Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
hasil, berhasil guna). (Peter Salim dan Yani Salim, 1991:376). Efektivitas
dan bantuan dalam mencapai suatu tujuan. Efektif berarti semua potensi dapat
pembelajaran dapat ditinjau dari prestasi belajar yang diperoleh setelah proses
belajar mengajar, dimana hasil yang mendekati sasaran berarti makin tinggi
efektivitasnya.
dicapai siswa.
8
2. Pendekatan deskriptif, memberi tahu kepada evaluator tentang tingkat
2002:160)
studi yang cukup, mengetahui cara mengajar yang efektif dan efisien,
memiliki sifat terbuka, agar proses belajar mengajar pada diri siswa dapat
berlangsung serta dapat mengatur kondisi ruang kelas dan laboratorium yang
Belajar sebagai suatu kegiatan yang telah dikenal dan bahkan sadar
telah terjadi belajar. Proses belajar ini merupakan kegiatan mental yang
9
1. Belajar selalu melibatkan tiga hal pokok yaitu adanya perubahan
perubahan tingkah laku pada individu yang belajar (Slameto, 2003: 25).
bahwa belajar adalah suatu proses usaha sadar yang dilakukan individu
10
2.2.2. Ciri- Ciri Belajar
Belajar adalah suatu proses, bukan suatu hasil, oleh karena itu
berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Ciri- ciri belajar:
3. Hasil- hasil belajar yang telah tercapai bersifat kompleks dan dapat
berubah- ubah, jadi tidak sederhana dan statis (Oemar Hamalik, 2002
:15).
terus menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan
bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih aktif dari
11
sebelumnya. Perubahan bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak
permanent.
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena adanya
perubahan seluruh tingkah laku (Abu Ahmadi dan Joko Tri, 1997 :121-
122).
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
individu.
12
a. Faktor jasmaniah, meliputi: kesehatan, dan cacat tubuh
2. Faktor Ekstern
13
2. Strategi cognitif (Cognitive Strategies)
5. Sikap (Attitude)
belajar. Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan
nyata, proses ini terjadi di dalam diri seseorang yang sedang belajar.
Seberapa besar perubahan ini dapat dicapai atau berhasil atau tidaknya
prestasi belajar, yaitu hasil yang dicapai oleh siswa selama mengikuti
proses belajar mengajar. Hal ini akan memberikan masukan bagi pengajar
14
Menurut Abin Syamsuddin Makmun, (2003: 44) prestasi belajar
baik secara tertulis maupun lisan seperti pemberian nama terhadap suatu
untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain,
dengan menggunakan alat ukur, baik yang berupa tes maupun nontes.
15
Prestasi belajar dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
1. Ranah kognitif
2. Ranah afektif
3. Ranah psikomotor
kecakapan gerakan siswa maupun dengan portofolio atas tugas yang telah
16
2.3. Motivasi Belajar
oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.
17
1. Cita-cita atau aspirasi siswa
2. Kemampuan Belajar
biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu lebih
motivasinya.
dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, tetapi biasanya guru lebih
18
dari pada kondisi psikologis. Misalnya siswa yang kelihatan lesu,
sakit.
belajar.
19
1. Optimalisasi penerapan prinsip belajar
hirarkis.
paling menantang.
20
hari, oleh karena itu guru perlu memberitahukan kriteria
karena itu guru yang lebih memahami keterbatasan waktu bagi siswa
jalan :
21
apa yang mereka tidak mengerti. (2) Guru mempelajari hal-hal yang
sukar bagi siswa. (3) Guru memecahkan hal-hal yang sukar. (4) Guru
menjadi tutor sebaya. (7) Guru memberi penguatan kepada siswa yang
22
2. Mendorong rasa ingin tahu
siswa.
metode penyajian.
Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras
oleh dirinya sendiri dan bukan dirumuskan atau ditetapkan oleh orang
lain.
23
e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
komponen-komponennya.
Mulyani Sumantri Dan Johar Permana (2001: 114) metode merupakan cara -
cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-
permasalahan kegiatan fisik apa yang harus diberikan kepada siswa sehingga
menurut Slameto (2003 : 65) adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di
dalam pembelajaran.
Untuk mencapai hal- hal tersebut maka guru harus dapat memilih dan
dengan materi yang diajarkan. Dengan pemilihan metode yang tepat, maka
24
akan mempengaruhi belajar siswa dengan baik sehingga siswa benar- benar
pembelajaran, yaitu cara- cara yang ditempuh oleh guru untuk menciptakan
siswa, hal ini dikarenakansiswa tidak tertarik pada penyampaian materi oleh
keleluasaan dan otonomi kepada siswa untuk memilih kegiatan dan bahan
harus sudah mengetahui secara persis liku- liku materi pembelajaran yang
25
diharpkan bersikap dewasa, terbuka, dan memiliki komitmen tinggi untuk
belajar. Suasana akan terbangun secara demokratis dan siswa sendiri akan
yang kuat antara guru dan murid dalam suasana yang sama sekali tidak ada
pembelajaran yang di dalamnya tidak ada lagi tekanan, baik tekanan fisik
maupun psikologis. Karena kondisi Joyful Learning yaitu membuat kelas jadi
mencari tahu dan untuk terus belajar menjadi tinggi sehingga siswa
26
terserap makna, pemahaman, dan nilai-nilai sikap yang membahagiakan pada
diri mereka.
Joyful Learning adalah pendekatan yang digunakan oleh pengajar dalam hal
ini adalah guru untuk membuat siswa lebih dapat menerima materi yang
ketegangan dan metode belajar cepat dan tepat serta menyenangkan untuk
mengimbangi kerja otak kiri (inquiry) dan otak kanan (kinestetik) agar dapat
sehingga waktu yang dibutuhkan untuk belajar lebih cepat. Materi pelajaran
Learning dapat membantu murid dan guru dalam mengatasi masalah tersebut
1. Bagi siswa
mata pelajaran yang ada, sehingga membuat belajar yang dulunya sulit
27
b. Tidak terpengaruh oleh perubahan kurikulum
2. Bagi Guru
28
Dengan penguasaan metode Joyful Learning menjadikan guru
yang diembannya. Sehingga guru lebih fokus dan lebih besar dalam
yang tinggi.
29
belajar. Semua guru harus bisa membantu murid yang mengalami
kesulitan belajar. Jadi tidak ada lagi istilah masalah kesulitan belajar
dalam ingatan murid. Semua hal yang berkesan tidak akan mudah untuk
dilupakan oleh otak. Sesuatu yang berkesan bisa berupa hal-hal yang
1. Kebermaknaan
dan pengetahuan yang telah dikuasai oleh murid, apabila istilah dan
2. Penguatan
Terdiri atas pengulangan oleh guru, dan latihan oleh siswa.. Dalam
diperhatikan.
3. Umpan Balik
30
Kegiatan belajar akan efektif bila siswa menerima dengan cepat tentang
1. Penerimaan (intake)
31
membangkitkan motivasi, pemahaman, pemerolehan, penahanan, ingatan
2. Pengaturan (Organization)
suatu sistem nilai yang mengandung norma dan etika dalam sebuah proses
belajar. Sistem nilai yang dimaksud adalah semua kondisi yang ada dalam
3. Peragaan (Demonstration)
32
contoh perilaku tertentu (menanamkan aspek afektif) dan siswa
4. Pengungkapan (Expression)
ulangan harian siswa atau berupa test. Apabila tingkat ketuntasan belajar
siswa setelah diberikan tindakan lebih tinggi dari pada keadaan awal, berarti
diajarkan guru.
33
Departemen Pendidikan Nasional (2009), idealnya untuk masing-masing
diukur dari pencapaian rata-rata nilai klasikal minimal sama dengan kriteria
untuk mata diklat produktif 7,0). Jika hasil uji kompetensi peserta didik yang
mencapai KKM kurang dari 75% maka guru wajib mengulang kegiatan uji
kompetensi dan hasil uji kompetensi sebelumnya dianggap gugur atau tidak
berlaku.
34