Professional Documents
Culture Documents
Basis pengetahuan dalam sistem logika fuzzy memiliki ketidakpastian, yang dikarenakan
perbedaan pengertian dalam mengartikan kata-kata dalam kaidah fuzzy, perbedaan dalam
menentukan himpunan consequence setiap kaidah, serta adanya bising yang menyisipi
data. Sistem logika fuzzy bertipe 1, yang memiliki fungsi keanggotaan yang tegas, tidak
mampu untuk mengatasi ketidakpastian ini. Sedangkan sistem logika fuzzy bertipa 2
interval yang memiliki fungsi keanggotaan interval, memiliki kemampuan untuk
mengatasi ketidakpastian ini.
Sistem logika fuzzy bertipe 2 merupakan perluasan dari system logika fuzzy bertipe 1
dimana fungsi keanggotaan sistem logika fuzzy bertipe 2 memiliki dua derajat
keanggotaan, yaitu derajat keanggotaan primer dan sekunder. Konsep fuzzy bertipe 2 ini
diperkenalkan oleh Zadeh pada tahun 1970an. Konsep utama dari dari logika fuzzy
bertipe 2 ini adalah “kata dapat dapat diartikan berbeda oleh orang yang berbeda”. Pada
tahun 1999, mengeluarkan teori lengkap mengenai logika fuzzy bertipe 2 agar dapat
menangani ketidakpastian.
Sama seperti pada system logika fuzzy bertipe 1, sistem logika fuzzy bertipe 2 juga terdiri
dari fuzzifikasi, sekumpulan kaidah, mesin inferensi fuzzy dan pengolah keluaran.
Pengolah keluaran ini terdiri atas type-reducer (yang mengubah himpunan fuzzy bertipe 2
menjadi beberapa himpunan fuzzy bertipe 1) dan defuzzifikasi yang akan menghasilkan
nilai tegas. Sistem logika fuzzy bertipe 2 juga disifati oleh aturan IF-THEN, tetapi
himpunan keanggotaan antecedent dan atau consequence-nya adalah bertipe 2. Secara
umum sistem logika fuzzy bertipe 2 digambarkan seperti gambar Gambar Error! No
text of specified style in document..1.
1
Masukan Keluaran
(tegas) (tegas)
Fuzzifikasi Kaidah Defuzzifikasi
Reduksi tipe
Inferensi
Himpunan Himpunan
fuzzy fuzzy
masukan keluaran
Gambar Error! No text of specified style in document..1 Sistem logika fuzzy bertipe 2
Gambar Error! No text of specified style in document..2 adalah salah satu contoh
bentuk MF himpunan fuzzy bertipe 2 interval (fungsi Gauss dengan pergeseran titik
tengah), daerah arsiran adalah merupakan FOU-nya. Fungsi keanggotaan dalam
Gambar Error! No text of specified style in document..2 didefinisikan sebagai
berikut:
(Error! No
2
text of
𝑙
1 𝑥𝑘 − 𝑚𝑘1
𝜇𝑘𝑙 (𝑥𝑘 ) = 𝑒𝑥𝑝 (− ( ) ), 𝑚𝑘𝑙 𝜖[𝑚𝑘1
𝑙 𝑙
, 𝑚𝑘2 ] specified
2 𝜎𝑘𝑙
style in
document..1)
dengan k =(1,…,p) adalah jumlah antecedent, l=(1,…,M) adalah jumlah kaidah (rule).
2
Gambar Error! No text of specified style in document..2.
Fungsi keanggotaan interval tipe 2, garis
tebal adalah upper MF, sedangkan garis
tipis adalah lower MF
Dengan mengambil
(Error! No
2
text of
𝑙
𝑙
1 𝑥𝑘 − 𝑚𝑘1
𝑁(𝑚𝑘1 , 𝜎𝑘𝑙 ; 𝑥𝑘 ) ≅ 𝑒𝑥𝑝 (− ( ) ) specified
2 𝜎𝑘𝑙
style in
document..2)
maka fungsi keanggotaan upper didefinisikan sebagai berikut:
(Error! No
𝑙
𝑁(𝑚𝑘1 , 𝜎𝑘𝑙 ; 𝑥𝑘 ), 𝑙
𝑥𝑘 < 𝑚𝑘1 text of
𝑙 𝑙 𝑙
𝜇𝑘 (𝑥𝑘 ) = { 1, 𝑚𝑘1 ≤ 𝑥𝑘 ≤ 𝑚𝑘2 specified
𝑙
𝑁(𝑚𝑘2 , 𝜎𝑘𝑙 ; 𝑥𝑘 ), 𝑙
𝑥𝑘 > 𝑚𝑘2 style in
document..3)
Sedangkan fungsi keanggotaan lower didefinisikan sebagai berikut:
3
(Error! No
𝑙 𝑙
𝑙
𝑚𝑘1 + 𝑚𝑘2 text of
𝑁(𝑚𝑘2 , 𝜎𝑘𝑙 ; 𝑥𝑘 ), 𝑥𝑘 ≤
𝜇𝑘𝑙 (𝑥𝑘 ) = 2 specified
𝑙 𝑙
𝑙 𝑙
𝑚𝑘1 + 𝑚𝑘2
{𝑁(𝑚𝑘1 , 𝜎𝑘 ; 𝑥𝑘 ), 𝑥𝑘 > 2 style in
document..4)
𝑣𝜖[𝑙𝑓 , 𝑟𝑓 ]([𝑙𝑓 , 𝑟𝑓 ] ⊆ [0,1]) dan 𝑤𝜖[𝑙𝑟 , 𝑟𝑟 ]([𝑙𝑟 , 𝑟𝑟 ] ⊆ [0,1]), maka operasi meet antara F
dan G adalah: 𝑄 = 𝐹𝐺 (𝑄 = ∫𝑣𝜖𝑄 1⁄𝑞 ), dalam T-norm minimum atau produk yang
Operasi meet dari dua himpunan fuzzy tipe 2 interval, secara grafis dapat dilihat pada
Gambar Error! No text of specified style in document..3.
(a)
1.5
A B
1
0.5
0
-3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
(b)
1.5
A meet B
1
0.5
0
-3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
4
Gambar Error! No text of specified style in document..3.
Operasi meet pada himpunan fuzzy
bertipe 2 interval, (a) himpunan fuzzy A
dan B, (b) A B.
operasi join antara F dan G adalah 𝑄 = 𝐹𝐺 (𝑄 = ∫𝑣𝜖𝑄 1⁄𝑞 ), yang didefinisikan sebagai
berikut:
(Error! No
text of
𝑄 = 𝐹𝐺 = ∫ 1/𝑞 specified
𝑞𝜖[𝑙𝑓 ∨𝑙𝑔 ,𝑟𝑓 ∨𝑟𝑔 ]
style in
document..6)
dimana 𝑞 = 𝑣 ∨ 𝑤.
Operasi join dua himpunan fuzzy bertipe 2 interval, secara grafis dapat dilihat pada
Gambar Error! No text of specified style in document..4.
(a)
1.5
A B
1
0.5
0
-3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
(b)
1.5
A join B
1
0.5
0
-3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
5
2 interval, (a) himpunan fuzzy A dan B,
(b) A B.
(Error! No
text of
𝑙
𝑓 = 𝑠𝑢𝑝 ∫ ⋯ ∫ [𝜇𝑋̃1(𝑥1 ) ∗ 𝜇𝐹̃𝑙 (𝑥1 ) ] ∗ … ∗ [𝜇𝑋̃𝑃 (𝑥𝑃 ) ∗ 𝜇𝐹̃𝑙 (𝑥𝑃 ) ]⁄𝑥 specified
𝑘 𝑘
𝑋1 𝑋𝑃
style in
document..7)
dan
(Error! No
text of
𝑙
𝑓 = 𝑠𝑢𝑝 ∫ ⋯ ∫ [𝜇𝑋̃1 (𝑥1 ) ∗ 𝜇𝐹̃𝑙 (𝑥1 ) ] ∗ … ∗ [𝜇𝑋̃𝑃 (𝑥𝑃 ) ∗ 𝜇𝐹̃𝑙 (𝑥𝑃 ) ]⁄𝑥 specified
𝑘 𝑘
𝑋1 𝑋𝑃
style in
document..8)
supremum diperoleh ketika setiap suku dalam kotak mencapai supremum, hal ini dapat
dilihat pada Error! Reference source not found..
1
1
0.8
0.8
0.6
0.6
0.4
0.4
0.2
0.2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0
in1 x1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
in1 x1
1
l 1
f
0.8 min f l
0.8 prod
0.6
0.6
min
0.4 l
f 0.4 prod
l
0.2 f
0.2
0 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
x2 in2 x2 in2
6
menggunakan minimum dan produk untuk
nonsingleton bertipe2.
Setiap Zl (l=1,…,M) adalah himpunan tipe 1 interval, yang memiliki pusat cl dan lebar
(spread) sl(sl 0). Setiap Wl juga merupakan himpunan tipe 1 interval yang memiliki
pusat hl dan lebar (spread) l (l 0), dengan anggapan hl l sehingga wl 0 untuk
l=1,…,M. demikian juga Y adalah himpunan tipe 1 interval, sehingga yang dihitung
adalah titik paling kiri (yl) dan paling kanan (yr). Nilai yl memiliki ketergantungan
terhadap nilai cl - sl dan salah satu titik batas dari Wi, sedangkan nilai yr tergantung pada
nilai cl + sl dan salah satu titik batas dari Wi. Persamaan berikut adalah persamaan yang
digunakan selama iterasi dalam menghitung nilai yl dan yr.
(Error! No
text of
∑𝑀
𝑙=1 𝑤𝑙 𝑧𝑙
𝑆(𝑤1 , … , 𝑤𝑀 ) ≅ 𝑀 specified style
∑𝑙=1 𝑤𝑙
in
document..10)
7
1. menghitung S’ = S(h1,…,hM) menggunakan Persamaan (II.59), dengan wl = hl
untuk l = 1,…,M;
2. mencari k (1 k M-1) demikian sehingga zk S’ zk+1;
3. menghitung S” = S(h1 - 1,…, hk - k, hk+1 + k+1,…, hM + M) menggunakan
Persamaan (II.59), dengan wl = hl - 1 untuk l k dan wl = hl + 1 untuk l k+1;
4. memeriksa apakah S” = S’, jika ya maka iterasi berhenti; jika tidak, selanjutnya
ke langkah 5;
5. mengganti nilai S’ dengan S”, selanjutnya ke langkah 2.
Nilai minimum S(w1,…,wM) yaitu yl, dapat dihitung menggunakan prosedur yang sama
seperti prosedur di atas. Hanya ada dua perubahan yaitu menggunakan zl=cl-sl untuk
(l=1,…,M). Kemudian pada langkah 3, untuk menghitung S”=S(h1+1,…, hk +k, hk+1-
k+1,…, hM-M) menggunakan wl = hl+1 untuk l k dan wl = hl-1 untuk l k+1.
Prosedur ini dapat digunakan untuk semua pereduksi.
(Error! No
text of
∑𝑀
𝑖=1 𝑦𝑖 𝜃𝑖
𝑌𝑐 (𝑥) = ∫ … ∫ 1⁄ 𝑀 specified style
𝜃1 𝜃𝑁 ∑𝑖=1 𝜃𝑖
in
document..11)
B. Reduksi Tipe Ketinggian (height type reduction)
(Error! No
text of
∑𝑀 𝑙
𝑙=1 𝑦 𝜃𝑙
𝑌ℎ (𝑥) = ∫ … ∫ 1⁄ 𝑀 specified style
𝜃1 𝜃𝑀 ∑𝑙=1 𝜃𝑙
in
document..12)
8
y l adalah titik dalam semesta pembicaran Y yang memiliki nilai derajat keanggotaan
paling tinggi dalam kaidah ke-l. Untuk memakai prosedur reduksi di atas, maka cl=
y l , sl = 0. B~ ( y l ) memiliki domain [Ll, Rl], sehingga hl = (Ll+Rl)/2 dan l = (Rl –
Ll)/2.