Professional Documents
Culture Documents
3. Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga dan merupakan
turunan dari misinya.
Tujuan Program Studi adalah sebagai berikut :
1. Terlaksananya proses pendidikan yang berbasis pelayanan kesehatan di bidang
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah secara paripurna, bermutu, berlandaskan
“evidence based cardiology” dan mencakup pendekatan budaya maritim.
2. Tercapainya peningkatan hasil penelitian dasar dan aplikatif yang berkualitas.
3. Terselenggaranya manajemen yang efektif, efisien, transparan, akuntabel,
responsibel, independen, terintegrasi dan berkeadilan
Tujuan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah merujuk pada tujuan dari Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin yang isinya terdiri dari 5 sasaran strategi yaitu :
1. Menghasilkan lulusan FK yang profesional, dan unggul dibidang keterampilan
medis.
2. Terselenggaranya riset kedokteran dan kesehatan berkualita internasional
3. Mengembangkan dharma pengabdian kepada masyarakat yang berbasis hasil
penelitian kesehatan untuk meningkatkan kontribusi institusi terhadap
pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Terselenggaranya manajemen yang efektif dan efisien.
5. Melakukan penguatan dalam mengembangkan inovasi dibidang teknologi
kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
4. Rumusan Sasaran program pendidikan yang relevan dengan misinya
Rumusan dan Sasaran Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran UNHAS adalah :
Tabel A.4.1 Sasaran yang merupakan target terukur, strategi pencapaian, dan kemampuan pelaksanaan.
No Tujuan Sasaran Program Kerja 2016 2017 2018 2019 2020
1 Terlaksananya proses Meningkatka Penerimaan peserta Peningkatan Peningkatan score Menaikkan Melihat Konsisten
pendidikan yang n mutu didik baru yang pengawasan Toefl calon peserta nilai standar peningkatan si dan
berbasis pelayanan peserta didik terstruktur sesuai hasil didik ujian masuk prestasi kesiapan
kesehatan di bidang dengan standar pemeriksaan calon kerja bekerja
penyakit jantung dan penerimaan kolegium kesehatan peserta didaerah setalah
pembuluh darah dan unhas (misalnya didik tempat kerja lulus nanti
secara paripurna , daya tampung)
bermutu, Pembekalan peserta Memberikan Memberikan Memberikan pelatihan/pengayaan
berlandaskan didik baru pelatihan/peng pelatihan/pengayaa untuk pengembangan diri dan soft skill
evidence based ayaan untuk n untuk peserta didik seperti pelatihan fire
cardiology dan pengembangan pengembangan diri safety, patient safety dari rumah sakit.
mencakup pendekatan diri dan soft skill dan soft skill peserta Memberikan kuliah berupa materi
budaya maritim peserta didik didik seperti pengantar untuk pendidikan di
seperti pelatihan fire safety, program studi pendidikan dokter
pelatihan fire patient safety dari spesialis ilmu penyakit jantung dan
safety, patient rumah sakit. pembuluh darah.
safety dari Memberikan kuliah Memberikan kegiatan pengenalan
rumah sakit berupa materi lingkungan prodi, departemen,
pengantar untuk fakultas dan rumah sakit, serta
pendidikan di
sosialisasi aturan aturan pada
program studi
pendidikan dokter lingkungan belajar.
spesialis ilmu
penyakit jantung dan
pembuluh darah
Pengembangan kerja Dalam bentuk Dalam bentuk stase Dalam Dalam Dalam
sama untuk kunjungan mandiri dengan 1 bentuk bentuk stase bentuk
penugasan stase pelayanan instansi rumah sakit stase mandiri stase
mandiri peserta didik jantung ke daerah mandiri dengan 3 mandiri
di daerah. rumah sakit dengan 2 instansi dengan 3
daerah. instansi instansi
rumah sakit rumah sakit rumah
daerah daerah sakit
daerah
Pengembangan kerja Kerjasama Kerjasama dengan Kerjasama dengan SingHealth
sama untuk dengan SingHealth Singapura dalam bentuk pengiriman
penugasan stase SingHealth Singapura dalam peserta didik untuk stase
mandiri peserta didik Singapura
di luar negeri
bentuk pengiriman Penambahan bentuk kerjasama
dalam
bentuk peserta didik untuk dengan SingHealth dalam rangka
pengiriman stase peningkatan mutu peserta didik.
peserta didik Penambahan Penambahan 1 instansi luar negeri
untuk stase bentuk kerjasama dalam rangka peningkatan mutu
dengan peserta didik.
SingHealth dalam
rangka
peningkatan mutu
peserta didik.
Mengevaluasi Evaluasi setiap
perkembangan semester
Evaluasi setiap 3 bulan
peserta didik secara
berkala
Mengundang 3 pertahun 3 pertahun 3 pertahun 4 pertahun 4
pembicara tamu dalam pertahun
kegiatan kuliah tamu
dan RTD.
Pemetaan kebutuhan Setiap divisi ada Setiap divisi ada 2 staf Setiap divisi Setiap divisi ada 3 staf
Meningkatka pengajar perdivisi 1 staf pendidik pendidik yang ada 3 staf pendidik yang
n mutu yang berkompeten pendidik berkompeten dan tidak da
pengajar yang merangkap pada
berkompeten yang
divis lain.
berkompete
n
6. Analisis SWOT
a. Kekuatan
Penyusunan visi, misi dan tujuan melibatkan sivitas akademika Program
Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Mencerminkan kejelasan, konsistensi, dan kerealistikan visi program
studi yang sesuai dengan visi Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.
Misi program studi berorientasi pada misi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin.
Rumusan tujuan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah merujuk pada tujuan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin dan merupakan turunan dari
misinya.
Strategi pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran program studi
pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah
FK Unhas jelas dan terukur.
Dukungan sarana dan prasarana dari pemerintah (fakultas dan
universitas) untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan memadai.
b. Kelemahan
Sebagian kecil civitas akademika belum memahami visi, misi, tujuan, dan
rencana strategis program studi yang diakibatkan oleh sosialisasi yang
belum mengenai sasaran secara menyeluruh.
c. Peluang
Dukungan dari rumah sakit dalam mewujudkan visi misi program studi
sangat terbuka mengingat visi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo “Menjadi
Academic Health Center Terkemuka di Indonesia Tahun 2019” sejalan
dengan visi program studi “Menjadi pusat pendidikan yang unggul, mandiri
dan bermartabat untuk menghasilkan lulusan Dokter Spesialis Jantung
dan Pembuluh Darah yang profesional dan berkualitas, berjiwa maritim
serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.”
Meningkatnya kebutuhan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah
dalam meningkatkan angka kesehatan masyarakat dan menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit jantung dan pembuluh
darah.
d. Ancaman
Adanya perubahan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dan
kesehatan yang dapat mempengaruhi sistem pengelolaan yang sedang
berjalan.
Perubahan arus globalisasi yang dapat mempengaruhi pencapaian
rencana strategis program studi.
B. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN
MUTU
Ketua Divisi
1) Memberikan kuliah kepada mahasiswa kedokteran program profesi.
2) Mengkoordinir penempatan dosen divisi sebagai tutor PBL dan instruktur
CSL kepada mahasiswa kedokteran.
3) Mengkoordinir bimbingan saat bedside teaching kepada peserta didik
pendidikan dokter spesialis.
4) Memimpin pertemuan ilmiah berupa konferensi, presentasi jurnal, laporan
kasus, baca pustaka, sari pustaka, proposal penelitian, studi kasus
longitudinal dan tesis.
5) Mengkoordinir bimbingan mahasiswa kepaniteraan dan bimbingan peserta
didik Pendidikan Dokter Spesialis di divisi masing-masing
6) Melakukan koordinasi untuk kegiatan visite, pemeriksaan pasien rawat
jalan, tindakan kegawatdaruratan, tindakan prosedural pada divisi masing-
masing
7) Melakukan konsultasi dengan sub departemen lain bila diperlukan.
d. Ancaman
Belum optimalnya fungsi bakordik dan diklit dalam memfasilitasi proses
pendidikan.
C. MAHASISWA DAN LULUSAN
1. Sistem Rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa
Sistem rekrutmen dan seleksi calon peserta Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran
Unhas mengacu pada Buku Panduan Rekrutmen Peserta Didik Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK
Unhas dan Buku Buku.
Tata cara rekrutmen harus sesuai aturan-aturan yang telah ditetapkan,
transparan dan objektif, sehingga penerimaan dan penolakan calon peserta didik
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan secara baku, meliputi seleksi
administrasi, syarat akademik, ujian tulis, dan beberapa komponen lain yang
dinilai.
a. Seleksi Adminstrasi
- Syarat administrasi :
1) Dokter dengan ijazah profesi dokter yang diakui pemerintah.
2) STR (surat tanda registrasi ) dan sertifikat kompetensi dokter umum.
3) Usia saat mulai pendidikan dokter spesialis ≤ 35 tahun.
- Kelengkapan administrasi :
1) Surat permohonan calon peserta disetujui oleh atasan langsung dan
Dinas Kesehatan setempat (bagi PNS).
2) Mengisi surat lamaran PPDS.
3) Surat izin/rekomendasi dari instansi masing-masing, suami/istri masing-
masing (bagi yang sudah berkeluarga).
4) Rekomendasi dari IDI setempat.
5) Surat lulus ujian kompetensi / STR / Surat izin praktek / surat keterangan
sementara mengurus.
6) Surat pernyataan kesanggupan menanggung seluruh biaya pendidikan
sampai selesai, yang dibuat diatas kertas bermaterai.
7) Pas foto berwarna terbaru 4x6 cm sebanyak 6 lembar.
8) Surat pernyataan kesanggupan mentaati peraturan yang berlaku dan
bersedia menerima sanksi bila melanggar.
b. Syarat Akademik
1. Indeks prestasi (IP) program pendidikan sarjana dan program pendidikan
profesi > 2,75.
2. TOEFL > 450
3. Masa pendidikan dokter umum < 1 1/2 n ( n = lama tahun pendidikan)
c. Pelaksanaan Seleksi
Setiap calon peserta pendidikan dokter spesialis diwajibkan mengikuti tahapan
seleksi sebagai berikut:
1. Seleksi administrasi
2. Seleksi akademik
3. Seleksi kesehatan dan psikologi
Seleksi Administrasi
Tolak
Program Studi
Terima
Tolak
Terima
Mulai Pendidikan
Bidang Olahraga
No. Tahun Prestasi Penghargaan
1 2012 Juara II Bulu Tangkis Ganda Putri Piala
Dean Cup, FKUH
2 2012 Juara II Futsal Putri Dean Cup, FKUH Piala
3. 2013 Juara III Sepak bola Perki Muda Cup, Piala
ASMIHA
4. 2014 Juara II Sepak bola Perki Muda Cup, Piala
ASMIHA
5. 2015 Juara III Sepak bola Perki Muda Cup, Piala
ASMIHA
c. Kepuasan lulusan.
Kepuasan lulusan program studi dapat dilihat melalui kuesioner yang dibagikan.
Berikut penyajian hasil kuisioner kepuasan lulusan terhadap program studi yang
ditinjau dari 3 komponen penting yang ada pada program studi pendidikan
dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah.
C.7.4 Presentasi Keuasan Lulusan
Tanggapan lulusan
No Bidang Penilaian Sangat Buruk Baik Sangat
Buruk Baik
1 Proses belajar mengajar 0,00% 3,70% 66,67% 29,63%
2 Fasilitas Mahasiswa 1,01% 27,27% 56,57% 15,15%
3 Administrasi 0,00% 11,11% 66,67% 22,22%
Dari beberapa pertanyaan yang diajukan, pertanyaan mengenai ketersediaan
website program studi menjadi pertanyaan yang paling banyak ditanggapi
dengan penilaian kriteria buruk yaitu sebesar 66,67%. Kemudian pertanyaan
yang paling banyak ditanggapi dengan kriteria baik oleh peserta didik adalah
pertanyaan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana konsultasi dan
konseling peserta didik sebesar 88,89%
Dari 5 dosen dikti yang ada pada Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler
FK Unhas, 4 diantaranya telah tersertifikasi oleh DIKTI. Dari 25 staf pengajar di program
studi pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah FK Unhas,
6 bergelar Professor, 8 bergelar Doktor (S3), 17 bergelar Subspesialis (Sp2) dan 8 masih
bergelar (s2/Sp1). Adapun perencanaan 5 dari total 8 staf pengajar yang masih bergelar
sp1 akan melanjutkan pendidikan (subspesialis) sp2.
Staf pengajar program studi juga aktif mengikuti kegiatan ilmiah baik sebagai
peserta maupun sebagai moderator atau pembicara. Skala kegiatan ilmiah mulai dari
tingkat regional, nasional dan internasional.
Rasio pengajar dengan peserta didik sangat memadai sehingga daya tampung
program studi masih cukup untuk melakukan penambahan jumlah perekrutan peserta
didik. Dengan perbandingan 25 : 47 maka rasionya sekitar 1 : 2.
b) Tenaga Kependidikan.
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FK Unhas memiliki 5 orang
tenaga kependidikan. 4 orang diantaranya berkualifikasi strata 1 (S1) dan 1 orang
diploma 3 (D3). Dari 5 tenaga kependidikan, 2 diantaranya berstatus PNS dan 3
berstatus non PNS.
Publikasi
Kardiologi
37%
Publikasi Non
Kardiologi
63%
lokal, 13%
Internasional,
30%
Nasional, 57%
4. Pengembangan Staf
Pengembangan staf tiap tahunnya dilakukan dengan cara mendorong staf pengajar
untuk mengembangkan kualifikasi pendidikannya. Salah satu program kerja pada
Renstra program studi adalah mengenai pengembangan staf. Adapun rencana
pengembangan staf yang direncanakan 2016 - 2020 adalah sebagai berikut :
a. Tahun 2016 : Pengusulan pendidikan fellow/konsultan untuk 2 staf
pengajar.
b. Tahun 2017 : Pengusulan pendidikan fellow/konsultan untuk 3 staf
pengajar.
c. Tahun 2018 : Pengusulan pendidikan S3 bagi staf pengajar yang belum
bergelar Dr. (Doktor) tapi sudah bergelar konsultan
d. Tahun 2019 : Semua staf pengajar sudah bergelar konsultan dalam bidang
ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah
e. Tahun 2020 : Mengusahakan 1 staf bergelar professor di bidang ilmu
penyakit jantung dan pembuluh darah.
Hingga tahun 2017, realisasi renstra program studi mengenai pengembangan staf
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. D.4.1 Realisasi Renstra
No Tahun Nama Staf Pendidikan Masa Tempat
Pendidikan
1 2016 dr. Zaenab Djafar Subspesialis 01 November RS. Jantung
SpPD, SpJP, Kardilogi 2016 - 28 Harapan
Mkes. Preventif dan April 2017. Kita
Rehabilitasi
2 2016 dr. Akhtar Fajar Subspesialis 1 Januari RS. Jantung
Muzakkar Ali Diagnostik 2017 – 31 Harapan
Aspar, SpJP Invasif dan Desember Kita
Intervensi Non 2018
Bedah
2 2017 dr. Andi Alief Subspesialis Prakiraan RS. Jantung
Utama Armyn, Kardiologi Juli 2018 Harapan
Mkes, SpJP Pediatrik Kita
3 2017 dr. Aussie Fitriani Subspesialis Prakiraan AMC
Ghaznawie, SpJP Echo Juli 2018 Netherland
4 2017 dr. Almudai, SpPD, Subspesialis Januari 2018 RS. Jantung
SpJP Kardilogi – Januari Harapan
Preventif dan 2019 Kita
Rehabilitasi
Setiap divisi Setiap divisi Setiap divisi Setiap divisi ada 3 staf
ada 1 staf ada 2 staf ada 3 staf pendidik yang
pendidik yang pendidik yang pendidik yang berkompeten dan tidak
da yang merangkap
berkompeten berkompeten berkompeten
pada divis lain.
b) Mendorong staf pengajar untuk mengembangkan kualifikasi pendidikan.
Tabel. D.5.2 Pengembangan Kualifikasi Pendidikan
2016 2017 2018 2019 2020
Pengusulan Pengusulan Pengusulan Semua Mengusahak
pendidikan pendidikan pendidikan staf an 1 staf
fellow/konsulta fellow/konsu S3 bagi staf pengajar bergelar
n untuk 2 staf ltan untuk 3 pengajar sudah professor di
pengajar staf yang belum bergelar bidang ilmu
pengajar bergelar Dr. konsultan penyakit
tapi sudah dalam jantung dan
bergelar bidang pembuluh
konsultan ilmu darah
penyakit
jantung
dan
pembuluh
darah
c) Peningkatan standar penerimaan / perekrutan pengajar pada program
studi pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh
darah.
Tabel D.5.3. peningkatan standar penerimaan/perekrutan pengajar
2016 2017 2018 2019 2010
Harus bergelar Harus Harus bergelar konsultan dan kulifikasi
konsultan bergelar pendidikan minimal S3 dan memiliki
konsultan pengalaman mengajar
dan
kulifikasi
pendidikan
minimal S3
6. Analisis SWOT
a. Kekuatan
Adanya pedoman tertulis yang jelas tentang sistem seleksi, perekrutan,
penempatan, promosi, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga
kependidikan, serta konsistensi pelaksanaannya.
Adanya pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta
rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan untuk mencapai
pelaksaan proses pendidikan yang konsisten.
Tercukupinya kebutuhan dosen berpendidikan Subspesialis/Konsultan di
RS Pendidikan Utama, yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi
program studi.
Dosen selaku staf pengajar memiliki sertifikat pendidik (AA/Pekerti/Akta
V/Certicate in Medical Education/Sertifikat Dosen)
Rasio peserta didik terhadap dosen tidak melebihi 3:1
Adanya program pengembangan kualitas dosen yang terealisasi dengan
baik.
Kegiatan dosen Program Studi dalam pertemuan ilmiah nasional dan
internasional sebagai pembicara dan penyaji makalah sangat memadai.
Cukup banyaknya media publikasi karya ilmiah dosen Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran Unhas yang berdampak pada meningkatnya reputasi
program studi.
b. Kelemahan
Jabatan fungsional pengajar yang berstatus PNS DIKTI belum memadai.
Belum ada sistem monitoring dan evaluasi yang terukur untuk tenaga
kependidikan.
c. Peluang
Adanya peluang dan tawaran untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi untuk staf pengajar melalui tugas belajar.
Tersedianya beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
d. Ancaman
Beberapa staf pengajar yang bergelar guru besar mendekati masa
purnabakti sementara persyaratan untuk mendapat gelar guru besar
semakin ketat.
Semakin tingginya tuntutan pekerjaan sebagai dokter di bidang pelayanan
yang membatasi waktu yang tersedia dalam bidang pendidikan.
TOTAL
TER
MODUL KETERANGAN WAKTU SKS
6 BULAN
Bangsal Raber RSWS,
1 Bangsal RSUH)
Telaah Kritis Jurnal 1 Prasyarat Naik Semester
(Kardiologi Dasar) 2
Prasyarat Naik Semester
Ujian Kardiologi Dasar 2
6 BULAN
Nefrologi Stase Divisi Nefrologi 1.5 bulan 3 sks
2 Telaah Kritis Jurnal 2
(Nefrologi) Prasyarat Pindah Divisi
Ujian Divisi Prasyarat Pindah Divisi
Stase Divisi Endokrin
I 1.5 bulan 3 sks
Endokrin Metabolik Metabolik
Telaah Kritis Jurnal 3
(Endokrin Metabolik) Prasyarat Pindah Divisi
Ujian Divisi Prasyarat Pindah Divisi
Stase Poliklinik
Kardiologi Klinik Dewasa I 3 bulan 6 sks
Kardiologi
Telaah Kritis Jurnal 4
(Kardiologi Klinik) Prasyarat Ujian Tahap I
Ujian Kardiologi Klinik
3 Dewasa Prasyarat Ujian Tahap I
6 BULAN
Stase Divisi
Echocardiography I 3 bulan 6 sks
Echocardiography
Telaah Kritis Jurnal 5
(Echocardiography) Prasyarat Ujian Tahap I
Ujian Echocardiography Prasyarat Ujian Tahap I
Laporan Kasus 1 Prasyarat Ujian Tahap I
Referat 1 Prasyarat Ujian Tahap I
Ujian Tahap I Prasyarat Naik Tahap II
(Kardiologi Invasif) 5
II 4
Ujian Kardiologi Invasif &
Intervensi Non Bedah Prasyarat Ujian Tahap II
6 BULAN
5 Kardiovaskular Prasyarat Ujian Tahap II
Prevensi dan Rehabilitasi
Stase Cardiac Rehab 1.5 bulan 3 sks
Kardiovaskular
Telaah Kritis Jurnal 9 Prasyarat Naik Semester
(Cardiac Rehab) 6
Ujian Prevensi dan
Rehabilitasi Kardiovaskular Prasyarat Ujian Tahap II
Kardiologi Pediatri I Stase Kardiologi Pediatri 1.5 bulan 3 sks
Telaah Kritis Jurnal 10 Prasyarat Naik Semester
(Kardiologi Pediatri) 6
Ujian Kardiologi Pediatri Prasyarat Ujian Tahap II
Prasyarat Naik Semester
Laporan Kasus 3
6
6 BULAN
Stase Chief Konsul
Kardiologi Lanjut B 1.5 bulan 3 sks
7 Antar Bagian
Kardiologi Klinik Dewasa Stase Chief Poliklinik
1.5 bulan 3 sks
II Kardiologi PJT + PCC
Stase Chief
Echocardiography II 1.5 bulan 3 sks
Echocardiography
6 BULAN
Kardiologi Kritikal II Stase Chief CVCU 1.5 bulan 3 sks
8 Kegawatdaruratan
Stase Chief UGD 1.5 bulan 3 sks
Kardiovaskular II
Stase Chief Kardiologi
Kardiologi Pediatri II 1.5 bulan 3 sks
Pediatri
6 BULAN
Seminar Proposal Penelitian Prasyarat Seminar Hasil 3 sks
8. Misi Pembelajaran
a. Pengembangan/Pelatihan Kompetensi yang diharapkan
Dalam pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan, program
studi selalu berpedoman pada aturan Kolegium Ilmu Penyakit Jantung Dan
Pembuluh Darah. Berdasarkan Kolegium Ilmu Penyakit Jantung Dan
Pembuluh Darah terdapat 32 topik bahasan kompetensi dasar dalam bidang
ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah yang didistribusikan dalam 17
modul kurikulum. Pada program studi pendidikan dokter spesialis ilmu
penyakit jantung dan pembuluh darah FK unhas, penyelesaian pendidikan
ditempuh sebanyak 9 semester. Proses pembelajaran dalam upaya
pencapaian kompetensi dalam hal pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku serta umpan balik peserta didik dapat dicapai melalui kegiatan
berikut:
1. Pengetahuan :
Kuliah/Kuliah Tamu
Bedside Teaching
Morning Report/laporan jaga
Journal reading
Diskusi kasus
Presentasi Kasus
Referat/Sari Pustaka
Konferensi dengan tim bedah dewasa/pediatrik
Pertemuan Ilmiah Tahunan.
Konferensi problem kasus RSUP Wahidin Sudirohusodo
Klub Ekokardiografi/ Klub EKG/ Klub Penatalaksaan (Guideline)
Mandiri: penelusuran pustaka dan e-library
2. Keterampilan dan Sikap Perilaku :
Kerja mandiri di ruangan rawat inap biasa, intemediate (high care)
dan intensif (CVC/ICU) dewasa/pediatrik.
Kerja mandiri di ruang rawat jalan dewasa dan pediatrik.
Kerja (hands on) di laboratorium non invasif (ekokardiografi dan
Doppler, uji latih jatung dengan beban, Doppler vaskular, radiologi
nuklir dan pencitraan kardiovaskular).
Kerja di laboratorim kateterisasi jantung dan elektrofisiologi.
Kerja di klinik prevensi dan penyuluhan (konsultasi) media.
Kerja di klinik rehabilitasi medik dan gymnasium rehabilitasi.
Kerja khusus di masyarakat / komunitas tertentu dalam upaya
program prevensi primer dan sekunder kardiovaskular
Ronde ruangan harian
Ronde besar rutin Departemen Kardiologi dan Kedokteran
Vaskular FK UNHAS
Tugas jaga malam di ruang rawat inap, unit gawat darurat, ruang
perawatan intensif / intermediate kardiovaskular dewasa dan
pediatrik, ruang perawatan intensif pasca bedah dewasa dan
anak, ruang rawat inap dewasa dan anak di RS Wahidin
Sudirohusodo
C. Umpan balik :
Laporan jaga malam
Pembuatan status rekam medis
Pembuatan laporan hasil pemeriksaan ekokardiografi, uji latih
jantung dengan beban,
Doppler vaskular radiologi nuklir, pencitraan kardiovaskular dan
kateterisasi jantung/angiografi
Pembuatan ringkasan pemeriksaan faktor resiko di klinik prevensi
dan program rehabilitasi
Buku catatan buku log dan kegiatan peserta program (log book
dan portfolio)
Publikasi Ilmiah di acara pertemuan ilmiah tahunan rutin dalam
negeri.
Menyusun proposal dan melakukan penelitian tesis akhir
Evaluasi
Ujian tulis / lisan (pre test, mid test, dan post test)
Ujian lisan panel
OSCE (objective structured clinical examination)
Mini CEX (Clinical Evaluation Exercise)
OPS (Direct Observation of Procedural Skill)
Mini-Pat (Peer Assesment Tool)
CbD (Case-based Discussion)
Buku log dan portfolio
Ujian proposal tesis akhir
Seminar hasil tesis akhir
Penilaian tugas presentasi kasus dan tinjauan pustaka
Pengamatan sehari-hari saat kerja klinis di rawat inap, rawat jalan
dan instalasi gawat darurat rumah sakit.
b. Efisiensi internal dan eksternal
Adanya derajat integrasi yang baik dalam materi pembelajaran (intra dan
antar disiplin ilmu) pada setiap tahap pendidikan yang disertai dengan
monitoring dan evaluasi menunjukkan efisiensi internal dalam
penyelenggaraan kurikulum.
Networking dalam rotasi di stase luar seperti di RS Universitas
Hasanuddin, RS Ibnu Sina, RS Islam Faisal, RS Akademis jauri Jusuf, RSUD
Labuang Baji, SingHealth singapura menunjukkan pengelolaan kurikulum
klinik secara terpadu dan efisien.
9. Mengajar
a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
Dalam rangka pencapian target dan hasil akhir dari proses belajar
mengajar di Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran UNHAS dilakukan
penyusunan strategi pembelajaran melalui metode dan media
pembelajaran peserta didik yang telah ditentukan. Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran UNHAS menggunakan beberapa metode dalam
penyampaian mata ajar kepada peserta didik. Ragam mata ajar dan
tuntutan capaian keluaran yang berbeda sesuai tingkat peserta didik
menyebabkan metode tiap mata ajar bisa berbeda-beda. Metode yang
diterapkan dalam Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran UNHAS
adalah sebagai berikut: kuliah, bedside teaching,Morning Report/laporan
jaga,journal reading dan apraisal,Diskusi kasus,Presentasi kasus,
Referat/Sari Pustaka,konfrensi dengan tim bedah
dewasa/pediatric,Konfrensi ilmiah rutin Departemen Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular FK UNHAS,Konfrensi Problem Kasus RSUP Wahidin
Sudirohusodo,Klub Ekokardiografi/Guideline Club , dan Mandiri.
Alat bantu ajar yang digunakan dalam Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas
Kedokteran UNHAS adalah :
Pasien di ruang rawat inap, rawat jalan dan unit gawat darurat.
Boneka berikut komputer simulasi dan kelengkapannya untuk latihan
keterampilan bunyi dan bising jantung serta ACLS
Alat rekam elektrokardiografi
Mesin ekokardiografi dan Doppler analog di laboratorium
ekokardiografi untuk hand’s on.
Mesin ekokardiografi dan Doppler mobile untuk hand’s on ke ruangan
intensif.
Mesin ekokardiografi dan Doppler digital lengkap dengan external
workstation atau echopacnya untuk diskusi/review kasus di ruang
echolab.
Peralatan audio-visual : white board, flip chart, komputer, lap-top,
overhead, slide dan proyektor multi media (LCD), video player dan
televisi 1 buah TV dengan video player untuk diskusi/review kasus di
ruang echolab.
Mesin uji latih jantung dengan beban (treadmill test).
Buku teks rujukan, majalah (journal) kedokteran bidang ilmu
kardiovaskular lokal nasional dan internasional.
b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah
Tiap-tiap mata ajaran berada di bawah tanggung jawab
Penanggung Jawab Divisi yang dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi
(KPS) dibantu oleh Sekretaris Program Studi (SPS). Setiap Penanggung
jawab Divisi berfungsi sebagai penghubung dan koordinator dalam
pelaksanaan Modul ajar untuk mencapai tujuan dari pendidikan agar
tercapai tingkat kompetensi yang diharapkan pada setiap Modul Ajar.
Penanggung jawab Divisi juga berfungsi sebagai penghubung
pembelajaran terintegrasi dalam modul-modul dan tahapan pendidikan
yang ada dengan pengembangan kemampuan kognitif, psikomotor dan
afektif. Dengan demikian materi pembelajaran senantiasa sesuai dengan
tujuan mata ajaran pada setiap tahap pendidikan.
c. Efisiensi dan produktivitas
Adanya pedoman akademik menjadi dasar proses belajar mengajar
di setiap jenjang tahap pendidikan. Dengan pedoman yang sama dapat
dicapai efisiensi proses belajar mengajar. Untuk mengingkatkan efektivitas
dan efisiensi, program studi juga melibatkan sejumlah dosen tamu dalam
memberikan bimbingan dan materi yang diperlukan sesuai dengan garis
besar tujuan dari kurikulum program studi.
Produktivitas proses belajar mengajar diukur dari kehadiran peserta
dalam kegiatan akademik perkuliahan dan penyajian karya ilmiah,
kehadiran staf pendidik memberi materi perkuliahan dan kehadiran
fasilitator dalam tutorial serta bimbingan klinik, dan assessment tools yang
digunakan staf dalam mengevaluasi peserta didik. Metode evaluasi yang
digunakan dalam penilaian peserta didik meliputi beberapa macam.
Dengan berbagai macam metode diharapkan dapat menilai seluruh aspek
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Metode yang dipakai
antara lain:
1) Ujian tulis/lisan
2) Ujian lisan panel
3) Osce (objective structured clinical examination)
4) Mini CEX (Clinical evaluation Exercise)
5) DOPS (Direct Observation of procedural skill)
6) Mini-Pat (Peer Assesment Tool)
7) CbD (Case-based Discussion)
d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar
Struktur kegiatan akademik yang dilakukan oleh Ketua Program
Studi dan Sekretaris Program Studi untuk mengendalikan dan
mengkoordinasikan proses belajar mengajar dengan dibantu oleh
Penanggung Jawab Divisi pada masing-masing Modul. Pada tahap
pendidikan Pengayaan, koordinasi dilakukan oleh Komite Koordinasi
Pendidikan (KOMKORDIK) Fakultas Kedokteran UNHAS - RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo makassar. Pada tahap pendidikan selanjutnya
akan dikoordinasikan oleh KPS dan SPS. Penanggung Jawab divisi
bertugas mengkoordinasi pemberian mata ajaran yang terintegrasi pada
modul-modul yang ada dengan metode pembelajaran dan melakukan
evaluasi sesuai dengan buku pedoman pelaksanaan pendidikan dokter
spesialis jantung dan pembuluh darah. Rentang kegiatan mengajar
disesuaikan dengan lamanya stase tiap divisi yang terdapat pada struktur
kurikulum.
e. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tersedianya Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memadai
mendukung terciptanya suasana akademik efektif dalam pembelajaran.
Secara umum penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
dimanfaatkan pada :
1) Ruang Perawatan, Cathlab, dan Poliklinik.
Tersedia sarana dan prasarana kesehatan yang sudah menerapkan
penggunaan teknologi informasi dan dalam penatalaksanaan pasien
memudahkan peserta didik untuk menerima pembelajaran. Misalnya
penerapan TeleEKG.
2) Ruang pertemuan Kardiologi
Tersedia sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi
untuk menunjang pelaksanaan kegiatan ilmiah seperti :
Ruangan yang mendukung akses internet untuk forum ilmiah online.
Proyektor audio visual untuk interaksi ilmiah.
Komputer dengan spesifikasi tinggi untuk software pembelajaran.
3) Perpustakaan
Tersedia komputer dengan sambungan internet
Tersedia akses ke perpustakaan online untuk mengakses jurnal terbaru.
10. Belajar
a. Keterlibatan mahasiswa
Keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar mengajar menjadi perhatian
utama dalam metode pembelajaran di Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran
UNHAS. Mahasiswa dipicu secara aktif dan mandiri untuk mampu
mengembangkan pengetahuan sesuai bidangnya dengan menelaah sumber-
sumber pustaka yang dapat dipercaya. Dalam melakukan telaah akademik,
mahasiswa diberikan keleluasaan dalam melakukan diskusi dengan staf/dosen
pembimbing. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat,
membawa mahasiswa kepada suasana ilmiah, dengan kajian dari para ahli.
Berkaitan dengan peningkatan keterampilan/skill, mahasiswa belajar langsung
dengan bimbingan supervisor di lapangan kerja. Dengan ini diharapkan
komprehensivitas tujuan pendidikan dapat tercapai.
b. Bimbingan skripsi/tesis/disertasi
Bimbingan dosen menjadi support method dalam proses belajar mengajar
guna mencapai kompetensi yang diharapkan. Melalui bimbingan ini,
mahasiswa yang belajar secara mandiri dan mengambil pelajaran sesuai
dengan apa yang dipersepsinya, dengan adanya bimbingan ini akan dibantu
untuk meluruskan hal-hal yang kurang tepat dari persepsi yang ditangkap
selama mereka belajar. Demikian halnya dalam kegiatan ilmiah yang secara
regular dilaksanakan.
Penentuan Staf atau dosen yang melakukan bimbingan karya ilmiah atau
karya ilmiah akhir harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sehingga
mahasiswa mendapatkan bimbingan yang terbaik dalam proses belajar
tersebut. Dalam melakukan proses bimbingan digunakan prinsip kemandirian
peserta didik sehingga kebutuhan dan keinginan mahasiswa dalam melakukan
pendalaman terhadap bidang minat atau disebut student centered.
c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan
1) Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya
Pengetahuan dan pemahaman akan materi khusus pendidikan
jantung dan pembuluh darah menjadi titik dalam mengembangkan
keilmuan mahasiswa. Mahasiswa diharapkan menguasai pemahaman
akan ilmu yang menjadi basic dari pendidikan jantung dan pembuluh
darah. Pengembangan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa
terhadap bidang tertentu dapat dilakukan dengan kebebasan dalam
menentuan tugas karya ilmiah dengan bimbingan dari staf/dosen dan
peran aktif serta kemandirian menjadi prinsip utama.
2) Ketrampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable)
Pendidikan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah sangat
terkait erat dengan berbagai macam tindakan kegawat daruratan.
Ketrampilan atau skill ini dapat ditransfer selama mahasiswa menjalani
stase di rumah sakit. Dengan demikian, bimbingan ketrampilan yang
baik dari supervisor yang kompeten akan mengarahkan mahasiswa
pada kompetensi skill yang diharapkan. Selain itu, prinsip kebebasan
yang bertanggung jawab menjadi dasar dalam penggunaan skill lab
bagi peningkatan kemampuan ketrampilan mahasiswa. Kemandirian
dan peran aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran, seperti
bedside teaching.
3) Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri
Kegiatan pendidikan di rumah sakit pendidikan dan rumah sakit
jejaring memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam
menggunakan pemahaman akan kemampuan dirinya serta
memanfaatkan kemampuan tersebut dalam mengembangkan
kemampuannya sendiri dengan baik. Dengan tahapan pendidikan
yang dijalani, kompetensi mahasiswa akan meningkat sehingga
mahasiswa secara bertahap akan memahami kemampuannya dan
memanfaatkan kemampuan tersebut secara komprehensif meliputi
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku seorang dokter spesialis
jantung dan pembuluh darah. Melalui pemahaman tersebut,
mahasiswa akan semakin mudah dan terampil dalam memberikan
pertolongan dan penanganan terhadap pasien.
4) Kemampuan belajar mandiri
Kemampuan belajar secara mandiri dibangun dan ditekankan sejak
awal pendidikan dimulai. Sistem pendidikan di Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah Fakultas Kedokteran UNHAS adalah student centered,
sehingga kemandirian dan peran aktif dari mahasiswa diperlukan untuk
mencapai tujuan pendidikan Kurikulum disusun dengan metode untuk
memicu semangat belajar para mahasiswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan pemahaman yang diperlukan untuk pelayanan
kepada pasien. Dengan pendampingan atau supervisi, kesalahan
terhadap hasil belajar secara mandiri ini akan dapat dihindari, sehingga
prinsip patient safety akan tetap dijalankan.
5) Nilai, motivasi, dan sikap
Dalam proses pendidikan di Progarm Studi Ilmu Penyakit Jantung
Dan Pembuluh Darah tidak hanya memberikan bekal kognitif
(knowledge) dan psikomotor (skill) saja, melainkan berkaitan juga
dengan afektif/attitude/etika/sikap. Selama pendidikan seorang
mahasiswa dapat dikeluarkan (drop out) dikarenakan buruknya
attitude, walaupun secara kognitif dan psikomotor menunjukkan
prestasi. Pada tahap awal sebelum pendidikan dimulai, Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah Fakultas Kedokteran UNHAS juga melibatkan keluarga dari
mahasiswa agar meningkatkan motivasi dan nilai bagi mahasiswa
dalam menjalankan pendidikan. Serorang mahasiswa tidak akan
mampu merampungkan studinya bila tidak mempunyai
semangat/motivasi yang kuat dalam belajar dan mengembangkan
keilmuan. Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran UNHAS juga
memiliki program rutin non-akademi, selain yang ada dalam kurikulum,
yang dapat meningkatkan motivasi, nilai dan sikap dari mahasiswa,
seperti acara family gathering dengan keluarga mahasiswa dan staf,
ekstrakurikuler, baksos, dan kegiatan buka puasa serta halal bi halal.
13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan
sivitas akademika lainnya
Interaksi akademik peserta didik dan pengajar dilakukan dalam proses
belajar dan kegiatan ilmiah intra dan ekstrakulikuler. Kegiatan pengabdian
kepada masyarakat juga dilakukan bersama-sama antara dosen dan peserta
didik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komunikasi. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa penelitian yang dihasilkan bersama antara dosen dan peserta
didik. Segala kegiatan interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa
terdokumentasikan ke dalam logbook mahasiswa dan logbook dosen.
19. Produk program pendidikan berupa model-model , karya inovatif, hak paten,
hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran UNHAS dalam kontribusi menghasilkan
produk ilmiah telah menghasilkan beberapa karya baik berupa buku dan artikel
ilmiah yang dimuat pada jurnal yang telah dipublikasikan secara nasional maupun
internasional. Beberapa buku yang ber ISBN atau ber–ISSN telah diterbitkan
dengan penulis dari staf Program Studi – Departemen. Adapun Produk program
pendidikan lainnya yang tidak terpublikasi berupa :
1. Clinical Pathway yang digunakan pada rumah sakit.
2. Video Edukasi kerjasama dengan rumah sakit.
3. Penuntun pemeriksaan fisik dan EKG untuk S1 dan MPPD.
4. Buku Ajar, Modul, Tutorial untuk Program Studi Pendidikan Dokter Strata 1
b. Kelemahan
Belum ada pengelolaan dana di tingkat program studi.
Belum terjangkau fasilitas intranet universitas hasanuddin.
c. Peluang
Dukungan rumah sakit dalam pengembangan pendidikan sangat terbuka
terutama dalam ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan.
Terbukanya peluang pengembangan produk pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat program studi dengan adanya status PTN BH
Universitas Hasanuddin.
d. Ancaman
Kecenderungan penyalahgunaan fasilitas internet dari pihak yang tidak
bertanggung jawab dapat menghambat kelancaran proses pendidikan dan
pengelolaan program studi.
c. Peluang
Banyaknya peluang untuk mengembangkan kerjasama diindikasikan
dengan tingginya permintaan kerjasama dari instansi / lembaga dalam
negeri baik dalam bentuk pelayanan maupun pengabdian masyarakat.
Tingginya antusiasme masyarakat dalam menyambut kegiatan
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh program studi pendidikan
dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah.
d. Ancaman
Masih adanya instansi yang bekerjasama dengan program studi
pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah
yang belum melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kerjasama.
Adanya beberapa MOU yang ditandatangai oleh Fakultas dengan
instansi/lembaga setempat yang belum bisa dipenuhi berhubung
kekurangan staf dan PPDS yang nantinya bertugas di tempat sesuai
dengan MOU.