Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Acupuncture therapy effectively reduce the patient's pain, but keep in mind
the factors that affect the level of pain such as gender, age, education,
occupation, and length of employment so that the results can be optimal
acupuncture therapy.
7
mengalami sakit cenderung memilih gangguan muskuloskeletal dialami
pengobatan medis menjadi oleh sekitar 31,6% petani kelapa
solusinya, dibanding pengobatan sawit di Riau, 21% perajin wayang
dengan terapi akupunktur, dimana kulit di Yogyakarta, 18% perajin onix
dalam serangkaiannya terapi secara di Jawa Barat, 16,4% penambang
medis masih banyak menggunakan emas di Kalimantan Barat, dan
obat-obat kimia sintetic, yang mana 14,9% perajin sepatu di Magetan.
bila sering dikomsumsi memberikan Data medical record RSUD Dr.
efek kurang bagus di tubuh kita Harjono Ponorogo menunjukkan
seperti merusak organ ginjal dan mulai bulan Januari sampai Agustus
hepato toxic. Karena terapi 2012 di poli Neurologi didapatkan
akupunktur menggunakan jarum 170 (12,8%)pasien mengalami nyeri
sebagai media terapinya, hal Low Back Pain (LBP) dari total
tersebut oleh sebagian besar keseluruhan 1.329 pasien,Sebanyak
masyarakat masih menjadi sesuatu 132 (77,6%) orang diantaranya
hal yang menakutkan dan masih adalah pasien laki-laki dan sebanyak
dianggap sebagai pengobatan kuno. 38 (22,4%)orang adalah pasien
Padahal dalam perkembangannya perempuan. Ini menunjukkan bahwa
terapi akupunktur sangat efektif pasien yang mengalami nyeri
sekali dalam penurunan nyeri punggung bawah atau low Back
bahkan mampu mengatasi nyeri Pain(LBP) di RSUD Dr.Harjono
bermacam penyakit termasuk nyeri Ponorogo cukup tinggi.
punggung bawah dengan efek
samping yang jauh lebih ringan
dibandingkan pengobatan medis
(Michael,2010). METODE
8
pengaruh terapi akupuntur terhadap pengaruh terapi akupunktur
penurunan nyeri pada pasien LBP. terhadap penurunan tingkat nyeri
Instrument penelitian ini Low Back Pan (LBP).
menggunakan lembar observasi
tingkat nyeri sebelum dan sesudah HASIL PENELITIAN DAN
pemberian terapi akupunktur, PEMBAHASAN
dengan kategori tidak nyeri, nyeri
ringan, nyeri sedang, nyeri berat, KARAKTERISTIK SUBJEK
dan nyeri hebat. Karakteristik subjek penelitian ini
Pengolahan data diawali meliputi jenis kelamin, usia, tingkat
dengan editing, coding, skoring dan pendidikan, pekerjaan, lama bekerja,
tabulating, proses selanjutnya lama mengalami nyeri LBP, upaya
adalah analisa data Wicoxon sign penurunan nyeri yang telah
rank test dengan program SPSS 16 dilakukan seperti pada tabel 6.
dengan α = 0,05 untuk menilai
Tabel 6. Karakteristik subjek penelitian pasien Low Back Pain (LBP) yang datang
di Poli Neurologi RSUD Dr.Harjono Ponorogo 1 sd 31 Desember 2012
Karakteristik Jumlah %
Jenis Kelamin Laki – laki 13 65
Perempuan 7 35
Usia 25 – 35 th 1 5
36 – 45 th 2 10
46 – 55 th 2 10
> 55 th 15 75
Pendidikan SD 5 25
SMP 10 50
SMA 3 15
D3/S1 2 10
Pekerjaan IRT 4 20
PNS 1 5
Swasta 9 45
Wiraswasta 6 30
Lama bekerja 3 jam 3 15
5 jam 8 40
> 5 jam 9 45
Lama nyeri LBP 1 mgg 5 25
3 mgg 8 40
> 4 mgg 7 35
Penanganan nyeri Kompres 3 15
Pijat 6 30
Obat 11 55
9
berdasarkan lama bekerja setiap berat sebanyak 11 (55%), dan
hari sebagian besar responden 9 setelah dilakukan terapi akupuntur
orang ( 45 % ) bekerja lebih dari 5 menunjukkan bahwa sebagian besar
jam dalam sehari, berdasarkan tingkat nyeri pasien Low Back Pain
lamanya merasakan nyeri LBP 8 (LBP) dalam kategori sedang
orang ( 40 % ) merasakan nyeri sebanyak 12 (60%).
selama 3 minggu, berdasarkan
upaya yang telah dilakukan subjek
penelitian untuk mengurangi nyeri ANALISIS
yang dirasakan sebagian besar 11
orang ( 55 % ) menggunakan obat Hasil uji statistik pengaruh
pereda nyeri. pemberian akupuntur terhadap
tingkat nyeri pasien low back pain di
KARAKTERISTIK DATA KHUSUS poli neurologi RSUD Dr.Harjono
Ponorogo. Dari data tingkat nyeri
Data Khusus menunjukkan bahwa sebelum dan sesudah pemberian
sebelum diberikan terapi akupuntur terapi akupuntur kemudian dilakukan
sebagian besar tingkat nyeri pasien uji Wicoxon sign rank test
Low Back Pain (LBP) dalam kategori didapatkan data seperti pada tabel
7.
Dari tabel diatas hasil uji statistic (0,031) < (0,05), yang artinya
didapatkan nilai p value = 0,000 < menunjukkan ada hubungan antara
0,05 sehingga dapat disimpulkan H0 umur dengan tingkat nyeri pasien
ditolak dan H1 diterima yang artinya Low Back Pain (LBP). Nyeri juga
ada pengaruh pemberian terapi dipengaruhi oleh pendidikan, dari 11
akupunktur terhadap penurunan (55%) orang responden tingkat nyeri
tingkat nyeri pasien Low Back Pain berat sebanyak 8 (72,7%) orang
(LBP) di Poli Neurologi RSUD diantaranya berpendidikan Sekolah
Dr.Harjono Ponorogo. Dasar, 4 orang tamatan SD dan 4
orang tamatan SMP. Hal ini
PEMBAHASAN didukung dengan uji statistik nilai p
Tingkat Nyeri Pasien Low Back Pain value (0,042) < (0,05), yang artinya
(LBP) Sebelum Pemberian Terapi menunjukkan ada hubungan antara
Akupunktur di Poli Neurologi RSUD pendidikan dengan tingkat nyeri
Dr. Harjono Ponorogo dari data pasien Low Back Pain (LBP).
penelitian ini menunjukkan bahwa Menurut Samuel (2005), Low Back
dari 20 orang responden yang Pain (LBP) merupakan nyeri yang
mengalami tingkat nyeri berat terasa diantara sudut iga terbawah
sebanyak 11 orang, 8 (72,7%) orang sampai lipat bokong bawah yaitu di
diantaranya berumur > 55 tahun. Hal daerah lumbal atau lumbo-sakral
ini didukung dengan hasil uji dan sering disertai dengan
statistik, didapatkan nilai p value penjalaran nyeri ke arah tungkai dan
10
kaki. Low Back Pain (LBP) yang akupunktur, sehingga dengan
lebih dari 6 bulan disebut kronik. pemberian terapi akupunktur tingkat
Teori menurut Budiono (2003), nyeri pasien akan menurun. Teori
bahwa pengaruh umur terhadap Potter dan Perry (2006), bahwa
nyeri punggung bawah berkaitan lama kerja berpengaruh terhadap
dengan proses penuaan seiring nyeri karena faktor keletihan.
bertambahnya umur, termasuk
degenerasi tulang yang berdampak Terapi akupunktur memberi efek
pada peningkatan risiko nyeri tenang melalui pelepasan hormon
punggung bawah. Menurut endorphin, sehingga tingkat nyeri
Notoatmodjo (2007) Tingkat berkurang. Hasil penelitian ini
pendidikan menentukan pola pikir menunjukkan bahwa lama kerja
dan wawasan seseorang. Semakin juga berpengaruh terhadap nyeri.
tinggi pendidikan seseorang maka Hal ini dikarenakan keletihan
diharapkan wawasan informasi akan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa
semakin luas. kelelahan menyebabkan sensasi
B. Tingkat Nyeri Pasien Low nyeri semakin intensif dan
Back Pain (LBP) Setelah menurunkan kemampuan koping,
Pemberian Terapi Akupunktur Di apalagi jika kerja mengangkat
Poli Neurologi RSUD Dr. Harjono beban maka tekanan pada tulang
Ponorogo dari data penelitian ini belakang menjadi semakin besar,
menunjukkan bahwa dari 20 orang sehingga kemungkinan terjadinya
responden yang mengalami tingkat nyeri juga semakin besar.
nyeri sedang sebanyak 12 (60%)
orang, 7 (58,3%) orang C. Analisa Pengaruh Pemberian
diantaranya berumur > 55 tahun. Terapi Akupunktur Terhadap
Hal ini didukung dengan hasil uji Penurunan Tingkat Nyeri Pasien
statistik nilai p value (0,017) < Low Back Pain (LBP) Di Poli
(0,05), yang artinya menunjukkan Neurologi RSUD Dr. Harjono
ada hubungan antara umur dengan Ponorogo. Hasil uji wilcoxon sign
tingkat nyeri pasien Low Back Pain rank test dengan α=(0,05)
(LBP). Nyeri juga dipengaruhi oleh menggunakan SPSS 16,
lama kerja, dari 12 (60%) orang menunjukkan nilai p value (0,000),
responden tingkat nyeri sedang sehingga Ho ditolak dan Ha
sebanyak 6 (50%) orang dengan diterima karena p value < (0,05)
lama kerjanya 5 jam. Hal ini juga yang artinya menunjukkan ada
didukung dengan uji statistik nilai p pengaruh pemberian terapi
value (0,048) < (0,05) yang artinya akupunktur terhadap penurunan
menunjukkan ada hubungan antara tingkat nyeri pasien Low Back Pain
pendidikan dengan tingkat nyeri (LBP) di Poli Neurologi RSUD Dr.
pasien Low Back Pain (LBP). Harjono Ponorogo. Hal ini terbukti
Hasil penelitian ini sesuai dengan bahwa hasil pre terapi akupunktur
teori Michael (2010) yaitu teori gate sebanyak 11 (55%) orang
control dan endorphin theory, mengalami nyeri berat dan setelah
bahwa ada sebuah pintu yang dilakukan terapi akupunktur terjadi
menutupi jalan gerak saraf yang perubahan sebanyak 12 (60%)
ditafsirkan sebagai rasa sakit. Teori orang mengalami nyeri sedang dan
endorphin mengutarakan bahwa zat sebanyak 7 (35%) orang
seperti morfin dilepaskan di dalam mengalami nyeri ringan. Selain itu
tubuh melalui pengobatan nilai mean antara pre dan post
11
menunjukkan penurunan, dimana pelaksanaan akupunktur dilakukan
pada pre terapi akupunktur pada titik meridian yang sesuai
didapatkan nilai meannya 5,4 dan dengan penyakit yang dialami
nilai mean post terapi akupunktur pasien. Pada penelitian ini juga
didapatkan 3,25,yang artinya ada terdapat pasien yang tidak
penurunan dari nilai tersebut,yang mengalami penurunan tingkat nyeri,
artinya ada perubahan yang dari nyeri tingkat berat setelah
signifikan antara sebelum terapi diberi terapi tetap ditingkat berat,
akupunktur dengan setelah terapi hal ini dikarenakan faktor psikologi
akupunktur. pasien yang cemas dan tegang.
Kondisi tersebut meningkatkan
Menurut Michael (2010), bahwa adrenalin pasien, menghambat
ada beberapa perubahan pada kerja hormon endorphin, sehingga
aktivitas otak setelah akupunktur. pengaruh terapi akupunktur tidak
Pemberian akupunktur dapat optimal.
menurunkan gelombang delta dan
theta telah dicatat dengan alat
electroencephalogram selama KESIMPULAN DAN SARAN
menjalani akupunktur. Penurunan Ada pengaruh pemberian terapi
gelombang tersebut menyebabkan akupunktur terhadap penurunan
kondisi tubuh yang rileks. tingkat nyeri pasien Low Back Pain
Pemberian terapi akupunktur (LBP) di Poli Neurologi RSUD Dr.
merangsang tubuh mengeluarkan Harjono Ponorogo.
hormon endorphin, hormon inilah
yang menyebabkan kondisi tubuh Adapun saran peneliti pada
terasa nyaman, sehingga responden sadar pentingnya
mengurangi tingkat nyeri pasien menjaga kesehatan dan
Low Back Pain (LBP). Teori yang keselamatan pada waktu bekerja
paling terkenal berkaitan dengan sehingga dapat melakukan
hal ini adalah gate control theory pekerjaannya tanpa menimbulkan
dan endorphin theory yaitu risiko bagi kesehatannya serta
memberikan suatu dalil bahwa ada menghindari faktor-faktor lainnya
sebuah pintu yang menutupi jalan penyebab nyeri Low Back Pain
gerak saraf yang ditafsirkan (LBP), untuk Rumah sakit
sebagai rasa sakit. Teori endorphin diharapkan hasil penelitian ini dapat
mengutarakan bahwa zat yang dijadikan masukan untuk Poli
seperti morfin dilepaskan di dalam Neurologi RSUD Dr. Harjono
tubuh dibawah pengobatan Ponorogo untuk menggunakan
akupunktur. terapi akupunktur sebagai kolaborasi
Pemberian akupunktur efektif dalam rangka menurunkan nyeri
menurunkan tingkat nyeri pasien, Low Back Pain (LBP).
hal ini dikarenakan proses
12
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. (Ed. 8,
volum 2). Jakarta: EGC.
Budiono, Sugeng AM, dkk. (2003). Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Campbell, Jhon Pe. (2004). Basic Trauma Life Support. New Jersey : Person
Prentice Hall.
Harsono. (2009). Kapita Selekta Neurologi Edisi Kedua.Yogjakarta: Gadjah Mada
University Press
Kambodji J, Meliala L. (2003). Pengaruh intensitas nyeri terhadap keterbatasan
fungsional aktivitas sehari-hari penderita nyeri punggung bawah kronis.
Suplemen Berkala Neurosains. 2003: 129-38.
Lubis I. (2003). Epidemiologi nyeri punggung bawah. Dalam : Meliala L,
Suryamiharja A, Purba JS, Sadeli HA., editor. Nyeri Punggung Bawah.
Kelompok Studi Nyeri PERDOSSI. 2003 : 1-3.
Maher, Salmond & Pellino. (2002). Low Back Pain Syndroma. Philadelpia: FA
Davis Company
Meliala L. (2004). Terapi rasional nyeri: tinjauan khusus nyeri neuropatik.
Yogyakarta: Aditya Media.
Michael, N. (2010). Buku pintar akupunktur. [alih bahasa: Helmy]. Yogyakarta :
DIVA press.
Nursalam (2011). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Dan Ilmu
Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Potter, P.A, Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, Dan Praktik. Edisi 4.Volume 1. Jakarta : EGC.
Priguna, (2004). Neurologi klinis dalam praktek umum. Jakarta: Dian Rakyat
Rakel, D. (2003). Low Back Pain. [internet] Bersumber dari
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003108.htm [Diakses
tanggal 15 Januari 2012 jam 20.31]
Rice, C.A. (2002). Low Back Pain. Texas University: Health In Hints.
Samara, D. (2004). Lama Dan Sikap Duduk Sebagai Faktor Risiko Terjadinya
Nyeri Pinggang Bawah. [skripsi] Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti. [Diakses pada tanggal 15 Oktober 2012 jam 21.45]
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi
Pemula. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan
Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV.Alfabeta
Tarwaka, dkk. (2004). Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Produktivitas, cetakan pertama. Surakarta: UNIBA PRESS.
14