Professional Documents
Culture Documents
PerasaanKebutuhan
ragu dan takut
dasarmengungkapkan
manusia menurut potensi
Maslow
diriyaitu :
Ketidaktahuan
Fisiologis
potensi
Dukungan
diri. informasional
Faktor Eksternal
Rasa amanDukungan
dan
Aktualisasi
Dukungan Keluarga Dukungan
BAB
perlindungan.
penilaian
diri
dalam aktualisasi
Keluarga
II
diri pada anak usia prasekolah
Budaya Rasa cinta Dukungan
dimiliki
usia prasekolah
instrumental
dan memiliki
Lingkungan
Harga diri
Dukungan Emosional
TINJAUAN PUSTAKA
Pola asuhAktualiasai
Orang tua:diri
Praktek pengasuhan anak.
Dukungan keluarga.
A. Aktualisasi Diri Anak Usia Prasekolah
1. Pengertian
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk
melakukan yang terbaik dari apa yang dia bisa. Maslow dalam (Arinanto,
2009), menyatakan aktualisasi adalah proses menjadi diri sendiri dan
mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang unik. Aktualisasi
akan dibantu dan dihalangi oleh pengalaman dan belajar khususnya saat usia
anak-anak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup
seseorang. Ketika mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan
mengalami pergeseran aktualisasi dari fisiologis ke psikologi (Arianto, 2009).
Aktualisasi dapat didefinisikan sebagai perkembangan yang paling
tinggi dari semua bakat, dari semua pemenuhan kapasitas dan kualitas.
Aktualisasi juga mempermudahkan dan meningkatkan pematangan serta
pertumbuhan. Ketika individu semakin bertambah besar, maka akan semakin
berkembang. Pada saat itu juga, tekanan aktualisasi diri beralih dari segi
fisiologis ke segi psikologis. Bentuk tubuh dan fungsinya telah mencapai
tingkat perkembangan dewasa, sehingga perkembangan selanjutnya berpusat
pada kedewasaan (Aryanto, 2008).
Menurut Abraham Maslow dalam konsep Hirarki kebutuhan Maslow,
manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan dasar yang dibawa sejak lahir.
Kebutuhan ini tersusun dalam tingkatan-tingkatan dari yang terendah sampai
tertinggi. Kebutuhan paling rendah dan paling kuat harus terpenuhi terlebih
dahulu sebelum pemenuhan kebutuhan yang selanjutnya. Kebutuhan tertinggi
dalam teori Maslow adalah kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah
tahap pencapaian oleh seorang manusia terhadap apa yang dimulai disadari
pada dirinya. Semua manusia akan mengalami fase tersebut, hanya saja
sebagian manusia terjebak pada nilai-nilai atau ukuran-ukuran pencapaian
dari tahap yang dikemukakan oleh teori Maslow. Jika seorang manusia dapat
cepat melampaui tiap tahapan awal dan segera mencapai tahapan akhir yaitu
aktualisasi diri, maka dia memiliki kesempatan mengenal dirinya yang
sebenarnya (Arianto, 2009).
8
2
a. Internal
Faktor internal ini merupakan bentuk hambatan yang berasal dari dalam
diri anak yang meliputi :
3
anak diasuh dengan pola yang baik dan sesuai dengan tingkat
perkembangannya maka seorang anak akan berkembang sesuai
dengan pola asuh yang diharapkan orang tua. Akan tetapi jika orang
tua menerapkan pola asuh yang tidak sesuai seperti pola asuh yang
terlalu keras dan memaksa akan mengakibatkan anak menjadi seorang
yang takut dalam menunjukkan potensi dan mengungkapkan apa yang
menjadi keinginannya, karena anak takut jika apa yang mereka
lakukan dianggap salah dan akan mendapatkan hukuman.
Tidak hanya pola asuh yang menjadi unsur dukungan keluarga,
pemenuhan kebutuhan fisik, kasih sayang, pengakuan dalam keluarga,
pemberian pujian saat anak melakukan hal baik juga merupakan
bentuk dukungan keluarga. Aktualisasi diri dapat terbentuk berawal
dari keluarga sehingga anak yang memiliki aktualiasi diri yang positif
akan terbentuk individu yang memilki kepribadian yang baik saat
anak mulai mengenal dunia luar. Orang tua memiliki peran dan besar
dalam proses aktualisasi diri pada anak yaitu mendampingi anak dan
membantu anak dalam mewujudkan potensi-potensi yang dimiliki
anak. Dukungan orang tua yang diberikan pada anak sangat
diperlukan dalam menumbuhkan aktualisasi diri pada anak, maka
apapun yang menjadi kekuatan dan kelemahan anak yang dimiliki
oleh seorang anak, dan sebagai orangtua sudah menjadi tugasnya
untuk mendukung segala potensi yang dimiliki anak agar tercapai
proses aktualisasi diri pada anak secara optimal sejak dini.
3. Karakteristik Aktualisasi Diri
Seorang yang telah mencapai aktualisasi diri dengan optimal akan
memiliki kepribadian yang berbeda dengan manusia pada umumnya. Menurut
Maslow pada tahun 1970 (Kozier dan Erb, 2001), ada beberapa karakteristik
yang menunjukkan seorang mencapai aktualisasi diri. Karakteristik tersebut
anatara lain:
a. Penerimaan terhadap dirinya sendiri dan orang lain
6
Aktualisasi diri pada anak-anak adalah masa yang sangat awal bagi
seseorang untuk dikatakan hidup sebagai manusia. Maka kebutuhan yang
paling awal terpenuhi sebelum mencapai pada kebutuhan aktualisasi diri
adalah kebutuhan fisik. Bagi seorang anak kebutuhan tersebut sangat besar
karena tuntutan fisiknya harus terpenuhi, hal ini berlaku untuk tahap-tahap
selanjutnya. termasuk pada tahap kebutuhan selanjutnya (Fitri, 2009).
Ketika seorang anak dianggap memiliki prestasi yang ditunjukkan, hal
tersebut belum tentu dapat dikatakan seorang anak sudah memasuki
pencapaian sikap aktualisasi, terkadang seorang ketika ditanyakan apakah dia
senang saat memenangkan suatu kompetisi, dia akan menjawab senang.
Kemungkinan anak tersebut mengalami pencapaian kebutuhan yang lain yaitu
kebutuhan yang berada di bawah kebutuhan aktualisasi diri. Jika
menampilkan diri seorang anak dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik,
maka saat menang akan mendapatkan hadiah untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, Saat anak menampilkan diri maka seorang anak dapat memenuhi
kebutuhan akan cinta dari lingkungannya, maka anak telah hidup dalam
lingkungan yang tidak menghargai keberadaannya, kecuali ketika seorang
anak tampil. Padahal sudah menjadi kewajiban orangtua untuk menghargai
potensi maupun kekurangan dalam kondisi apapun.
Seorang anak memiliki kebebasan dalam penentuan potensi yang
dimiliki dan bebas untuk menunjukkan potensi yang dimilki tanpa harus ada
paksaan dari pihak yang lain, yang nantinya saat beranjak dewasa seorang
akan memiliki rasa senang dan kepuasan dalam hidupnya (Fitri, 2009).
5. Cara Mengukur tingkat aktualisasi diri pada anak usia prasekolah
Seorang anak dapat dilihat apakah dia bisa dikatakan tercapai proses
aktualisasi diri adalah dengan dilihat dari bagaimana seorang anak
berperilaku dalam kehidupan sosialnya dan keberanian seorang anak dalam
hal mengungkapkan apa yang menjadi keinginanya. Menurut Rosanti (2011)
seorang anak dapat dikatakan terpenuhi proses aktualisasi diri yaitu dengan
melihat perkembangan anak sebagai berikut :
8
disebut aktualisasi diri. Anak yang sudah tercapai aktualissi dirinya akan
mempermudah untuk mengetahui potensi-potensi yang dimiliki sejak
dini dan menjadi seorang yang lebih matang dalam hal perkembangan
saat dewasa kelak. Semakin cepat seorang anak mencapai kebutuhan
aktualisasi diri maka anak tersebut memiliki kesempatan mengenal
dirinya sendiri yang sebenarnya lebih cepat dari anak-anak yang lain.
B. Dukungan Keluarga
1. Definisi
Menurut Friedmen (2001) dukungan keluarga adalah sikap, tindakan
dan penerimaan kelurga terhadap anggotanya. Keluarga juga berfungsi
sebagai sistem pendukung bagi anggotanya dan anggota keluarga memandang
bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan
dengan bantuan jika diperlukan.
Dukungan keluarga adalah suatu proses hubungan antara keluarga
dengan lingkungan sosial keluarga tersebut bersifat reprokasitas (sifat dan
hubungan timbal balik), advis atau umpan balik (kuantitas dan kualitas
komunikasi) serta keterlibatan emosional ke dalam intimasi dan kepercayaan
dalam hubungan sosial (Kane, 2001).
Dukungan keluarga adalah komunikasi verbal dan nonverbal, saran,
bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang
akrab dengan subyek yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-
orang yang akrab dengan subyek di dalam lingkungan sosial atau berupa
kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau
berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini seseorang merasa
memperoleh dukungan secara emosional merasa lega karena mendapat
perhatian, saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya (Kuncoro,
2002).
Dukungan keluarga adalah keberadaan, kesedian, kepedulian, dari
orang-orang yang dapat diandalkan, serta dapat menghargai dan saling
menyayangi (Serason, 2002).
2. Jenis dukungan Keluarga
10
tinggi tingkat ekonomi suatu keluarga biasanya akan lebih cepat untuk
memenuhi setiap tingkatan kebutuhan dasar sehingga cepat sampai
pada tingkatan terakhir yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
3) Faktor Budaya
Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai dan kebiasaan
kelaurga dalam memberikan dukungan termasuk bagaimana cara
pemberian dukungan untuk pencapaian pada tingkat kebutuhan dasar
yaitu aktualisasi diri.
5. Cara mengukur Dukungan Keluarga
Menurut Smet (2000) cara untuk mengukur dukungan keluarga dapat dilihat
dengan ciri-ciri dukungan yaitu :
a. Informatif, yaitu dengan cara memberikan dukungan infomasi yang
diperlukan oleh keluarganya seperti pemberian nasehat, pengarahan, ide-
ide atau informasi lainnya.
b. Perhatian sosial, dukungan tersebut dapat ditunjukan berupa dukungan
simpati, empati, cinta, kepercayaan dan penghargaan.
c. Bantuan Instrumental, anggota keluarga bersedia menolong secara
langsung jika salah satu dari anggotanya mengalami kesulitan. Misalnya
dengan cara menyediakan peralatan yang lengkap dan obat-obatan yang
dibutuhkan anggota keluarganya.
d. Bantuan penilaian, pemberian penilaian positif dan negatif yang
pengaruhnya sangat berarti seperti pujian jika anggotanya melakukan
tindakan yang benar dan teguran saat anggotanya melakukan kesalahan.
14
C. Kerangka Teori
1.
D. Kerangka Konsep
E. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, variabel independen
dan variabel dependen . Variabel independen penelitian ini yaitu dukungan
keluarga, sedangkan aktualisasi diri sebagai variabel dependen.
F. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian adalah “Ada
hubungan antara dukungan keluarga dengan aktualisasi diri pada anak usia
prasekolah di TK ABA 31 Ngaliyan Semarang”.
G. Jadwal Penelitian
Terlampir.