You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasar
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintahan
Negara Republik Indonesia. Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan
memperhatikan asal usul dan adat istiadat dan kondisi sosial masyarakat setempat.
Mengacuh pada Undang-Undang yang berlaku, pembentukan atau pemekaran desa baru
baru dapat dilakukan setelah mencapai usia penyelenggaraan pemerintah desa induk
paling sedikit 5 (lima) tahun. Desa Komba adalah salah satu desa dengan percepatan,
pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang sangat tinggi, khususnya dalam 10 tahun
terakhir ini. Luas Wilayah Desa dan banyaknya jumlah penduduk tidak sebanding dengan
jumlah perangkat pemerintah desa yang ada untuk melayani dan meningkatkan efektifitas
penyelenggaraan pemerintah desa dan pengelolaan pembangunan.
Desa Komba merupakan salah satu pusat perekonomian di kecamatan Kota Komba
terutama komoditi kakao, cengkeh, dan tanaman perkebunan lainnya, serta banyaknya
jumlah ternak besar dan kecil dalam setiap rumah tangga seperti sapi, babi dan ayam.
Masih banyak juga sumber kekayaan lain seperti tempat peninggalan sejarah setempat
yang kemudian hari bisa dijadikan tempat Wisata yaitu Keke Re’ terletak di Woko (Bukit)
Munde .

2. TUJUAN

Desa Komba adalah salah satu desa dengan mobilitas ekonomi yang tinggi dan laju
pertumbuhan penduduk yang cukup cepat. Hal itu tidak diimbangi dengan penambahan
infrastruktur penunjang yang memadai. Pandangan masyarakat tentang pemekaran Desa
Komba adalah sebagai sebuah terobosan untuk mempercepat pembanguan melalui
peningkatan kualitas dan meningkatan efektifitas pelayanan publik, terutama pemerataan
pembangunan baik sarana dan prasarana untuk mencapai peningkatan, perkembangan
dan kemajuan pembangunan. Selama Proses pemekaran Desa Komba ini terjadi, tidak
terdapat kontraparsial antara pihak-pihak yang lain karena pemekaran desa Komba murni
Prakarsa masyarakat sendiri.
Disamping itu adanya faktor paling menguatkan proses pemekaran desa Komba
yaitu Luas atau jarak desa, jumlah penduduk serta jumlah kamar pelayanan pemerintah
desa dimana masyarakat kesulitan dalam memperoleh akses pelayanan terutama masalah
kesejatraan. Pelibatan atau partisipasi masyarakat sangat tinggi mulai dari penyaluran
aspirasi sampai pada pembahasan pemekaran Desa Komba. Setelah Desa Komba
dimekarkan, sebagai kelanjutan dibentuk satu desa baru yang di sahkan dan ditetapkan
dengan peraturan daerah yang berkaitan dengan kewajiban desa baru, penataan
kelembagaan, anggaran dan pembagian potensi desa. Pemekaran Desa Komba bertujuan
untuk kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang berdaya guna, serta kelancaran
pelayanan kepada masyarakat untuk mencapai peningkatan, perkembangan, dan kemajuan
pembangunan.

3. SARANA YANG INGIN DICAPAI

a. Peningkatkan kemampuan sumber daya manusia, karena merupakan faktor yang esensial
dalam penyelenggaraan Pemerintah, Pembangunan dan Pelayanan Publik yang profesional,
transparan dan akuntabel.
b. Peningkatan Partisipasi Aktif dari seluruh elemen Masyarakat.
c. Peningkatan Kemampuan Organisasi dan Manajemen.
d. Pembinaan kemitraan dalam penyelenggaraan pemerintahan & pembangunan.
Sesuai dengan kesepakatan dan hasil musyawarah antara tokoh-tokoh masyarakat,
BPD dan unsur dari pemerintah desa yang sudah dilaksanakan pada beberapa waktu
sebelumnya yang salah satu butir kesepakatannnya adalah pemekaran Desa Komba. Selain
bertujuan pemerataan hasil pembangunan, pemekaran desa juga merupakan salah satu
bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan jajaran pemerintah tingkat desa dalam
memperpendek rentang kendali pemerintahan sehingga meningkatkan efektifitas
penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan pembangunan yang tepat sasaran lewat
peningkatan Sumber Daya Manusia yang saat ini dinilai masih kurang memadai.
Potensi pengembangan sentra ekonomi baru sangat terbuka lebar, karena secara
geografis posisi desa pemekaran sangat strategis karena berada di sepanjang jalan provinsi
trans Flores yang bukan hanya ramai namun memberikan sisi positif terutama munculnya
kawasan usaha terpadu dan ketersediaan lapangan kerja yang cukup. Tentunya
penambahan fasilitas untuk sarana maupun prasarana yang mencukupi akan sangat
menunjang potensi itu bila pemekaran desa segera disetujui dan dipercepat realisasinya.

4. DASAR-DASAR PEMEKARAN DESA


Adapun dasar-dasar peraturan dan kesepahaman bersama mengenai pemekaran
wilayah khususnya pemekaran desa karang Mulya adalah sebagai berikut :
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Pembentukan
Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan.
c. Undang-Undang No 6 tahun 2014
d. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis pelaksanaan
Undang-undang Desa
e. Musyawarah Desa Komba hari Senin Tanggal 27 November 2017 yang dihadiri oleh Aparat
Desa Komba, Badan Permusyawaratan Desa Komba.Tokoh Pendidik, Tokoh Masyarakat
Desa Komba.
BAB II
LANGKAH NYATA PERSIAPAN PEMEKARAN DESA KOMBA SEBAGAI AWAL UNTUK
BERSIAP DIRI DALAM PROSES PEMEKARAN
A. Pertemuan Awal
Berdasarkan surat Badan Permusyawatan Desa Komba Nomor : 006/BPD-
Kom/Eks/XI/2017 tanggal 27 November 2017 dengan Agenda : Pembahasan Pemekaran
Desa Komba yang dihadiri oleh Pemerintah Desa Komba,BPD Komba,Tokoh Pendidik,
Tokoh Masyarakat,Tokoh Pemuda ,Tokoh Perempuan ,RW,RT dan Linmas. Adapun
Kesepakatan yang dicapai dalam musyawarah tersebut antara lain :
1. Peserta Mudes menyepakati bahwa Dusun Munde dan Dusun Bonggirita akan menjadi
calon desa Pemekaran
2. Nama Desa yang dimekar adalah “ DESA MUNDE “
3. Penentuan Tempat untuk Kantor Desa forum menyepakati di Munde (samping Pustu Plus
Komba)
4. Pembentukan Panitia Pemekaran Desa Komba dengan Susunan Kepanitiaan sebagai
berikut:
A. Pelindung : Kepala Desa Komba
B. Penasihat : Ketua BPD.Komba
C. Ketua Panitia : Iqnasius Dequirino
D. Wakil Ketua : Timoteus Man
E. Sekretaris : Robertus Valentinus Jegaut
F. Bendahara : Rafael Aleks Nangge
G. Seksi Usaha Dana : Donatus Jabur
H. Seksi Humas : Ferdinandus Timong
I. Seksi Pendataan : Paulus Sani
J. Seksi Dokumentasi : Rofina Jenaul
a. Penentuan Batas Desa Pemekaran :
Batas Desa pemekaran yang disepakati Wae Ndezo ( Batas Alam Kali mati )

B. Pendataan Warga
Pendataan warga sangat diperlukan untuk bahan pertimbangan pemekaran
desa, dan seksi pendataan warga sudah selesai memverifikasi data-data yang berkaitan
dengan jumlah penduduk tetap dan jumlah penduduk musiman/tidak tetap, baik itu yang
bertambah karena adanya kelahiran atau berkurang karena ada yang meninggal
dunia/pindah alamat ke luar desa (terlampir).

C. Kelengkapan dokumen lain


Kelengkapan dokumen lain sudah disertakan seperti pemetaan, gambar
terlampir dan juga proposal pengajuan yang telah ditanda tangani oleh semua yang terlibat
dan mendukung dalam kegiatan pemekaran desa ini.
BAB III
SEKILAS PROFIL CALON DESA YANG AKAN DI MEKAR

1. Nama Desa
Nama Desa calon desa pemekaran adalah “ Desa Munde”
2. Luas wilayah
Berdasarkan peta desa induk, desa calon pemekaran berada di bagian utara desa induk
yang mempunyai Luas ......................... Ha

3. Jumlah Penduduk
Berdasarkan revisi data terbaru yang dikumpulkan oleh panitia seksi Pendataan, jumlah
penduduk calon desa pemekaran adalah sebagai berikut :
Jumlah kepala keluarga :...............................KK
Kk perempuan :...............................KK
KK Laki-laki :...............................KK
Jumlah Penduduk : ..............................Jiwa
Laki-laki :,.............................Jiwa
Perempuan : .............................Jiwa
4. Calon Batas Batas Wilayah
Sesuai dengan peta sementara yang kami ajukan, calon batas desa pemekaran adalah
sebagai berikut :
a. batas bagian Utara adalah Desa Rana Kolong
b. bagian Timur berbatasan dengan Kelurahan Watunggene
c. bagian Selatan berbatasan Kali Mati (Desa Induk)
d. bagian Barat berbatasan dengan Kelurahan Rongga Koe
5. Mata Pencaharian Penduduk
a. Petani/Pekebun sebanyak ................ %
b. Pedagang sebanyak .................... %
c. Pegawai Negeri sebanyak ................. %
d. Jasa angkutan sebanyak ............... %
f. Buruh Harian Lepas/kuli angkut pasar/tukang bangunan sebanyak ............... %
g. Karyawan instansi Swasta sebanyak .................. %
h. lain-lain sebanyak ........... %
6. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan tingkat pendidikan, Sumberdaya manusia (SDM) yang tersedia cukup
bisa diandalkan, salah satu faktor naiknya SDM yang sangat dominan adalah bertambahnya
generasi yang mengenyam pendidikan sampai ke jenjang lebih tinggi. Tidak sedikit putra-
putri warga calon desa pemekaran yang mencapai sarjana strata 1 (S1) di beberapa
perguruan tinggi baik di regional daratan Flores ataupun di luar Pulau Flores seperti di
Kupang, Jawa, dan Bali.

7. Pasca Pemekaran
Adapun rencana pasaca pemekaran adalah Pemanfaatan Pustu plus Munde untuk menjadi
kantor Desa sementara sambil menunggu pembangunan kantor desa baru dimana
dianggarkan sesuai dengan kebijakan regulasi yang ada di desa induk. Selain itu juga biaya-
biaya lain yang terkait dengan pasca pemekaran dapat dianggarkan melalui APBDes
Komba.
BAB IV
PENUTUP
Tugas utama dari epmerintah adalah melayani masyarakat. Slogan kuno yang sering
di kumandangkan atau selogan kuno bermakna modern mengatakan Pemerintah ada
karena masyarakat bukan masyarakat ada karena pemerintah. Pelayanan akan terwujud
maksimal apabila pelayan punya itikat baik dan berkomitmen mensejatrakan
masyarakatnya.
Pemekaran desa Komba merupakan aspirasi masyarakat yang terbaik guna
menjawapi persoalan-persoalan masyarakat. Dengan mekarnya desa Komba menjadi dua
wilayah secara sadar bahwa masyarakat desa Komba peduli dengan nasipnya serta kritis
melihat kondisi sosial, ekonomi dan budaya. Karena begitu wilayah sebuah desa semakin
sempit maka pembangunan semakin baik serta pelayanan publik semakin efektif sehingga
masyarakat semakin sejatrah.
Harapannya apabila nanti desa yang dimekarkan direalisasikan mampu
meningkatkan kehandalan dibidang administrasi, pelayanan publik dan transparansi
kebijakan maupun keuangan serta dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
secara terbuka melalui rapat ataupun media yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
Oleh karenanya dalam menjalankan tugas harus mengutamakan profrsionalisme dan
management yang baik.

You might also like