You are on page 1of 4

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA DI SETTING HOME

INDUSTRI

A. PENGKAJIAN
1. TEMPAT KERJA
a. Sejarah berdirinya: Hasil pengkajian disebuah home industri
industri “keripik” di Bandar Lampung. Pabrik
berdiri sejak tahun 2000.
b. Struktur organisasi : Semuanya diatur oleh pemilik home
industri tersebut.
c. Kebijakan : Jam kerja antara jam 07.30-15.00 WIB,
(lama kerja, izin kerja, (istirahat jam 12.00-13.00 WIB). Pekerja
keamanan, dll) mengatakan tidak pernah lembur. kegiatan
lembur dilakukan hanya bila ada pesanan
keripik meningkat.
d. Pelayanan pendukung : Jika terjadi cedera saat berkerja, biaya
(jamsostek, pendidikan, berobat ditanggung oleh pemilik home
rekreasi) industri. Pekerja mendapatkan tunjangan 1
tahun sekali yaitu pada saat hari raya idul
fitri. Pembinaan puskesmas setempat hanya
setahun sekali dalam bentuk penyuluhan
kesehatan.
e. Hubungan antar pekerja : Pekerja adalah saudara dari pemilik home
industri dan sebagian lagi dari mayarakat
sekitar home industri.

2. KONDISI TEMPAT KERJA


f. Kondisi lingkungan sekitar : Hasil observasi terhadap lingkungan
tempat kerja tempat kerja terlihat kurang rapih.
g. Kondisi bangunan (desain, : kondisi lingkungan tempat kerja belum
kontruksi, dll) layak dianggap sebagai pabrik karena

1
2

masih dalam tahap perkembngan.


h. Fasilitas yang ada : Tidak ada fasilitas transportasi,
(transportasi, komunikasi, komunikasi, olahraga, kantin, karena
olahraga, kantin) rumah para pekerja berada disekitar
home industri.
i. Area tempat kerja (luas :
perlengkapan keamanan,
ruangan)
j. Area diluar tempat kerja : Tempat istirahat untuk para pekerja
(loker, tempat istirahat) berada di halaman belakang home
industri, dan tidak ada loker.

3. POPULASI PEKERJAAN
k. Karakteristik umum : Jumlah : 7 orang pekerja
Sex : Pria : 3 orang
Perempuan : 4 orang
Umur : 20-40 tahun
l. Tipe penempatan pekerja : 2 laki- laki bagian pemotongan, 2
(kondisi fisik, latar belakang perempuan bagian pengupasan, 1 laki-
pendidikan, kebutuhan) laki bagian penggorengan, 2 perempuan
bagian pengemasan.
m. Tingkat absensi : Hari libur tidak ada, tetapi jika tidak ada
bahan untuk diproduksi maka pekerja
baru diliburkan.
n. Keterbatasan fisik : Tidak ada pekerja yang memiliki cacat
(kebijakan, jumlah, fisik.
pengobatan khusus,
perlakuan khusus, dll)

4. PROSES PEKERJAAN
o. Peralatan kerja yang : Saat berkerja pekerja tidak menggunakan
digunakan sehari-hari alat pelindung diri (APD)
3

p. Proses pembuatan : Selama 3 hari hampir 1 ton singkong


bahan/kegiatan selama dari lam-tim di produksi, dalam waktu
bekerja 10 hari kripik harus sudah habis, jadi
kripik tidak menumpuk.
q. Jenis bahan yang : Singkong, talas, mantang.
digunakan dalam bekerja Resiko bahaya saat produksi tidak
(jumlah, risiko bahaya menggunakan APD. Produk kripik
dengan segala rasa.
r. Limbah pekerjaan (jenis, :
jumlah, resiko bahaya, cara
pengolahan

5. PROGRAM KESEHATAN
s. Kebijakan kesehatan : Biaya berobat ditanggung oleh pemilik
ditempat kerja home industri.
t. Pemberi pelayanan : Puskesmas yang berjarak 300 M dari
kesehatan ditempat kerja home industri selalu memberikan
penyuluhan 1 tahun sekali.
u. Jaminan kesehatan dan : Pekerja yang sakit akan dirujuk ke
rujukan puskesmas dengan biaya ditanggung
oleh pemilik home industri.
v. Program pendidikan : Pembinaan dari puskesmas setempat
kesehatan, konseling, dll dilakukan 1 tahun sekali dalam bentuk
penyuluhan.
w. Pencatatan dan pelaporan : Pekerja mengatakan bahwa mereka tidak
kesehatan mengetahui tentang pentingnya APD.
x. Program pelayanan sosial : Pembinaan dari puskesmas setempat
dibanding kesehatan pada hanya 1 tahun sekali dalam bentuk
masyarakat disekitar tempat penyuluhan kesehatan.
kerja.
4

6. STRESSOR
y. Stressor internal : Tidak ada keluhan dari para pekerja.
z. Stressor eksternal : Pemilik home industri sangat dekat dan
ramah dengan para pekerjanya.

7. ANALISA DATA KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA


No DATA MASALAH
KEPERAWATAN
1. DATA ANGKET (DA) Resiko meningkatnya kasus
DATA WAWANCARA (DW) cidera b.d kurang
 Pekerja mengatakan tidak memakai pengetahuan tentang APD

APD

 Pekerja mengatakan bahwa mereka


tidak mengetahui tentang
pentingnya APD.
DATA OBSERVASI (DO)

 Hasil dari pengamatan pekerja


terdapat 2 laki- laki bagian
pemotongan, 2 perempuan bagian
pengupasan, 1 laki- laki bagian
penggorengan, 2 perempuan bagian
pengemasan tidak memakai APD
(alat pelindung diri)

DATA SEKUNDER (DS)


 Pembinaan dari puskesmas
setempat hanya setahun sekali
dalam bentuk penyuluhan
kesehatan.

You might also like