You are on page 1of 8

FRENKLE EXERCISES

National Ataxia Foundation 2600 Fernbrook Lane


Suite 119 Minneapolis, MN 55447-4753
Phone : (763) 553-0020 Fax: (763) 553-0167
E-mail : naf@ataxia.org
2 NAF
Suatu latihan yang ditujukan pada perbaikan fungsi koordinasi dengan
menggunakan sensasi yang masih ada pada penderita. (misalnya
penderita ataxia, Hemiplegia )

Kriteria koordinasi yang baik ialah :


1. Kecepatan gerakan ( cepat – lambat )
2. Ketepatan dan irama gerakan
3. Fungsionalnya gerakan (gerakan bertujuan dan berfungsi)

Syarat-syarat Latihan Frenkle


1. Aba-aba harus monoton
2. Setiap latihan harus dikuasai oleh penderita sebelum diganti dengan
gerakan yang lain
3. Latihan dengan kerja otot berat dihindari
4. Gerakan dimulai dari full ROM ditingkatkan ke gerakan yang tidak full
ROM
5. Gerakan mula-mula cepat lalu lambat
6. Dimulai dengan mata terbuka ke mata tertutup
7. Latihan Harus diselingi istirahat

Dosis Latihan ( National ataxic foundation)


1. Dilakukan Setengah jam dalam 1 kali terapi
2. Dua (2) kali sehari
3. 4 kali pengulangan setiap gerakan
4. Hindari kelelahan

1
PELAKSANAAN
1. Exercises pada posisi tidur terlentang
Latihan dengan satu tungkai, selama latihan kaki tetap dorso fleksi.
a. Lakukan fleksi satu tungkai : hip, knee , kaki bergeser pada bed
b. Fleksi seperti di atas ditambah gerakan adduksi, abduksi dan
kembali ekstensi
c. Fleksi seperti di atas, tetapi hanya ½ ROM lalu ke ekstensi
d. Fleksi , ½ ROM ditambah abduksi,adduksi lalu ke ekstensi
e. Fleksi lalu hentikan pada ROM tertentu selanjutnya ke ekstensi
f. Seperti pada e, tetapi dihentikan oleh fisioterapis pada ROM tertentu
kemudian gerakan rotasi dengan aba-aba dari fisioterapis.

2. Latihan dengan ke dua tungkai


a. Fleksi hip, knee satu tungkai, tumit sedikit terangkat dari bed ,
kembali ke ekstensi.
b. Tumit ditempatkan di patella, kembali ekstensi
c. Seperti di atas tetapi dihentikan oleh fisioterapis pada posisi
tertentu
d. Tumit diletakkan pada tengah tibia, lalu diangkat kembali dan
diletakkan disampingnya dan ke ekstensi lagi
e. Tumit ditempatkan pada lutut, lalu turunkan disamping, kemudian
tumit diletakkan lagi di tengah tibia, lalu ke ankle, kembali ke
samping dan kembali ke ekstensi
f. Tumit ditempatkan pada lutut lalu digeser sepanjang tibia sampai di
ankle, kembali lagi ekstensi
g. Seperti f, tetapi tumit setelah sampai pada ankle kembali ke lutut
selanjutnya ke ekstensi
h. Fleksi dan ekstensi kedua tungkai dengan tumit tetap pada bed.
i. Seperti di atas tetapi dihentikan pada posisi tertentu oleh penderita

2
j. Satu tungkai fleksi, lalu tungkai kiri abduksi dan tungkai kananfleksi,
dilanjutkan dengan adduksi tungkai kiri ekstensi tungkai kanan
diulang pada tungkai yang lain, yaitu : tungkai kanan.
k. Tungkai kiri fleksi, tungkai kanan abduksi dan fleksi pada waktu
bersamaan, lalu tungkai kanan adduksi, terus ekstensi keduanya
tanpa tumit menyentuh bed.
l. Fisioterapis meletakkan salah satu jarinya pada suatu tempat pada
tungkai kemudian penderita disuruh menempatkan tumit dari
tungkai yang satunya pada tempat dimana terdapat jari fisioterapis
m. Seperti di atas, pada waktu tumit penderita sudah dekat dengan jari
terapis maka jari itu dipindahkan dan penderita disuruh mengikuti
dengan tumitnya.
n. Tumit tungkai kanan ditempatkan pada lutut tungkai kiri , lalu
tungkai kiri difleksikan dan diekstensikan.
o. Tumit kanan ditempatkan pada lutut kiri kemudian geserkan pada
tibia sampai ankle, sementara itu tungkai kiri difleksikan kemudian
tungkai kiri kembali ekstensi.

LATIHAN PADA POSISI DUDUK


Latihan pada posisi ini terbagi dalam beberapa tahap/langkah misalnya dari
duduk di kursi ke posisi berdiri , yaitu :
1. Penderita menarik kakinya mendekati kursi
2. Penderita menekukkan badan ke depan/fleksi trunk
3. Gerakan berdiri (duduk ke berdiri --- fleksi trunk )
4. Duduk

LATIHAN PADA POSISI BERDIRI


Latihan berjalan, penderita berjalan pada matras atau pada lantai yang telah
dibuat polanya. Contoh :
a. Berjalan ke samping, keseimbangan mudah dicapai setiap langkah dibagi
beberapa hitungan, yaitu :
3
1. Memindahkan kaki kanan ke samping dengan langkah kecil
2. Pindahkan berat badan dari tungkai kiri ke tungkai kanan
3. Membawa tungkai kiri dekat pada kaki kanan jarak langkah dimulai ½
langkah ditingkatkan ¾ kemudian ditingkatkan lagi dengan langkah
panjang. Kemudian dikombinasikan sama dengan ketiga langkah
tersebut dalam satu latihan, misalnya :
 ¾ langkah ke kanan dengan satu-dua tiga
 ¼ langkah kiri dengan hitungan satu-dua-tiga
 ½ langkah ke kanan dengan hitungan satu- dua- tiga
 Langkah yang penuh ke kiri dengan hitungan satu-dua – tiga
b. Berjalan ke depan, dibagi dalam beberapa hitungan , misalnya :
1. Tempat kaki kanan di depan tumit pada lantai
2. Pindahkan berat badan ke kaki kanan, angkat tumit kiri
c. Bawa tungkai kiri ke samping tungkai kanan
d. Berjalan ke belakang dengan hitungan yang sama
e. Berjalan dengan tumit kemudian jari-jari
f. Berjalan satu langkah pada tempat yang telah ditentukan
g. Berputar dengan mengikuti gambar
h. Berjalan naik turun tangga
i. Berjalan dengan mengayunkan lengan dsb.

4
FRENKLE EXERCISES

Suatu latihan yang ditujukan pada perbaikan fungsi koordinasi dengan


menggunakan sensasi yang masih ada pada penderita.

Kriteria koordinasi yang baik ialah :


4. Kecepatan gerakan (cepat – lambat)
5. Ketepatan dan irama gerakan
6. Fungsionalnya gerakan

Syarat-syarat Latihan Frenkle


8. Aba-aba harus monoton
9. Setiap latihan harus dikuasai oleh penderita sebelum diganti dengan
gerakan yang lain
10. Latihan dengan kerja otot berat dihindari
11. Gerakan dimulai dari full ROM ditingkatkan ke gerakan yang tidak full
ROM
12. Gerakan mula-mula cepat lalu lambat
13. Dimulai dengan mata terbuka ke mata tertutup
14. Latihan Harus diselingi istirahat

PELAKSANAAN
3. Exercises pada posisi tidur terlentang
Latihan dengan satu tungkai, selama latihan kaki tetap dorso fleksi.
a. Lakukan fleksi satu tungkai : hip, knee , kaki bergeser pada bed
b. Fleksi seperti di atas ditambah gerakan adduksi, abduksi dan
kembali ekstensi
c. Fleksi seperti di atas, tetapi hanya ½ ROM lalu ke ekstensi
d. Fleksi , ½ ROM ditambah abduksi,adduksi lalu ke ekstensi

5
e. Fleksi lalu hentikan pada ROM tertentu selanjutnya ke ekstensi
f. Seperti pada e , tetapi dihentikan oleh fisioterapis pada ROM
tertentu , kemudian gerakan rotasi dengan aba-aba dari fisioterapis.

4. Latihan dengan ke dua tungkai


p. Fleksi hip, knee satu tungkai, tumit sedikit terangkat dari bed ,
kembali ke ekstensi.
q. Tumit ditempatkan di patella, kembali ekstensi
r. Seperti di atas tetapi dihentikan oleh fisioterapis pada posisi
tertentu
s. Tumit diletakkan pada tengah tibia, lalu diangkat kembali dan
diletakkan disampingnya dan ke ekstensi lagi
t. Tumit ditempatkan pada lutut, lalu turunkan disamping, kemudian
tumit diletakkan lagi di tengah tibia, lalu ke ankle, kembali ke
samping dan kembali ke ekstensi
u. Tumit ditempatkan pada lutut lalu digeser sepanjang tibia sampai di
ankle, kembali lagi ekstensi
v. Seperti f, tetapi tumit setelah sampai pada ankle kembali ke lutut
selanjutnya ke ekstensi
w. Fleksi dan ekstensi kedua tungkai dengan tumit tetap pada bed.
x. Seperti di atas tetapi dihentikan pada posisi tertentu oleh penderita
y. Satu tungkai fleksi, lalu tungkai kiri abduksi dan tungkai kananfleksi,
dilanjutkan dengan adduksi tungkai kiri ekstensi tungkai kanan
diulang pada tungkai yang lain, yaitu : tungkai kanan.
z. Tungkai kiri fleksi, tungkai kanan abduksi dan fleksi pada waktu
bersamaan, lalu tungkai kanan adduksi, terus ekstensi keduanya
tanpa tumit menyentuh bed.
aa. Fisioterapis meletakkan salah satu jarinya pada suatu tempat pada
tungkai kemudian penderita disuruh menempatkan tumit dari
tungkai yangs atunya pada tempat dimana terdapat jari fisioterapis

6
bb. Seperti di atas, pada waktu tumit penderita sudah dekat dengan jari
terapis maka jari itu dipindahkan dan penderita disuruh mengikuti
dengan tumitnya.
cc. Tumit tungkai kanan ditempatkan pada lutut tungkai kiri , lalu
tungkai kiri difleksikan dan diekstensikan.
dd. Tumit kanan ditempatkan pada lutut kiri kemudian geserkan pada
tibia sampai ankle, sementara itu tungkai kiri difleksikan kemudian
tungkai kiri kembali ekstensi.

LATIHAN PADA POSISI DUDUK


Latihan pada posisi ini terbagi dalam beberapa tahap/langkah misalnya dari
duduk di kursi ke posisi berdiri , yaitu :
5. Penderita menarik kakinya mendekati kursi
6. Penderita menekukkan badan ke depan/fleksi trunk
7. Gerakan berdiri
8. Duduk

LATIHAN PADA POSISI BERDIRI


Latihan berjalan, penderita berjalan pada matras atau pada lantai yang telah
dibuat polanya. Contoh :
d. Berjalan ke samping, keseimbangan mudah dicapai setiap langkah dibagi
beberapa hitungan, yaitu :
1. Memindahkan kaki kanan ke samping dengan langkah kecil
2. Pindahkan berat badan dari tungkai kiri ke tungkai kanan
3. Membawa tungkai kiri dekat pada kaki kan, jarak langkah dimulai ½
langkah ditingkatkan ¾ kemudian ditingkatkan lagi dengan langkah
panjang. Kemudian dikombinasikan sama dengan ketiga langkah
tersebut dalam satu latihan, misalnya :
 ¾ langkah ke kanan dengan satu-dua tiga
 ¼ langkah kiri dengan hitungan satu-dua-tiga

7
 ½ langkah ke kanan dengan hitungan satu- dua- tiga
 Langkah yang penuh ke kiri dengan hitungan satu-dua – tiga
e. Berjalan ke depan, dibagi dalam beberapa hitungan , misalnya :
1. Tempat kaki kanan di depan tumit pada lantai
2. Pindahkan berat badan ke kaki kanan, angkat tumit kiri
f. Bawa tungkai kiri ke samping tungkai kanan
d. Berjalan ke belakang dengan hitungan yang sama
e. Berjalan dengan tumit kemudian jari-jari
f. berjalan satu langkah pada tempat yang telah ditentukan
g. Berputar dengan mengikuti gambar
h. Berjalan naik turun tangga
i. Berjalan dengan mengayunkan lengan dsb.

You might also like