You are on page 1of 3

7.

Analisa Percobaan
Minggu I

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, yaitu water treatment yang merupakan
proses pengolahan air baku menjadi air bersih dengan menggunakan proses pengolahan secara
fisik yaitu flokulasi, koagulasi, dan sedimentasi. Air yang digunakan adalah yang berasal dari
kolam yang terletak di belakang laboratorium Teknik Kimia.
Pada percobaan minggu pertama, yaitu penentuan dosis optimum koagulan, dosis
optimum ini berarti bahwa dosis koagulan tersebut dapat mengolah air secara optimal sehingga
karakteristik air hasil olahan tersebut sesuai dengan standar baku mutu air bersih.
Pada penentuan dosis optimum koagulan, dilakukan dengan cara memvariasikan dosis
koagulan secara berurutan dari 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, dan 250 ppm. Setelah dilakukan
percobaan tersebut dapat dianalisa bahwa pada dosis 150 ppm merupakan dosis optimum karena
pH yang didapat tidak terlalu asam dibandingkan dengan dosis koagulan yang lainnya dan nilai
turbidity-nya tidak terlalu rendah. Pada kondisi 150 ppm, Saat flokulasi sedikit terbentuk flok-
flok yang akan menggumpal dan pH sebelum yaitu 6,5 sementara pH sesudah 4,3.
Proses yang terjadi selama proses pengolahan air secara fisika, yaitu flokulasi, koagulasi,
dan sedimentasi. Proses flokulasi terjadi ketika larutan diaduk dengan skala 5 dalam waktu 5
menit. Dalam proses tersebut terjadi tumbukan antara ion negatif berupa partikulat dan ion
positif dari koagulan dan saling berikatan membentuk flok-flok. Proses koagulasi yaitu ketika
flok-flok hasil proses flokulasi saliong berikatan sehingga membentuk ikatan flok yang lebih
besar. Kemudian proses sedimentasi terjadi dimana secara gravitasi partikel-partikel yang
memiliki berat akan mengendap dengan cepat dan air terlihat menjadi lebih jernih.

8. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
1. Proses pengolahan air baku menjadi air bersih pada praktikum ini menggunakan proses
pengolahan secara fisika dengan Flokulasi, Koagulasi, dan Sedimentasi.
2. Dosis koagulan 150 ppm merupakan dosis optimum karena pH yang didapat tidak terlalu
asam dibandingkan dengan dosis koagulan yang lainnya dan nilai turbidity-nya tidak
terlalu rendah
3. Tahap-tahap yang digunakan untuk pengolahan air yaitu:
- Koagulasi
- Flokulasi
- Sedimentasi
- Filtrasi

9. Daftar Pustaka
Jobsheet. 2017. Penuntun Praktikum Utilitas. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
Anonim. 2013. Pengolahan Air Bersih, (online),
https://www.scribd.com/doc/217792131/Makalah-Pengolahan-Air-Bersih diakses
tanggal 15 Oktober 2017.
Puspa, Dilia. 2013. Water Treatment, (online),
https://www.scribd.com/doc/129978336/Makalah-Water-Treatment-Fix diakses
tanggal 15 Oktober 2017.
6. DATA PENGAMATAN

 Minggu 1
Tabel 1. Tabel pengamatan Air Sample

NO Ppm Tawas pH Turbidity(NTU) pH(sebelum pH(sesudah


) )
1 100 7 67,4 7 5,4
2 150 6,8 55,4 6,8 4,7
3 200 6,5 31,3 6,5 4,3
4 250 7,2 21,6 7,2 5,2

You might also like