You are on page 1of 101

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang masalah

Dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 3

dijelaskan bahwa pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta beradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ,

bertujuan untuk berkembangnya pberiman dan berotensi peserta

didik , agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulya, sehat, berilmu, cakap

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab.

Berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional tersebut,

fungsi guru sebagai ujung tombak di lapangan sebagai agen

pembelajaran tidaklah cukup dengan mengajar yang cenderung

lebih mengutamakan penguasaan konsep semata, tetapi lebih dari

itu adalah pembentukan sikap dan karakter serta keterampilan

peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi dan untuk bekal hidup di masyarakat. Fungsi

guru sebagai agen pembelajaran dan pendidikan mempunyai tugas

pokok dan fungsi memfasilitasi potensi peserta didik aspek

kognitif, affektif, dan psikomotorik peserta didik. Sebagian orang


2

berpendapat bahwa sikap bukan diajarkan akan tetapi untuk

dibentuk menjadi karakter.

Sikap atau nilai adalah suatu konsep yang berada dalam

pikiran manusia yang sifatnya tersembunyi, tidak berada di dalam

dunia empiris. Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang

tentang baik dan buruk, indah dan tidak indah, layak dan tidak

layak, adil dan tidak adil dsb. Nilai atau sikap seseorang tidaklah

statis, akan tetapi selalu berubah, setiap orang akan menganggap

sesuatu itu baik sesuai dengan pandangannya saat itu, oleh sebab

itu maka system nilai yang dimilik seseorang bisa dibina dan

diarahkan. Komitmen seseorang terhadap suatu nilai tertentu

terjadi melalui pembntukan sikap. Gulo (2005) menyimpulakn

tentang nilai sebagai berikut :

1. Nilai tidak bisa diajarkan tetapi diketahui dari penampilan.

2. Pengembangan domain afektif pada nilai tidak bisa dipisahkan

dari aspek kognitif, dan psikomotorik.

3. Masalah nilai adalah masalah emosional dan karena itu dapat

diubah, berkembangm sehingga dapat dibina.

4. Perkemabgnan nilai atau moral tidak terjadi sekaligus, tetapi

melalui tahap tertentu.

Sikap seseorang terhadap suatu objek akan dipengaruhi

oleh tingkat pemahaman (kognitif) terhadap objek tersebut. Oleh

karena itu tingkat penalaran (kognitif) terhadap suatu objek dan


3

klemampuan untuk bertindak terhadapnya (psikomotorik) turut

menentukan sikap seseorang terhadap objek yang bersangkutan.

Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai (1) berpikir secara kritis, rasional,

dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan,(2)

berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara,(3) berkembang secara positif dan demokratis untuk

membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat

Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa

lainnya, (4) berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam

percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Kenyataan dilapangan khususnya di SDN Karangsari pendidikan

kewarganegaraan belumlah sesuai dengan apa yang diharapkan

kurikulum, baru dalam tahap kognitif tingkat rendah, afektif dan

psikomotoriknya bkwargenelum optimal. Yang menjadi

permasalahan pendidikan kewarganegaraan saat ini khususnya di

kelas VI yang perlu segera dilakukan perbaikan adalah rendahnya

kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan nilai-nilai juang

proses pembentukan Pancasila sebagai dasar negara, Peneliti

berasumsi bahwa untuk memperbaiki pembelajaran saat ini pada

mata pelajaran PKn di kelas VI perlu dilakukan penelitian dengan


4

mengangkat judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta

Didik Mendeskripsikan Nilai-nilai Juang Proses Pembentukan

Pancasila Sebagai Dasar Negara Melalui PAIKEM .

1.2.Identifikasi dan Analisis Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasrkan data yang diperoleh dari orientasi pembelajaran

PKn di kelas VI sebagian besar peserta didik tidak dapat

mendeskripsikan nilai-nilai juang Proses Pembentukan Pancasila

sebagai Dasar Negara. Dari hasil evaluasi proses dan hasil belajar

peserta didik yang mendapat kategori baik (7 s.d 10) hanya 3

orang (10%), yang memperoleh nilai cukup sebanyak 12 orang

(40%), yang memperoleh nilai kurang sebanyak 15 orang, dirata-

ratakan secara klasikal memperoleh (53,3) di bawah KKM 75.

2. Analisis Masalah

Rendahnya proses dan hasil belajar peserta didik disebabkan

pembelajaran masih bersifat konvensioanl seadanya,

menggunakan metode ceramah saja tingkat kognitif rendah aspek

afektif dan psikomotorik kurang dibina dan dikembangkan,

akibatnya sebagian besar peserta didik tidak dapat

mendeskripsikan nilai-nilai juang proses perumusan Pancasila

sebagai dasar negara.


5

1.3.Rumusan Masalah

Supaya penelitian ini berhasil dengan baik maka peneliti

mengumpulkan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah proses upaya meningkatkan kemampuan

peserta didik mendeskripsikan nilai-nilai juang proses

pembentukan Pancasila sebagai dasar negara melalui

penerapan PAIKEM di kelas VI SDN Karangsari ?

2. Bagaimanakah aktivitas kinerja edukatif peserta didik dalam

pembelajaran upaya meningkatkan kemampuan peserta didik

mendeskripsikan nilai-nilai juang proses pembentukan

Pancasila sebagai dasar negara melalui penerapan PAIKEM di

kelas VI SDN Karangsari ?

3. Bagaimanakan hasil belajar peserta didik kelas VI SDN

Karangsari melalui penerapan pendekatan PAIKEM ?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah

1. Meningkatkan kinerja guru dalam upaya meningkatkan

kemampuan peserta didik mendeskripsikan nilai-nilai juang

proses pembentukan Pancasila sebagai dasar negara melalui

penerapan PAIKEM di kelas VI SDN Karangsari .

2. Meningkatkan aktivitas kinerja edukatif peserta didik dalam

pembelajaran upaya meningkatkan kemampuan peserta didik

mendeskripsikan nilai-nilai juang proses pembentukan


6

Pancasila sebagai dasar negara melalui penerapan PAIKEM di

kelas VI SDN Karangsari

3. Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI SDN

Karangsari mendeskripsikan nilai-nilai juang proses

pembentukan Pancasila sebagai dasar negara melalui

penerapan pendekatan PAIKEM .

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Siswa

Untuk meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran

kewarganegaraan.Agar siswa aktif dalam proses belajar

mengajar.Agar pembelajaran menyenangkan bagi siswa.Agar

terjadi pembelajaran yang kreatif.

2. Guru

Agar dalam proses belajar mengajar guru: Mau berusaha

mencari model pembelajaran yang tepat dalam upaya

meningkatkan prestasi peserta didik.

Selalu menggunakan model pembelajaran pada Proses Belajar

Mengajar (PBM).

3. Sekolah

 Meningkatkan prestasi sekolah terutama pada mata pelajaran

kewarganegaraan.
7

 Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan

profesionalisme guru.

1.6.HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah:

Dengan menggunakan “PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan

peserta didik mendeskripsikan nilai-nilai juang proses

pembentukan Pancasila sebagai dasar negara pada pembelajaran

PKn di Kelas VI SDN Karangsari ”.


8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. PKn di Sekolah Dasar

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan

mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan

warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak

dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang

cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD 1945.

Demokrasi dalam suatu negara hanya akan tumbuh subur

apabila dipelihara dan diamalkan oleh warga negara yang

demokratis. Warga negara yang demokratis bukan hanya dapat

menikmati hak kebebasan individu, tetapi juga harus memikul

tanggung jawab secara bersama-sama dengan orang lain untuk

membentuk masa depan yang cerah. Sesungguhnya, kehidupan

yang demokratis adalah cita-cita yang dicerminkan dan

diamanatkan oleh para pendiri bangsa dan negara ketika mereka

pertama kali membahas dan merumuskan Pancasila dan UUD

1945.

Berkenaan dengan hal-hal yang diuraikan di atas, sekolah

memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat penting dan

strategis dalam mempersiapkan warga negara yang memiliki

komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara


9

Kesatuan Republik Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan adalah

menyelenggarakan program pendidikan yang memberikan

berbagai kemampuan sebagai seorang warga negara melalui mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

2.2. PAIKEM

PAIKEM merupakan suatu model pengajaran di mana siswa

belajar dalam kelompok- kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan berbeda (heterogen). (DEPDIKNAS)

Model PAIKEM adalah suatu strategi belajar-mengajar yang

menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja

atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang

teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih.

Pembelajaran Kooperatif (PAIKEM ) adalah pendekatan

pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil

siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar

untuk mencapai tujuan belajar

Ciri-ciri Cooperatiove Learning

1. Menekankan pembelajaran dalam kelompok kecil di mana

siswa belajar dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang

optimal.

2. Meletakkan tanggung jawab individu sekaligus kelompok,

sehingga diri siswa tumbuh dan berkembang sikap dan prilaku

saling ketergantungan secara positif kondisi ini dapat


10

mendorong siswa untuk belajar, bekerja, dan bertanggung

jawab secara bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

Keterampilan Kooperative Tingkat Awal

1. menggunakan kesepakatan

2. menghargai kontribusi

3. mengambil giliran dan berbagai tugas

4. berada dalam kelompok

5. berada dalam tugas

6. mendorong partisipasi

7. mengundang orang lain untuk berbicara

8. menyelesaikan tugas pada waktunya

9. menghormati perbedaan individu

Keterampilan cooperative tingkat tinggi

1. mengelaborasi

2. memeriksa dengan cermat

3. menanyakan kebenaran

4. menetapkan tujuan

5. berkompromi
11

Sintak Model Pembelajaran Kooperative

FASE – FASE PERILAKU GURU

Fase 1 :

Menyampaikan tujuan  Menyampaikan semua tujuan

dan memotivasi Siswa yang ingin dicapai selama

pembelajaran dan memotivasi

siswa belajar

Fase 2 :  Menyajikan informasi kepada

Menyajikan informasi siswa dg jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan

Fase 3  Menjelaskan kpd siswa bgm

Mengorganisasikan siswa cara membentuk kelompok belajar

kedalam kelompok – dan membantu setiap kelompok

kelompok belajar agar melakukan transisi secara

efisien

Fase 4 :  Membimbing kelompok

Membimbing kelompok belajar pada saat mereka

bekerja dan belajar mengerjakan tugas mereka

Fase 5 : Evaluasi  Mengevaluasi hasil belajar ttg

materi yang telah

Fase 6 : dipelajari/meminta kelompok

Memberikan penghargaan presentasi hasil kerja


12

 Menghargai baik upaya

maupun hasil belajar individu dan

kelompok

Saling brinteraksi Saling membantu

Semua saling Berbagi materi


berbicara

Asyik dengan Saling bertanya/


apa yang menjawab
dikerjakan

1.Probelem Base Intructions

Langkah-langkah :

1. Guru membantu siswa mendefinisikan Guru menjelaskan

kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau

alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk

terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

2. dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal,

dll.)

3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan


13

pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan

masalah.

2. AMake A Match /MENCARI PASANGAN) (Lorna Curran, 1994)

Langkah-langkah :

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep

atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu

bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban

2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu

3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang

4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang

cocok dengan kartunya (soal jawaban)

5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas

waktu diberi poin

6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa

mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya

7. Demikian seterusnya

8. Kesimpulan/penutup
14

3.Role Playing

Langkah-langkah :

1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan

2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam

waktu beberapa hari sebelum KBM

3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai

5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan

skenario yang sudah dipersiapkan

6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil

mengamati skenario yang sedang diperagakan

7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan

lembar kerja untuk membahas penampilan masing-masing

kelompok.

8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya

9. Guru memberikan kesimpulan secara umum

10. Evaluasi

11. Penutup

2.3.Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila bersumber pada kepribadian bangsa

Indonesia. Oleh karenaitu, nilai-nilai Pancasila sudah sangat

sesuai dengan bangsa Indonesia proses peumusan Pancasila


15

mencakup dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia, nilai kebersamaan dalam proses

perumusan Pancasila, meneladani nilai juang para tokoh perumus

Pancasila.

1. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia

Jepang meyakinkan bangsa Indonesia tentang kemerdekaan

yang dijanjikan dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-

Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan itu

dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Jenderal

Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang untuk Jawa pada

tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan BPUPKI.Pada

tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI.

Upacara peresmiannya dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi In di

Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Departemen Luar Negeri).

Ketua BPUPKI ditunjuk Jepang adalah dr.Rajiman Wedyodiningrat

, wakilnya adalah Icibangase (Jepang), dan sebagai sekretarisnya

adalah R.P. Soeroso. Jumlah anggota BPUPKI adalah 63 orang

yang mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia ditambah 7

orang tanpa hak suara.

a. Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945)

BPUPKI setelah terbentuk segera mengadakan persidangan.

Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei


16

1945 sampai dengan 1 Juni 1945. Pada masa persidangan ini,

BPUPKI membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia

merdeka. Pada persidangan dikemukakan berbagai pendapat

tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia

merdeka.Pendapat tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad

Yamin, Mr. Supomo,dan Ir. Sukarno.

1) Mr. Mohammad Yamin

Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang

dasar negara Indonesia merdeka dihadapan sidang BPUPKI pada

tanggal 29 Mei 1945. Pemikirannya diberi judul ”Asas dan Dasar

Negara Kebangsaan Republik Indonesia”. Mr. Mohammad Yamin

mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka yang intinya

sebagai berikut:

o Peri kebangsaan;

o Peri kemanusiaan;

o Peri ketuhanan;

o Peri kerakyatan;

o kesejahteraan rakyat.

2. Mr. Supomo

Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di

hadapan sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya

berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan

dengan dasar negara Indonesia merdeka. Negara yang akan


17

dibentuk hendaklah negara integralistik yang berdasarkan pada

hal-hal berikut ini:

o Persatuan;

o Kekeluargaan;

o Keseimbangan lahir dan batin;

o Musyawarah;

o Keadilan sosial.

3. Ir. Sukarno

Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan

untuk mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka.

Pemikirannya terdiri atas

lima asas berikut ini:

o Kebangsaan Indonesia;

o Internasionalisme atau perikemanusiaan;

o Mufakat atau demokrasi;

o kesejahteraan sosial;

o Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran

teman yang ahli bahasa. Untuk selanjutnya, tanggal 1 Juni kita

peringati sebagai hari Lahir Istilah Pancasila.

b. Masa Persidangan Kedua (10–16 Juli 1945)

Masa persidangan pertama BPUPKI berakhir, tetapi

rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka belum terbentuk.


18

Padahal, BPUPKI akan reses (istirahat) satu bulan penuh. Untuk

itu, BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang

beranggotakan sembilan orang sehingga disebut Panitia Sembilan.

Tugas Panitia Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi

tentang pembentukan dasar negara Indonesia merdeka. Anggota

Panitia Sembilan terdiri atas Ir. Sukarno (ketua), Abdulkahar

Muzakir, Drs.Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr. Moh.

Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subarjo, Abikusno Cokrosuryo, dan

A. A. Maramis.Panitia Sembilan bekerja cerdas sehingga pada

tanggal 22 Juni 1945 berhasil merumuskan dasar negara untuk

Indonesia merdeka. Rumusan itu oleh Mr. Moh. Yamin diberi

nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Naskah Piagam

Jakarta berbunyi, seperti berikut.

Piagam Jakarta

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala

bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus

dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan

perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia

telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat

sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang

Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan

makmur. Atas berkat Rahmat Allah Maha Kuasa dan dengan

didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan


19

kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan

menyatakan kemerdekaanya. Kemudian daripada itu untuk

membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Indonesia itu

dalam suatu hukum dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam

suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan

rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan dengan kewajiban

menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut

dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia

dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan Jepang.

Untuk menindaklanjuti hasil kerja BPUPKI, Jepang membentuk

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Lembaga

tersebut dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Iinkai.

PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan

masyarakat Indonesia. Mereka terdiri atas 12 orang wakil dari


20

Jawa, 3 orang wakil dari Sumatera, 2 orang wakil dari Sulawesi,

dan seorang wakil dari Sunda Kecil, Maluku serta penduduk Cina.

Ketua PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, menambah anggota

PPKI enam orang lagi sehingga semua anggota PPKI berjumlah 27

orang. PPKI dipimpin oleh Ir. Sukarno, wakilnya Drs. Moh. Hatta,

dan penasihatnya Ahmad Subarjo. Adapun anggotanya adalah Mr.

Supomo, dr.Rajiman Wedyodiningrat, R.P. Suroso, Sutardjo, K.H.

Abdul Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata,

Suryo hamijoyo, Abdul Kadir, Puruboyo, Yap Tjwan Bing,

Latuharhary, Dr. Amir, Abdul Abbas, Teuku Moh. Hasan,

Hamdani, Sam Ratulangi, Andi Pangeran, I Gusti Ktut Pudja,

Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Kasman Singodimejo,

Sayuti Melik, dan Iwa Kusumasumantri.

a. Proses Penetapan Dasar Negara dan Konstitusi Negara

Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya

yang pertama. Pada sidang ini PPKI membahas konstitusi negara

Indonesia, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, serta lembaga

yang membantu tugas Presiden Indonesia. PPKI membahas

konstitusi negara Indonesia dengan menggunakan naskah Piagam

Jakarta yang telah disahkan BPUPKI. Namun, sebelum siding

dimulai, Bung Hatta dan beberapa tokoh Islam mengadakan

pembahasan sendiri untuk mencari penyelesaian masalah kalimat

”... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


21

pemeluknya” pada kalimat ”Ketuhanan dengan kewajiban

menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tokoh-

tokoh Islam yang membahas adalah Ki Bagus Hadikusumo,

Kasman Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh.

Hassan. Mereka perlu membahas hal tersebut karena pesan dari

pemeluk agama lain dan terutama tokoh-tokoh dari Indonesia

bagian timur yang merasa keberatan dengan kalimat tersebut.

Mereka mengancam akan mendirikan negara sendiri apabila

kalimat tersebut tidak diubah. Dalam waktu yang tidak

terlalu lama, dicapai kesepakatan untuk menghilangkan kalimat

”... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya”. Hal ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia. Kita harus menghargai nilai juang

para tokoh-tokoh yang sepakat menghilangkan kalimat ”....

dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya.” Para tokoh PPKI berjiwa besar dan memiliki rasa

nasionalisme yang tinggi. Mereka juga mengutamakan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan

golongan. Adapun tujuan diadakan pembahasan sendiri tidak

pada forum sidang agar permasalahan cepat selesai. Dengan

disetujuinya perubahan itu maka segera saja sidang pertama PPKI

dibuka.
22

b. Perbedaan dan Kesepakatan yang Muncul dalam Sidang PPKI

Pada pembahasannya terdapat usul perubahan yang

dilontarkan kelompok Hatta. Mereka mengusulkan dua

perubahan. Pertama, berkaitan dengan sila pertama yang semula

berbunyi ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat

Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi ”Ketuhanan

Yang Maha Esa”. Kedua, Bab II UUD Pasal 6 yang semula

berbunyi ”Presiden ialah orang Indonesia yang beragama Islam”

diubah menjadi ”Presiden ialah orang Indonesia asli”. Semua

usulan itu diterima peserta sidang. Hal itu menunjukkan mereka

sangat memperhatikan persatuan dan kesatuan bangsa.

Rancangan hukum dasar yang diterima BPUPKI pada tanggal 17

Juli 1945 setelah disempurnakan oleh PPKI disahkan sebagai

Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. UUD itu kemudian

dikenal sebagai UUD 1945. Keberadaan UUD 1945 diumumkan

dalam berita Republik Indonesia Tahun ke-2 No. 7 Tahun 1946

pada halaman 45–48. Sistematika UUD 1945 itu

terdiri atas hal sebagai berikut.

1) Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea.

Pada Alenia ke-4 UUD 1945 tercantum Pancasila sebagai dasar

negara yang berbunyi sebagai berikut.

a) Ketuhanan Yang Maha Esa.

b) Kemanusiaan yang adil dan beradab.


23

c) Persatuan Indonesia.

d)Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan.

e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Setting dan karakteristik Penelitian

3.1.1.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Puspahiang di

SDN Karangsari , keadaan SDN Karangsari terletak ± 2 Km dari

ibukota Kecamatan ke arah selatan. Keadaam masyarakat di

lingkungan SDN Karangsari beragam terdiri dari kaum petani ±

50 %, kaum buruh 30%, kaum pegawai 5 %, pedagang dan lainnya

15 %. Dukungan terhadap pendidikan sangat baik, rata-rata yang

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 1OO%

Keadaan Sekolah Dasar Negeri Karangsari , jumlah ruangan

belajar 6 kelas, ruang guru dan kepala sekolah 1 ruangan, WC

murid 4, wc guru 2.

Tabel 3.1
Keadaan murid SDN Karangsari
Kelas L P Jumlah
I 15 16 31
II 14 15 29
III 16 16 32
1V 14 16 30
V 15 17 32
VI 14 16 30
Jumlah 88 96 184
25

Tabel 3.2

Nama Pangkat/gol/ruang Tugas Jumlah jam


Mengajar
DEDI iv/a VI 24
SURYADI,S.Pd
TITIN SUPRIATIN iv/a II 24
MEMED,S.Ag iv/a V 24
ADE iv/a 1V 24
NURHAYATI,S.Pd
ADAH J iv/a III 24
NENENG iv/a Olah raga 24
LATIFAH
RESTI iv/a PAI 24
DIANASARI

3.1.2.Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, pada semester I

dimulai dari Agustus s/d Nopember tahun 2014 sesuai dengan

jadwal penelitiaan sabagai berikut :

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian

Waktu (minggu ke-)

NO Rencana Kegiatan Agustu Septembe Oktober Nopember

s r

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 34 5 1 2 3 4 5

1 Persiapan V

2 Menyusun konsep V

pelaksanaan

3 Menyepakati jadwal V
26

dan tugas masing-

masing

4 Menyusun V

instrumen

5 Pelaksanaan V

6 Menyiapkan kelas V

dan alat

7 Melakukan V

Tindakan Siklus I

8 Melakukan V

Tindakan Siklus II

9 Melakukan V

Tindakan Siklus III

10 Menyusun konsep V V

laporan

11 Penyusunan V V V

Laporan

12 Seminar hasil V

penelitian

14 Penggandaan hasil V V
27

3.1.3.Subyek Penelitian

Yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VI

terdiri darai siswa laki-laki 14 siswa perempuan 16 , jumlah 30

orang. Dilihat dari tingkat kemampuan dalam belajar siswa

berkemampuan tinggi 20 % sebanyak 6 orang siswa,

berkemampuan sedang 60 % sebanyak 18 orang, dan

berkemampuan rendah 20 % sebanyak 6 orang.

3.1.4.Masalah penelitian

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :

Hasil belajar peserta didik belum mencapai KKM, nilai rata-rata

kelas dalam mendeskripsikan nilai-nilai juang proses penyusunan

Pancasila sebagai dasar negara baru menacapai 5,33 berarti daya

serap peserta didik baru 53,33%. Aktivitas edukatif peserta didik

seperti menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi,

mengambil giliran dan berbagai tugas, berada dalam

kelompok,berada dalam tugas, mendorong partisipasi,

mengundang orang lain untuk berbicara, menyelesaikan tugas

pada waktunya, menghormati perbedaan individu mencari

informasi pemecahan masalah, masih rendah.

3.2.Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriprif kualitatif

Penelitian Tindakan Kelas berkolaborasi antara peneliti utama dan

penelitit mitra sebagai observer. Penelitian ini dilakukan dengan


28

tiga siklus tindakan secara berkesinambungan. Antar siklus satu,

siklus dua dan siklus tiga berkaitan dengan kriteria, mengacu

kepada ketuntasan belajar menurut Bahtiar Hasan (2004:15)

dinyatakan bahwa pembelajaran dianggap tuntas apabila hasil

belajar siswa minimal memperoleh nilai rata-rata 75 ( 75 % dari

keseluruhan tindakan), Penelitian ini dilakukan dengan tujuan

untuk memperbaiki praktik pembelajaran di dalam kelas.

Dipilihnya model penelitian tindakan kelas ini dengan alasan

bahwa hasil penelitian dapat digolongkan dalam penelitian

kualitatif dengan tempat dilakukan di kelas, data yang terkumpul

bersifat deskrifsi meminimalkan angka, lebih mengarah pada

proses daripada hasil, tidak menggangu program guru dalam

pembelajaran dalam kelas adapun metode yang dipilih

mengadaptasi dari Penelitian Tindakan John Elliot mencakup

empat langkah yaitu :

1) Merumuskan masalah dan merencakan tindakan.

2) Melaksanakan tindakan

3) Pengamatan atau observasi

4) Refleksi hasil pengamatan berupa perencanaan untuk

pengembangan selanjutnya.

Selain data kualitatif data kuantitaifpun digunakan untuk

mengetaui keberhasil guru dan siswa dalam pembelajaran dengan

kriteria tertentu.
29

pelaksanaan

Perencanaan
Pengamatan

SIKLK
US I Pelaksanaan

REFLEKSI
Pengamatan
Perencanaan SIKLK
US 2 Pelaksanaan

REFLEKSI

SIKL Pengamatan
Perencanaan KUS 3

REFLEKSI

Gambar 1. Siklus PTK

3.3.Prosedur Penelitian

3.3.1.Gambaran Umum Penelitian

Secara umum penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus tindakan

untuk memecahkan masalah diawali dengan pra penelitian

meliputi:

 Identifikasi masalah

 Analisis masalah
30

 Rumusan masalah

 Rumusan hipotesis tindakan

Gambaran pra penelitian diuraikan pada bab I pendahuluan.

Tahapan pra PTK ini sangat esensial dilaksanakan sebelum

rencana tindakan disusun. Pra ptk ini suatu proses PTK supaya

tidak kehilangan arah dan arti sebagai suatu penelitian ilmiah.

Tahapan pra PTK ini adalah suatu reflektif dari guru terhadap

masalah yang ada dikelasnya. Masalah ini tentunya bukan bersifat

individual pada salah seorang murid saja, namun lebih

merupakan masalah umum yang bersifat klasikal, yaitu

rendahnya kualitas daya serap klasikal, rendahnya keterampilan

kooperative, Berangkat dari hasil pelaksanaan tahapan pra PTK

selanjutnya dibuat suatu rencana tindakan berikutnya.

Siklus I

Fokus penelitian diarahakan kepada peningkatan kemampuan

peserta didik dalam mendeskripsikan Nilai-nilai juang proses

penyusunan Pancasila sebagai Dasar Negara dengan indikator

dapat mendeskripsikan proses perumusan pancasila, meneladani

nilai juang, meneladani nilai kebersamaan.

Model pembelajaran yang diterapkan PAIKEM Mind Mapping

dengan langkah-langkah :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai


31

2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan

ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang

mempunyai alternatif jawaban

3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang

4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban

hasil diskusi

5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil

diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan

sesuai kebutuhan guru

6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan

atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang

disediakan guru

Metode yang diterapkan adalah metode diskusi, pemberian tugas,

Tanya-jawab. Evaluasi mengunakgan asesmen kinerja (penilaian

proses dan hasil), lembar kerja. Alokasi waktu 2x 35 menit (dua

jam pelajaran) (lihat RPP I)

Siklus II

Fokus penelitian siklus II diarahkan kepada peningkatan

kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan Nilai-nilai

juang proses penyusunan Pancasila sebagai Dasar Negara dengan

indikator Siswa mampu menceritakan nilai kebersamaan dalam

proses Perumusan Pancasila, mampu menyebutkan isi perumusan

Negara RI, mampu menyebutkan isi Piagam Jakarta, mampu


32

menyebutkan isi Pancasila dengan baik dan tepat. mampu

memahami nilai tiap butir Pancasila.

Keterampilan kooperative yang dikembangkan adalah

menunjukkan penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidak

setujuan dengan cara yang dapat diterima,mendengarkan dengan

aktif, bertanya,membuat ringkasan, menafsirkan, mengatur dan

mengorganisir, menerima tanggung jawab,mengurangi ketegangan

Model yang diterapkan PAIKEM teknik A Make A Match dengan

langkah-langkah:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep

atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu

bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban

2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu

3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang

4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang

cocok dengan kartunya (soal jawaban)

5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas

waktu diberi poin

6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa

mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya

7. Demikian seterusnya

8. Kesimpulan/penutup
33

Metode yang digunakan yaitu metode diskusi, tanya-jawab,

pemberian tugas, pemecahan masalah. Alokasi waktu 2x35 menit.

Penilaian dilakukan dalam proses pemblajaran dan hasil blajar

(lihat RPP siklus 2 paada lampiran.

Siklus III

Fokus penelitian siklus III diarahkan kepada peningkatan

kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan Nilai-nilai

juang proses penyusunan Pancasila sebagai Dasar Negara dengan

indikator Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan

dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam

kehidupan sehari-hari (dapat dipercaya,Rasa hormat dan

perhatian, (respect ), Tekun (diligence),tanggung jawab(

responsibility) Berani (courage), Integritas (integrity), Peduli

(caring), Jujur (fairnes ) dan Kewarganegaraan (citizenship)

Keterampilan cooperative yang dikembangkan adalah

mengelaborasi,memeriksa dengan cermat,menanyakan

kebenaran,menetapkan tujuan,berkompromi

Model pembelajaran yang dilakukan adalah Cooperaive Learning

teknik Role Playing dengan langkah-langkah

1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan

ditampilkan

2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam

waktu beberapa hari sebelum KBM


34

3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin

dicapai

5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk

melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan

6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil

mengamati skenario yang sedang diperagakan

7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan

lembar kerja untuk membahas penampilan masing-masing

kelompok.

8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil

kesimpulannya

9. Guru memberikan kesimpulan secara umum

10. Evaluasi

11. Penutup

3.3.2.Rincian Prosedur Penikelitian

3.3.2.1.Perencanaan Tindakan Siklus I

Berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada

tahap pra PTK, rencana tindakan disusun untuk menguji secara

empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Hipotesis tindakan

pada penelitian ini adalah kemampuan peserta didik

mendeskripsikan nilai-nilai juang proses perumusan Pancasila

sebagai dasar negara akan meningkat jika guru dalam


35

pembelajaran menerapkan PAIKEM teknik mind mapping dengan

metode diskusi, tanya-jawab dan pemberian tugas

Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara

rinci, seperti :

1. Menganalisis silabus pembelajaran.

2. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasara,

indikator pencapaian kompetensi, tujuan pemebelajaran.

3. Menganalisis bahan ajar dan mengembangkannya.

4. Membuat alat peraga.

5. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

6. Menentukan metode.

7. Membuat lembar kerja siswa

8. Membuat lembar evaluasi

9. Membuat instrumen observasi

10. Menentukan indikator Ketercapaian Penelitian

Setelah segala sesuatunya dipesiapkan, dilakukan diskusi dengan

observer untuk menyamakan persepsi tentang penelitian yang

akan dilakukan. Setelah disepakati segala sesuatunya

dipersiapkan dengan matang diperhitungkan segala kendala yang

mungkin timbul pada saat tahap implementasi berlangsung.

Dengan melakukan antisipasi telebih dahulu diharapkan

pelaksanaan PTK dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan

hipotesis yang telah ditentukan.


36

3.3.2.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tahap ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari

semua rencana yang telah dibuat. Tahap ini, berlangsung di dalam

kelas, adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik

mengajar yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah

yang dilakukan guru mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan

hasilnya diharapkan berupa peningkatan efektifitas dan kualitas

pembelajaran sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Keterlibatan kolaborator sekedar untuk membantu peneliti untunk

dapat lebih mempertajam refleksi dan evaluasi yang dilakukan

terhadap apa yang terjadi dikela. Dalam proses refleksi ini segala

pengalaman, pengetahuan, dan teori pembelajaran yang dikuasai

dan relevan dicurahkan supaya kualitas proses dan hasil

penelitian berhasil dengan baik.

3.3.2.3. Pengamatan tindakan siklu I

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini

berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah

dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional

yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang

dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini perlu

mempertimbangkan penggunaan beberapa jenis instrumen ukur

penelitian gunakepentingan triangulasi data.Dalam melaksanakan


37

observasi dan evaluasi, guru tidak harus bekerja sendiri. Dalam

tahap observasi ini guru dibantu oleh pengamat dari luar ( sejawat

dan kepala sekolah). Dengan kehadiran orang lain dalam

penelitian ini, PTK yang dilaksanakan menjadi bersifat kolaboratif.

Hanya saja pengamat luar tidak boleh terlibat terlalu dalam dan

mengintervensi terhadap pengambilan keputusan tindakan yang

dilakukan oleh peneliti.

Aspek yang diamati pada pelaksanaand tindakan siklus I adalah :

1.Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

2.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran ( keterampilan kooperative

peserta Didik).

3.Kadar waktu efektif pembelajaran

4.Hasil evaluasi pembelajaran

3.3.2.4. Refleksi Terhadap Tindakan siklus I

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data

yang didapat saat dilakukan pengamatan (observasi). Data yang

didapat kemudian ditafsirkan dan dicari eksfanalasinya,

dianalisis, dam disistesis. Dalam proses pengkajian data ini

melibatkan orang luar sebagai kolaborator, seperti halnya pada

saat observasi. Keterlibatan kolaborator sekedar untuk membantu

peneliti untuk dapat lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi.

Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan

teori instruksional yang dikuasai dan relevan dengan tindakan


38

kelas yang dilaksanakan sebelumnya, menjadi bahan

pertimbangan dan perbandingan sehingga dapat ditarik suatu

kesimpulan yang mantap dan sahih.

Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting

dalam menentukan suatu keberhasilan PTK. Dengan suatu refleksi

yang tajam dan terpecaya akan didapat suatu masukan yang

sangat berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan

selanjutnya. Refleksi yang tidak tajam akan memberikan umpan

balik yang misleading dan bias, yang pada akhirnya

menyebabkan kegagalan suatu PTK. Tentu saja kadar ketajaman

proses refleksi ini ditentukan oleh kejataman dan keragaman

instrumen observasi yang dipakai sebagai upaya triangulasi data.

Observasi yang hanya mengunakan satu instrumen saja. Akan

menghasilkan data yang miskin.Adapun untuk memudahkan

dalam repleksi bisa juga dimunculkan kelebihan dan

kekurangan setiap tindakan dan ini dijadikan dasar

perencanaan siiklus selanjutnya.

Refleksi Pembelajaran Siklus I

Kinerja guru berdasarkan data yang diperoleh baru mencapai

55,11 % dari anmencapai 60%, kegiatan inti 33,33%, kegiatan

penutup 72 %, jumlah keseluruhan 165,33 %, dirata-ratakan

55,11 % termasuk kategori kurang.


39

Aktivitas keterampilan kooperative peserta didik baru mencapai

3,4 termasuk kategori cukup terdiri dari menggunakan

kesepakatan, menghargai kontribusi,mengambil giliran dan

berbagai tugas,berada dalam kelompok,berada dalam tugas,

mendorong partisipasi,mengundang orang lain untuk berbicara,

menyelesaikan tugas pada waktunya, menghormati perbedaan

individu.

1. Kadar waktu efektif.

Kadar waktu efektif yang diamati adalah kegiatan edukatif

(on stakc Time) dan kegiatan non edukatif (off stak Time) terdiri

dari :

 menunjukan sikap malas

 bercakap-cakap dengan teman dari 30 detik

 mengganggu teman sebangku

 melakukan aktivitas lain yang tidak menunjang

pembelajaran ( mengantuk )

 meninggalkan kelas

Untuk mengukur kadar waktu efektif, tiap 10 menit

dilakukan pengamatan terhadap aktifitas peserta didik,

hasilnya sebagai berikut:

Secara keseluruhan kegiatan off taks tiem/kegiatan non

edukatif terdapat 5 kasus yang dapat dicatatat dengan rata-

rata 40% (12 orang) menunjukkan sikap malas 6 kasus,


40

bercakap-cakap dengan teman 5 kasus, menggangu teman

sebangku 5 kasus, melakukaan aktivitas lain 1 kasus,

meninggalkan kelas 2 kasus. Sedangkan kegiatan 0n taks

time/kegiatan edukatif rta-rata 60% (18 orang) mengikuti

kegiatan sesuai dengan petunjuk

2. Hasil evaluasi test formatif baru mencapai 6,6 termasuk

kategori cukup terdiri dari yang memperoleh nilai tertinggi 7

sebanyak 11 orang (36,66%), yang memperoleh nilai 6

sebanyak 19 orang (66,33%). Seluruh pesert didik belum

mencapai KKM.(75).

3. Kelebihannya (kebaikannya) adalah kinerja guru dalam

kegiatan pendahuluan dapat meningkatkan motivasi peserta

didik untuk belajar sehingga dapat meningkatkan

keterampilan kooperative peserta didik sampai mencapai lebih

dari 50% peserta didik melakukan keterampilan kooperative

dalam menarik suatu kesimpulan. Kadar waktu efektif

menunjukkan 60 % berkategori cukup dapat mengurangi

kegiatan non edukatif.

4. Kekurangannya adalah kinerja guru dalam kegiatan inti

termasuk kurang, terutama pada kegiatan eksplorasi, dan

konfirmasi sebaiknya pada kegiatan eksplorasi siswa dituntut

untuk aktif membiasakan diri mengeksplor konsep yang

dipelajari diawali dengan membaca dahulu konsep yang


41

dipelajari, mencatat hal-hal penting, mendeskripsikan data

hasil pengamatan, bertanya, usaha mencari ingin mengetahui.

5. Kesimpulan berdassarkan hasil pengamatan, refleksi, dan

berdiskusi dengan mitra sejawat bahawa pembelajaran siklus I

belum mencapai KKM, strategi PAIKEM perlu diubah dengan A

Make- A Match melalui penerapan metode diskusi, tanya-

jawab, pemberian tugas supaya nampak perubahan pada

aktivitas keterampilan kooperativ tingkat awal ditingkatkan ke

keterampilan kooperative tingkat menengah, maka penelitian

dilanjutkan dengan pembelajaran siklus II.

3.3.2.5. Perencanaan pembelajaran siklus II

Fokus penelitian siklus II diarahkan kepada peningkatan

kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan nilia-nilai juang

dalam perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara dengan

indicator

 Peserta didik mampu menceritakan nilai kebersamaan dalam

proses Perumusan Pancasila.

 Peserta didik mampu menyebutkan isi perumusan Negara RI.

 Peserta didik mampu menyebutkan isi Piagam Jakarta.

 Peserta didik mampu menyebutkan isi Pancasila dengan baik

dan tepat.

 Peserta didik mampu memahami nilai tiap butir Pancasila.


42

Untuk mencapai indicator tiersebut tindakan guru

1. Menganalisis bahan ajar dan mengembangkannya sesuai

dengan kompetensi dasar

2. Membuat alat peraga.

3. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

4. Menentukan metode.

5. Teknik pembelajaran menggunakan A make A match

6. Membuat lembar kerja siswa

7. Membuat lembar evaluasi

8. Membuat instrumen observasi

9. Menentukan indikator Ketercapaian Penelitian

3.3.2.6. Pelaksanaan tindakan

Tahap siklus II merupakan implementasi (pelaksanaan) dari

semua rencana yang telah dibuat sebaagai perbaikan hasil refleksi

siklus I. Pembelajaran siklusn II sebagai berikut

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep

atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu

bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban

2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu

3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang

4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang

cocok dengan kartunya (soal jawaban)


43

5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas

waktu diberi poin

6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa

mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya

7. Demikian seterusnya

8. Kesimpulan/penutup

3.3.2.7. Pengamatan tindakan siklus II.

Kegitan observasi siklus II dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan siklus II . Data yang dikumpulkan pada

tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang

sudah dibuat untuk siklus II, serta dampaknya terhadap proses

dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu

instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Pada

tahap ini digunakan beberapa jenis instrumen ukur penelitian

guna kepentingan triangulasi data. Aspek yang diamati pada

pelaksanaan tindakan siklus II adalah :

1. Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

2. Aktivitas Siswa dalam pembelajaran ( kerja ilmiah dan sikap

ilmiah peserta didik).

3. Kadar waktu efektif pembelajaran

4. Hasil evaluasi pembelajaran


44

3.3.2.8. Refleksi tindakan siklus II.

1. Kinerja guru berdasarkan data yang diperoleh baru mencapai

80 % kegiatan pendahuluan mencapai 88%, kegiatan inti

72%, kegiatan penutup 80 %, jumlah keseluruhan 240 %,

dirata-ratakan 80 % termasuk kategori baik

2. Aktivitas keterampilan kooperative peserta didik telah

mencapai 3,76 termasuk kategori baik terdiri dari

menunjukkan penghargaan dan simpati,mengungkapkan

ketidaksetujuan dengan cara yang dapat

diterima,mendengarkan dengan aktif,bertanya,membuat

ringkasan,menafsirkan,mengatur dan mengorganisir,

menerima tanggung jawab,mengurangi ketegangan.

3. Kadar waktu efektif.

Kadar waktu efektif yang diamati adalah kegiatan edukatif (on

stakc Time) dan kegiatan non edukatif (off stak Time) terdiri

dari :

 menunjukan sikap malas

 bercakap-cakap dengan teman dari 30 detik

 mengganggu teman sebangku

 melakukan aktivitas lain yang tidak menunjang pembelajaran

( mengantuk )

 meninggalkan kelas
45

Untuk mengukur kadar waktu efektif, tiap 10 menit dilakukan

pengamatan terhadap aktifitas peserta didik, hasilnya sebagai

berikut:

Secara keseluruhan kegiatan off taks tiem/kegiatan non

edukatif terdapat 3 kasus yang dapat dicatatat dengan rata-rata

20% (6 orang) menunjukkan sikap malas 3 kasus, bercakap-cakap

dengan teman 2 kasus, menggangu teman sebangku 1 kasus,

melakukaan aktivitas lain 0 kasus, meninggalkan kelas 0 kasus.

Sedangkan kegiatan on taks time/kegiatan edukatif rta-rata 80%

(24 orang) mengikuti kegiatan sesuai dengan petunjuk

4. Hasil evaluasi test formatif baru mencapai 80 termasuk

kategori baik terdiri dari yang memperoleh nilai tertinggi 100

sebanyak 6 orang (20%), yang memperoleh nilai 70 sebanyak

8 orang (26,66%). Yang memperoleh nilai 80 sebanayak 15

orang, yang memperoleh nilai 90 sebanyak 1 orang .hampir

seluruh pesert didik mencapai KKM, sebanayak 22 orang.

Yang belum mencapai KKM 8 orang.

5. Kelebihannya (kebaikannya) adalah kinerja guru dalam

kegiatan pendahuluan dapat meningkatkan motivasi peserta

didik untuk belajar sehingga dapat meningkatkan

keterampilan kooperative peserta didik sampai mencapai lebih

dari 80%. Kadar waktu efektif menunjukkan 80 % berkategori

baik dapat mengurangi kegiatan non edukatif sebanyak 20 %


46

6. Kekurangannya adalah masih terdapat 8 orang siswa

(26,66%) belum mencapai KKM, masih terdapat 6 orang siswa

keterampilan kooperativenya di bawah standar.

7. Kesimpulan berdassarkan hasil pengamatan, refleksi, dan

berdiskusi dengan mitra sejawat bahawa pembelajaran siklus

II Secara klasikal sudah bahkan melebihi KKM, strategi

pembelajaran cooperative melalui penerapan metode diskusi,

tanya-jawab, pemberian tugas nampak perubahan yang

signifikan telah mencapai rata-rata 80 %, namun masih

terdapat 8 orang peserta didik belum mencapaai KKM, Penliti

belum puas dengan hasil demikian maka penelitian

dilanjutkan dengan pembelajaran siklus III.

3.3.2.9. Perencanaan Pembelajaran siklus III

Fokus penelitian siklus III diarahkan kepada peningkatan

kemampuan Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan

dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dengan

indikaotor peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai juang

para tokoh perumus Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

seperti dapat dipercaya (Trustworthines), rasa hormat dan

perhatian (respect), Tekun (diligence),Tanggung jawab

(responsibility) Berani (courage ), Integritas (integrity), Peduli

(caring), Jujur (fairnes ) dan Kewarganegaraan (citizenship )

Perencanaan siklus III Terdiri dari :


47

1. Menganalisis bahan ajar dan mengembangkannya sesuai

dengan kompetensi dasar

2. Membuat alat peraga.

3. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

4. Menentukan metode.

5. Teknik pembelajaran menggunakan Role Palying

6. Membuat lembar kerja siswa

7. Membuat lembar evaluasi

8. Membuat instrumen observasi

9. Menentukan indikator ketercapaian

3.3.2.10. Pelaksanaan tindakan siklus III

Tahap siklus III merupakan implementasi (pelaksanaan) dari

semua rencana yang telah dibuat sebaagai perbaikan hasil refleksi

siklus II. Pembelajaran siklusn III sebagai berikut :

1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan

ditampilkan

2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam

waktu beberapa hari sebelum KBM

3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin

dicapai

5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk

melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan


48

6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil

mengamati skenario yang sedang diperagakan

7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan

lembar kerja untuk membahas penampilan masing-masing

kelompok.

8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil

kesimpulannya

9. Guru memberikan kesimpulan secara umum

10. Evaluasi

11. Penutup

3.3.2.11. Pengamatan tindakan siklus III.

Kegitan observasi siklus III dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan siklus III . Data yang dikumpulkan pada

tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang

sudah dibuat untuk siklus III, serta dampaknya terhadap proses

dan hasil belajar yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen

pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Aspek yang

diamati pada pelaksanaand tindakan siklus III adalah :

1. Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

2. Aktivitas Siswa dalam pembelajaran ( kerja ilmiah dan sikap

ilmiah peserta didik).

3. Kadar waktu efektif pembelajaran

4. Hasil evaluasi pembelajaran


49

3.3.2.12.Refleksi tindakan siklus III.

1. Kinerja guru berdasarkan data yang diperoleh baru mencapai

93,33 % kegiatan pendahuluan mencapai 100%, kegiatan inti

90%, kegiatan penutup 90 %, jumlah keseluruhan 280 %,

dirata-ratakan 80 % termasuk kategori sangat baik

2. Aktivitas keterampilan kooperative peserta didik telah

mencapai 4.8 termasuk kategori Sangat baik .

3. Kadar waktu efektif.

Kadar waktu efektif yang diamati adalah kegiatan edukatif (on

stakc Time) dan kegiatan non edukatif (off stak Time) terdiri

dari :

1. menunjukan sikap malas

2. bercakap-cakap dengan teman dari 30 detik

3. mengganggu teman sebangku

4. melakukan aktivitas lain yang tidak menunjang pembelajaran

( mengantuk )

5. meninggalkan kelas

Untuk mengukur kadar waktu efektif, tiap 10 menit dilakukan

pengamatan terhadap aktifitas peserta didik, hasilnya sebagai

berikut:

Secara keseluruhan kegiatan off taks tiem/kegiatan non edukatif

terdapat 1 kasus yang dapat dicatatat dengan rata-rata 10% (3

orang) menunjukkan sikap malas 1 kasus, bercakap-cakap dengan


50

teman 1 kasus. Sedangkan kegiatan on taks time/kegiatan

edukatif rta-rata 90% (27 orang) mengikuti kegiatan sesuai dengan

petunjuk

5. Hasil evaluasi test formatif baru mencapai 93 termasuk

kategori sangat baik terdiri dari yang memperoleh nilai

tertinggi 100 sebanyak 12 orang (40%), yang memperoleh nilai

90 sebanyak 15 orang (50%). Yang memperoleh nilai 80

sebanayak 3 orang,(10%). seluruh pesert didik mencapai

bahkan melebihi KKM.

6. Kelebihannya (kebaikannya) adalah kinerja guru dalam

kegiatan pendahuluan dapat meningkatkan motivasi peserta

didik untuk belajar sehingga dapat meningkatkan

ketermpilan kooperative (4,8).

3.9. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data akan dilakukan

secara kualitatif, mengkatagorikan dan mengklarifikasikan

berdasarkan analisis kaitan logisnya kemudian ditafsirkan dalam

konteks keseluruhan permasalahan penelitian. Peneliti dalam

kegiatan ini berusaha untuk memunculkan makna dari setiap

data yang diperoleh, sehingga data tidak bersifat deskriptif akan

tetapi dapat menyentuh dimensi transenden untuk mencapai

derajat tertentu, berpikir divergenyang kreatif walaupun

mengandung spekulasi dan resiko tertentu.


51

3.10. Langkah – Langkah Pengolahan Data

a. Katagorisasi dan Kodifikasi, dalam tahap ini data yang telah

terkumpul ditulis dalam kartu data, kemudian diseleksi ,

dihimpun, dipilah-pilah dengan karakterisknya;

b. Display dan klasifikasi data, bahwa untuk melihat gambaran

data, keseluruhan atau bagian-bagian tertentu, maka

dilakukan klasifikasi;

c. Membuat kesimpulan dan verifikasi sebenarnya pada penelitian

ini, pengambilan kesimpulan sudah dilakukan sejak awal

tetapi terus menerus dikembangkan diverifikasikan selama

penelitian berlangsung.

3.11. Tahap Validasi

a. Saturasi : mengacu pada pemeriksaan frekuensi dan

distribusi enomena (1958 : 663) serta Glasser dan saturasi

mengacu pada saturasi, yakni situasi tidak ada data tambahan

yang dijumpai untuk membuat ranah dan katagori (1967:67).

Ketika teknik saturasi digunakan dalam situasi penelitian kelas

menunjukkan, bahwa katagori sasi yang dihasilkan dari observasi

diuji secara berulang-ulang sehingga diperoleh tingkat kebenaran

atau keyakinan yang tinggi terhadap hasil suatu tindakan;

b. Member Check (Nasution, 1988), yakni mencek kebenaran dan

kesahihhan sumber data;


52

c. Audit trail (Nasution, 1988), yaitu mencek kebenaran hasil

penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan

cara mendiskusikan hasil – hasil yang didapat bersama kelompok;

dan

d. Expert opinion (Nasution, 1988), yaitu pengecekan terhadap

yang didapatkan penelitian kepada pakar yang professional di

bidang ini.
53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian

4.1.1.Deskripsi orientasi dan Identifikasi Masalah

Antara peneliti dan observer mengadakan kesepatakan tentang

penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan dengan melakukan

orientasi pada pembelajaran PKn di kelas VI dengan Kompetensi

Dasar Mendeskripsikan nilai-nilai juang proses perumusan

Pancasila sebagai Dasar Negara. Hal-hal yang disepakati antara

lain :

1.Indikator pencapaian kompetensi meliputi

 Peserta didik mampu menceritakan nilai kebersamaan dalam

proses Perumusan Pancasila.

 Peserta didik mampu menyebutkan isi perumusan Negara RI.

 Peserta didik mampu menyebutkan isi Piagam Jakarta.

 Peserta didik mampu menyebutkan isi Pancasila dengan baik

dan tepat.

 Peserta didik mampu memahami nilai tiap butir Pancasila.

 Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai juang para tokoh

perumus Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


54

2. Model pembelajaran yang digunakan yaitu Siklus I PAIKEM

teknik Mind Mapping, siklus II A Make A Matc, dan siklus III

Role Playing.

3. Hal-hal yang diobservasi

o Kinerja guru dalam menerapkan PAIKEM

o Keterampilan Kooperative

o Kadar waktu efektif

o Hasil belajar

4. Instrumen Penelitian.

5. Indikator kebrhasilan

6. Kelebihan dan kekurangan tiap siklus.

Hasil orientasi dan identifikasi masalah, yang menj

di pokok permasalah yang perlu segera ditindaklanjuti adalah :

a. Kinerja guru dalam menerapkan PAIKEM masih rendah (tahap

permulaan)

b. Keterampilan kooperative peserta didik yang rendah (53,33%)

c. Kadar waktu efektif yang masih rendah(off stak time 50%, on

Stak Tiem 50%)

d. Hasil belajar peserta didik belum mencapai KKM yaitu (5,3).


55

4.1.2.Kinerja guru

Tabel 4.1

Kinerja guru dalam pembelajaran siklus I

Kegiatan siklus I Siklus 2 Siklus 3


Fase 1 : 3 4 5
Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi Siswa
Fase 2 : 3 4 5
Menyajikan
informasi
Fase 3 : 3 4 4
Mengorganisasika
n siswa kedalam
kelompok –
kelompok belajar
Fase 4 : 3 4 4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Fase 5 : Evaluasi 3 4 5
Fase 6 : 3 4 5
Memberikan
penghargaan
Fase 1 : 3 4 5
Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi Siswa
Jumlah 21 28 33

21/35X100 28/35X100% 33/35X100%


Rata-rata = = =
60% 80% 94,28%

Kinerja dalam pembelajaran siklus 1 mencapai nilai rata-rata 60%

dari keseluruhan indicator yang ditetapkan, siklus 2 mencapai 80

% dari indicator yang ditetapkan dan pada siklus 3 mencapai

94,23 % dari keseluruah indicator yan ditetapkan


56

4.1.3.Keterampilan Kooperative

Tabel 4.2
Keterampilan Kooperative Tingkat Awal
Aspek siklus 1 siklus 2 siklus 3
F % F % F %
1. menggunakan 21 70 24 80 28 93.33
kesepakatan
2. menghargai 24 80 28 93.3 30 100
kontribusi 3
3. mengambil giliran 18 60 24 80 28 93.33
dan berbagai tugas
4. berada dalam 30 100 30 100 30 100
kelompok
5. berada dalam 28 93, 30 100 30 100
tugas 33
6. mendorong 18 60 24 80 28 93.33
partisipasi
7. mengundang 18 60 24 80 28 93.33
orang lain untuk
berbicara
8. menyelesaikan 18 60 24 80 30 100
tugas pada waktunya
9. menghormati 21 70 30 100 30 100
perbedaan individu
10. menggunakan 28 93, 30 100 30 100
kesepakatan 33
Jumlah 224 744 258 893. 973.3
,6 33 292 2
Rata-rata 224/ 74, 258/ 89. 292/3 97.33
300x 66 300x 33 00x10
100= 100= 0%=
74, 86 97.33
66
57

4.Kadar waktu Efektif

Tabel 4.3

Kadar waktu Efektif

Kelompok siklus 1 siklus 2 siklus 3

Prosentase Prosentase Prosentase

off On Off on off on

A 40 60 30% 70% 10% 90%

B 50 50 30% 70% 10% 90%

C 30 70 20% 80% 0% 100

D 40 60 20% 80% 10% 90%

E 40 60 30% 70% 10% 90%

F 40 60 10% 90% 0% 100

Jumlah 240 360 140 460 40% 560

% % %

Rata-rata 40 60 26,6 73,3 6,66 93,3

6 3 % 3%

Off stak time (tindakan non edukatif) seperti bersikap malas,

mengganggung teman sebangku, kegiatan lain, meninggalkan

kelas, on stak taime adalah tindakan edukatif sesuai dengan

perencanaan seperti, mengamati makhluk hidup, mencatat data


58

hasil pengamtan, berdiskusi, menyimpulkan, bekerja sama, tekun,

teliti dsb.

Off stak time pada siklus I dengan presntase 40%, siklus II

26,66% dan siklus III 6,66%, sedangkan on stak time nya siklus

I 60%, siklus II 73,33% dan siklus III 93,33%.

4.1.4.Hasil Belajar

Tabel 4.4

Hasil Belajar

nilai PBM Awal Siklus I Siklus 2 Siklus 3

F Jml % F jml % F jml % F jml %

100 2 20 6,6 10 100 33,3

90 1 9 3,3 4 36 13.3 8 72 26,66

80 4 32 13,3 10 80 33,3 12 96 40

70 2 14 6,6 10 70 33,3 14 98 43,3

60 8 48 26,6 15 90 50,0

50 12 60 40

40 8 32 26,6

30

jml 30 154 99,2 30 201 99,9 30 234 96,5 30 268 100

R 5,13 24.8 6,7 24,97 7,8 8.93 8,93


59

4.2. Pembahasan

4.2.1. Kinerja guru

Grafik 4.1

Kinerja Guru dalam PBM

100

80

60 siklus 1

40 siklus 2
siklus 3
20
siklus 3
0 siklus 2
siklus 1 siklus 1
siklus 2
siklus 3

Kinerja guru dalam upaya meningkatkan kemampuan

mendiskripsikan nilai-nilai juang proses perumusan pancasila

sebagai dasar negara melalui PAIKEM dengan metode diskusi,

tanya-jawab,pemberian tugas siklus I nilai rata-rata 3, (60%)

berarti kinerja guru pada siklus I baru mencapai 60% termasuk

kategori kurang, kinerja guru pada siklus II mencapai rata-rata

4,0 berarti mampu melaksanakan 80 % dari indicator yang

ditetapkan termasuk kategori baik. Kinerja guru pada siklus III

mencapai rata-rata 4,8 berarti telah mencapai 94,28 % dari


60

indicator yang ditetapkan. Dilihat dari data tersebut, kinerja guru

telah berhasil menerapan model PAIKEM dengan metode diskusi,

Tanya-jawab, pemberian tugas dalam meningkatkan kemampuan

peserta didik mendeskripsikan nilai-nilai juang proses perumusan

pancasila sebagai dasar negara.

4.2.2.Kelebiahan dan Kekurangannya

Kelebihan pembelajaran PAIKEM teknik mind mapping pada

pembelajaran PKn di kelas VI SDN Karangsari terletak pada fase

menentukan masalah yang didiskusikan , mencari informasi

sktivitas peserta didik meningkat pada saat

menmenginventarisasi/mencataikan alternatif jawaban hasil

diskusi, juga pada fase membaca hasil diskusi.

Kekurangannya menyita waktu dalam mencari informasi

pemecahan masalah, karena sumber brlajar kurang,

pemecahannya adalah guru perlu menyiapkan pengembangan

materi bahan ajar dan member tugas kepada peserta didik dua

hari seblumnya peserta didik sudah diberi tugas PR membaca

materi yang akan dipelajari sehingga diskusi pada pembelajaran

berikutnya lancar tidak menyita waktu lebih lama dari yang

ditargetkan.
61

4.23. Keterampilan Kooperative Peserta didik

Grafik 4.2

Keterampilan Kooperative Peserta Didik

Chart Title
siklus 1 siklus 2 siklus 3

97.33
86
74.66

siklus 1
siklus2
siklus 3

Keterampilan cooperative pada pembelajaran siklus I yang

dikembangkan adalah keterampilan cooperative tingkat awal

terdiri dari menggunakan kesepakatan,menghargai kontribusi,

mengambil giliran dan berbagai tugas,berada dalam kelompok,

berada dalam tugas, mendorong partisipasi, mengundang orang

lain untuk berbicara,menyelesaikan tugas pada waktunya,

menghormati perbedaan individu, ketermpilan cooperative tingkat

awal memperoleh rata-rata nilai 74,66%, untuk siklus 2

keterampilan cooperative awal ditingkatkan ke keterampnilan

koperative menengah terdiri dari menunjukkan penghargaan dan


62

simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat

diterima, mendengarkan dengan aktif, bertanya, membuat

ringkasan,menafsirkan, mengatur dan mengorganisir, menerima

tanggung jawab, mengurangi ketegangan , keterampilan koperative

siklus 2 mencapai 86% hampir seluuh peserta didik melakukan

keterampilan cooperative, hasil dari perubahan dari PAIKEM mind

mapping diubah ke teknik A Make-AMacth. Keterampilan

cooperative siklus 3 ditingkatkan dari keterampilan cooperative

menengah ke keterampilan cooperative tingkat tinggi terdiri dari

mengelaborasi,memeriksa dengan cermat, menanyakan

kebenaran,menetapkan tujuan dan berkompromi, hasil

keterampilan cooperative siklus 3 yaitu dengan teknik Role Playing

memperoleh nilai rata-rata 97.33%

4.2.4.Kelebihan dan kekurangannya

Kelebihan ketermpilan cooperative siklus 1 terletak pada ketaatan

anggota kelompok selama perbelajan terus mengikuti kegiatan

kelompok, mengerjakan tugas, menghargai kontribusi,

menggunakan kesepakatan, mengundang orang lain untuk

berbicara, menghormati perbedaan individu, mendorong

partisipasi, mengambil giliran dalam tugas dan menyelesaikan

tugas pada waktunya.

Kekurangannya terletak pada menyusun suatu kesimpulan,

mendeskripsikan secara individual, kepercayaan diri dalam


63

berpendapat. Untuk mengatasi hal tersebut, pada pembelajaran

siklus 3 model PAIKEM diubah dari teknik A make A Match ke

teknik pembelajaran Role Playing.

4.2.5.Kadar Waktu Efektif

Grafik 4.3.

Kadar waktu efektif

90
80
OFF
70
ON
60
50 OF
40 ON2
30 OF2
OF2
20
ON3
10 OF
0
siklus 1 OFF
SIKLUS 2
SIKLUS 3

Kadar waktu efektif adalah data yang terkumpul tetang kegiatan

peserta didik, kegiatan peserta didik dibagi dua yaitu kegiatan non

edukatif seperti bersikap malas, mengganggu teman dalam

kelompok, bercakap-cakap dengan teman dari 30 detik,

mengganggu teman sebangku,melakukan aktivitas lain yang tidak

menunjang pembelajaran (mengantuk) dan meninggalkan kelas.

Sedangkan kegiatan edukatif yang dimaksud adalah bertanya


64

tentang materi yang dipelajari, menjawab pertanyaan guru atau

teman tentang materi yang dipelajari, mencari informasi

pemecahan masalah, membaca, berdiskusi, mendeskripsikan

materi yang dipelajadi.

Hasil pengamatan observer kadar waktu efektif, kegiatan non

edukatif siklus satu berkadar 40 %(12 orang)antu terdiri 4 orang

bersikap malas, 3 orang menggangu teman, 3 orang mengantuk,2

orang melakukan aktivitas lain dan kegiatan edukatif berkadar

60% (18 orang) mengikuti pembelajaran PAIKEM dengan baik.

Hasil pengamatan Siklus 2 kegiatan non edukatif berkadar 26,66

% (8 orang) melakukan kegiatan non edukatif terdiri dari 2 orang

mengganggu teman, 2 orang melakukan kegiatan lain, 2 orang

bersikap malas, 2 orang meninggalkan kelas tanpa idzin.

Sedangkan kegiatan edukatifnya berkadar 73,33% (22 orang)

,mengikuti pembelajaran dengan baik.

Hasil pengamatan kadar wakru efektif siklus 3, kegiatan non

edukatif brkadar 6,66% sebanyak 2 orang bercakap-cakap selama

30 detik bukan materi pembelajaran, dan kegiatan edukatif

mencapai 93,33% sebanyak 28 orang mengikuti pembelajaran

dengan baik.
65

4.2.6.Hasil Belajar

Grafik 4.4

Hasil Belajar Peserta Didik

90
80
70
60
Series 1
50
Series 2
40
30 Series 3
20 Series 4 Series 4
10 Series 3
0 Series 2
PBM Series 1
SIKLUS 1
AWAL SIKLUS 2
SIKLUS 3

Hasil belajar meliputi hasil evaluasi setiap selesai pembelajaran.

Hasil belajar siklus 1 mencapai nilai rata-rata 67 terdiri dari nilai

tertinggi yaitu 90 sebanyak 1 orang (3,3%), nilai 80 sebanayak 4

orang (13,3%), nilai 70 sebanyak 10 orang ( 33,33%) terendah 60

sebanyak 15 orang (50%). Hasil belajar siklus 2 mencapai rata-

rata 78 terdiri dari yang memperoleh nilai tertinggi 100 sebanyak 2

orang (6,6%), nilai 90 sebanyak 4 orang (13<3%), nilai 80


66

sebanayak 10 orang (33,33%), nilai 70 sebanyak 14 orang

(43,33%). Hasil belajar siklus 3 mencapai nilai rata-rata 89,3

terdiri dari nilai 100 sebanyak 10 orang (33,33%), nilai 90

sebanyak 8 orang (26,22%), nilai 80 sebanyak 12 orang (40 %).

Pembelajaran siklus 1 berhasil meningkatkan hasil belajar peserta

didik dengan model PAIKEM mind mapping sebesar 1,4 (6,7-5,13)

dari pembelajaran convensional. siklus 2 berhasil meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan nilai-nilai juang

proses penyusunan pancasila sebagai dasar negara dari teknik

mind mapping ke model A Make-A Match sebesar 1,2 (7,8-6,7=1,2)

. Hasil belajar siklus 3 berhasil meningkatkan kemampuan

peserta didik mendeskripsikan nilai-nilai juang proses perumusan

pancasila senbagai dasar negera dan meneladani nilai-nilai

Pancasila sebesar 1,13 (8,93-7,8=1,13) hasil dari perubahan

strategi dari A Make-A Match ke Role Playing.


67

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian upaya meningkatkan

kemampuan peserta didik mendeskripsikan nilai-nilai juang

perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Kinerja Guru dalam upaya meningkatkan kemampuan peserta

didik mendeskripsikan proses perumusan Pancasila sebagai

Dasar Negara melalui penerapan PAIKEM meningkat dari rata-

rata 60% pada siklus 1 menjadi 80% pada siklus 2 dan

menjadi 94,28% pada siklus 3.

2. Keterampilan kooperative peserta didik meningkat dari kategori

baik lebih dari setengah jumlah peserta didik aktif dengan

rata-rata 74,66% (23 orang) menjadi baik rata-rata 86%

hampir seluruh peserta didik melakukan kegiatan pada siklus

2 dan pada siklus 3 mencapai 96,66% (29 orang aktif

melakukan kegiatan pembelajaran PAIKEM .

3. Kadar waktu Efektif Peserta Didik

Kegiatan non edukatif berangsur-angsur menurun dari rata-

rata 40% menurun menjadi 30% pada siklus 2 dan menjadi 10

% pada siklus 3, sedangkan kegiatan edukatif meningkat dari


68

rata-rata 60 % pada siklus 1 meningkat menjadi 70 % pada

siklus 2 dan meningkat menjadi 90% pada Siklus 3.

4.Hasil Belajar

Hasil belajar peserta didik mendeskripsikan dan meneladani

nilai-nilai juang proses perumusan Pancasila sebagai Dasar

Negara meningkat dari pembelajaran awal dengan kategori kurang

(nilai rata-rata kelas 51,3) meningkat menjadi cukup dengan nilai

rata-rata 67 pada siklus 1, meningkat dengan kategori baik pada

siklus 2 dengan rata-rata nilai 78 sedangkan pada siklus 3

mencapai nilai rata-rata kelas 89,3

5.2.Saran

Selain melaksanakan penelitian di lapangan serta ditunjang

oleh studi kepustakaan, dalam kesempatan ini peneliti

menyampaikan beberapa saran yang berguna bagi pelaksana

pendidikan di lapangan para guru SDN Karangsari pada

khususnya, maupun kepada semua yang terlibat dalam

perkembangan pendidikan secara umum di Kabupaten

Tasikmalaya.

Pembelajaran PAIKEM layak dipertimbangkan untuk

digunakan dalam pembelajaran PKn, karena ternyata hasil

penelitian di lapangan menunjukkan adanya peningkatan baik

proses maupun hasil pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran tersebut. Untuk memperoleh hasil yang optimal


69

pihak-pihak terkait di sekolah harus memahami bagaimana

pembelajaran PAIKEM diterapkan dalam sistem pembelajaran.

Dalam hal ini ada baiknya teori-teori tentang PAIKEM dipelajari,

dipahami dan diterapkan dengan sebaik-baiknya.

Kepada guru khususnya, yang akan menerapkan PAIKEM

ini lebih memberikan peran aktif kepada setiap kelompok karena

selain akan meningkatkan nilai pelajaran juga akan

mengembangkan sikap yang baik dan kemampuan kepada siswa

serta berusaha mengaktifan siswa melalui pembelajaran

kelompok.

Kepada kepala sekolah dan unsur-unsur yang terkait

senantiasa dapat memberikan bantuan, dorongan dan motivasi

sehingga guru memiliki gairah yang besar serta semangat yang

tinggi dan berkeseimbangan untuk memberdayakan siswa dalam

belajar.Kepada pengelola pendidikan, diharapkan pengelola

pendidikan dapat berusaha mengembangkan penggunaan model

PAIKEM pada pembelajaran. Pengelola pendidikan dapat

memberikan motivasi berupa penghargaan kepada guru. Selain itu

diharapkan pula adanya pelatihan bagi guru SD dalam memahami

dan menguasai suatu model pembelajaran yang lebih banyak

melibatkan siswa, khususnya pembelajaran PAIKEM yang peniliti

kembangkan.
70

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. (1989). Pengembanagan Kurikulum di Sekolah.


Bandung: Sinar Baru.

Fathurrohman, Pupuh. (2007). Strategi Belajar Mengajar.


Bandung: Refika Aditama.

Hamalik, Oemar. (1992). Mengajar Metode Tekhnik. Jakarta: Bumi


Aksara.

Kisworo, Endi. (2006). Learning With Me. Online. Tersedia:


(http://www.shoutmix.com/box/learning whit me, tanggal 20
oktober 2007).

Lie, Anita. (2005). PAIKEM . Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana


Indonesia

Sanjaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana


Prenada Media.

Surahman, Endang . (2005). Classroom Action Research.


Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. (Tidak diterbitkan)

Sutikno, Sobari. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung:


Refika Aditama.http://id.wikipedia.org//wiki/pi.(18 juni
2007).

Ibrahim, mulimim, et.al. (2000). Pembelajaran koorperatif.


Surabaya : University Press.

Karli, H. Dan Margareth, S. Y. (2002). “Implementasi Kurikulum


Berbasin Kompetensi” Model-model pembelajaran. Bandung :
Bina Informatika.
71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SDN KARANGSARI

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas : VI (Enam)

Semester : I (Satu)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit.

Standar Kompetensi**

1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan

Pancasila sebagai Dasar Negara.

Kompetensi Dasar

1.1 Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan

Pancasila sebagai Dasar Negara.

A. Tujuan Pembelajaran

 Siswa mampu mendeskripsikan nilai-nilai juang para

pahlawan.

 Siswa mampu menjelaskan proses perjuangan meraih

kemerdekaan.

 Siswa mampu menyebutkan macam-macam perlawanan di

daerah pada masa penjajahan.

 Siswa mampu menceritakan arti dan nilai Kebangkitan

Nasional.
72

 Siswa mampu menceritakan arti dan nilai yang terkandung

dalam Sumpah Pemuda.

 Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (

Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (

diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ),

Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan

Kewarganegaraan ( citizenship )

B. Materi Ajar

 Indonesia dijajah oleh bangsa asing.

 Kebangkitan Nasional.

 Sumpah Pemuda.

C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

 Pendekatan kontekstual.

 Pendekatan Cooperatif Learning.

 Diskusi dengan teman sebangku.

 Tanya jawab.

 Penugasan.

D. Langkah-langkah Kegiatan

 Kegiatan Awal

 Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama,

presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk

mengawali pelajaran.

 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran


73

 Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan selama

liburan.

 Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang nama dan asal

pahlawan Indonesia.

 Kegiatan Inti

 Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Semua siswa diminta menyimak teks yang dibaca oleh siswa

yang ditunjuk secara bergiliran mengenai Indonesia dijajah oleh

bangsa asing.

 Bertanya jawab mengenai suasana pada masa penjajahan.

 Bertanya jawab mengenai bangsa apa yang pertama kali datang

dan menjajah Indonesia.

 Guru menunjukkan foto/gambar para pahlawan daerah dan

menanyakan nama dan asalnya.

 Guru menjelaskan mengapa timbul perlawanan rakyat di

berbagai wilayah.

 Guru bertanya mengapa perlawanan di berbagai wilayah selalu

dapat ditindas.

 Bersama pasangan, siswa ditugaskan mendeskripsikan nilai-

nilai juang para pahlawan.

 Membaca secara bergantian mengenai Kebangkitan Nasional.

 Elaborasi
74

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 Berdiskusi mengenai mengapa timbul kesadaran berbangsa.

 Guru menjelaskan asal-usul Hari Kebangkitan Nasional.

 Guru bertanya mengenai nilai-nilai Hari Kebangkitan Nasional

pada masa kini.

 Melanjutkan membaca teks mengenai Sumpah Pemuda.

 Menjelaskan kepada siswa mengapa timbul Sumpah Pemuda.

 Bersama-sama mengucapkan sumpah pemuda dengan baik

dan sungguh-sungguh.

 Guru menugaskan siswa untuk menjelaskan isi dan maksud

Sumpah Pemuda.

 Untuk pengayaan dan untuk mengukur ketercapaian

kompetensi, siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal-soal

yang ada di dalam buku kerja/buku paket PKn

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

 Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:


75

 Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari selama pertemuan itu untuk mengetahui

pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi dan

Kompetensi Dasar.

 Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah

dipelajari.

 Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing.

E. Sumber/Bahan Belajar

 Gambar/foto para pahlawan.

 Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah

Dasar Kelas 6, terbitan narasumber umum)

 Surat Kabar, dst.

F. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
 mendiskripsi-kan  Tugas  Penilaian  Menceritakan
nilai-nilai juang para individu lisan. mengapa Indonesia
pahlawan  Penilaian dapat dijajah selama
 Menceritakanarti dan tulis ratusan tahun oleh
nilai Kebangkitan  Penilaian bangsa asing.
Nasional. sikap  Menjelaskan nilai
 Menceritakan arti dan yang terkandung
nilai Sumpah Pemuda pada Sumpah
 Menyebutkan isi Pemuda untuk
Pancasila diterapkan pada
 Memahami nilai tiap- masa sekarang ini.
tiap butir Pancasila
76

Format Kriteria Penilaian

 Produk ( hasil diskusi )

No. Aspek Kriteria Skor


1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1

 Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang 2
Pengetahuan 1
* tidak Pengetahuan
2. Sikap 4
* Sikap 2
* kadang-kadang Sikap 1
* tidak Sikap

 Lembar Penilaian
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Sikap Skor
1 Ani 90 90 90 270 90

2 Alis 80 80 80 240 80
3
4 Badrudin 70 70 70 210 70

5 Bela 80 80 80 240 80

6 Bahtiar 70 70 70 210 70

7 Cuhayati 80 80 80 240 80

8 Cicih 70 70 70 210 70

9 Dadang 80 80 80 240 80

10 Deni 70 70 70 210 70
77

11 Ecep 70 70 70 210 70

12 ELIS 70 70 70 210 70

13 Eman 70 70 70 210 70

14 Ferri 70 70 70 210 70

15 Farhan 70 70 70 210 70

16 Fatra 70 70 70 210 70

17 Gunawan 60 60 60 180 60

18 Gilang 60 60 60 180 60

19 Hari 60 60 60 180 60

20 Heni 60 60 60 180 60

21 Ijang 60 60 60 180 60

22 Iman 60 60 60 180 60

23 Jenal 60 60 60 180 60

24 Juariah 60 60 60 180 60

25 Kenken 60 60 60 180 60

26 Komalasari 60 60 60 180 60

27 Leli 60 60 60 180 60

28 Lia 60 60 60 180 60

29 Maman 60 60 60 180 60

30 Mimin 60 60 60 180 60

Jumlah 1950 1950 1950 5850 1950

Rata-rata 65 65 65 195 65
78

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka

diadakan Remedial.

Tasikmalaya, 11 Mei 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas

YOYO SUTARYO A, S.Pd DEDI SURYADI,S.Pd


NIP :196107081982042006 NIP.19610916 198305 1 001
79

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SDN KARANGSARI

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas : VI (Enam)

Semester : I (Satu)

Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 pertemuan).

Standar Kompetensi**

1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan

Pancasila sebagai Dasar Negara.

Kompetensi Dasar

1.2 Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses

perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

A. Tujuan Pembelajaran

 Siswa mampu menceritakan nilai kebersamaan dalam proses

Perumusan Pancasila.

 Siswa mampu menyebutkan isi perumusan Negara RI.

 Siswa mampu menyebutkan isi Piagam Jakarta.

 Siswa mampu menyebutkan isi Pancasila dengan baik dan

tepat.

 Siswa mampu memahami nilai tiap butir Pancasila.


80

 Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (

Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (

diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ),

Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan

Kewarganegaraan ( citizenship )

B. Materi Ajar

 Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

 Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia.

 Perumusan Dasar Negara RI.

 Panitia Sembilan.

 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

 Rumusan Pancasila yang disahkan pada tanggal 18 Agustus

1945.

C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

 Pendekatan kontekstual.

 Pendekatan Cooperatif Learning.

 Diskusi kelas.

 Tanya jawab.

 Penugasan.

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan pertama dan kedua

 Kegiatan Awal
81

 Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi,

apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali

pelajaran.

 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

 Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang

dilakukan setelah pulang dari sekolah.

 Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang isi dan makna

Sumpah Pemuda yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya.

 Kegiatan Inti

 Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Semua siswa diminta menyimak teks yang dibaca oleh siswa

yang ditunjuk secara bergiliran mengenai ”Persiapan

Kemerdekaan Indonesia”.

 Bertanya jawab tentang gambaran keadaan bangsa Indonesia

pada masa penjajahan Jepang.

 Melanjutkan membaca teks tentang BPUPKI secara bergiliran.

 Bertanya jawab tetang tujuan dibentuknya BPUPKI.

 Melanjutkan membaca teks tentang Perumusan Dasar Negara

RI.

 Guru bertanya calon rumusan siapakah yang paling

mendekati dengan isi Dasar Negara Pancasila.


82

 Melanjutkan membaca teks mengenai Panitia Sembilan

secara bergiliran.

 Guru menjelaskan hasil kerja Panitia Sembilan.

 Membaca teks mengenai Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia.

 Dilanjutkan dengan membaca Rumusan Pancasila yang

disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

 Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 Menyebutkan bersama-sama rumusan Pancasila yang

disahkan.

 Guru menugaskan siswa untuk menjelaskan nilai yang

terkandung pada setiap butir Pancasila.

 Membaca kemudian menjelaskan dengan kata-kata sendiri

mengenai makna lambang Garuda Pancasila.

 Menyanyikan lagu Gaaruda Pancasila dengan semangat dan

sikap sempurna.

 Untuk pengayaan dan untuk mengukur ketercapaian

kompetensi, siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal-soal yang

ada di dalam buku kerja/buku paket PKn

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:


83

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

 Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

 Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian

Indikator Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

 Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah

dipelajari.

 Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

E. Sumber/Bahan Belajar

 Gambar/foto Garuda Pancasila.

 Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk

Sekolah Dasar Kelas 6, terbitan narasumber umum)

 Buku referensi lain.

 Surat Kabar, dst.

F. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
 Menceritakan nilai  Tugas  penilaian Menjelaskan
kebersamaan dalam individu lisan, mengapa terjadi
proses Perumusan penilaian perubahan dalam
84

Pancasila. unjuk kerja rumusan Pancasila


 Menyebutkan isi (keberanian yang disahkan pada
perumusan Negara RI. anak tanggal 18 Agustus
 Menyebutkan isi bercerita). 1945.
Piagam Jakarta.
 Menyebutkan isi
Pancasila dengan baik
dan tepat.
 Memahami nilai tiap
butir Pancasila.

Format Kriteria Penilaian


 Produk ( hasil diskusi )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1

 Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang 2
Pengetahuan 1
* tidak Pengetahuan
2. Sikap 4
* Sikap 2
* kadang-kadang Sikap 1
* tidak Sikap

 Lembar Penilaian

Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Sikap Skor
1 Ani 80 80 80 240 80

2 Alis 80 80 80 240 80
3
4 Badrudin 80 80 80 240 80

5 Bela 80 80 80 240 80
85

6 Bahtiar 80 80 80 240 80

7 Cuhayati 70 70 70 210 70

8 Cicih 70 70 70 210 70

9 Dadang 70 70 70 210 70

10 Deni 70 70 70 210 70

11 Ecep 70 70 70 210 70

12 ELIS 70 70 70 210 70

13 Eman 80 80 80 240 80

14 Ferri 80 80 80 240 80

15 Farhan 70 70 70 210 70

16 Fatra 80 80 80 240 80

17 Gunawan 70 70 70 210 70

18 Gilang 80 80 80 240 80

19 Hari 70 70 70 210 70

20 Heni 80 80 80 240 80

21 Ijang 70 70 70 210 70

22 Iman 90

23 Jenal 90

24 Juariah 70 70 70 210 70

25 Kenken 90

26 Komalasari 70 70 70 210 70

27 Leli 90

28 Lia 70 70 70 210 70
86

29 Maman 100 10 100 300 100

30 Mimin 70 80 60 210 70

Jumlah 2240 2250 2230 6720 2240

74.66 75 7,433333 22,4 74.6

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka

diadakan Remedial.

Tasikmalaya, 18 Mei 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas

YOYO SUTARYO A, S.Pd DEDI SURYADI,S.Pd


NIP :196107081982042006 NIP.19610916 198305 1 001
87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SDN KARANGSARI

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas : VI (Enam)

Semester : I (Satu)

Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 pertemuan).

Standar Kompetensi**

1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan

Pancasila sebagai Dasar Negara.

Kompetensi Dasar

.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam

proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam

kehidupan sehari-hari.

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu menerapkan nilai-nilai juang para tokoh perumus

Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

 Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (

Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (

diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ),

Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan

Kewarganegaraan ( citizenship )
88

B. Materi Ajar

Meneladani nilai-nilai perjuangan.

C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

 Pendekatan kontekstual.

 Pendekatan Cooperatif Learning.

 Diskusi kelas.

 Tanya jawab.

 Penugasan.

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan pertama

 Kegiatan Awal

 Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama,

presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk

mengawali pelajaran.

 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

 Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang

dilakukan setelah pulang dari sekolah.

 Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang makna Garuda

Pancasila yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

 Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Garuda Pancasila

dengan semangat dan bersungguh-sungguh.


89

 Kegiatan Inti

 Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Semua siswa diminta menyimak teks yang dibaca oleh siswa

yang ditunjuk secara bergiliran mengenai ”Persiapan

Kemerdekaan Indonesia”.

 Bertanya jawab tentang gambaran keadaan bangsa Indonesia

pada masa penjajahan Jepang.

 Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 Bertanya jawab tentang agama yang diakui di Indonesia beserta

tempat ibadahnya.

 Guru menugaskan siswa untuk menjawab pertanyaan dengan

memilih gambar yang tepat sesuai dengan nilai-nilai

perjuangan.

 Membahas bersama soal-soal.

 Guru menugaskan siswa untuk mewarnai dengan baik jawaban

soal yang tepat.

 Bertanya jawab mengenai nilai yang dipesankan pada setiap

kasus.

 Siswa diingatkan untuk mempelajari kembali materi mengenai

perjuangan meraih kemerdekaan, proses perumusan Pancasila

dan meneladani nilai-nilai perjuangan. Kemudian berlatih soal-


90

soal latihan pada ”Ayo Belajar”, untuk menghadapi ulangan

harian pada pertemuan berikutnya.

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

 Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

 Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian

Indikator Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

 Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah

dipelajari.

 Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

Pertemuan Kedua

 Kegiatan Awal

 Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi,

apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali

pelajaran.

 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran


91

 Kegiatan Inti

 Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Siswa diminta untuk menyiapkan kertas ulangan dan peralatan

tulis secukupnya di atas meja karena akan diadakan ulangan

harian.

 Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 Siswa diberikan lembar soal ulangan harian.

 Siswa diingatkan mengenai waktu pengerjaan soal ulangan

harian, serta diberi peringatan bahwa ada sanksi bila peserta didik

menyontek.

 Guru mengumpulkan kertas ulangan jika waktu pengerjaan soal

ulangan harian telah selesai.

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

 Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:


92

 Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian

Indikator Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

 Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah

dipelajari.

 Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

E. Sumber/Bahan Belajar

 Gambar/foto para pahlawan.

 Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah

Dasar Kelas 6, terbitan narasumber umum)

 Buku referensi lain.

 Surat Kabar, dst.

F. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
 Menerapkan nila-nilai  Tugas  Penilain  Menjelaskan
juang para tokoh individu tulisan. mengapa terjadi
perumus Pancasila  Penam- perubahan dalam
dalam kehidupan pilan kap. rumusan Pancasila
seharí-hari. yang disahkan pada
 Tugas  Pilihan tanggal 18 Agustus
latihan. ganda. 1945.
 Mengerjakan soal  Ulangan Essai.  Robert melihat
dengan baik berkaitan harian temannya berkelahi.
dengan materi Sikap yang
mengenai nila-nilai seharusnya diambil
juang dalam proses Robert adalah….
perumusan Pancasila
93

sebagai Dasar Negara.  Arti Pancasila


adalah ....
a. tiga sila
b. empat sila
c. lima sila
d. enam sila

Format Kriteria Penilaian


 Produk ( hasil diskusi )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1

 Performansi
No. Aspek Kriteria Skor

1. Pengetahuan * Pengetahuan 4

* kadang-kadang 2

Pengetahuan 1

* tidak Pengetahuan

2. Sikap 4

* Sikap 2

* kadang-kadang Sikap 1

* tidak Sikap
94

 Lembar Penilaian

Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Sikap Skor
1 Ani 90 90 90 270 90

2 Alis 90 90 90 270 90

3 Badrudin 80 90 70 240 80

4 Bela 100 100 10 300 100

5 Bahtiar 90 100 80 270 90

6 Cuhayati 80 100 60 240 80

7 Cicih 90 90 90 270 90

8 Dadang 90 90 90 270 90

9 Deni 80 100 60 240 80

10 Ecep 100 100 100 300 100

11 ELIS 80 80 80 240 80

12 Eman 90 90 90 270 90

13 Ferri 100 100 100 300 100

14 Farhan 80 80 80 240 80

15 Fatra 100 100 100 300 100

16 Gunawan 80 80 80 240 80

17 Gilang 100 100 100 300 100

18 Hari 90 90 90 270 90

19 Heni 80 80 80 240 80

20 Ijang 100 100 100 300 100

21 Iman 100 100 100 300 100

22 Jenal 90 90 90 270 90

23 Juariah 80 80 80 240 80
95

24 Kenken 100 100 100 300 100

25 Komalasari 80 80 80 240 80

26 Leli 100 100 100 300 100

27 Lia 80 80 80 240 80

28 Maman 80 80 80 240 80

29 Mimin 80 80 80 240 80

30 Nandang 100 100 100 300 100

Jumlah 2680 2680


Rata-rata 89,3 89,3

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka

diadakan Remedial.

Tasikmalaya, 25 Mei 2014


Mengetahui ,
Kepala Sekolah Guru Kelas

YOYO SUTARYO A, S.Pd DEDI SURYADI,S.Pd


NIP :196107081982042006 NIP.19610916 198305 1 001
96

Tabel

Nama Sekolah SDN KARANGSARI

Alamat Sekolah Puspahiang

Nama Guru DEDI SURYADI,S.Pd

Mata Pelajaran PKn

Materi/Bahan Pembelajaran Perumjusan Pancasila

Siklus III

Kelas/Semester VI/2

Hari/Tanggal Rabu 25 Mei 2014

Waktu/Pertemuan 2x35 menit

Aspek Yang diamati Kinerja guru

Petunjuk Pengisian :

Berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan aspek yang diamati, dan
catatlah hal – hal yang penting dan relevan sehubungan dengan aspek
yang diamati dalam kolom keterangan.

A. Pendahuluan

NO Aspek yang diamati 1 2 3 4 5

A Pendahuluan V

1 Guru mengabsen, V
memotivasi/membangkitkan minat
siswa Agar belajar bersungguh-
sunguh

2 menghubungkan pengetahuan awal V


siswa dengan indikator kompetensi
belajar yang ajan dicapai

3 menyampaikan tujuan pembelajaran V


menyiapkan alat peragam yang akan
digunakan

4 membagi jumlah siswa menjadi lima V


kelompok belajar dengan jumlah
anggota empat orang
97

5 menyampaikan alur kegiatan yang V


akan dilaksanakan

B. Kegiatan Pokok(Inti 45 menit)


(2X3)+(4X4) =22 = 88
25 25

NO Aspek yang diamati 1 2 3 4 5

6 Guru menggunakan alat, bahan atau V


media pembelajaran

7 Alat Sesuai dengan media dengan V


materi

8 Guru memotivasi siswa untuk V


bertanya

9 Guru berperan sebagai fasilitator V

10 Guru mengaktifkan diskusi V

11 Guru meminta siswa V


mengkomunikasikan hasil kerja
pengamatan buah pikiran

12 Guru membimbing siswa V


menyimpulkan hasil belajar (diskusi )

13 Guru memantau kesulitan/kemajuan V


belajar siswa

14 Guru segera memberikan kegiatan V


perbaikan/pengayaan ( secara
individual )

15 Guru memberikan pekerjaan rumah V

C. Penutup (4X3)+(6X4)=36x100%
= 72%

50 50

16 Guru melakukan evaluasi V

17 Guru memeriksa hasil evaluasi V

18 Guru mengnalisi hasil evaluasi V


98

19 Guru menutup pembelajaran V

20 Guru mengadministrasikan hasil V


pembelajaran

Jumlah 5X4=20x100%= 80%

25

Rata-rata 88+72+80= 240=


80%

3 3

Tasikmalaya, 11 Mei 2014


Pengamat I

ADE, S.Pd
NIP. 19570801 197803 1 009
99

Lembar Observasi Keterampilan Kinerja dan sikap siswa Pembelajaran


Tabel
Lembar Observasi Keterampilan Kinerja dan sikap siswa
Pembelajaran
KETERAMPILAN PROSES SIKAP ILMIAH
KELOMP
OK KS1 KS2 KS3 KS4 Ks5 jml R SS1 SS2 SS3 SS4 SS5 JML R

A B B C C B 18 3.6 B SB C B B 21 3.5

B B B C C B 18 3.6 B B C B B 19 3.3

C B B C B B 19 3,8 B B B B B 20 3.3

D B B B B B 20 4 SB B B B B 21 3.5

E B C B B B 19 3.8 SB C B B C 21 3.5

F B C B B B 19 3,8 SB C B B C 20 4

JUMLAH 24 22 21 22 24 113 22,6 27 21 22 24 22 122 21,1

Rata 4 3.6 3.4 3,6 4 18.83 3,76 4.5 3.5 3.6 4 3.6 20,33 3,5
rata

Catatan :
KS 1 = mengamati
KS 2 = mencatat data haasil pengamtan
KS 3 = mendeskripsikan hasil pengamaatan
KS 4 = menyusun kesimpulan
KS 5 = melakukan penyelidikan
SS 1 = bekerja sama
SS 2 = menjawab pertanyaan
SS 3 = berani berpendapat / bertanya
SS 4 = ketelitian
Ss 5 = mau mencari informasi
Cantumkan pada kolom kinerja SB, B, C atau SK dalam arti :
SB ( Sangat baik ) = dilakukan semua anggota kelompok
B ( Baik ) = dilakukan > setengah anggota kelompok
C ( Cukup ) = dilakukan = setengah anggota kelompok
K ( Kurang ) = dilakukan = seperempat anggota kelompok
SK ( Sangat Kurang ) = dilakukan < seperempat anggota kelompok
Tasikmalaya, Mei 2014
Pengamat I

ADE, S.Pd
NIP. 19570801 197803 1 009
100

Pengamatan Kadar Waktu Efektif Belajar siswa

Tabel 3.5
Hasil Pengamatan Kadar Waktu efektif belajar siswa

Kelompok Periode Pengamatan Setiap 10 menit Persentase


Siswa
I II III IV V VI VII VIII Off – task On – task

A 1 - - 3 - 2 - - 30% 70%

B - 3 - 3 - - 2 - 30% 70%

C - - 3 - 3 - - - 20% 80%

D - 2 - - - - - 1 20% 80%

E - - - 3 - 3 - 2 30% 70%

F 1 - - - - - - - 10% 90%

JUMLAH 140% 460%

RATA-RATA 26,66 73,33

Keterangan
Kolom pengamatan diisi dengan nomor-nomor yang sesuai dengan perilaku
siswa (off task/tindakan tidak edukatif) ketika pembelajaran berlangsung, yaitu :

1 = menunjukan sikap malas


2 = bercakap-cakap dengan teman dari 30 detik

3 = mengganggu teman sebangku


4 = melakukan aktivitas lain yang tidak menunjang pembelajaran ( mengantuk )

5 = meninggalkan kelas

Tasikmalaya, 11 mei 2014


Pengamat I

ADE, S.Pd
NIP. 19570801 197803 1 009
101

Lembar Observasi Kinerja Siswa


Hasil observasi kinerja siswa dapat dilihat pada tabel 4,6 di halaman berikut
Tabel 3.5
Lembar Observasi Kinerja Siswa Pembelajaran 1
Skor
No Aspek Yang Diobservsi
1 2 3 4 5
1 Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran pada
materi pokok Mendeskripsikan Perumusan V
Pancasila
2 Motivasi siswa dalam pembelajaran materi
V
pokok Mendeskripsikan Perumusan Pancasila
3 Aktivitas siswa dalam bertanya V
4 Peran serta siswa dalam mencari informnasi V
5 Peran serta siswa dalam diskusi V
6 Peran serta dalam menyampaikan gagasan HN V
7 Kemampuan siswa dalam Mendeskripsikan V
Perumusan Pancasila
8 Kemampuan siswa dalam mengerjakan LKS
pada materi pokok Mendeskripsikan Perumusan V
Pancasila
9 Kemampuan siswa dalam menyusun kesimpulan
V
Mendeskripsikan Perumusan Pancasila
10 Kemampuan siswa dalam melaporkan hasil
V
diskusi
Jumlah 4 6
(10X4)= 40X 100= 80%
50
Rata-rata 6,2/62%
Sumber : Hasik Penelitian
Keterangan ; 1 = Kurang serkali
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Baik Sekali

You might also like