You are on page 1of 6

JURNAL KOMPLIKASI ANESTESI

VOLUME 3 NOMOR 2, MARET 2016

TINJAUAN PUSTAKA

AGITASI PASCA ANESTESI


DENGAN AGEN SEVOFLURANE

Yunita Widyastuti, Djayanti Sari, Danang Dwi Atmojo*


Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
*Peserta PPDS I Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

ABSTRAK
Sevoflurane merupakan agen inhalasi yang sangat popular digunakan. Agitasi pasca penggunaan
sevoflurane bukan merupakan hal baru. Pertama kali dilaporkan pada tahun 1961. Mulai menjadi perhatian
setelah kejadian agitasi post operasi meningkat pada penggunaan Sevoflurane menggantikan halotan.
Agitasi pasca penggunaan sevoflurane tidak hanya terjadi pada pasien pediatri, namun juga dapat terjadi
pada pasien dewasa.

ABSTRACT
Sevoflurane is a very popular inhalation agent. Agitation after sevoflurane, first reported in 1961. Began to
be a concern after the incidence of post operative agitation increased in the use of sevoflurane instead of
halothane. Agitation post sevoflurane use does not only occur in pediatric patients, but can also occur in
adult patients.

A. PENDAHULUAN memiliki gejala menangis, eksitasi, agitasi, delirium


Sevoflurane merupakan agen inhalasi yang pada tahap awal pengakhiran anestesi.2
sangat popular digunakan. Hal ini disebabkan sifat Walaupun agitasi post operasi ini dapat
dari sevoflurane yang kurang iritatif, bau yang tidak menghilang dengan sendirinya, agitasi post
terlalu menyengat, memiliki koefisien partisi darah/ operasi memiliki resiko yang dapat merugikan
gas yang rendah sehingga onset lebih cepat, dan pasien seperti pencabutan akses intravena, drain,
lebih tidak kardiodepresif. Pada pediatri, sevoflurane verban, robeknya jahitan operasi, trauma pada diri
juga memiliki keunggulan karena onset yang cepat sendiri maupun orang lain. Selain itu, agitasi juga
sehingga memudahkan seorang ahli Anestesi untuk menyebabkan trauma psikis bagi orang tua, yang
melakukan induksi inhalasi.1 khawatir kelainan ini akan menetap. Dari sisi ahli
Agitasi pasca penggunaan sevoflurane bukan Anesthesi, agitasi akan mempengaruhi penilaian
merupakan hal baru. Pertama kali dilaporkan pada pasien/keluarga terhadap manajemen anestesi yang
tahun 1961. 2 Mulai menjadi perhatian setelah dilakukan oleh seorang ahli anestesi.3
kejadian agitasi post operasi meningkat pada
penggunaan Sevoflurane menggantikan halotan. B. TINJAUAN PUSTAKA
Agitasi pasca penggunaan sevoflurane tidak hanya 2.1 Agitasi Pasca Penggunaan Sevoflurane
terjadi pada pasien pediatri, namun juga dapat Agitasi pasca penggunaan sevoflurane bukan
terjadi pada pasien dewasa. Agitasi pasca operasi merupakan hal baru. Pertama kali dilaporkan

65
Jurnal Komplikasi Anestesi ~ Volume 3 Nomor 2, Maret 2016

pada tahun 1961 oleh Eckenhoff et al. 2 Mulai terhadap lingkungan sekitar disertai disorientasi
menjadi perhatian setelah kejadian agitasi post dan perubahan persepsi termasuk diantaranya
operasi meningkat pada penggunaan Sevoflurane hipersensitif terhadap stimulus dan perilaku
menggantikan halotan. Agitasi pasca penggunaan hiperaktif pada periode post anestesi”.4 Agitasi
sevoflurane tidak hanya terjadi pada pasien pediatri, memiliki ciri berteriak – teriak, bergerak tanpa henti,
namun juga dapat terjadi pada pasien dewasa. aktifitas fisik involunter, dan gaduh gelisah.
Prevalensi kejadian agitasi pasca operasi sebesar 25 Istilah agitasi sering diartikan Emergence
– 80%, terjadi pada 30 menit pasca anestesi, paling Delirium atau Emergence Agitation, dan para peneliti
sering pada 5 – 15 menit, namun pernah dilaporkan masih berdebat tentang definisi ini. Penyebabnya
terjadi hingga 2 hari.4 adalah istilah agitasi sering tertukar oleh delirium
Agitasi tidak hanya berefek ada pasien namun dan eksitasi, karena sulit untuk menilai keadaan
juga menimbulkan rasa khawatir bagi orang tua psikologis anak pada saat agitasi. Tidak seperti
pasien. Agitasi post operasi memiliki resiko yang delirium, agitasi tidak menyebabkan perubahan
dapat merugikan pasien seperti pencabutan akses perilaku.
intravena, drain, verban, robeknya jahitan operasi, Insiden kejadian agitasi pasca operasi
trauma pada diri sendiri maupun orang lain. Agitasi tergantung dari definisinya, umur, teknik anestesi,
juga menyebabkan trauma psikis bagi orang tua, prosedur operasi dan penggunaan obat beserta
yang khawatir kelainan ini akan menetap. Dari sisi
adjuvant.4 Secara umum prevalensi sebesar 10 –
ahli Anesthesi, agitasi akan mempengaruhi penilaian
50%4, namun juga pernah dilaporkan hingga 80%.4,6
pasien/keluarga terhadap manajemen anestesi yang
dilakukan oleh seorang ahli anestesi.3
2.1.2 Etiologi
Agitasi pasca operasi secara umum dapat
Penyebab dari agitasi pasca operasi masih
disebabkan oleh banyak hal, yang paling sering
belum diketahui secara jelas. Kombinasi dari etiologi
dijumpai adalah akibat nyeri dan agitasi akibat
diduga meningkatkan resiko untuk terjadi agitasi
pemberian obat. Beberapa hal yang mungkin
pasca operasi. Beberapa faktor yang diperkirakan
menjadi penyebab agitasi di ruang pemulihan
menjadi penyebab terangkum dalam tabel 1.
adalah:
Penyebab agitasi pada sevoflurane sendiri
• Hipoksia
belum ditemukan secara pasti. Diperkirakan
• Hiperkarbia
sevoflurane bekerja pada reseptor NMDA sehingga
• Obstruksi jalan nafas
mengeksitasi otak, namun belum didapatkan data
• Hipoglikemia
secara pasti. Teori ini sendiri berlawanan dengan
• Kejang
angka kejadian agitasi pada Desflurane yang
• Peningkatan TIK
cukup tinggi, mengingat desflurane bersifat tidak
• Kelainan temperature
• Kandung kemih yang penuh mengeksitasi otak.
• Nyeri
Tabel 1. Faktor Yang Memungkinkan Menjadi
• Obat
Etiologi Agitasi Pasca Operasi4
o Emergence Delirium (ED) 1. Faktor Terkait Anestesi
o Efek ekstrapiramidal (terutama sering a. Masa pemulihan anestesi yang cepat
pada pemberian antiemetic tertentu) b. Faktor intrinsik agen anestesi
o Efek obat pelumpuh otot yang belum 2. Faktor terkait Prosedur Operasi
sepenuhnya hilang/kejadian delayed a. Nyeri
emergence. b. Jenis Operasi
3. Faktor Pasien
2.1.1 Definisi a. Usia
Agitasi post operasi dapat didefinisikan b. Ansietas preoperasi
menjadi “gangguan kesadaran dan perhatian c. Temperamen

66
Agitasi Pasca Anestesi Dengan Agen Sevoflurane

2.1.2.1 Faktor Terkait Anestesi Sevoflurane dan isoflurane meningkatkan


a. Masa Pemulihan Anestesi Cepat kadar noradrenalin (NAdr) pada daerah
Agitasi paska anestesi mulai banyak adrenergik otak sehingga diasumsikan dapat
ditemukan dan diteliti setelah ditemukan dan menyebabkan agitasi.5
digunakannya sevoflurane dan desflurane.
Agen inhalasi ini memiliki sifat solubilitas yang 2.1.2.2 Faktor terkait Prosedur Operasi
rendah, sehingga memiliki onset dan masa a. Nyeri
pemulihan yang cepat. Berdasarkan temuan Nyeri merupakan faktor yang paling
tersebut, maka diperkirakan kejadian agitasi dipertimbangkan dalam menyebabkan agitasi.
pasca operasi dapat diakibatkan oleh masa Penanganan nyeri yang tidak adekuat terbukti
pemulihan anestesi yang cepat.5 menyebabkan agitasi. Pemberian analgetik
Namun disisi lain, agen propofol juga preemptif sudah terbukti menurunkan
memiliki masa pulih anestesi yang cepat, angka agitasi pasca operasi, dimana hal ini
namun tidak7 atau lebih sedikit4 menimbulkan membuktikan bahwa nyeri merupakan faktor
agitasi pasca operasi, bahkan dapat digunakan yang berperan.
untuk mengurangi angka kejadian. 5 Pada Walaupun begitu, nyeri bukanlah satu –
penelitian yang dilakukan oleh Shoici Uezono et satunya faktor. Penelitian yang dilakukan oleh
al, perbandingan kejadian agitasi pasca anestesi Isik (2006) pada pediatri, dilaporkan bahwa
sevoflurane dibandingkan dengan propofol pasien yang dilakukan pemeriksaan MRI dalam
sebanyak 38% berbanding 0%.7 pembiusan menggunakan induksi dan agen
Pasien diantar ke ruang pemulihan dalam rumatan sevoflurane juga didapatkan kasus
keadaaan tidur juga tidak mengurangi angka agitasi.4,9
agitasi pasca operasi. Dan juga penurunan b. Jenis Operasi
konsentrasi sevoflurane secara perlahan juga Operasi daerah mata dan THT
tidak memiliki efek yang signifikan terhadap memiliki angka kejadian agitasi lebih tinggi
penurunan angka kejadian.5 dibandingkan jenis operasi lainnya. Hal ini
b. Faktor Intrinsik Agen Anestesi dimungkinkan akibat perasaan tidak nyaman
Sejak ditemukannya sevoflurane dan karena gangguang indera baik penglihatan,
desflurane, kejadian agitasi pasca operasi penciuman, pendengaran maupun akibat
memang meningkat, namun bukan berarti agen perasaan ‘sufokasi’ pada pasien pasca operasi
anestesi lain tidak dapat menyebabkan agitasi. THT dimana terjadi gangguan jalan nafas akibat
Halotan juga dilaporkan membuat agitasi, prosedur operasi.4,5,10
selain isoflurane dan desflurane.4 Pada pasien Eckenhoff et al (1961)4 dan Voepel-Lewis
pediatrik, Rahil Singh et al dalam penelitiannya (2003)10pada studi prospektifnya melaporkan
mengatakan, sevoflurane memiliki angka operasi THT merupakan faktor independen
kejadian yang paling tinggi dibandingkan untuk terjadinya agitasi pasca operasi.
isoflurane dan desflurane, walaupun hasil
penelitian secara statistik tidak signifikan.8 2.1.2.3 Faktor Pasien
Efek agen inhalasi terhadap kejadian a. Usia
agitasi masih belum dipahami. Sevoflurane Anak usia 2-6 tahun lebih mudah terjadi
yang memiliki angka kejadian paling tinggi agitasi dibandingkan dengan anak usia sekolah.
memang dapat mencetuskan kejang, namun Penelitian yang dilakukan oleh Aono et al
desflurane dengan angka kejadian yang cukup (1997)10 membuktikan pernyataan tersebut.
tinggi tidak memiliki efek kejang, sehingga Secara teori, imaturitas dari sel otak yang
mekanisme ini tidak data diterima sebagai mempengaruhi angka kejadian pada grup usia
penyebab agitasi.5 2 – 6 tahun.

67
Jurnal Komplikasi Anestesi ~ Volume 3 Nomor 2, Maret 2016

b. Ansietas praoperasi dinyatakan terjadi agitasi pasca operasi pada sistem


Keadaan sebelum masuk ke kamar operasi scoring Cravero jika nilai ≥ 4, Watcha ≥ 3, dan PAED
dapat memberikan ketidaknyamanan dan rasa jika ≥ 10.
cemas pada anak-anak yang berpengaruh Perbedaaan pendapat dari definisi agitasi pasca
terhadap mental anak. Hal ini akan berpengaruh operasi juga mempengaruhi nilai dari alat ukur
terhadap respon tubuh untuk melepaskan tersebut. Sebagai contoh, penelitian oleh Cravero
katekolamin sehingga dapat mengakibatkan et al, didapatkan 80% agitasi pada anak ketika
peningkatan laju jantung, kontraksi otot batas agitasi dinyatakan sebagai kejadan menangis.
jantung, vasokonstriksi arteri, peningkatan Namun jika batasnya di’naik’kan menjadi perilaku
kadar gula darah dan lainnya; keadaan tersebut gaduh gelisah, maka angka kejadian agitasi turun
dapat memperberat kondisi anak sebelum hingga 30%. Hal ini menunjukkan, angka kejadian
masuk ke kamar operasi.4 dapat bervariasi hanya karena definisi dari agitasi
Penelitian Kain et al menunjukkan pada itu sendiri, walaupun dengan populasi sampel dan
sebuah studi yang melibatkan 241 anak bahwa alat ukur yang sama.4
kecemasan preoperatif berhubungan dengan
nyeri paska operasi dan perubahan perilaku. 2.1.4 Pencegahan dan pengobatan
Namun tidak bisa ditentukan secara pasti Etiologi dari agitasi pasca operasi pada dasarnya
apakah ini berhubungan ataupun merupakan belum diketahui dengan baik, sehingga pengobatan
efek-kausa.4,5 dan pencegahnnya pun masih belum ditemukan
c. Temperamen dengan pasti. Sudah banyak penelitian yang
Setiap individu memiliki tingkat respon mencoba mencari agen terbaik untuk pencegahan
stress yang bermacam - macam. Selain respon dan pengobatan agitasi ini, namun tidak ada satupun
stress, kepribadian anak juga bepengaruh yang dinyatakan efektif dengan hasil konstan pada
terhadap kejadian agitasi. Anak-anak yang lebih semua penelitian.
emosional, impulsif, kurang bersosial dan tidak Banyak agen anestesi baik tunggal maupun
dapat beradaptasi baik dengan lingkungan kombinasi diteliti untuk mengatasi dan mencegah
akan lebih beresiko mengalami agitasi pasca agitasi. Pada review artikel yang dilakukan
anestesi.4,5 oleh Anneke Art et al (2012), peneliti membagi
Faktor terkait pasien ini sangat penting pencegahan dan pengobatan agitas berdasarkan
untuk diperhatikan, karena faktor ini sulit tipe operasi, yaitu prosedur bebas nyeri dan
dikendalikan oleh seorang ahli anestesi. prosedur dengan nyeri. Dari 3 penelitian yang
dilakukan Abu-Shawan, Isik, dan Cravero, peneliti
2.1.3 Penilaian Agitasi menemukan bahwa pada prosedur bebas nyeri
Alat ukur untuk menilai adanya agitasi, terutama penggunaan propofol, dexmedetomidine dan
pada anak, cukup banyak, namun yang paling sering fentanyl semuanya memiliki efek menurunkan
digunakan adalah Pediatrik Anasthesia Emergence angka kejadian agitasi pasca operasi. Sedangkan
Delirium (PAED), Cravero dan Watcha score. Tidak pada prosedur operasi dengan nyeri, dari 6 penelitian
ada satupun alat ukur yang spesifik dan sensitif peneliti mengemukakan kombinasi midazolam
untuk menilai perilaku anak pada masa sadar pulih.4 dan ketamin, blok caudal dengan midazolam,
Sistem scoring Cravero dan Watcha lebih sederhana dexmedetomidine dan tropisentron terbukti
dibandingkan sistem PAED, namun sistem PAED menurunkan angka kejadian agitasi pasca operasi.
sudah tervalidasi lebih baik. Leila dan Susan dalam Namun midazolam dan clonidine sebagai agen
artikel mereka menyarankan penggunaan sistem tunggal tidak menurunkan angka kejadian agitasi.12
scoring yang lebih sederhana untuk mendeteksi Pada penelitian yang dilakukan oleh Rasha et
agitasi pasca operasi, dan menggunakan PAED al (2014) menggunakan sistem Watcha, pemberian
untuk mengukur derajatnya. 11 Seorang pasien magnesium sulfat setelah induksi dengan dosis

68
Agitasi Pasca Anestesi Dengan Agen Sevoflurane

20mg/KgBB dilanjutkan dengan dosis rumatan Kami simpulkan mekanisme kejadian agitasi
dengan dosis 10mg/KgBB/jam selama operasi dapat dan hubungannya dengan intervensi terapi agen
menurunkan angka kejadian agitasi pasca anestesi anestesi pada skema gambar 10
dengan agen sevoflurane secara signifikan.13

1. Usia
PASIEN 2. Kecemasan
Prabedah
3. Premedikasi
4. Nyeri
Anestesi
5. Obat Anestesi i.v
Sevoflurane
6. Jenis Pembedahan
7. Lama Anestesi

1. Kelarutan dalam darah rendah Æ pulih sadar cepat


2. Pelepasan noradrenalin pada area preoptik (POA) hypothalamus
anterior Æ eksitasi
3. Ketidakseimbangan neurotransmitter
4. Nyeri postoperasi

PROPOFOL MAGNESIUM SULFAT MIDAZOLAM

Noradrenalin Aktivasi Reseptor Efek Nucleus Aktivasi Reseptor


pada area GABA Accumbens GABA Ƚ1 dan ߙʹ
prefrontal Anatagonis reseptor
NMDA Glutamat
Peningkatan
Hipnotik, sedasi, konsentrasi
antiemetic, dopamin Sedasi, amnesia
amnesia Sedasi Analgesi anterograde,
anterograde dan
Sedasi retrograde Senseof
Eksitasi Wellbeing

Pulih sadar lebih lama Pulih sadar lebih lama

Pulih sadar lebih lama

Agitasi AGITASI Agitasi

Gambar 10 Kerangka Teori Agitasi Pasca Penggunaan Sevoflurane

C. KESIMPULAN tertinggi, diikuti desflurane dan isoflurane.


Agitasi pasca operasi merupakan hal yang Mekanisme penyebab agitasi pasca operasi pada
merugikan, baik dari sisi pasien maupun dari sisi penggunaan sevoflurane masih belum diketahui
dokter ahli Anestesi. Agitasi dapat terjadi pada secara pasti. Diperkirakan akibat dari sifat intrinsik
pasien dewasa maupun pediatri, walaupun angka sevoflurane yang mengeksitasi otak yang bekerja
kejadian pediatri jauh lebih tinggi. pada reseptor NMDA, walaupun teori ini dapat
Sevoflurane merupakan agen yang disangkal dengan angka kejadian agitasi pasca
menyebabkan agitasi dengan angka kejadian penggunaan agen desflurane yang cukup tinggi

69
Jurnal Komplikasi Anestesi ~ Volume 3 Nomor 2, Maret 2016

mengingat sifat desfluran tidak mengeksitasi otak. Question, Few Answer. Int Anesthesia Research
Penegakkan diagnosis agitasi akibat agen Society. 2007;vol.104, No.1.
sevoflurane dan lainnya sama, yaitu dapat 5. Shung J. Refresher Course: The Agitated Child
dilakukan dengan beberapa sistem scoring seperti In Recovery. South Afr J Anaesth. 2011;17(1)
Cravero, Watcha, dan PAED. Untuk mendeteksi 6. Nancy Sikich, M.Sc., R.N., Jerrold Lerman.
agitasi disarankan menggunakan sitem yang lebih Development and Phsycometric evaluation of
sederhana seperti Cravero dan Watcha, sedangkan the Pediatric Anesthesia Emergence Delirium
untuk menentukan derajatnya dapat menggunakan Scale. American Society of Anesthesiologist.
sistem PAED. 2004; 100:1138-45
Secara umum penanganan dan pencegahan 7. Shoichi Uezono, Takahisa Goto, Katsuo Terui,
agitasi pasca operasi dapat menggunakan agen Fumito Ichinose, Yoshiki Ishguro, Yoshinori
tunggal maupun kombinasi, sesuai dengan Nakata. Emergence Agitation After Sevoflurane
penelitian – penelitian terdahulu. Penanganan Versus Propofol in Pediatric Patients. Society
agitasi khusus sevoflurane belum ditemukan, karena For Pediatric Anesthesia. Anesth Analg
pada prinsipnya penyebab agitasi itu sendiri belum 2000;91:563–6.
jelas mekanismenya. Hanya saja penelitian terbaru 8. Rahil Singh, Meera Kharbanda, Nishant Sood,
dari Rasha et al (2014) menyebutkan pemberian Vikram Mahajan, Chitra Chatterji. Comparative
magnesium sulfat menurunkan angka kejadian Evaluation of Incidence of Emergence Agitation
agitasi pasca anestesi dengan sevoflurane secara And Post-Operative Recovery Profile In
signifikan. Penelitian ini spesifik hanya menggunakan Pediatric Patient After Isoflurane, Sevoflurane,
agen sevoflurane, sehingga belum dapat dikatakan And Desflurane Anesthesia. Indian journal of
bahwa magnesium sulfat merupakan pengobatan anesthesia. 2012;vol.56 |Issue 2.
agitasi pasca anestesi khusus agen sevoflurane. 9. Cheng liang zang, Jiajia Hu, Xinyao Liu, Jianqin
Yan. Effect of Intravenous Dexmedetomidine
DAFTAR PUSTAKA on Emergence Agitation in Children under
1. Rasha G. Abu Sinna, Sahar M. Talat. The Effect Sevoflurane Anesthesia: A Meta-Analysis of
of a Pre-induction Bolus Dose of Magnesium Randomized Controled Trials. 2014; PLOS ONE
Sulphate on Emergence Agitation after 9(6): e99718.
SevofluraneAnesthesia in Children Undergoing 10. Viviane G. Nas, Raafat s. Hannallah. Emergence
Adenotonsillectomy. Ain Shams Journal of Agitation In Children: A Review. M.E.J. Anest.
Anesthesiology. Jan 2011: Vol 4-1. 2012; 21(2).
2. S. Dahmani1, I. Stany, C. Brasher, C. Lejeune, 11. Leila L. Reduque, Susan T Verghese. Pediatric
B. Bruneau, C. Wood, et al. Pharmacological Emergence Delirium. Continuing Education in
prevention of sevoflurane- and desflurane- Anesthesia, Critical Care & Pain. 2012.
related emergence agitation in children: a meta- 12. Anneke Aarts, Vera van der Hagen, Heleen
analysisof published studies. British Journal of Russchen. Does pharmacologic treatment
Anaesthesia. 2010; 104 (2): 216–23. prevent children from emergence agitation
3. Yunliang Yang, Tieying Song, Hong Wang, after sevoflurane anesthesia?-A systematic
Kunfeng Gu, Pengyu Ma, Xiaojing Ma, et al. review. Erasmus Journal of Medicine. 2012. Vol.2
Comparison of Two Different Sevoflurane – No.2.
Expelling Methods on Emergence Agitation in 13. Rasha S. Bondok, Rania M. Ali. Magnesium
Infants Following Sevoflurane Anesthesia. Int J Sulfate Reduces Sevoflrane- Induced
Clin Exp Med. 2015; 8(4):6200-6250. Emergence Agitation In Pediatric Patients.
4. Gordana P. Vlajkovic, Radomir P. Sindjelic. Ain-Shams Journal of Anesthesiology. 2014;
Emergence Delirium in Children: Many 07:282–288.

70

You might also like