You are on page 1of 6

1

ABSTRAK

Laily, syafri maghfir. 2016. Hubungan antara Pemakaian Kontrasepsi Suntik 3


Bulan dengan Perubahan Berat Badan Akseptor di BPS Ny. Winarti Kabupaten
Bangkalan. Pembimbing : dr Sugiharto

Latar Belakang : Masalah kegemukan karena peningkatan berat badan yang


berlebihan merupakan salah satu risiko terjadinya penyakit kardiovaskular yang
disebabkan oleh KB. Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan pemakaian
kontrasepsi suntik 3 bulan dengan perubahan berat badan akseptor. Metode
Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik, yaitu penelitian
yang mengamati dan menganalisa langsung kepada responden dengan melakukan
penyebaran kuisioner. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross
sectional, yaitu penelitian yang dilaksanakan sekali atau satu periode saja. Hasil :
Didapatkan 96 responden yang memenuhi kriteria inklusi & eksklusi. Dari hasil
pengisian kuisioner tercatat mayoritas responden yang menjadi akseptor KB di
BPS Ny. Winarti Kabupaten Bangkalan menggunakan KB suntik 3 bulan yaitu
sebanyak 62 orang (64.6%). Sedangkan lainnya menggunakan KB jenis lain
sebanyak 34 (35.4%). Mayoritas responden yang menjadi akseptor KB di BPS
Ny. Winarti Kabupaten Bangkalan mengalami peningkatan berat badan setelah
menggunakan KB di BPS Ny. Winarti yaitu sebanyak 43 orang (44.8%).
Sedangkan akseptor KB di BPS Ny. Winarti yang tidak mengalami peningkatan
berat badan sebanyak 53 orang (55.2%) Uji analisis dengan menggunakan chi
square didapatkan hubungan antara pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan dengan
perubahan berat badan di BPS Ny. Winarti Bangkalan dengan P-value 0,002 <
dari nilai α (0,05). Kesimpulan : Terdapat hubungan positif antara pemakaian
kontrasepsi suntik 3 bulan dengan perubahan berat badan di BPS Ny. Winarti
Bangkalan.

Kata kunci : KB 3 bulan, peningkatan berat badan, chi square


2

ABSTRACT

Laily, syafri maghfir. 2016. The relationship between the use of injectable
contraceptives of 3 months with weight change on acceptors in BPS Ny. Winarti
Kabupaten Bangkalan , Supervisor: dr Sugiharto

Background: The problem of obesity due to excessive weight gain is one of the
risk of cardiovascular disease caused by KB. Objective: Knowing the relationship
use injectable contraceptives 3 months with weight change on acceptors.
Methods: This study used a descriptive analytic design, research that observes
and analyzes directly to the respondent by distributing questionnaires. This study
also used a cross sectional approach, the research conducted once or one period
only. Results: There were 96 respondents who meet the criteria for inclusion and
exclusion. From the result of filling the questionnaire recorded the majority of
respondents who become family planning acceptors in BPS Ny. Winarti
Bangkalan using injections of 3 months as many as 62 people (64.6%). While
others use other types of birth control as many as 34 (35.4%). The majority of
respondents who become family planning acceptors in BPS Ny. Winarti
Bangkalan have increased weight after using KB in Ny. Winarti as many as 43
people (44.8%). While family planning acceptors in BPS Ny. Winarti who do not
gain weight as many as 53 people (55.2%) test by using chi square analysis found
a relationship between the use of injectable contraceptives 3 months with weight
change at Ny BPS. Winarti Bangkalan with a P-value 0.002 <value α (0.05).
Conclusion: There is a positive relationship between the use of injectable
contraceptives 3 months with weight change at Ny BPS. Winarti Bangkalan..

Keyword : injectable contraceptives 3 months, weight gain, chi-square


3

mengupayakan berat badan ideal juga akan


I. PENDAHULUAN memberikan hal positif bagi janin. Perempuan
yang mengalami kelebihan berat badan atau
Salah satu masalah terpenting yang dihadapi obesitas sebelum kehamilan lebih mungkin
oleh negara berkembang seperti di Indonesia akan menjalani masa kehamilan yang lebih
yaitu ledakan penduduk. Ledakan penduduk lama, memerlukan induksi, dan juga operasi
mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk caesar (Handayani, 2010).
yang pesat hal ini karena minimnya Selain itu masalah kegemukan karena
pengetahuan serta pola budaya pada peningkatan berat badan yang berlebihan
masyarakat setempat. Untuk mengatasi merupakan salah satu risiko terjadinya penyakit
permasalahan tersebut pemerintah Indonesia kardiovaskuler (Azwar, 2004). Komplikasi lain
telah menerapkan program keluarga berencana yang ditimbulkan obesitas diantaranya
(KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan hipertensi, DM tipe II, sesak napas, stroke,
mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga penyakit saluran cerna dan gangguan
Berencana Nasional) yang kemudian dalam psikologis. Dilihat dari segi estetika masalah
perkembangannya menjadi BKKBN (Badan kegemukan atau obesitas adalah masalah yang
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). besar karena dapat menghilangkan rasa percaya
Gerakan Keluarga Berencana Nasional diri, sehingga mereka tidak merasa nyaman
bertujuan untuk mengontrol laju pertumbuhan dengan penampilan yang gemuk.
penduduk dan juga untuk meningkatkan Hal inilah yang menarik perhatian peneliti
kualitas sumber daya manusia (Hartanto, untuk mengangkat permasalahan ini.
2004). Berdasarkan penelusuran yang telah penulis
Tim BAPPENAS dan BPS yang didukung lakukan, sejauh ini belum ada penelitian yang
oleh UNFPA dan para pakar kependudukan meneliti tentang lama pemakaian KB suntik 3
memproyeksikan penduduk Indonesia pada bulan dengan perubahan berat badan pada
2010 sebanyak 234,1 juta. Angka ini akseptor KB sehingga penulis ingin
merupakan proyeksi moderat yang mengetahui lebih jauh lagi hubungan lama
mengasumsikan keberhasilan Program KB pemakaian KB suntik 3 bulan dengan
dalam menurunkan fertilitas pada periode 1970 peningkatan berat badan pada peserta KB di
– 2000 akan tetap berlanjut (BKKBN, 2012). BPS Ny. Winarti Bangkalan. Bila ada
Saat ini tersedia berbagai metode atau alat hubungan yang bermakna pada akseptor maka
kontrasepsi seperti IUD, suntik, pil, implant, dapat diupayakan berbagai pendekatan dari
kontrasepsi mantap (kontap), dan kondom. segi medis, misalnya memakai alat kontrasepsi
Kontrasepsi suntik adalah kebutuhan lain yang lebih sesuai dengan akseptor atau
kontrasepsi yang berkembang dari tahun ke dengan melakukan diet makanan dengan benar
tahun pada awal tahun 1960-an, hormon dan juga pendekatan dari segi yang lain.
progestin mulai digunakan sebagai kontrasepsi
untuk kepentingan KB. Kontrasepsi suntik II. METODOLOGI
adalah salah satu kontrasepsi yang populer di
Indonesia (Glasier, 2005). A. Rancangan Penelitian
Efek samping kontrasepsi suntik yang paling Rancangan penelitian yang dipergunakan
tinggi frekuensinya yaitu peningkatan berat dalam penelitian ini adalah analitik
badan. Penyebab pertambahan berat badan observasional dengan pendekatan secara cross
tidak jelas. Hipotesi para ahli DMPA sectional (Taufiqurrohman, 2009).
merangsang pusat pengendali nafsu makan di
hypothalamus, yang menyebabkan akseptor
makan lebih daripada biasanya (Hartanto,
2004). Tidak hanya penting bagi penampilan
dan kesehatan tubuh saja, ternyata menjaga dan
4

B. Populasi dan Subjek Penelitian Tabel III.1 Hasil analisa chi square
hubungan pemakaian kontrasepsi suntik 3
1. Populasi bulan dengan perubahan berat badan
akseptor
Populasi adalah keseluruhan obyek
penelitian atau obyek yang diteliti
(Notoadmojo, 2002). Populasi dalam penelitian
ini adalah semua akseptor KB suntik 3 bulan di
BPS Ny “Winarti”, Bangkalan 2015-2016 Berat
Mema Berat
badan
2. Sampel kai badan
tidak Total
Sampel pada penelitian ini adalah sebagian suntik mening
mening
pemakai KB suntik yang melakukan pelayanan KB 3 kat P
kat
KB di BPS Ny. Winarti yang tercatat sebagai bulan Val
pasien periode 2015-2016. ue
3. Besar Sampel ∑ % ∑ % ∑ %
Penentuan besar sampel pada penelitian ini 3 2 6 64.5
Iya 36 28
menurut Sastroasmoro dan Ismael, 1995 5 7 2 8
dengan rumus sebagai berikut : 2 3 35.4 0.00
Tidak 8 8 27
n = Zα2 PQ 6 4 2 2
4 44. 5 55. 9 100.
d2 Total
3 79 3 21 6 00
Keterangan:
n : Besar sampel Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa hasil
P : Proporsi kasus terhadap populasi (0.5) chi square test menunjukkan nilai signifikan
0.002. Sedangkan untuk melihat apakah ada
Q : (1-P) = 1-0.5 = 0.5 hubungan atau tidak maka nilai signifikan
d : Nilai kritis atau batas ketelitian yang dibandingkan dengan nilai α (0.05). Setelah
diinginkan (0.1) dibandingkan nilai signifikan (0.002)<α (0.05)
n = 1.96^2x0.5x0.5/ (0.1^2)) sehingga Ho ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat terdapat hubungan
n = 0.9604 / 0.001 = 96
yang positif antara pemakaian kontrasepsi
Besar sampel penelitian ini berdasarkan suntik 3 bulan dengan perubahan berat badan
perhitungan rumus di atas adalah sebanyak 96 di BPS Ny. Winarti Bangkalan.
responden.
4. Prosedur Penelitian dan Pengambilan C. Keterbatasan Penelitian
Data
Penelitian dengan desain cross
Pada penelitian ini digunakan data primer sectional study merupakan penelitian analitik
dari kuisioner yang diisi oleh responden. observasional yang pengukurannya dilakukan
Setelah itu kedua data ini di susun dan diolah satu kali dan pada desain cross sectional tidak
menggunakan SPSS 2.0 selanjutnya dilakukan ada prosedur tindak lanjut atau follow up. Data
analisa chi square. yang digunakan adalah data primer hasil
pengukuran berat badan responden. Pada waktu
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN pengambilan data primer terdapat beberapa
A. Hubungan pemakaian kontrasepsi responden yang enggan untuk mengnisi
suntik 3 bulan dengan perubahan berat kuisioner. Selain hal tersebut sebelum
badan melakukan pengambilan data primer juga
5

terdapat kendala dalam hal penentuan populasi Pada penelitian terdapat 96 responden yang
ataupun sampel antara lain: menjadi bahan penelitian dari 96 responden 62
a) Keterbatasan waktu, penelitian orang (64.6%) yang memakai KB suntik 3
dilakukan dengan menggunakan 96 orang bulan. Sedangkan 34 orang lainnya (35.4%)
sampel sehingga membutuhkan waktu yang menggunakan KB jenis lain.
lama untuk mendapatkan informasi yang akurat 2. Peningkatan berat badan
pada waktu melakukan obeservasi dilapangan Pada penelitian ini mayoritas responden yang
maupun pengolahan data dilapangan. menjadi akseptor KB di BPS Ny. Winarti
b) Terdapat beberapa responden yang Kabupaten Bangkalan mengalami peningkatan
kurang serius pada waktu melakukan berat badan setelah menggunakan KB di BPS
pengukuran berat badan sehingga dapat Ny. Winarti yaitu sebanyak 43 orang (44.8%).
menimbulkan. Sedangkan akseptor KB di BPS Ny. Winarti
yang tidak mengalami peningkatan berat badan
sebanyak 53 orang (55.2%) dari total 96
D. Karakteristik subyek penelitian
responden yang menjadi bahan penelitian.
1. Pemakaian suntik 3 bulan Peningkatan berat badan ini besar
Kontrasepsi suntik di Indonesia merupakan kemungkinan disebabkan oleh pemakaian
salah satu kontrasepsi yang paling banyak suntik KB 3 bulan dikarenakan mayoritas
diminati. Tingkat Pemakaian Alat Kontrasepsi pemakai suntik KB 3 bulan mengalami
atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR) di peningkatan berat badan. Pencegahan
Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat peningkatan berat badan ini perlu dilakukan
dari 57% pada tahun 1997 berdasarkan Survei karena perempuan yang mengalami kelebihan
Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun berat badan atau obesitas sebelum kehamilan
2007 telah mencapai 61,4%. Angka Prevalensi lebih mungkin akan menjalani masa kehamilan
Pemakaian Kontrasepsi merupakan angka yang yang lebih lama, memerlukan induksi, dan juga
menunjukkan berapa banyak PUS yang sedang operasi Caesar.
memakai kontrasepsi pada saat pencacahan
dibandingkan dengan seluruh PUS
(BKKBN,2012). IV. PENUTUP
KB suntik 3 bulan merupakan golongan A. Kesimpulan
progestin yang hanya berisi hormon Berdasarkan hasil data dan pembahasan
progesteron saja, dengan nama dagang Depo maka dapat disimpulakan bahwa :
provera, Depo geston, Depo progesterone. 1. Mayoritas responden yang menjadi
Penggunaan KB suntik 3 bulan ini semakin akseptor KB di BPS Ny. Winarti
lama semakin diminati karena berbagai Kabupaten Bangkalan menggunakan KB
keuntungannya antara lain: Sangat efektif, suntik 3 bulan yaitu sebanyak 62 orang
pencegahan kehamilan jangka panjang, tidak (64.6%) dari 96 responden yang diteliti.
berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak 2. Mayoritas responden yang menjadi
mengandung estrogen, sehingga tidak akseptor KB di BPS Ny. Winarti
berdampak serius terhadap penyakit jantung Kabupaten Bangkalan tidak mengalami
dan gangguan pembekuan darah, tidak peningkatan berat badan setelah
memiliki pengaruh terhadap ASI, sedikit efek menggunakan KB di BPS Ny. Winarti
samping, dapat digunakan oleh perempuan > yaitu sebanyak 53 orang (55.2%) dari 96
35 tahun sampai perimenopause, membantu responden yang diteliti.
mencegah kanker endometrium dan kehamilan 3. Terdapat hubungan yang positif antara
ektopik, menurunkan kejadian penyakit jinak pemakaian kontrasepsi suntik tiga bulan
payudara, mencegah beberapa penyebab dengan perubahan berat badan yang diuji
radang panggul, menurunkan krisis anemia menggunakan chi-square test. Hal
bulan sabit (sickle cell).
6

tersebut dikarenakan nilai p pada Behavior And Health Education, 3 rd


pengujian statistik lebih kecil dari nilai edition, Jossay Bass.
significant (0.05) yang disyaratkan. Khadijah, Siti. 1997. Pengetahuan dan Sikap
Terhadap AIDS Serta Hubungannya dengan
B. Saran Karakteristik Supir Angkutan Umum di
1. Diadakan penyuluhan dan sosialisasi Terminal Sambu Medan Tahun 1997,
terhadap ibu mengenai suntik KB 3 Medan
bulan KPAN, 2002. Pola Laporan Eksekutif Menteri
2. Diadakan sosialisasi mengenai beberapa Kesehatan Republik Indonesia tentang
dampak penggunaan suntik KB 3 bulan Ancaman HIV/AIDS di Indonesia Perlunya
3. Dilakukan penelitian lebih lanjut Penanggulangan lebih nyata, Jakarta
penyebab pertambahnya berat badan KPAND, 2007. Gambaran Kasus HIV dan
pada ibu yang memakai KB suntik 3 AIDS Sumatera Utara, Medan
bulan. Laporan Eksekutif Menkes, 2002. Ancaman
HIV/AIDS di Indonesia Perlunya
UCAPAN TERIMA KASIH Penanggulangan Lebih Nyata, Jakarta
Nasution , Rizali, dkk, 2000. AIDS Kita Bisa
Penulis ucapkan banyak terimakasih kepada Kena, Kita Bisa Cegah ( 10 Esai Terbaik
dr.Sugiharto yang telah membimbing dengan Kelompok Perguruan Tinggi dan
penuh kesabaran Tidak lupa juga penulis SMU/Kejuruan). Manora, Jakarta
ucapkan terimakasih juga kepada teman-teman Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi
satu angkatan yang selalu memberi semangat Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rineka
disaat susah dan bersama-sama disaat gembira. Cipta. Jakarta.
Pettrucci, Ardian. 2006. Gambaran Epidemi
DAFTAR PUSTAKA AIDS di Asia dan Indonesia.
Anonim, 2007. 2007 AIDS Epidemic Updates. http://www.mail-
http://www.unaids.org/data. 24 Januari archive.com/sma1bks@yahoogroups.com/m
2008. sg02843.html. 19 Januari 2008.
Anonim, 2007. Global Summary of The AIDS
epidemic, December 2007.
http://www.unaids.org/data. 24 Januari
2008.
Anonim, 2007. Statistik Kasus HIV/AIDS di
Indonesia – dilapor s/d September 2007.
http://www.spiritia or.id/data. 24 Januari
2008.
Departemen Kesehatan RI,2006. Statistik
Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia.
Jakarta
Erviani, Ni Komang. 2006. Bergerak Bersama
Menanggulangi HIV/AIDS.
http://warnawarnibali.blogspot.com/2007/12
/bergerak-bersama-menanggulangi-hiv-aids-
1132.html. 29 Desember 2007.
Janz NK, Champion VL, dan Strechar VJ,
2002. The Health Belief Model, Dalam
Glanz K, Rimer BK, Lewis FM. Health

You might also like