Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap organ indra menerima stimulus tertentu berupa kesan yang sesuai
dengan organ indra yang menerima stimulus yang kemudian menghasilkan dan
mengirim impuls saraf. Interprestasi dari semua organ indra yang dapat
diklasifikasikan yaitu organ umum, seperti reseptor peraba tersebar di seluruh tubuh
dan organ indra khusus. Reseptor sensoris merupakan bagian dari neuron atau sel
yang membantu potensial aksi dalam neuron, reseptor ini disertai dengan sel bukan
saraf yang mengelilinginya dan membentuk organ indra. Indra sensori persepsi
adalah mata dan telinga.
Mata adalah organ sensorik kompleks yang mempunyai fungsi optikal untuk
melihat dan saraf untuk transduksi (mengubah bentuk energi ke bentuk lain) bentuk
sinar. Aparatus optik mata membentuk dan mempertahankan ketajaman fokus objek
dalam retina. Fotoreseptor dalam retina mengubah rangsangan sinar ke dalam bentuk
sinyal saraf kemudian mentrasmisikannya ke pusat visual di otak melalui elemen
saraf integratif. Selain mata, juga ada telinga merupakan organ sensorik yang
berfungsi untuk pendengaran.
Dari penjelasan di atas, kelompok tertarik untuk membahas lebih lanjut
mengenai anatomi dan fisiologi sistem sensori persepsi pada dewasa dan lansia.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas di mata kuliah Keperawatan Sistem
Sensori.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka di dapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem sensori persepsi pada dewasa?
1.2.2 Bagaimana perubahan fisiologi sistem sensori persepsi pada lansia?
1.3 Manfaat
Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai anatomi dan fisiologi
sensori persepsi dari dewasa sampai lansia dan memberikan pemahaman kepada
perawat mengenai perubahan fisiologi pada lansia sehingga dapat menjadi bahan
pertimbangan perawat dalam menegakkan diagnosa keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada indera penglihatan atau mata pada usia lansia mengalami perubahan
struktur sehingga mengalami kemunduran dari fungsi secara normal, contoh pada
bagian lensa terdiri sel-sel ynag secra normal sel-selnya selalu diaganti tetapi pada
bagian tengah digantikan tetapi mengalami kesulitan ganda selain posisinya yang
ditengah juga jauh dari aquos humerous sebagai suplai nitrisi, sehingga disebut sel
tertua, karena bertambahnya usia maka sel bagian tengah ini mengalami kematian
sehingga menjadi kaku, karena kaku maka menjadikan tidak lentur, lensa menjadi
tidak mampu mengambil bentuk sferis (bulat) yang digunakan untuk akomodasi
penglihatan jarak dekat.
Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada penglihatan akibat proses
menua:
Pada indera penglihatan atau mata pada usia lansia mengalami perubahan
struktur sehingga mengalami kemunduran dari fungsi secara normal. Perubahan yang
terjadi pada penglihatan akibat proses menua diantaranya awitan presbiopi, penurunan
ukuran pupil, perubahan warna dan meningkatnya kekeruhan lensa kristal yang
terakumulasi dapat menimbulkan katarak, penurunan produksi air mata, pada masa
dewasa akhir penurunan indera penglihatan bisa mulai dirasakan dan terjadi mulai
awal masa dewasa tengah. Adaptasi terhadap gelap lebih menjadi lambat, yang berarti
bahwa orang yang lanjut usia membutuhkan waktu lama untuk memulihkan kembali
penglihatan mereka ketika keluar dari ruangan yang terang menuju ke tempat yang
agak gelap.