You are on page 1of 6

[tutup]

Mari bergabung dengan sukarelawan Wikipedia bahasa Indonesia!

Pertumbuhan tanaman
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tanaman pada fase pertumbuhan vegetatif

Pertumbuhan tanaman merupakan hasil dari berbagai proses fisiologi, melibatkan faktor
genotipe yang berinteraksi dalam tubuh tanaman dengan faktor lingkungan.[1][2] Proses
tersebut yaitu pertambahan ukuran, bentuk, dan jumlah.[1] Ciri-ciri pertumbuhan pada
tanaman yang tampak sebagai fenotipe utamanya dipengaruhi oleh faktor genotipe,
sedangkan ciri-ciri lainnya ditentukan oleh pengaruh lingkungan sehingga pertumbuhan
merupakan fungsi dari genotipe x lingkungan.[2] Dalam usaha pertanian, aspek pertumbuhan
tanaman mengacu pada tujuan utamanya yaitu memaksimalkan laju pertumbuhan dan hasil
panen melalui manipulasi genetik dan lingkungan.[2]

Daftar isi
 1 Definisi Pertumbuhan Tanaman
 2 Faktor Pertumbuhan Tanaman
o 2.1 Faktor internal
o 2.2 Faktor eksternal
 3 Dinamika Pertumbuhan Tanaman
o 3.1 Kurva Sigmoid
 4 Analisis Pertumbuhan Tanaman
o 4.1 Kuantitas Analisis Pertumbuhan Tanaman
 5 Referensi

Definisi Pertumbuhan Tanaman


Secara umum, pertumbuhan didefinisikan sebagai proses pembelahan dan pemanjangan
sel.[2] Pertumbuhan tanaman dalam arti terbatas menunjuk pada pertambahan ukuran yang
tidak dapat balik, mencerminkan pertambahan protoplasma dan bobot kering pada
tanaman.[2][3] Pertambahan bobot kering umumnya digunakan sebagai penunjuk ciri
pertumbuhan karena pada umumnya hal tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang
paling besar.[2] Adapun parameter lain di antaranya adalah tinggi, volume, dan luas daun juga
dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pertumbuhan pada tanaman.[2] Adapun parameter
lain yaitu bobot basah tidak banyak digunakan karena angkanya berfluktuasi walaupun pada
kepentingan tertentu, parameter ini menjadi penting daripada bobot kering (digabung dengan
faktor kualitas) terutama pada studi dan produksi hortikultura.[2]

Faktor Pertumbuhan Tanaman


Secara umum, faktor pertumbuhan tanaman meliputi faktor internal (genetik) dan faktor
eksternal (lingkungan).[2]

Faktor internal

Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut :[2]

 ketahanan terhadap tekanan iklim, tanah, dan biologis


 laju fotosintesis
 respirasi
 pembagian hasil asimilasi dan nitrogen
 klorofil, karoten, dan kandungan pigmen lainnya
 tipe dan letak meristem
 kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan
 aktivitas enzim
 pengaruh langsung oleh gen, misalnya heterosis, epistatis
 diferensiasi

Faktor eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut :[2]

 faktor iklim, meliputi cahaya, temperatur, air, panjang hari, angin, dan gas
 faktor edafik, meliputi tekstur, struktur, bahan organik, kapasitas pertukaran kation,
pH, kejenuhan basa, dan ketersediaan nutrisi
 faktor biologis, meliputi gulma, serangga, organisme penyebab penyakit, nematoda,
herbivora, dan mikroorganisme tanah

Adanya faktor pembatas dalam pertumbuhan tanaman berakibat pada terjadinya pengurangan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.[2] Beberapa teori terkait hal ini telah dinyatakan,
dimulai oleh Liebig pada tahun 1862.[2]

Dinamika Pertumbuhan Tanaman


Dinamika pertumbuhan tanaman adalah proses yang menunjukkan adanya dinamika
sepanjang fase pertumbuhan tanaman, secara khas dicirikan oleh fungsi pertumbuhan yang
disebut kurva sigmoid.[2] Jangka waktu berlangsungnya proses ini dapat bervariasi kurang
dari beberapa hari sampai bertahun-tahun, tergantung pada organismenya atau organnya.[2]

Kurva Sigmoid

Kurva sigmoid adalah suatu fungsi pertumbuhan yang mencirikan pola pertumbuhan
tanaman sepanjang suatu generasi secara khas.[2] Kurva ini terbentuk oleh variabel berupa
massa tanaman (bobot kering), volume, luas daun, tinggi, atau penimbunan bahan kimia yang
digambarkan terhadap waktu menjadi suatu garis yang dapat ditarik dari data secara normal
akan berbentuk sigmoid yang menyerupai huruf S.[2] Kurva sigmoid berlaku bagi tumbuhan
lengkap, untuk bagian-bagiannya ataupun sel-selnya.[4] Pertumbuhan tanaman pada mulanya
lambat kemudian berangsur-angsur lebih cepat sampai tercapai titik maksimum akhirnya laju
tumbuh menurun.[4] Pola pertumbuhan tersebut cepat pada fase vegetatif sampai titik tertentu
akibat pertambahan sel tanaman kemudian melambat dan akhirnya menurun pada fase
senesen.[4] Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi
penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi di lingkungan.[4] Ukuran akhir, rupa, dan
bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor genetik dan lingkungan.[4]

Pada kurva sigmoid digambarkan garis generalisasi atau kurva ukuran (meliputi bobot, tinggi,
panjang, lebar, luas, dan isi), log ukuran, dan laju pertumbuhan, masing-masing digambarkan
terhadap waktu.[2] Fase-fase yang digambarkan dalam ukuran kurva tersebut meliputi : fase
eksponensial atau logaritmik (a), fase linear (b), fase eksponensial kelembaban (c), dan fase

mantap (d).[2] Laju pertumbuhan memuncak pada .[2]

Adapun detail proses yang terjadi pada masing-masing fase adalah sebagai berikut :[2]

 fase eksponensial atau logaritmik (a), merupakan periode laju pertumbuhan


eksponensial, terjadi dalam selang waktu yang relatif pendek dalam tajuk tanaman
 fase linear (b),merupakan kelanjutan selama periode yang relatif panjang dan selama
fase ini terjadi pertambahan bobot kering dengan laju yang konstan
 fase eksponensial kelembaban (c), terjadi penambahan pertumbuhan secara progressif
berkurang menurut waktu sampai dicapai keadaan mantap
 fase mantap (d), merupakan fase pematangan fisiologis, yaitu penambahan bobot
kering seimbang dengan berkurangnya bobot kering.

Analisis Pertumbuhan Tanaman


Analisis pertumbuhan tanaman merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika
fotosintesis yang diukur dengan luas daun dan produksi bahan kering.[1][2] Kuantitas lain
dalam analisis diperoleh melalui perhitungan.[2] Akumulasi bahan kering mencerminkan
kemampuan tanaman dalam mengikat energi dari cahaya matahari melalui proses
fotosintesis, serta interaksinya dengan faktor-faktor lingkungan.[1] Distribusi akumulasi bahan
kering pada bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun dan bagian generatif, dapat
mencerminkan produktivitas tanaman.[1] Salah satu manfaat menggunakan analisis
pertumbuhan tanaman adalah mengetahui pengaruh perlakuan dan faktor-faktor dalam
budidaya tanaman terhadap kualitas pertumbuhan dan hasil tanaman.[5] Kuantitas analisis
pertumbuhan tanaman yang diperoleh dari bobot dan luas daun tanaman yaitu Laju
Pertumbuhan Relatif (Relative Growth Ratio), Nisbah Luas Daun (Leaf Area Ratio), Luas
Daun Khas (Spesific Leaf Area), Bobot Daun Khas (Spesific Leaf Weight), Indeks Luas Daun
(Leaf Area Index), Laju Asimilasi Bersih (Net Assimilation Rate), Laju Pertumbuhan
Tanaman (Crop Growth Rate), Laju Pertumbuhan Relatif (Relatif Growth Rate), Lamanya
Luas Daun (Leaf Area Duration), dan Lamanya Biomassa (Biomass Duration).[2][6]

Kuantitas Analisis Pertumbuhan Tanaman


Kuantitas analisis pettumbuhan tanaman yang diperoleh dari berat dan luas daun tanaman,
tercantum pada tabel berikut :[2]

Kuantitas yang diperoleh Simbol Formula Satuan

Laju Pertumbuhan Relatif RGR

Nisbah Luas Daun LAR

Luas Daun Khusus SLA

Bobot Daun Khusus SLW

Laju Asimilasi Bersih NAR

Indeks Luas Daun LAI tidak berdimensi

Laju Pertumbuhan Tanaman CGR

Lamanya Luas Daun LAD

Lamanya Biomassa BMD

Keterangan:

 = luas daun

 = bobot daun

 = luas tanah
 T = waktu
 W = bobot kering total (hasil biologis)

Referensi
1. ^ a b c d e Sitompul, S.M dan B. Guritno (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y 1 Korintus 11Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.
L Mitchell (1991). Physiology of Crop Plants. Jakarta: UI Press.
3. ^ Harjadi, M. M., S. Setyati (1988). Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia.
4. ^ a b c d e Tjitrosoepomo, G. (1999). Botani Umum Jilid 2. Bandung: Penerbit
Angkasa.
5. ^ Kalangi, J.L. (2005). "Growth analysis of radish crop (Raphanus sativus L) planted
in various density". Eugenia 11: 18–24.
6. ^ Leopold, A. C. and P. E Kriedemann (1975). Plant Growth and Development. New
Delhi: Tata Mc Grow Hill Pub. Co. Ltd. p. 545.

Kategori:

 Agronomi
 Fisiologi tumbuhan

Menu navigasi
 Belum masuk log
 Pembicaraan
 Kontribusi
 Buat akun baru
 Masuk log

 Halaman
 Pembicaraan

 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Versi terdahulu

Pencarian

 Halaman Utama
 Perubahan terbaru
 Peristiwa terkini
 Halaman baru
 Halaman sembarang

Komunitas

 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan

Wikipedia

 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang
 Hubungi kami
 Bak pasir

Bagikan
 Facebook
 Twitter
 Google+

Cetak/ekspor

 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak

Perkakas

 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Item di Wikidata
 Kutip halaman ini
 Pranala menurut ID

Bahasa lain

 Հայերեն
 Italiano
 मराठी
 Português
 Српски / srpski

Sunting interwiki

 Halaman ini terakhir diubah pada 21 November 2016, pukul 14.04.


 Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan
tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

 Kebijakan privasi
 Tentang Wikipedia
 Penyangkalan
 Pengembang
 Cookie statement
 Tampilan seluler

You might also like