Professional Documents
Culture Documents
PERCOBAAN 4
Disusun oleh:
Kelompok A/4
Mahbubah 10060316021
1438I H/2018
PERCOBAAN 4
I. Tujuan Percobaan
a) Mengukur banyaknya senyawa yang dapat menghasilkan busa
dalam simplisia.
b) Mengukur indeks ikan dari suatu sampel uji.
II. Prinsip Percobaan
a) Menetapkan indeks busa dengan mengukur tinggi busa yang
dihasilkan dari pengocokan filtrat dari sampel simplisia dalam air.
b) Menetapkan indeks ikan dengan mengamati 2 dari 3 ikan mati
karena pengaruh konsentrasi filtrat dari sampel simplisia
III. Alat Dan Bahan
No Alat Bahan
1. Corong dan kassa saring Aquadest
5. Penggaris
7. Pipet tetes
8. Stop watch
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tabung
Rebusan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
simplisia
(ml)
Aquadest 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -
(ml
V. Data Pengamatan
Indeks Pembusaan
1. Dekokta Simplisia
2 Selama perebusan:
Larutan berwarna coklat muda.
4 .
Busa yang dihasilkan dari pengocokan
selama 15 detik dan didiamkan selama
15 menit
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tabung
Rebusan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
simplisia
(ml)
Aquadest 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -
(ml
Tinggi 2,5 3 3,5 5 5 3 4 4,5 2,5 3
busa
(cm)
Karena tidak ada tinggi busa 1 cm maka dilakukan perhitungan dengan
tinggi yang mendekati 1 cm yaitu pada tabung 9 :
2 dari 3
ekor ikan
mati
Catatan : Pada konsentrasi tertinggi yaitu 0,5 mengakibatkan 3 ekor ikan mati
Indeks ikan =
VI. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan penetapan indeks pembusaan dan angka ikan
pada tanaman Sapindus rarak Dc. Klasifikasi tanaman Sapindus rarak Dc adalah
sebagai berikut:
Klasifikasi
Ordo: Sapindales
Famili: Sapindaceae
Genus: Sapindus
Keterangan :
Indeks busa : lebih dari 1 cm
Perhitungan : 1000/a = 1000/9 = 111.11
Keterangan (a) : volume (ml) dekokta terpilih yang memiliki tinggi busa 1cm
(berdasarkan hasil pengamatan).
Kesimpulan : berdasarkan volume yang dipilih tidak ada tinggi busa dengan tinggi
1 cm, maka dipilih tinggi busa yang mendekati 1cm yaitu pada tabung nomor 9
dengan 2.5 cm. Maka dihasilkan perhitungan 111.11, jika perhitungan melebihi
1000 maka simplisia tidak layak dijadikan sebagai obat atau tidak layak
dikonsumsi.
Hubungan indeks busa dan indeks ikan terlihat dimana untuk manusia,
saponin juga tidak bersifat toksik selama konsentrasinya tidak tinggi kan yang
mati karena racun dari senyawa saponin, tidak toksik untuk manusia bila dimakan.
Tidak toksiknya untuk manusia dapat diketahui dari minuman seperti bir yang
busanya disebabkan oleh saponin. Tetapi bila dijadikan sediaan obat, saponin
yang merupakan glikosida yang bila dihidrolisa dengan enzim menghasilkan
tiosianat, isotiosianat dan bensilsianat yang merupakan racun dan mempunyai
sifat antitiroid. (Harbone. J. B., 1987)
Berdasarkan atas sifat kimiawinya, saponin dapat dibagi dalam dua kelompok :
Tahap awal dari penetapan indeks ikan sendiri yaitu dengan menimbang 2
gram dari buah lerak dengan cara menggerus buah lerak dimana Biji lerak
mengandung saponin, suatu alkaloid beracun, saponin inilah yang menghasilkan
busa. Selanjutnya dibuat rebusan simplisia yang sudah digerus dengan
mendidikan simplisia untuk mendapatkan filtrat untuk pengujian dalam 150 mL
air agar pada saat pendidihan, air yang menguap tidak mengurangi jumlah air
yang dibutuhkan, didihkan pada suhu 150oC – 200OC jangan terlalu panas karena
apabila terlalu panas akan mempengaruhi hasil rebusan atau busa terlalu banyak,
direbus selama kurang lebih 30 menit. Pada saat pemanasan ketika diamati menit
ke 10 di permukaan pada beaker glass yang berisi simplisia dan air sudah terdapat
banyak busa. Hal ini dikarenakan kadar saponin yang dimiliki oleh tanaman lerak
yang sangat tinggi. Setelah mendidih ampas dari filtrat disaring, sehingga
diperoleh ekstrak uji. Lalu dibuat 3 buah larutan dengan konsentrasi berbeda pada
gelas kaca 250 mL dimana terdapat 50 mL ekstrak dalam tabung 1 dengan
konsentrasi 0,5% larutan uji, 10 mL ekstrak dalam tabung 2 dengan konsentrasi
0,1% larutan uji, dan 4 mL ekstrak dalam tabung 3 dengan konsentrasi 0,04%
larutan uji. Dan pada masing - masing tabung diberikan aquades sampai 200 mL,
dan masing -masing larutan dimasukkan 3 ekor ikan. dimana perbedaan
konsentrasi tersebut merupakan pacuan dari indeks ikan yang menunjukkan pada
pengenceran berapa larutan dari buah lerak dapat membunuh 2 dari 3 ikan dalam
waktu satu jam. Apabila hanya menggunakan 1 ekor ikan untuk bahan percobaan
maka indeks ikan yang diperoleh kurang dari 200% . Dilakukan pengamatan
selama 1 jam .
VII. Kesimpulan
Pada tabung 9 menunjukkan busa berwarna putih setinggi 2,5 cm sehingga
didapat indeks busa sebesar 111,11 pada simplisia buah lerak (sapindus rarak
fructus) sehingga positif mengandung saponin. Indeks ikan dalam percobaan
digunakan untuk mengetahui keberadaan dan kadar saponin dalam buah lerak
yang diujikan. Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh kadar saponin sangat
tinggi karena pada konsentrasi terendah pun (0,04%) terdapat ikan yang mati.
semakin tinggi konsentrasi maka semakin rendah indeks ikan.