar
Rp2.862.122.392,47, Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan sebesar
Rp1.459.162.135,08 dan Lain-lain PAD yang Sah sebesar Rp3.896.512.345,29.
Pengelola PAD pada Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD)
dilaksanakan oleh Bendahara Penerima sesuai Surat Keputusan Bupati Aceh Singkil
Nomor13 tanggal 8 Februari 2010 tentang Penunjukan Bendahara Penerima PAD
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil TA 2010.
Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik terhadap Buku Kas Umum (BKU)
Bendahara Penerima dan bukti setor penerimaan atas pajak daerah dan retribusi
daerah TA 2010 yang dibuat oleh Bendahara Penerimaan pada DPKKD Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil diketahui bahwa terdapat penerimaan PAD TA 2010
sebesar Rp490.059.276,00 terlambat disetorkan oleh Bendahara Penerimaan ke
Rekening Kas Umum Daerah, yaitu antara empat sampai dengan 18 hari (Rincian
Lampiran 1).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 57 ayat (2) yang menyatakan
bahwa bendahara penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke Rekening
Kas Umum Daerah selambat-lambatnya dalam waktu satu hari kerja.
Kondisi tersebut mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil tidak
dapat segera memanfaatkan dana PAD sebesar Rp490.059.276,00 untuk kepentingan
pelaksanaan pemerintahan dan membuka peluang disalahgunakan.
Kondisi tersebut terjadi karena:
a. Bendahara penerimaan pada DPKKD lalai memperhatikan batas waktu
penyetoran PAD ke Rekening Kas Umum Daerah;
b. Pengawasan dan pengendalian penyetoran PAD ke Rekening Kas Umum
Daerah dari Kepala DPKKD selaku atasan langsung Bendahara Penerimaan
DPKKD masih lemah.
Menurut Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Kepala DPKKD
menjelaskan sebagai berikut:

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 1 dari 26


a. Keterlambatan penyetoran PAD ke Kas Daerah disebabkan karena Bendahara
Penerimaan belum memahami sepenuhnya ketentuan yang berlaku;
b. Akan memperbaiki mekanisme penerimaan dan penyetoran pajak daerah/
retribusi daerah dan penyusunan laporannya.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil agar menginstruksikan
kepada Kepala DPKKD untuk :
a. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada Bendahara Penerimaan
supaya dalam menyetorkan PAD mempedomani ketentuan yang berlaku.
b. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan dan
penyetoran PAD.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 2 dari 26


2. Laporan Penggunaan Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Kepada
Partai Politik pada Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil TA 2010 Sebesar
Rp994.023.594,00 Belum Disampaikan Kepada Bupati
Berdasarkan rancangan Laporan Realisasi Anggaran TA 2010, Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil mengalokasikan anggaran Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan
Sosial, Bantuan Kepada Partai Politik & Belanja Tidak Terduga seluruhnya sebesar
Rp28.997.589.556,00 dengan realisasi sebesar Rp28.788.424.402,00 atau 99,28%
dari anggaran. Realisasi tersebut terdiri dari sebesar Rp3.555.236.004,00 digunakan
untuk Belanja Subsidi, sebesar Rp16.941.982.000,00 digunakan untuk Belanja
Hibah, sebesar Rp2.441.206.398,00 digunakan untuk Belanja Bantuan Sosial, dan
sebesar Rp5.850.000.000,00 digunakan untuk Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan.
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban yang diserahkan
oleh Bendahara Pengeluaran khusus bantuan diketahui bahwa penerima belanja
subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan parpol dan belanja tidak terduga sebesar
Rp994.023.594,00 belum menyampaikan laporan penggunaan kepada Bupati
(Rincian Lampiran 2).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri :
a. Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal
133 ayat (2) yang menyatakan bahwa penerima subsidi, hibah, bantuan
sosial dan bantuan keuangan bertanggungjawab atas penggunaan
uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya wajib menyampaikan
laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada Kepala Daerah.
b. Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan,
Penganggaran Dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik :
1) Pasal 25 yang menyatakan bahwa partai politik wajib membuat pembukuan
dan memelihara bukti penerimaan dan pengeluaran atas dana bantuan
keuangan.
2) Pasal 26:
a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa partai politik wajib membuat
laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran keuangan
yang bersumber dari dana bantuan APBN/APBD.
b) Ayat (2) yang menyatakan bahwa laporan pertanggungjawaban
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari rekapitulasi Realisasi
Penerimaan dan Belanja bantuan keuangan partai politik dan rincian
Realisasi Belanja Dana Bantuan Keuangan Parpol Perkegiatan; dan
Barang Inventaris/Modal (Fisik), Barang Persediaan Pakai Habis dan
Pengadaan/Penggunaan Jasa.
3) Pasal 27 yang menyatakan bahwa partai politik wajib menyampaikan
laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran keuangan yang
bersumber dari dana bantuan APBN/APBD secara berkala 1 (satu) tahun

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 3 dari 26


sekali kepada Pemerintah/pemerintah daerah setelah diperiksa oleh Badan
Pemeriksa Keuangan.
Kondisi tersebut mengakibatkan pemberian bantuan sebesar
Rp994.023.594,00 tidak dapat diketahui penggunaannya dan rawan disalahgunakan.
Kondisi tersebut terjadi karena :
a. Kepala DPKKD tidak tegas untuk meminta pertangungjawaban atas
pengeluaran belanja subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan partai politik dan
belanja tidak terduga kepada para penerima bantuan keuangan.
b. Perusahaan daerah, partai politik/badan/lembaga/organisasi dan kelompok
anggota masyarakat sebagai penerima bantuan tidak mematuhi ketentuan yang
berlaku dalam menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan hibah.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Kepala Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Kekayaan Daerah menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil telah menyampaikan surat kepada penerima subsidi, hibah dan bantuan sosial
agar menyampaikan laporan pertanggungjawaban. Sampai dengan akhir
pemeriksaan BPK, beberapa penerima bantuan tersebut telah menyampaikan laporan
pertanggungjawaban senilai Rp3.408.118.000,00 sehingga sisa yang belum
disampaikan pertanggungjawaban adalah sebesar Rp994.023.594,00. Akan tetapi
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil akan terus mengingatkan agar penerima
bantuan tersebut menyampaikan laporan pertanggungjawabannya.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil agar:
a. Menginstruksikan Kepala DPKKD supaya segera meminta laporan
pertanggungjawaban sebesar Rp994.023.594,00 kepada penerima bantuan.
b. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada Kepala DPKKD atas
kelalaiannya dalam melakukan pengawasan dan pengendalian.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 4 dari 26


3. Belanja Bantuan Sosial pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Sebesar
Rp500.000.000,00 Diberikan Terus Menerus
Pemerintah Aceh Singkil mengalokasikan Anggaran Belanja Bantuan Sosial
sebesar Rp2.455.800.000,00 dengan realisasi sebesar Rp2.441.206.398,00 atau
sebesar 99,41% dari anggaran. Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik
terhadap penggunaan anggaran Belanja Bantuan Sosial diketahui terdapat bantuan
sosial yang diberikan secara berulang/terus menerus pada TA 2009 dan TA 2010,
sehingga sudah menjadi suatu kewajiban dari Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
untuk merealisasikannya setiap tahun dan bantuan tersebut juga tidak berkaitan
langsung dengan urusan wajib pemerintah daerah seperti pendidikan dan kesehatan
serta bukan merupakan organisasi pemerintah/semi pemerintah. Bukti
pertanggungjawaban bantuan sosial yang diberikan berulang/terus menerus antara
lain senilai Rp500.000.000,00, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.1.
Belanja Bantuan Sosial yang Diberikan Berulang
Realisasi (Rp)
No Penerima
2009 2010

1 Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Aceh Singkil 120.000.000,00 150.000.000,00

2 Dharma Wanita SKPD Kabupaten Aceh Singkil 75.000.000,00 210.000.000,00

3 Panglima Laot Kabupaten Aceh Singkil 50.000.000,00 50.000.000,00

4 Panitia Pelepasan Ibadah Haji (PPIH) Aceh Singkil 50.000.000,00 40.000.000,00

5 LSM GEMPA 15.000.000,00 50.000.000,00


Jumlah 310.000.000,00 500.000.000,00

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Bantuan Sosial TA 2009 dan 2010

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri


Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 45:
a. Ayat (2) yang menyatakan bahwa bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan secara selektif, tidak terus menerus/tidak mengikat serta
memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan daerah dan ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.
b. Ayat (2a) yang menyatakan bahwa bantuan sosial yang diberikan secara tidak
terus menerus/tidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak
wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran.
Kondisi tersebut mengakibatkan pengeluaran sebesar Rp500.000.000,00
membebani keuangan daerah dan tidak tepat sasaran.
Kondisi tersebut terjadi karena:
a. Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil dan Panitia
Anggaran Legislatif dalam menyusun dan menetapkan APBK TA 2010 tidak
mempedomani ketentuan yang berlaku.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 5 dari 26


b. Kepala DPKKD selaku Atasan Langsung Bendahara Pengeluaran DPKKD
dalam menyetujui pembayaran atas pengeluaran Belanja Bantuan Sosial tidak
selektif dan tidak mempedomani ketentuan yang berlaku.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Sekretaris Daerah menjelaskan
bahwa memang benar pemberian bantuan secara terus-menerus kepada penerima
bantuan tersebut diatas membebani keuangan daerah, tetapi penerima bantuan
tersebut cukup berperan aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah
sehingga dukungan dana terhadap kegiatannya tetap harus dilakukan. Untuk
kedepan, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil akan lebih selektif dalam pemberian
bantuan.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil agar menginstuksikan
kepada Sekretaris Daerah selaku Koordinator Tim Anggaran Eksekutif dan Legislatif
untuk memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada:
a. Tim Anggaran Eksekutif dan Legislatif atas kelalaiannya dalam menyusun dan
mengesahkan APBK.
b. Kepala DPKKD selaku Atasan Langsung Bendahara Pengeluaran DPKKD
supaya lebih selektif dalam menyetujui pembayaran atas pengeluaran yang
membebani Belanja Sosial.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 6 dari 26


4. Terdapat Kelebihan Pembayaran Bantuan Keuangan pada 13 Partai Politik
Sebesar Rp144.102.468,56
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran TA 2010 Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil menganggarkan Belanja Bantuan kepada Partai Politik (Parpol) sebesar
Rp375.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp364.206.398,00 atau 97,12% dari
anggaran. Bantuan keuangan kepada parpol diberikan berdasarkan pengajuan yang
disampaikan secara tertulis oleh Dewan Pimpinan Daerah atau Dewan Pimpinan
Cabang Parpol kepada Bupati. Kelengkapan administrasi pengajuan, penyerahan dan
penggunaan bantuan keuangan Parpol diteliti dan diperiksa oleh Tim Verifikasi.
Pengajuan proposal bantuan kepada Bupati melalui Dinas Pengelolaan Kekayaan
dan Keuangan Daerah, setelah diteliti oleh Bendahara Bantuan Keuangan DPKKD,
permohonan diteruskan kepada Bupati untuk dimintai persetujuan pencairan
bantuan. Penyerahan bantuan keuangan kepada Parpol dilaksanakan oleh Kepala
DPKKD mewakili Bupati kepada Ketua dan Bendahara atau sebutan lainnya dari
Parpol yang mengajukan bantuan keuangan dengan Berita Acara serah terima
pembayaran.
Penetapan besaran bantuan keuangan kepada Parpol tidak dengan
menetapkan harga nominal untuk satu suara, melainkan melalui formulasi
berdasarkan hasil penghitungan jumlah bantuan keuangan tahun anggaran
sebelumnya dibagi dengan jumlah perolehan suara hasil Pemilu bagi Parpol yang
mendapatkan kursi periode sebelumnya. Besarnya jumlah bantuan keuangan tahun
anggaran berkenaan sama dengan nilai bantuan per suara hasil Pemilu dikalikan
dengan jumlah perolehan suara hasil Pemilu.
Hasil Pemilu tahun 2009 menetapkan 25 anggota dari 14 Parpol berhak
untuk menduduki 25 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh
Singkil Periode 2009-2014 menggantikan 25 anggota DPRK periode sebelumnya.
Peresmian Pemberhentian Anggota DPRK Aceh Singkil Periode Tahun 2004-2009
dan Pengangkatan Anggota DPRK Aceh Singkil Periode 2009-2014 ditetapkan
dalam Keputusan Gubernur Aceh Nomor 171.2/483/2009 tanggal 12 Agustus 2009
yang mulai berlaku sejak tanggal pengambilan sumpah/janji yaitu tanggal 18
Agustus 2009 berdasarkan Berita Acara Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRK
Aceh Singkil Masa Bhakti 2009-2014.
Berdasarkan laporan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Aceh
Singkil tentang rekapitulasi perhitungan suara anggota DPRK Aceh Singkil hasil
pemilu tahun 2004, jumlah suara sah parpol yang mendapat kursi di DPRK adalah
59.305. Sementara untuk pemilu tahun 2009, jumlah suara sah adalah 35.123.
Anggaran belanja Bantuan Parpol TA 2008 sebesar Rp375.000.000,00, sehingga
besar nilai bantuan per suara untuk parpol yang mendapat kursi di DPRK periode
2009 – 2014 adalah Rp6.323,24 (Rp375.000.000,00 : 59.305)
Hasil pemeriksaan atas dokmen pertanggungjawaban bantuan keuangan
terhadap 14 Partai Politik di Kabupaten Aceh Singkil dan penghitungan kembali
jumlah bantuan dengan nilai Rp6.323,24 per suara, diketahui terdapat kelebihan
pembayaran bantuan keuangan pada 13 Partai Politik sebesar Rp144.102.468,56
(rincian pada Lampiran 3a dan 3b). Selain itu, Bupati Aceh Singkil belum
menetapkan Tim Verifikasi Belanja Bantuan Parpol.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 7 dari 26


Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada
Partai Politik yaitu :
1) Pasal 2 ayat (3) yang menyatakan Bantuan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan secara proporsional yang perhitungannya
berdasarkan jumlah perolehan suara.
2) Pasal 7
a) Ayat (1) yang menyatakan Pengajuan permohonan bantuan keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilengkapi dengan persyaratan
administrasi sebagai berikut :
(1) Penetapan perolehan kursi dan suara hasil Pemilu oleh Komisi
Pemilihan Umum;
(2) Sususan kepengurusan Partai Politik yang sah;
(3) Rekening kas umum Partai Politik;
(4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Partai Politik;
(5) Rencana penggunaan dana bantuan keuangan Partai Politik; dan
(6) Laporan realisasi penerimaan dan penggunaan bantuan keuangan
tahun anggaran sebelumnya.
b) Ayat (2) yang menyatakan Menteri Dalam
Negeri/gubernur/bupati/walikota melakukan verifikasi keabsahan dan
kelengkapan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
c) Ayat (3) yang menyatakan Untuk melakukan kegiatan verifikasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Menteri Dalam
Negeri/gubernur/bupati/walikota membentuk tim verifikasi.
d) Ayat (4) yang menyatakan Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dituangkan dalam berita acara.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Cara
Perhitungan, Penganggaran Dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik yaitu :
1) Pasal 7 yang menyatakan cara perhitungan bantuan keuangan kepada partai
politik APBD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(3) dan Pasal 4 ayat (1) sebagai berikut :
a) Besarnya nilai bantuan persuara untuk partai politik yang
mendapatkan kursi di DPRD kabupaten/kota yang bersumber dari
APBD kabupaten/kota adalah jumlah bantuan APBD kabupaten/kota
tahun anggaran sebelumnya dibagi dengan jumlah perolehan suara
hasil Pemilu DPRD kabupaten/kota periode sebelumnya berdasarkan
perhitungan suara yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum;
b) Besarnya jumlah bantuan keuangan yang dilakokasikan dalam APBD
kabupaten/kota setiap tahun untuk partai politik adalah jumlah

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 8 dari 26


perolehan suara hasil pemilu 2009 dikalikan dengan nilai bantuan
persuara sebagaimana dimaksud pada huruf a; dan
c) Jumlah bantuan keuangan dari APBD kabupaten/kota setiap tahun
kepada partai politik adalah jumlah perolehan suara partai politik hasil
pemilu 2009 dikalikan dengan nilai bantuan persuara sebagaimana
dimaksud pada huruf a.
2) Pasal 8
a) APBN/APBD tahun anggaran sebelumnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf a, Pasal 6 huruf a dan Pasal 7 huruf a adalah
APBN/APBD tahun anggaran 2008 untuk perhitungan bantuan
keuangan kepada partai politik tahun 2009-2014 dan seterusnya.
b) Perolehan suara hasil pemilu periode sebelumnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, Pasal 6 huruf a dan Pasal 7 huruf a
adalah perolehan suara hasil pemilu DPR/DPRD
provinsi/kabupaten/kota tahun 2004 untuk perhitungan bantuan
keuangan kepada partai politik tahun 2009-2010 dan seterusnya.
3) Pasal 17
a) Ayat (2) yang menyatakan Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diketuai Kepala Badan/Kantor Kesatuan Bangsa dan
Politik atau sebutan lainnya.
b) Ayat (3) yang menyatakan Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri dari Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
dan unsur Sekretaris Daerah.
c) Ayat (4) yang menyatakan pembentukan Tim Verifikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan
Bupati/Walikota.
Kondisi tersebut mengakibatkan kerugian daerah terhadap kelebihan
pembayaran Bantuan Keuangan kepada 13 partai politik sebesar Rp144.102.468,56.
Kondisi tersebut terjadi karena:
a. Bupati belum menetapkan Tim Verifikasi Belanja Bantuan Parpol.
b. Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil lalai dalam
menetapkan Belanja Bantuan Parpol.
c. Kepala DPKKD dan Bendahara Bantuan Keuangan tidak cermat dalam
mengelola dana bantuan Parpol.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui plh. Kepala Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Kekayaan Daerah menjelaskan bahwa memang benar terjadi
kelebihan pembayaran bantuan sosial kepada partai politik sebesar
Rp144.102.468,56. Terhadap kelebihan pembayaran bantuan ini akan diperhitungan
pengembaliannya dalam pemberian bantuan TA 2011 dengan mengacu kepada
jumlah suara pemilu tahun 2004.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 9 dari 26


BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil agar:
a. Segera menetapkan Tim Verifikasi Belanja Bantuan Parpol.
b. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada Tim Anggaran atas
kelalaiannya menetapkan anggaran belanja Bantuan Parpol.
c. Menginstruksikan Kepala DPKKD menarik kelebihan pembayaran kepada 13
Parpol penerima bantuan sebesar Rp144.102.468,56 dan menyetorkannya ke
Kas Daerah, atau diperhitungkan dengan memotong langsung pada saat
pemberian bantuan kepada Parpol pada tahun berikutnya.
d. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada Kepala DPKKD atas
kelalaiannya dan ketidakcermatannya dalam memberikan Bantuan Keuangan
kepada Parpol sesuai dengan ketentuan.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 10 dari 26


5. Realisasi Belanja Barang dan Jasa pada Sekretariat Daerah Sebesar
Rp399.695.000,00 dan Dinas Pendidikan Sebesar Rp29.500.000,00 Tidak Sesuai
dengan Peruntukannya
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Aceh Singkil TA 2010
diketahui bahwa belanja barang dan jasa dianggarkan sebesar Rp59.543.702.423,00
dengan realisasi sebesar Rp57.228.292.514,00 atau sebesar 96,11% dari anggaran,
antara lain dialokasikan untuk Sekretariat Daerah sebesar Rp3.194.969.608,00
dengan realisasi sebesar Rp3.098.230.281,00 atau 96,97% dari anggaran dan untuk
Dinas Pendidikan sebesar Rp10.625.225.836,00 dengan realisasi sebesar
Rp10.079.973.858,00 atau 94,87% dari anggaran.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban
belanja barang dan jasa pada Sekretariat Daerah dan Dinas Pendidikan diketahui
terdapat realisasi belanja barang dan jasa sebesar Rp429.195.000,00 digunakan tidak
sesuai dengan peruntukannya, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Sekretariat Daerah.
Belanja barang dan jasa pada belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan
bimbingan teknis PNS yang dianggarkan sebesar Rp400.000.000,00 terealisasi
sebesar Rp399.695.000,00 atau 99,92% digunakan untuk belanja yang bersifat
sumbangan kepada masyarakat, organisasi, maupun instansi vertikal (Rincian
Lampiran 4).
b. Dinas Pendidikan
Belanja barang dan jasa pada belanja kursus-kursus singkat/pelatihan yang
dianggarkan sebesar Rp29.500.000,00 terealisasi sebesar Rp29.500.000,00 atau
100% dari anggaran digunakan untuk belanja Hari Pendidikan Nasional
(Hardiknas) sebesar Rp10.000.000,00 dan belanja Hari Ulang Tahun
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sebesar Rp19.500.000,00.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah :
1) Pasal 10 huruf e yang menyatakan tugas dan wewenang pejabat
pengguna anggaran adalah melakukan pengujian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran.
2) Pasal 66 ayat (5) yang menyatakan bendahara pengeluaran bertanggung
jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 122 ayat
(9) yang menyatakan bahwa setiap SKPD dilarang melakukan
pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk tujuan lain dari yang telah
ditetapkan dalam APBD.
Kondisi tersebut mengakibatkan realisasi belanja barang dan jasa sebesar
Rp429.195.000,00 (Rp399.695.000,00+ Rp29.500.000,00) tidak tepat sasaran dan
membebani keuangan daerah.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 11 dari 26


Kondisi tersebut terjadi karena:
a. Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah dan Dinas Pendidikan dalam
melakukan pembayaran dan pertanggungjawaban belanja barang dan jasa tidak
menaati ketentuan yang berlaku.
b. Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan selaku Pejabat Pengguna
Anggaran tidak cermat dalam menguji pengeluaran dan memerintahkan
pembayaran.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Kepala Dinas Pendidikan
menjelaskan bahwa memang benar terjadi kesalahan penempatan mata anggaran
dalam kegiatan tersebut. Untuk kedepan, Dinas Pendidikan akan lebih cermat dalam
penetapan mata anggaran agar sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil supaya:
a. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada Bendahara Pengeluaran atas
kelalaiannya melakukan pembayaran dan pertanggungjawaban belanja sesuai
ketentuan yang berlaku.
b. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada Sekretaris Daerah dan
Kepala Dinas Pendidikan selaku Pejabat Pengguna Anggaran atas
ketidakcermatan dalam menyetujui pengeluaran beban anggaran sesuai
ketentuan yang berlaku.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 12 dari 26


6. Penggunaan Aset Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Sebesar
Rp1.523.309.000,00 Belum Didukung Dengan Berita Acara Pinjam Pakai
Pada TA 2010 Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
menganggarkan Belanja Modal sebesar Rp4.130.387.110,00 dengan realisasi sebesar
Rp4.059.292.274,00 atau 98,27% dari anggaran.
Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik atas dokumen SPJ Fungsional TA
2010, diketahui terdapat belanja modal sebesar Rp1.523.309.000,00 yang
diperuntukkan bagi instansi vertikal, yaitu:
Table 1.2.
Belanja Modal Untuk Instansi Vertikal
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
1 Pembangunan Gedung Kantor 437.638.000,00 437.638.000,00
Polsek Kuala Baru
2 Pemasangan Pavin Block 347.484.000,00 347.484.000,00
Halaman Kantor Polres Aceh Singkil
3 Pembangunan Gedung 373.093.000,00 373.093.000,00
Kantor Koramil Singkohor
4 Pembangunan Pagar 181.094.000,00 181.094.000,00
Kantor Pengadilan Negeri Aceh singkil
5 Pembangunan Pagar 93.000.000,00 92.500.000,00
Pos Angkatan Laut Aceh Singkil
6 Pemasangan Pavin Blok 92.000.000,00 91.500.000,00
Kantor Kejaksaan Negeri Aceh Singkil
Jumlah 1.524.309.000,00 1.523.309.000,00

Sumber : Realisasi Fisik Keuangan Sekretariat Daerah TA 2010

Seluruh kegiatan tersebut telah selesai dilaksanakan, dan sudah digunakan


oleh instansi vertikal yang bersangkutan. Selanjutnya, berdasarkan pemeriksaan
dokumen pelaksanaan pekerjaan, diketahui pemanfaatan aset hasil belanja modal
tersebut belum didukung dengan Berita Acara Pinjam Pakai atau Berita Acara Hibah
sehingga jelas status kepemilikan atas aset yang telah dibangun tersebut.
Hasil konfirmasi lisan dengan Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab
dan Bagian Akuntansi DPKKD Aceh Singkil diketahui bahwa aset tersebut
rencananya akan dihibahkan pada masa yang akan datang.
Kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pasal 35 :
a. Ayat (2) yang menyatakan bahwa pinjam pakai barang milik daerah berupa
tanah dan/atau bangunan maupun selain tanah dan/atau bangunan dilaksanakan
oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah;
b. Ayat (4) yang menyatakan bahwa jangka waktu pinjam pakai barang milik
daerah paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang;
c. Ayat (5) yang menyatakan bahwa pelaksanaan pinjam pakai dilakukan
berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat :
1) Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;
2) Jenis, luas dan jumlah barang yang dipinjamkan;
3) Jangka waktu peminjaman;

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 13 dari 26


4) Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan
selama jangka waktu peminjaman; dan
5) Persyaratan lain yang dianggap perlu.
Kondisi tersebut mengakibatkan aset hasil belanja modal sebesar
Rp1.523.309.000,00 berpotensi disalahgunakan dan/atau dikuasai oleh pihak instansi
vertikal dimaksud atau pihak lain di luar Pemerintah Daerah.
Kondisi tersebut terjadi karena:
a. Sekretaris Daerah selaku pengelola barang lalai dalam membuat perjanjian
pinjam pakai dengan instansi terkait.
b. Bupati tidak optimal melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan pengelolaan Barang Milik Daerah.
Menurut Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Sekretaris Daerah
menjelaskan bahwa Bupati Aceh Singkil telah mengingatkan agar administrasi yang
menyangkut pinjam pakai aset daerah dengan instansi vertikal agar dilengkapi. Dan
Sekretariat Daerah akan melengkapi surat perjanjian pinjam pakai aset daerah
dengan instansi vertikal tersebut.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil agar segera
menetapkan status pemanfaatan aset yang dipergunakan instansi vertikal dan
menginstruksikan kepada Sekretaris Daerah untuk segera menyiapkan perjanjian
pinjam pakai dengan pihak-pihak pengguna aset.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 14 dari 26


7. Saldo Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil per 31 Desember
2010 Sebesar Rp2.682.495.000,00 Tidak Diyakini Kewajarannya
Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh
Singkil diketahui bahwa saldo Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil per 31 Desember 2010 sebesar Rp12.770.495.000,00, dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 1.3.
Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
Nomor Perusahaan Jumlah (Rp)
1 PT Siamindo 1.182.495.000,00
2 PT Bank BPD Aceh 9.050.000.000,00
3 PT Singkil Persada 1.500.000.000,00
4 PDAM Tirta Singkil 1.038.000.000,00
Jumlah 12.770.495.000,00
Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil TA 2010
Bukti kepemilikan penyertaan modal tersebut disimpan dan diadministrasi oleh BUD
Aceh Singkil.
Seperti yang diungkapkan dalam LHP BPK Nomor
2.A/LHP/XVIII.BAC/04/2010 tanggal 27 April 2010, antara lain diketahui bahwa
penyertaan modal pada PT Siamindo, PT Singkil Persada dan PDAM Tirta Singkil
tidak diyakini kewajarannya. Pemeriksaan terhadap saldo penyertaan modal
Pemerintah Daerah kepada ketiga perusahaan tersebut diketahui hal-hal sebagai
berikut:
a. Sampai dengan pemeriksaan berakhir, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
belum sepenuhnya menindaklanjuti hal yang dikecualikan BPK atas LKPD TA
2009, yaitu tidak dapat menunjukkan dokumen bukti kepemilikan atas
penyertaan modal pada PT Siamindo maupun laporan keuangan PT Siamindo
per 31 Desember 2010. Dengan demikian tidak dapat ditentukan metode
penilaian atas investasi tersebut dan nilai wajar investasi per 31 Desember 2010.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dhi. Sekretaris DPKKD menjelaskan
bahwa keberadaaan dan aktifitas perusahaan tersebut saat ini tidak diketahui.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah menindaklanjuti saran BPK dengan
melakukan audit atas PT Siamindo oleh Kantor Akuntan Publik Rizal Yahya.
Sampai dengan pemeriksaan berakhir, audit terhadap PT Siamindo belum
selesai dilaksanakan.
b. Pada tanggal 27 Mei 2002, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menyertakan
modal sebesar Rp1.500.000.000,00 di PT Singkil Persada, namun berdasarkan
Neraca PT Singkil Persada per 31 Desember 2009 diketahui bahwa penyertaan
modal Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil hanya sebesar Rp276.000.000,00
sehingga terdapat selisih sebesar Rp1.224.000.000,00 (Rp1.500.000.000,00 -
Rp276.000.000,00) dan seluruh modal PT Singkil Persada dimiliki Pemda Aceh
Singkil. Hal tersebut telah diungkapkan dalam LHP BPK Nomor
2.A/LHP/XVIII.BAC/04/2010 tanggal 27 April 2010.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 15 dari 26


Berdasarkan LHP tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah
menindaklanjuti saran dari BPK untuk menyusun laporan keuangan PT Singkil
Persada. Laporan keuangan tersebut disusun bekerjasama dengan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh. Sampai
dengan pemeriksaan berakhir penyusunan laporan keuangan TA 2010 belum
selesai dilaksanakan.
c. Berdasarkan Neraca PDAM Tirta Singkil per 31 Desember 2010 diketahui
bahwa penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil tercatat sebesar
Rp1.038.000.000,00. Seluruh saham PDAM Tirta Singkil dimiliki oleh
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil. Seperti diungkapkan dalam LHP BPK
Nomor 2.A/LHP/XVIII.BAC/04/2010 tanggal 27 April 2010, PDAM Tirta
Singkil belum pernah menyerahkan laporan keuangan.
Berdasarkan LHP tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah
menindaklanjuti saran dari BPK untuk menyusun laporan keuangan
bekerjasama dengan BPKP Perwakilan Aceh. Laporan keuangan PDAM Tirta
Singkil menunjukkan bahwa penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil sebesar Rp1.038.000.000,00, jumlah tersebut sama dengan jumlah
penyertaan modal yang diungkapkan dalam Neraca
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi
Pemerintahan Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi:
a. Paragraf 33 yang menyatakan penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan
tiga metode yaitu:
1) Metode biaya
Dengan menggunakan metode biaya investasi dicatat sebesar biaya
perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil
yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan
usaha/badan hukum yang terkait.
2) Metode ekuitas
Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah mencatat investasi awal
sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba
atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali
dividen dalam bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi
nilai investasi pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan.
Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi
kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul
akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
3) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
b. Penggunaan metode pada paragraf 33 didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
1) Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 16 dari 26


2) Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi
memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;
3) Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;
4) Kepemilikan bersifat non permanen menggunakan metode nilai bersih
yang direalisasikan.
Kondisi tersebut mengakibatkan saldo penyertaan modal Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil pada PT Siamindo dan PT Singkil Persada per 31
Desember 2010 sebesar Rp2.682.495.000,00 (Rp1.182.495.000,00 +
Rp1.500.000.000,00) tidak diyakini kewajarannya.
Kondisi tersebut terjadi karena:
a. BUD tidak menyimpan bukti kepemilikan penyertaan modal Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil dengan tertib.
b. PT Siamindo dan PT Singkil Persada sampai dengan pemeriksaan berakhir
belum dapat memberikan Laporan Keuangan per 31 Desember 2010.
c. Bupati Aceh Singkil lemah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian
terhadap penyertaan modal pemerintah daerah pada BUMD maupun non
BUMD
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui plh. Kepala Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Kekayaan Daerah menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil telah melakukan perikatan dengan KAP dan BPKP untuk melakukan audit
atas BUMD tersebut untuk mengetahui kondisi rill BUMD saat ini. Hasil
pemeriksaan diharapkan sudah dapat diperoleh padan Bulan Mei 2011, langkah-
langkah selanjutnya akan diambil berdasarkan hasil audit tersebut.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil agar:
a. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada BUD yang tidak tertib
dalam menyimpan bukti kepemilikan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil.
b. Menginstruksikan PT Siamindo dan PT Singkil Persada untuk segera menyusun
laporan keuangan sesuai dengan ketentuan dan menyampaikannya kepada
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil.
c. Lebih meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap penyertaan modal
pemerintah daerah pada BUMD maupun non BUMD.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 17 dari 26


8. Pengelolaan Dana Bergulir Belum Tertib dan Terdapat Tunggakan atas
Pengembalian Pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sebesar
Rp5.345.425.932,00
Pada Neraca Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil per 31 Desember 2010
terdapat Saldo Investasi Non Permanen Dana Bergulir sebesar Rp5.158.000.000,00
yang merupakan akumulasi dana bergulir dari tahun 2003 s.d. 2010. Dana bergulir
ini ditujukan untuk peningkatan modal kerja bagi koperasi dan usaha kecil dan
menengah. Dana bergulir ini dikelola Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah (KUKM). Dana pinjaman tersebut harus dikembalikan
oleh masyarakat penerima manfaat berupa cicilan pokok dan bunga dalam waktu
sesuai dengan ketentuan. Kegiatan pemberian pinjaman tersebut dilaksanakan
dengan kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Bank Aceh Cabang Singkil.
Setiap KUKM terpilih diwajibkan membuka rekening pada Bank Aceh
Capem Singkil yang digunakan untuk menampung dana bergulir yang akan
disalurkan. Dana bergulir tersebut dapat disalurkan setelah mendapat rekomendasi
dari Tim Kelompok Kerja (Pokja). Tugas Tim Pokja antara lain mengidentifikasi
KUKM, menerima dan meneliti kelengkapan administrasi, permohonan, pencairan
Dana Bergulir dari KUKM, mengadakan seleksi proposal dan menganalisa hasil
lapangan serta melaporkan kegiatan pelaksanaan progam kepada Bupati Aceh
Singkil. Tim Pokja selanjutnya mengajukan alokasi pinjaman dana bergulir kepada
Dinas Perindagkop untuk selanjutnya ditetapkan dalam Keputusan Bupati.
Sasaran pinjaman kredit lunak adalah KUKM yang telah melaksanakan
kegiatan usaha dan/atau mempunyai keterampilan dalam usaha ekonomi, tetapi sulit
berkembang karena kekurangan modal. KUKM yang terpilih harus mengembalikan
dalam jangka waktu 3 tahun, yaitu pada tahun pertama mengembalikan bunga
pinjaman 6%, dan pada tahun kedua dan ketiga mengembalikan pokok pinjaman
sebesar 12,5% dan bunga pinjaman sebesar 1,5% per triwulan. Pokok dan bunga
pinjaman yang akan dikembalikan oleh KUKM diangsur dan disetor setiap tahun
melalui rekening penampung Pokja Pengembangan KUKM pada Bank Aceh dengan
Nomor Rekening130.01.99.00008-7. Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen
pengelolaan dana bergulir, diketahui bahwa pada TA 2007 terdapat dana bergulir
yang diluncurkan oleh Pemerintah Singkil berdasarkan SK Bupati Aceh Singkil
Nomor 188.4.5/344/2007 sebesar Rp180.000.000,00 belum tercatat di Neraca. Selain
itu saldo dana bergulir yang dikeluarkan TA 2008 seharusnya Rp1.200.000.000,00
dicatat di Neraca sebesar Rp1.190.000.000,00, sehingga masih terdapat kurang catat
sebesar Rp10.000.000,00. Atas hal tersebut Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
telah melakukan koreksi pada Neraca TA 2010. Berdasarkan Laporan Realisasi
Pengembalian Pinjaman Dana Bergulir per 31 Desember 2010 rincian perhitungan
kewajiban penerima dana bergulir disajikan sebagai berikut:
Tabel 1.4.
Perhitungan Kewajiban Penerima Dana Bergulir
(dalam rupiah)
Pokok yang harus
TA Dana Bergulir Bunga Denda Kewajiban
Dikembaikan
1 2 3 4 5 6=3+4+5
2003 358.000.000,00 358.000.000,00 62.940.000,00 3.091.350,00 424.031.350,00
2004 110.000.000,00 110.000.000,00 19.800.000,00 1.127.080,00 130.927.080,00

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 18 dari 26


1 2 3 4 5 6=3+4+5
2005 400.000.000,00 400.000.000,00 70.800.000,00 4.042.210,00 474.842.210,00
2006 700.000.000,00 700.000.000,00 125.700.000,00 7.685.290,00 833.385.290,00
2007 2.180.000.000,00 2.180.000.000,00 383.460.000,00 0,00 2.563.460.000,00
2008 1.200.000.000,00 1.200.000.000,00 89.970.000,00 0,00 1.289.970.000,00
Jumlah 4.948.000.000,00 4.948.000.000,00 752.670.000,00 15.945.930,00 5.716.615.930,00

Sumber : Laporan Realisasi Pengembalian Pinjaman Dana Bergulir per 31 Desember 2010

Berdasarkan laporan tersebut, kewajiban UKM menyetorkan pokok


pinjaman, bunga dan denda baru dikembalikan sebesar Rp371.189.998,00, sehingga
tunggakan pokok, bunga dan denda yang belum dapat ditagih sebesar
Rp5.345.425.932,00 (5.716.615.930,00 - Rp371.189.998,00).
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam Laporan Realisasi Pengembalian Pinjaman Dana Bergulir diketahui
terdapat kelebihan pembayaran kewajiban UKM sebesar Rp3.353.000,00 oleh:
1) EI sebesar Rp960.000,00
2) S, B.Sc sebesar Rp 1.200.000,00
3) Ad sebesar Rp300.000,00
4) Ro sebesar Rp300.000,00
5) IW, A.MD sebesar Rp403.300,00
6) Da sebesar Rp190.000,00
b. Selama tahun 2004 s.d. 2009 Tim Pokja telah menarik dana dari rekening Pokja
Pengembangan UKM sebesar Rp121.920.000,00. Dana tersebut dialokasikan
untuk honorarium Tim Pokja, jasa Bank Aceh sebagai pelaksana dan sebagai
PAD dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.5.
Honorarium Tim Pokja dan Bank BPD Aceh
(dalam rupiah)
TA Jumlah PAD Tim Pokja BPD
2004 16.110.000,00 5.370.000,00 5.370.000,00 5.370.000,00
2005 33.450.000,00 11.150.000,00 11.150.000,00 11.150.000,00
2006 17.360.000,00 17.360.000,00 0,00 0,00
2008 32.500.000,00 32.500.000,00 0,00 0,00
2009 22.500.000,00 22.500.000,00 0,00 0,00
Jumlah 121.920.000,00 88.880.000,00 16.520.000,00 16.520.000,00

Sumber : Laporan Realisasi Pengembalian Pinjaman Dana Bergulir per 31 Desember


2010

c. Dana dari pokok dan bunga yang sudah dikembalikan digulirkan kembali
sebesar Rp164.000.000,00 kepada UKM dengan rincian kewajiban sebagai
berikut:

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 19 dari 26


Table 1.6.
Perhitungan Kewajiban Dana Guliran
(dalam rupiah)
Dana yang Pokok yang harus
TA Bunga Denda Kewajiban
digulirkan kembali dikembaikan
1 2 3 4 5 6

2006 70.000.000,00 70.000.000,00 12.600.000,00 826.000,00 83.426.000,00


2007 38.000.000,00 38.000.000,00 5.700.000,00 0,00 43.700.000,00
2008 39.000.000,00 39.000.000,00 3.510.000,00 0,00 42.510.000,00
2009 17.000.000,00 17.000.000,00 510.000,00 0,00 17.510.000,00

Jumlah 164.000.000,00 164.000.000,00 22.820.000,00 826.000,00 187.146.000,00

Sumber : Laporan Realisasi Pengembalian Pinjaman Dana Bergulir per 31 Desember


2010
Dari kewajiban UKM sebesar Rp187.146.000,00 telah dikembalikan sebesar
Rp16.330.000,00 sehingga masih terdapat tunggakan kewajiban sebesar
Rp170.816.000,00 yang terdiri dari tunggakan pokok, bunga dan denda dengan
rincian sebagai berikut:
Table 1.7.
Pengembalian dan Sisa Kewajiban Dana Guliran
(dalam rupiah)
Jumlah
Pengembalian Pengembalian Tunggakan Tunggakan
TA Kewajiban Denda Tunggakan
Pokok Bunga Pokok Bunga
Kewajiban
2006 83.426.000,00 0,00 0,00 70.000.000,00 12.600.000,00 826.000,00 83.426.000,00
2007 43.700.000,00 1.800.000,00 4.750.000,00 36.200.000,00 950.000,00 0,00 37.150.000,00
2008 42.510.000,00 7.230.000,00 2.250.000,00 31.770.000,00 1.260.000,00 0,00 33.030.000,00
2009 17.510.000,00 0,00 300.000,00 17.000.000,00 210.000,00 0,00 17.210.000,00

Jumlah 187.146.000,00 9.030.000,00 7.300.000,00 154.970.000,00 15.020.000,00 826.000,00 170.816.000,00

Sumber : Laporan Realisasi Pengembalian Pinjaman Dana Bergulir per 31 Desember


2010
d. Pada rekening Pokja Pengembangan KUKM per 31 Desember 2010 diketahui
terdapat saldo sebesar Rp148.274.852,00. Apabila dibandingkan dengan catatan
realisasi pengembalian dana bergulir dan penarikan dana selama tahun 2004 s.d.
2009 terjadi selisih sebesar Rp46.674.854,00 dengan perhitungan sebagai
berikut:
Saldo menurut perhitungan
Pengembalian pokok & bunga dana bergulir 2003 s.d. 2008: Rp 371.189.998,00
Pengembalian pokok & bunga guliran 2006 s.d. 2009: Rp 16.330.000,00
Total penerimaan Rp 387.519.998,00
Kurang:
Dana guliran tahun 2006 s.d. 2009: Rp 164.000.000,00
Penarikan bunga dana bergulir Rp 121.920.000,00
Total Pengeluaran Rp 285.920.000,00
Saldo Bank Menurut Perhitungan Rp 101.599.998,00

Saldo Bank per 31 Desember Rp 148.274.852,00

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 20 dari 26


Selisih Rp 46.674.854,00

e. Pada TA 2010 Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil merealisasikan dana


bergulir sebesar Rp400.000.000,00 melalui SP2D Nomor 5488/SP2D/2010
tanggal 30 Desember 2010. Sampai dengan pemeriksaan berakhir, dana bergulir
TA 2010 belum disalurkan dan dana tersebut masih ditampung di Bank Aceh
pada Rekening Penampungan Pelimpahan Dana Bergulir Kab. Singkil Nomor
130.01.02.600021-0.
f. Petunjuk teknis pengelolaan dana bergulir tidak mencantumkan secara lengkap
mengenai ketentuan pengelolaan dana bergulir berkaitan dengan penggolongan
likuiditas dana bergulir. Penggolongan likuiditas dana bergulir dilakukan
berdasarkan kebijakan Tim Pokja Pengembangan KUKM.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Lampiran Keputusan Bupati Aceh Singkil Nomor 227/2008 tanggal 19 Austus
2008 tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah:
1) Bagian IV:
a) Nomor 8 yang menyatakan bahwa pengendalian, pemantauan dan
pengawasan pemanfaatan pinjaman dana bergulir dilakukan oleh
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten
Aceh Singkil bersama Pihak Bank Pelaksana.
b) Nomor 9 yang menyatakan KUKM terpilih mengembalikan dana
bergulir dalam jangka waktu 3 tahun dengan tingkat pengembalian
bunga 6% per tahun. Pada tahun pertaman KUKM hanya
mengembalikan bunga pinjaman sebesat 6% pertahun yang disetorkan
pada saat pencairan. Untuk tahun kedua dan tahun ketiga KUKM
wajib mengembalikan pokok dan bunga pinjaman
2) Bagian V.B Nomor 6 yang menyatakan tugas dan tanggung jawab Pokja
pengembangan KUKM melaporkan kegiatan pelaksanaan program kepada
Bupati Aceh Singkil.
b. PSAP 06 paragraf 16 butir (c) menyatakan bahwa investasi nonpermanen yang
dilakukan oleh pemerintah antara lain dapat berupa dana yang disisihkan
pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal kerja
secara bergulir kepada kelompok masyarakat.
Kondisi tersebut mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
terlambat menerima pengembalian dana bergulir untuk disalurkan kembali kepada
masyarakat dan berpotensi mengalami kerugian minimal Rp1.863.185.930,00
(Rp424.031.350,00 + Rp130.927.080,00 + Rp474.842.210,00 + Rp833.385.290,00)
dari kewajiban tahun 2003 s.d 2006 yang sudah jatuh tempo dan belum lunas, karena
sulit ditagih.
Kondisi tersebut terjadi karena:
a. Tim Pokja dan Tim Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan UKM dalam
menyeleksi calon penerima pinjaman belum mempedomani petunjuk teknis

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 21 dari 26


yang telah ditetapkan dan tidak melakukan reviu atas kinerja pengelolaan
pinjaman dana bergulir kepada masyarakat.
b. Tim Pokja dan Tim Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan tidak tertib dalam
menatausahakan dana bergulir.
c. Kepala Dinas Perindagkop selaku Pengguna Anggaran lemah dalam melakukan
pengawasan dan pengendalian pengelolaan dana bergulir.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Kepala Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM menjelaskan bahwa:
a. Akan melaksanakan koordinasi bersama DPKKD dalam rangka mempercepat
penyaluran Dana Bergulir KUKM TA 2010 sesuai dengan ketentuan Peraturan
Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Dana Bergulir.
b. Akan mengintensifkan penagihan dengan bekerja sama dengan Satuan Polisi
Pamong Praja.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil agar:
a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Tim Pokja dan Tim
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan UKM atas kelalaiannya dalam
mempedomani petunjuk teknis dan tidak melakukan reviu terhadap kinerja
pengelolaan dana bergulir.
b. Menginstruksikan Tim Pokja dan Tim Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
UKM untuk lebih tegas dalam melakukan penagihan dan menerapkan naskah
perjanjian serta menatausahakan dana bergulir.
c. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Kepala
Disperindagkop dan UKM dan menginstruksikan agar meningkatkan
pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan dana bergulir.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 22 dari 26


9. Pembukaan Rekening Koran SKPD Tidak Didukung Surat Keputusan Bupati
dan Terdapat Saldo Rekening Koran per 31 Desember 2010 Sebesar
Rp6.925.625.819,00 yang Belum Disetor ke Kas Daerah
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dalam melaksanakan pemerintahannya
membentuk 38 Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) yang terdiri dari 14 dinas,
tujuh badan, Inspektorat Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Arsip
dan Perpustakaan, Satuan Pamong Praja, Wilayatul Hisbah dan Pemadan Kebakaran,
serta sembilan Kecamatan.
Untuk melaksanakan kegiatan operasional dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat, bendara pengeluaran dan penerimaan dapat membuka rekening
penerimaan dan rekening pengeluaran pada bank yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
Berdasarkan pemeriksaan atas 38 SKPD, diketahui bahwa pembukaan
rekening pada SKPD-SKPD dilakukan tanpa dukungan Surat Ketetapan (SK) Bupati
Aceh Singkil. Selain itu, terdapat saldo rekening koran SKPD sebesar
Rp6.925.625.819,00 pada tanggal 31 Desember 2010, sementara pada berita acara
penutupan BKU, tiap-tiap SKPD melaporkan bahwa saldo rekening koran sudah
nihil. Rincian rekening koran tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 1.8.
Rincian Sisa Saldo Rekening Koran
Saldo per 31
Nomor SKPD BANK Nomor Rekening
Desember 2010
1 2 3 4 5 (Rp)
1 Dinas Pendidikan BPD Aceh 130 01.02.803067-1 1.682.359.654,00
2 Dinas Kesehatan BPD Aceh 130 01.02.003068-0 238.981.050,00
3 RSUD Singkil BPD Aceh 130 01.02.803213-6 1.116.226.744,00
4 Dinas PU BPD Aceh 130 01.02.580006-2 489.732.196,00
5 Bappeda BPD Aceh 130 01.02.803089-9 60.512.909,00
6 Dinas Perhubungan dan Informatika BPD Aceh 130 01.02.803054-0 107.377.375,00
7 Bapedal P dan K BPD Aceh 130 01.02.580005-1 48.695.750,00
8 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil BPD Aceh 130 01.02.803091-7 171.204.979,00
9 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KS BPD Aceh 130 01.02.580008-6 293.426.126,00
10 Dinas Syariat Islam BPD Aceh 130 01.02.803065-6 40.893.750,00
11 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja BPD Aceh 130 01.02.570021-3 75.612.931,00
12 Bakesbang Pol dan Linmas BPD Aceh 130 01.02.803212-4 102.462.738,00
13 Satpol PP dan PK BPD Aceh 130 01.02.570019-5 204.217.994,00
14 Setdakab BPD Aceh 130 01.02.802094-1 422.296.274,00
15 Setwan BPD Aceh 130 01.02.802011-1 119.428.500,00
16 DPKKD BPD Aceh 130 01.02.580012-8 -
17 Inspektorat BPD Aceh 130 01.02.580007-4 63.585.875,00
18 Badan Kepegawaian PP BPD Aceh 130 01.02.570020-0 60.596.047,00
19 Kantor KP2TSP BPD Aceh 130 01.02.580013-1 11.930.500,00
20 Kecamatan Singkil BPD Aceh 130 01.02.570013-4 39.534.500,00
21 Kecamatan Pulau Banyak BPD Aceh 130 01.02.570017-0 25.411.500,00

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 23 dari 26


1 2 3 4 5
22 Kecamatan Simpang Kanan BPD Aceh 130 01.02.000004-7 61.511.774,00
23 Kecamatan Gunung Meriah BPD Aceh 131 01.02.000030-8 62.749.000,00
24 Kecamatan Singkil Utara BPD Aceh 130 01.02.570009-2 23.675.500,00
25 Kecamatan Kuta Baharu BPD Aceh 131 01.02.570002-3 35.285.500,00
26 Kecamatan Danau Paris BPD Aceh 131 01.02.000008-4 27.975.812,00
27 Kecamatan Singkohor BPD Aceh 131 01.02.570003-5 27.546.231,00
28 Kecamatan Suro BPD Aceh 131 01.02.000007-2 38.295.500,00
29 Kecamatan Kuala Baru - - -
30 Badan Pemberdayaan Masyarakat BPD Aceh 130 01.02.803152-0 283.703.750,00
31 Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah BPD Aceh 130 01.02.570029-8 13.608.000,00
32 Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan BPD Aceh 130 01.02.803059-1 81.989.500,00
33 Dinas Kehutanan dan Perkebunan BPD Aceh 130 01.02.580003-7 86.438.500,00
34 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan BPD Aceh 130 01.02.803055-3 47.356.322,00
35 Bapel Penyuluhan dan Ketahanan Pangan BPD Aceh 130 01.02.570022-5 579.835.080,00
36 Disbudparpora BPD Aceh 130 01.02.580004-9 47.098.125,00
37 Dinas Kelautan Perikanan BPD Aceh 130 01.02.803071-0 47.005.000,00
38 Disperindagkop dan UKM BPD Aceh 130 01.02.803096-6 87.064.833,00
JUMLAH 6.925.625.819,00

Sumber : Rekening Koran SKPD Aceh Singkil TA 2010

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bendahara Pengeluaran SKPD


diketahui bahwa rekening-rekening tersebut memang sudah ada sejak lama. Pada
saat penggantian Kepala SKPD atau bendahara pengeluaran maupun saat
dibentuknya SKPD baru, bendahara SKPD hanya mengajukan permohonan untuk
memperbaharui data berupa data nasabah instansi pemerintah yang bersangkutan dan
spesimen tanda tangan dengan menunjukkan SK pengangkatan sebagai bendahara.
Sementara sisa saldo terjadi karena pada akhir tahun terjadi penumpukan SP2D di
bank, sehingga bank tidak sempat mencairkan SP2D tersebut, dan baru bisa
dicairkan pada awal tahun berikutnya. Serta terdapat sisa UP yang belum sempat
disetor kembali ke Kas Daerah.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 67 yang menyatakan Kepala Daerah dapat memberikan izin
pembukaan rekening untuk keperluan pelaksanaan pengeluaran di lingkungan
SKPD.
b. Surat Edaran Bupati Aceh Singkil Nomor KU-900/110/2010 tanggal 26
November 2010 tentang Penutupan Tahun Anggaran 2010 yang menyatakan
pada Buku Kas Umum dan Buku Pembantu tidak diperkenankan terjadinya sisa
kurang dan tidak dibenarkan memindah bukukan saldo akhir tahun anggaran
2010 ke dalam buku kas sebagai saldo awal 2011, sisa saldo tersebut (baik tunai
maupun yang masih ada dalam rekening bank) harus disetor ke rekening Kas
Umum Daerah sebelum tanggal 31 Dsember 2010.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 24 dari 26


Kondisi tersebut mengakibatkan:
a. Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil tidak dapat mengetahui penempatan dana
yang berada di tiap-tiap SKPD.
b. Dana sebesar Rp6.925.625.819,00 berpotensi disalahgunakan.
Kondisi tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dhi. Kepala SKPD tidak melaporkan rekening bank yang
dimiliki SKPD kepada Kepala Daerah, serta kurang optimal dalam pengawasan
dan pengendalian pengelolaan keuangan pada SKPD terkait.
b. Sekretaris Daerah Aceh Singkil selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan
Daerah kurang optimal dalam pengendalian dan pengawasan rekening SKPD.
c. Bendahara SKPD tidak sepenuhnya mematuhi ketentuan yang berlaku dalam
hal penutupan TA 2010.
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Kepala Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Kekayaan Daerah menjelaskan bahwa akan segera membuat Surat
Keputusan Bupati untuk mendukung pembukaan rekening SKPD dan berupaya
untuk tidak lagi terlambat menyetor sisa dana di akhir tahun.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil agar:
a. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada seluruh Kepala SKPD atas
kelalaiannya melaporkan rekening bank yang dikelolanya kepada Bupati.
b. Menginstruksikan Sekretaris Daerah untuk lebih optimal dalam melakukan
pengendalian dan pengawasan terhadap Keuangan Daerah.
c. Memberikan sanksi administratif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada Bendahara SKPD atas
kelalaiannya untuk mempedomani ketentuan penutupan tahun anggaran 2010.
d. Menginstruksikan BUD supaya menetapkan serta melakukan inventarisasi
seluruh rekening pengeluaran dan penerimaan SKPD untuk selanjutnya
ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati dan segera membuat perjanjian
dengan pihak bank atas rekening yang dimiliki.

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 25 dari 26


BAB 2
HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TAHUN
ANGGARAN 2004 – 2009
Dalam rangka pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil TA 2010, BPK RI memantau tindak lanjut Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-
undangan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil TA 2004 – 2009. Sesuai dengan Pasal 20
UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara, pelaksanaan tindak lanjut menjadi tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten Aceh Singkil dan DPRK.
Pemantauan atas tindak lanjut Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil terhadap
temuan tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
Table 2.1.
Rincian Tindak Lanjut
Status Pemantauan Tindak Lanjut
Jumlah Jumlah Belum
Nomor Objek Yang Diperiksa
Temuan Rekomendasi Sesuai dengan sesuai/dalam Belum
Rekomendasi proses ditindaklanjuti
tindak lanjut
2 LKPD TA 2005 15 28 25 3 0
3 LKPD TA 2006 11 22 20 2 0

6 LKPD TA 2007 8 26 21 5 0

7 LKPD TA 2008 8 19 11 5 3
8 LKPD TA 2009 9 28 24 4 0
JUMLAH 51 123 101 19 3

Rincian terdapat di Lampiran 5.


Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil belum menindaklanjuti seluruh rekomendasi
yang diajukan BPK. Dari 123 rekomendasi, yang telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi
sebanyak 101, yang belum sesuai rekomendasi sebanyak 19, dan yang belum
ditindaklanjuti sebanyak 3. Rekomendasi yang belum ditindaklanjuti terkait dengan
temuan sebagai berikut:
1. Penyampaian pertanggungjawaban penggunaan dana oleh 14 Bendahara Pengeluaran
Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil terlambat.
2. Belanja Modal pada Sekretariat Daerah TA 2008 sebesar Rp615.550.000,00
diperuntukkan bagi Instansi Vertikal tidak sesuai ketentuan dan belum dikenakan
denda keterlambatan sebesar Rp11.858.750,00.
3. Subsidi kepada PDAM Tirta Singkil belum diatur dengan Peraturan Bupati sehingga
mengakibatkan realisasi belanja subsidi sebesar Rp1.250.000.000,00 kepada PDAM
Tirta Singkil belum dapat diyakini kewajarannya dan rawan untuk disalahgunakan.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 26 dari 26


Lampiran 1

Pendapatan Asli Daerah (PAD) TA 2010 Terlambat Setor

Tanggal Jumlah
No Uraian Nilai (Rp)
Terima Setor (Hari)
1 2 3 4 5 6
1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 29 Okt 2010 02 Nop 2010 4 15,050,000.00
2 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 01 Maret 2010 05 Maret 2010 4 1,050,000.00
3 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 04 Juni 2010 08 Juni 2010 4 2,828,467.00
4 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 04 Juni 2010 08 Juni 2010 4 5,310,651.00
5 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 04 Juni 2010 08 Juni 2010 4 762,169.00
6 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 04 Juni 2010 08 Juni 2010 4 8,546,169.00
7 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 04 Juni 2010 08 Juni 2010 4 1,552,830.00
8 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 04 Juni 2010 08 Juni 2010 4 627,000.00
9 Retribusi Biaya KTP dan Akta Catatan Sipil 05 Juli 2010 09 Juli 2010 4 777,000.00
10 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 05 Juli 2010 09 Juli 2010 4 1,070,594.00
11 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 05 Juli 2010 09 Juli 2010 4 459,297.00
12 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 05 Juli 2010 09 Juli 2010 4 634,616.00
13 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 05 Nop 2010 09 Nop 2010 4 1,121,637.00
14 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 05 Nop 2010 09 Nop 2010 4 8,714,064.00
15 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 05 Nop 2010 09 Nop 2010 4 5,022,776.00
16 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 09 Des 2010 13 Des 2010 4 1,620,000.00
17 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 14 Jan 2010 18 Jan 2010 4 420,000.00
18 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 15 Okt 2010 19 Okt 2010 4 1,329,600.00
19 Penjualan Kendaraan Dinas Roda 4 15 Okt 2010 19 Okt 2010 4 5,400,000.00
20 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 17 Sep 2010 21 Sep 2010 4 847,819.00
21 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 17 Sep 2010 21 Sep 2010 4 662,890.00
22 Sumbangan Pihak ke-III dari CPO dari TBS 18 Okt 2010 22 Okt 2010 4 64,583,150.00
23 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 19 Agustus 2010 23 Agustus 2010 4 957,040.00
24 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 19 Agustus 2010 23 Agustus 2010 4 283,270.00
25 Pajak PTPTB 19 Agustus 2010 23 Agustus 2010 4 100,000.00
26 Retribusi Usaha Pengelolaan Pertambangan 19 Feb 2010 23 Feb 2010 4 894,500.00
27 Retribusi Usaha Pengelolaan Pertambangan 19 Feb 2010 23 Feb 2010 4 447,250.00
28 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 15,773.00
29 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 67,456.00
30 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 106,459.00
31 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 267,500.00
32 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 160,000.00
33 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 185,000.00
34 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 181,000.00
35 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 315,000.00
36 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 562,000.00
37 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 38,000.00
38 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 306,500.00
39 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 128,765.00
40 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 70,000.00
41 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 106,290.00
42 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 27,911.00
43 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 210,152.00
44 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 45,268.00
45 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Des 2010 28 Des 2010 4 527,654.00
46 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 24 Sep 2010 28 Sep 2010 4 8,939,527.00
47 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 26 April 2010 30 April 2010 4 811,368.00
48 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 26 Nop 2010 30 Nop 2010 4 233,812.00
49 Retribusi Jasa Angkutan Ikan Keluar Daerah 26 Mei 2010 01 Juni 2010 5 7,380,000.00
50 Sumbangan Pihak ke-III lain-lain 31 Des 2009 05 Jan 2010 5 810,000.00
51 Sumbangan Pihak ke-III lain-lain 31 Des 2009 05 Jan 2010 5 150,000.00
52 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 31 Des 2009 05 Jan 2010 5 1,070,254.00
53 Retribusi Izin Tempat Usaha 31 Des 2009 05 Jan 2010 5 4,545,000.00
54 Retribusi SIUP & TDP 31 Des 2009 05 Jan 2010 5 4,800,000.00
55 Lain-lain PAD yang Sah 31 Des 2009 05 Jan 2010 5 800,000.00
56 Retribusi IMB 31 Des 2009 05 Jan 2010 5 9,931,000.00
57 Retribusi IUJK 31 Des 2009 05 Jan 2010 5 1,800,000.00
1 2 3 4 5 6
58 Retribusi Jasa Angkutan Ikan Keluar Daerah 03 Des 2010 08 Des 2010 5 7,835,000.00
59 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 03 Juni 2010 08 Juni 2010 5 431,000.00
60 Penjualan Kendaraan Dinas Roda 4 06 Jan 2010 11 Jan 2010 5 3,300,000.00
61 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 06 Mei 2010 11 Mei 2010 5 87,500.00
62 Retribusi Pelayanan Kesehatan 06 Mei 2010 11 Mei 2010 5 3,420,500.00
63 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 08 Des 2010 13 Des 2010 5 197,000.00
64 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 08 Des 2010 13 Des 2010 5 891,600.00
65 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 08 Des 2010 13 Des 2010 5 270,000.00
66 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 11 Juni 2010 16 Juni 2010 5 8,340,770.00
67 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 11 Juni 2010 16 Juni 2010 5 695,924.00
68 Pajak PTPTB 11 Juni 2010 16 Juni 2010 5 100,000.00
69 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 11 Juni 2010 16 Juni 2010 5 39,503.00
70 Pajak Reklame 11 Juni 2010 16 Juni 2010 5 562,500.00
71 Pajak PTPTB 12 Maret 2010 17 Maret 2010 5 500,000.00
72 Pajak PTPTB 12 Maret 2010 17 Maret 2010 5 500,000.00
73 Pajak PTPTB 12 Maret 2010 17 Maret 2010 5 250,000.00
74 Pajak PTPTB 12 Maret 2010 17 Maret 2010 5 250,000.00
75 Pajak PTPTB 12 Maret 2010 17 Maret 2010 5 100,000.00
76 Pajak Reklame 12 Mei 2010 17 Mei 2010 5 313,000.00
77 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 12 Mei 2010 17 Mei 2010 5 658,000.00
78 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 14 Okt 2010 19 Okt 2010 5 8,714,064.00
79 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 18 Agustus 2010 23 Agustus 2010 5 4,034,426.00
80 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 18 Agustus 2010 23 Agustus 2010 5 1,103,730.00
81 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 18 Agustus 2010 23 Agustus 2010 5 135,179.00
82 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 21 Okt 2010 26 Okt 2010 5 394,502.00
83 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 21 Okt 2010 26 Okt 2010 5 413,550.00
84 Pajak PTPTB 21 Okt 2010 26 Okt 2010 5 780,000.00
85 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Okt 2010 26 Okt 2010 5 5,526,920.00
86 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 80,100.00
87 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 924,085.00
88 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 103,000.00
89 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 383,355.00
90 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 73,773.00
91 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 52,186.00
92 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 130,155.00
93 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 328,335.00
94 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 141,366.00
95 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 74,189.00
96 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 19,250.00
97 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 172,000.00
98 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 23 Des 2010 28 Des 2010 5 2,880,000.00
99 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 23 Des 2010 28 Des 2010 5 750,000.00
100 Retribusi IMB 23 Des 2010 28 Des 2010 5 3,000,000.00
101 Retribusi IMB 23 Des 2010 28 Des 2010 5 3,000,000.00
102 Retribusi Izin Pengelolaan Bahan Galian C 23 Des 2010 28 Des 2010 5 1,250,000.00
103 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 25 Agustus 2010 30 Agustus 2010 5 367,514.00
104 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 25 Agustus 2010 30 Agustus 2010 5 453,533.00
105 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 25 Agustus 2010 30 Agustus 2010 5 280,000.00
106 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 25 Juni 2010 30 Juni 2010 5 6,175,367.00
107 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 25 Juni 2010 30 Juni 2010 5 3,293,305.00
108 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 738,000.00
109 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 302,900.00
110 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 2,566,700.00
111 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 713,400.00
112 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 735,480.00
113 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 1,125,000.00
114 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 591,999.00
115 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 73,000.00
116 Retribusi SIUP & TDP 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 100,000.00
117 Retribusi Izin Pengelolaan Bahan Galian C 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 1,125,000.00
118 Retribusi IUJK 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 320,000.00
119 Retribusi Izin Tempat Usaha 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 2,665,000.00
120 Retribusi Izin Gangguan (HO) 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 1,138,500.00
121 Retribusi Izin Usaha Perkebunan 25 Nop 2010 30 Nop 2010 5 280,000.00
122 Sumbangan Pihak ke-III lain-lain 30 Des 2009 05 Jan 2010 6 249,000.00
123 Sumbangan Pihak ke-III lain-lain 30 Des 2009 05 Jan 2010 6 396,000.00
1 2 3 4 5 6
124 Sumbangan Pihak ke-III lain-lain 30 Des 2009 05 Jan 2010 6 661,000.00
125 Sumbangan Pihak ke-III lain-lain 30 Des 2009 05 Jan 2010 6 215,000.00
126 Sumbangan Pihak ke-III lain-lain 30 Des 2009 05 Jan 2010 6 50,000.00
127 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 30 Des 2009 05 Jan 2010 6 126,000.00
128 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 30 Des 2009 05 Jan 2010 6 126,000.00
129 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 02 Des 2010 08 Des 2010 6 4,200,000.00
130 Pajak PTPTB 08 Jan 2010 14 Jan 2010 6 300,000.00
131 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 08 Okt 2010 14 Okt 2010 6 2,877,136.00
132 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 08 Okt 2010 14 Okt 2010 6 3,170,333.00
133 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 10 Juni 2010 16 Juni 2010 6 2,614,000.00
134 Pajak PTPTB 17 Feb 2010 23 Feb 2010 6 270,000.00
135 Pajak PTPTB 17 Feb 2010 23 Feb 2010 6 400,000.00
136 Pajak PTPTB 17 Feb 2010 23 Feb 2010 6 375,000.00
137 Pajak PTPTB 17 Feb 2010 23 Feb 2010 6 400,000.00
138 Retribusi Biaya KTP dan Akta Catatan Sipil 21 Mei 2010 27 Mei 2010 6 601,500.00
139 Pajak PTPTB 23 Maret 2010 29 Maret 2010 6 350,000.00
140 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Agustus 2010 30 Agustus 2010 6 655,680.00
141 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 24 Agustus 2010 30 Agustus 2010 6 850,000.00
142 Pajak PTPTB 24 Juni 2010 30 Juni 2010 6 150,000.00
143 Pajak PTPTB 24 Juni 2010 30 Juni 2010 6 150,000.00
144 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 24 Juni 2010 30 Juni 2010 6 12,000,000.00
145 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 24 Juni 2010 30 Juni 2010 6 150,000.00
146 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 24 Juni 2010 30 Juni 2010 6 150,000.00
147 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 24 Juni 2010 30 Juni 2010 6 135,000.00
148 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Nop 2010 30 Nop 2010 6 701,904.00
149 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Nop 2010 30 Nop 2010 6 437,630.00
150 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 24 Nop 2010 30 Nop 2010 6 611,050.00
151 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 24 Nop 2010 30 Nop 2010 6 500,000.00
152 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 24 Nop 2010 30 Nop 2010 6 803,000.00
153 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 24 Nop 2010 30 Nop 2010 6 500,000.00
154 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 24 Nop 2010 30 Nop 2010 6 2,100,000.00
155 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 25 Mei 2010 31 Mei 2010 6 3,801,000.00
156 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Des 2010 08 Des 2010 7 162,030.00
157 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Des 2010 08 Des 2010 7 49,500.00
158 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Des 2010 08 Des 2010 7 193,309.00
159 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Des 2010 08 Des 2010 7 98,000.00
160 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Des 2010 08 Des 2010 7 240,400.00
161 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Des 2010 08 Des 2010 7 9,115,900.00
162 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Des 2010 08 Des 2010 7 812,429.00
163 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Des 2010 08 Des 2010 7 2,106,000.00
164 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Des 2010 08 Des 2010 7 110,420.00
165 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Des 2010 08 Des 2010 7 122,040.00
166 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Des 2010 08 Des 2010 7 288,000.00
167 Retribusi Izin Gangguan (HO) 01 Des 2010 08 Des 2010 7 1,207,000.00
168 Retribusi SIUP & TDP 01 Des 2010 08 Des 2010 7 500,000.00
169 Retribusi PAD Lain-lain 01 Des 2010 08 Des 2010 7 70,000.00
170 Retribusi IMB 01 Des 2010 08 Des 2010 7 11,500,000.00
171 Retribusi Izin Tempat Usaha 01 Des 2010 08 Des 2010 7 1,620,000.00
172 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 01 Okt 2010 08 Okt 2010 7 3,069,840.00
173 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 01 Okt 2010 08 Okt 2010 7 767,278.00
174 Retribusi Jasa Angkutan Ikan Keluar Daerah 01 Okt 2010 08 Okt 2010 7 8,025,000.00
175 Pajak Sarang Burung Walet 01 Okt 2010 08 Okt 2010 7 500,000.00
176 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 01 Okt 2010 08 Okt 2010 7 393,135.00
177 Pajak Sarang Burung Walet 04 Jan 2010 11 Jan 2010 7 3,200,000.00
178 Retribusi Izin Gangguan (HO) 06 April 2010 13 April 2010 7 1,542,000.00
179 Retribusi Izin Tempat Usaha 06 April 2010 13 April 2010 7 3,175,000.00
180 Retribusi IUJK 06 April 2010 13 April 2010 7 1,000,000.00
181 Retribusi Biaya KTP dan Akta Catatan Sipil 06 April 2010 13 April 2010 7 120,000.00
182 Sumbangan Pihak ke-III lain-lain 06 April 2010 13 April 2010 7 979,000.00
183 Retribusi Izin Tempat Usaha 06 April 2010 13 April 2010 7 70,000.00
184 Retribusi PAD Lain-lain 06 April 2010 13 April 2010 7 140,000.00
185 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 06 Des 2010 13 Des 2010 7 61,000.00
186 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 06 Des 2010 13 Des 2010 7 454,024.00
187 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 08 Sep 2010 15 Sep 2010 7 22,424.00
188 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 08 Sep 2010 15 Sep 2010 7 35,282.00
189 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 08 Sep 2010 15 Sep 2010 7 11,265.00
1 2 3 4 5 6
190 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 08 Sep 2010 15 Sep 2010 7 230,413.00
191 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 08 Sep 2010 15 Sep 2010 7 243,242.00
192 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 08 Sep 2010 15 Sep 2010 7 617,998.00
193 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 08 Sep 2010 15 Sep 2010 7 518,984.00
194 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 08 Sep 2010 15 Sep 2010 7 7,478,691.00
195 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 12 Nop 2010 19 Nop 2010 7 700,044.00
196 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 12 Nop 2010 19 Nop 2010 7 19,463,161.00
197 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 23 Agustus 2010 30 Agustus 2010 7 1,928,380.00
198 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Agustus 2010 30 Agustus 2010 7 97,350.00
199 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 23 Agustus 2010 30 Agustus 2010 7 49,780.00
200 Pajak Reklame 23 Juni 2010 30 Juni 2010 7 525,000.00
201 Retribusi Biaya KTP dan Akta Catatan Sipil 23 Nop 2010 30 Nop 2010 7 1,651,000.00
202 Retribusi Biaya KTP dan Akta Catatan Sipil 23 Nop 2010 30 Nop 2010 7 1,043,000.00
203 Retribusi Biaya KTP dan Akta Catatan Sipil 23 Nop 2010 30 Nop 2010 7 1,857,500.00
204 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 23 Nop 2010 30 Nop 2010 7 1,500,000.00
205 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 23 Nop 2010 30 Nop 2010 7 122,500.00
206 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 11 Nop 2010 19 Nop 2010 8 670,200.00
207 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 11 Nop 2010 19 Nop 2010 8 4,743,060.00
208 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 11 Nop 2010 19 Nop 2010 8 1,880,140.00
209 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 15 Feb 2010 23 Feb 2010 8 1,050,000.00
210 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 22 Juni 2010 30 Juni 2010 8 909,565.00
211 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 22 Juni 2010 30 Juni 2010 8 842,831.00
212 Pajak PTPTB 22 Juni 2010 30 Juni 2010 8 150,000.00
213 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 10 Nop 2010 19 Nop 2010 9 7,529,095.00
214 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 14,540,731.00
215 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 1,947,649.00
216 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 690,018.00
217 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 4,192,239.00
218 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 1,126,055.00
219 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 8,662,354.00
220 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 959,679.00
221 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 5,083,022.00
222 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 6,684,290.00
223 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 5,900,847.00
224 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 1,100,000.00
225 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 21 Des 2010 30 Des 2010 9 5,900,253.00
226 Retribusi Izin Gangguan (HO) 31 Des 2009 11 Jan 2010 10 1,609,500.00
227 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 20 Agustus 2010 30 Agustus 2010 10 2,482,477.00
228 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 20 Agustus 2010 30 Agustus 2010 10 815,632.00
229 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 19 Nop 2010 30 Nop 2010 11 943,000.00
230 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 18 Juni 2010 30 Juni 2010 12 3,525,502.00
231 Sumbangan Lain-lain (ZIS) 18 Nop 2010 30 Nop 2010 12 2,961,853.00
232 Retribusi Jasa Angkutan Ikan Keluar Daerah 17 Juni 2010 30 Juni 2010 13 7,157,500.00
233 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 16 Nop 2010 30 Nop 2010 14 1,035,225.00
234 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 16 Nop 2010 30 Nop 2010 14 63,670.00
235 Retribusi Biaya KTP dan Akta Catatan Sipil 13 April 2010 30 April 2010 17 452,500.00
236 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 12 Nop 2010 30 Nop 2010 18 798,000.00
237 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 12 Nop 2010 30 Nop 2010 18 516,375.00
238 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 12 Nop 2010 30 Nop 2010 18 356,824.00
Jumlah 490,059,276.00
Sumber : Buku Kas Umum Bendahara Penerima dan bukti setor penerimaan TA 2010
Lampiran 2

BELANJA BANTUAN KEUANGAN YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN

REALISASI SPJ SISA SPJ


No JENIS BELANJA
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5
BELANJA HIBAH
1 Bantuan Hibah Operasional KNPI/OKP Kabupaten Aceh Singkil 75,000,000.00 37,711,000.00 37,289,000.00
2 Bantuan Hibah Kepada Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kab. Aceh Singkil 20,000,000.00 - 20,000,000.00
3 Bantuan Hibah Kepada Apkasindo Kabupaten Aceh Singkil 35,000,000.00 - 35,000,000.00
4 Bantuan Hibah Persulukan Lae Silubuh 100,000,000.00 50,000,000.00 50,000,000.00
5 Bantuan Hibah Kepada Mushalla Kutarih Siompin 75,000,000.00 37,500,000.00 37,500,000.00
6 Bantuan Hibah Kepada Pesantren Singkil Utara 75,000,000.00 37,500,000.00 37,500,000.00
7 Bantuan Hibah Kepada Mesjid Al Huda Siatas 30,000,000.00 - 30,000,000.00
8 Bantuan Hibah Kepada KODIM 0109 Aceh Singkil 150,000,000.00 - 150,000,000.00
9 Bantuan Hibah Kepada Pengadilan Negeri Aceh Singkil 150,000,000.00 - 150,000,000.00
10 Bantuan Hibah Polsek Simpang Kanan 70,000,000.00 - 70,000,000.00
11 Bantuan Hibah Mesjid Istiqamah Asantola 25,000,000.00 - 25,000,000.00
12 Bantuan Hibah Musholla Ketapang Indah 10,000,000.00 - 10,000,000.00
13 Belanja Hibah Mesjid Handel 15,000,000.00 - 15,000,000.00
14 Bantuan Hibah Mushalla Al-Ikhwan Haloban 30,000,000.00 - 30,000,000.00
15 Bantuan Hibah Kepada Serikat Pekerja Aceh Kabupaten Aceh Singkil 8,000,000.00 - 8,000,000.00
16 Bantuan Hibah Kerjasama Penyelesaian Perkara Jaksa Syari'at Islam 75,000,000.00 - 75,000,000.00
17 Bantuan Hibah Biaya Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 40,000,000.00 - 40,000,000.00
18 Bantuan Hibah Kepada HMWS di Jakarta 50,000,000.00 - 50,000,000.00
BELANJA BANTUAN SOSIAL
19 Bantuan Sosial Biaya Santunan dan Pelepasan kepada Calon Jema'ah Haji 40,000,000.00 - 40,000,000.00
20 Bantuan Sosial Sinode 20,000,000.00 - 20,000,000.00
21 Belanja Partai Politik 364,206,398.00 300,471,804.00 63,734,594.00
JUMLAH 994,023,594.00
Sumber : Dokumen pertanggungjawaban belanja bantuan keuangan TA 2010
Lampiran 3a.

Rekap Kelebihan Pembayaran Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik TA 2010

Jumlah Suara Realisasi Bantuan TA Jumlah Bantuan Melebihi Ketentuan


No. Nama Partai Jumlah Kursi 2009*
Pemilu 2009** 2010*** Seharusnya Sebesar
1 2 3 4 5 6 (7 x 6.323,24) 7 (8 - 9)
01 Partai Golkar 6 9,263 98,891,788.00 58,572,172.12 40,319,615.88
02 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 3 3,190 34,056,440.00 20,171,135.60 13,885,304.40
03 Partai Bintang Reformasi 2 2,682 28,633,032.00 16,958,929.68 11,674,102.32
04 Partai Pemuda Indonesia 2 2,382 25,430,232.00 15,061,957.68 10,368,274.32
05 Partai Demokrat 2 2,229 23,796,804.00 14,094,501.96 9,702,302.04
06 Partai Kebangkitan Bangsa 2 2,017 10,766,746.00 12,753,975.08 -
07 Partai Hanura 1 2,621 27,981,796.00 16,573,212.04 11,408,583.96
08 Partai Bulan Bintang 1 2,193 23,412,468.00 13,866,865.32 9,545,602.68
09 Partai Amanat Nasional 1 2,153 22,985,428.00 13,613,935.72 9,371,492.28
10 Partai Peduli Rakyat Nasional 1 1,580 16,868,080.00 9,990,719.20 6,877,360.80
11 Partai Matahari Bangsa 1 1,568 16,739,964.00 9,914,840.32 6,825,123.68
12 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 1,309 13,974,884.00 8,277,121.16 5,697,762.84
13 Partai Persatuan Daerah 1 1,077 11,498,052.00 6,810,129.48 4,687,922.52
14 Partai Gerindra 1 859 9,170,684.00 5,431,663.16 3,739,020.84

Jumlah 25 35,123 364,206,398.00 222,091,158.52 144,102,468.56

Nilai bantuan persuara (realisasi bantuan TA 2008 dibagi jumlah suara pemilu 2004) = Rp6.323,24
*) Berdasarkan Keputusan Gubernur Aceh No.171.2/473/2009 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Singkil
**) Berdasarkan Berita Acara Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Aceh Singkil No.278/132/BA/2009 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum, Perolehan Kursi Calon Partai Politik
Peserta Pemilihan Umum dan Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Aceh Singkil Pemilihan Umum Tahun 2009
***) Berdasarkan Laporan Realisasi Belanja Bantuan Parpol TA 2010
Lampiran 3b.

Perhitungan Nilai Bantuan Partai Politik Persuara Periode 2009-2014

Jumlah Perolehan Suara Pemilu 2004** Realisasi Bantuan


No. Nama Partai Jumlah
Kursi* A. Skl 1 A. Skl 2 A. Skl 3 A. Skl 4 2008***

1 Partai Golongan Karya 4 3,400 2,158 2,236 3,149 10,943 60,000,000


2 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 4 2,375 730 1,414 3,974 8,493 60,000,000
3 Partai Amanat Nasional 3 1,267 2,902 616 1,815 6,600 45,000,000
4 Partai Bintang Reformasi 3 4,317 1,936 607 849 7,709 45,000,000
5 Partai Demokrat 3 1,355 1,413 291 1,096 4,155 45,000,000
6 Partai Kebangkitan Bangsa 3 2,313 1,189 922 2,904 7,328 45,000,000
7 Partai Bulan Bintang 2 921 621 844 1,795 4,181 30,000,000
8 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 1,048 1,007 349 1,803 4,207 15,000,000
9 Partai Patriot Pancasila 1 1,400 349 - - 1,749 15,000,000
10 Partai Persatuan Pembangunan 1 1,080 571 554 1,735 3,940 15,000,000

Jumlah 25 19,476 12,876 7,833 19,120 59,305 375,000,000

Nilai bantuan persuara (realisasi bantuan TA 2008 dibagi jumlah suara pemilu 2004) = Rp6.323,24
*) Berdasarkan Keputusan Gubernur Aceh No.171.2/473/2009 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Singkil
**) Berdasarkan Rekapitulasi Penghitungan Suara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Surat Ketetapan tidak diperoleh karena hilang akibat bencana alam)
***) Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Bantuan Parpol TA 2008
Lampiran 4

Rekapitulasi Belanja Tidak Sesuai Peruntukan


No Uraian Realisasi
1 2 3
1 Sumbangan Kpd Komando Resort Militer 012/Teuku Umar 7,800,000
2 Sumbangan Kpd Persatuan Sepakbola Gosong Telaga 1,500,000
3 Sumbangan Kpd Persatuan Sepakbola Karya Dharma 1,500,000
4 Sumbangan Dlm rangka Kedatangan TIM sepakbola UMMUHA 8,000,000
5 Sumbangan Kpd Panitia Turnamen Volly Ball Kapolres CUP I Thn 2010 15,000,000
6 Sumbangan Kpd panitia Pelaksana Safar tabligh Pondok Pesantren Babussalam 4,000,000
7 Sumbangan Panitia maulid Nabi Forum Bersama Mahasiswa Poros Leuser 15,000,000
8 Sumbangan Bupati Aceh singkil Kpd Pengislaman Martua Hot Purba 1,500,000
9 Sumbangan Kpd HIPMASIL 5,300,000
Sumbangan Kpd Madrasah Diniyah Awwaliyah Takmiliyah Nurul Fajri Kampung Siromungkur
10 8,000,000
Kec.Suro
Sumbangan Kpd Madrasah Diniyah Awwaliyah Takmiliyah Darul huda Kampung Siatas
11 8,000,000
Kec.Sp.Kanan
12 Sumbangan Biaya persahadatan An.Boltong 1,500,000
13 Sumbangan Kepada PARMALIM desa Mandumpang 1,500,000
14 Sumbangan Kpd Panitia hari Jadi singkil Ke XI 20,000,000
15 Sumbangan Kpd Bpk.Azwir Azis Ke malaysia 2,000,000
16 Sumbangan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 500,000
17 Sumbangan Kpd KODIM 2,500,000
18 Sumbangan Kpd Panitia Hari Besar Islam 3,000,000
19 Sumbangan Kpd Letda Riswandi 2,000,000
20 Sumbangan Kpd HIPMASIL 1,000,000
21 Sumbangan Biaya persahadatan An.Joharman Purba 1,000,000
22 Sumbangan Kpd Persatuan Sepakbola Karya Dharma 2,000,000
23 Sumbangan Kpd Panitia Layang layang tradisional 2,500,000
24 Sumbangan Pemda Dalam Rangka Pelatihan KONI 5,000,000
25 Sumbangan atas meninggalnya ibu Kemala sari Di Lipat kajang 1,500,000
26 Sumbangan atas meninggalnya Orang Tua Camat Gunung Meriah 1,000,000
27 Sumbangan atas meninggalnya Orang Tua Rasyidudin Ketua MPU 3,500,000
28 Sumbangan atas meninggalnya Nenek Istri Bupati Aceh Singkil 2,000,000
29 Sumbangan atas meninggalnya Mantan DPRK Aceh Singkil Abd.Manaf 2,000,000
30 Sumbangan Biaya Pameran bag.Kesmas 1,995,000
Sumbangan Dalam Rangka Kegiatan Olah Raga Hari Jadi Krida Khusus Karyawan karyawati
31 4,500,000
Setdakab
Sumbangan Kpd Tgk Hamdan Rusli Guna Membeli peralatan untuk memperbanyak yasin,Juzz
32 1,000,000
Amma,Iqra dan Kaligrafi
33 Sumbangan Kpd Kodim 10,000,000
34 Sumbangan Kpd Dewan pengurus Komisariat daerah Korp Alumni IAIN 5,000,000
35 Sumbangan Dlm rangka Kedatangan Kapolda 30,000,000
36 Sumbangan kpd badan penyantun anak Yatim 3,000,000
37 Sumbangan Peresmian pesantren Modern 9,000,000
38 Sumbangan Sukuran Kec.P.Banyak Barat 3,000,000
39 Sumbangan Kpd Himpunan Mahasiswa Aceh Singkil 6,000,000
40 Bayar Lunas Uang duka atas Meninggalnya Kasral,SH 2,000,000
41 Bayar Lunas Uang duka atas Meninggalnya orang tua Tengku Saiful Kaldas 500,000
42 Sumbangan Persahadatan satu Keluarga Di desa Mandumpang 500,000
43 Bayar Lunas Uang duka atas Meninggalnya anak dari Ahmad Rivai,SH 1,000,000
44 Sumbangan Kpd PHBI 1,000,000
1 2 3
45 Sumbangan Kpd DPD AMPI 5,300,000
46 Sumbangan Kpd Majelis Ulama Naggroe Aceh Darussalam 2,000,000
47 Sumbangan Kpd Panitia Israq mikraj Nabi Muhammad SAW Kp.Kilangan Kec.Singkil 600,000
48 Sumbangan Kpd Persatuan Wirit Yasin Sakinah Desa Teluk Ambon Singkil 1,500,000
49 Sumbangan TIM Sepakbola Karya Dharma 7,500,000
50 Sumbangan Kpd Panitia Israq mikraj Nabi Muhammad SAW Kp.Pemuka 1,000,000
51 Sumbangan Kpd Komunitas Musik Tradisi Dan Kreasi Modern Singkil 8,000,000
52 Sumbangan Rehap Kantor Mukim Suro 5,000,000
53 Sumbangan Kpd SMK Kelautan Kuala Baru 5,600,000
54 Sumbangan Kpd KKN Stais AD Subulussalam 1,500,000
55 Sumbangan Kpd Fak.Agama UISI 3,000,000
56 Sumbangan Atas Meninggalnya Alm.Sahrun Di Desa Blok VI G.Meriah 2,000,000
57 Sumbangan Kpd WASILAH 3,000,000
58 Sumbangan Kpd HIMPAS 8,000,000
59 Sumbangan kepada batalyon infantri 115/macan leuser suro 7,000,000
60 Sumbangan Kpd Tim Intelijens Komando Resort Militer 3,000,000
61 Sumbangan Kpd HAMAS 5,000,000
62 Sumbangan Kpd Sanggar Tari Melati 500,000
63 Sumbangan Kpd Panitia Muallaf Kampong Sirimo 9,000,000
64 Sumbangan Kpd Panitia Muallaf Kampong Siatas 9,000,000
65 Sumbangan Kpd MIS Al-Ikhlas Sidorejo G.Meriah 7,000,000
66 Sumbangan Mendampingi Keluarga pahlawan temu Ramah dng Gubernur 4,000,000
67 Sumbangan Uang Duka Meninggalnya Orang tua Ir.AZMI Assisten Pem.Setdakab 2,500,000
68 Sumbangan Hari Besar Islam Di Kec.Kuala Baru 1,000,000
69 Sumbangan Kpd Badan kemakmuran mesjid Baiturrahim singkil 5,000,000
70 Sumbangan Kpd Anak yatim mesjid Agung Nurul makmur Pulo Sarok singkil 1,500,000
71 sumbangan Kpd anak yatim mesjid Taqwa Pasar singkil 600,000
72 Sumbangan kpd Tim Olah Raga Setdakab Aceh Singkil guna pembelian lapree & sepatu 950,000
73 Sumbangan kpd Tim Olah Raga Setdakab Aceh Singkil guna pembelian kaus kaki & bola kaki 900,000
74 Sumbangan kpd Tim Olah Raga Setdakab Aceh Singkil guna pembelian tropi & piala 900,000
75 Sumbangan kpd Tim Olah Raga Setdakab Aceh Singkil guna pembelian kostum bola 950,000
Sumbangan kpd Tim Olah Raga Setdakab Aceh Singkil guna pembelian lapree, net volly & bola
76 900,000
volly
Sumbangan kpd Tim Olah Raga Setdakab Aceh Singkil guna pembelian net , bola, bat & tropi
77 945,000
tenis meja
78 Sumbangan kpd Tim Olah Raga Setdakab Aceh Singkil guna pembelian reket & net tenis 900,000
79 Sumbangan kpd pengurusIkatan Mahasiswa & Pemuda Aceh (IMAPA) Jakarta 1,500,000
Sumbangan kpd DPC PEPABRI Aceh Singkil guna biaya pengobatan istri ketua PEPABRI Aceh
80 1,500,000
Singkil
Sumbangan kpd Himpunan Pelajar Mahasiswa Aceh Singkil (HIPMASIL) dlm rangka buka
81 5,000,000
puasa bersama
82 Sumbangan kpd Yayasan Pendidikan Islam Al-Ikhlas Kampung MNS Blang Kec. Pudada Bireun 1,455,000
Sumbangan kpd persatuan pemuda/pemudi kampung sri kayu kec. Singkohor dlm acara Halal bi
83 1,000,000
halal
84 Sumbangan kpd Komite Sekolah SMAN 1 Pulau Banyak dlm rangka kompetisi LPI 1,000,000
85 Sumbangan kpd panitia pelaksana Halal Bi Halal 1431H se Kec. Kuta Baharu 1,000,000
86 Sumbangan kpd panitia pelaksana Halal Bi Halal 1431H kampung Ujung Bawang 500,000
Sumbangan kpd Badan Penyelenggara Santunan Pakaian Anak Yatim Cab. Muhammadiyah
87 600,000
Singkil
Sumbangan kpd komando distrik militer 0109 (kodim 0109 singkil dlm rangka mengikuti gladi
88 10,000,000
posko II tingkat di Makorem 012/TU Meulaboh
89 Sumbangan biaya pengobatan an. Rosmina Bancin dgn diagnosa tumor rahim 5,000,000
Sumbangan kpd Himpunan Pelaja & MHS A.Singkil (HIMPAS) dlm rangka kekurangan dana
90 4,000,000
peresmian asrama MHS Aceh Singkil
1 2 3
Sumbangan kpd Santunan Brimobda Polda Aceh Kompi 3 & B A.Singkil dlm rangka HUT
91 5,000,000
BRIMOBDA POLRI ke 65
Sumbangan kpd santunan anak yatim, piatu dlm rangka acara buka puasa bersama 1431H di
92 6,000,000
Pendopo Bupati Aceh Singkil
93 Sumbangan kpd Arifin Efendi untuk berobat 1,500,000
94 Sumbangan kpd Asmidar untuk berobat 1,000,000
95 Sumbangan kpd Edi Rizki untuk berobat 1,000,000
96 Sumbangan kpd Forum Komunikasi Anak Bangsa A.Singkil 2,000,000
97 Sumbangan kpd Batalyon Inf. 115/Macan Lauser 3,000,000
98 Sumbangan kpd operasi penyelamatan asset bangsa 1,000,000
99 Sumbangan kpd Majelis Zikir Az Zikra 2,000,000
100 Sumbangan kpd Kantor Kementrian Agama Kab. Aceh Singkil 4,000,000
101 Sumbangan kpd Panglima Laot 500,000
102 Sumbangan Transfortasi Pasien Gangguan Jiwa RSUD Aceh Singkil 2,000,000
103 Sumbangan untuk Pembersihan Lokasi MTQ 4,000,000
104 Sumbangan kpd Pesantren Darul Jadid Lab. Haji 2,000,000
105 Sumbangan kpd Infokom utk Iklan Sertijab Kajati NAD 500,000
106 Sumbangan Kpd ICMI 2,500,000
Sumbangan kpd Pengurus DPD Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia Kab. Aceh
107 2,000,000
Singkil
108 Sumbangan Kpd Ikatan Pelajar Mahasiswa Pesisir Kuala Baru 1,500,000
109 Sumbangan Kpd DPD AMPI Aceh Singkil 1,500,000
Jumlah 399,695,000
Sumber : SPJ Administratif Sekretariat Daerah TA 2010
Lampiran 5
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKPD KABUPATEN SINGKIL TA 2005
per Maret 2011

Status Pemantauan Tindak Lanjut


Sesuai Belum
Kode Belum
No Temuan Pemeriksaan Nilai Temuan (Rp) Nilai Rekomendasi (Rp) Rekomendasi Tindak Lanjut Entitas yang diperiksa dengan Sesuai/Dala Keterangan
Temuan Ditindakla
rekomendas m Proses
njuti
i TL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Inventarisasi dan Penilaian Aktiva Tetap pada 0.00 0.00 Bupati Aceh Singkil supaya segera menyusun Neraca Bupati telah menyurati Sekda melalui Surat √
Neraca Per 31 Desember 2005 Pemerintah Daerah dengan melakukan penilaian terhadap seluruh No.790/798/2007 tanggal 16 Juli 2007.
Kabupaten Aceh Singkil Belum Dilaksanakan aset daerah yang dilaksanakan oleh Lembaga Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah
Sesuai Ketentuan Independen Bersertifikat di bidang pekerjaan penilaian menyusun Neraca Daerah
aset dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Aset
Daerah yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri.

2. Saldo Kas Daerah Per 31 Desember 2005 0.00 0.00 Bupati Aceh Singkil:
menurut Buku Kas Umum Daerah (B-IX) di a. Membuat teguran secara tertulis kepada BUD Bupati telah memerintahkan Sekda melalui √
Bendahara Umum Daerah (BUD) dengan dan selanjutnya memerintahkan BUD supaya Surat No.790/165/2007 tanggal 6 Februari
Rekening Koran di Bank Tidak Sama membuat Laporan Rekonsiliasi Bank pada akhir 2007.
b. Memerintahkan Bawasda Kabupaten Aceh Bupati memerintahkan Kepala Bawasda
Singkil melakukan penutupan Kas Daerah pada Kab Aceh Singkil melalui surat No.
akhir tahun anggaran. 790/384/TL-BPK RI/2009 Tanggal 10 √
Maret 2009
c. Bupati Selaku Atasan Langsung BUD supaya √
melaksanakan pengawasan dan pengendalian
yang lebih memadai terhadap pelaksanaan
pembukuan BUD.

3. Pembukaan Rekening Kas Daerah di Bank Belum 0.00 0.00 Bupati Aceh Singkil supaya meningkatkan pengawasan Bupati telah menegur BUD melalui Surat
Semuanya Berdasarkan Surat Keputusan Kepala dan pengendalian terhadap pengelolaan keuangan No.790/797/2007 tanggal 16 Juli 2007. SK
Daerah dan Tidak Diberitahukan ke DPRD daerah dan membuat teguran secara tertulis kepada belum ada.
BUD untuk selanjutnya Bupati Aceh Singkil √
mengeluarkan Surat Keputusan berkaitan dengan
pembukaan rekening kas daerah di bank tersebut.

4. Hutang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) per 31 223,094,124.00 223,094,124.00 Bupati Aceh Singkil:
Desember 2005 Sebesar Rp223.094.124,00 a. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk Bupati telah memerintahkan Sekda melalui √
Belum Disetor ke Kas Negara membuat teguran secara tertulis kepada Kepala Surat No.790/799/2007 tanggal 16 Juli
Bagian Keuangan dhi. Kasubag Pembukuan 2007.
supaya dalam melaksanakan tugasnya
mempedomani ketentuan yang berlaku.

b. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian Bupati telah menyurati BUD melalui Surat √ Sesuai hasil Pemeriksaan
selaku Atasan Langsung BUD serta membuat No.790/795/2007 tanggal 16 Juli 2007. LKPD TA 2006 temuannya
teguran secara tertulis kepada BUD supaya telah selesai
segera menyetorkan PPh Pasal 21, IWP, dan
Taperum yang telah dipungut sebesar
Rp223.094.124,00 ke Kas Negara.

5. Penyetoran Pendapatan Asli Daerah sebesar 919,590,621.00 0.00 Bupati Aceh Singkil membuat teguran secara tertulis Bupati telah menegur Kepala Dinas √
Rp919.590.621,00 Dilaksanakan Tidak Sesuai kepada Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Kehutanan dan
Ketentuan Kehutanan dan Kepala Dinas Pariwaisata supaya Kepala Dinas Pariwisata dan
meningkatkan pengawasan dan pengendalian serta Bendaharawan Khusus Penerima melalui
selanjutnya memerintahkan Bendaharawan Khusus Surat No.790/384/TL BPK RI/2009
Penerima supaya menyetorkan penerimaan atas pajak tanggal 10 Maret 2009.
dan retribusi daerah setiap hari ke rekening kas daerah.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

6. Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Umum 349,803,552.00 0.00 Bupati Aceh Singkil memerintahkan:
(PPJU) TA 2005 sebesar Rp349.803.552,00 a. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bupati telah memerintahkan Kadispenda √
Dicatat secara Netto serta Pelaksanaannya Belum Aceh Singkil untuk menegur secara tertulis melalui Surat No.790/794/2007 tanggal 16
Sesuai Ketentuan yang Berlaku Bendahara Khusus Penerima supaya di masa Juli 2007.
mendatang dalam mencatat penerimaan PPJU
dilakukan secara bruto dan meningkatkan
pengawasan dan pengendalian.

b. Kepala PT. PLN Cabang Subulussalam supaya Bupati telah memerintahkan Kadispenda √
mengirimkan Laporan Rekapitulasi Rekening melalui Surat No.790/794/2007 tanggal 16
Listrik di lingkungan Kabupaten Aceh Singkil Juli 2007.
secara tertib setiap bulannya kepada Bupati Aceh
Singkil cq. Kepala Dinas Pendapatan Daerah.

7. Penerimaan Sumbangan dari Pihak Ketiga 1,394,160,291.00 0.00 Bupati Aceh Singkil supaya meninjau kembali SK Surat Pernyataan Bupati Aceh Singkil Tgl √
Sebesar Rp1.394.160.291,00 Tidak Sesuai Bupati No.25 Tahun 2005. 10 Maret 2009 menyatakan bahwa untuk
dengan Peraturan Perundang-Undangan kembali meninjau SK No. 25 Tahun 2005
dan akan menyesuaikan dengan peraturan
perundang - undangan yang berlaku.

8. Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari 18,870,000.00 18,870,000.00 Bupati Aceh Singkil:
Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan a. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk:
pada Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil TA 1) Membuat teguran secara tertulis kepada Bupati telah memerintahkan Sekda melalui √
2005 Tidak Dipungut Pemegang Kas Sekretariat Daerah supaya Surat No.790/707/2007 tanggal 16 Juli
dalam melaksanakan tugasnya 2007.
mempedomani ketentuan perpajakan yang
berlaku.
2) Membuat teguran secara tertulis kepada Pajak Penghasilan atas
Pengendali Kegiatan pada Bagian pembayaran ganti rugi tanah
Pemerintahan untuk memungut Pajak sebesar Rp13.870.000,00
Penghasilan atas transaksi pembayaran (Rp18.870.000,00 -
ganti rugi tanah sebesar Rp18.870.000,00 Bupati telah memerintahkan Sekda melalui Rp5.000.000,00) belum
dan hasilnya disetorkan ke Kas Negara Surat No.790/707/2007 tanggal 16 Juli √ dipungut dan disetor ke Kas
melalui Pemegang Kas Sekretariat Daerah. 2007. Telah disetor Rp5.000.000,00 Negara.

3) Meningkatkan pengawasan dan Bupati Aceh Singkil kembali menyurati √


pengendalian selaku Atasan Langsung Sekda U/p Bagian Pemerintahan melalui
Pemegang Kas Sekretariat Daerah. Surat No. 790/032/2010 tanggal 10
Pebruari 2010

b. Membuat teguran secara tertulis kepada Panitia Bupati telah menyurati Sekda melalui Surat √
Pengadaan Tanah dan Penanggungjawab No.790/386/2007 tanggal 10 Maret 2007
Kegiatan Pengadaan Tanah supaya
mempedomani ketentuan perpajakan yang
berlaku.

9. Hasil Pemungutan Pajak Negara oleh BUD 0.00 0.00 Bupati Aceh Singkil:
Kabupaten Aceh Singkil Terlambat Disetorkan a. Membuat teguran secara tertulis kepada BUD Bupati telah menegur BUD melalui Surat √
ke Kas Negara Kabupaten Aceh Singkil supaya dalam No.790/800/2007 tanggal 16 Juli 2007.
menyetorkan pajak PPh Pasal 21, PPh Pasal 23
dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 10
bulan berikutnya dan PPh Pasal 22 serta PPN
selambat-lambatnya tanggal 7 bulan berikutnya.

b. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas √


pelaksanaan pekerjaan pada BUD.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

10. Penyampaian SPJ oleh 18 Pemegang Kas 0.00 0.00 Bupati Aceh Singkil:
Terlambat Disampaikan kepada Bagian a. Memerintahkan para Atasan Langsung Pemegang Kadisnaker telah mengkonfirmasi melalui
Keuangan Kas pada Satuan Kerja terkait untuk membuat Surat No.790/349/2007 tanggal 7-08-2007.
teguran secara tertulis kepada para Pemegang
Kas Satuan Kerja dimaksud, supaya dalam PK KIPP telah ditegur melalui Surat √
menyampaikan Surat Pertanggungjawaban No.862.1/892/2007 tanggal 6-08-2007.
kepada Bagian Keuangan tepat waktu dan
meningkatkan pengawasan dan pengendalian. PK Kesbang telah ditegur melalui Surat
No.900/119/2007 tanggal 8-08-2007.

Konfirmasi BAPPEDA dengan Surat


No.790/108/2007 tanggal 8-08-2007. PK
sudah ditegur dengan Surat
No.790/107/2007 tanggal 8-08-2007.
PK Dinas Tata Ruang telah ditegur dengan
Surat No.790/455/TRPJ/2007 tanggal 1-08-
2007.
PK Dinkes telah ditegur dengan Surat
No.790/1568/2007 tanggal 6-08-2007.

PK Disbudpora telah ditegur melalui Surat


No.850.1/477/2007 tanggal 7-08-2007.

PK Din Peternakan telah ditegur melalui


Surat No.900/692/2007 tanggal 8-08-2007.

PK Disperindag telah ditegur melalui Surat


No.790/297/2007 tanggal 6-08-2007.

PK Din Kelautan telah ditegur melalui


Surat No.790/532/2007 tanggal 3-08-2007.

b. Membuat teguran secara tertulis kepada Kabag Bupati telah menegur Kabag Keu dan √
Keuangan untuk meningkatkan pengawasan dan Atasan Langsung PK melalui Surat
pengendalian dan selanjutnya memerintahkan No.790/786/2007 tanggal 16 Juli 2007.

11. Sisa UUDP TA 2005 Terlambat Disetorkan dan 102,011,711.00 102,011,711.00 Bupati Aceh Singkil memerintahkan para Atasan
Sebesar Rp102.011.711,00 Belum Disetorkan Langsung Pemegang Kas pada Satuan Kerja terkait
untuk:
a. Membuat teguran secara tertulis kepada para Bupati telah memerintahkan Sekda dan √
Pemegang Kas Satuan Kerja dimaksud supaya para Atasan Langsung PK melalui Surat
dalam melaksanakan penyetoran sisa UUDP tepat No.790/796/2007 tanggal 16 Juli 2007.
waktu serta meningkatkan pengendalian dan
pengawasan.

b. Membuat teguran secara tertulis Pemegang Kas Bupati telah memerintahkan Sekda dan √ Menjadi temuan pada
Sekretariat Daerah dan 9 (sembilan) Pemegang para Atasan Langsung PK melalui Surat pemeriksaan LKPD TA 2006
Kas unit kerja dimaksud supaya segera No.790/796/2007 tanggal 16 Juli 2007.
menyetorkan UUDP masing-masing sebesar
Rp73.897.056,00 dan sebesar Rp28.114.655,00
ke Kas Daerah.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

12. Pengeluaran TA 2005 sebesar Rp302.256.815,00 302,256,815.00 302,256,815.00 Bupati Aceh Singkil:
pada Pemegang Kas Sekretariat Daerah Belum a. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk Bupati telah memerintahkan Sekda melalui √ Belum disertai bukti
Dipertanggungjawabkan membuat teguran secara tertulis kepada Kepala Surat No.790/793/2007 tanggal 16 Juli pertanggungjawaban
Bagian Ekonomi, Keuangan dan Trantib selaku 2007. Bupati Aceh Singkil kembali pengeluaran sebesar
Pengendali Kegiatan supaya segera menyurati Sekda melalui surat No. Rp61.200,00
mempertanggungjawabkan pengeluaran sebesar 790/031/2010 tanggal 10 Pebruari 2010
Rp302.256.815,00 kepada Pemegang Kas
Sekretariat Daerah untuk selanjutnya segera Bag. Ekonomi : temuan sebesar
menyampaikan SPJ kepada Bagian Keuangan. Rp16.531.200,00 (disetor Rp13.100.00,00
dan di SPJkan sebesar Rp3.370.000,00) ;
Bag. Keuangan : temuan sebesar
Rp129.025.615,00 (di SPJkan sebesar
Rp129.025.615,00) ; Bag. Trantib
Rp156.700.000,00 (di SPJkan sebesar
Rp156.700.000,00) ; Total nilai yang telah
ditindaklanjuti sebesar Rp302.195.615,00

b. Membuat teguran secara tertulis kepada Bupati telah memerintahkan Sekda melalui √
Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Singkil untuk Surat No.790/793/2007 tanggal 16 Juli
meningkatkan pengawasan dan pengendalian. 2007.

13. Pengeluaran Belanja Bantuan Keuangan Kepada 1,122,222,100.00 1,122,222,100.00 Bupati Aceh Singkil memerintahkan Sekretaris Daerah
TNI, Polri, Kejaksaan dan Lainnya Sebesar untuk:
Rp1.122.222.100,00 Tidak Didukung dengan a. Membuat teguran secara tertulis kepada Bupati telah memerintahkan Sekda melalui √ Belum disertai bukti
Bukti yang Lengkap dan Sah Pemegang Kas Sekretariat Daerah supaya dalam Surat No.790/802/2007 tanggal 16 Juli penggunaan bantuan
menyusun SPJ mempedomani ketentuan yang 2007. keuangan sebesar
berlaku, dan selanjutnya melengkapi bukti Bupati Aceh Singkil kembali menyurati Rp1.122.222.100,00
penggunaan bantuan keuangan dari masing- Sekda melalui surat No. 790/030/2010
masing penerima sebesar Rp1.122.222.100,00 tanggal 10 Pebruari 2010

b. Membuat teguran secara tertulis kepada Kepala Bupati telah menyurati Sekda melalui Surat √
Bagian Keuangan selaku Atasan Langsung No.790/385/2009 tanggal 10 Maret 2009.
Kasubag Verifikasi dan Kas Daerah serta
c. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian. √

14. Pengendalian atas Pengeluaran Belanja 0.00 0.00 Bupati Aceh Singkil memerintahkan Sekretaris Daerah Bupati telah memerintahkan Sekda melalui √
Pemeliharaan Belum Memadai untuk membuat teguran tertulis kepada Kepala Bagian Surat No.790/801/2007 tanggal 16 Juli
Umum supaya dalam mengelola pemeliharaan 2007.
kendaraan dengan membuat kartu pengendali untuk
masing-masing kendaraan dinas.

0.00 0.00
15. Pencatatan Penerimaan DAK Non-Reboisasi Bupati Aceh Singkil membuat teguran secara tertulis Bupati telah memerintahkan Kabag √
pada TA 2005 Dilaksanakan Tidak Tertib kepada BUD Kabupaten Aceh Singkil supaya dalam Keuangan melalui Surat No.790/803/2007
mencatat penerimaan daerah pada Buku Kas Umum tanggal 16 Juli 2007.
BUD dilaksanakan secara tertib dan meningkatkan
pengawasan dan pengendalian. Bupati telah menegur Kabag Keuangan
melalui Surat No.790/161/2007 tanggal 6
Februari 2007. Teguran kepada BUD.

15 4,432,009,214.00 1,768,454,750.00 28 627.301.450,00* 25 3 0 1.141.153.300,00**

Keterangan:
* Jumlah penyelesaian nilai rekomendasi
** Jumlah sisa nilai rekomendasi
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKPD KABUPATEN SINGKIL TA 2006
per Maret 2011

Status Pemantauan Tindak Lanjut

Sesuai Belum
Kode Nilai Rekomendasi Belum
No Temuan Pemeriksaan Nilai Temuan (Rp) Rekomendasi Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa dengan Sesuai/Dala Keterangan
Temuan (Rp) Ditindaklanju
rekomendas m Proses
ti
i TL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Kepatuhan
1. Kas Bon TA 2005 dan 2006 Sebesar 276,495,147.42 276,495,147.42 Bupati Aceh Singkil agar:
Rp233.124.625,00 dan Kas Tekor a. Tidak memberikan otorisasi dan persetujuan dalam √ Menjadi temuan pada
Sebesar Rp43.370.522,42 Belum pengeluaran kas bon. pemeriksaan LKPD TA 2007
Dipertanggungjawabkan b. Menegur secara tertulis BUD supaya segera √
mempertanggungjawabkan sisa kas bon sebesar
Rp233.124.625,00, serta menagih kas tekor sebesar
Rp43.370.522,42 kepada Sdr. Faisir Wahid.

2. Pengelolaan Penerimaan Pajak Bupati Aceh Singkil agar:


Penerangan Jalan TA 2006 Sebesar 630,282,066.00 0.00 a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Pendapatan Daerah Bupati telah menyurati PT.PLN melalui Surat No.970/990/2007 tanggal 16 √
Rp630.282.066,00 Tidak Sesuai dengan dan Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah untuk Agustus 2007.
Ketentuan mengganggarkan penerimaan dan penggunaan langsung
upah pungut PPJ secara bruto pada APBD.

b. Memerintahkan Kepala Dinas Pendapatan untuk menegur Kadispenda telah menyampaikan Rekapitulasi Rekening Listrik dari √
secara tertulis Pemegang Kas Dinas Pendapatan Daerah PT.PLN dengan Surat No. 970/254/2007 tanggal 7 Agustus 2007.
supaya segera mengajukan SPP rekening listrik Pemda.

3. Realisasi Pendapatan dan Belanja Dinas 916,869,531.00 916,869,531.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Kesehatan TA 2006 (Non Budgeter) a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Kesehatan dan Bupati telah menyurati Kadis Kesehatan dan Kabag Keuangan melalui Surat √
Sebesar Rp916.869.531,00 Tidak Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah supaya No.790/384/TL BPK-RI/2009 tanggal 10 Maret 2009. Pihak Puskesmas
Melalui APBD menganggarkan penerimaan Retribusi Pelayanan telah dan Dinas Kesehatan telah menyampaikan SPK ke Bagian Keuangan
pembelian obat-obatan, pembelian alat kesehatan dan
biaya administrasi.Kesehatan dari PT. Askes dan
pengeluaran (Belanja Daerah) untuk jasa medis,

b. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk menegur Bupati telah menyurati Kepala Dinas Kesehatan melalui Surat √ Belum melengkapi bukti
secara tertulis para Pemegang Kas pada puskesmas di No.790/384/TL BPK-RI/2009 tanggal 10 Maret 2009. penerimaan dari PT Askes dan
Kabupaten Aceh Singkil untuk menyampaikan bukti SPJ penggunaan langsung
penerimaan dari PT Askes dan SPJ penggunaan langsung sebesar Rp916.869.531,00 ke
ke Bagian Keuangan Sekretariat Daerah. Bagian Keuangan Sekretaris
Daerah
Bupati Aceh Singkil kembali menyurati Kadis Kesehatan melalui surat
No.790/029/2010 tanggal 10 Pebruari 2010

4. Penerbitan SPM Sebesar 26,460,508,251.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar:


Rp26.460.508.251,00 Mendahului a. Dalam menerbitkan otorisasi mematuhi ketentuan yang √
Pengesahan APBD TA 2006 berlaku.
b. Menegur secara tertulis Tim Anggaran Eksekutif supaya Bupati telah menegur Tim Eksekutif Anggaran melalui surat √
dalam menyusun Rancangan APBD memperhatikan No.790/384/TL BPK-RI/2009 tanggal 10 Maret 2009.
c. Menegur secara tertulis Sekretaris Daerah supaya Bupati telah menyurati Sekda dan Kabag Keu melalui surat No.790/384/TL √
meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap BPK-RI/2009 tanggal 10 Maret 2009.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

5. Sisa Pengisian Kas TA 2006 Terlambat 489,001,982.00 489,001,982.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Disetorkan dan Sebesar a. Memerintahkan Atasan Langsung Pemegang Kas untuk √ Berdasarkan hasil
Rp489.001.982,00 Belum Disetorkan menegur secara tertulis Pemegang Kas supaya segera pemeriksaan LKPD TA 2007
menyetorkan Sisa PK TA 2006 ke Kas Daerah. -- sisa PK tidak ada lagi

b. Menegur secara tertulis para Atasan Langsung Pemegang √


Kas yang bersangkutan supaya lebih meningkatkan
pengawasan dan pengendalian. --

6. Pengelolaan Pengisian Kas TA 2006 0.00 0.00 Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Singkil agar menegur secara
Tidak Sesuai Ketentuan tertulis:
a. Para Pemegang Kas supaya dalam mengajukan Bupati telah menegur Para Pemegang Kas melalui surat No.790/385/2009 √
pertanggungjawaban atas pengisian kas memperhatikan tanggal 10 Maret 2009.
ketentuan yang berlaku.
b. Para Pengguna Anggaran untuk melaksanakan Bupati telah menegur Para Pengguna Anggaran melalui surat No. √
pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan 790/385/2009 tanggal 10 Maret 2009.
c. Kepala Sub Bagian Verifikasi supaya dalam menjalankan Bupati telah menegur Kasubag Verifikasi melalui surat No. 790/385/2009 √
tugasnya memperhatikan ketentuan yang berlaku. tanggal 10 Maret 2009.
d. Kepala Bagian Keuangan untuk melaksanakan Bupati telah menegur Kabag Keuangan melalui surat No.790/385/2009 √
pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan verifikasi tanggal 10 Maret 2009.
SPJ.

7. Realisasi Belanja Bagi Hasil dan 1,211,961,890.00 1,211,961,890.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Bantuan Keuangan serta Belanja Tak a. Menegur secara tertulis Atasan Langsung Pemegang Kas Bupati telah menyurati Sekretaris DPRD melalui surat No.790/386/2009 √ Belum melengkapi SPJ
Tersangka TA 2006 Sebesar supaya melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap tanggal 10 Maret 2009. Belum ada perkembangan s.d 31 Des 2009 Belanja Sekretariat DPRD,
Rp1.211.961.890,00 Tidak Didukung pengelolaan keuangan daerah oleh Pemegang Kas dan BHBK dan BTT sebesar
Bukti yang Lengkap dan Sah memerintahkan Pemegang Kas untuk melengkapi SPJ Rp1.211.961.890,00
Belanja Sekretariat DPRD, BHBK dan BTT.
Bupati Aceh Singkil kembali menyurati Sekretaris DPRD melalui Surat
No.790/028/2010 tanggal 10 Pebruari 2010
b. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk menegur secara Bupati telah menyurati Sekretaris Daerah melalui surat No.790/386/2009 √
tertulis Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Kepala Sub tanggal 10 Maret 2009.

8. Realisasi Belanja Daerah TA 2006 3,029,033,858.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar melaksanakan pengawasan dan Bupati telah menyurati Para Pengguna Anggaran melalui surat √
Sebesar Rp3.029.033.858,00 pengendalian pelaksanaan anggaran dan menegur secara tertulis No.790/385/2009 tanggal 10 Maret 2009. Dan melalui Surat Pernyataan
Digunakan untuk Membiayai Kegiatan para Pengguna Anggaran yang terlambat melaksanakan kegiatan Bupati Aceh Singkil Tgl 10 Maret 2009 menyatakan bahwa untuk lebih
TA 2005 TA 2005. meningkatkan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan anggaran.

9. Terdapat Duplikasi Pembayaran 30,519,800.00 30,519,800.00 a. Bupati Aceh Singkil agar menegur secara tertulis Bupati telah menyurati Sekretaris DPRD melalui surat No.790/385/2009 √
Perjalanan Dinas pada Belanja Sekretaris DPRD supaya cermat dalam menyetujui tanggal 10 Maret 2009.
Sekretariat DPRD Sebesar pembayaran.
Rp30.519.800,00 b. Anggota DPRD Aceh Singkil yang melaksanakan dua atau √
lebih kegiatan pada saat yang sama untuk menyetorkan Bupati telah menyurati Sekretaris DPRD melalui surat No.790/385/2009
kembali sebesar Rp30.519.800,00 ke Kas Daerah. tanggal 10 Maret 2009. Telah disetor sebesar Rp30.519.800,00 (bukti
terlampir)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

10. Realisasi Belanja Bantuan Keuangan 864,410,402.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar menegur secara tertulis Tim Anggaran Bupati telah menegur Tim Panitia Anggaran Eksekutif melalui surat √
Sebesar Rp864.410.402,00 pada Eksekutif supaya dalam menyusun APBD mempedomani No.790/385/2009 tanggal 10 Maret 2009.
Badan/Dinas di luar Pos Sekretariat ketentuan yang berlaku.
Daerah Tidak Sesuai Ketentuan

11. Realisasi Belanja Daerah TA 2006 3,066,415,100.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar menegur secara tertulis Sekretaris Bupati telah menegur Sekda dan Kadis Perkotaan dan Pemukiman melalui √
Sebesar Rp3.066.415.100,00 Daerah serta Kepala Dinas Perkotaan dan Permukiman supaya surat No.790/385/2009 tanggal 10 Maret 2009.
Digunakan untuk Instansi Vertikal melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pengelolaan keuangan daerah.
11 36,975,498,027.42 2,924,848,350.42 22 796.016.929,42* 20 2 0 2.128.831.421,00**

Keterangan:
* Jumlah penyelesaian nilai rekomendasi
** Jumlah sisa nilai rekomendasi
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKPD KABUPATEN ACEH SINGKIL TA 2007
per Maret 2011

Status Pemantauan Tindak Lanjut


Kode Nilai Temuan Nilai Rekomendasi Tindak Lanjut Entitas yang Sesuai Belum
No. Judul Temuan Rekomendasi Belum Keterangan
Temuan (Rp) (Rp) Diperiksa dengan Sesuai/Dala
Ditindakla
rekomend m Proses
njuti
asi TL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KEPATUHAN
1 Pengelolaan Kas Daerah pada 02.16 508,991,844.72 508,991,844.72 Bupati Kabupaten Aceh Singkil agar:
Bendahara Umum Daerah Tidak Sesuai a. Menegur secara tertulis mantan BUD atas Telah disetor ke Kas Daerah sebesar Masih terdapat Sisa
dengan Ketentuan nama Suerni supaya segera Rp107.000.000,00. Rp120.677.219,72 atas

mempertanggungjawabkan kekurangan Kas kekurangan kasda belum
Daerah sebesar Rp227.667.219,72 (telah disetor
b. Memerintahkan BUD untuk menagih para Bupati belum
pemegang kasbon sebesar Bupati Aceh Singkil telah menyurati memerintahkan BUD untuk
Rp281.324.625,00 yang belum dilunasi dan BUD melalui surat No. 790/019/2010 √ menagih dan menyetor
menyetorkan ke Kas Daerah. tanggal 10 Pebruari 2010 kasbon sebesar
Rp281.324.625,00
2 Sisa Uang Persediaan (UP) TA 2007 02.16 0.00 0.00 Bupati Kabupaten Aceh Singkil agar:
Terlambat Disetor a. Memerintahkan para Kepala SKPD supaya Bupati telah menegur Para Kepala
menegur secara tertulis para Bendahara SKPD melaui surat No.790/386/2009

Pengeluaran yang tidak mengikuti ketentuan tanggal 10 Maret 2009.
yang berlaku dalam menyetorkan sisa UP ke
b. Menegur secara tertulis para Kepala SKPD Bupati telah menegur Para Kepala
untuk meningkatkan pengendalian dan SKPD melaui surat No.790/386/2009
pengawasan terhadap penyetoran sisa UP ke tanggal 10 Maret 2009. √
Kas Daerah.
3 Pengadaan Alat Kesehatan Membebani 02.06 314,916,820.00 103,858,320.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Keuangan Pemerintah Daerah Sebesar a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Bupati telah menegur Kadis Kesehatan
Rp211.058.500,00 dan Denda Kesehatan untuk meningkatkan melaui surat No.790/386/2009 tanggal
Keterlambatan Sebesar √
pengendalian pengawasan terhadap 10 Maret 2009.
Rp103.858.320,00 Belum Dipungut pelaksanaan pengadaan alat-alat kesehatan.
b. Menegur secara tertulis Panitia Pemeriksa Bupati telah menegur Panitia Barang
Barang Kabupaten Aceh Singkil supaya Kab A.Singkil melaui surat

bekerja lebih cermat dan bersungguh- No.790/386/2009 tanggal 10 Maret
sungguh dalam pelaksanaan pemeriksaan 2009.
c. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Bupati telah menyurati Kadis
untuk menegur secara tertulis Panitia Lelang Kesehatan melaui surat

dan PPTK pengadaan alat-alat kesehatan No.790/386/2009 tanggal 10 Maret
supaya lebih cermat dan bersungguh- 2009.
d. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Bupati telah menyurati Kadis Belum menyetor denda
supaya mengenakan denda keterlambatan Kesehatan melaui surat keterlambatan
sebesar Rp103.858.320,00 kepada pihak No.790/386/2009 tanggal 10 Maret √ Rp103.858.320,00
kontraktor dan hasilnya disetorkan ke Kas 2009.
Daerah .
Bupati Aceh Singkil kembali menyurati
Kadis Kesehatan melalui Surat N0.
790/18/2010 tanggal 10 Pebruari 2010
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
4 Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 02.06 569,017,815.00 569,017,815.00 Bupati Aceh Singkil:
yang Belum Dikenakan Sanksi Denda a. Menegur secara tertulis Sekretaris Daerah, Bupati telah menegur Sekda, Kadis
Sebesar Rp569.017.815,00 pada Kepala Dinas Perkotaan dan Permukiman, Perkotaan Pemukiman, Tata Ruang
Sekretariat Daerah, Dinas Perkotaan Kepala Dinas Tata Ruang dan Prasarana Prasaranan Jalan, Perhubungan
dan Permukiman, Dinas Tata Ruang √
Jalan dan Kepala Dinas Perhubungan dan melalui surat No.790/386/2009 tanggal
Prasarana Jalan serta Dinas Informatika supaya meningkatkan 10 Maret 2009. Surat Tanggapan
Perhubungan dan Informatika pengendalian dan pengawasan atas Kadis PU Nomor 600/416/DPU/2008
b. Memerintahkan Sekretaris Daerah, Kepala
Dinas Perkotaan dan Permukiman, dan
Kepala Dinas Tata Ruang dan Prasarana
Jalan, serta Kepala Dinas Perhubungan dan
1) Mengenakan sanksi denda Bupati telah menyurati Sekda, Kadis Belum setor
keterlambatan kepada kontraktor yang Perkotaan Pemukiman, Tata Ruang Rp569.017.815,00
bersangkutan dengan nilai seluruhnya Prasaranan Jalan, Perhubungan

sebesar Rp569.017.815,00 dan melalui surat No.790/386/2009 tanggal
hasilnya disetorkan ke Kas Daerah. 10 Maret 2009.

Bupati Aceh Singkil kembali menyurati


Kadis Perkotaan, Tata Ruang,
Prasarana Jalan, dan Kadis
Perhubungan melalui Surat No.
790/017/2010 tanggal 10 Pebruari
2010
2) Memutuskan kontrak kepada CV Bupati telah menyurati Sekda, Kadis
Cahaya Fajar, CV Putera Lautan Perkotaan Pemukiman, Tata Ruang
Selatan, CV Audisons, CV Airsun Prasaranan Jalan, Perhubungan
Project, CV Dipa Project, CV Prima melalui surat No.790/386/2009 tanggal
Jasa, CV Karya Agung, CV Eka 10 Maret 2009.
Karya, CV Souraya Abadi, CV Siti
Sarah Jaya, CV Lae Arkis, CV
Harapan Kita, CV Rahman, CV √
Sourya Abadi, CV Sabar Sejahtera,
CV Karya Abadi, CV Halim Perdana,
CV Fajar Harapan, CV Tri Husada,
CV Bintang Sumber Rezeki, dan CV
Rizki Perdana apabila sampai dengan
Perubahan APBD TA 2008 tidak dapat
menyelesaikan pekerjaannya.
3) Mempertimbangkan kembali Bupati telah menyurati Sekda, Kadis
keikutsertaan para kontraktor Perkotaan Pemukiman, Tata Ruang
tersebut untuk pelaksanaan pekerjaan Prasaranan Jalan, Perhubungan √
pada TA 2009. melalui surat No.790/386/2009 tanggal
10 Maret 2009.

5 Pembayaran Tambahan Penghasilan 02.17 314,229,800.00 314,229,800.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Kepala Daerah dan Wakil Kepala a. Mengembalikan tambahan penghasilan yang Bukti setor tgl 8 April 2008 sebesar
Daerah Sebesar Rp314.229.800,00 diterimanya sebesar Rp314.229.800,00 ke Rp162.500.000,- dan Bukti setor tgl
Tidak Sesuai Ketentuan √
Kas Daerah. 27 Okt 2008 sebesar Rp151.729.800

b. Menegur secara tertulis Sekretaris Daerah Bupati telah Menegur Sekda melaui
supaya lebih meningkatkan pengawasan dan surat No.790/386/2009 tanggal 10 √
pengendalian dalam penggunaan anggaran Maret 2009.
c. Memerintahkan Sekretaris Daerah agar Bupati telah Menyurati Sekda melaui
menegur secara tertulis Panitia Anggaran surat No.790/386/2009 tanggal 10
supaya dalam mengajukan anggaran untuk Maret 2009. √
Bupati dan Wakil Bupati mempedomani
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun
6 Belanja Bantuan Sosial 02.16 613,050,000.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Kemasyarakatan Sebesar a. Menegur secara tertulis Panitia Anggaran Bupati telah Mengur Panitia Anggaran
Rp413.050.000,00 Tidak Sesuai Eksekutif supaya dalam menyusun APBD Eksekutif melaui surat
dengan Peruntukannya dan Sebesar mempedomani ketentuan yang berlaku. No.790/385/2009 tanggal 10 Maret √
Rp200.000.000,00 Digunakan untuk 2009.
Sarana dan Prasarana Instansi Vertikal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
b. Menegur secara tertulis Sekretaris Daerah Bupati telah Menegur Sekda dan
dan Bendahara Pengeluaran Sekretaris Bendahra Pengeluaran melaui surat
Daerah supaya dalam menyetujui dan No.790/385/2009 tanggal 10 Maret √
melakukan pembayaran pengeluaran Belanja 2009.
Bantuan Sosial Kemasyarakatan
c. Memerintahkan Sekretaris Daerah Bupati telah Menyurati Sekda melaui
Kabupaten Aceh Singkil untuk menegur surat No.790/385/2009 tanggal 10
secara tertulis Kepala Bagian Keuangan dan Maret 2009.

Kepala Sub Bagian
Perbendaharaan/Verifikasi supaya dalam
melaksanakan fungsi verifikasi SPJ lebih
d. DPRD dan Bupati Aceh Singkil dalam Bupati telah membuat pernyataan DPRD belum membuat
mengesahkan APBD supaya mempedomani akan mentaati peraturan yang berlaku √ Surat Pernyataan
ketentuan yang berlaku. (Pernyataan terlampir)
7 Pemberian Belanja Bantuan Sosial 02.16 2,810,897,000.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Sebesar Rp2.810.897.000,00 Tidak a. Menegur secara tertulis Sekretaris Daerah Bupati telah Menegur Sekda dan
Sesuai Ketentuan dan Bendahara Pengeluaran supaya dalam Bendahra Pengeluaran melaui surat
menyetujui dan melakukan pembayaran No.790/385/2009 tanggal 10 Maret √
Belanja Bantuan Sosial Kemasyarakatan 2009.
mempedomani ketentuan yang berlaku.
b. Memerintahkan Sekretaris Daerah Bupati telah Menyurati Sekda melaui
Kabupaten Aceh Singkil untuk menegur surat No.790/385/2009 tanggal 10
secara tertulis Kepala Bagian Keuangan dan Maret 2009.

Kepala Sub Bagian
Perbendaharaan/Verifikasi supaya dalam
menerbitkan SP2D lebih cermat dan
c. Menegur secara tertulis Panitia Anggaran Bupati telah Menyurati Panitia
supaya dalam menganggarkan belanja Anggaran melaui surat

bantuan mempedomani ketentuan yang No.790/385/2009 tanggal 10 Maret
berlaku dan tidak menganggarkan berulang 2009.

8 Pengadaan Pupuk Sebesar Rp 02.17 97,281,000.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar:
Rp97.281.000,00 Berpotensi a. Menegur secara tertulis Kepala Dinas Bupati telah Menegur Kadis Pertanian
Merugikan Keuangan Daerah Pertanian dan Tanaman Pangan supaya dan Tanaman Pangan melaui surat

meningkatkan pengendalian dan pengawasan No.790/385/2009 tanggal 10 Maret
atas pelaksanaan pengadaan pupuk. 2009.
b. Memerintahkan Dinas Pertanian dan
Tanaman Pangan untuk:
1) Menegur secara tertulis PPTK dan Bupati telah Menyurati Kadis
Panitia Pemeriksa barang supaya lebih Pertanian dan Tanaman Pangan melaui

cermat dalam melaksanakan tugasnya. surat No.790/385/2009 tanggal 10
Maret 2009.
2) Memutuskan kontrak apabila sampai Bupati telah Menyurati Kadis
dengan Perubahan APBD TA 2008 Pertanian dan Tanaman Pangan melaui

pengadaan pupuk oleh rekanan tidak surat No.790/385/2009 tanggal 10
dapat diselesaikan. Maret 2009.
3) Mempertimbangkan kembali Bupati telah Menyurati Kadis
keikutsertaan rekanan tersebut untuk Pertanian dan Tanaman Pangan melaui

pelaksanaan pengadaaan pada TA surat No.790/385/2009 tanggal 10
2009. Maret 2009.
8 5,228,384,279.72 1,496,097,779.72 26 421.229.800,00* 21 5 0 1.074.867.979,72**

Keterangan:
* Jumlah penyelesaian nilai rekomendasi
** Jumlah sisa nilai rekomendasi
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKPD KABUPATEN ACEH SINGKIL TA 2008
per Maret 2011

Status Pemantauan Tindak Lanjut


Belum
Kode Nilai Temuan Nilai Rekomendasi Tindak Lanjut Entitas yang Sesuai
No. Judul Temuan Rekomendasi Sesuai/Da Belum Keterangan
Temuan (Rp) (Rp) Diperiksa dengan
lam Ditindakla
rekomendas
Proses njuti
i
TL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KEPATUHAN
1 Penyampaian pertanggungjawaban 10511 0.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar:
penggunaan dana oleh 14 Bendahara a. Membuat surat teguran kepada para Kepala Bupati Aceh Singkil telah
Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Aceh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku menyurati para Kepala SKPD
Singkil terlambat Pengguna Anggaran di lingkungan Pemerintah melalui Surat No. 790/035/2010

Kabupaten Aceh Singkil supaya lebih tanggal 10 Pebruari 2010
meningkatkan pengawasan dan pengendalian.

b. Memerintahkan para Kepala SKPD terkait untuk Belum ada surat teguran Kepala
menegur secara tertulis para Bendahara SKPD terkait kepada Bendahara
Pengeluaran supaya dalam menyampaikan Pengeluaran

pertanggungjawaban penggunaan dana
mempedomani ketentuan yang berlaku.

2 Realisasi Belanja sebesar 10515 126,730,500.00 0.00 Bupati Aceh Singkil agar :
Rp126.730.500,00 pada Sekretariat a. Membuat surat teguran kepada Bendahara Bupati Aceh Singkil telah
Daerah tidak tepat sasaran. Pengeluaran Setdakab supaya dalam melakukan menyurati Sekda dan Bendahara
pembayaran dan mempertanggungjawabkan Pengeluaran Setdakab melalui

pengeluaran mempedomani ketentuan yang Surat No. 790/036/2010 tanggal 10
berlaku. Pebruari 2010

b Lebih cermat dalam menyetujui pembayaran dan


merealisasikan belanja sesuai peruntukannya. sda √

3 Pengeluaran belanja Dinas Sosial TA 10501 635,012,325.00 635,012,325.00 Bupati Aceh Singkil agar :
2007 dan TA 2008 belum disahkan serta a. Membuat surat teguran kepada Kepala Dinas Telah dipertanggungjawabkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Sosial untuk memerintahkan Bendahara sebesar Rp635.012.325,00 sesuai
sebesar Rp635.012.325,00 belum Pengeluaran Dinas Sosial supaya bukti terlampir.
dipertanggungjawabkan mempertangungjawabkan sisa belanja sebesar √
Rp635.012.325,00 dan apabila tidak dapat
dipertanggungjawabkan supaya disetorkan ke
Kas Daerah.
b. Memerintahkan Kepala Dinas DPKKD supaya SPJ Dinas Sosial telah diverifikasi
segera meminta seluruh SPJ Dinas Sosial untuk oleh DPKKD (bukti terlampir)
dilakukan verifikasi dan pengesahan. √
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
4 Penerimaan atas Jasa Giro Pemerintah 10507 13,991,832.00 13,991,832.00 Bupati Aceh Singkil agar :
Kabupaten Aceh Singkil TA 2008 a. Menegur secara tertulis masing-masing Bupati Aceh Singkil telah Jasa giro sebesar Rp2.068.557,00
dikenakan Pajak Penghasilan sehingga Bendahara Pengeluaran pada SKPD supaya menyurati Kuasa BUD dan para belum disetor ke Kas Daerah
mengakibatkan Pemkab belum menerima menyetorkan pendapatan dari jasa giro pada Bendahara Pengeluaran SKPD
pendapatan atas jasa giro sebesar √
rekening yang dikelolanya sebesar melalui Surat No. 790/38/2010
Rp2.068.557,00 dan kekurangan atas jasa Rp2.068.557,00. tanggal 10 Pebruari 2010
giro yang dipungut PPh sebesar
Rp11.923.275,00. b. Menegur secara tertulis Kuasa BUD dan
Bendahara Pengeluaran supaya tanggap dalam
mengindikasikan adanya pengenaan PPh

terhadap jasa giro dan segera dikonfirmasikan
kepada bank yang bersangkutan

c. Memerintahkan BUD agar menyurati pihak bank Surat Bupati No. KU- Pemotongan PPh sebesar
untuk mengembalikan keterlanjuran pemotongan 900/268/2010 tanggal 22 Februari Rp11.923.275,00 belum
PPh sebesar Rp11.923.275,00 2010 √ dikembalikan

5 Pengelolaan Dana Bergulir tidak tertib 10112 388,497,002.00 388,497,002.00 a. Bupati Aceh Singkil agar menginstruksikan Bupati Aceh Singkil telah Sisa dana bergulir yang macet
dan terdapat tunggakan atas Kepala DPKKD dan Kepala Dinas Perindagkop menyurati Kadis PPKD, Kadis sebesar Rp263.469.635,00
pengembalian pengembangan Koperasi untuk menginventarisir semua dana-dana Perindagkop dan Panitia TAPD (Rp388.497.002,00 -
dan Usaha Kecil Menengah TA 2008 pinjaman kredit lunak yang masih berada pada melalui surat No.780/39/2010 Rp125.027.367,00). Sedangkan
sebesar Rp220.907.002,00 dan pinjaman nasabah dan proaktif menagih pinjaman dana tanggal 10 Pebruari 2010. Sudah untuk dana TA 2008 sedang dalam
Dana Bergulir Macet sebesar bergulir yang tertunggak kepada nasabah ada pengembalian dari nasabah √ pembahasan DPRK untuk
Rp167.590.000,00 sebesar Rp388.497.002,00. atas dana bergulir yg macet dihapuskan
sebesar Rp125.027.367,00.

b. Bupati Aceh Singkil agar menegur secara


tertulis TAPD supaya dimasa yang akan datang
menganggarkan dana bergulir pada pengeluaran sda √
pembiayaan.
c. Kepala Dinas Perindagkop dhi Tim Pokja dan
Tim Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan KUKM
agar meningkatkan koordinasi dan review
dengan Kepala DPKKD dalam mengelola
pinjaman dana bergulir, dan melaporkan posisi sda √
pinjaman bergulir pada akhir tahun kepada
Bidang Akuntansi DPPKD untuk disajikan
dalam Neraca.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
6 Belanja Modal pada Sekretariat Daerah 10301 627,408,750.00 11,858,750.00 Bupati Aceh Singkil agar :
TA 2008 sebesar Rp615.550.000,00 a. Mengenakan denda keterlambatan kepada Denda keterlambatan sebesar
diperuntukkan bagi Instansi Vertikal rekanan seluruhnya sebesar Rp11.858.750,00, Rp11.858.750,00 belum disetor ke
tidak sesuai ketentuan dan belum terhadap CV Ira Bersaudara Rp3.184.000,00, Kas Daerah
dikenakan denda keterlambatan sebesar CV Dwi Jaya Utama Rp4.450.000,00, dan CV

Rp11.858.750,00 Boby Karya Rp4.224.750,00 serta menyetorkan
hasilnya ke Kas Daerah. Selanjutnya copy bukti
setor disampaikan kepada BPK – RI.

b. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk Bupati Aceh Singkil telah


membuat surat teguran kepada Kepala Bagian menyurati Sekda melalui Surat
Umum selaku Pembantu Pengelola Barang No.790/40/2010 tanggal 10
supaya melakukan penataan administrasi aset di Pebruari 2010
lingkungan Setdakab dan segera memproses
berita acara serah terima pinjam pakai asset dari √
Pemerintah Daerah kepada Instansi/Lembaga
Vertikal yang menerima dengan dilengkapi surat
perjanjian pinjam pakai aset daerah.

7 Pelaksanaan Pekerjaan pada beberapa 10301 233,257,031.25 233,257,031.25 Bupati Aceh Singkil agar:
Dinas terlambat dan belum dikenakan a. Menegur PPTK supaya lebih cermat dalam Bupati Aceh Singkil telah
sanksi denda keterlambatan sebesar mengawasi pelaksanaan pekerjaan, memungut menyurati Kadis PPKD dan para
Rp233.257.031,25 sehingga sanksi denda keterlambatan seluruhnya sebesar PPTK melalui surat
mengakibatkan kekurangan penerimaan Rp233.257.031,25 dan hasilnya disetorkan ke No.790/42/2010 tanggal 10 √
Kas Daerah. Selanjutnya copy bukti setor Pebruari 2010.
disampaikan kepada BPK – RI.

b. Menegur Kepala SKPD supaya meningkatkan Sudah dilakukan penyetoran atas Masih terdapat sisa sebesar
pengendalian dan pengawasan dan memungut denda keterlambatan sebesar Rp177.884.531,25
sanksi denda keterlambatan seluruhnya sebesar Rp55.372.500,00. (Rp233.257.031,25 -
Rp233.257.031.031,25 dan hasilnya disetor ke √ Rp55.372.500,00) yang belum
Kas Daerah. Selanjutnya copy bukti setor disetor.
disampaikan ke BPK-RI.

c. Mempertimbangkan kembali keikutsertaan para Surat Bupati No.900/1181/2010


rekanan yang wanprestasi atau tidak dapat tanggal 1 Oktober 2010 tentang
menyelesaikan pekerjaan, seperti : CV Ira, CV Pemberitahuan Rekanan
Diana, CV Nahdah, CV Harapan, CV Recky P, Bermasalah
CV Shifa Ayu, CV Putra, CV Koncota, CV
Mitra, CV Menara Lima, CV Prima Karina, CV √
Putra Laut Selatan, CV Singkil Lestari dan CV
Karya Jasa Utama untuk dimasukkan dalam
daftar hitam selama jangka waktu tertentu.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
8 Subsidi kepada PDAM Tirta Singkil 10507 1,250,000,000.00 1,250,000,000.00 Bupati Aceh Singkil agar :
belum diatur dengan Peraturan Bupati a. Menegur secara tertulis Direktur PDAM Tirta Bupati Aceh Singkil telah
sehingga mengakibatkan realisasi belanja Singkil supaya membuat laporan menyurati Dirut PDAM Tirta
subsidi sebesar Rp1.250.000.000,00 pertanggungjawaban penggunaan belanja Singkil melalui Surat √
kepada PDAM Tirta Singkil belum dapat subsidi sebesar Rp1.250.000.000,00. No.790/013/2010 tanggal 10
diyakini kewajarannya dan rawan untuk Pebruari 2010
disalahgunakan. PDAM Tirta Singkil telah
membuat laporan
pertanggungjawaban penggunaan
dana subsidi dengan realisasi
Rp1.249.565.000,00. Sedangkan
sisa sebesar Rp435.000,00
(Rp1.250.000.000,00 -
Rp1.249.565.000,00) telah disetor
ke Kas Daerah pada tanggal 24-11-
2009

b. Dalam merealisasikan belanja subsidi belum ada Keputusan Bupati


mempedomani ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai Petunjuk Pelaksanaan
dengan menetapkan Keputusan Bupati mengenai Pemberian Subsidi
Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Subsidi dan √
melakukan audit terhadap perusahaan/lembaga
calon penerima subsidi.

8 3,274,897,440.25 2,532,616,940.25 19 2.065.412.192,00* 11 5 3 Rp467.204.748,25**

Keterangan:
* Jumlah penyelesaian nilai rekomendasi
** Jumlah sisa nilai rekomendasi
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKPD KABUPATEN ACEH SINGKIL TA 2009
per Maret 2011

Status Pemantauan Tindak Lanjut


Kode Nilai Temuan Nilai Rekomendasi Tindak Lanjut Entitas yang Sesuai
No. Judul Temuan Rekomendasi Belum Belum Keterangan
Temuan (Rp) (Rp) Diperiksa dengan
Sesuai/Dala Ditindakl
rekomend
m Proses TL anjuti
asi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KEPATUHAN
1. Penyampaian Surat Pertanggungjawaban (SPJ) 10411 409,594,218.00 46,631,830.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
dan Laporan Keuangan (LK) TA 2009 dari agar:
SKPD kepada PPKD selaku BUD Terlambat a. Menginformasikan kepada PT Bank BPD Aceh Telah mengirim surat dan menegur
serta Sisa Uang Persediaan TA 2009 Sebesar Cabang Singkil supaya tidak terlambat dalam bank, surat terlampir
Rp362.962.388,00 Terlambat Disetor dan pencairan SP2D kepada Bendahara Pengeluaran

Sebesar Rp46.631.830,00 Belum Disetor ke SKPD.
Kas Daerah b. Memberikan sanksi yang tegas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku kepada:
1) Bendahara Pengeluaran masing-masing SKPD Surat teguran Bupati kepada Bend.
atas kelalaiannya tidak menyampaikan SPJ, Pengeluaran Disperindagkop No.
Laporan Keuangan, dan penyetoran sisa uang 790/795/2010 tgl 30-06-2010. Surat
persediaan tidak tepat waktu. digabung dengan LHP LKPD TA
2008 TP Kepatuhan No.6 B dan Surat √
No.790/1441/2010 tanggal 27
Desember 2010

Surat teguran Bupati kepada Bend.


Pengeluaran Disphutbun No.
790/794/2010 tgl 30-06-2010
Surat teguran Bupati kepada Bend.
Pengeluaran Dinas Pendidikan No.
790/790/2010 tgl 30-06-2010

2) Kepala SKPD selaku atasan langsung Bendahara Surat teguran Bupati kepada Kadis
Pengeluaran atas kelalaiannya dalam melakukanDisperindagkop No. 790/795/2010 tgl √
pengawasan dan pengendalian terhadap 30-06-2010
Bendahara Pengeluaran. Surat teguran Bupati kepada Kadis
Hutbun No. 790/794/2010 tgl 30-06-
2010
Surat teguran Bupati kepada Kadis
Pendidikan No. 790/790/2010 tgl 30-
06-2010
c. Menginstruksikan Bendahara Pengeluaran SKPD Surat teguran Bupati kepada Bend. Sisa yang belum disetor sebesar
terkait untuk segera menyetorkan sisa uang Pengeluaran Disphutbun No. Rp601.674,00 (Rp46.631.830,00 -
persediaan sebesar Rp46.631.830,00 ke Kas Daerah 790/794/2010 tgl 30-06-2010. Sisa Rp42.923.813,00 -

UP yang disetor sebesar Rp1.057.409,00 - Rp2.048.934,00)
Rp42.923.813,00 terdiri dari:
Kecamatan Singkohor
Rp1.409.116,00, RSUD
Rp1.450.000,00, Satpol PP
Rp850.000,00, dan BPPKP
Rp39.214.697,00, Bendahara
Pengeluaran DPKKD sebesar
Rp2.048.934,00 (bukti terlampir).

Surat jawaban dari Dishutbun No.


790/1097/2010 tgl 06-07-2010 yg
menyatakan bahwa sisa UP hanya
sebesar Rp1.057.409,00 dan telah
disetor seluruhnya pada tgl 29-12-
2009 (bukti terlampir)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2. Hasil Pemungutan Pajak Negara oleh 25 SKPD 10410 872,803,766.00 0.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Sebesar Rp872.803.766,00 Terlambat agar memberikan sanksi administratif sesuai dengan
Disetorkan ke Kas Negara ketentuan yang berlaku kepada:
a. Bendahara Pengeluaran SKPD terkait atas Surat Teguran Bupati kepada
kelalaiannya tidak menyetorkan pajak negara tepat
Bendahara Pengeluaran SKPD

waktu. No.790/1440/2010 tgl 27 Desember
2010
b. Kepala SKPD selaku atasan langsung Bendahara Surat Teguran Bupati kepada Kepala
Pengeluaran atas kelalaiannya dalam melakukan SKPD No.790/1432/2010 tgl 27
pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan Desember 2010
penyetoran Pajak Negara oleh Bendahara √
Pengeluaran.

3. Pengadaan aplikasi kepegawaian sebesar 10404 4,800,000.00 4,800,000.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Rp75.000.000,00 pada Badan Kepegawaian, agar:
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh a. Memberikan sanksi administratif sesuai dengan
Singkil tidak sesuai ketentuan ketentuan yang berlaku kepada:

1) Panitia Pengadaan Barang/Jasa BKPP atas Surat Teguran Bupati


kelalaiannya dalam melaksanakan pengadaan No.790/754/2010 disertai sanksi

barang dan jasa sesuai dengan ketentuan yang kepada Panitia Pengadaan dan PPTK
berlaku.
2) PPTK BKPP atas ketidakcermatannya dalam Surat Teguran Bupati disertai sanksi
membuat BASTB. kepada Panitia Pengadaan dan PPTK √

3) Kepala BKPP selaku Pengguna Anggaran atas Surat Teguran Bupati


kelalaiannya dalam menganggarkan belanja No790/837/2010 disertai sanksi √
pelatihan aplikasi kepegawaian. kepada Kepala BKPP
b. Menginstruksikan Kepala BKPP untuk menarik bukti setor ke Kasda tgl 16 Juli 2010
kelebihan pembayaran kepada CV Gebrina Rizki sebesar Rp4.800.000,00

sebesar Rp4.800.000,00 dan menyetorkan ke Kas
Daerah.

4. Beberapa Pekerjaan Senilai 10301/ 70,771,850.00 70,771,850.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Rp1.451.437.000,00 pada Dinas Pekerjaan 30305 agar:
Umum dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan a. Memberikan sanksi administratif sesuai ketentuan Surat teguran Bupati kepada PPTK
Tidak Dapat Diselesaikan Secara Tepat Waktu yang berlaku kepada: Dinas Pertanian No. 790/816/2010
tgl. 30-06-2010
1) PPTK SKPD terkait atas kelalaiannya dalam Surat teguran Bupati kepada Kadis
melaksanakan tugasnya. Pertanian No. 790/816/2010 tgl. 30-
06-2010. Surat Teguran Bupati

No.790/1430/2010 tgl 27 Desember
2010 kepada PPTK

2) Kepala SKPD selaku Kuasa Pengguna Anggaran Surat teguran Bupati kepada Kadis
atas kelalaiannya dalam melakukan pengawasan PU No. 790/802/2010 tgl 30-06-
dan pengendalian terhadap pelaksanaan proyek. 2010; Surat teguran Bupati kepada
Kadis Pertanian No. 790/816/2010

tgl. 30-06-2010. Surat Teguran
Bupati No.790/1431/2010 tgl 27
Desember 2010 kepada PPTK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
b. Menginstruksikan Kepala SKPD untuk segera Sudah disetor sebesar Sisa yang belum disetor sebesar
menarik denda keterlambatan sebesar Rp40.540.756,00 (atas CV. Icank Rp6.331.094,00 (Rp70.771.850 -
Rp70.771.850,00 serta menyetorkan ke Kas Daerah, Promo sebesar Rp6.742.000,00; CV.
√ Rp64.440.756,00)
yang terdiri atas: Mitra Utama Rp21.566.256,00; CV.
- CV Sumber Utama sebesar Rp5.908.700,00. Karya Abadi sebesar
Rp12.232.500,00). Bukti terlampir.
- CV Karya Abadi sebesar Rp12.232.500,00. CN 210/Skl.08/X/2010 tanggal 20
- CV RicoBersaudara sebesar Rp7.313.500,00. Oktober 2010 dari CV. Dwi Jaya
Utama Rp23.900.000,00
- CV Icank Promo sebesar Rp6.500.000,00.
- CV Dwi Jaya Utama sebesar Rp21.413.900,00.

- CV Mitra Utama sebesar Rp17.403.250,00.

5. Pemutusan Kontrak Pekerjaan pada Dinas 10301/ 45,038,200.00 45,038,200.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Peternakan dan Kesehatan Hewan serta 30303 agar:
Sekretariat Daerah Dilaksanakan Tanpa a. Memberikan sanksi administratif sesuai ketentuan
Mencairkan Jaminan Pelaksanaan yang berlaku kepada:
1) Rekanan berupa sanksi pengenaan daftar hitam telah dikenakan sanksi. Surat

untuk jangka waktu tertentu. Terlampir
2) PPTK SKPD terkait atas kelalaiannya dalam telah dikenakan sanksi. Surat

mengawasi pelaksanaan pekerjaan. Terlampir
3) Kepala SKPD selaku Kuasa Pengguna Anggaran telah dikenakan sanksi. Surat
atas kelalaiannya dalam melakukan pengawasan Terlampir

dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan
di lingkungan kerjanya.
b. Menginstruksikan kepada Kepala SKPD terkait Surat teguran Bupati kepada Sekda
untuk segera mencairkan jaminan pelaksanaan No. 900/1061/2010 tgl 30-08-2010.
sebesar Rp45.038.200,00 dan menyetorkan ke Kas Jaminan pelaksanaan atas Dinas
Daerah. Selanjutnya copy bukti setor disampaikan ke Peternakan telah dicairkan sebesar √
BPK. Rp45.038.200,00 tgl 26-04-2010
(bukti terlampir)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
6. Kebijakan Pemberian Addendum Perpanjangan 10301 130,409,174.00 130,409,174.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan pada Dinas agar:
Pekerjaan Umum Tidak Tepat a. Memberikan sanksi administratif sesuai dengan
ketentuan yang berlaku kepada:
1) Pengawas Lapangan, Konsultan Pengawas, dan surat teguran sudah, terlampir
PPTK atas kelalaiannya dalam memberikan
rekomendasi perpanjangan waktu yang tidak √
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Kepala Dinas Pekerjaan Umum selaku Kuasa Surat Teguran kepada Kepala Dinas
Pengguna Anggaran atas kelalaiannya dalam PU No.790/1429/2010 tgl 27
melakukan pengawasan dan pengendalian Desember 2010 √
terhadap pelaksanaan pekerjaan.

b. Menginstruksikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Surat teguran Bupati kepada Kadis Sisa denda keterlambatan yang
untuk segera menarik denda keterlambatan sebesar PU No. 790/801/2010 tgl 30-06- belum disetor sebesar
Rp130.409.174,00 dan menyetorkan ke Kas Daerah, 2010. Rp115.506.875,00

yang terdiri dari: (Rp130.409.174,00 -
Rp14.902.299)

- CV Ira Bersaudara sebesar Rp6.263.604,00. Denda yang baru disetor sebesar


Rp6.263.604,00 dari CV Ira
Bersaudara (bukti terlampir)
- CV Keude Blang Coy sebesar Rp3.948.905,00.

- CV Buana Kencana sebesar Rp3.489.335,00.


- CV Karya Agung sebesar Rp35.963.680,00.
- CV Dela Anugerah sebesar Rp26.074.596,00.
- CV Dasan Raja sebesar Rp2.350.800,00. CV Dasan Raja tgl 30 September
2010 sebesar Rp2.350.800
- CV Karya Agung sebesar Rp19.044.600,00.
- CV Atu Kapoor sebesar Rp11.246.970,00.
- CV Mitra Andalan sebesar Rp1.729.392,00. CV Mitra Andalan tgl 3 November
2010 sebesar Rp1.729.400

- CV Eratama Putra Prakarsa sebesar


Rp897.416,00.
- CV Mustang sebesar Rp3.529.089,00.
- CV Galan sebesar Rp894.560,00.
- CV Razasa Agung sebesar Rp973.392,00.
- CV Mitra Andalan sebesar Rp4.023.895,00. CV Mitra Andalan tgl 1 November
2010 sebesar Rp4.023.895

- CV Sinar Andalan sebesar Rp1.752.800,00.


- CV Sinar Andalan sebesar Rp582.190,00.
- CV Gempa Maret 28 sebesar Rp2.580.900,00.
- CV Deranci Jaya sebesar Rp2.440.625,00.
- CV Karya Muda sebesar Rp1.863.125,00.
- CV Cahaya Mudo sebesar Rp534.600,00. CV Cahaya Mudo tgl 27 September
2010 sebesar Rp534.600

- CV Yulisa sebesar Rp224.700,00.


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
7. Pembayaran Perjalanan Dinas pada Setdakab 10109 26,500,000.00 26,500,000.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Aceh Singkil Melebihi Ketentuan Sebesar agar:
Rp26.500.000,00 a. Memberikan sanksi administratif sesuai dengan
ketentuan yang berlaku kepada:
1) Bendahara Pengeluaran Setdakab Aceh Singkil Surat teguran Bupati kepda
atas ketidakcermatannya dalam melaksanakan Bendahara Setdakab No.

verifikasi rincian biaya dan pertanggungjawaban 790/806/2010 tgl 30-06-2010
perjalanan dinas.
2) Pengguna Anggaran selaku atasan langsung Surat teguran Bupati kepda Setda No.
Bendahara Pengeluaran yang masih lemah dalam 790/806/2010 tgl 30-06-2010

melaksanakan pengendalian dan pengawasan
terhadap Bendahara Pengeluaran.
b. Menginstruksikan Sekretaris Daerah untuk menarik Surat teguran Bupati kepda Setda No. Kelebihan pembayaran sebesar
kelebihan pembayaran sebesar Rp26.500.000,00 dan 790/806/2010 tgl 30-06-2010 & No. Rp14.100.000,00
menyetorkan ke Kas Daerah. 900/1059/2010 tgl 30-08-2010. (Rp26.500.000,00 -

disetor dengan beberapa bukti setor Rp12.400.000,00) belum disetor
sebesar Rp12.400.000 ke Kas Daerah

8. Realisasi Belanja Sebesar Rp685.425.000,00 10415 685,425,000.00 0.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
pada Sekretariat Daerah dan Dinas Pendidikan agar memberikan sanksi administratif sesuai dengan
Tidak Sesuai dengan Peruntukannya ketentuan yang berlaku kepada:
a. Bendahara Pengeluaran atas kelalaiannya tidak Surat teguran Bupati kepada
melakukan pembayaran dan pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Setdakab No.
belanja sesuai ketentuan yang berlaku. 790/805/2010 tgl 30-06-2010. Surat

Teguran No790/1498/2010 tanggal
27 Desember 2010

b. Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan Surat teguran Bupati kepada Sekda
selaku Pengguna Anggaran atas ketidakcermatan No. 790/805/2010 tgl 30-06-2010.

dalam menyetujui pengeluaran beban anggaran Sanksi sudah, terlampir
sesuai ketentuan yang berlaku.

9. Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan 10401 7,051,807,321.00 7,051,807,321.00 BPK merekomendasikan kepada Bupati Aceh Singkil
Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, agar:
Bantuan Kepada Partai Politik dan Belanja a. Menginstruksikan Kepala DPKKD menegur kepada Surat teguran Bupati kepada Kepala
Tidak Terduga pada Pemerintah Kabupaten para penerima bantuan supaya menyampaikan DPKKD No. 790/797/2010 tgl. 30-06-
Aceh Singkil TA 2009 Sebesar laporan pertanggungjawaban sebesar 2010. Surat Pengantar DPKKD
Rp7.045.307.321,00 Belum Disampaikan Rp7.045.307.321,00 kepada Kepala Daerah. No.900/296.a/2010 tentang Laporan
kepada Kepala Daerah Pertanggungjawaban Belanja Tidak

Langsung sebesar
Rp7.038.807.321,00 dan sisa sebsar
Rp6.500.000,00 disetor tunai ke
Kasda

b. Kepala DPKKD mengembalikan kelebihan realisasi bukti setor tgl 23 September 2010
terhadap bantuan organisasi se-Kabupaten Aceh sebesar Rp6.500.000,00

Singkil sebesar Rp.6.500.000,00 serta menyetorkan
ke Kas Daerah.
c. Memberikan sanksi administratif sesuai ketentuan
yang berlaku kepada Kepala DPKKD atas
kelalaiannya dalam melakukan pengawasan dan
sda √
pengendalian terhadap pengeluaran belanja subsidi,
hibah bantuan sosial, bantuan partai politik, dan
belanja tidak terduga.

9 9,297,149,529.00 7,375,958,375.00 28 7.239.418.732,00* 24 4 136.539.643,00**

Keterangan:
* Jumlah penyelesaian nilai rekomendasi
** Jumlah sisa nilai rekomendasi

You might also like