Professional Documents
Culture Documents
JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2018
1. Pekerjaan Yang Menggunakan Pikiran
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Alasan memilih pekerjaan tersebut?
2. Kapasitas Kerja
Umur :
Jenis Kelamin :
Status Kesehatan :
Status Pendidikan :
Pengalaman Kerja :
Antropometri :
Berat Badan : kg
Tinggi Badan : cm = m
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐁𝐚𝐝𝐚𝐧
BMI : (𝐓𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢
𝐁𝐚𝐝𝐚𝐧 )𝟐
=
=
Tabel Kategori Body Mass Index (BMI)
10 Denyut
= x 60
DNI = bpm
b) Perhitungan Denyut Nadi Kerja
10 Denyut
Denyut Nadi/menit = x 60
Waktu Perhitungan
10 Denyut
= x 60
DNK = bpm
100 X ()
=
= %
Hasil
Rasio tidak boleh melebihi 2,3 pada penyakit katup jantung atau 2,1 pada
penyakit jantung iskemic
5. Skala RPE
Borg ( seperti di kutip dalam kroemer et. 1997) dimana dalam peneiliannnya
di pilih berdasarkan persepsi pekerjan terhadap tingkat beban kerja (kelelahan) yang
di rasakannya borg’s rating percieved exertion category- ratio 10 atau the borg
general scale di sajikan pada tabel di bawah ini
hasil
6. Nordic Body Map
hasil
7. RULA
1. Beri skor untuk posisi lengan bagian atas ( Upper Arm Score ), kemudian sesuaikan
dengan kondisi berikut:
a) Apabila bahu terangkat : +1
b) Apabila posisi lengan bagian atas menjauhi tubuh : +1
c) Apabila lengan tertopang atau operator bersandar : -1
2. Beri skor untuk lengan bagian bawah ( Lower Arm Position ), apabila salah satu tangan
begerak hingga melintasi garis tengah atau melewati sisi tubuh beri tambahan skor +1.
3. Beri skor untuk bagian pergelangan tangan ( Wrist Position ), apabila pergelangan tangan
bengkok ke samping melebihi batas garis tengah beri tambahan skor +1.
4. Beri skor tambahan +1 apabila pergelangan tangan terpelintir hingga batas tengah,
dan +2 apabila pergelangan tangan terpelintir mendekati batas akhir.
5. Gunakan skor dari langkah 1-4 untuk menghitung skor pada Table A.
6. Beri tambahan skor +1 untuk penggunaan otot (Muscle Use) apabila didominasi
postur statis (i.e statis > 10 menit) atau aktivitas dilakukan 4x per menit.
7. Beri tambahan skor untuk muatan dengan menyesuaikan kondisi berikut:
a. Apabila muatan < 4.4 lbs. (sejenak) : +0
b. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs. (sejenak) : +1
c. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs. (statis atau berulang-ulang) : +2
d. Apabila muatan lebih dari 22 lbs. atau berulang-ulang atau terguncang : +3
8. Gunakan skor dari langkah 5-7 untuk menghitung skor Wrist / Arm.
9. Beri skor untuk posisi leher, kemudian sesuaikan dengan kondisi berikut:
a. Apabila leher terpelintir : +1
b. Apabila leher miring ke samping : +1
10. Beri skor untuk posisi tubuh, kemudian sesuaikan dengan kondisi berikut:
a. Apabila leher terpelintir : +1
b. Apabila leher miring ke samping : +1
11. Beri skor untuk posisi kaki baik / tertopang dengan skor 1, bila tidak +2.
12. Gunakan skor dari langkah 9-11, untuk menghitung skor pada Table B.
13. Beri tambahan skor +1 untuk penggunaan otot (Muscle Use) apabila didominasi
postur statis (i.e statis > 10 menit) atau aktivitas dilakukan 4x per menit.
14. Beri tambahan skor untuk muatan dengan menyesuaikan kondisi berikut:
a. Apabila muatan < 4.4 lbs. (sejenak) : +0
b. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs. (sejenak) : +1
c. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs. (statis atau berulang-ulang) : +2
d. Apabila muatan lebih dari 22 lbs. atau berulang-ulang atau terguncang : +3
15. Gunakan skor dari langkah 12-14 untuk menghitung skor Neck, Trunk, dan Leg.
16. Hitung skor final RULA menggunakan Table C.
Tabel RULA
Action Level Skor Tindakan
1 1 atau 2 Bisa diterima jika tidak
dipertahankan atau tidak
berulang dalam periode
yang lama
2 3 atau 4 Diperlukan pemeriksaan
lanjutan dan juga
diperlukan perubahan-
perubahan.
3 5 atau 6 Pemeriksaan dan
perubahan perlu segera
dilakukan
4 7 Kondisi ini berbahaya
maka pemeriksaan dan
perubahan diperlukan
dengan segera (saatt itu
juga)
HASIL
8. DOKUMENTASI