Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Penelitian ini penulis menggunakan laporan keuangan berupa neraca
dan laba rugi pada PT Kimia Farma Tbk. Trading dan Distribution Cabang
Samarinda dan alat analisis digunakan dalam penelitian ini adalah rasio
keuangan profitabilitas dan aktivitas. Hasil dari analisis yang penulis lakukan
terlihat bahwa tingkat profitabilitas perusahaan pada tahun 2011-2013 dari
segi gross profit margin dalam kondisi baik, dari segi net profit margin dalam
kondisi kurang baik, dari segi ROA dalam kondisi kurang baik, dan dari segi
ROE dalam kondisi kurang baik. Sedangkan tingkat rasio aktivitas pada tahun
2011-2013 diukur dari segi receivable turnover dari segi inventory turnover
dalam kondisi baik, dari segi fixed turnover dalam kondisi kurang baik, dari
segi working capital turnover dalam kondisi baik, dari segi day allocated of
inventory dalam kondisi kurang baik, dan dari segi total assets turnover dalam
kondisi baik.
.
Kata Kunci :Kinerja Keuangan, Profitabilitas dan Aktivitas
Pendahuluan
Perencanaan merupakan aktivitas perumusan secara terperinci tentang
langkah–langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
Perencanaan mensyaratkan adanya penetapan tujuan yang hendak dicapai dan
mengidentifikasi langkah-langkah (metode) yang perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Sebaik-baik output dan outcome perusahaan adalah
apabila sesui dengan apa yang telah direncanakan. Dengan demikian, maka
perencanaan merupakan tolak ukur atau target yang harus direalisasikan.
Rencana bisnis tidak terlepas dari resiko dan ketidakpastian. Analisis laporan
keuangan sangat membantu manajemen perusahaan untuk mengestimasi
tingkat resiko, ketidakpastian, dan menghasilkan perumusan rencana yang lebih
baik
Analisis laporan keuangan yang dapat memberikan informasi yang
berhubungan dengan tingkat rasio profitabilitas dan aktivitas perusahaan.
Rasio-rasio di atas perlu dikendalikan sedemikian rupa demi mempertahankan
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: anisabenke@gmail.com
Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)
89
eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102
90
Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)
91
eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102
a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
terdapat dari laporan keuangan biasa.
b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit)
dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan
(implicit).
c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungnnya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan
komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi
yang dieroleh dari luar perusahaan.
e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-
model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk prediksi,
peningkatan (rating).
f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambilan
keputusan.
g. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu
yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
h. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan
periode sebelumnya atau dengan standar industry normal atau standar ideal.
i. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan,
baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.
j. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan
berkelanjutan.
Analisis Rasio Keuangan
Menurut Soepardi (2006:123), analisis rasio keuangan adalah menyajikan
hubungan antara perkiraan tertentu dari laporan keuangan dan membandingkan
dengan perkiraan lain untuk kemudian diinterprestasikan arti dari hasil
perhitungannya. Dengan menganalisis laporan keuangan yang menggunakan
alat-alat ukur melalui rasio keuangan, maka seorang manajer dapat mengambil
keputusan mengenai keuangan perusahaan untuk masa yang akan datang.
Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2008:198), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Rasio Aktivitas
Menurut Fahmi (2011:132), rasio aktivitas adalah rasio yang
menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya
yang dimiliknya guna menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan
aktivitas ini dilakukan secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh
hasil yang maksimal.
Rasio Pertumbuhan
92
Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)
93
eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102
2) Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan efektifitas
manajemen dalam mengelola sumber-sumber yang dimiliki.
a) Receivable turnover
Menurut Kasmir (2008:17), alat analisis yang digunakan adalah
Receivable turnover= x
b) Inventory turnover
Menurt Kasmir (2008:180), alat analisis yang digunakan adalah
Inventory turnover = x
c) Fixed Assets Turnover
Menurut Kasmir (2008:18), alat analisis yang digunakan adalah
Fixed Assets Turnover= x
d) Working Capital Turnover
Menurut Sawir (2009:16), alat analisis yang digunakan adalah
Working Capital Turnover= x
e) Day Allocated of Inventory
Alat analisis yang digunakan adalah
Day Allocated of Inventory = hari
f) Total Assets Turnover
Menurut Fahmi (2011:135), alat analisis yang digunakan
Total Assets Turnover= x
94
Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)
95
eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102
. .
Tahun 2012 = x 100% = 4,91 %
. . .
. .
Tahun 2013 = x 100% = 15,60 %
. . .
b) Inventory turnover
. . .
Tahun 2011 = = 6,86 kali
. . .
. . .
Tahun 2012 = = 6,26 kali
. . .
. . .
Tahun 2013 = . . .
= 9,71 kali
c) Fixed assets turnover
. . .
Tahun 2011 = . .
= 34,86 kali
. . .
Tahun 2012 = . .
= 31,40 kali
. . .
Tahun 2013 = = 27,99 kali
. .
96
Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)
. . .
Tahun 2013 = = 42,18 hari
. . .
a. Rasio Profitabilitas
1. Gros profit margin 13,57 % 13,61 % 0,04 % 12,11 % -1,5 %
2. Net Profit Margin 3,35 % 1,92 % -1,43 % 3,83 % 1,91 %
3. Return On Assets (ROA) 12,24 % 3,98 % -8,26 % 13,52 % 9,54 %
4. Return On Equity (ROE) 13,69 % 4,91 % -8,78 % 15,60 % 10,69 %
b. Rasio Aktivitas
1. Receivable turnover 8,14 kali 3,43 kali -4,71 kali 8,68 kali 5,25 kali
2. Inventory turnover 6,86 kali 6,26 kali -0,6 kali 9,71 kali 3,45 kali
3. Fixed assets turnover 34,86 kali 31,40 kali -3,46 kali 27,99 kali -3,41 kali
4. Working capital turnover 4,62 kali 3,53 kali -1,09 kali 6,27 kali 2,74 kali
5. Day allocated of inventory 60,70 hari 66,59 hari 5,89 hari 42,18 hari -24,41hari
6. Total assets turnover 3,65 kali 2,07 kali -1,58 kali 3,53 kali 1,46 kali
97
eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102
sebesar Rp 0,12,-. Profit margin pada tahun 2012 sama dengan tahun 2011,
sedangkan profit Margin pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar
1,5% (13,61% - 12,11%). Penurunan ini disebabkan oleh penurunan
persentase laba kotor lebih besar dari pada penurunan persentase penjualan
netto, yaitu masing-masing sebesar 24,49% dan 15,15%.
b. Net Profit Margin
Net Profit Margin mencerminkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih dibandingkan dengan penjualan dalam satu
periode tertentu. Net Profit Margin perusahaan pada tahun 2011 adalah
sebesar 3,35%, pada tahun 2012 sebesar 1,92% dan 3,83% pada tahun 2013.
Rasio ini menunjukkan bahwa pada tahun 2011 setiap Rp 1,- penjualan
mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,03,-. Pada tahun 2012 setiap
Rp 1,- penjualan mampu menghasilkan Rp 0,01,- dan pada tahun 2013
setiap Rp 1,- penjualan mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,03,-.
Net Profit margin pada tahun 2012 lebih rendah 1,43% dari tahun 2011,
sedangkan Net profit Margin pada tahun 2013 lebih tinggi 1,91% dari tahun
2012. Penurunan EAT sebesar Rp. 394.547.168,- (40,98%), sedangkan net
sales mengalami peningkatan sebesar Rp. 880.180.831,- (3,06%).
Sedangkan peningkatan yang terjadi pada tahun 2013 disebabkan oleh
peningkatan EAT sebesar Rp. 393.067.528,- (69,18%) dan penurunan net
sales sebesar Rp. 4.480.333.861,- (15,14%).
c. Return On Assets (ROA)
ROA mencerminkan hasil yang diperoleh dari investasi yang
ditanamkan dalam perusahaan pada total Asset. Berdasarkan hasil analisis
rasio ini berfluktuasi dari tahun 2011 sebesar 12,24% menjadi 3,98% pada
tahun 2012 atau mengalami penurunan sebesar 8,26% dan pada tahun 2013
sebesar 13,52% atau mengalami kenaikan sebesar 9,54%. Turunnya rasio
pada tahun 2012 ini dikarenakan turunnya presentase laba sebesar 40,98%
padahal penjualan bersih mengalami peningkatan sebesar 81,39%.
Peningkatan rasio ini pada tahun 2013 disebabkan oleh peningkatan
presentase laba sebesar 69,18% sementara presentase penjualan mengalami
penurunan sebesar 50,17%.
d. Return On Equity (ROE)
ROE mencerminkan laba diperoleh dari sumber daya modal yang
digunakan dalam perusahaan. Berdasarkan hasil analisis ini berfluktuasi dari
tahun 2011 sebesar 13,69% menjadi 4,91% pada tahun 2012 atau
mengalami penurunan sebesar 8,78% dan pada tahun 2013 sebesar 15,60%
atau mengalami peningkatan sebesar 10,69%. Penurunan yang terjadi dari
tahun 2011 ke 2012 ini dikarenakan terjadinya penurunan EAT sebesar
40,98% dan peningkatan modal sebesar 64,60%, sedangkan peningkatan
yang terjadi pada tahun 2013 dikarenakan terjadinya peningkatan presentase
laba sebesar 69,18% dan penurunan Equity sebesar 46,77%.
98
Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)
99
eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102
Penutup
Di lihat dari Rasio Profitabilitas
Gross profit margin perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan tahun
2013 mengalami kenaikan dan penurunan, persentase terbesar terjadi pada
100
Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)
tahun 2011 dan yang terkecil terjadi pada tahun 2013. Namun perusahaan
masih dapat menciptakan laba dari setiap penjualannya.
Net profit margin pada tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami
kenaikan dan penurunan, persentase terbesar terjadi pada tahun 2013 dan yang
terkecil terjadi pada tahun 2012, berdasarkan tingkat rasio yang terjadi pada
periode diatas dapat disimpulkan perusahaan masih mampu menciptakan laba
bersih dalam setiap periodenya walaupun dalam jumlah yang tidak signifikan..
Return On Assets, terjadi penurunan persentase dari tahun 2011 ke
tahun 2012 dan pada tahun 2013 meningkat kembali, walaupun persentase
mengalami naik dan turun perusahaan masih tetap menciptakan laba dari setiap
rupiah total Asset yang digunakannya. Meskipun pada tahun 2012 mengalami
penurunan namun pada tahun 2013 meningkat kembali.
Return On Equity, terjadi penurunan persentase yang cukup signifikan
pada tahun 2011 ke tahun 2012 namun pada tahun 2013 kenaikan persentase
pun signifikan hingga melampaui persentase pada tahun 2011. Walaupun
perusahaan berfluktuasi naik dan turun, perusahaan masih mampu menciptakan
laba dari setiap rupiah modal sendiri dalam perusahaan.
Dilihat dari Rasio Aktivitas
Receivable turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan tahun
2013 mengalami kenaikan dan penurunan. Namun perusahaan masih dapat
meningkatkan perputaran piutang yang memberikan kontribusi terhadap
volume penjualan.
Inventory turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan tahun
2013 mengalami penurunan dan kenaikan, perputaran yang tertinggi terjadi
pada tahun 2013 dan yang terkecil pada tahun 2012. Namun perusahaan masih
dapat meningkatkan perputaran persediaan yang memberikan kontribusi
terhadap volume penjualan.
Fixed assets turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan
tahun 2013 mengalami penurunan, perputaran tertinggi pada tahun 2011,
mengalami penurunan terus menerus hinga tahun 2013. Berdasarkan tingkat
rasio yang terjadi dalam setiap periodenya, perusahaan masih dapat
menciptakan perputaran aktiva tetap yang memberikan kontribusi terhadap
volume penjualan.
Working capital turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan
tahun 2013 mengalami penurunan dan peningkatan, nilai tertinggi terjadi pada
tahun 2013 dan yang terkecil 2012. Namun perusahaan masih dapat
menghasilkan pendapatan modal kerja yang dapat memberikan kontribusi
terhadap volume penjualan.
Day allocated turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan
tahun 2013 mengalami kenaikan dan penurunan, waktu tertinggi pada tahun
2012 dan terjadi penurunan yang signifikan pada tahun 2013. Berdasarkan
tingkat rasio yang terjadi rata-rata day allocated turnover adalah 56 hari.
101
eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102
Total assets turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan tahun
2013 mengalami penurunan dan peningkatan, perputaran yang tertinggi terjadi
pada tahun 2011 dan yang terbawah pada tahun 2012. Meskipun 2012
mengalami penurunan namun pada tahun 2013 meningkat kembali. Perputaran
berdasarkan tingkat rasio yang terjadi, rata-rata total assets turnover adalah
sebesar 3,08 kali.
Daftar Pustaka
Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama
Ghalia Indonesia. Jakarta.
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Cetakan Pertama. Penerbit
BPFE Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Fraser, Lyn, M dan Ailen Ormiston. 2004. Memahami Laporan Keuangan,
Jakarta: PT. Intan Sejati Klaten.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Cetakan
Pertama. Rineka Cipta. Jakarta.
Harnanto. 2007. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Ketiga, Cetakan
Keempat. Liberty, Yogyakarta.
Muklis, Mohammad 2007. Manajemen Keuangan moderen Analisi
Perencanaan dan Kebijaksanaan, PT. Bumi Aksara Jakarta
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta,
Rajawali Pers.
Soepardi, Eddy Mulyadi. 2006. Memahami Laporan Keuangan. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan (Berdasarkan SK Mendagri
No. 47 Tahun 1999). Skripsi. Jurusan Akutansi Manajemen Politehnik
Negeri Samarinda
Sawir, Agnes 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan.
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis, Ghalia Indonesia, Bogor.
Baridwan, Zaki. 2009. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh, Cetakan
Pertama. Penerbit BPFE Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Hararap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis kritis atas Laporan Keuangan. PT Raja
Grafindo Persada:Jakarta.
102