You are on page 1of 5

Vol. 3 No.

2 tahun 2014 [ISSN 2252-6641]


Hlm. 36-46

IMPLEMENTASI GURU SEJARAH DALAM


MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI KELAS X DI SMA
N 1 REMBANG TAHUN AJARAN 2014/2015

Eko Sutarman
Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
historiaunnes@gmailcom

ABSTRACT

This study used qualitative research methods so as to produce a data description. These results in-
dicate that the perception of each teacher to the curriculum in 2013 in Apex senior high school has
been positive. In theory the teachers already have a good knowledge and understanding of the cur-
riculum of 2013. Implementation of history teachers in implementing the curriculum in 2013 in the
class is good enough. But in practice can not be perfect teachers apply the scientific approach, so
that almost every meeting using discussions and lectures, though never for learning outside the
classroom to the Sangiran museum. Constraints that teachers face is the lack of specialization his-
tory handbook of government, school infrastructure that still needs improvement, socialization and
training on curriculum continued.

Keywords: Curriculum 2013, Learning History

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif sehingga sehingga menghasilkan data
deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masing-masing guru terhadap kuriku-
lum 2013 di SMA N 1 Rembang sudah positif. Secara teori para guru sudah memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang baik tentang kurikulum 2013. Implementasi guru sejarah dalam menerap-
kan kurikulum 2013 di kelas sudah cukup baik. Akan tetapi dalam pelaksanaannya guru belum
bisa secara sempurna menerapkan pendekatan saintifik, sehingga hampir disetiap pertemuan
menggunakan diskusi dan ceramah, meskipun pernah juga pembelajaran di luar kelas yakni ke
museum sangiran. Kendala yang dihadapi guru adalah ketiadaan buku pegangan sejarah pemina-
tan dari pemerintah, sarana prasarana sekolah yang masih perlu perbaikan, sosialisasi dan pelati-
han mengenai kurikulum 2013 secara berkelanjutan.Saran yang diajukan dalam penelitian ini se-
bagai berikut: (1) Perlunya pelatihan secara intensif dan berkelanjutan

Kata kunci: Kurikulum 2013, Pembelajaran Sejarah

Alamat korespondensi 42
Gedung C2 Lantai 1, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang 50229
Indonesian Journal of History education, Vol. 3 (2) tahun 2014

PENDAHULUAN dekatan scientific. Pendekatan ini lebih


menekankan pada pembelajaran yang
Pendidikan merupakan hal penting dalam ke- mengaktifkan siswa. Pendekatan ini paling tid-
hidupan manusia sebagai makhluk individu ak melibatkan tiga model pembelajaran, dian-
maupun kelompok. Pendidikan akan memba- taranya problem based learning, project based learn-
wa perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai ing, dan discovery learning. Implementasi kuriku-
pada individu, kelompok dan juga masyarakat. lum 2013 yang berbasis karakter dan kompeten-
Melalui pendidikan diharapkan negara dapat si harus melibatkan semua komponen yang ada
lebih berkembang dan maju dalam didalam pendidikan tersebut. Komponen-
menghadapai tantangan zaman. Namun, hal komponen tersebut antara lain kurikulum,
itu harus didukung dengan pendidikan yang rencana pembelajaran, proses pembelajaran,
maju dan sesuai dengan perkembangan ilmu mekanisme penilaian, kualitas pelaksanaan
dan teknologi. Keberhasilan pembangunan pen- pengembangan diri peserta didik, pembiayaan
didikan yang bermutu tentunya dipengaruhi dan etos kerja seluruh warga sekolah.
oleh berbagai komponen didalalamnya. Salah Melihat kenyataan yang ada tentunya
satu komponen tersebut adalah kurikulum yang harus ada persiapan yang yang matang dalam
dikembangkan dan digunakan pada tataran penyusunan dan persiapan kelengkapan ku-
satuan pendidikan. rikulum yang akan diterapkan. Sebab doku-
Kurikulum merupakan unsur penting men kurikulum adalah dokumen negara dan
dalam pendidkan karena kurikulum merupakan dokumen budaya yang akan menjadi panduan
sebuah instrumen dalam sebuah pendidikan dalam meletakkan dasar-dasar proses pendidi-
yang digunakan sebagai alat yang digunakan kan kedepan. Seharusnya sebelum diimplemen-
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hal tasikan, rancangan sebuah kurikulum perlu
ini senada dengan pendapatnya Oemar Ha- diuji dan disosialisasikan secara terbuka di fo-
malik (2008 : 18) bahwa kurikulum adalah rum akademik, yang juga melibatkan pihak-
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai pihak lain yang memiliki kompetensi serta ka-
isi dan bahan pelajaran serta cara yang pasitas menilai, termasuk didalamnya adalah
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kelompok masyarakat pelaku pendidikan. Hal
kegiatan belajar mengajar. ini bertujuan selain guna menampung
Indonesia sebagai sebuah negara yang pemikiran secara komprehensif juga untuk
merdeka sudah mengalami beberapa pergantian membangun pemahaman bersama hingga
kurikulum mulai dari Kurikulum Rencana mengundang komitmen semua masyarakat
Pelajaran (1947-1968) yang terdiri dari: a) Ku- yang nantinya akan terlibat didalamnya. Hal
rikulum Rencana pelajaran 1947, b) Kurikulum lain yang perlu diperhatikan dalam pelaksa-
1952 Rencana Pelajaran terurai 1952, c) naan kurikulum adalah menyiapkan guru, sara-
Rencana Pelajaran 1964, d) Kurikulum 1968, 2) na prasarana serta infrastruktur yang tepat.
Kurikulum Berorientasi Pencapaian Tujuan
(1975-1994) yang terdiri dari: a) Kurikulum
1975, b) Kurikulum 1984, c) Kurikulum 1994, METODE PENELITIAN
3) Kurikulum Berbasis Kompetensi (kbk) 2004,
4) kurukulum Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, Metode penelitian yang akan digunakan untuk
5) Kurikulum 2013 (Kurniasih : 2014:10-22). mengkaji tentang implementasi kurikulum 2013
Terbitnya kurikulum 2013 merupakan salah di SMA N 1 Rembang tahun ajaran 2014/2015
satu langkah sentral dan strategis dalam kerang- adalah dengan penelitian kualitatif. Menurut
ka penguatan karakter bangsa Idonesia. Ku- Bogdan dan Taylor dalam (Moleong, 2010:4)
rikulum 2013 didesain berdasarkan pada bu- penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian
daya dan karakter bangsa, bebasis peradaban, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
dan berbasis pada kompetensi . kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
Menurut pandangan kurikulum 2013, perilaku yang dapat diamati.Sumber data
kegiatan pembelajaran adalah suatu proses pen- dalam penelitian ini adalah informan yang
didikan yang memberikan kesempatan bagi terdiri dari guru sejarah kelas X dan siswa kelas
siswa agar dapat mengembangkan segala poten- X peminatan da juga dokumen yakni berupa
si yang mereka miliki menjadi kemampuan RPP. Teknik pengumpulan data yang
yang semakin lama semakin meningkat dilihat digunakan dalam penelitian ini adalah
dari aspek sikap (afektif), pengetahuan wawancara mendalam, observasi dan juga
(kognitif), dan keterampilan (psikomotorik). dokumen.
Dalam kurikulum 2013 dikenal dengan pen-

43
Implementasi Guru Sejarah... - Eko Sutarman -

Teknik pemilihan informan yang dikelas agar mau aktif dan juga krreatif.
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
Guru di SMA N 1 Rembang
sampling. Purposive sampling adalah teknik
memandang kurikulum 2013 memiliki
pengambilan sampel sumber data dengan
keunggulan dalam penataan proses
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu
pembelajaran dan penilaian serta melatih siswa
ini, misalnya orang tersebut yang dianggap
untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses
paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
pembelajran. Selain itu para guru juga
atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga
memiliki pengetahuan akan tujuan dari
akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/
kurikulum 2013,materi pembelajaran, materi
situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2010:300).
pembelajaran, dan juga evalauasi pembelajaran
Uji keabsahan data dalam penelitian
sebagai tolak ukur pnecapaian tujuan
inimenggunakan Triangulasi sumber. Hal ini
kurikulum. Meskipun para guru sejarah di
dikarenakan Triangulasi sumber berfungsi
SMA N 1 Rembang secara umum sudah
membandingkan dan mengecek balik derajat
mengatehui apa yang ada didalam kurikulum
kepercayaan suatu informasi yang di peroleh
itu sendiri mereka memiliki respon yang
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
berbeda satu dengan yang lain dimana muncul
penelitian kualitatif (Patton dalam Moleong
respon pro dan kontra. Hal ini sejalan dengan
2010:330). Teknik analisis data yang digunakan
pendapatnya Wertheimer dimana seseorang
dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
mempersepsikan sesuatu secara
model interaktif milik Miles and Huberman
keseluruhannya baru kemudian bagian-
yang didalamnya ada pengumpulan data, re-
bagianny(Walgito, 2007:93).
duksi data, penyajian data, penarikan kes-
impulan/verivikasi. Reaksi pro dan kontra adalah hal
wajar ketika muncul sesuatu yang baru.
Masing-masing individu dalam merespon
HASIL DAN PEMBAHASAN sesuatu pasti berbeda satu dengan yang lain
karena individu satu dengan individu yang lain
Keberhasilan kurikulum sebagian besar terletak mempunyai cara sendiri dalam
ditangan seorang guru selaku pelaksana kuriku- menginterpratasikan stimulus juga berbeda.
lum itu sendiri. Guru disini bertanggungjawab Munculnya reaksi pro dan kontra dipengaruhi
sepenuhnya dalam pelaksanaan kurikulum, oleh stimulus yang diterima oleh inidvidu itu
untuk itu guru harus berusaha agar didalam sendiri serta perhatian akan stimulus tersebut
proses pembelajaran tersebut dapat berjalan (Walgito, 2007:91).
dengan baik dan juga maksimal. Perubahan
kurikulum yang terjadi beberapa tahun sekali Berdasarkan teori Gestalt
ini tentu akan berdampak pada kesiapan (Wertheimer) seseorang mempersespsikan
sekolah dan juga guru untuk mengimplementa- sesuatu berdasarkan keseluruhannya baru
sikannya. Karena untuk melaksanakan peru- kemudian bagian-bagiannya. Munculnya
bahan tersebut, hal mendasar yang harus dipa- respon pro dan kontra terhadap kurikulum
hami oleh guru adalah persepsi guru terhadap 2013 dikalangan guru sebagai pelaksananya
kurikulum itu sendiri. Sebab, persepsi ini nant- ini dikarenakan para guru tersebut hanya
inya akan berpengaruh terhadap implementasi mempersepsikan kurikulum 2013 hanya secara
kurikulum nantinya dilapangan. Apabila adan- global dan belum sampai ke detail-detailnya.
ya perubahan kurikulum namun persepsi guru Guru sebagai pelaksana kurikulum itu sendiri
terhadap kurikulum masih sama dengan para- harusnya mau memahami kurikulum tersebut
digma lama, tentu hal ini tidak akan berjalan secara menyeluruh sehingga tak ada lagi
dengan maksimal. muncul respon yang kontra. Hal ini
Kurikulum 2013 ini guru dituntut un- dikarenakan kurangnya sosialisasi dari
tuk mampu menciptakan suasana yang kondu- pemerintah sehingga menimbulkan berbagai
sif dan juga menyenangkan, karena didalam macam reaksi dari berbagai pihak terutama
proses pembelajaran dikurikulum 2013 siswa guru sebagai pelaksana kurikulum. Sosialisasi
yang lebih aktif dan guru hanya bertindak se- dan juga pelatihan secara berkala tentu sangat
bagai fasilitator saja. Karena didalam kuriku- diperlukan agar implementasi kurikulum 2013
lum 2013 ini semua aktifitas dikelas itu dinilai dapat berjalan dengan maksimal. Selain itu
mulai dari sikap, keterampilan dan juga penge- dengan adanya sosialisasi dan pelatihan secara
tahuannya. Untuk itu guru harus benar-benar berkala ini juga akan menyamakan persepsi
mampu memunculkan motivasi belajar siswa guru dengan apa yang diinginkan oleh kuriku-

44
Indonesian Journal of History education, Vol. 3 (2) tahun 2014

lum itu sendiri. Karena sampai sekarang para dan intra sekolah lainn yang terlibat langsung
guru memiliki persepsi masing-masing dengan dilapangan inilah yang mengetahui bagaimana
guru yang lain tentang kurikulum 2013. Tentu kurikulum itu sendiri dan kendala yang
hal lain yang harus dilakukan adalah mening- dihadapinya. Namun, sosialisasi ini harus dil-
katkan kualitas guru itu sendiri agar lebih baik akukan secara berkala agar tercipta pemaham-
lagi. Karena bagaimanapun guru menempati an yang mendalam dari guru tersebut, sehingga
tempat yang strategis dalam upaya pem- bisa tercapai secara maksimal.
bangunan nasional.
Implementasi kurikulum 2013 dalam
pembelajaran sejarah tidak telepas dari berbagai SIMPULAN
kendala-kendala. Berdasarkan hasil pengama-
tan dan wawancara di SMA N 1 Rembang Berdasarkan penelitian mengenai imple-
dapat diperoleh beberapa kendala dalam proses mentasi kurikulum 2013 dalam pembelaja-
pembelajaran sebagai berikut: Pertama, Buku ran sejarah di SMA N 1 Rembang, maka
Mata Pelajaran Sejarah Peminatan. Buku yang dapat ditarik kesimpulan sebagai beri-
disediakan di kurikulum 2013 adalah buku ba- kut:Pertama, Persepsi guru-guru sejarah di
hasa Indonesia, Matematika, dan Sejarah. Bu-
ku-buku dari ketiga mata pelajaran tersebut
SMA N 1 Rembang mengenai Kurikulum
diberikan langsung oleh pemerintah. Akan teta- 2013 masih ada yang pro dan kontra.
pi untuk sejarah peminatan buku yang dise- Dimana setiap guru memiliki respon yng
diakn pemerintah sampai sekarang belum juga berbeda-beda dengan yang lain. Hal ini
ada. Hal ini tentu akan berakibat tidak baik, dikarenakan sosialisasi yang dirasa masih
karena dengan tidak adanya buku pegangan kurang. Kedua, Implementasi Kurikulum
yang pasti guru dan siswa di SMA N 1 Rem- 2013 di SMA N 1 Rembang, guru sejarah
bang memiliki pendapat yang beraneka ragam sudah menerapkan pendekatan saintifik
mengenai materi yang dibahas. seperti yang dianjurkan oleh kurikulum
2013 meskipun belum maksimal. Hal ini
Kedua, Sarana Prasarana.Kelengkapan
dikar enak an gur u lebih ser ing
fasilitas di sekolah menjadi peran penting da-
lam mendukung terciptanya implementasi ku- menggunakan metode diskusi didalam
rikulum secara maksimal. Hal inilah yang men- proses pembelajaran. Dalam pemanfaatan
jadi pertimbang pemerintah menerapkan ku- media guru sejarah juga menggunakan
rikulum 2013 hanya di beberapa sekolah di ka- fasilitas yang tersedia yaitu LCD (Liquid
bupaten maupun kota. Fasilitas ini memiliki Crystal Display), laboratorium IPS. Ketiga,
peranan penting di kurikulum 2013, karena bisa Kendala-kendala dalam implementasi Ku-
membantu siswa untuk bisa lebih aktif dan kre- rikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah
atif. Untuk alat peraga di labaoratorium IPS masih dirasakan oleh guru dalam proses
sudah cukup baik dan bisa mendukung dalam penerapannya. Diantaranya adalah buku
proses implementasi kurikulum 2013. Fasilitas
sejarah peminatan dari pemerintah yang
di SMA N 1 Rembang yang masih perlu adan-
ya peningkatan adalah akses internet (wifi). sampai sekarang belum ada, selain itu
Akses internet ini sangat penting dalam proses masih perlu adanya perbaikan sarana
pembelajaran, karena dengan siswa bisa men- prasarana sekolah yakni koneksi internet
cari dan menggali informasi dalam materi pem- yang masih belum bekerja secara maksi-
belajaran. Sebab, dengan belum adanya buku mal.
tentu akses internet ini bisa menjadi solusi un- Berdasarkan dari kesimpulan diatas,
tuk menutupi kekurangan yang ada. dapat disarankan sebagai berikut: (1) Dalam
Ketiga, Sosialisasi dan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 perlu adanya
mengenai kurikulum 2013. Kunci sukses keber- persiapan yang matang untuk bisa berjalan
hasilan terlaksananya kurikulum 2013 adalah maksimal. Pelatihan kepada guru-guru sebagai
sosialisasi. Sosialisasi dalam penerapan kuriku- pelaksana kurikulum harus berjalan secara in-
lum 2013 ini sangatlah penting, karena dengan tensif dan berkelanjutan, sehingga nantinya
sosialisasi ini para guru dapat mengetahui implementasi kurikulum 2013 bisa berjalan
secara rinci tentang kurikulum itu sendiri se- dengan baik. Selain itu ini juga memberi penge-
hingga mampu menerapkannya kepada siswa tahuan kepada guru agar nantinya dalam pen-
nantinya. peran serta dari berbagai pihak seper- erapannya dikelas bisa maksimal. (2) Perlu
ti kepala sekolah, waka kurikulum, guru, siswa, adanya perbaikan sarana prasarana untuk

45
Implementasi Guru Sejarah... - Eko Sutarman -

menunjang implementasi kurikulum 2013 dise-


tiap sekolah juga harus dilengkapi agar bisa
mendukung dalam penerapannya. Selain itu
buku pegangan siswa sebagai penunjang dalam
proses pembelajaran, seharusnya harus diper-
siapkan dari awal sebelum kurikulum itu benar-
benar diterapkan disekolah. Sehingga kendala
ketiadaan buku tidak sampai terjadi dan imple-
mentasi kurikulum 2013 bisa berjalan dengan
baik dan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan pembela-


jaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
(pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian


Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael.
2009. Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber tentang Metode-Metode Baru. Penerjemah
Tjejep Rohendi
Rohidi. Jakarta: UI Press.
Kurniasih, Imas. dan Berlin Sani. 2014. Imple-
mentasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapan.Surabaya : Kata Pena.

46

You might also like