PADA SAPI PERAH DI KELOMPOK TERNAK WARGA MULYA DAN KELOMPOK TERNAK UPP KALIURANG KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Dwi Sunu Datrianto Distokia diartikan sebagai kesulitan kelahiran. Induk sapi yang mengalami distokia ditandai dengan waktu proses kelahiran diperpanjang, sulit, dan tidak mungkin dilakukan induk tanpa bantuan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi distokia dan faktor penyebab yang mempengaruhi kejadian distokia pada sapi perah di kelompok ternak Warga Mulya dan kelompok ternak UPP Kaliurang kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan lintas seksional yang dilakukan terhadap 244 ternak sapi perah. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling tahapan ganda secara proporsional. Random sederhana dilakukan pada tingkat kelompok ternak, sedangkan ternak sebagai kelompok terkecil diambil secara cluster. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data peternak, data ternak, data manajemen pemeliharaan ternak, dan data performa reproduksi yang ada pada populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian distokia di kelompok ternak Warga Mulya dan UPP Kaliurang sebanyak 6,2%. Faktor penyebab yang berasosiasi dengan kejadian distokia pada sapi perah di kelompok ternak Warga Mulya dan UPP Kaliurang adalah peternak yang memiliki ternak dengan jumlah dua sampai empat ekor (P = 0,011; OR = 3,872), peternak yang memiliki jumlah ternak lebih dari lima ekor (P = 0,003; OR = 0,171), peternak yang mengamati estrus hanya sekali dalam sehari (P = 0,015; OR = 4.404), ternak sapi yang mengalami pincang (P = 0,007 ; OR = 4,104), keadaan lantai kandang dari tanah (P = 0,010 ; OR = 16,286), dan sapi yang megalami endometritis (P = 0,005; OR = 8,654). Kata kunci: Distokia, Prevalensi, Sapi Perah
ABSTRACT
PREVALENCE AND CAUSING FACTORS
OF DYSTOCIA IN DAIRY CATTLE IN ANIMAL HUSBANDRY OF WARGA MULYA AND UPP KALIURANG SLEMAN YOGYAKARTA Dwi Sunu Datrianto Dystocia defined as difficulties of birth. Cattle that experienced dystocia characterized by extended processing time of birth , difficult , and impossible to do without the help of human stem. This study aims to determine the prevalence of and factors causing dystocia in animal husbandry of Warga Mulya and UPP Kaliurang Sleman Yogyakarta. This study used cross-sectional method conducted on 244 dairy cows to determine the prevalence and identify the risk factors that influence dystocia. Sampling were done with a double stage sampling method proportionally. Simple Random was done at herd level, while cattle are taken as the smallest group clusters. Descriptive statistical analysis was used to describe breeder’s data, cattle’s data, maintenance management, and reproductive management. The results showed that the prevalence dystocia in animal husbandry of Warga Mulya and UPP Kaliurang is 6.2%. Risk factors associated with dystocia in dairy cattle were farmer who had two until four diary cattle (P = 0.011; OR = 3.872), farmer who had more than five diary cattle (P = 0.003; OR = 0.171), farmers who observed estrus only once a day (P = 0.015; OR = 4404), cattle with lame (P = 0.007; OR = 4.104), cowsheed with land floor (P = 0.010; OR = 16.286), and cattle with endometritis (P = 0.005; OR = 8.654). Keywords: Dystocia, Prevalence, Dairy Cattle
Perbedaan Produktifitas Kambing Peranakan Ettawah (Pe) Antara Perkawinan Alam Dan Perkawinan Inseminasi Buatan (Ib) Di Ampelgading Kabupaten Malang (Jurnal)