You are on page 1of 5

3.

Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
1. Ansietas b.d Anxiety self control Anxiety Reduction
proses Setelah dilakukan (penurunan kecemasan)
pembedahan Tindakan keperawatan  Gunakan pendekatan yang
selama 1 x 24 jam menenangkan
diharapkan :  Jelaskan semua prosedur
 Mengidentifikasi, dan apa yang dirasakan
mengungkapkan dan selama prosedur
menunjukkan tehnik  Pahami prespektif pasien
untuk mengontol terhadap situasi stres
cemas (5)  Temani pasien untuk
 Vital sign dalam memberikan keamanan
batas normal (5) dan mengurangi takut
 Postur tubuh,  Identifikasi tingkat
ekspresi wajah, kecemasan
bahasa tubuh dan  Bantu pasien mengenal
tingkat aktivfitas situasi yang menimbulkan
menunjukkan kecemasan
berkurangnya  Instruksikan pasien
kecemasan (5) menggunakan teknik
relaksasi

2. Nyeri akut b.d Kontrol nyeri (1605) Manajemen nyeri


agen cedera fisik Setelah dilakukan  Lakukan pengkajain nyeri
tindakan keperawatan komprehensif yang
selama 1 x 24 jam meliputi lakoasi,
diharapkan : karakteristik, onset/durasi,
 Mengenali kapan nyeri frekuensi, kualitas,
terjadi (5) intensitas atau beratnya
 Menggambarkan faktor nyeri dan faktor pencetus.
penyebab ( 5)  Kendalikan faktor
 Menggunakan lingkungan yang dapat
analgesik yang mempengaruhi respon
direkomendasikan (5) pasien terhadap
 Mengenali apa yang ketidaknyamanan
terkait dengan gejala (misalnya, suhu ruangan,
nyeri (5) pencahayaan, suara
 Melaporkan nyeri yang bising).
terkontrol (5)  Ajarkan penggunaan
teknik non farmakologi.
 Dorong pasien untuk
menggunakan obat –
obatan penurun nyeri
yang adekuat.
 Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan
nyeri.
 Monitor kepuasan pasien
terhadap manajemen nyeri
dalam interval yang
spesifik.
3. Kerusakan Integritas jaringan : Perlindungan Infeksi
integritas kulit danmembran
 Monitor adanya tanda-
jaringan b.d mukosa (1101)
tanda infeksi sistematik
terputusnya Setelah dilakukan
dan lokal
inkontuinitas tindakan keperawatan 1 x
jaringan 24 jam diharapkan  Monitor kerentanan
struktur dan fungsi kulit terhadap infeksi
normal dengan kriteria  Berikan perawatan kulit
hasil : yang tepat untuk area
 Suhu kulit tidak sekitar luka
terganggu  Tingkatkan asupan
 Tidak hidrasi nutrisi yang cukup
 Tekstur dan  Anjurkan istirahat
ketebalan kulit tidak  Anjurkan peningkatan
terganggu mobilitas dan latihan
 Wajah pucat tidak dengan tepat
ada  Kolaborasi dalam
 Integritas kulit baik pemberian antibiotik
4. Defisit Pengetahuan : Perawatan bayi
perawatan bayi (1819)  Monitor berat dan
pengetahuan b.d
Seteah dilakukan panjang bayi
tidk mengenal tindakan keperawatan 1 x  Monitor intake dan output
24 jam diharapkan klien  Ganti popok
atau familiar
memahami cara merawat  Beri kesempatan untuk
dengan sumber bayi dengan kriteria hasil menghisap tanpa ada
: nutrisinya
informasi
 Memahami  Jaga pengamanan sisi
tentang karakteristk bayi tempat tidur bayi tetap
yang normal serta tegak ketika tidak sedang
perawatan bayi
pertumbuhan dan merawat bayi
perkembangan bayi  Sediakan informasi bagi
yang normal orangtua mengenai
 Tahu cara perkembangan dan
memegang bayi membesarkan anak
dengan tepat  Berbicara pada bayi saat
 Memandikan dan merawat bayi
membedong bayi  Dukung orangtua untuk
 Perawatan tali pusat berpartisipasi dalam
dan memakai popok aktivitas perawatan
 Bisa memberikan (misalnya memandikan,
bayi makan memberikan makan,
memberikan obat dan
mengganti balutan)
 Beri kenyamanan pada
bayi melaluli ayunan,
pelukan, dekapan

5. Resiko infeksi Immune status Konrol infeksi :


Infection control
b.d luka operasi
Risk control  Bersihkan lingkungan
setelah dipakai pasien lain.
Kriteria Hasil :  Pertahankan teknik isolasi.
1) Bebas dari tanda dan  Batasi pengunjung bila
gejala infeksi perlu.
2) Menunjukkan  Intruksikan kepada
kemampuan untuk keluarga untuk mencuci
mencegah timbulnya tangan saat kontak dan
infeksi sesudahnya.
3) Jumlah leukosit dalam  Gunakan sabun anti miroba
batas normal untuk mencuci tangan.
 Lakukan cuci tangan
sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan.
 Gunakan baju dan sarung
tangan sebagai alat
pelindung.
 Pertahankan lingkungan
yang aseptik selama
pemasangan alat.
 Lakukan dresing infus, DC
setiap hari.
 Tingkatkan intake nutrisi
dan cairan
 berikan antibiotik sesuai
program.
Proteksi terhadap infeksi

 Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal.
 Monitor hitung granulosit
dan WBC.
 Pertahankan teknik aseptik
untuk setiap tindakan.
 Pertahankan teknik isolasi
bila perlu.
 Inspeksi kulit dan mebran
mukosa terhadap
kemerahan, panas.
 Dorong istirahat yang
cukup.
 Monitor perubahan tingkat
energi.
 Dorong peningkatan
mobilitas dan latihan.
 Instruksikan klien untuk
minum antibiotik sesuai
program.
 Ajarkan keluarga/klien
tentang tanda dan gejala
infeksi.
 Laporkan kecurigaan
infeksi.
DAFTAR PUSTAKA

Doenges. 2009. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.

Jitowijoyono, S. Weni Kristiyanasari. 2010. Asuhan Keperawatan Neonatus dan


Anak. Jakarta : Nuha Medika.

Mansjoer, Arif. 2002. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba


Medika.

Mansjoer, Arif. 2007. Kapita selekta kedokteran. (Edisi 2). Jakarta:


Media Aesculapus.

Manuaba, Ida Bagus Gede. 2002. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana. Jakarta : EGC.

Padila. 2012. Diagnosa keperawatan. (Edisi 6). Jakarta: EGC.

Riyadi. 2011. Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.

Saleha, 2009. Pengantar keperawatan profesional. Jakarta : EGC.

Syaifuddin, 2011. Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta : Salemba


Medika.

Wiknojosastro, Hanifah. 2005. Ilmu Kebidanan Edisi Ke 3. Jakarta : Yayasan


Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

You might also like