Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Preseptor :
2018
Abstrak
Metode : Data didapatkan dari the City Institute for Skin and Venereal
ditemukan pada etnik Roma dibanding dengan sisa populasi Belgrade. Persentase
rata-rata etnik Roma yang terkena sifilis dan gonore masing-masing 9.6% dan
13.5%, Persentase etnik Roma pada populasi total Belgrade adalah 1.6%. Etnik
Roma dengan sifilis dan gonore lebih banyak ddiderita oleh laki-laki (75%), usia
terbanyak pada 20-29 tahun (43.4%), tidak menikah (64.5%), dengan pendidikan
sekolah dasar atau lebih rendah (59.2%), tidak bekerja (80.3%), dan heteroseksual
(89.5%). Sebanyak 10,5% dari etnik Roma adalah pekerja seks dan 68.4% tidak
kasus etnik lain di Belgrade dalam semua karakteristik yang diamati sesuai
Roma merupakan kelompok minoritas terbesar dan paling rentan di Eropa. Total
sekitar 7-9 juta etnik Roma tinggal di Eropa dan diperkirakan 70% dari mereka
tinggal di Negara Eropa Tengah dan Timur membentuk Uni Soviet. Menurut
sesnsus populasi pada tahun 2011 jumlah total dari etnik Roma yang diakui di
Serbia adalah 147,604 yang merupakn 2.05% dari populasi Serbia. Etnik Roma
yang diakui Serbia paling banyak berpusat di Belgrade, ibukota dan kota terbesar,
dengan penduduk 27,325 atau 18.5% dari jumlah total dan 1.6% dari populasi
total Belgrade.
dibidang kesehatan karena kemiskinan ekstrim, higine yang kurang, nutrisi yang
buruk, kondisi hidup yang tidak layak, tingkat pengangguran yang tinggi dan
kesehatan memberi dampak negative pada kesehatan mereka. Etnik Roma juga
dalam resiko tinggi terhadap infeksi menular seksual karena perilaku seks yang
beresiko. Berdasarkan pengamatan pada remaja etnik Roma (usia 15-24 tahun) di
Serbia selama tahun 2010, prevalensi perilaku seks beresiko cukup tinggi
terutama pada laki-laki. Di Belgrade, diluar remaja laki-laki Roma, 36.2% telah
melakukan hubungan seks sebelum usia 15 tahun, 53.9% mempunyai lebih dari
satu pasangan seks dalam setahun, 11.5% telah bekerja sebagai pekerja seks, dan
4% dilaporkan telah melakukan seks anal dengan laki-laki lainya. Infeksi menular
panjang dan kematian dengan masalah medis dan psikologi yang serius. Gonore
dan sifilis merupakan penyakit kelamin yang disebabkan bakteri dan pelaporannya
diwajibkan di Serbia. . Selama peridoe 2010-2014 insiden sifilis di Belgrade
meningkat 182.2% dari 2.25% per 100.000 pada tahun 2010 menjadi 4.4 per
100.000 pada tahun 2014. Insiden gonore meningkat 226.2% dari 2.56 per
100.000 pada tahun 2010 menjadi 5.79% per 100.000 pada tahun 2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan kasus gonore dan sifilis di Roma
yang berobat di the City Institute for Skin and Venereal Diseases di Belgrade
Belgrade semua kasus yang dilaporkan akan diobati di Institut tersebut yang
di rujuk ke tempat praktik dokter swasta, tetapi pada kasus ini biasanya tidak
Metode
Pasien dengan gejala infeksi menular seksual dirujuk ke City Institute for Skin and
Veneral Disease in Belgrade, oleh layanan primer antara Januari 2010 dan
Desember 2014. Diagnosa mereka (gonore dan sifilis dini) diketahui pada
kasus dari gonore dam sifilis sejalan dengan definisi kasus STD Surveillance,
sebuah definisi terbaru untuk gonore dan sifilis. Untuk gonore dibutuhkan isolasi
diplokokus gram negatif intraseluler dengan kultur dari spesimen klinis (swab
uretra diambil dari laki-laki atau swab endoservikal diambil dari perempuan).
Ketentuan untuk sifilis adalah: untuk sifilis primer (SP), ulkus dan treponema
sifilis sekunder (SS) manifestasi klinis pada tahap ini dengan tes titer troponema
dan nontroponema ≥4; untuk sifilis laten dinites troponema dan nontroponema
reaktif dan diikuti oleh kriteria berikut dalam 12 bulan terakhir; tercatat
serokonversi atau empat kali lipat atau lebih peningkatan titer dari tes troponema,
tercatat serokonversi dari tes troponema, riwayat gejala yang konsisten dengan
diagnosis SP atau SS, secara seksual terpapa dengan orang dengan SP, SS atau
Data pada karakteristik demografi dasar pasien di Roma (umur, jenis kelamin,
didapatkan dari formulir resmi untuk pemberitahuan sifilis dan gonore, juga
dianalisis.
Pada analisis data, proporsi dibandingkan dengan menggunakan tes χ2 dan tes
Fisher semua p-value berdasarkan tes twotailed, dan p<0.05 dikatakan signifikan.
Naskah ditinjau dan diterima oleh penulis penanggung jawab dari City Institute
Frekuensi sifilis dan gonore diantara etnik Roma dan etnik lainnya di populasi
2014 etnik Roma berjumlah 3.4% sampai 17.1% (rata-rata 9.6%) dari subjek
yang teregistrasi dengan sifilis dan 11.7% sampai 18.8% (rata-rata 13.5%) dari
pasien yang teregistrasi dengan gonore. Berdasarkan persentase etnik Roma pada
populasi total Belgrade yang berkisar 1.6% dari sifilis dan gonore memiliki
Kasus Gonore
2010 5 (12.5) 35 (87.5) 40
2011 9 (18.8) 39 (81.2) 48
2012 14 (14.9) 89 (85.1) 94
2013 16 (11.7) 121 (88.3) 137
2014 15 (12.6) 104 (87.4) 119
Total 59 (13.5) 379 (86.5) 438
Roma dengan sifilis dan gonore lebih banyak pada laki-laki (75%) dan mayoritas
berumur 20-29 tahun (43.4%), tidak pernah menikah (64.5%), pendidikan setara
sekolah dasar atau lebih rendah (59.2%), tidak bekerja (80.3%), dan heteroseksual
(89.5%). Diantara mereka 10.5% merupakan pekerja seks komersial dan 68.4%
tidak diketahui sumber infeksi (Tabel 2). Terdapat perbedaan yang signifikan
antara kasus Roma dan kasus lain pada semua karakteristik yang diamatai (Tabel
2). Kasus Roma lebih muda, pendidikan lebih rendah, lebih banyak yang menikah
dan pengangguran. Diantara kasus Roma lebih banyak pekerja seks fan persentase
merupakan minoritas diantara semua kasus, diantara kasus Roma lebih banyak
perempun dibandingkan dengan kasus lain. Roma lebh sedikit menyatakan dirinya
sebagai homoseksual.
Tabel 2- Karakteristik kasus sifilis dan gonore di Roma dan kelompok etnis
lainnya pada populasi Belgrade yang terdaftar di City Institute for Skin and
Veneral Disease, Belgrade, 2010-2014.
Karakteristik Kasus sifilis dan gonore, jumlah p valuea
(%)
Roma Etnis lain
Jenis kelamin 0.030
Laki-laki 57 (75.0) 458 (84.8)
Perempuan 19 (25.0) 82 (15.2)
Pendidikan <0.001
≤SD 45 (59.2) 44 (8.1)
SMP 31 (40.8) 432 (80.0)
SMA 0 (0.0) 64 (11.8)
sifilis secara signifikan lebh banyak yang homoseksual (23.5% vs. 64%, p<0.05)
dan pekerja seks (35.3% vs. 3.4%, p<0.0001), dan lebih banyak tidak diketahui
sumber infeksinya (88.2% vs. 62.7%,p<0.05). Pasien dengan sifilis juga lebih tua
dibandingkan pasien dengan gonore, tapi perbedaan ini berada pada garis batas
sekunder diluar empat kasus tersebut, dan sembilan kasus diklasifikasikan sebagai
Pendidikan 0.601
≤SD 11 (64.7) 34 (57.6)
SMP 6 (35.3) 25 (42.4)
Diskusi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa pada tahun
2008 terdapat 10,6 juta kasus sifilis dan 106,1 juta kasus gonorea pada orang
itu, sifilis memiliki tingkat transmisi yang lebih tinggi daripada gonorea dan dapat
juga ditularkan melalui darah atau melalui transmisi secara vertikal dari ibu yang
terinfeksi kepada bayinya.9 Setiap gangguan dapat diikuti oleh komplikasi serius.
Gonore gervon yang tidak diobati pada wanita dapat menyebabkan penyakit
neurologis. Jika tidak diobati selama kehamilan, sifilis dapat menyebabkan janin
lahir mati atau kelahiran preterm dan menyebabkan infeksi kongenital pada bayi.11
Sifilis juga dapat meningkatkan risiko penularan dan akuisisi HIV dengan
Beograd selama periode 2010-2014. Kedua sifilis dan gonore lebih sering terjadi
pada populasi Roma dibandingkan dengan populasi Belgrade lainnya. Tidak ada
data awal tentang frekuensi gonore pada populasi di Roma dan di Beograd, namun
dalam sebuah penelitian yang dilakukan di kota ini pada tahun 2012 sebanyak 207
remaja Roma berusia 15-24 tahun, prevalensi sifilis adalah 1%.13 Menurut
Gyarmathy et Al. prevalensi sifilis pada etnis Roma di Budapest adalah 2% .14
Sebanyak 286 diuji penyakit menular seksual di Sofia, 21,7% memiliki setidaknya
satu penyakit; 4,5% menderita gonore dan 3,5% mengalami sifilis.15 Studi lain di
Bulgaria mengungkapkan bahwa 3,7% orang di Roma menderita gonore dan tidak
ada sifilis yang terdeteksi.16 Menurut hasil studi kohort retrospektif pada
adalah 104 kasus per 100.000 orang/tahun yang tidak sesuai lagi.17
Dalam penelitian ini, populasi Roma berbeda secara signifikan dari kasus
lain yang terdaftar di Beograd dalam semua karakter yang diamati. Mereka lebih
muda, kurang berpendidikan dan lebih banyak pengangguran, yang sesuai dengan
perbedaan antara populasi di Roma dan jumlah penduduk Serbia. Menurut data
dari sensus 2011, usia rata-rata populasi Serbia adalah 42,2 tahun dan populasi
Roma berusia 27,8 tahun.2 Penduduk Roma yang tinggal di kota-kota lebih muda
yang sama, 15,1% orang Roma buta huruf dan sekitar 80% memiliki riwayat
pendidikan sekolah dasar yang tidak lengkap atau lengkap 2.5% dan 32% dari
keseluruhan populasi Serbia. Pengangguran di Roma tiga kali lipat lebih tinggi
Roma ditemukan berada di antara yang paling miskin, dengan tingkat pendidikan
yang sangat rendah dan dengan tingkat pengangguran yang tinggi.15 Knezevic
menunjukkan minat untuk memperbaiki posisi sosial mereka ".18 Dalam situasi
seperti itu, tidak mengherankan bahwa 10,5% kasus di Roma, dan hanya 0,2%
dari kasus lainnya, menyatakan diri mereka sebagai pekerja seks, yang sebagian
besar tidak diketahui sumber infeksinya. Kasus di Roma secara signifikan lebih
mungkin menjadi pekerja seks yang dapat menjelaskan kehadiran perempuan pada
kasus di Roma (25%) dibandingkan kasus lainnya (15,2%). Menurut Sipeti'c et al.
signifikan lebih sering sebelum usia 14, 38,5% di antaranya tidak pernah atau
tidak menggunakan kondom dengan pasangan seks komersial mereka dan hampir
20% memiliki IMS dalam enam bulan terakhir.19 Mereka sangat kurang
Seperti yang diduga, Roma dan semua kasus sifilis dan gonore lainnya
lebih sering terjadi pada pria. Gender menentukan pola perilaku seksual berisiko
Serbia. Secara tradisional, pria memiliki, lebih atau kurang, kebebasan seksual
yang lebih besar dibandingkan wanita. Dalam penelitian ini, kami tidak memiliki
data tentang perilaku seksual yang berisiko, seperti usia hubungan seksual
pemuda Roma telah menunjukkan bahwa perilaku seksual berisiko, seperti debut
seksual awal, beberapa pasangan seks dan kurangnya penggunaan kondom yang
konsisten sangat sering terjadi dan angka kejadian ini lebih tinggi pada remaja
muda Roma di Serbia daripada remaja Serbia secara umum.4 Dalam penelitian
yang sama, pengetahuan terkait HIV lebih rendah di kalangan pemuda Roma.
Studi yang dilakukan di Bulgaria juga melaporkan perilaku seksual berisiko tinggi
di antara pria Roma.16,20 Menurut hasil mereka, 59% pria Roma memiliki
beberapa pasangan seks, dan lebih dari 52% dari mereka melaporkan hubungan
seksual tanpa kondom dengan pasangan biasa atau dengan banyak pasangan
selama tiga bulan. Dalam penelitian yang dilakukan di Budapest, 82% orang
kegiatan seks sesama jenis.16,20 Hampir dua pertiga pria yang melakukan
hubungan seks tanpa kondom dengan pria lain menerima uang atau barang
berharga dengan imbalan seks dan sebagian besar (94,1%) dilaporkan menjadi
pasangan insertif.16
pekerja seks, dan lebih sering tidak mengetahui sumber infeksi mereka, yang
sesuai dengan fakta bahwa sifilis lebih banyak sering dilaporkan di antara pria
yang berhubungan seks dengan pria dan pekerja seksual, di seluruh dunia.8
Pengujian rutin untuk sifilis harus didorong dan ditawarkan kepada pekerja seks
Keistimewaan pada analisis kami adalah keakuratan data. Hal ini wajar
untuk mengasumsikan bahwa kejadian kedua penyakit ini diabaikan, karena ada
tidak melaporkan semua kasus tersebut. Kenyataan bahwa beberapa pasien bisa
pergi ke dokter swasta, yang karena harganya mahal mungkin lebih terjangkau
oleh pasien yang bukan etnis Roma dan setidaknya sebagiannya menjelaskan
terhadap IMS. Sifilis dan gonore lebih sering terjadi pada kelompok orang Roma
Roma dan untuk mempercepat integrasi sosial mereka tidak dapat diharapkan
dapat memberikan hasil yang baik dalam pencegahan IMS secara relatif cepat.
Pesan pengurangan risiko yang menargetkan populasi Roma lebih penting dari
sebelumnya. Selain itu, distribusi kondom dan promosi harus menjadi bagian