You are on page 1of 95

BAB I

DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN


A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya
1. Rumusan visi program pendidikan yang konsisten dengan visi lembaga
Berikut ini adalah visi program pendidikan dan visi lembaga :
a) Visi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran UNHAS adalah “Menjadi pusat pendidikan
yang unggul, mandiri dan bermartabat untuk menghasilkan lulusan Dokter
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah yang profesional dan berkualitas, berjiwa
maritim serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.”
b) Visi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin adalah “Berwawasan
Internasional, Berjiwa Maritim dan Berorientasi Masyarakat.”
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa visi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin sejalan dan konsisten dengan visi fakultas dalam pengembangan
keilmuan yang berbudaya maritim.

2. Rumusan misi program studi yang diturunkan dari misi lembaga


Misi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah Fakultas Kedokteran UNHAS adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan berbasis pelayanan dan evidence based
cardiology di bidang Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah melalui
pendekatan budaya maritim secara paripurna dan bermutu.
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dasar dan aplikatif di bidang Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah yang bertaraf nasional maupun
internasional.
3. Menciptakan sistim tata kelola Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah yang baik.
Penjabaran misi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin diturunkan dari
Misi Fakultas yang isinya :
1. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian berkualitas internasional dan
mendukung terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera.
2. Menyelenggarakan tata kelola fakultas yang baik (Good Faculty Governance) dan
efektif
3. Menghasilkan inovasi dalam bidang kesehatan.

3. Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga dan merupakan
turunan dari misinya.
Tujuan Program Studi adalah sebagai berikut :
1. Terlaksananya proses pendidikan yang berbasis pelayanan kesehatan di bidang
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah secara paripurna, bermutu, berlandaskan
“evidence based cardiology” dan mencakup pendekatan budaya maritim.
2. Tercapainya peningkatan hasil penelitian dasar dan aplikatif yang berkualitas.
3. Terselenggaranya manajemen yang efektif, efisien, transparan, akuntabel,
responsibel, independen, terintegrasi dan berkeadilan
Tujuan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah merujuk pada tujuan dari Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin yang isinya terdiri dari 5 sasaran strategi yaitu :
1. Menghasilkan lulusan FK yang profesional, dan unggul dibidang keterampilan
medis.
2. Terselenggaranya riset kedokteran dan kesehatan berkualita internasional
3. Mengembangkan dharma pengabdian kepada masyarakat yang berbasis hasil
penelitian kesehatan untuk meningkatkan kontribusi institusi terhadap
pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Terselenggaranya manajemen yang efektif dan efisien.
5. Melakukan penguatan dalam mengembangkan inovasi dibidang teknologi
kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
4. Rumusan Sasaran program pendidikan yang relevan dengan misinya
Rumusan dan Sasaran Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran UNHAS adalah :
Tabel A.4.1 Sasaran yang merupakan target terukur, strategi pencapaian, dan kemampuan pelaksanaan.
No Tujuan Sasaran Program Kerja 2016 2017 2018 2019 2020
1 Terlaksananya proses Meningkatka Penerimaan peserta Peningkatan Peningkatan score Menaikkan Melihat Konsisten
pendidikan yang n mutu didik baru yang pengawasan Toefl calon peserta nilai standar peningkatan si dan
berbasis pelayanan peserta didik terstruktur sesuai hasil didik ujian masuk prestasi kesiapan
kesehatan di bidang dengan standar pemeriksaan calon kerja bekerja
penyakit jantung dan penerimaan kolegium kesehatan peserta didaerah setalah
pembuluh darah dan unhas (misalnya didik tempat kerja lulus nanti
secara paripurna , daya tampung)
bermutu, Pembekalan peserta  Memberikan  Memberikan  Memberikan pelatihan/pengayaan
berlandaskan didik baru pelatihan/peng pelatihan/pengayaa untuk pengembangan diri dan soft skill
evidence based ayaan untuk n untuk peserta didik seperti pelatihan fire
cardiology dan pengembangan pengembangan diri safety, patient safety dari rumah sakit.
mencakup pendekatan diri dan soft skill dan soft skill peserta  Memberikan kuliah berupa materi
budaya maritim peserta didik didik seperti pengantar untuk pendidikan di
seperti pelatihan fire safety, program studi pendidikan dokter
pelatihan fire patient safety dari spesialis ilmu penyakit jantung dan
safety, patient rumah sakit. pembuluh darah.
safety dari  Memberikan kuliah  Memberikan kegiatan pengenalan
rumah sakit berupa materi lingkungan prodi, departemen,
pengantar untuk fakultas dan rumah sakit, serta
pendidikan di
sosialisasi aturan aturan pada
program studi
pendidikan dokter lingkungan belajar.
spesialis ilmu
penyakit jantung dan
pembuluh darah
Pengembangan kerja Dalam bentuk Dalam bentuk stase Dalam Dalam Dalam
sama untuk kunjungan mandiri dengan 1 bentuk bentuk stase bentuk
penugasan stase pelayanan instansi rumah sakit stase mandiri stase
mandiri peserta didik jantung ke daerah mandiri dengan 3 mandiri
di daerah. rumah sakit dengan 2 instansi dengan 3
daerah. instansi instansi
rumah sakit rumah sakit rumah
daerah daerah sakit
daerah
Pengembangan kerja  Kerjasama  Kerjasama dengan  Kerjasama dengan SingHealth
sama untuk dengan SingHealth Singapura dalam bentuk pengiriman
penugasan stase SingHealth Singapura dalam peserta didik untuk stase
mandiri peserta didik Singapura
di luar negeri
bentuk pengiriman  Penambahan bentuk kerjasama
dalam
bentuk peserta didik untuk dengan SingHealth dalam rangka
pengiriman stase peningkatan mutu peserta didik.
peserta didik  Penambahan  Penambahan 1 instansi luar negeri
untuk stase bentuk kerjasama dalam rangka peningkatan mutu
dengan peserta didik.
SingHealth dalam
rangka
peningkatan mutu
peserta didik.
Mengevaluasi Evaluasi setiap
perkembangan semester
Evaluasi setiap 3 bulan
peserta didik secara
berkala
Mengundang 3 pertahun 3 pertahun 3 pertahun 4 pertahun 4
pembicara tamu dalam pertahun
kegiatan kuliah tamu
dan RTD.
Pemetaan kebutuhan Setiap divisi ada Setiap divisi ada 2 staf Setiap divisi Setiap divisi ada 3 staf
Meningkatka pengajar perdivisi 1 staf pendidik pendidik yang ada 3 staf pendidik yang
n mutu yang berkompeten pendidik berkompeten dan tidak da
pengajar yang merangkap pada
berkompeten yang
divis lain.
berkompete
n

Mendorong staf Pengusulan Pengusulan Pengusulan Semua staf Mengusah


pengajar untuk pendidikan pendidikan pendidikan pengajar akan 1
mengembangkan fellow/konsultan fellow/konsultan untuk S3 bagi staf sudah staf
kualifikasi pendidikan. untuk 2 staf 3 staf pengajar pengajar bergelar bergelar
pengajar yang belum konsultan professor
bergelar Dr. dalam di bidang
tapi sudah bidang ilmu ilmu
bergelar penyakit penyakit
konsultan jantung dan jantung
pembuluh dan
darah pembuluh
darah
Peningkatan standar Harus bergelar Harus bergelar Harus bergelar konsultan dan kulifikasi
penerimaan / konsultan konsultan dan pendidikan minimal S3 dan memiliki
perekrutan pengajar kulifikasi pendidikan pengalaman mengajar
pada program studi minimal S3
pendidikan dokter
spesialis ilmu penyakit
jantung dan pembuluh
darah.
Meningkatka Penyusunan Modul 75% modul 90% modul sudah 100 % 100 % modul sudah
n mutu dan bahan ajar yang sudah sesuai sesuai dengan modul sesuai dengan kolegium
sarana dan sesuai dengan standar dengan kolegium ilmu sudah ilmu penyakit jantung dan
prasarana kurikulum kolegium ilmu penyakit jantung dan sesuai pembuluh darah dan ada
pendidikan penyakit jantung pembuluh darah dengan tambahan muatan lokal
dan pembuluh kolegium sesuai dengan budaya
darah ilmu maritim
penyakit
jantung dan
pembuluh
darah
Mengimplementasika 1. Kurikulum 1. Kurikulum dari kolegium
guide line internasional dari kolegium 2. Guide line ESC.
dalam pendidkan dan 2. Guide line 3. Guide line ACC / AHA
pelayanan ESC. (Penggunaan Guide Line diperharui setiap tahun sesuai dengan
Guide Line terbaru)
Menyediakan fasilitas 50% 75% 100%
perpustakaan, ruang
perkuliahan yang
nyaman dan kondusif,
serta fasilitas akses
internet.
Pembenahan SOP 50% 75% 100%
SOP pada bidang
pendidikan dan
pelayanan. (Case,
2 Tercapainya Peningkatan Mengikutkan peserta Wajib 1 Wajib 1 Presentasi Wajib 1 Wajib 1 Wajib 1
peningkatan hasil Kuantitas didik pada event Presentasi selama pendidikan, Presentasi Presentasi Presentasi
penelitian dasar dan nasional (presentasi Nasional selama salah satu presentasi selama selama selama
aplikatif yang nasional dan pendidikan harus berskala pendidikan, pendidikan, pendidika
berkualitas. presentasi internasional dua dari tiga dari total n, tiga dari
internasional) total presentasi total
presentasi harus presentasi
harus berskala harus
berskala internasional berskala
internasiona internasio
l nal
Memfasilitasi publikasi 2 Publikasi 4 Publikasi Dosen 5 Publikasi 6 Publikasi
ilmiah dosen. Dosen yang yang difasilitasi Dosen yang Dosen yang
difasilitasi difasilitasi difasilitasi
Penyediaan website 50% 75% 100% website beroprasi
program studi sebagai mempublikasikan karya ilmiah peserta
sarana bagi peserta didik
didik untuk
mempublikasikan
karya ilmiahnya
Peningkatan Penerapan Pohon 2 Cabang Pohon 3 Cabang Pohon 3 Cabang 3 Cabang 4 Cabang
Kualitas penelitian dalam Penelitian Penelitian Pohon Pohon Pohon
penentuan judul tesis / Penelitian Penelitian Penelitian
penelitian peserta
didik.
Diskusi multidisiplin 2 Departemen 3 Departemen 4 5 5
dengan departemen Departemen Departemen Departem
lain. (misalnya en
conference)
Peningkatan menyesuaikan topik 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 3 Kegiatan 4
Penerapan pengabdian Pengabdian Pengabdian Pengabdian Pengabdian Kegiatan
Penelitian masyarakat dengan Masyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat Pengabdi
bidang ilmu penyakit an
jantung dan pembuluh Masyarak
darah at
Presentasi hasil MCVU MCVU MCVU
penelitian pada acara WECOC WECOC WECOC
acara ilmiah ilmu ASMIHA ASMIHA ASMIHA
penyakit jantung dan 1 kegiatan Lebih dari satu kegiatan Internasional
pembuluh darah baik internasional
dari stag pengajar
maupun peserta didik
3 Terselenggaranya Peningkatan Pemetaan dan 4 staf 4 staf 5 staf 4 staf ADM 4 Staf
manajemen yang Kualitas SDM Penilaian kebutuhan + 1 staf ADM + 1
efektif, efisien, tenaga kependidikan Keuangan Staf
transparan, akuntabel, pada PS Keuangan
responsibel, + 1 staf IT
independen, terintegrasi Pembagian Jobdes 50% 75% 100%
dan berkeadilan. sesuai dengan struktur
organisasi PS
Penataan struktur 50% 75% 100%
organisasi program
studi .
Peningkatan membuat SOP semua 25 % SOP 50 % SOP 75 % SOP
Kualitas kegiatan administrasi,
sistem Tata penelitian dan
Kelola pendidikan.
Manajemen Pengarsipan dan 50 % arsip 75% arsip 100% arsip 100% arsip 100%
PS digitalisasi dokumen 50 % arsip
peserta didik ( digitalisasi 75 %
logbook, bundel data, digitalisasi
hasil ujian, jurnal,
kasus, refarat, dan
tesis
Pengarsipan dan 50 % arsip 75% arsip 100 % arsip 100 % arsip
digitalisasi dokumen 25 % digitalisasi 50 % digitalisasi 75 100 % digitalisasi
tenaga pendidik digitalisasi
(logbook, bundle data,
publikasi ilmiah, bahan
ajar, data tridharma
perguruan tinggi.
Pengarsipan dan 50 % arsip 75% arsip 100 % arsip dan 100 % digitalisasi
digitalisasi dokumen 50 % digitalisasi
75% digitalisasi
program studi (MOU,
SK penting, Modul,
Data Mahasiswa dan
Data Pendidik)
Pengadaan Komputer 50% staf 100% staf 25% ruang 50% ruang 100 %
untuk setiap ruangan kependidikan kependidikan staf pendidik staf pendidik ruang staf
pendidik
Pengadaan Semua ruang Semua ruang 50% ruang 100% ruang Semua
kelengkapan ruangan. staf pimpinan (kadep, kps, staf pendidik staf pendidik ruang
kependidikan kpm, sekretaris pendukun
g(
mushollah
, pantri,
dan loker.
Peningkatan Pengadaan peralatan Pengadaan Peremajaan kamera Pengadaan Pengadaan Pengadaa
sarana dan elektronik untuk proyektor baru digital dan scan internet sound n papan
prasarana dokumentasi dan porTabel dengan sistem dan informasi
tata kelola presentasi kegiatan. sistem kelengkapan digital dan
PS mikrotik nya media
publikasi
digital
5. Analisis keterkaikan antara visi, misi, tujuan dan sasaran program studi
Proses perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi merupakan satu
kesatuan yang saling terkait. Visi dirumuskan kemudian dijabarkan dalam bentuk
misi, setiap misi memiliki tujuan. Untuk mewujudkan tujuan dari misi, maka
disusunlah rencana kerja yang terukur. Rencana kerja merupakan penjabaran
kegiatan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mewujudkan visi dari program
studi.

6. Analisis SWOT
a. Kekuatan
 Penyusunan visi, misi dan tujuan melibatkan sivitas akademika Program
Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
 Mencerminkan kejelasan, konsistensi, dan kerealistikan visi program
studi yang sesuai dengan visi Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.
 Misi program studi berorientasi pada misi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin.
 Rumusan tujuan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah merujuk pada tujuan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin dan merupakan turunan dari
misinya.
 Strategi pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran program studi
pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah
FK Unhas jelas dan terukur.
 Dukungan sarana dan prasarana dari pemerintah (fakultas dan
universitas) untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan memadai.
b. Kelemahan
 Sebagian kecil civitas akademika belum memahami visi, misi, tujuan, dan
rencana strategis program studi yang diakibatkan oleh sosialisasi yang
belum mengenai sasaran secara menyeluruh.
c. Peluang
 Dukungan dari rumah sakit dalam mewujudkan visi misi program studi
sangat terbuka mengingat visi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo “Menjadi
Academic Health Center Terkemuka di Indonesia Tahun 2019” sejalan
dengan visi program studi “Menjadi pusat pendidikan yang unggul, mandiri
dan bermartabat untuk menghasilkan lulusan Dokter Spesialis Jantung
dan Pembuluh Darah yang profesional dan berkualitas, berjiwa maritim
serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.”
 Meningkatnya kebutuhan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah
dalam meningkatkan angka kesehatan masyarakat dan menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit jantung dan pembuluh
darah.
d. Ancaman
 Adanya perubahan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dan
kesehatan yang dapat mempengaruhi sistem pengelolaan yang sedang
berjalan.
 Perubahan arus globalisasi yang dapat mempengaruhi pencapaian
rencana strategis program studi.
B. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN
MUTU

1. Struktur Tata Pamong

2. Personil Beserta Fungsi dan Tugas Pokoknya


Uraian Tugas
 Ketua Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas
:
1) Mengatur penyelenggaraan proses pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah sesuai kurikulum.
2) Membuat kebijakan dalam penyelenggaraan pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.
3) Bertanggung jawab kepada Ketua Departemen terhadap kelancaran proses
pendidikan PPDS.
4) Sebagai koordinator umum PPDS Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
darah FK Unhas.
5) Membuat program kerja, perencanaan dalam perbaikan dan
pengembangan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas sesuai dengan Program Kolegium
Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh darah Indonesia.
6) Bersama dengan ketua departemen membuat perencanaan keuangan dan
pertanggungjawaban program kerja pada Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas.
7) Membuat dan bertanggungjawab atas anggaran Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas
termasuk pengeluaran dan penerimaan keuangan.
8) Bertanggungjawab terhadap kegiatan seleksi penerimaan peserta didik
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah FK Unhas.
9) Melakukan supervisi ke lapangan (RS Pendidikan & RS Jejaring
Pendidikan).
10) Memimpin rapat pendidikan.
11) Melakukan yudisium peserta didik Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas.
12) Bertanggung jawab atas kalender dan pelaksanaan kegiatan pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah FK Unhas.
13) Bertanggungjawab atas sistem administrasi pendidikan dan kepegawaian.

 Sekretaris Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK


Unhas :
1) Membantu KPS dalam mengatur pendidikan dokter spesialis sesuai
kurikulum.
2) Mengatur administrasi stase/rotasi peserta didik.
3) Mengatur administrasi pendidikan peserta didik meliputi: berkas CHS,
berkas hasil seleksi masuk, nilai kemajuan belajar, sanksi yang telah
diberikan, berita acara cuti akademik.
4) Bertanggungjawab kepada KPS dan Ketua Departemen terhadap
kelengkapan administrasi peserta didik.
5) Menggantikan fungsi KPS apabila diperlukan atau jika KPS tidak berada di
tempat atau apabila KPS sedang cuti.
6) Melakukan supervisi ke lapangan (RS Pendidikan & RS Jejaring
Pendidikan).
7) Melakukan koordinasi kerja dengan center pendidikan lain dan para staf
pengajar.
8) Bertanggungjawab atas izin atau cuti akademik peserta didik dan pegawai
kesekretariatan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas.
9) Bertanggungjawab atas pembelian barang dan alat inventarisasi
kesekretariatan dan pendidikan.
10) Bertanggungjawab atas inventarisasi alat Kordik peserta didik Program
Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah FK Unhas.

 Ketua Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FK Unhas


1) Memimpin penyelenggaraan proses pendidikan Fakultas Kedokteran di
bidang Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah sebagai pelopor
terpercaya dalam memadukan pendidikan, penelitian dan pelayanan
kesehatan.
2) Memimpin dan mengambil kebijakan strategis dalam penyelenggaraan
pendidikan di Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler.
3) Bertanggungjawab penuh atas seluruh kegiatan operasional pendidikan di
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular.
4) Merencanakan, mengkoordinir pelaksanaan, memonitoring dan
mengevaluasi kegiatan akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat
di Departemen.
5) Menyusun RKAT (Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan).
6) Menyusun laporan kinerja departemen.
7) Memberi arahan kepada staf doesn dan staf administrasi departemen
8) Mengatur distribusi pengajar pada proses akademik di masing-masing
sistem.
9) Menilai kinerja dosen dan staf administrasi di departemen.
10) Bertanggung jawab kepada dekan.
11) Menunjuk KPS, SPS, dan KPM berdasarkan musyawarah dengan para staf
di departemen.
12) Mengangkat pembimbing dan penguji untuk mahasiswa fase profesi dan
PPDS.
13) Mengusulkan pengangkatan dosen Luar Biasa.

 Sekretaris Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler :


1) Membantu ketua departemen dalam mengatur pengelolaan kesekretariatan
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK-Unhas.
2) Mengatur administrasi kepegawaian, peserta pendidikan dan pelayanan di
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular.
3) Mengatur administrasi keuangan Departemen Kardiologi dan Kedokteran
Vaskular.
4) Bertanggung jawab kepada ketua departemen terhadap pengelolaan
administrasi di Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular.

 Kordinator pendidikan Kemahasiswaan Departemen Kardiologi dan


Kedokteran Vaskuler :
1) Mengatur penyelenggaraan pendidikan mahasiswa sesuai kurikulum yang
ditetapkan oleh masing-masing kolegium.
2) Memberikan penilaian kemajuan belajar peserta didik atas dasar laporan
supervisor, pembimbing klinik dan staf lain.
3) Memberikan pembinaan dan menjatuhkan sanksi akademik.
4) Memberikan pertimbangan dan persetujuan cuti akademik.
5) Mengatur rujukan dan ujian akhir mahasiswa.
6) Bertanggungjawab kepada ketua departemen terhadap kelancaran proses
pendidikan mahasiswa.

 Unit Penjaminan Mutu Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular :


1) Melaksanakan sistem penjaminan mutu di tingkat peserta didik melalui
evaluasi pencapaian prestasi, reputasi, dan hasil ujian peserta didik
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
pembuluh Darah FK Unhas.
2) Melaksanakan sistem penjaminan mutu di tingkat proses belajar mengajar
melalui evaluasi layanan prodi untuk membina dan mengembangkan minat
peserta didik pada program studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas.
3) Melaksanakan sistem penjaminan mutu di tingkat dosen/pengajar melalui
evaluasi kinera akademik dosen dan tenaga kependidikan pada program
studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah FK Unhas.
4) Memberikan usulan perbaikan kepada pelaksana program studi mengenai
hasil evaluasi yang dilakukan pada Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas.
5) Melakukan koordinasi dengan fakultas mengenai sistem penjaminan mutu
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah FK Unhas.

 Ketua Divisi
1) Memberikan kuliah kepada mahasiswa kedokteran program profesi.
2) Mengkoordinir penempatan dosen divisi sebagai tutor PBL dan instruktur
CSL kepada mahasiswa kedokteran.
3) Mengkoordinir bimbingan saat bedside teaching kepada peserta didik
pendidikan dokter spesialis.
4) Memimpin pertemuan ilmiah berupa konferensi, presentasi jurnal, laporan
kasus, baca pustaka, sari pustaka, proposal penelitian, studi kasus
longitudinal dan tesis.
5) Mengkoordinir bimbingan mahasiswa kepaniteraan dan bimbingan peserta
didik Pendidikan Dokter Spesialis di divisi masing-masing
6) Melakukan koordinasi untuk kegiatan visite, pemeriksaan pasien rawat
jalan, tindakan kegawatdaruratan, tindakan prosedural pada divisi masing-
masing
7) Melakukan konsultasi dengan sub departemen lain bila diperlukan.

 Perpustakaan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular


1) Menjamin penyelenggaraan proses pendidikan di Departemen Kardiologi
dan Kedokteran Vaskular melalui sarana perpustakaan.
2) Membuat kebijakan operasional dalam penggunaan sarana perpustakaan.
3) Inventarisasi koleksi perpustakaan (buku, text book, majalah).
4) Bertanggung jawab kepada Ketua Departemen terhadap pemeliharaan
inventarisasi sarana perpustakaan.

3. Sistem Kepemimpinan , dan Pengalihan (deputizing) Serta Akuntabilitas


Pelaksanaan Tugas.
Pola kepemimpinan dalam Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Unhas meliputi pola
Kepemimpinan Operasional, Organisasi dan Publik. Ketua Program Studi (KPS) dan
dibantu oleh Sekretaris Program Studi (SPS). Tugas dan wewenang KPS dan SPS
ditetapkan dalam SK Struktur Organisasi. Secara administratif KPS dibantu oleh
SPS dan tenaga kependidikan. Semua unsur program studi terlibat pada
operasional di lapangan.
Penentuan kegiatan yang akan dilakukan diadakan melalui rencana kerja
tahunan yang dibuat pada rapat kerja di akhir tahun. Ketua Program Studi bersama
staf membuat rancangan yang teridiri dari peningkatan mutu peserta didik,
peningkatan mutu pengajar, peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan,
Peningkatan kulitas, kuantitas dan penerapan penelitian serta peningkatan kualitas
tata kelola program studi.
Ketua Program Studi dibantu oleh Sekretaris Program Studi dalam mengontrol
kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rancangan yang sudah dibuat. Sekretaris
Program Studi melaporkan pencapaian pelaksanaan kegiatan setiap tiga bulan
kepada Ketua Program Studi. Selanjutnya Ketua Program Studi menyampaikan
evaluasi kegiatan untuk tiga bulan ke depan pada rapat rutin yang dihadiri oleh staf
program studi.
Adanya usulan / rancangan yang baru akan dicatat untuk dijadikan sebagai
bahan pertimbangan pada rapat akhir tahun. Bila dianggap sangat penting dan
mendesak maka akan diputuskan dalam rapat rutin tiga bulan.
Ketua Program Studi mensosialisasikan hasil rapat akhir tahun kepada staf dan
peserta didik kemudian dievaluasi secara berkala. Bila terdapat kegiatan yang tidak
sesuai dengan aturan yang dilakukan oleh peserta didik, maka akan diberi
sanksi/teguran sesuai dengan aturan yang ada pada buku panduan. Peserta didik
yang bersangkutan akan dipanggil untuk memberikan penjelasan, bila dianggap
membutuhkan bimbingan, maka akan diserahkan kepada Penasehat Akademiknya.
Ketua Program Studi dalam melaksanakan kepemimpinan berorientasi pada
peningkatan akademik, untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas serta
meningkatkan kompetensi dan daya saing dalam melaksanakan jabatannya. Untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian ke masyarakat serta kelancaran administrasi program studi, maka
Ketua Program Studi yang dibantu oleh staf pengajar dan tenaga kependidikan
dengan arahan ketua departemen sebagai penanggung jawab pengelolaan
departemen secara keseluruhan.
Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi maka program kerja yang
disusun dalam rapat kerja tahunan akan dimonitoring dan dievaluasi dalam rapat
evaluasi/penjaminan mutu yang dilaksanakan secara berkala. Hasil rapat dan tindak
lanjut evaluasi akan disosialisasikan kepada semua civitas akademika terkait dan
dapat dilihat di papan pengumuman.

4. Partisipasi Sivitas Akademik dalam pengembangan kebijakan, serta


pengelolaan dan koordinasi pelaksaan program.
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah FK Unhas memiliki sivitas akademika yang menjadi bagian dalam organisasi
Program Studi yang dimulai dari pengembangan kebijakan, pengelolaan dan
pengawasan. Peran dari sivitas akademika meliputi pengembangan dari rumah sakit
jejaring, peran aktif dalam membantu penyebaran lulusan dan sumbangsih dalam
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan. Sivitas Akademika ikut berperan
dalam merumuskan visi, misi, dan tujuan program pendidikan. Selain itu Sivitas
Akademika juga dilibatkan dalam acara ilmiah dan non ilmiah.

5. Perencanaan Program Jangka Panjang (Renstra) dan Monitoring


pelaksanaannya sesuai dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Program.
Renstra Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah periode 2016-2020 disusun berdasarkan tujuan yang diturunkan
dari visi Program Studi. Renstra dapat dilakukan revisi dan pembaharuan bila
didapatkan perubahan-perubahan yang cukup fundamental yang dapat
mempengaruhi pencapaian target terukur dan / atau mempengaruhi kesesuaian
dengan visi dan misi Program Studi. Adapun monitoring dilakukan dalam bentuk
rapat mingguan, rapat 3 bulanan, rapat 6 bulanan dan rapat akhir tahun.

6. Evaluasi program dan pelacakan lulusan.


Evaluasi program studi pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan
pembuluh darah dilakukan dalam bentuk kuesioner kepada peserta didik, staf
pendidik, staf kependidikan, lulusan dan pengguna lulusan. Melalui kuesioner ini,
program studi juga meminta data lulusan program studi yang sudah tersebar di
berbagai daerah. Adapun pembagian kuesioner dan hasilnya yang telah dilakukan
antara lain :
Tabel B.6.1 Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan
No. Jenis Kuesioner Responden Hasil yang diperoleh Ket
1 Evaluasi Program Peserta Didik Adanya saran dari peserta
Pendidikan didik untuk pengadaan
stase mandiri ke rumah
sakit daerah sebagai
pengabdian masyarakat
sekaligus sebagai ajang
promosi.
1 Evaluasi Sosialisasi Peserta didik, Hasil kuisioner
Visi, Misi dan staf pendidik, menggambarkan masih
Tujuan Program tenaga kurangnya pemahaman
Studi kependidikan, terhadap visi, misi dan
lulusan, dan tujuan program studi
pengguna
lulusan
2 Kuesioner Lulusan program Hasil kuisioner berupa
kepuasan lulusan studi pendidikan pendapat lulusan
dokter spesialis mengenai ketersediaan
ilmu penyakit modul/ panduan dalam
jantung dan stase, sarana pustaka di
pembuluh darah perpustakaan dan
FK Unhas. ketersediaan website
program studi berada
pada kriteria buruk.
7. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil
evaluasi internal dan eksternal.
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung Dan Pembuluh
Darah FK Unhas terakreditasi B oleh BAN-PT pada tahun 2014, salah satu
pengembangan pendidikan yang direncanakan pada saat itu adalah pembangunan
Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, pada tahun 2016 rencana
berhasil direalisasikan.
Tahun 2016 diadakan kuesioner mengenai program pendidikan kepada peserta
didik, diperoleh saran berupa pengembangan program pendidikan dalam bentuk
pengadaan stase mandiri untuk peserta didik. Tahun 2017 penambahan kerjasama
dengan rumah sakit daerah Ternate dalam rangka penugasan stase mandiri kepada
peserta didik berhasil dilaksanakan.
Pada awal tahun 2017 diadakan kuesioner tentang kepuasan lulusan, dihasilkan
bahwa ketersediaan modul/panduan stase, sarana pustaka dan website program
studi yang berada dalam kriteria buruk. Sebagai tindak lanjut, program studi mulai
berbenah dalam penyempurnaan modul, pembenahan perpustakaan dan perbaikan
website program studi.

8. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program Pendidikan (misalnya


kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen
dan penguji eksternal).
Dalam pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program pendidikan,
program studi belum memiliki perencanaan yang terstruktur dan terukur mengenai
pengkajian kurikulum, pembahasan mengenai kurikulum masih bersifat insidental.
Akan tetapi penyusunan kurikulum mengikuti aturan kolegium ilmu penyakit jantung
dan pembuluh darah.
Adapun bentuk Monitoring pada program studi pendidikan dokter spesialis ilmu
penyakit jantung dan pembuluh darah FK Unhas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel B.8.1. Kegiatan Monitoring Peserta Didik
No Jenis Kegiatan
Monitoring
1 Monitoring 1. Absensi sidik jari
peserta didik 2. Evaluasi perkembangan peserta didik melalui log book
Diilaksanakan setiap 3 bulan
2 Monitoring 1. Absensi sidik jari
staf pendidik 2. Log Book staf pendidik
3 Monitoring 1. Absensi sidik jari untuk tenaga kependidikan berstatus
tenaga PNS
kependidikan 2. Absensi manual untuk tenaga kependidikan berstatus
non PNS
4 Monitoring Rapat Akhir Tahun untuk mengkaji kesesuaian kegiatan
Kegiatan dengan visi misi program studi yang telah dilaksananakan
pada tahun berjalan dan merencanakan kegiatan untuk
tahun berikutnya.

9. Hubungan Dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga


Penjaminan Mutu Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
dibentuk dalam rangka menjamin tercapainya standar mutu yang ditetapkan baik dari
tingkat Program Studi, Fakultas dan Universitas.
Adapun lembaga penjaminan mutu sebagai berikut:
1. Pada tingkat Universitas terdapat internal quality assurance di bawah naungan
Lembaga Kajian Pengembangan Pendidikan (LKPP)
2. Pada tingkat Fakultas, telah dibentuk Gugus Penjaminan Mutu Internal tingkat
fakultas yang menyusun dan memonitor standar mutu di tingkat unit atau
Departemen di lingkungan fakultas. Sistem penjaminan mutu yang
dikembangkan ditingkat fakultas adalah sistem yang berdasarkan ISO
9001:2000 yang diverifikasi oleh Verification New Zealand (VNZ) dengan nomor
sertifikat 30041 tanggal 6 februari 2009
3. Pada tingkat Program Studi telah dibentuk unit penjaminan mutu internal yang
melakukan evaluasi terhadap standar mutu pendidikan yang dilaksanakan pada
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah FK Unhas.
10. Metodologi baku mutu (benchmarking).
Metodologi baku mutu (benchmarking) pada program studi pendidikan dokter
spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah pernah dilakukan di awal
berdirinya program studi.

11. Evaluasi internal yang berkelanjutan.


Program studi melakukan monitoring terhadap pelaksanaan program pendidikan,
agar tetap berjalan sesuai dengan renstra program studi, maka diadakan rapat rutin
yang terdiri dari :
1. Rapat mingguan, dilaksanakan setiap hari rabu setiap minggu.
2. Rapat 3 bulanan, dilaksanakan pada bulan maret, juni, september dan desember.
3. Rapat 6 bulanan, dilaksanakan 2 kali setahun pada bulan januari dan bulan juli
4. Rapat Akhir Tahun, dilaksanakan pada akhir tahun.

12. Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu.


Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dengan program studi pendidikan dokter
spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah dilakukan dalam beberapa
bentuk kerjasama. Adapun bentuk kerjasama berupa :
1. Penugasan stase peserta didik di rumah sakit jejaring dalam lingkup regional :
RS. Ibnu Sina, RS. Islam Faisal, RS. Akademis Jauri Jusuf, dan RS. Universitas
Hasanuddin.
2. Penugasan stase peserta didik di rumah sakit jejaring dalam lingkup internasional
: SingHealth Singapura.
3. Penugasan peserta didik sebagai stase mandiri di Rumah Sakit Daerah : RS.
Ternate.
4. Penugasan peserta didik sebagai kunjungan pemeriksaan jantung : RS. Palopo,
RS. Bantaeng, RS. Pare-pare, RS. Polewali.
13. Analisis SWOT
a. Kekuatan
 Adanya struktur organisasi dan pembagian tupoksi yang disusun berdasarkan
statuta universitas hasanuddin.
 Kualifikasi ketua program studi (KPS) dalam hal tingkat pendidikan dan
kompetensi profesi Dokter Spesialis memadai.
 Adanya perencanaan program jangka panjang (Renstra) 2016 –2020 dan
monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, tujuan.
 Pengembangan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan kegiatan program studi
melibatkan unsur civitas akademika.
 Ada umpan balik untuk peserta didik, pengajar, lulusan dan pengguna lulusan.
 Adanya lembaga penjaminan mutu yaitu universitas, fakultas, dan program
studi serta lembaga akreditasi eksternal (BAN-PT).
 Adanya monitoring dan evaluasi untuk peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan PNS.
b. Kelemahan
 Belum adanya bendahara pada struktur organisasi.
 Pengelolaan program pendidikan berdasarkan SOP belum berjalan secara
konsisten.
 Pengarsipan administrasi belum optimal.
c. Peluang
1. Adanya monitoring dan evaluasi berkala dari Fakultas sebagai upaya menjaga
kualitas program studi.
2. Adanya sistem evaluasi dari lembaga penjamin mutu eksternal yang menuntut
berkembangnya program studi secara menyeluruh.
3. Adanya perkembangan teknologi memungkinkan pengelolaan administrasi
secara online dan terpadu.

d. Ancaman
 Belum optimalnya fungsi bakordik dan diklit dalam memfasilitasi proses
pendidikan.
C. MAHASISWA DAN LULUSAN
1. Sistem Rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa
Sistem rekrutmen dan seleksi calon peserta Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran
Unhas mengacu pada Buku Panduan Rekrutmen Peserta Didik Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK
Unhas dan Buku Buku.
Tata cara rekrutmen harus sesuai aturan-aturan yang telah ditetapkan,
transparan dan objektif, sehingga penerimaan dan penolakan calon peserta didik
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan secara baku, meliputi seleksi
administrasi, syarat akademik, ujian tulis, dan beberapa komponen lain yang
dinilai.
a. Seleksi Adminstrasi
- Syarat administrasi :
1) Dokter dengan ijazah profesi dokter yang diakui pemerintah.
2) STR (surat tanda registrasi ) dan sertifikat kompetensi dokter umum.
3) Usia saat mulai pendidikan dokter spesialis ≤ 35 tahun.
- Kelengkapan administrasi :
1) Surat permohonan calon peserta disetujui oleh atasan langsung dan
Dinas Kesehatan setempat (bagi PNS).
2) Mengisi surat lamaran PPDS.
3) Surat izin/rekomendasi dari instansi masing-masing, suami/istri masing-
masing (bagi yang sudah berkeluarga).
4) Rekomendasi dari IDI setempat.
5) Surat lulus ujian kompetensi / STR / Surat izin praktek / surat keterangan
sementara mengurus.
6) Surat pernyataan kesanggupan menanggung seluruh biaya pendidikan
sampai selesai, yang dibuat diatas kertas bermaterai.
7) Pas foto berwarna terbaru 4x6 cm sebanyak 6 lembar.
8) Surat pernyataan kesanggupan mentaati peraturan yang berlaku dan
bersedia menerima sanksi bila melanggar.

b. Syarat Akademik
1. Indeks prestasi (IP) program pendidikan sarjana dan program pendidikan
profesi > 2,75.
2. TOEFL > 450
3. Masa pendidikan dokter umum < 1 1/2 n ( n = lama tahun pendidikan)

c. Pelaksanaan Seleksi
Setiap calon peserta pendidikan dokter spesialis diwajibkan mengikuti tahapan
seleksi sebagai berikut:
1. Seleksi administrasi
2. Seleksi akademik
3. Seleksi kesehatan dan psikologi

d. Penentuan Peserta Yang Diterima


1. Jumlah peserta yang diterima ditentukan oleh formasi yang tersedia di
Departemen.
2. Dilakukan pembobotan terhadap hasil test tulis, TOEFL, wawancara,
psikologi dan beberapa aspek lain yang perlu (pembobotan sewaktu-waktu
dapat direvisi). Hasil dianalisis dan diranking oleh tim pengelola dan
diputuskan melalui rapat staf.
3. Hasil rapat staf dilaporkan ke Fakultas Kedokteran UNHAS untuk
selanjutnya diusulkan dalam rapat TK PPDS.
4. Surat pemberitahuan hasil seleksi calon peserta didik pendidikan dokter
spesialis disampaikan oleh Fakultas Kedokteran melalui TK PPDS kepada
semua peserta, baik yang diterima maupun yang tidak.
Tabel.C.1.1 Pembobotan Komponen yang dinilai
Nilai
No Komponen Klarifikasi Skor Bobot
Max
1. Lama Tepat waktu 2
3 6
pendidikan Lebih lama 1
2. > 3,5 3
IPK 3 – 3,5 2 3 9
2,75 – 3 1
3. Sangat
4
terpencil
Lokasi Kerja 3
Terpencil 2 8
2
Kabupaten
1
Kotamadya
4. Lama Kerja > 1 Thn 2
3 6
< 1 Thn 1
5. Status PNS/Pegawai
2
Kepegawaian Daerah 3 6
1
Non PNS
6. Penghargaan Ada
2
dalam bidang Tidak Ada 2 4
1
kesehatan
7. > 550 3
TOEFL 500 – 550 2 4 12
450 – 500 1
8. > 70% 4
60-70 % 3
Ujian Tulis 9 36
50-60 % 2
< 50 % 1
9. Sangat 3
Hasil
menyarankan 2 5 15
wawancara
Menyarankan 1
Tidak 0
menyarankan
Ditolak
Jumlah 102

Hasil penilaian dirapatkan Tim Rekrutmen Program Studi Pendidikan Dokter


Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK UNHAS untuk
pertimbangan terakhir menentukan jumlah dan siapa yang diterima. Baik yang
diterima maupun yang tidak diterima dilaporkan ke TK PPDS, Dekan dan Rektor
dengan tembusan ke Kolegium.
Calon yang tidak diterima dapat mengikuti seleksi yang akan datang, baik di
pusat pendidikan yang sama maupun di pusat pendidikan lain. Bila ada calon yang
tidak diterima karena sifat tidak terpuji (attitude) maka akan diinformasikan keseluruh
pusat pendidikan lain melalui MKKI.
Alur pendaftaran dan penerimaan calon peserta Program Studi

Permohonan Lamaran dan Pengisian Formulir oleh Peserta Program:


1. Instansi
2. Perorangan / Swasta

Fakultas Kedokteran UNHAS

Seleksi Administrasi

Tolak

Program Studi

Terima

Seleksi dan Evaluasi

Tolak

Terima

Mulai Pendidikan

Sekretariat Bersama Fakultas


Kedokteran Se-Indonesia

2. Profil Peserta Didik: Akademik, Sosio-Ekonomi, Pribadi (Termasuk


Kemandirian dan kreativitas)
a. Profil Akademik Peserta Didik :
Persyaratan akademik yang harus dipenuhi oleh calon peserta didik
pada saat seleksi yaitu IPK pada saat pendidikan sarjana dan pendidikan
profesi dokter harus ≥ 2,75, nilai toefl ≥ 2,75 dan lama pendidikan dokter umum
1
< 2 n ( n= lama tahun pendidikan).

Dengan adanya persyaratan ini, maka peserta didik yang diterima


adalah peserta didik yang berprestasi di bidang akademik, hal ini akan
menunjang kelancaran proses pendidikan peserta didik pada program studi
pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah.
b. Profil Sosio-Ekonomi Peserta Didik :
Salah satu komponen pembobotan peserta didik adalah hasil
wawancara dimana pada tahap seleksi ini digali informasi mengenai profil
Sosio-Ekonomi Peserta Didik. Adapun kriteria peserta didik yang diterima
dinilai dari lama kerja dan status kepegawaian.
c. Profil Pribadi (kemandirian dan kreativitas)
Kemandirian dan kreativitas peserta didik juga menjadi salah satu
kriteria yang dipertimbangkan dalam seleksi peserta didik. Peserta didik yang
lokasi kerjanya sangat terpencil dan memiliki penghargaan dalam bidang
kesehatan menjadi prioritas.
3. Keterlibatan peserta didik dalam berbagai komisi yang relevan.
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah FK Unhas memfasilitasi keterlibatan peserta didik dalam
berbagai komisi yang relevan dalam rangka peningkatan kapasitas akademik dan
peningkatan soft skill. Adapun bentuk kegiatan yang relevan sebagai berikut :
1. Program studi mengadakan RTD dan kuliah tamu untuk peserta didik.
2. Program studi memfasilitasi stase mandiri peserta didik ke rumah sakit daerah.
3. Program studi memfasilitasi peserta didik dalam presentasi ilmiah nasional
maupun internasional.
4. Setiap peserta didik berpartisipasi dalam acara ilmiah tahunan Makassar
Cardiovascular Update.
5. Setiap peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat
yang rutin diadakan setiap tahun. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa
pemerikasaan jantung, kampanye kesehatan jantung, dan seminar awam
tentang jantung dan pembuluh darah.
6. Peserta didik dilibatkan dalam kunjungan pemeriksaan jantung dan pembuluh
darah ke RS Daerah.
7. Peserta didik dilibatkan dalam akreditasi rumah sakit dan program studi.
8. Peserta didik berpertisipasi dalam kegiatan konferensi multidisiplin ilmu.
4. Kegiatan ekstra-kurikuler.
Untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan dan meningkatkan kebugaran
peserta didik, Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah FK Unhas memiliki berbagai kegiatan ekstra kurikuler dalam
berbagai bidang. Dalam bidang olah raga, terdapat kegiatan bersepeda bersama,
futsal kardiologi, dan bulu tangkis. Dalam bidang ilmiah terdapat kegiatan Klub
EKG, Guideline Reading. Dalam bidang organisasi terdapat PAKAR.
5. Keberlanjutan penerimaan peserta didik (minat calon peserta didik dan
kebutuhan akan lulusan program Pendidikan).
Terjaminnya keberlanjutan penerimaan peserta didik pada program studi
pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah tidak
terlepas dari usaha program studi dalam menjaga mutu lulusan. Lulusan program
studi yang tepat waktu memberikan jaminan penerimaan yang stabil sesuai
dengan daya tampung program studi. Rata rata kelulusan peserta didik tahun 2014
– 2016 adalah 10 semester dari total 19 lulusan.
Peningkatan minat calon peserta didik terhadap program studi ilmu
penyakit jantung dan pembuluh darah FK Unhas terlihat dari bervariasinya daerah
asal yang diterima pada program studi, baik dari sulawesi maupun luar sulawesi.
Hal ini tidak terlepas dari usaha program studi dalam mempromosikan program
studi baik dalam kegiatan ilmiah berskala nasional maupun prestasi prestasi yang
berhasil dicapai oleh peserta didik.
Dari segi kebutuhan akan lulusan program pendidikan, penyakit jantung
dan pembuluh darah menempati urutan teratas dalam daftar penyakit tertinggi di
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan tingginya
kebutuhan masyarakat indonesia terhadap dokter spesialis jantung dan pembuluh
darah. Untuk mempersiapkan lulusan yang semakin dibutuhkan, program studi
melakukan pengembangan program pendidikan. Salah satunya adalah
pembangunan Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai
pusat rujukan jantung terpadu.
6. Pelayanan untuk peserta didik.
a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik.
Program studi pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh
darah FK Unhas memiliki program tutorial klinik yang diadakan setiap 2 kali
seminggu. Selain tutorial, setiap 3 kali seminggu diadakan morning report untuk
membahas kasus kasus yang ditemui selama jaga.
b. Informasi dan bimbingan karir.
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah FK Unhas belum memiliki pelayanan Informasi dan bimbingan
karir. Setiap peserta didik yang selesai langsung kembali ke instansi pengusul,
dan yang belum memiliki instansi pengusul biasanya mencari sendiri tentang
ketersediaan lapangan kerja.
c. Konseling pribadi dan sosial.
Program studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah FK Unhas memiliki Tim Bimbingan dan Konseling. Tim
konseling berperan dalam membantu peserta didik yang memiliki masalah
akademik maupun attitude selama menjalani pendidikan. Setiap peserta didik
juga memiliki pembimbing akademik. Pembimbing akademik membantu
peserta didik dalam merencanakan pendidikan agar dapat lulus tepat waktu.
7. Hasil pembelajaran :
a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan.
Program studi memonitoring pencapaian kompetensi peserta didik
melalui log-book peserta didik. Tenaga kependidikan yang bertanggun jawab
follow up log book peserta didik akan menyampaikan kelengkapan log-book
peserta didik kepada ketua program studi (KPS) pada saat akan naik tahap.
Jika tidak memenuhi syarat, maka peserta didik yang bersangkutan dianggap
belum bisa mengkuti ujian kenaikan tahap.
Adapun kekurangan pada program studi adalah pencatatan isi log-book
oleh peserta didik kurang lengkap. Misalnya pasien/kasus yang ditangani dalam
satu hari tidak dituliskan seluruhnya, hanya pasien/kasus yang paling penting
dan unik yang dituliskan. Salah satu alasan yang diperoleh dari peserta didik
adalah karena terbatasnya tempat menuliskan pasien/kasus yang tersedia pada
logbook. Secara keseluruhan jika ditinjau langsung pada lapangan, jumlah
kompetensi yang dicapai sebenarnya sudah melampaui target yang
diharapkan.
b. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian
Pendidikan mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan).
- Tabel. C.7.1 Pencapaian prestasi/reputasi peserta didik tahun 2014 -2016
Bidang akademik
Tingkat
Nama peserta didik, (Lokal,
Prestasi yang
No. Kegiatan dan Waktu Wilayah,
Dicapai
Penyelenggaraan Nasional, atau
Internasional)
(1) (2) (3) (4)
dr. Firman S. Leksmono, Young
Tingkat
1. ASMIHA 2015, Jakarta Investigator
Nasional
Award
dr. Uswa Malik, ASMIHA Tingkat Best Oral
2.
2016, Jakarta Nasional Presentation
dr. Mirnawati Mappiare,
International Conference On Tingkat Juara I Oral
3.
Cardiovascular Disease, Internasional Presentation
May 2016, Yogyakarta

Bidang Olahraga
No. Tahun Prestasi Penghargaan
1 2012 Juara II Bulu Tangkis Ganda Putri Piala
Dean Cup, FKUH
2 2012 Juara II Futsal Putri Dean Cup, FKUH Piala
3. 2013 Juara III Sepak bola Perki Muda Cup, Piala
ASMIHA
4. 2014 Juara II Sepak bola Perki Muda Cup, Piala
ASMIHA
5. 2015 Juara III Sepak bola Perki Muda Cup, Piala
ASMIHA

- C.7.2 Data IPK lulusan program studi tahun 2014-2016


Tahun Jumlah Rata rata Akumulasi Rata Rata/ 3
lulus lulusan IPK IPK tahun
2014 3 3,58 10,74
2015 4 3,72 14,88
2016 12 3,74 44,88
Total 19 70,5 3,7105
Total lulusan program studi tahun 2014-2016 adalah 19 orang dengan rata-
rata IPK 3,71.

- C.7.3Data kurun waktu penyelesaian studi


Tahun Jumlah Rata rata lama Akumulasi Rata Rata/
lulus lulusan studi (semester) lama studi 3 tahun
2014 2 10,5 21,5
2015 4 10,5 42
2016 12 10,33 124
Total 18 187,5 10,416
Rata rata kurun waktu penyelesaian studi peserta didik yang lulus tahun 2014
– 2016 adalah 10, 416 semester.

c. Kepuasan lulusan.
Kepuasan lulusan program studi dapat dilihat melalui kuesioner yang dibagikan.
Berikut penyajian hasil kuisioner kepuasan lulusan terhadap program studi yang
ditinjau dari 3 komponen penting yang ada pada program studi pendidikan
dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah.
C.7.4 Presentasi Keuasan Lulusan
Tanggapan lulusan
No Bidang Penilaian Sangat Buruk Baik Sangat
Buruk Baik
1 Proses belajar mengajar 0,00% 3,70% 66,67% 29,63%
2 Fasilitas Mahasiswa 1,01% 27,27% 56,57% 15,15%
3 Administrasi 0,00% 11,11% 66,67% 22,22%
Dari beberapa pertanyaan yang diajukan, pertanyaan mengenai ketersediaan
website program studi menjadi pertanyaan yang paling banyak ditanggapi
dengan penilaian kriteria buruk yaitu sebesar 66,67%. Kemudian pertanyaan
yang paling banyak ditanggapi dengan kriteria baik oleh peserta didik adalah
pertanyaan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana konsultasi dan
konseling peserta didik sebesar 88,89%

8. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.


Lulusan dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah langsung
menjalankan pekerjaannya setelah lulus, mereka tersebar di berbagai wilayah
Indonesia, Lulusan telah bekerja dalam berbagai fasilitas kesehatan seperti:
rumah sakit umum pemerintah dan swasta, praktek pribadi, mengikuti Program
Pendidikan Dokter Spesialis II (PPDS II) dan menjadi staf pengajar di institusi
pendidikan kedokteran yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia. Data
lulusan 3 tahun terakhi menyatakan bahwa dari 19 lulusan, 18 diantaranya sudah
bekerja.
Belum ada data tentang kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan
penyerapan lulusan. Salah satu usaha yang dilakukan dalam rangka menjaga
keberlanjutan penyerapan lulusan adalah melalui seleksi peserta didik. Calon
Peserta didik yang diusulkan oleh instansi asal harus membuat pernyataan
bersedia kembali mengabdi ke instansi asal setelah menyelesaikan pendidikan
dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah.
9. Produk program Pendidikan berupa model-model, karya inovatif, hak paten,
hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran UNHAS dalam kontribusi menghasilkan
produk ilmiah telah menghasilkan beberapa karya baik berupa buku dan artikel
ilmiah yang dimuat pada jurnal yang telah dipublikasikan secara nasional maupun
internasional. Beberapa buku yang ber ISBN atau ber–ISSN telah diterbitkan
dengan penulis dari staf Program Studi – Departemen. Adapun Produk program
pendidikan lainnya yang tidak terpublikasi berupa :
1. Clinical Pathway yang digunakan pada rumah sakit.
2. Video Edukasi kerjasama dengan rumah sakit.
3. Penuntun pemeriksaan fisik dan EKG untuk S1 dan MPPD.
4. Buku Ajar, Modul, Tutorial untuk Program Studi Pendidikan Dokter Strata1
10. Analisi SWOT
a. Kekuatan
 Program studi memiliki sistem rekrutmen dan seleksi peserta didik yang
transparan dan objektif yang dijalankan secara konsisten.
 Peserta didik memiliki latar belakang sosio ekonomi dan geografis yang
beragam, potensi memperluas jaringan makin besar.
 Minat calon peserta didik dan kebutuhan akan lulusan program studi tinggi.
 Lulusan dengan IPK yang tinggi dan rata rata masa studi yang tidak melebihi
ketentuan.
 Adanya bimbingan dan pengembangan nalar, minat, bakat, dan seni (seperti
kegiatan ekstrakurikuler) untuk peserta didik
 Program studi berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
b. Kelemahan
 Program studi belum memfasilitasi penyediaan informasi dan bimbingan
karir.
 Belum tercapainya target kelulusan dokter spesialis jantung dan pembuluh
darah yang tepat waktu.
c. Peluang
 Peluang kerja yang besar untuk lulusan
 Tersedianya program beasiswa dari berbagai instansi pemerintah.
 Adanya dukungan dari Kolegium, Komkordik dan Perhimpunan Dokter
Spesialis Kardiovaskuler berupa training, bimbingan, dan lain-lain .
d. Ancaman
 Tuntutan hukum yang semakin tinggi
 Masuknya dokter jantung asing ke Indonesia yang akan meningkatkan
kompetisi dari segi kualitas.

D. SUMBER DAYA MANUSIA


1. Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan
- Staf Pendidik/Dosen Tetap dan Dosen Luar Biasa:
1) Seleksi dan penerimaan staf pendidik dosen tetap dan dosen luar biasa
mengikuti sistem seleksi/perekrutan dosen pada Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 98
Tahun 2000 tentang Perekrutan Pegawai Negeri.
Adapun tata cara seleksi/perekrutan dosen tetap dan dosen luar biasa pada
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK Unhas :
- Calon staf dosen tetap/luar biasa membuat surat lamaran dengan
melampirkan Biodata/CV, Surat pernyataan tidak keberatan dari instansi
asal yang ditujukan ke Ketua Departemen Kardiologi dan Kedokteran
Vaskular Fakultas Kedokteran Unhas
- Setelah calon staf pendidik memenuhi syarat di atas, maka dalam waktu 2
minggu, Ketua Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular
mengadakan rapat untuk mengambil keputusan apakah bisa diterima
sebagai staf dosen tetap atau tidak
- Apabila diterima, dalam waktu 1 minggu, Ketua Departemen akan mengirim
surat pengusulan staf dosen tetap kepada Rektor Universitas Hasanuddin
melalui Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
2) Adapun Sistem penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian
dosen mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tentang
Dosen.
3) Penempatan staf pendidik akan diprioritaskan ke Divisi yang belum ada atau
kekurangan staf pendidik aktif yang disesuaikan dengan peminatan calon staf
pendidik dan diputuskan melalui rapat Departemen Kardiologi dan Kedokteran
Vaskular.
4) Pengembangan staf pendidik berdasarkan kebutuhan, minat dan kesesuaian.
staf pendidik didorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Konsultan atau
Doktor serta bekerjasama dengan organisasi/instansi dalam kegiatan
pendidikan tambaha, baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional.
5) Retensi dan pemberhentian dosen dilakukan sesuai aturan departemen yang
didasarkan pada peraturan aparatur sipil negara (ASN).
- Staf Kependidikan:
1) Sistem seleksi/perekrutan Staf kependidikan yang berasal dari Fakultas
Kedokteran Unhas langsung didistribusikan ke Departemen Kardiologi dan
Kedokteran Vaskuler tanpa permintaan dari Departemen sendiri. Sistem
seleksi/perekrutan diatur oleh Fakultas Kedokteran Unhas. Akan tetapi, oleh
karena keterbatasan tenaga administrasi dari Fakultas Kedokteran, maka
Departemen/Divisi mengangkat tenaga kependidikan tambahan. Sistem
perencanaan, seleksi/perekrutan, penerimaan dan penempatan staf
kependidikan berdasarkan jumlah pegawai yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan tugas administrasi di Departemen Kardiologi dan Kedokteran
Vaskuler. Sistem administrasi divisi akan diatur oleh divisi masing-masing:
 Seleksi dan perekrutan dilakukan melalui tahap ujian tulis dan
wawancara.
 Penerimaan berdasarkan hasil ujian tulis dan wawancara serta tes
komputer.
2) Penempatan diatur oleh Ketua Departemen berdasarkan kebutuhan setiap
bidang. Struktur organisasi kepegawaian ditetapkan berdasarkan surat tugas
oleh ketua departemen.
3) Pengembangan kapasitas dan karakter diri melalui pelatihan-pelatihan yang
berhubungan dengan latar belakang pendidikan dan kebutuhan. Misalnya
pelatihan Administrasi dan kursus komputer.
4) Adapun retensi dan pemberhentian staf kependidikan dilakukan dengan
memberikan sanksi berupa teguran lisan, tertulis dan pemberhentian kerja
apabila tidak menaati peraturan yang berlaku.
2. Pengelolaan Dosen dan Tenaga Pendidikan
a) Dosen
Sistem monitoring dan evaluasi dilakukan dengan meninjau log book staf secara
berkala setiap 1 tahun sekali dan juga dilakukan rapat evaluasi internal staf
Departemen/ SMF Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler Fakultas Kedokteran
UNHAS/RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo setiap 6 bulan sekali. Monitoring dan
evaluasi kinerja pendidikan adalah sebagai berikut :
a. Penilaian dari perencanaan masing-masing staf pengajar pada setiap divisi
b. Data kegiatan ilmiah, jadwal perkuliahan dan jadwal pelayanan yang telah
ditetapkan oleh koordinator pendidikan dan koordinator pelayanan
c. Realisasi kegiatannya akan dilakukan dengan menggunakan absen
kehadiran sebagai bukti pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
d. Hasil kegiatan proses belajar mengajar dievaluasi dengan hasil
pembelajaran dan evaluasi peserta didik pada saat rotasi pada masing
masing divisi maupun pada ujian kompetensi yang dilakukan secara
terintegrasi oleh KPS
e. Umpan balik yang diberikan oleh peserta didik melalui survei kepuasan
peserta didik.
b) Tenaga Kependidikan
Sistem pengelolaan tenaga kependidikan dilakukan melalui pembagian tupoksi.
Setiap tenaga kependidikan memiliki tugas utama. Sebagai monitoring dan
evaluasi, tenaga kependidikan yang berstatus PNS harus melaporkan
kegiatannya setiap bulan ke Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin.
Sedangkan tenaga kependidikan non PNS, Ketua Departemen dan Ketua
Program Studi akan memantau kegiatan melalui absen harian dan penyelesaian
tugas masing masing.
1. Profil dosen dan tenaga pendukung : mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (Kecukupan, Kesesuaian, dan
Rasio Dosen-Mahasiswa)
a) Dosen
Tabel D.2.1. Profil Dosen di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai PS.
Bidang Keahlian
No Nama Dosen di RS Jabatan Pendidikan S-1, S-2, Sp, S-3 dan
NIDN/NIDK** Tgl. Lahir untuk Setiap
. Pendidikan Utama Akademik Asal Perguruan Tinggi
Jenjang Pendidikan
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8)
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
- Sp : Dokter Spsesialis Penyakit Dalam
Dalam - FK UNAIR - Konsultan
Prof.dr. Junus - Sp : Dokter Spesialis Penyakit Kardiovaskular
000.406.3701 4-Juni- Guru
1 Alkatiri, SpPD-KKV, Jantung dan Pembuluh Darah - - Spesialis Penyakit
1937 Besar
SpJP(K) FK UI Jantung dan
- SpK : Konsultan Kardiovaskular Pembuluh Darah
- SpK : Spesialis Penyakit Jantung (Konsultan)
dan Pembuluh Darah (Konsultan)
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
- Sp : Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dalam - FK Unhas - Spesialis Penyakit
Prof. Dr. dr. Ali Aspar - Sp : Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan
20-Juni- Guru
2 Mappahya, SpPD, 00.2006.4502 Jantung dan Pembuluh Darah - Pembuluh Darah
1945 Besar
SpJP(K) FK UI (Konsultan)
- SpK : Spesialis Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah (Konsultan)
- S3 : Doktor - Unhas
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis
- Sp : Spesialis Farmakologi - FK Farmakologi
UI - Spesialis Penyakit
- Sp : Spesialis Penyakit Jantung Jantung dan
29-Maret- Guru dan Pembuluh Darah - FK UI Pembuluh Darah
Prof. dr. Peter Kabo, 00.2903.5002
3 1950 Besar - SpK : Spesialis Penyakit Jantung - Spesialis Penyakit
PhD, SpFK, SpJP(K)
dan Pembuluh Darah (Konsultan) Jantung dan
- S3 : Doktor (Farmakologi) - Univ. Pembuluh Darah
Melbourne (Konsultan)
- S3 : Doktor (Kardiologi) - Univ
Melbourne
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
- Sp : Spesialis Penyakit Dalam - Dalam
Dr. dr. Idar 21-Juli- FK Unhas - Spesialis Ilmu
4 Mappangara, SpPD, 00.2107.6611 Lektor - Sp : Spesialis Ilmu Penyakit Penyakit Jantung
1966
SpJP Jantung dan Pembuluh Darah - dan Pembuluh
FK UI Darah
- S3 : Doktor - Unhas
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
- Sp : Spesialis Penyakit Jantung Jantung dan
dan Pembuluh Darah - FK UNAIR Pembuluh Darah
10- - Sp : Spesialis Elektrofisiologi & - Spesialis
Dr. dr. Muzakkir Asisten Aritmia - Chongqing Medical Elektrofisiologi &
5 00.1008.7109 Agustus-
Amir, SpJP(K) Ahli University Aritmia
1971
- SpK : Spesialis Penyakit Jantung - Spesialis Penyakit
dan Pembuluh Darah (Konsultan) Jantung dan
- S3 : Doktor - Unhas Pembuluh Darah
(Konsultan)
25-Mei- - S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
dr. Akhtar Fajar 00.2505.8208
6 1985 - - Sp : Spesialis Penyakit Jantung Jantung dan
Muzakkar, SpJP
dan Pembuluh Darah - FK UNAIR Pembuluh Darah
6- - S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
dr. Andi Alief Utama Asisten - Sp : Spesialis Penyakit Jantung Jantung dan
7 0006028601 Februari-
Armyn, SpJP, MKes Ahli dan Pembuluh Darah - FK Unhas Pembuluh Darah
1986
- S2 : Magister Kesehatan - Unhas
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
- Sp : Spesialis Penyakit Dalam - Dalam
4-April- FK Unhas - Konsultan
Dr. dr. Khalid Saleh, 99.0900.0987 -
8 1961 - S2 : Magister Kesehatan - FK Kardiovaskular
SpPD-KKV, MARS
Unhas
- SpK : Konsultan Kardiovaskular
- S3 : Doktor - Unhas
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
dr. Pendrik Tandean, 25-Maret- - Sp : Spesialis Penyakit Dalam - Dalam
9 99.0098.0792 -
SpPD-KKV 1960 FK Unhas - Konsultan
- SpK : Konsultan Kardiovaskular Kardiovaskular
- S1 : Dokter - FK Unsrat - Spesialis Penyakit
Dr. dr. Abdul Hakim 8-Juli- - Sp : Spesialis Penyakit Jantung Jantung dan
10 99.0098.0630 -
Alkatiri, SpJP 1968 dan Pembuluh Darah - FK UI Pembuluh Darah
- S3 : Doktor - Unhas
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Bedah
- Sp : Spesialis Bedah Toraks Toraks
dr. Muhammad 8- Kardiovaskular Kardiovaskular
11 Nuralim Mallapassi, NIDK Novembe - - SpK : Spesialis Bedah Toraks - Spesialis Bedah
SpBTKV(K) r-1951 Kardiovaskular (Konsultan) Toraks
Kardiovaskular
(Konsultan)
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Anak
dr. Burhanuddin 9-Des- - Sp : Spesialis Anak - FK Unhas - Spesialis Anak
12 99.0098.0625 -
Iskandar, SpA(K) 1962 - SpK : Spesialis Anak Konsultan Konsultan Bidang
Bidang Kardiologi Kardiologi
13- - S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis
dr. Asmaun 99.0098.0668 Januari- -
13 - Sp : Spesialis Rehabilitasi Medik - Rehabilitasi Medik
Najamuddin, SpRM 1963 FK UI
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
12-Mei- - Sp : Spesialis Penyakit Dalam - Dalam
dr. Almudai, SpPD, 99.0098.0863
14 1963 - FK Unhas - Spesialis Penyakit
SpJP
- Sp : Spesialis Penyakit Jantung Jantung dan
dan Pembuluh Darah - FK Unhas Pembuluh Darah
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Anak
dr. Yulius Patimang, 29-Juli- - Sp : Spesialis Anak - FK Unhas - Spesialis Penyakit
15 99.0900.7418 -
SpA, SpJP 1967 - Sp : Spesialis Penyakit Jantung Jantung dan
dan Pembuluh Darah - FK Unhas Pembuluh Darah
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
- Sp : Spesialis Penyakit Dalam - Dalam
dr. Zaenab Djafar, 25-April- FK Unhas - Spesialis Penyakit
16 8888910016 -
SpPD, SpJP, Mkes 1963 - Sp : Spesialis Penyakit Jantung Jantung dan
dan Pembuluh Darah - FK Unhas Pembuluh Darah
- S2 : Magister Kesehatan - Unhas
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis
- Sp : Spesialis Anestesiologi Anestesiologi
5-Maret- - SpK : Konsultan Intensive Care - Konsultan Intensive
Dr. dr. Hisbullah, NIDK -
17 1964 - SpK : Konsultan Anestesiologi Care
SpAn, KIC-KAKV
Kardiovaskuler - Konsultan
Anestesiologi
Kardiovaskuler
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Paru
17-Juni- - Sp : Spesialis Paru - UNAIR - Spesialis Paru dan
Dr.dr. Irawaty 8838040017 -
18 1972 - SpK : Spesialis Paru dan Pernapasan
Djaharuddin, SpP(K)
Pernapasan Konsultan Konsultan
- S3 : Doktor - Unhas
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
18-Maret- Guru - Sp : Spesialis Penyakit Dalam - Dalam
Prof. Dr. dr. Syakib 00.1803.5101
19 FK Unhas - Konsultan Ginjal
Bakri, SpPD, K-GH 1951 Besar
- SpK : Konsultan Ginjal Hipertensi Hipertensi
- S3 : Doktor - Unhas
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
- Sp : Spesialis Penyakit Dalam - Dalam
dr. Andi Makbul 23-Juni- Lektor Fk Unhas - Konsultan Endokrin
20 0023066401
Aman,SpPD, K-EMD 1964 Kepala - SpK : Konsultan Endokrin Metabolik &
Metabolik & Diabetes Diabetes
- S3 : Doktor - Unhas
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Penyakit
- S2 : Biomedik - Unhas Dalam
- Sp : Spesialis Penyakit Dalam - - Konsultan Ginjal
dr. Haerani Rasyid, 30-05- Lektor
0030056802 FK Unhas Hipertensi
21 MKes, SpPD K-GH, 1968 Kepala - Sp : Spesialis Gizi Klinik - FK - Spesialis Gizi Klinik
SpGK
Unhas
- SpK : Konsultan Ginjal Hipertensi
- S3 : Doktor - Unhas
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Radiologi
12-Jan- Guru - Sp : Spesialis Radiologi - FK - Spesialis Radiologi
Prof. dr. Muh. Ilyas, 00.1201.5203
22 Unhas (Konsultan)
SpRad(K) 1952 Besar
- SpK : Spesialis Radiologi
(Konsultan)
dr. Robertus Setiadji, 28-Maret- Lektor - S1 : Dokter - FK UGM -
23 00.2803.5301
MsC 1953 Kepala - S2 : Master of Science
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis
- Sp : Spesialis Anestesiologi Anestesiologi
Dr. dr. Syafri Kamsul 24-Mei- - SpK : Konsultan Intensive Care - Konsultan Intensive
24 Arif, SpAn, KIC- 0024056707 - - SpK : Konsultan Anestesiologi Care
1967
KAKV Kardiovaskuler - Konsultan
- S3 : Doktor - Anestesiologi
Kardiovaskuler
- S1 : Dokter - FK Unhas - Spesialis Patologi
- S2 : Master of Science - The Oiho Anatomi
State University - Spesialis Forensik
dr. Gatot Susilo 11-April-
00.110.6001 - - Sp : Spesialis Patologi Anatomi - - Konsultan Patologi
25 Lawrence, MsC, 1960 Fk Unhas
SpPA(K), SpF
- Sp : Spesialis Forensik - Unhas
- SpK : Konsultan Patologi
- S3 : Doktor - Unhas
Tabel.D.2.2 Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Utama yang bidang
keahliannya sesuai Program Studi berdasarkan profesi.
No Bidang Keahlian Jantung dan Jumlah
Pembuluh Darah
1 Elektrofisiologi Jantung / 1
Aritmia
2 Echocardiography 1
3 Kardiologi Intervensi 3
4 Kardiologi Nuklir 2
5 Vaskular 1
6 Rehab Medik 3
7 Kardiologi Pediatrik 2
8 Invasif 4

Tabel.D.2.3 Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya


relevan dengan Program Studi.
No Bidang Keahlian yang relevan Jumlah
1 Spesialis Penyakit Dalam 3
Konsultan Kardiovaskular
(SpPD-KKV)
2 Konsultan Spesialis Bedah 2
Toraks-Kardiovaskular
(SpBTKV)
3 Konsultan Anestesiologi 2
Kardiovaskular (KAKV)
4 Konsultan Spesialis Anak 1
(SpA(K))
5 Spesialis Penyakit Dalam 1
Konsultan Ginjal Hipertensi
(SpPD-KGH)
6 Spesialis Penyakit Dalam 1
Konsultan Endokrin Metabolik
dan Diabetes (SpPD-KEMD)
7 Spesialis Anastesi Konsultan 3
Intensive Care (SpAn-KIC)
8 Konsultan Spesialis 1
Pulmonologi (SpP(K))
9 Spesialis Bedah Konsultan 1
Vaskular dan Endovaskular
(Sp.B(K)V)
10 Spesialis Konsultan Radiologi 1
(SpRad(K))
11 Konsultan Patologi (SpPA(K)) 1

Dari 5 dosen dikti yang ada pada Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler
FK Unhas, 4 diantaranya telah tersertifikasi oleh DIKTI. Dari 25 staf pengajar di program
studi pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah FK Unhas,
6 bergelar Professor, 8 bergelar Doktor (S3), 17 bergelar Subspesialis (Sp2) dan 8 masih
bergelar (s2/Sp1). Adapun perencanaan 5 dari total 8 staf pengajar yang masih bergelar
sp1 akan melanjutkan pendidikan (subspesialis) sp2.
Staf pengajar program studi juga aktif mengikuti kegiatan ilmiah baik sebagai
peserta maupun sebagai moderator atau pembicara. Skala kegiatan ilmiah mulai dari
tingkat regional, nasional dan internasional.
Rasio pengajar dengan peserta didik sangat memadai sehingga daya tampung
program studi masih cukup untuk melakukan penambahan jumlah perekrutan peserta
didik. Dengan perbandingan 25 : 47 maka rasionya sekitar 1 : 2.

b) Tenaga Kependidikan.
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FK Unhas memiliki 5 orang
tenaga kependidikan. 4 orang diantaranya berkualifikasi strata 1 (S1) dan 1 orang
diploma 3 (D3). Dari 5 tenaga kependidikan, 2 diantaranya berstatus PNS dan 3
berstatus non PNS.

2. Karya akademik dosen ( hasil penelitian, karya lainnya).


a) Publikasi ilmiah berupa jurnal dan buku abstrak
Karya akademik dosen Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas tahun 2014 – 2016 yang terdiri
dari Publikasi Ilmiah Jurnal dan Buku Abstrak sebanyak 67 publikasi.

Perbandingan publikasi ilmiah dilihat dari


kesesuaian topik penelitian dengan program studi

Publikasi
Kardiologi
37%

Publikasi Non
Kardiologi
63%

Publikasi Kardiologi Publikasi Non Kardiologi

Chart 1. Perbandingan Publikasi Ilmiah dilihat dari kesesuaian Topik Penelitian


Perbandingan Skala Publikasi Ilmiah Dosen

lokal, 13%

Internasional,
30%

Nasional, 57%

lokal Nasional Internasional

Chart. 2 Perbandingan Skala Publikasi Ilmiah Dosen

b) Karya akademik dosen berupa Hak Kekayaan Intelektual


Tabel. D.2.4 Karya Akademik Dosen
Karya*
Karya yang Mendapat
No. Tahun
Paten/HaKI Pengakuan/Penghargaan dari
Lembaga Nasional/Internasional
(1) (2) (3) (4)
1 2014 085830 TELEMEDISIN NUSANTARA-
TeleEKG
2 2015 085831 TELEMEDISIN NUSANTARA-
TeleObstetrik Dasar
3 2016 085832 TELEMEDISIN NUSANTARA-
TeleKonsultasi

3. Peraturan Kerja dan Kode Etik


Peraturan Kerja dan kode etik di program studi pendidikan dokter spesialis ilmu
penyakit jantung dan pembuluh darah mengacu pada :
1) Statuta Universitas Hasanuddin.
2) Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor: 5441/UN4/OT.04/2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Universitas Hasanuddin.
3) Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin. Nomor 16644/UN4/KP.49/2012
Tentang. Kode etik dosen di lingkungan Universitas Hasanuddin.
4) Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor: 25000/UN4.1/OT.10/2016
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Fakultas Dan Sekolah Universitas
Hasanuddin.
5) Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Kode Etik Dokter Perhimpunan Kardiologi
Indonesia.
6) Buku Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah,
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular .Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

4. Pengembangan Staf
Pengembangan staf tiap tahunnya dilakukan dengan cara mendorong staf pengajar
untuk mengembangkan kualifikasi pendidikannya. Salah satu program kerja pada
Renstra program studi adalah mengenai pengembangan staf. Adapun rencana
pengembangan staf yang direncanakan 2016 - 2020 adalah sebagai berikut :
a. Tahun 2016 : Pengusulan pendidikan fellow/konsultan untuk 2 staf
pengajar.
b. Tahun 2017 : Pengusulan pendidikan fellow/konsultan untuk 3 staf
pengajar.
c. Tahun 2018 : Pengusulan pendidikan S3 bagi staf pengajar yang belum
bergelar Dr. (Doktor) tapi sudah bergelar konsultan
d. Tahun 2019 : Semua staf pengajar sudah bergelar konsultan dalam bidang
ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah
e. Tahun 2020 : Mengusahakan 1 staf bergelar professor di bidang ilmu
penyakit jantung dan pembuluh darah.
Hingga tahun 2017, realisasi renstra program studi mengenai pengembangan staf
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. D.4.1 Realisasi Renstra
No Tahun Nama Staf Pendidikan Masa Tempat
Pendidikan
1 2016 dr. Zaenab Djafar Subspesialis 01 November RS. Jantung
SpPD, SpJP, Kardilogi 2016 - 28 Harapan
Mkes. Preventif dan April 2017. Kita
Rehabilitasi
2 2016 dr. Akhtar Fajar Subspesialis 1 Januari RS. Jantung
Muzakkar Ali Diagnostik 2017 – 31 Harapan
Aspar, SpJP Invasif dan Desember Kita
Intervensi Non 2018
Bedah
2 2017 dr. Andi Alief Subspesialis Prakiraan RS. Jantung
Utama Armyn, Kardiologi Juli 2018 Harapan
Mkes, SpJP Pediatrik Kita
3 2017 dr. Aussie Fitriani Subspesialis Prakiraan AMC
Ghaznawie, SpJP Echo Juli 2018 Netherland
4 2017 dr. Almudai, SpPD, Subspesialis Januari 2018 RS. Jantung
SpJP Kardilogi – Januari Harapan
Preventif dan 2019 Kita
Rehabilitasi

5. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya.


Sesuai dengan visi misi program studi, salah satu program kerja hingga tahun 2020
adalah peningkatan mutu pengajar dalam bentuk :
a) Pemetaan kebutuhan pengajar perdivisi.
Tabel. D.5.1 Pemetaan Kebutuhan Pengajar perdivisi
2016 2017 2018 2019-2020

Setiap divisi Setiap divisi Setiap divisi Setiap divisi ada 3 staf
ada 1 staf ada 2 staf ada 3 staf pendidik yang
pendidik yang pendidik yang pendidik yang berkompeten dan tidak
da yang merangkap
berkompeten berkompeten berkompeten
pada divis lain.
b) Mendorong staf pengajar untuk mengembangkan kualifikasi pendidikan.
Tabel. D.5.2 Pengembangan Kualifikasi Pendidikan
2016 2017 2018 2019 2020
Pengusulan Pengusulan Pengusulan Semua Mengusahak
pendidikan pendidikan pendidikan staf an 1 staf
fellow/konsulta fellow/konsu S3 bagi staf pengajar bergelar
n untuk 2 staf ltan untuk 3 pengajar sudah professor di
pengajar staf yang belum bergelar bidang ilmu
pengajar bergelar Dr. konsultan penyakit
tapi sudah dalam jantung dan
bergelar bidang pembuluh
konsultan ilmu darah
penyakit
jantung
dan
pembuluh
darah
c) Peningkatan standar penerimaan / perekrutan pengajar pada program
studi pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh
darah.
Tabel D.5.3. peningkatan standar penerimaan/perekrutan pengajar
2016 2017 2018 2019 2010
Harus bergelar Harus Harus bergelar konsultan dan kulifikasi
konsultan bergelar pendidikan minimal S3 dan memiliki
konsultan pengalaman mengajar
dan
kulifikasi
pendidikan
minimal S3

6. Analisis SWOT
a. Kekuatan
 Adanya pedoman tertulis yang jelas tentang sistem seleksi, perekrutan,
penempatan, promosi, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga
kependidikan, serta konsistensi pelaksanaannya.
 Adanya pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta
rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan untuk mencapai
pelaksaan proses pendidikan yang konsisten.
 Tercukupinya kebutuhan dosen berpendidikan Subspesialis/Konsultan di
RS Pendidikan Utama, yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi
program studi.
 Dosen selaku staf pengajar memiliki sertifikat pendidik (AA/Pekerti/Akta
V/Certicate in Medical Education/Sertifikat Dosen)
 Rasio peserta didik terhadap dosen tidak melebihi 3:1
 Adanya program pengembangan kualitas dosen yang terealisasi dengan
baik.
 Kegiatan dosen Program Studi dalam pertemuan ilmiah nasional dan
internasional sebagai pembicara dan penyaji makalah sangat memadai.
 Cukup banyaknya media publikasi karya ilmiah dosen Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran Unhas yang berdampak pada meningkatnya reputasi
program studi.

b. Kelemahan
 Jabatan fungsional pengajar yang berstatus PNS DIKTI belum memadai.
 Belum ada sistem monitoring dan evaluasi yang terukur untuk tenaga
kependidikan.

c. Peluang
 Adanya peluang dan tawaran untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi untuk staf pengajar melalui tugas belajar.
 Tersedianya beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.

d. Ancaman
 Beberapa staf pengajar yang bergelar guru besar mendekati masa
purnabakti sementara persyaratan untuk mendapat gelar guru besar
semakin ketat.
 Semakin tingginya tuntutan pekerjaan sebagai dokter di bidang pelayanan
yang membatasi waktu yang tersedia dalam bidang pendidikan.

E. KURIKULUM,PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK


1. Kesesuaian dengan Visi, Misi,Tujuan dan Sasaran
Kurikulum pembelajaran dan suasana akademik telah disusun sebagai
bagian dari upaya mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK
Unhas. Sesuai dengan visi misi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin, ditetapkan kebijakan mengenai kompetensi dasar dan kompetensi
khusus. Kompetensi dasar disusun mengikuti aturan kolegium ilmu penyakit
jantung dan pembuluh darah sedangkan kompetensi khusus disusun
berdasarkan keunggulan dan kekhasan program studi. Adapun kompetensi
khusus yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Mampu melakukan pelayanan jantung dan pembuluh darah secara terpadu
yang terintegrasi dalam program Telemedicine.
2. Mampu melakukan diagnosa, pengobatan, dan pengelolaan penyakit
jantung dan pembuluh darah yang erat kaitannya dengan penyakit / infeksi
di daerah tropis.

2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan Stakeholder


Sesuai dengan visi Menjadi pusat pendidikan yang unggul, mandiri dan
bermartabat untuk menghasilkan lulusan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh
Darah yang profesional dan berkualitas, berjiwa maritim serta mampu bersaing di
tingkat nasional maupun internasional. Terdapat kata mandiri yang bermakna
bahwa Kemandirian program studi merupakan suatu kondisi dinamis yang
memungkinkan program studi mampu membangun diri dan lingkungannya
berdasarkan potensi, kebutuhan, aspirasi dan kewenangan yang ada padanya
yang difasilitasi oleh Pemerintah. Adanya civitas akademik yang aktif mengikuti
kegiatan ilmiah nasional/internasional di bidang ilmu penyakit jantung dan
pembuluh darah berperan penting dalam penyesuaian penyajian kurikulum,
pembelajaran dan suasana akademik dengan tuntutan dan kebutuhan.

3. Struktur kurikulum (perkuliahan, tugas Khusus, operasi, bedside teaching,


case presentation, laporan jaga, dll).
Struktur kurikulum program studi pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit
jantung dan pembuluh darah FK Unhas disusun berdasarkan aturan kolegium
ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah. Namun belum sesuainya format yang
diterapkan universitas hasanuddin dengan format kolegium ilmu penyakit jantung
dan pembuluh darah, mengharuskan adanya kebijakan dalam program studi
sehingga tuntutan keduanya dapat dipenuhi. Atas dasar tersebut, maka
disusunlah struktur kurikulum yang didalamnya terdapat beberapa unsur yang
sebenarnya mirip. Misalnya semester dengan tahap, sks dengan lama stase
divisi, dan modul dengan mata kuliah.Berikut struktur kurikulum program studi
pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah FK Unhas
dapat dilihat pada bagan berikut :
SMSTER
WAKTU/
SEMES
TAHAP

TOTAL
TER
MODUL KETERANGAN WAKTU SKS

Stase Bangsal Kardiologi


Kardiologi Dasar Dewasa (Bangsal PJT, 6 bulan 12 sks

6 BULAN
Bangsal Raber RSWS,
1 Bangsal RSUH)
Telaah Kritis Jurnal 1 Prasyarat Naik Semester
(Kardiologi Dasar) 2
Prasyarat Naik Semester
Ujian Kardiologi Dasar 2

Ilmu Penyakit Dalam Stase Bangsal Interna


3 bulan 6 sks
Umum Umum
Death Case 1 (Ilmu Penyakit Prasyarat Pindah Interna
Dalam) Khusus
Ilmu Penyakit Dalam
Khusus

6 BULAN
Nefrologi Stase Divisi Nefrologi 1.5 bulan 3 sks
2 Telaah Kritis Jurnal 2
(Nefrologi) Prasyarat Pindah Divisi
Ujian Divisi Prasyarat Pindah Divisi
Stase Divisi Endokrin
I 1.5 bulan 3 sks
Endokrin Metabolik Metabolik
Telaah Kritis Jurnal 3
(Endokrin Metabolik) Prasyarat Pindah Divisi
Ujian Divisi Prasyarat Pindah Divisi

Stase Poliklinik
Kardiologi Klinik Dewasa I 3 bulan 6 sks
Kardiologi
Telaah Kritis Jurnal 4
(Kardiologi Klinik) Prasyarat Ujian Tahap I
Ujian Kardiologi Klinik
3 Dewasa Prasyarat Ujian Tahap I

6 BULAN
Stase Divisi
Echocardiography I 3 bulan 6 sks
Echocardiography
Telaah Kritis Jurnal 5
(Echocardiography) Prasyarat Ujian Tahap I
Ujian Echocardiography Prasyarat Ujian Tahap I
Laporan Kasus 1 Prasyarat Ujian Tahap I
Referat 1 Prasyarat Ujian Tahap I
Ujian Tahap I Prasyarat Naik Tahap II

Kardiologi Invasif & Stase Invasif 3 bulan 6 sks


Intervensi Non Bedah I

Telaah Kritis Jurnal 6 Prasyarat Naik Semester


6 BULAN

(Kardiologi Invasif) 5
II 4
Ujian Kardiologi Invasif &
Intervensi Non Bedah Prasyarat Ujian Tahap II

Kardiologi Kritikal I Stase CVCU 3 bulan 6 sks

Prasyarat Naik Semester


Death Case 2 (Kardiologi) 5
Telaah Kritis Jurnal 7 Prasyarat Naik Semester
(Kardiologi Kritikal) 5
Ujian Kardiologi Kritikal Prasyarat Ujian Tahap II
Prasyarat Naik Semester
Laporan Kasus 2
5

Pulmonologi Stase Divisi Pulmonologi 1.5 bulan 3 sks


Telaah Kritis Jurnal 8
(Pulmonologi) Prasyarat Pindah Stase
Diskusi Kasus Pulmonologi Prasyarat Pindah Stase
Prasyarat Naik Semester
Ujian Stase Pulmonologi 6
Kegawatdaruratan
Stase UGD 1.5 bulan 3 sks
Kardiovaskular I
Ujian Kegawatdaruratan

6 BULAN
5 Kardiovaskular Prasyarat Ujian Tahap II
Prevensi dan Rehabilitasi
Stase Cardiac Rehab 1.5 bulan 3 sks
Kardiovaskular
Telaah Kritis Jurnal 9 Prasyarat Naik Semester
(Cardiac Rehab) 6
Ujian Prevensi dan
Rehabilitasi Kardiovaskular Prasyarat Ujian Tahap II
Kardiologi Pediatri I Stase Kardiologi Pediatri 1.5 bulan 3 sks
Telaah Kritis Jurnal 10 Prasyarat Naik Semester
(Kardiologi Pediatri) 6
Ujian Kardiologi Pediatri Prasyarat Ujian Tahap II
Prasyarat Naik Semester
Laporan Kasus 3
6

Elektrofisiologi & Aritmia Stase EP 1.5 bulan 3 sks

Telaah Kritis Jurnal 11 (EP & Prasyarat Naik Semester


Aritmia) 7
Ujian Elektrofisiologi &
Prasyarat Ujian Tahap II
Aritmia
Pencitraan
Stase Nuklir, MRI, CT 1.5 bulan 3 sks
Kardiovaskular
Telaah Kritis Jurnal 12 Prasyarat Naik
6 (Cardiac Imaging) Semester 7
Ujian Pencitraan
Prasyarat Ujian Tahap II
Kardiovaskular
6 BULAN

Vaskular Stase Vaskular 1.5 bulan 3 sks


Telaah Kritis Jurnal 13 Prasyarat Naik
(Vaskular) Semester 7
Ujian Vaskular Prasyarat Ujian Tahap II
Bedah Kardiovaskular Stase Bedah TKV 1.5 bulan 3 sks
Telaah Kritis Jurnal 14 Prasyarat Naik
(BTKV) Semester 7
Ujian Bedah Kardiovaskular Prasyarat Ujian Tahap II
Laporan Kasus 4 Prasyarat Ujian Tahap II
Referat 2 Prasyarat Ujian Tahap II
Ujian Tahap II Prasyarat Naik Tahap III
Syarat : Sudah Ujian dan
Ujian Tryout CBT National Board Lulus Tahap II
Syarat : Sudah Lulus
Ujian CBT National Board Ujian Tryout CBT
Stase Chief Bangsal
Kardiologi Lanjut A 1.5 bulan 3 sks
Kardiologi

6 BULAN
Stase Chief Konsul
Kardiologi Lanjut B 1.5 bulan 3 sks
7 Antar Bagian
Kardiologi Klinik Dewasa Stase Chief Poliklinik
1.5 bulan 3 sks
II Kardiologi PJT + PCC
Stase Chief
Echocardiography II 1.5 bulan 3 sks
Echocardiography

Kardiologi Invasif &


Stase Chief Invasif 1.5 bulan 3 sks
Intervensi Non Bedah II

6 BULAN
Kardiologi Kritikal II Stase Chief CVCU 1.5 bulan 3 sks
8 Kegawatdaruratan
Stase Chief UGD 1.5 bulan 3 sks
Kardiovaskular II
Stase Chief Kardiologi
Kardiologi Pediatri II 1.5 bulan 3 sks
Pediatri

Stase Chief RS Jejaring


Kerja Mandiri I 1 bulan 2 sks
I
III Stase Chief RS Jejaring
Kerja Mandiri II 1 bulan 2 sks
II
9
Stase Chief RS Jejaring
Kerja Mandiri III 1 bulan 2 sks
III
Stase Chief RS Jejaring
Kerja Mandiri IV 1 bulan 2 sks
IV
Laporan Kasus 5 Prasyarat Ujian Tahap III
Referat 3 Prasyarat Ujian Tahap III

6 BULAN
Seminar Proposal Penelitian Prasyarat Seminar Hasil 3 sks

Seminar Hasil Penelitian Prasyarat Ujian Tesis


Prasyarat Ujian Akhir
Ujian Akhir Penelitian (Ujian Tesis) Departemen 2 BULAN
Prasyarat Ujian Akhir
Ujian Tahap III Departemen 6 sks
Berhak Menyandang
Gelar SpJP
Ujian Akhir Departemen
Prasyarat Ujian
Cardiovascular NBOE
Ujian National Cardiovascular Board Berhak Memiliki
Oral Examination Kompetensi SpJP
4,5
TOTAL MASA PENDIDIKAN 54 bulan 113 sks
tahun

Rekapitulasi Tugas Ilmiah (tugas khusus) dan Ujian :


Telaah Kritis Jurnal 14
Referat 3
Death Case 2
Laporan Kasus 5
Ujian Stase/Divisi 14
Ujian Tahap 3
Jadwal kegiatan ilmiah program studi pendidikan dokter spesialis ilmu
penyakit jantung dan pembuluh darah FK Unhas.
HARI
JAM
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
morning morning morning webinar/
report/ report/ report/ kuliah
07.30-09.00 tutorial
diskusi diskusi diskusi tamu/
kasus kasus kasus guideline
ronde ronde ronde reading /
09.00-12.00 workshop
besar besar/tutorial besar
refarat/ refarat/
kasus/ kasus/
proposal/ proposal/
12.00-14.00 hasil/ hasil/
tesis/ tesis/
presentasi presentasi
kasus kasus
konferensi
14.00-16.00
kasus

4. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu)


Derajat integrasi materi pembelajaran dapat dilihat pada sistem tahap
pendidikan yang diterapkan pada Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah FK Unhas. Tahapan pendidikan
merupakan tahapan berdasarkan tingkat kompetensi yang dicapai. Materi
pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah dibagi
menjadi 3 tahapan pendidikan sebagai berikut :
Tahap Pendidikan
No
I II III

1) Kegiatan Stase Pendidikan 1) Kegiatan Stase Pendidikan 1) Kegiatan Stase Pendidikan


meliputi : meliputi : meliputi :
a. Divisi Kardiologi Dasar a. Kardiologi Invasif & Intervensi a. Kardiologi Lanjut A
b. Ilmu Penyakit Dalam Umum Non Bedah I b. Kardiologi Lanjut B
c. Ilmu Penyakit Dalam Khusus ( b. Kardiologi Kritikal I c. Kardiologi Klinik Dewasa II
Divisi Nefrologi dan Divisi c. Pulmonologi d. Echocardiography II
Endokrin Metabolik), d. Kegawatdaruratan e. Kardiologi Invasif &
d. Kardiologi Klinik Dewasa I Kardiovaskular I Intervensi Non Bedah II
e. Stase Echocardiography I e. Prevensi dan Rehabilitasi f. Kardiologi Kritikal II
2) Kegiatan Jaga Kardiovaskular g. Kegawatdaruratan
3) Kegiatan Bimbingan f. Kardiologi Pediatri I Kardiovaskular II
4) Kegiatan Tutorial g. Elektrofisiologi & Aritmia h. Kardiologi Pediatri II
h. Pencitraan Kardiovaskular i. Kerja Mandiri I
i. Vaskular j. Kerja Mandiri II
j. Bedah Kardiovaskular k. Kerja Mandiri III
2) Kegiatan rawat inap l. Kerja Mandiri IV
3) Kegiatan jaga 2) Kegiatan Dokter Konsulen
4) Kegiatan ilmiah 3) Kegiatan Dokter Instalasi Gawat
5) Kegiatan bimbingan Darurat
6) Kegiatan Tutorial 4) Kegiatan Dokter Kepala Ruangan
5) Kegiatan Dokter Rumah Sakit
Jejaring
6) Kegiatan Dokter Ruang Rawat
Inap
7) Kegiatan Jaga
8) Kegiatan Ilmiah

Evaluasi selama masa pendidikan diselenggarakan oleh Program Studi


Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK
Unhas secara bertahap, berkala dan berkesinambungan sesuai dengan tahap
pendidikan dan bersifat sumatif. Evaluasi dilakukan pada setiap modul dan setiap
akhir tahap.
a. Evaluasi Tahap I (awal)
Evaluasi berkala pada tahap ini lebih menitik beratkan pada pengetahuan.
b. Evaluasi Tahap II
Evaluasi berkala pada tahap II ini selain pada pengetahuan juga keterampilan
prosedur diagnostik tertentu dan sikap.
c. Evaluasi Tahap III
Evaluasi berkala pada tahap III atau akhir ini selain pada pengetahuan juga
keterampilan prosedur diagnostik tertentu secara mandiri dan sikap
perilakunya.

5. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan


kepentingan internal lembaga.
Perumusan visi misi program studi diturunkan dari visi lembaga dalam hal ini
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Salah satu poin penting dari visi
program studi adalah berjiwa maritim. Kaitannya dengan jiwa maritim yang
terdapat pada visi misi yaitu arah pengembangan keilmuan penyakit jantung dan
pembuluh darah yang sesuai dengan karakter dan budaya masyarakat maritim.
Dari pemahaman ini disusunlah kompetensi khusus yang mencirikan kekhasan
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung Dan Pembuluh
Darah FK Unhas sebagai berikut :
1) Mampu melakukan pelayanan jantung dan pembuluh darah secara terpadu
yang terintegrasi dalam program Telemedicine.
2) Mampu melakukan diagnosa, pengobatan, dan pengelolaan penyakit jantung
dan pembuluh darah yang erat kaitannya dengan penyakit / infeksi di daerah
tropis.
Kompetensi ini dianggap sesuai dengan masyarakat Indonesia yang wilayahnya
terdiri dari pulau-pulau dan iklimnya yang tropis.

6. Mata kuliah yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa secara


individual/kelompok mahasiswa tertentu.
Program studi memiliki dukungan penuh dari 13 Divisi atau Bidang Minat
untuk menjalankan proses pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan
pembuluh darah. Mata kuliah pilihan mahasiswa akan mendapat dukungan oleh
paparan kasus dari banyak pasien serta bimbingan dan supervisi dari tenaga
pendidik yang memiliki kualifikasi akademik – profesional sesuai bidang
keahliannya. maka mata kuliah yang merujuk pada harapan / kebutuhan
mahasiswa secara individual / kelompok dengan mudah dapat terfasilitasi. Tugas
ilmiah berupa penyusunan 14 tinjauan kepustakaan, 7 laporan kasus, journal
reading sesuai tugas pada divisi , 1 kali presentasi ilmiah di forum nasional atau
internasional dan 1 penelitian sebagai karya akhir selama menjalani pendidikan
dapat menjadi dasar dalam pengembangan pengetahuan dalam bidang ilmu
penyakit jantung dan pembuluh darah abi peserta didik.

7. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri; melanjutkan


pendidikan, mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan
pemahaman materi khusus sesuai dengan bidang pendidikannya,
mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (transferable Skills),
terorientasikan kearah karir, dan pemerolehan pekerjaan.
Peluang untuk mengembangkan diri, melanjutkan pendidikan,
mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi
khusus sesuai dengan bidang pendidikannya, mengembangkan keterampilan
yang dapat dialihkan, terorientasi ke arah karir, dan memperoleh pekerjaan bagi
peserta didik sangat terbuka. Hal ini didukung dengan strategi pembelajaran
yang diterapkan dalam kurikulum. Diantaranya :
1. Adanya kegiatan diskusi/conference multidisiplin ilmu.
2. Adanya kegiatan presentasi peserta didik baik nasional maupun
internasional
3. Adanya stase mandiri peserta didik.
4. Adanya stase pada rumah sakit di luar negeri.
5. Adanya kegiatan ilmiah berkala yang diadakan secara rutin setiap tahun.
6. Adanya kebebasan peserta didik untuk memilih topik penelitian berdasarkan
pohon penelitian.
7. Adanya kegiatan RTD dan kuliah tamu.
8. Adanya derajat integrasi yang baik dalam materi pembelajaran (intra dan
antar disiplin ilmu)
9. Adanya pengajar yang berkompeten dan aktif dalam kegiatan nasional
maupun internasional.
10. Tersedianya sarana konsultasi peserta didik.

8. Misi Pembelajaran
a. Pengembangan/Pelatihan Kompetensi yang diharapkan
Dalam pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan, program
studi selalu berpedoman pada aturan Kolegium Ilmu Penyakit Jantung Dan
Pembuluh Darah. Berdasarkan Kolegium Ilmu Penyakit Jantung Dan
Pembuluh Darah terdapat 32 topik bahasan kompetensi dasar dalam bidang
ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah yang didistribusikan dalam 17
modul kurikulum. Pada program studi pendidikan dokter spesialis ilmu
penyakit jantung dan pembuluh darah FK unhas, penyelesaian pendidikan
ditempuh sebanyak 9 semester. Proses pembelajaran dalam upaya
pencapaian kompetensi dalam hal pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku serta umpan balik peserta didik dapat dicapai melalui kegiatan
berikut:
1. Pengetahuan :
 Kuliah/Kuliah Tamu
 Bedside Teaching
 Morning Report/laporan jaga
 Journal reading
 Diskusi kasus
 Presentasi Kasus
 Referat/Sari Pustaka
 Konferensi dengan tim bedah dewasa/pediatrik
 Pertemuan Ilmiah Tahunan.
 Konferensi problem kasus RSUP Wahidin Sudirohusodo
 Klub Ekokardiografi/ Klub EKG/ Klub Penatalaksaan (Guideline)
 Mandiri: penelusuran pustaka dan e-library
2. Keterampilan dan Sikap Perilaku :
 Kerja mandiri di ruangan rawat inap biasa, intemediate (high care)
dan intensif (CVC/ICU) dewasa/pediatrik.
 Kerja mandiri di ruang rawat jalan dewasa dan pediatrik.
 Kerja (hands on) di laboratorium non invasif (ekokardiografi dan
Doppler, uji latih jatung dengan beban, Doppler vaskular, radiologi
nuklir dan pencitraan kardiovaskular).
 Kerja di laboratorim kateterisasi jantung dan elektrofisiologi.
 Kerja di klinik prevensi dan penyuluhan (konsultasi) media.
 Kerja di klinik rehabilitasi medik dan gymnasium rehabilitasi.
 Kerja khusus di masyarakat / komunitas tertentu dalam upaya
program prevensi primer dan sekunder kardiovaskular
 Ronde ruangan harian
 Ronde besar rutin Departemen Kardiologi dan Kedokteran
Vaskular FK UNHAS
 Tugas jaga malam di ruang rawat inap, unit gawat darurat, ruang
perawatan intensif / intermediate kardiovaskular dewasa dan
pediatrik, ruang perawatan intensif pasca bedah dewasa dan
anak, ruang rawat inap dewasa dan anak di RS Wahidin
Sudirohusodo
C. Umpan balik :
 Laporan jaga malam
 Pembuatan status rekam medis
 Pembuatan laporan hasil pemeriksaan ekokardiografi, uji latih
jantung dengan beban,
 Doppler vaskular radiologi nuklir, pencitraan kardiovaskular dan
kateterisasi jantung/angiografi
 Pembuatan ringkasan pemeriksaan faktor resiko di klinik prevensi
dan program rehabilitasi
 Buku catatan buku log dan kegiatan peserta program (log book
dan portfolio)
 Publikasi Ilmiah di acara pertemuan ilmiah tahunan rutin dalam
negeri.
 Menyusun proposal dan melakukan penelitian tesis akhir
 Evaluasi
 Ujian tulis / lisan (pre test, mid test, dan post test)
 Ujian lisan panel
 OSCE (objective structured clinical examination)
 Mini CEX (Clinical Evaluation Exercise)
 OPS (Direct Observation of Procedural Skill)
 Mini-Pat (Peer Assesment Tool)
 CbD (Case-based Discussion)
 Buku log dan portfolio
 Ujian proposal tesis akhir
 Seminar hasil tesis akhir
 Penilaian tugas presentasi kasus dan tinjauan pustaka
 Pengamatan sehari-hari saat kerja klinis di rawat inap, rawat jalan
dan instalasi gawat darurat rumah sakit.
b. Efisiensi internal dan eksternal
Adanya derajat integrasi yang baik dalam materi pembelajaran (intra dan
antar disiplin ilmu) pada setiap tahap pendidikan yang disertai dengan
monitoring dan evaluasi menunjukkan efisiensi internal dalam
penyelenggaraan kurikulum.
Networking dalam rotasi di stase luar seperti di RS Universitas
Hasanuddin, RS Ibnu Sina, RS Islam Faisal, RS Akademis jauri Jusuf, RSUD
Labuang Baji, SingHealth singapura menunjukkan pengelolaan kurikulum
klinik secara terpadu dan efisien.
9. Mengajar
a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
Dalam rangka pencapian target dan hasil akhir dari proses belajar
mengajar di Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran UNHAS dilakukan
penyusunan strategi pembelajaran melalui metode dan media
pembelajaran peserta didik yang telah ditentukan. Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran UNHAS menggunakan beberapa metode dalam
penyampaian mata ajar kepada peserta didik. Ragam mata ajar dan
tuntutan capaian keluaran yang berbeda sesuai tingkat peserta didik
menyebabkan metode tiap mata ajar bisa berbeda-beda. Metode yang
diterapkan dalam Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran UNHAS
adalah sebagai berikut: kuliah, bedside teaching,Morning Report/laporan
jaga,journal reading dan apraisal,Diskusi kasus,Presentasi kasus,
Referat/Sari Pustaka,konfrensi dengan tim bedah
dewasa/pediatric,Konfrensi ilmiah rutin Departemen Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular FK UNHAS,Konfrensi Problem Kasus RSUP Wahidin
Sudirohusodo,Klub Ekokardiografi/Guideline Club , dan Mandiri.
Alat bantu ajar yang digunakan dalam Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas
Kedokteran UNHAS adalah :
 Pasien di ruang rawat inap, rawat jalan dan unit gawat darurat.
 Boneka berikut komputer simulasi dan kelengkapannya untuk latihan
keterampilan bunyi dan bising jantung serta ACLS
 Alat rekam elektrokardiografi
 Mesin ekokardiografi dan Doppler analog di laboratorium
ekokardiografi untuk hand’s on.
 Mesin ekokardiografi dan Doppler mobile untuk hand’s on ke ruangan
intensif.
 Mesin ekokardiografi dan Doppler digital lengkap dengan external
workstation atau echopacnya untuk diskusi/review kasus di ruang
echolab.
 Peralatan audio-visual : white board, flip chart, komputer, lap-top,
overhead, slide dan proyektor multi media (LCD), video player dan
televisi 1 buah TV dengan video player untuk diskusi/review kasus di
ruang echolab.
 Mesin uji latih jantung dengan beban (treadmill test).
 Buku teks rujukan, majalah (journal) kedokteran bidang ilmu
kardiovaskular lokal nasional dan internasional.
b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah
Tiap-tiap mata ajaran berada di bawah tanggung jawab
Penanggung Jawab Divisi yang dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi
(KPS) dibantu oleh Sekretaris Program Studi (SPS). Setiap Penanggung
jawab Divisi berfungsi sebagai penghubung dan koordinator dalam
pelaksanaan Modul ajar untuk mencapai tujuan dari pendidikan agar
tercapai tingkat kompetensi yang diharapkan pada setiap Modul Ajar.
Penanggung jawab Divisi juga berfungsi sebagai penghubung
pembelajaran terintegrasi dalam modul-modul dan tahapan pendidikan
yang ada dengan pengembangan kemampuan kognitif, psikomotor dan
afektif. Dengan demikian materi pembelajaran senantiasa sesuai dengan
tujuan mata ajaran pada setiap tahap pendidikan.
c. Efisiensi dan produktivitas
Adanya pedoman akademik menjadi dasar proses belajar mengajar
di setiap jenjang tahap pendidikan. Dengan pedoman yang sama dapat
dicapai efisiensi proses belajar mengajar. Untuk mengingkatkan efektivitas
dan efisiensi, program studi juga melibatkan sejumlah dosen tamu dalam
memberikan bimbingan dan materi yang diperlukan sesuai dengan garis
besar tujuan dari kurikulum program studi.
Produktivitas proses belajar mengajar diukur dari kehadiran peserta
dalam kegiatan akademik perkuliahan dan penyajian karya ilmiah,
kehadiran staf pendidik memberi materi perkuliahan dan kehadiran
fasilitator dalam tutorial serta bimbingan klinik, dan assessment tools yang
digunakan staf dalam mengevaluasi peserta didik. Metode evaluasi yang
digunakan dalam penilaian peserta didik meliputi beberapa macam.
Dengan berbagai macam metode diharapkan dapat menilai seluruh aspek
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Metode yang dipakai
antara lain:
1) Ujian tulis/lisan
2) Ujian lisan panel
3) Osce (objective structured clinical examination)
4) Mini CEX (Clinical evaluation Exercise)
5) DOPS (Direct Observation of procedural skill)
6) Mini-Pat (Peer Assesment Tool)
7) CbD (Case-based Discussion)
d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar
Struktur kegiatan akademik yang dilakukan oleh Ketua Program
Studi dan Sekretaris Program Studi untuk mengendalikan dan
mengkoordinasikan proses belajar mengajar dengan dibantu oleh
Penanggung Jawab Divisi pada masing-masing Modul. Pada tahap
pendidikan Pengayaan, koordinasi dilakukan oleh Komite Koordinasi
Pendidikan (KOMKORDIK) Fakultas Kedokteran UNHAS - RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo makassar. Pada tahap pendidikan selanjutnya
akan dikoordinasikan oleh KPS dan SPS. Penanggung Jawab divisi
bertugas mengkoordinasi pemberian mata ajaran yang terintegrasi pada
modul-modul yang ada dengan metode pembelajaran dan melakukan
evaluasi sesuai dengan buku pedoman pelaksanaan pendidikan dokter
spesialis jantung dan pembuluh darah. Rentang kegiatan mengajar
disesuaikan dengan lamanya stase tiap divisi yang terdapat pada struktur
kurikulum.
e. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tersedianya Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memadai
mendukung terciptanya suasana akademik efektif dalam pembelajaran.
Secara umum penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
dimanfaatkan pada :
1) Ruang Perawatan, Cathlab, dan Poliklinik.
Tersedia sarana dan prasarana kesehatan yang sudah menerapkan
penggunaan teknologi informasi dan dalam penatalaksanaan pasien
memudahkan peserta didik untuk menerima pembelajaran. Misalnya
penerapan TeleEKG.
2) Ruang pertemuan Kardiologi
Tersedia sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi
untuk menunjang pelaksanaan kegiatan ilmiah seperti :
 Ruangan yang mendukung akses internet untuk forum ilmiah online.
 Proyektor audio visual untuk interaksi ilmiah.
 Komputer dengan spesifikasi tinggi untuk software pembelajaran.
3) Perpustakaan
 Tersedia komputer dengan sambungan internet
 Tersedia akses ke perpustakaan online untuk mengakses jurnal terbaru.

10. Belajar
a. Keterlibatan mahasiswa
Keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar mengajar menjadi perhatian
utama dalam metode pembelajaran di Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran
UNHAS. Mahasiswa dipicu secara aktif dan mandiri untuk mampu
mengembangkan pengetahuan sesuai bidangnya dengan menelaah sumber-
sumber pustaka yang dapat dipercaya. Dalam melakukan telaah akademik,
mahasiswa diberikan keleluasaan dalam melakukan diskusi dengan staf/dosen
pembimbing. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat,
membawa mahasiswa kepada suasana ilmiah, dengan kajian dari para ahli.
Berkaitan dengan peningkatan keterampilan/skill, mahasiswa belajar langsung
dengan bimbingan supervisor di lapangan kerja. Dengan ini diharapkan
komprehensivitas tujuan pendidikan dapat tercapai.
b. Bimbingan skripsi/tesis/disertasi
Bimbingan dosen menjadi support method dalam proses belajar mengajar
guna mencapai kompetensi yang diharapkan. Melalui bimbingan ini,
mahasiswa yang belajar secara mandiri dan mengambil pelajaran sesuai
dengan apa yang dipersepsinya, dengan adanya bimbingan ini akan dibantu
untuk meluruskan hal-hal yang kurang tepat dari persepsi yang ditangkap
selama mereka belajar. Demikian halnya dalam kegiatan ilmiah yang secara
regular dilaksanakan.
Penentuan Staf atau dosen yang melakukan bimbingan karya ilmiah atau
karya ilmiah akhir harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sehingga
mahasiswa mendapatkan bimbingan yang terbaik dalam proses belajar
tersebut. Dalam melakukan proses bimbingan digunakan prinsip kemandirian
peserta didik sehingga kebutuhan dan keinginan mahasiswa dalam melakukan
pendalaman terhadap bidang minat atau disebut student centered.
c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan
1) Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya
Pengetahuan dan pemahaman akan materi khusus pendidikan
jantung dan pembuluh darah menjadi titik dalam mengembangkan
keilmuan mahasiswa. Mahasiswa diharapkan menguasai pemahaman
akan ilmu yang menjadi basic dari pendidikan jantung dan pembuluh
darah. Pengembangan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa
terhadap bidang tertentu dapat dilakukan dengan kebebasan dalam
menentuan tugas karya ilmiah dengan bimbingan dari staf/dosen dan
peran aktif serta kemandirian menjadi prinsip utama.
2) Ketrampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable)
Pendidikan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah sangat
terkait erat dengan berbagai macam tindakan kegawat daruratan.
Ketrampilan atau skill ini dapat ditransfer selama mahasiswa menjalani
stase di rumah sakit. Dengan demikian, bimbingan ketrampilan yang
baik dari supervisor yang kompeten akan mengarahkan mahasiswa
pada kompetensi skill yang diharapkan. Selain itu, prinsip kebebasan
yang bertanggung jawab menjadi dasar dalam penggunaan skill lab
bagi peningkatan kemampuan ketrampilan mahasiswa. Kemandirian
dan peran aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran, seperti
bedside teaching.
3) Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri
Kegiatan pendidikan di rumah sakit pendidikan dan rumah sakit
jejaring memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam
menggunakan pemahaman akan kemampuan dirinya serta
memanfaatkan kemampuan tersebut dalam mengembangkan
kemampuannya sendiri dengan baik. Dengan tahapan pendidikan
yang dijalani, kompetensi mahasiswa akan meningkat sehingga
mahasiswa secara bertahap akan memahami kemampuannya dan
memanfaatkan kemampuan tersebut secara komprehensif meliputi
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku seorang dokter spesialis
jantung dan pembuluh darah. Melalui pemahaman tersebut,
mahasiswa akan semakin mudah dan terampil dalam memberikan
pertolongan dan penanganan terhadap pasien.
4) Kemampuan belajar mandiri
Kemampuan belajar secara mandiri dibangun dan ditekankan sejak
awal pendidikan dimulai. Sistem pendidikan di Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah Fakultas Kedokteran UNHAS adalah student centered,
sehingga kemandirian dan peran aktif dari mahasiswa diperlukan untuk
mencapai tujuan pendidikan Kurikulum disusun dengan metode untuk
memicu semangat belajar para mahasiswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan pemahaman yang diperlukan untuk pelayanan
kepada pasien. Dengan pendampingan atau supervisi, kesalahan
terhadap hasil belajar secara mandiri ini akan dapat dihindari, sehingga
prinsip patient safety akan tetap dijalankan.
5) Nilai, motivasi, dan sikap
Dalam proses pendidikan di Progarm Studi Ilmu Penyakit Jantung
Dan Pembuluh Darah tidak hanya memberikan bekal kognitif
(knowledge) dan psikomotor (skill) saja, melainkan berkaitan juga
dengan afektif/attitude/etika/sikap. Selama pendidikan seorang
mahasiswa dapat dikeluarkan (drop out) dikarenakan buruknya
attitude, walaupun secara kognitif dan psikomotor menunjukkan
prestasi. Pada tahap awal sebelum pendidikan dimulai, Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah Fakultas Kedokteran UNHAS juga melibatkan keluarga dari
mahasiswa agar meningkatkan motivasi dan nilai bagi mahasiswa
dalam menjalankan pendidikan. Serorang mahasiswa tidak akan
mampu merampungkan studinya bila tidak mempunyai
semangat/motivasi yang kuat dalam belajar dan mengembangkan
keilmuan. Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran UNHAS juga
memiliki program rutin non-akademi, selain yang ada dalam kurikulum,
yang dapat meningkatkan motivasi, nilai dan sikap dari mahasiswa,
seperti acara family gathering dengan keluarga mahasiswa dan staf,
ekstrakurikuler, baksos, dan kegiatan buka puasa serta halal bi halal.

11. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar


a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian
pendidikan peserta didik.
Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian
pendidikan diatur melalui buku panduan pendidikan dokter spesialis
jantung dan pembuluh darah FK Unhas dan Surat Keputusan Rektor
Universitas Hasanuddin No. 1870/H04/P2009 tentang Peraturan
Akademik.
b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan peserta
didik.
Evaluasi selama masa pendidikan diselenggarakan oleh Program
Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah FK Unhas secara bertahap, berkala dan berkesinambungan sesuai
dengan tahap pendidikan dan bersifat sumatif. Evaluasi dilakukan pada
setiap modul dan setiap akhir tahap.
1. Evaluasi tahap I. Evaluasi berkala pada tahap ini lebih menitik
beratkan pada pengetahuan.
2. Evaluasi tahap II. Evaluasi berkala pada tahap II ini selain pada
pengetahuan juga keterampilan prosedur diagnostik tertentu dan
sikap.
3. Evaluasi tahap III. Evaluasi berkala pada tahap III atau akhir ini
selain pada pengetahuan jugan keterampilan prosedur diagnostik
tertentu secara mandiri dan sikap perilakunya.
4. Evaluasi tahap akhir. Evaluasi tahap akhir diselenggarakan oleh
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah FK Unhas. Evaluasi dilaksanakan secara
komprehensif pada peserta program yang telah menyelesaikan
semua tahap pendidikan dan telah lulus dalam evaluasi berkala
sebelumnya.
5. Evaluasi Ujian Nasional – Nasional Board of Examination (NBOE).
Evaluasi secara nasional yang diselenggarakan oleh Kolegium Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.
Setiap nilai hasil evaluasi dicatat dan dimasukkan kedalam EPSBED
Universitas Hasanuddin sesuai dengan semester dan tahap pendidikan.
Untuk kelancaran proses pendidikan, dilaksanakan evaluasi hasil
pendidikan peserta didik setiap 3 bulan untuk memantau perkembangan
peserta didik. Sebagai program studi yang bercirikan akademik profesional
maka untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan perlu dilakukan
evaluasi (penilaian) yang mencakup :
a) Pengetahuan (knowledge) – P
b) Keterampilan (skill) – K
c) Sikap dan perilaku (attitude) – S
Cara evaluasi yang digunakan oleh Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK UNHAS adalah
sebagai berikut :
a) Pengamatan sewaktu :
- Presentasi kasus
- Tinjauan pustaka
- Journal reading
- Ujian tulis
- Ujian oral panel
- OSCE (objective structured clinical examination)
- CbD (case based discussion)
- DOPS (direct observation of procedural skill)
- Mini CEX (clinical evaluation exercise)
- Mini PAT (peer assesssment tool)
- Ujian Proposal dan seminar hasil tesis akhir
b) Pengamatan sehari-hari
- Keterampilan kerja klinis di rawat inap, rawat jalan dan unit gawat
darurat
- Keterampilan prosedur diagnostik di laboratorium penunjang
- Pelaksanaan quality dan patient safety
- Penilaian buku log dan portofolio
- Penatalaksanaan berbagai jenis penyakit
- Tindakan atau prosedur yang dikerjakan
- Kegiatan akademik ilmiah
c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang
mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan).
Keputusan lulus dari Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas merupakan
rekapitulasi dari evaluasi berkala masing-masing tahap pendidikan, ujian
tesis dan evaluasi akhir. Penentuan keputusan lulus terhadap hasil
evaluasi ditetapkan oleh Tim Evaluasi Program Studi Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas yang terdiri dari :
1) Ketua Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK Unhas
2) Ketua Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
3) Sekretaris Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah
4) Ketua dan Anggota Komisi Pendidikan Departemen Kardiologi dan
Kedokteran Vaskuler FK Unhas
Kelulusan dilaporkan oleh Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas dan Ketua Departemen
Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK Unhas ke Dekan Fakultas
Kedokeran Universitas Hasanuddin. Selanjutnya kelulusan akhir studi
ditetapkan oleh Rektor Universitas Hasanuddin.
Predikat kelulusan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter
Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas dibagi 3
(tiga) tingkat, yaitu :
IPK PREDIKAT
2,75 – 3,40 Memuaskan
3,41 – 3,70 Sangat Memuaskan
3,71 – 4,00 Cum laude
Predikat kelulusan cum laude hanya diberikan kepada peserta program
yang menyelesaikan studinya tepat waktu sesuai masa studi Pendidikan
Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unhas (9
semester) dan diperoleh tanpa mengulang mata ajar / modul yang
tercantum dalam kurikulum.
12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen- mahasiswa, baik
di dalam maupun luar kampus dan untuk menciptakan iklim yang
mendorong perkembangan dan kegiatan akademik-profesional
Sarana yang didesain dalam proses belajar mengajar memunginkan
terjadinya interaksi yang baik antara dosen dengan mahasiswa. Sarana yang
berada di dalam kampus terdiri dari beberapa acara pertemuan diantaranya
adalah morning report, dan diskusi kasus. Kegiatan tersebut berfokus pada
peningkatan kemampuan dalam tatalaksana berbagai kasus penyakit jantung
dan pembuluh darah yang masuk rumah sakit setiap hari. Beberapa kegiatan
lain di dalam rumah sakit sebagai wahana pendidikan adalah pertemuan dalam
rangka presentasi karya ilmiah. Kegiatan ini berfokus mengasah dari segi
keilmuan dan mengasah mahasiswa untuk berani dan mampu dalam
menyampaikan pendapat serta mempresentasikannya. Dengan kata lain,
kemampuan dalam berkomunikasi juga dilatih dalam kegiatan ini. Di sisi lain,
kegiatan di luar kampus dalam bentuk seminar/simposium juga sangat
mendukung dalam meningkatkan kompetensi akademik dan profesionalisme
mahasiswa dan diharapkan setiap mahasiswa pernah terlibat secara aktif dalam
presentasi di kegiatan yang berskala nasional dan atau internasional.

13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan
sivitas akademika lainnya
Interaksi akademik peserta didik dan pengajar dilakukan dalam proses
belajar dan kegiatan ilmiah intra dan ekstrakulikuler. Kegiatan pengabdian
kepada masyarakat juga dilakukan bersama-sama antara dosen dan peserta
didik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komunikasi. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa penelitian yang dihasilkan bersama antara dosen dan peserta
didik. Segala kegiatan interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa
terdokumentasikan ke dalam logbook mahasiswa dan logbook dosen.

14. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang


kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat
Suasana akademik di lingkungan Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran
UNHAS didesain untuk merangsang iklim yang kondusif bagi pengembangan
keilmuan bagi segenap sivitas akademika. Dalam setiap kesempatan, dosen
senantiasa membangkitkan semangat dan membangun motivasi belajar
mahasiswanya. Tidak jarang pada pertemuan ilmiah, dosen menyampaikan
peluang berupa ide yang bisa dipakai untuk karya ilmiah dan penelitian. Terkait
dengan pelayanan terhadap pasien, suasa ilmiah yang dibangun pada saat
morning report dan kegiatan ilmiah lainnya membuat mahasiswa menjadi lebih
mengerti dan paham akan keilmuannya. Hal ini akan tampak pada diskusi yang
hidup pada saat kegiatan ilmiah diselenggarakan. Perihal pengabdian kepada
masyarakat, tidak kurang 16 kegiatan sosial diselenggarakan dalam kurun waktu
3 tahun terakhir. Ini menjadi bukti bahwa proses pendidikan juga menghadirkan
manfaat untuk masyarakat.

15. Keikutsertaan sivitas akademika dalam kegiatan akademik (seminar,


simposium, diskusi, eksibisi) di kampus
Penyelenggaraan berbagai kegiatan akademik yang diikuti bersama oleh
dosen dan mahasiswa, seperti seminar, lokakarya dan simposium adalah dalam
rangka meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus menunjukkan kontribusi
sivitas akademika dalam ilmu pengetahuan. Salah satu kegiatan rutin adalah
Makassar Cardiovascular Update yang diselenggarakan setiap tahun dengan
rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini mengikutsertakan staf
pengajara sebagai pembicara, peserta didik sebagai panitia sekaligus sebagai
peserta.

16. Pengembangan kepribadian ilmiah


Pengembangan kepribadian ilmiah diwujudkan dalam menciptakan
suasana akademis yang kondusif sehingga merangsang peserta didik untuk
berpikir dan bersikap kritis dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah
dengan cara dan metode ilmiah. Pengembangan ini berpijak pada etika
akademik dan profesi. Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran UNHAS memfasilitasi
pengembangan kepribadian ilmiah sivitas akademika secara berkelanjutan, baik
di kalangan mahasiswa dan dosen. Pengembangan kepribadian ilmiah di
kalangan dosen difokuskan dengan cara memotivasi dosen untuk melakukan
kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat) secara proporsional. Selain akan membentuk kepribadian ilmiah,
juga dapat dijadikan panutan dan memberikan teladan kepada mahasiswa dan
sejawat dosen lainnya yang lebih muda. Pengembangan kepribadian ilmiah di
kalangan mahasiswa dilakukan dengan mendesain proses pembelajaran yang
mendorong mahasiswa sebagai subyek, bukan obyek pembelajaran. Misalnya,
metode belajar dengan memberikan penugasan kepada mahasiswa dalam
bentuk studi kasus yang kemudian akan didiskusikan dan dipresentasikan, baik
di tingkat internal, maupun regional, nasional dan internasional.

17. Hasil pembelajaran :


a) Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan.
Program studi memonitoring pencapaian kompetensi peserta didik
melalui log-book peserta didik. Tenaga kependidikan yang bertanggun jawab
follow up log book peserta didik akan menyampaikan kelengkapan log-book
peserta didik kepada ketua program studi (KPS) pada saat akan naik tahap.
Jika tidak memenuhi syarat, maka peserta didik yang bersangkutan dianggap
belum bisa mengkuti ujian kenaikan tahap.
Adapun kekurangan pada program studi adalah pencatatan isi log-book oleh
peserta didik kurang lengkap. Misalnya pasien/kasus yang ditangani dalam
satu hari tidak dituliskan seluruhnya, hanya pasien/kasus yang paling penting
dan unik yang dituliskan. Salah satu alasan yang diperoleh dari peserta didik
adalah karena terbatasnya tempat menuliskan pasien/kasus yang tersedia
pada logbook. Secara keseluruhan jika ditinjau langsung pada lapangan,
jumlah kompetensi yang dicapai sebenarnya sudah melampaui target yang
diharapkan.
b) Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian
Pendidikan mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan).
 Tabel E.17.1 Data IPK lulusan program studi tahun 2014-2016
Tahun Jumlah Rata rata Akumulasi Rata Rata/ 3
lulus lulusan IPK IPK tahun
2014 3 3,58 10,74
2015 4 3,72 14,88
2016 12 3,74 44,88
Total 19 70,5 3,7105
Total lulusan program studi tahun 2014-2016 adalah 19 orang dengan rata-
rata IPK 3,71.
 Tabel E.17.2 Data kurun waktu penyelesaian studi
Tahun Jumlah Rata rata lama Akumulasi Rata Rata/
lulus lulusan studi (semester) lama studi 3 tahun
2014 2 10,5 21,5
2015 4 10,5 42
2016 12 10,33 124
Total 18 187,5 10,416
Rata rata kurun waktu penyelesaian studi peserta didik yang lulus tahun
2014 – 2016 adalah 10, 416 semester.
c) Kepuasan lulusan.
Kepuasan lulusan program studi dapat dilihat melalui kuesioner yang
dibagikan. Berikut penyajian hasil kuisioner kepuasan lulusan terhadap
program studi yang ditinjau dari 3 komponen penting yang ada pada program
studi pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah.
Tanggapan lulusan
No Bidang Penilaian Sangat Buruk Baik Sangat
Buruk Baik
1 Proses belajar mengajar 0,00% 3,70% 66,67% 29,63%
2 Fasilitas Mahasiswa 1,01% 27,27% 56,57% 15,15%
3 Administrasi 0,00% 11,11% 66,67% 22,22%
Rata-rata 0,3367 14.0267 63,3033 22.3333
Dari beberapa pertanyaan yang diajukan, pertanyaan mengenai ketersediaan
website program studi menjadi pertanyaan yang paling banyak ditanggapi
dengan penilaian kriteria buruk yaitu sebesar 66,67%. Kemudian pertanyaan
yang paling banyak ditanggapi dengan kriteria baik oleh peserta didik adalah
pertanyaan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana konsultasi dan
konseling peserta didik sebesar 88,89%.
18. Pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan
Lulusan dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah langsung
menjalankan pekerjaannya setelah lulus, mereka tersebar di berbagai wilayah
Indonesia, Lulusan telah bekerja dalam berbagai fasilitas kesehatan seperti:
rumah sakit umum pemerintah dan swasta, praktek pribadi, mengikuti Program
Pendidikan Dokter Spesialis II (PPDS II) dan menjadi staf pengajar di institusi
pendidikan kedokteran yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia. Data
lulusan 3 tahun terakhir menyatakan bahwa dari 19 lulusan, 18 diantaranya
sudah bekerja.

19. Produk program pendidikan berupa model-model , karya inovatif, hak paten,
hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran UNHAS dalam kontribusi menghasilkan
produk ilmiah telah menghasilkan beberapa karya baik berupa buku dan artikel
ilmiah yang dimuat pada jurnal yang telah dipublikasikan secara nasional maupun
internasional. Beberapa buku yang ber ISBN atau ber–ISSN telah diterbitkan
dengan penulis dari staf Program Studi – Departemen. Adapun Produk program
pendidikan lainnya yang tidak terpublikasi berupa :
1. Clinical Pathway yang digunakan pada rumah sakit.
2. Video Edukasi kerjasama dengan rumah sakit.
3. Penuntun pemeriksaan fisik dan EKG untuk S1 dan MPPD.
4. Buku Ajar, Modul, Tutorial untuk Program Studi Pendidikan Dokter Strata 1

10. Analisis SWOT


a. Kekuatan
 Kurikulum pembelajaran dan suasana akademik telah disusun sebagai
bagian dari upaya mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
FK Unhas.
 Penyusunan kurikulum sudah sesuai aturan kolegium ilmu penyakit
jantung dan pembuluh darah.
 Adanya derajat integrasi yang baik dalam materi pembelajaran (intra dan
antar disiplin ilmu) pada setiap tahap pendidikan.
 Tersedia sistem pembimbingan dan pedoman karya ilmiah.
 Adanya sistem monitoring dan evaluasi hasil belajar peserta didik.
 Tersedianya dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai
mendukung terciptanya suasana akademik efektif dalam pembelajaran.
 Cukup banyaknya kegiatan ekstrakurikuler dari berbagai bidang yang
mendukung pengembangan diri peserta didik.
 Tingkat kepuasan lulusan terhadap program studi pendidikan dokter
spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah 63,30% menyatakan
baik, 22,33% sangat baik, 14,03% buruk dan hanya 0,34% yang
menyatakan sangat buruk.
 Rata rata IPK kelulusan selama 3 tahun terakhir tinggi yaitu 3,7105
b. Kelemahan
 Pengisian logbook peserta didik belum optimal
 Belum efektifnya sistem kurikulum dalam mencapai target lulusan tepat waktu
9 semester sesuai dengan aturan terbaru dari kolegium.
 Belum seragamnya aturan mengenai modul pada tiap divisi.
 Sistem monitoring dan evaluasi pada stase rumah sakit jejaring belum
optimal.
c. Peluang
 Angka penyerapan lulusan sangat tinggi.
 Adanya peluang untuk pengembangan program studi berskala internasional
dalam hal kompetensi, publikasi dan kerjasama lembaga/instansi terkait.
d. Ancaman
 Belum adanya penyesuaian sistem tahap yang diterapkan dalam aturan
kolegium pada sistem akademik universitas hasanuddin.
 Bertambahnya kerja sama rumah sakit jejaring berpengaruh pada konsistensi
pelaksanaan kurikulum yang tepat waktu.
F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
1. Sistem alokasi dana.
Sistem alokasi dana pada program studi pendidikan dokter spesialis ilmu
penyakit jantung dan pembuluh darah dikelola oleh fakultas kedokteran
universitas hasanuddin. Dalam menyusun rencana anggaran, fakultas melibatkan
ketua departemen melalui mekanisme koordinasi berupa pertemuan yang
diselenggarakan di tingkat Fakultas. Pada tahun 2016 Pagu Departemen
kardiologi sebesar Rp. 342.994.391. Alokasi dana disesuaikan dengan kebutuhan
departemen. Kebutuhan program studi diajukan dalam bentuk surat permintaan
barang oleh Departemen ke fakultas kedokteran. Salah satu kendala yang ditemui
adalah adanya beberapa jenis barang yang tidak tersedia pada fakultas, sehingga
ada permintaan yang tidak dapat dipenuhi. Pengajuan permintaan barang
diadakan setiap program studi membutuhkan barang.
2. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana.
Pada Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah Fk Unhas tidak ada kegiatan pengelolaan dana, pencatatan
hanya berupa surat permintaan barang dan surat terima barang. Akuntabilitas
penggunaan dana dikelola langsung oleh fakultas melalui persetujuan pengadaan
barang yang diajukan oleh departemen kardiologi dan kedokteran vaskuler.
3. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya.
Keberlanjutan pengadaan barang berdasarkan sistem alokasi anggaran
yang diterapkan pada program pendidikan kurang efektif. Hal ini terlihat dari
catatan realisasi penggunaan anggaran departemen kardiologi yang melebihi
pagu. Indikasi kurang efektifnya sistem ini, adalah adanya permintaan barang
yang tidak disetujui oleh fakultas. Tahun 2016, pengunaan anggaran dari segi
pemeliharaan sarana dan prasarana serta pengadaan alat pendidikan merupakan
yang paling banyak menghabiskan anggaran. Bahkan melebihi jumlah yang
dianggarkan.
4. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Pengelolaan sarana dan prasarana yang berada di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo merupakan bagian dari sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan rumah sakit sehingga pemeliharaannya menjadi tanggungan RSUP.
Dr. Wahidin Sudirohusodo. Sarana dan prasarana yang terkait dengan pendidikan
dan pengadaannya berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,
maka pemeliharaannya menjadi tanggungan Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin. Pemanfaatan sarana dan prasarana diutamakan untuk kelancaran
proses pendidikan peserta didik.
5. Ketersediaan dan mutu gedung, ruang perawatan, kamar non bedah, Skill
lab, perpustakaan dan lain lain.
Tabel F.5.1 Ruang perawatan terdiri dari beberapa yaitu :
Tabel F.5.1.1 ruang perawatan
No Nama Ruang Luas Sarana yang Rata-rata jam
Perawatan/ tersedia. pemanfaatan
Ruang Tindakan setiap
minggu
(1) (2) (3) (5) (6)
1 Cardiovascular 10 x 12 m TT Ners 7 hari/minggu
Care Unit Instalasi 3 ruangan Station
Cardiac Center Monitoring
Bedside
EKG
DC Shock
Troly
Emergency
Meja
Kursi
Komputer
2 Poliklinik 3x3m O2 Light Box
Kardiologi Instalasi 3 ruangan TBB 40 jam per
Cardiac Center Tensimeter minggu (8 jam
Steteskop perhari)
Senter
pengukur
suhu
Komputer
Asphon
Meja
Kursi
Tempat tidur

3 Ruang 4x3m Mesin EKG 40 jam per


Pemeriksaan 2 ruangan Komputer minggu (8 jam
EKG/Holter Tensi perhari)
monitoring Steteskop
Instalasi Cardiac Tempat Tidur
Center Kursi
Holter
4 Ruang 4x3m Tempat Tidur 40 jam per
Pemeriksaan 2 ruangan Mesin Echo minggu (8 jam
Ekokardiografi/Do Tensimeter perhari)
ppler vaskular Komputer
Instalasi Cardiac Kursi
Center Meja
5 Ruang 6x3m Treadmill test 40 jam per
Pemeriksaan Komputer minggu (8 jam
Treadmill test Steteskop perhari)
Instalasi Cardiac DC shock
Center Meja & Kursi
Komputer
6 Laboratorium 10 x 12 m Mesin Angio 40 jam per
Kateterisasi Tempat Tidur minggu (8 jam
jantung Instalasi Ruang perhari)
Cardiac Center Monitoring
Komputer
TBB
TD
Steteskop
Mesin EKG
Troly
Emergency
DC Shock
7 Instalasi Gawat Tempat Tidur 7 hari/minggu
Darurat RSUP Steteskop 8 jam per hari
Komputer
Wahidin
SUdirohusodo

Tabel 5.1.2 Instalasi Rawat Jalan


Frekuensi
(Jumlah
Nama RS Sarana yang Tersedia
kunjungan per
tahun)
(1) (2) (3)
RSUP Wahidin EKG 13.984
Sudirohusodo Echocardiografi 5.304
Echo Vaskuler 290
Treadmill 280
Cateterisasi Jantung 950
R. Tindakan rheuma 440
Ruang BMP 32
RS Universitas Foto Thoraks 2.652
Hasanuddin EKG 1.301
Echocardiography 48
Treadmill test
Ct Scan Thoraks
RS Ibnu Sina Foto Thoraks 577
EKG 297
Echocardiography
Treadmill test
Ct Scan Thoraks
RS Islam Faisal Foto Thoraks 5.355
EKG
Echocardiography
Treadmill test
Ct Scan Thoraks
RS Akademis Jauri Foto Thoraks 1.047
Jusuf EKG
Echocardiography
Treadmill test
Ct Scan Thoraks
RSUD Labuang Baji Foto Thoraks
EKG
Echocardiography
Ct Scan Thoraks
RS. Inco Sorowako Foto Thoraks
EKG
Echocardiography
Treadmill test
RS. Palopo

Tabel 5.1.3 Ruang Rawat Inap


Nama BOR Jumla
Jumlah
No Prasarana Jumlah (rata- h
tempat
. Ruang rawat ruangan rata/tahun tindak
tidur
inap ) an
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Instalasi Kelas B1 3
Cardiac Kelas Intensif 9
88.78% 668
Center
(CVCU)
Kelas 2 16
Lontara 1 Kelas 3 12
2 80.20% 1813
Bawah Depan Kelas 5
Intermediate
Kelas B1 9
3 Palem Atas 93.88% 1338
Kelas B2/1 26
Kelas B1 8
4 Palem Bawah 94.66% 1386
Kelas B2/1 28
Tabel 5.1.4 Kamar Tindakan
Jumlah
Jumlah Jumlah
No. Nama Prasarana tindakan/ta
ruangan tindakan
hun
(1) (2) (3) (4) (5)
Laboratorium Kateterisasi
1 Jantung Instalasi Cardiac 3 1541 1541
Center

Tabel 5.1.5 Ruang gawat darurat


Jumlah
Jumlah Jumlah
No. Nama Prasarana penderita/tahu
ruangan tindakan
n
(1) (2) (3) (4) (5)
Instalasi Gawat
1 Darurat Wahidin 1 28.488 28.488
Sudirohusodo

Tabel 5.1.6 Ruang rawat jalan

Jumlah Jumlah Jumlah


No. Nama Prasarana
ruangan penderita/tahun tindakan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Poliklinik Kardiologi 3 14.024 14.024
Ruang Pemeriksaan
2 2 120 120
EKG/Holter monitoring
Ruang Pemeriksaan
3 1 14.024 14.024
Ekokardiografi
Ruang Pemeriksaan
4 1 300 300
Dopler Vaskular
Ruang Pemeriksaan
5 1 500 500
Treadmill test

5.2 Kamar non bedah


Tabel F.5.2.1 Sarana kamar non bedah dan fasilitas khusus lainnya yang
dimanfaatkan program pendidikan dari berbagai rumah sakit :
Jumlah dalam Kondisi
No. RS Pendidikan Jenis Sarana
Baik Rusak
(1) (2) (3) (4) (5)
RSUP Wahidin Ruang Pertemuan
1 1 -
Sudirohusodo Ilmiah
RSUP Wahidin
2 Ruang Jaga PPDS 1 -
Sudirohusodo
Ruang Pertemuan
Instalasi
RSUP Wahidin Pendidikan dan
3 1 -
Sudirohusodo Pelatihan IGD Lt. 3
RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo

5.3 Ruang Skill Lab :


Tabel F.5.3.1 ruang Skill Lab
No Nama skills Luas Daya Sarana Rata-rata
lab tampung yang jam
setiap tersedia. pemanfaatan
sesi. setiap
minggu
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Skill Lab FK 3 m x 4 m 10-15 Ruang 5 hari/minggu
Unhas (terdiri dari orang/ diskusi,
12 ruangan meja, LCD,
ruangan) manekin
praktikum,
ranjang
periksa
2 Skill Lab RS 3x5m 3 -5 orang Ruang 5 hari/minggu
Unversitas (terdiri dari diskusi,
Hasanuddin 4 meja, LCD,
ruangan) manekin
praktikum,
ranjang
periksa

5.4 Ruang Perpustakaan :


ruang dan sarana perpustakaan,mencakup fasilitas computer dan akses ke
jaringan internet sebagai berikut :
Ruang dan sarana perpustakaan utama yaitu Perpustakaan Departemen
Kardiologi FK UNHAS yang berada di lantai 4 Gedung Pendidikan Rumah Sakit
Unhas. Tersedia fasilitas untuk membaca buku berupa meja dan kursi serta
fasilitas komputer untuk mengakses internet dan e-library.
Adapun perpustakaan pendukung yang dapat digunakan :
1. e-library dan Perpustakaan lantai 2 Gedung lontara Rumah Sakit Wahidin
Sudirohusodo.
2. e-library dan Perpustakaan lantai 3 Gedung Rumah Sakit Unhas.
3. Perpustakaan Fakultas Kedokteran UNHAS dan Ruang ICT (Kampus FK
UNHAS Tamalanrea).
4. Perpustakaan Universitas Hasanuddin (Gedung Perpustakaan Unhas
Tamalanrea).
6. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian.
Fasilitas komputer yang tersedia pada program studi pendidikan dokter
spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah FK Unhas sangat memadai.
Hampir setiap divisi sudah dilakukan pengadaan laptop untuk kegiatan
pengajaran. Setiap tenaga kependidikan juga sudah memiliki fasilitas komputer
masing masing, sehingga menunjang kelancaran pengelolaan program studi.
Pada Ruang Pertemuan Departemen Kardiologi Dan Kedokteran Vaskuler
terdapat komputer yang digunakan untuk presentasi kegiatan ilmiah lengkap
dengan fasilitas audio visualnya.
Sarana perpustakaan
7. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana.
Pengadaan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan merupakan tanggungan pihak rumah sakit pendidikan utama.
Sehingga penyesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana diatur berdasarkan
kebutuhan rumah sakit. RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo merupakan salah satu
rumah sakit terbesar di Indonesia Timur sehingga sarana dan prasarana yang
tersedia untuk pendidikan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah sangat
memadai.
Sementara pengadaan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan
pendidikan di program studi menjadi tanggungan fakultas kedokteran. Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin merupakan salah satu yang terbesar di
Indonesia Timur sehingga dukungan dana dari pemerintah sangat memadai.
Kelengkapan sarana dan prasarana mengajar di program studi pendidikan dokter
spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah selalu mendapat prioritas dari
fakultas kedokteran universitas hasanuddin.
8. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya.
Sejak awal berdirinya tahun 2009 hingga 2016, program studi memanfaatkan
gedung cardiac center RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai tempat
pelaksanaan pendidikan. Keberlanjutan pengadaan sarana dan prasarana
program pendidikan terjamin dengan dikembangkannya cardiac center menjadi
pusat jantung terpadu RSUP Wahidin Sudirohusodo. Pemeliharaan, perbaikan,
dan kebersihan prasarana dan sarana dilakukan secara rutin dan terprogram oleh
pihak RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo.
9. Rancangan pengembangan sistem informasi.
Secara garis besar, pemanfaatan sistem informasi di program studi pendidikan
dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah terbagi 2 yaitu :
a. Sistem Informasi yang dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan, penelitian
dan pendidikan peserta didik :
1. Telemedicine/TeleEKG
2. PIKI PCI Registry
3. INAHRS AF Registry
b. Sistem Informasi yang dimanfaatkan untuk pengelolaan kegiatan pendidikan
dan data pengajar.
1. Aplikasi Universitas Hasanuddin (apps.unhas.ac.id)
2. Sistem Informasi Manajemen Fakultas Kedokteran
(med.unhas.ac.id/sim).
Sebagai rencana pengembangan lebih lanjut, program studi pendidikan dokter
spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah FK Unhas merencanakan
pengembangan sistem informasi manajemen program studi pendidikan dokter
spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah. Hingga tahun 2016 proses
pengembangan sistem informasi ini masih dalam tahap perancangan.
10. Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung
untuk pemberdayaan sistem informasi.
Ketersediaan sumber daya dalam pemberdayaan sistem informasi didukung
penuh oleh universitas dan fakultas. Pada program studi terdapat tenaga
kependidikan sebagai admin dan operator sistem informasi yang sebelumnya
diikutkan sosialisasi dan pelatihan.
Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung juga sangat memadai, terdapat
komputer dengan spesifikasi yang tinggi, scanner, software, jaringan internet fiber
optik, dan ruangan yang memadai untuk pengelolaan sistem informasi.
11. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi.
Dengan adanya sistem informasi, pengelolaan kegiatan pendidikan menjadi lebih
baik dari segi pengarsipan dan monitoring/evaluasi kegiatan. Dalam bidang
pendidikan, adanya data pada sistem informasi pelayanan kesehatan dapat
digunakan sebagai bahan penelitian.
12. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet).
Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet) pada
program studi digunakan untuk mengakses sistem informasi akademik yang
terdapat pada apps.unhas.ac.id. Adanya fasilitas ini menjaga keamanan data
yang ada pada sistem. Salah satu kekurangan fasilitas ini adalah jangkauannya
yang masih terbatas pada area kampus universitas hasanuddin, sehingga
program studi yang berada pada lingkungan rumah sakit Dr. Wahidin
Sudirohusodo belum terjangkau. Namun pihak fakultas menyediakan fasilitas
khusus untuk mengakses sistem informasi akademik yang hanya bisa diakses
melalui fasilitas intranet.
13. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet).
Program studi pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh
darah FK Unhas menyediakan langganan jurnal dalam bidang kardiologi yang
dapat digunakan peserta didik untuk mencari referensi yang mutakhir. Layanan
internet tersedia dalam area program studi melalui sambungan wifi. Keberadaan
internet juga sangat dibutuhkan dalam pengoperasian sistem informasi dan
kelancaran komunikasi program studi. Keberadaan internet memungkinkan
berkirim surat dan file melalui email atau media online lainnya.
Selain pemanfaatan yang disebutkan diatas, fasilitas internet juga digunakan
untuk mengelola website program studi dan pengoperasian
Telemedicine/TeleEKG, PIKI PCI Registry dan INAHRS AF Registry.

14. Analisis SWOT


a. Kekuatan
 Ketersediaan gedung, ruang perawatan, ruang kuliah, laboratorium, dan
perpustakaan sangat memadai.
 Adanya sistem pemeliharaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang
sangat baik.
 Ketersediaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sangat
mendukung proses pendidikan dan pengelolaan administrasi.

b. Kelemahan
 Belum ada pengelolaan dana di tingkat program studi.
 Belum terjangkau fasilitas intranet universitas hasanuddin.
c. Peluang
 Dukungan rumah sakit dalam pengembangan pendidikan sangat terbuka
terutama dalam ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan.
 Terbukanya peluang pengembangan produk pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat program studi dengan adanya status PTN BH
Universitas Hasanuddin.

d. Ancaman
 Kecenderungan penyalahgunaan fasilitas internet dari pihak yang tidak
bertanggung jawab dapat menghambat kelancaran proses pendidikan dan
pengelolaan program studi.

G. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama


1. Mutu, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan dana
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam kurun waktu tahun 2014 – 2016 dihasilkan 63 publikasi ilmiah
berupa jurnal dan buku abstrak. 8 publikasi lokal, 36 publikasi nasional, dan 19
publikasi internasional. Dari keseluruhan publikasi ilmiah yang paling banyak
didanai oleh lembaga adalah kegiatan presentasi ilmiah yang menghasilkan buku
abstrak. Pendanaan dalam bentuk SP2D yang dapat diklaim setelah kegiatan
dilaksanakan. Untuk publikasi jurnal, dana yang digunakan baiasanya berasala
dari dana mandiri.
Selama 2014 – 2016 telah diadakan 15 kegiatan pengabdian masyarakat
yang melibatkan langsung program studi pendidikan dokter spesialis ilmu
penyakit jantung dan pembuluh darah FK-Unhas. 4 kegiatan bakti sosial, 2
kunjungan dokter/pelayanan medis, dan 10 sebagai tim kesehatan.
Sesuai dengan visi dan misi program studi, pada tahun 2016 kegiatan
pengabdian masyarakat kembali digiatkan dan menyasar pada masyarakat di
daerah. Adapun pemanfaatan dana pengabdian masyarakat dikelola langsung
oleh fakultas dengan mengadakan kegiatan bakti sosial rutin setiap satu kali per
tahun dengan melibatkan staf pengajar. Di tingkat Departemen, diadakan
kegiatan bakti sosial yang menjadi rangkaian kegiatan ilmiah Makassar
Cardiovascular Update yang rutin diadakan setiap tahun. Kegiatan baksos ini
melibatkan peserta didik program studi pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit
jantung dan pembuluh darah. Selain kegiatan tersebut, diadakan juga kegiatan
pengabdian masyarakat berupa penyuluhan atau kampanye kesehatan jantung
dalam rangka World Heart Day dan Atrial fibrilation Day.
Dari segi efisiensi pemanfaatan dana, sistem informasi BKD (Beban Kerja
Dosen dan Remunerasi Unhas sangat efektif dalam mengontrol kesesuaian
kegiatan dosen. Selain sistem informasi yang terintegrasi untuk mengontrol
kegiatan dosen, terdapat juga aturan untuk melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat yang dapat didanai oleh universitas. Aturan lengkap dapat dilihat
pada Buku panduan penelitian dan pengabdian masyarakat 2017.

2. Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada


masyarakat.
Sebagai upaya keberlanjutan penelitian dan pengabdian masyarakat, program
studi mengagendakan program kerja yang terstruktur dan terukur melalui renstra
program studi 2016 – 2020 sebagai berikut :

Tujuan Sasaran Program 2016 2017 2018 2019 2020


Kerja
Tercapainya Peningkatan Mengikutkan Wajib 1 Wajib 1 Wajib 1 Wajib 1 Wajib 1
peningkatan Kuantitas peserta didik Presentasi Present Present Present Present
hasil pada event Nasional asi asi asi asi
penelitian nasional selama selama selama selama selama
dasar dan (presentasi pendidikan pendidik pendidik pendidik pendidik
aplikatif yang nasional dan an, an, dua an, tiga an, tiga
berkualitas. presentasi salah dari total dari total dari total
internasional) satu present present present
present asi asi asi
asi harus harus harus
harus berskala berskala berskala
berskala internasi internasi internasi
internasi onal onal onal
onal
Memfasilitasi 2 Publikasi 4 5 6 Publikasi Dosen
publikasi Dosen Publikas Publikas yang difasilitasi
ilmiah dosen. yang i Dosen i Dosen
difasilitasi yang yang
difasilita difasilita
si si
Penyediaan 50% 75% 100% website beroprasi
website mempublikasikan karya ilmiah
program peserta didik
studi sebagai
sarana bagi
peserta didik
untuk
mempublikas
ikan karya
ilmiahnya
Peningkatan Penerapan 2 Cabang 3 3 3 4
Kualitas Pohon Pohon Cabang Cabang Cabang Cabang
penelitian Penelitian Pohon Pohon Pohon Pohon
dalam Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti
penentuan an an an an
judul tesis /
penelitian
peserta didik.
Diskusi 2 Depar 3 Depar 4 Depar 5 Depar 5 Depar
multidisiplin temen temen temen temen temen
dengan
departemen
lain.
(misalnya
conference)
Peningkatan menyesuaika 1 Kegiatan 2 3 3 4
Penerapan n topik Pengabdia Kegiata Kegiata Kegiata Kegiata
Penelitian pengabdian n n n n n
masyarakat Masyarakat Pengab Pengab Pengab Pengab
dengan dian dian dian dian
bidang ilmu Masyara Masyara Masyara Masyara
penyakit kat kat kat kat
jantung dan
pembuluh
darah
Presentasi MCVU MCVU MCVU
hasil WECOC WECOC WECOC
penelitian ASMIHA ASMIHA ASMIHA
pada acara 1 Lebih dari satu kegiatan
acara ilmiah kegiatan Internasional
ilmu penyakit internasi
jantung dan onal
pembuluh
darah baik
dari stag
pengajar
maupun
peserta didik

3. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama pengajar


dan mahasiswa.
Selama satu tahun terakhir, hanya ada 1 penelitian dosen bersama peserta
didik yang terpublikasikan. Untuk kegiatan pengabdian masyarakat, program
studi secara rutin melibatkan pengajar dan peserta didik. Kegiatan pengabdian
masyarakat ini berupa bakti sosial sebagai rangkaian kegiatan ilmiah tahunan
Makassar Cardiovascular Update.
4. Banyak dan mutu kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang dilakukan oleh peserta didik.
Berikut daftar kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan peserta
didik selama tahun 2014 – 2016 di program studi pendidikan dokter spesialis
ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah FK unhas.
No Waktu Kegiatan Peran peserta didik
pelaksanaan
1 18 mei 2015 Kegiatan Bakti Sosial  Pemeriksaan pasien
yang diadakan di hipertensi
Barang Lompo  Penyuluhan penyakit
jantung koroner
 Sosialisasi pola hidup
sehat
2 11 juli 2016 Kegiatan bakti Sosial  Kampanye Edukasi
Atrial Fibrilasi Day pada Penyakit Jantung Atrial
Car Free Day Fibrilasi Untuk
Masyarakat Awam
 Pemeriksaan gratis
3 Kegiatan Bakti Sosial  Sosialisasi pola hidup
yang diadakan di sehat
kawasan Bantimurung  Pemeriksaan EKG gratis
 Seminar Kesehatan
Jantung

5. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada


masyarakat.
Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, dosen dinyatakan sebagai pendidik profesional dan ilmuwan dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat (Bab 1 Pasal 1 ayat 2).
Tugas utama dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi
dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling
banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi
akademik. Aturan mengenai beban kerja dosen dapat dilihat pada rubrik BKD dan
remunerasi Unhas tahun 2016.
Monitoring dan evaluasi kegiatan dosen dilakukan disetiap semester
melalui laporan BKD dan DP3. Pelaksanaan monitoring kegiatan ini
menggunakan sistem informasi apps.unhas.ac.id secara online dan terintegrasi.

6. Banyak dan mutu kegiatan penelitian dan publikasi dosen.


Dalam kurun waktu 3 tahun, tahun 2014 – 2016 dihasilkan 63 publikasi ilmiah
berupa jurnal dan buku abstrak. 8 publikasi lokal, 36 publikasi nasional, dan 19
publikasi internasional. Dari 63 publikasi ilmiah, 23 diantaranya merupakan
publikasi dari hasil penelitian. Kualitas penelitian dan publikasi juga sangat baik.
Hal ini terlihat dari topik penelitian yang sesuai dengan keahlian dan divisi
pengajar dan pendekatan multidisiplin ilmu yang menjadi kekayaan topik
penelitian dan publikasi dosen. Tercatat 3 HAKI yang dihasilkan oleh staf pengajar
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah FK unhas.

7. Hubungan kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri.


Dalam kurun waktu 2014 – 2016 terdapat 7 instansi dalam negeri dan 2 instansi
luar negeri yang menjalin kerjasama program studi pendidikan dokter spesialis
ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah.

8. Mutu dan kurun waktu penyelesaian skripsi/tesis/disertasi (termasuk


proses penulisan tesis dan pembimbingannya).
Program studi pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan
pembuluh darah FK Unhas menerapakan sistem pohon penelitian dalam
pemilihan judul tesis peserta didik. Pohon penelitian mendefinisikan rencana
pengembangan keilmuan untuk dapat bersinergi dengan struktur organisasi yang
telah ditetapkan. Sinergisitas ini diaplikasikan dalam pembentukan divisi sebagai
sentra pengembangan keilmuan di bawah departemen. Pohon Penelitian di
Program Studi Pendidikan dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah sudah memiliki 3 topik penelitian.
Rata rata peserta didik mulai mengerjakan tesis pada saat memasuki
semester 9, meskipun data penelitian telah disiapkan sebelum semester 9.
Sehingga rata rata penyelesaian tesis memakan waktu kurang lebih 1 semester.

9. Publikasi hasil penelitian, karya inovatif, dan rangkuman


skripsi/tesis/disertasi.
Setiap tesis wajib dipublikasikan, baik dalam bentuk jurnal lokal, nasional ataupun
internasional. Pada saat publikasi, biasanya peserta didik menyertakan nama
pembimbing dalam publikasinya.

10. Kerjasama dengan instansi yang relevan.


Kerjasama dengan instansi yang relevan dilakukan dalam bentuk RTD namu
nyang menjadi kekurangan adalah kurangnya pengarsipan dan
pendokumentasian bentuk kerjasama. Tercatat selama tahun 2014 – 2016
dilakukan sebanyak 19 kegiatan RTD.

11. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama.


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerja sama dilakukan dalam bentuk rapat
akhir tahun. Setiap akhir tahun diadakan rapat untuk membahas hasil dan
rencana pengembangan kerja sama.

12. Hasil kerjasama yang saling menguntungkan.


Jenis
No. Nama Instansi Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan
(1) (2) (3) (6)
RSUD Labuang Penyelenggaraan Kemitraan dalam
Baji pelayanan pemberdayaan rumah sakit
1 kesehatan dan pengembangan
masyarakat oleh kemampuan di bidang
dokter spesialis kesehatan
RS. Unhas Penyelenggaraan Kemitraan dalam
pelayanan pemberdayaan rumah sakit
2 kesehatan dan pengembangan
masyarakat oleh kemampuan di bidang
dokter spesialis kesehatan
RS. Ibnu Sina Penyelenggaraan Kemitraan dalam
pelayanan pemberdayaan rumah sakit
3 kesehatan dan pengembangan
masyarakat oleh kemampuan di bidang
dokter spesialis kesehatan
RS. Akademis Penyelenggaraan Kemitraan dalam
pelayanan pemberdayaan rumah sakit
4 kesehatan dan pengembangan
masyarakat oleh kemampuan di bidang
dokter spesialis kesehatan
RS. Islam Penyelenggaraan Kemitraan dalam
Faisal pelayanan pemberdayaan rumah sakit
5 kesehatan dan pengembangan
masyarakat oleh kemampuan di bidang
dokter spesialis kesehatan
RSUD Andi Penyelenggaraan Kemitraan dalam
Makkasau pelayanan pemberdayaan rumah sakit
6 Pare-Pare kesehatan dan pengembangan
masyarakat oleh kemampuan di bidang
dokter spesialis kesehatan
RSUD Prof. Dr. Penyelenggaraan Kemitraan dalam
H.M Anwar pelayanan pemberdayaan rumah sakit
7 Makkatutu kesehatan dan pengembangan
Bantaeng masyarakat oleh kemampuan di bidang
dokter spesialis kesehatan

13. Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama


Salah satu indikasi bahwa pihak pihak yang bekerja sama tidak dirugikan adalah
adanya perpanjangan kerjasama. Dan selama pendirian program studi, belum
ada pemutusan kerja sama yang terjadi.

14. Analisis SWOT


a. Kekuatan
 Ada aturan yang jelas dan transparan dalam penggunaan dana
penelitian dan pengabdian masyarakat dari lembaga sehingga efektifitas
penggunaan dana sangat baik.
 Ada program kerja yang terstruktur dan terukur dalam pelaksanaan
kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sehingga monitoring
dan evaluasi kegiatan dapat berjalan dengan baik.
 Cukup banyaknya publikasi internasional yang menaikkan reputasi
program studi.
 Adanya struktur pohon penelitian yang dilakukan oleh dosen bersama
peserta didik yang dipresentasikan di event event nasional dan
internasional.
b. Kelemahan
 Rancangan penelitian yang direncanakan belum dapat berjalan dengan
baik karena adanya kendala pendanaan dari fakultas/universitas.
 Masih kurangnya penelitian bersama antara dosen dan peserta didik yang
terdokumentasi dengan baik. Penelitian bersama antara dosen dan
mahasiswa masih bersifat hubungan pembimbing dan peserta bimbingan
dan belum bisa dibiayai oleh universitas.
 Masih terbatasnya dana pengabdian masyarakat yang didistribusikan
langsung ke program studi sehingga harus mencari pendanaan sendiri
untuk setiap kegiatan pengabdian masyarakat. Pelaksanaan kegiatan
pengabdian masyarakat dikelola fakultas berupa bakti sosial yang
dirangkaikan dengan ulang tahun fakultas kedokteran dan bakti sosial
kemahasiswaan yang dilaksanakan setiap awal tahun.
 Feedback dan monitoring dari lembaga yang bekerja sama belum
terlaksana dengan baik.

c. Peluang
 Banyaknya peluang untuk mengembangkan kerjasama diindikasikan
dengan tingginya permintaan kerjasama dari instansi / lembaga dalam
negeri baik dalam bentuk pelayanan maupun pengabdian masyarakat.
 Tingginya antusiasme masyarakat dalam menyambut kegiatan
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh program studi pendidikan
dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah.

d. Ancaman
 Masih adanya instansi yang bekerjasama dengan program studi
pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah
yang belum melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kerjasama.
 Adanya beberapa MOU yang ditandatangai oleh Fakultas dengan
instansi/lembaga setempat yang belum bisa dipenuhi berhubung
kekurangan staf dan PPDS yang nantinya bertugas di tempat sesuai
dengan MOU.

You might also like