You are on page 1of 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR GAGASAN MEMBUKA USAHA BARU


Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Hasil proyeksi dinas Kependudukan menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat, yaitu dari 205,1 juta jiwa
pada tahun 2000 menjadi 273,1 juta jiwa ditahun 2025.
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai oleh
hiper glikemia akibat kegagalan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.1
Penyakit ini bersifat kronis dan jumlah penderitanya terus meningkat di seluruh dunia
seiring dengan bertambahnya jumlah populasi, usia, prevalensi obesitas dan
penurunan aktivitas fisik. Akibatnya, jumlah penderita akan menjadi dua kali lipat
pada dekade berikutnya sehingga akan menambah beban harga pelayanan di bidang
kesehatan terutama di negara berkembang.2 Hal ini menjadi masalah kesehatan yang
penting karena sebagian kasus diabetes melitus umumnya tidak terdiagnosis atau
undiagnosed diabetes melitus (UDDM) sehingga perlu upaya pemeriksaan untuk
mendeteksi lebih awal agar dapat mencegah terjadinya komplikasi .

Menurut National Diabetes Fact Sheet 2014, total prevalensi diabetes di


Amerika tahun 2012 adalah 29,1 jutajiwa (9,3%). Dari data tersebut 21 juta
merupakan diabetes yang terdiagnosis dan 8,1 juta jiwa atau 27,8% termasuk kategori
diabetes melitus tidak terdiagnosis.4 International Diabetes Federation (IDF) tahun
2012 menyatakan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesia sekitar 4,8% dan
lebih dari setengah kasus DM (58,8%) adalah diabetes melitus tidak terdiagnosis.5
IDF juga menyatakan bahwa sekitar 382 juta penduduk dunia menderita diabetes
melitus pada tahun 2013 dengan kategori diabetes melitus tidak terdiagnosis adalah
46%, diperkirakan prevalensinya akan terus meningkat dan mencapai 592 juta jiwa
pada tahun 2035.6

Sebuah wilayah dengan penduduk yang padat memiliki berbagai aspek


penting dalam kehidupannya. Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat
dibutuhkan oleh setiap manusia hal ini tercermin dari banyaknya jumlah penderita

1
yang datang ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan,
mereka datang dari berbagai golongan yang berbeda, mulai dari golongan ekonomi
kelas tingi hingga ekonomi kelas bawah. Sebagaimana pencanangan “Gerakan
Pembangunan Berwawasan Kesehatan” pada 1 Maret 1999 oleh presiden RI, yang
salah satu strateginya adalah “Pembangunan Kesehatan Nasional Menuju Indonesia
Sehat Tahun 2010” dan diperkuat oleh perubahan amandemen UUD 1945, tap MPR
No.3 th 2000 dan Tap MPR No. VI th 2002, membuktikan kuatnya kepedulian
pemerintah akan arti pentingnya sebuah bangsa yang sehat.
Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan
masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan
visi dan misi tersebut berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk
pelayanan kesehatan di rumah. Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil :
97,7 % menyatakan perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 %
mengatakan bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 %
menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerluka ijin operasional.
Dengan banyaknya pelayanan kesehatan saat ini menyebabkan berbagai
pelayanan memberikan service yang lebih memuaskan pelanggan, hal ini
menyebabkan tingginya tarif rumah sakit yang tidak mampu ditanggung oleh
masyarakat biasa. Tingginya jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit dan kurangnya
perawatan yang diberikan pada rumah sakit menyebabkan LOS (Length Of Stay/lama
tinggal di RS) menjadi semakin panjang sehingga banyak diantara penderita/keluarga
merasa keberatan dengan biaya yang harus dibayar untuk biaya perawatan. Hal ini
terjadi hampir disemua bangsal perawatan.
Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada
individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan
kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan
melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama. Salah satu tujuan dari
pelayanan keperawatan professional adalah memberikan pelayanan keperawatan yang
holistik (menyeluruh ) bio, psiko, sosio, dan kultural kepada individu, kelompok dan
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dasarnya. Pelayanan yang bersifat holistic ini

2
akan lebih lengkap dengan pemberian pelayanan keperawatan lanjutan di rumah atau
lebih dikenal dengan istilah home health care.
Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendirian dan
pembangunan jasa pelayanan kesehatan berupa perawatan kunjungan (visiting nurse)
Sehati Home Care mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan paripurnanya
perawatan kesehatannya. Selain itu hal ini akan sangat menguntungkan
masyarakat karena lebih efektif, efisien, dan terjamin karena di kelola dan dijalankan
oleh tenaga-renaga professional.
Home care dilatarbelakangi, salah satunya, oleh permintaan keluarga
penderita yang diharuskan opname, namun tempat di rawat inap penuh, sementara
untuk ke RSU merasa keberatan dalam hal biaya.
Adakalanya, kami melakukan home care bagi penderita kasus terminal, yakni
kondisi penyakit yang dianggap tidak punya harapan lagi (dari sisi medis) dan tidak
diterima di RS manapun, kami siap menerimanya.

B. VISI, MISI & MOTTO

VISI
Sahabat Home Care yang profesional dan terpercaya
MISI
1. Menjadi balai Asuhan Keperawatan yang Unggul di kalimantan selatan
dan sekitarnya pada tahun 2014 dengan mengutamakan program unggulan
“Meningkatkan kesehatan klien ditengah keluarga” dan “Stop Amputasi”
untuk pasien luka kronis.
2. Mengaktualisasikan peran keperawatan di masyarakat.
3. Memberikan pelayanan keperawatan yang paripurna pada masyarakat
dengan menerapkan konsep Empati, Tepat, Insani dan komunikatif.
4. Menjadi lembaga mandiri yang dapat menjamin kesejahteraan karyawan,
pengurus dan mitra usaha.
5. Menjadi sistem pelayanan keperawatan yang unggul dan inovatif

MOTTO : "kami senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan sepenuh


hati "

3
C. NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN
Nama : Sahabat Home Care
Alamat : Jalan Unlam 1 Sumber Sari No.16 RT.18 RW.14, Kelurahan : Sungai Besar
Kecamatan : Banjarbaru Selatan,Kalimantan Selatan

D. BIDANG USAHA
Sahabat Home Care merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang pelayanan
kesehatan. Secara khusus, proyek ini melayani perawatan paripurna paska
hospitalisasi.

E. BENTUK PERUSAHAAN
Sahabat Home Care merupakan suatu perusahaan berbentuk PT (Perseroan Terbatas)
yang didirikan oleh 3 orang ahli yaitu :
1. Yonanto, M.Kes.
2. Septiana, S.Kep.,Ns.
3. Tiana Septian, S.Kep.,Ns..
Sebagai persero aktif dan bekerjasama dengan beberapa rumah sakit di wilayah
kalimantan selatan, diantaranya :
1). RSU Idaman
2). RSUD Ulin
3). RSUD Banjarbaru
Pendirirannya dilengkapi dengan akta otentik sebagai akta pendirian yang dibuat
dihadapan notaris Prianto, S.H. Bentuk PT dipilih karena memiliki landasan hukum
yang jelas, seperti yang diatur dalam UU No.40 tahun 2007, lebih aman bagi pemilik
modal karena pemimpin dapat diganti sewaktu-waktu melalui rapat dan keputusan
bersama, mudah mendapatkan modal, kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin,
efisiensi pengelolaan sumber dana.

4
BAB II
PROYEK YANG DIUSULKAN

A. PROYEK YANG DIUSULKAN


1. Sifat Infestasi
Atas inisiatif dan analisis peluang yang diambil, Yayasan Medistra
membangun Sahabat Home Care. Sahabat care tersebut menjadi yang pertama
di wilayah kalimantan selatan.
2. Jenis Produk
1) Produk Utama
Sahabat Home Care melayani jasa pelayanan kesehatan yang meliputi :
 Post hospital care
- Wound care
 Rehabilitation care
- Terapi fisik
- Terapi okupasi
- Terapi gerak untuk pasien orthopedi
 Specific medical condition
 Maternity, newborn, and pediatric care
- Kehamilan/ pre natal
- Kehamilan beresiko : DM, hipertensi, ketergantungan
obat, AIDS
- Ibu baru (primi gravida)
- Bayi : kelahiran dengan trauma, premature
- Post partum : perawatan luka section secarea, perineum
- Anak-anak
 Private care
 Gerontic case management
 Educational program

5
2) Produk Sampingan
Selain menyediakan jasa pelayanan kesehatan Sahabat Home Care
juga menerima pesanan berupa menu diit khusus bagi beberapa
penderita penyakit tertentu :
 Menu diit diabetes
 Menu diit hipertensi
 Dll.

B. ASPEK TEKNIS
1. Sifat Proyek
Sahabat Home care merupakan institusi swasta yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa home care dengan menerima
imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui
pihak ketiga (asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta tentu
tidak berorientasi not for profit services. Namun sebagai usaha pelayanan
kesehatan yang mengutamakan peningkatan kesehatan masyarakat, Sahabat
Home Care sekaligus menjadi lembaga sosial dalam educational program
karena menjalin kerjasama dengan LSM kesehatan.
2. Jenis Usaha dan Kapasitas Pelayanan
Usaha Sahabat Home care ini bergerak di bidang jasa pelayanan
kesehatan yang melayani wilayah kalimantan selatan dan sekitarnya serta
tidak menutup kemungkinan meluas di sekitar wilayah Banjabaru. Dalam
melakukan pelayanan kesehatan, Sahabat Home Care mampu melayani kurang
lebih 20 pasien perhari baik di wilayah kalimantan selatan maupun sekitarnya.
3. Lokasi
Berdasarkan analisis yang telah dibuat dengan mempertimbangkan
letak yang startegis, Sahabat Home Care yang bertempat di Jalan Unlam 1
Sumber Sari No.16. Pemilihan tempat tersebut tidak lain adalah untuk
memudahkan paramedis pelaksana dalam menjangkau lokasi pelayanan
dengan cepat, serta membantu promosi pada masyarakat untuk mengenal
Sahabat Home Care.
4. Bangunan

6
Sahabat Home Care berdiri di atas sebidang tanan seluas 12 x 9 m2
dengan ukuran bangunannya 15 x 12 m dan terdiri dari 2 lantai. Lantai 2
merupakan ruang-ruang manajemen dan administrasi. Ruang tamu, ruang
rapat, dan dapur berada di lantai 1. Sedangkan basement digunakan untuk
gudang penyimpanan, garasi, serta parkir.
5. Mesin dan Peralatan Kesehatan/ Non Kesehatan
 Peralatan kesehatan :
- Tas/ nursing kit
- Pemeriksaan fisik
- Set perawatan luka
- Set emergency
- Set pemasangan selang lambung
- Set huknah
- Set memandikan
- Set pengambilan preparat
- Set pemeriksaan lab. Sederhana
- Set infus/ injeksi
- Sterilisator
- Pot/ urinal
- Tiang infuse
- Tempat tidur khusus orang sakit
- Pengisap lender
- Perlengkapan oxygen
- Kursi roda
- Tongkat/ tripot
- Perlak/ alat tenun
- Alat habis pakai :
o Obat emergency
o Perawatan luka
o Suntik/ pengamian darah
o Untuk infuse
o Pemasagan selang lambung
o Huknah, selang lambung, kateter

7
o Sarung tangan, masker
o Dll

 Peralatan non kesehatan :


- Property
Telepon kantor, telepon selular bagi perawat pelaksana, komputer,
printer, meja, kursi alamari dokumen peralatan memasak, mesin
pompa air
- Alat transportasi
Mobil ambulance, sepeda motor
- dll
 Mesin
- Set peralatan perawatan luka
6. Lay Out Proses Pelayanan
 Mekanisme pelayanan
1). Proses penerimaan kasus
a) Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas,
sarana lain, keluarga.
b) Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk mengelola
kasus.
c) Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses
pengelolaan kasus.
2). Proses pelayanan home care
a) Persiapan
- Pastikan identitas pasien.
- Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien.
- Lengkap kartu identitas unit tempat kerja.
- Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah.
- Siapkan file asuhan keperawatan.
- Siapkan alat bantu media untuk pendidikan.
b) Pelaksanaan
- Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.

8
- Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan
perawat.
- Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien.
- Membuat rencana pelayanan.
- Lakukan perawatan langsung.
- Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi
dll.
- Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas
yang akan dilakukan.
- Dokumentasikan kegiatan.
c) Monitoring dan evaluasi
- Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal.
- Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan.
- Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh
pelaksanan.
d) Proses penghentian pelayanan home care, dengan kreteria :
- Tercapai sesuai tujuan
- Kondisi pasien stabil
- Program rehabilitasi tercapai secara maximal
- Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
- Pasien di rujuk
- Pasien menolak pelayanan lanjutan
- Pasien meninggal dunia

 Manajemen kasus
1) Melakukan seleksi kasus
a) Resiko tinggi ( Bayi, balita, lansia, ibu maternal )
b) Cidera tulang belakang cidera kepala
c) Coma, Diabetes mellitus, gagal jantung, asma berat
d) Stroke
e) Amputasi
f) Ketergantungan obat
g) Luka kronis

9
h) Disfungsi kandung kemih
i) Rehabilitasi medik
j) Nutrisi melalui infuse
k) Post partum dan masalah reproduksi
l) Psikiatri
m) Kekerasan dalam rumah tangga.
2) Melakukan pengkajian kebutuhan pasien.
a) Kondisi fisik
b) Kondisi psikologis
c) Status sosial ekonomi
d) Pola prilaku pasien
e) Sumber- sumber yang tersedia di keluarga pasien
3) Membuat perencanaan pelayanan
a) Membuat rencana kunjungan
b) Membuat rencana tindakan
c) Menyeleksi sumber- sumber yang tersedia di keluarga/
masyarakat.
4) Melakukan koordinasi pelayanan
a) Memberi informasi berbagai macam pelayanan yang tersedia
b) Membuat perjanjian kepada pasien da keluarga tentang
pelayanan
c) Menkoordinasikan kegiatan tim sesuai jadwal
d) Melakukan rujukan pasien
5) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan.
a) Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim
b) Menilai hasil akhir pelayanan ( sembuh, rujuk, meninggal,
menolak )
c) Mengevaluasi proses manajemen kasus
d) Monitoring dan evaluasi kepuasan pasien secara teratur

 Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Riayat kesehatan

10
b. Lingkungan sosial dan budaya
c. Spiritual
d. Pemeriksaan fisik
e. Kemampuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan se- hari- hari
f. Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
a. Aktual
b. Resiko
c. Potensial
3. Perencanaan keperawatan
a. Penentuan prioritas masalah
b. Menentukan tujuan
c. Menyusun rencana secara komprehensif.
4. Implementasi
a. Manajemen perawatan luka
b. Perawatan gangguan sistem pernafasan
c. Gangguan eleminasi
d. Gangguan Nuri
e. Kegiatan rehabilitasi
f. Pelaksanaan pengobatan
g. Tindakan Kolaborasi
5. Evaluasi
a. Mengukur efektifitas dan efisiensi pelayanan
b. Dilaksanakan selama proses dan akhir peberian asuhan.

 Pencatanan dan Pelaporan home care


1. Pencatatan Manajemen kasus
a. Persetujuan pasien
b. Jadwal kunjungan
c. Lembar pengobatan
d. Tindakan tim
e. Rujukan kasus
f. Penghentian perawatan

11
2. Pencatatan pelaksanaan asuhan keperawatan
a. Pengkajian keperawatan
b. Perencanaan asuhan
c. Evaluasi asuhan
3. Alur Pelaporan
a. Home Care
b. Dinkes Kab.
c. Dinkes Prov
d. Depkes
4. Materi laporan
a. Jumlah pasien
b. Jenis penyakit
c. Frekuensi kunjunagn tiap kasus
d. Jumlah pasien dapat pengobatan
e. Jumlah pasien yang dirujuk
f. Jumlah pasien yang meninggal
g. Penyebab kematian
h. Tingkat keberhasilan /kemandirian pasien
i. Jenis tenaga yang memberi pelayanan

7. Bahan Baku dan Bahan Penolong


Sahabat Home Care merupakan perusahaan yang menyediakan jasa
pelayaan kesehatan. Oleh karena itu segi teknis lebih diutamakan, diantaranya
adalah keterampilan dan pengetahuan para tim medisnya. Selain itu
pelaksanaannya didukung oleh alat dan bahan-bahan kesehatan (misal kapas,
betadine, alcohol, gel, obat-obatan, dan lain-lain.

8. Tenaga Kerja
Tenaga kerja Sahabat Home care terdiri dari 3 kelompok, yaitu :
 Tenaga Medis
Terdiri dari :
- Dokter umum : 1 orang

12
Melakukan pemantauan kesehatan klien secara tidak langsung
serta memberikan resep obat.
- Ahli gizi : 1 orang
Membuat dan mengelola diit serta menyusun menu klien sesuai
dengan kebutuhan
- Perawat pelaksana : 5 orang
- Manajer kasus (1 orang)
Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir aktifitas tim
d. Memantau kualitas pelayanan
- Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi
pelayanan. dengan fungsi :
a. Melakukan pengkajian komprehensif
b. Menetapkan masalah
c. Menyusun rencana keperawatan
d. Melakukan tindakan perawatan
e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
f. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping
yang efektif.
g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan
h. Membimbing semua anggota keluarga klien dalam
pemeliharaan kesehatan.
i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.
j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.

 Tenaga Administrasi
Terdiri dari :
- Receptionist : 1 orang
Melakukan registrasi klien yang masuk
- Bagian keuangan : 1 orang

13
Melakukan audit keuangan perusahaan, dari pembayaran klien,
merancang anggaran belanja perusahaan, dan lain-lain.
- Pengelola pembukuan : 1 orang
Melakukan audit data registrasi klien serta pengelolaan data
medis klien

 Tenaga Bantuan
Terdiri dari :
- Sopir ambulance : 1 orang
Mengantar jemput perawat ke lokasi klien maupun mengantar
klien ke rumah sakit jika ada indikasi/ harus dilakukan
perawatan/ cek medis di rumah sakit.
- Juru masak : 1 orang
Belanja dan memasak semua menu diit yang telah dibuat oleh
ahli gizi sesuai dengan jumlah dan takaran yang telah
ditentukan.

C. ASPEK PEMASARAN
1. Peluang Pasar
Masih sedikitnya instansi pelayanan kesehatan berupa home care di
daerah Kabupaten Banjarbaru, membuat pendirian Medika Home Care ini
menjadi prospek usaha yang cemerlang dan mampu berkembang di ranah
instansi kesehatan. Apalagi Sahabat Home Care ini akan menjadi home care
pertama di wilayah kabupaten Banjarbaru. Selain itu pengobatan dan
perawatan ke rumah sakit akan membutuhkan biaya yang cukup besar karena
biaya-biaya lain di luar biaya perawatan (biaya menginap, biaya transportasi,
dan lain-lain), serta akan menyita waktu yang tidak sedikit bagi keluarga yang
menunggunya.
Terkadang rumah sakit tidak mampu menampung pasien yang harus
dirawat inap (opname) karena jumlah bangsalnya yang sudah terisi penuh.
Terlepas dari hal itu, tindakan perawatan yang dilakukan di rumah sakit
menjadi suatu trauma psikologis tersendiri bagi pasien. Suasana rumah sakit
yang tidak kondusif untuk pengobatan dan perawatan juga akan menggangu

14
proses penyembuhan pasien. Berbeda dengan perawatan yang dilakuakan di
rumah pasien.
Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada dan
perlu dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat, Salah satu
bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta menyentuh
kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan Kesehatan di
rumah atau home care. Berbagai faktor yang mendorong perkembangannya
sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu melalui pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah.
2. Daerah Pemasaran (Market Segmenting)
Sahabat Home Care yang berkantor di wilayah kabupaten Banjarbaru
menjadikan pasien-pasien yang dirawat di RSU Idaman,RSUD Ulin,RSUD
Banjarbaru
sebagai daerah pemasarannya secara khusus, serta seluruh masyarakat
di wilayah Kabupaten Banjarbaru secara umumnya. Namun tidak menutup
kemungkinan Sahabat Home Care juga melayani customer-costumer di
wilayah sekitar Kabupaten Banjarbaru, misalnya Cempaka,Trikora,Martapura,
dan lain-lain.
3. Pasar Sasaran (Market Targeting)
Sasaran yang dipilih Sahabat Home Care dalam menawarkan jasa diantaranya:
 Klien yang jauh dari pos pelayaan kesehatan.
 Klien dengan kasus penyakit terminal yang memerlukan
pendampingan (misal pasca stroke, sakit kronis, dll) dimana sudah
tidak memerlukan tindakan medis yang rumit.
 Klien dengan indikasi perawatan luka (post op, luka ulkus, luka tekan,
luka dekubitus, dll).
 Klien dengan bayi baru lahir.
 Klien dengan kebutuhan terapi khusus.
4. Volume dan Tarif Pelayanan
 Daftar Tarif Jasa Perawatan
No Tindakan Tarif 1x Tindakan
.
1 Rawat luka 45.000 – 60.000
2 Nebulizier 35.000

15
3 Angkat jahitan 45.000
4 Penanganan nyeri 50.000
5 Pemantauan KKP 50.000
6 Pemantauan Hipertensi 35.000
7 Pemantauan CVA 50.000
8 Pemantauan DM 30.000 – 50.000

 Rincian Biaya Perawatan


 Bahan habis pakai :
Kassa steril 2 box
H2O2 1 btl
Na Cl 1 fls
Verban roll 2 bj
Spuit 5 cc 2 bj
Handscoen 1 ps
 Alat/bahan :
Pinset anatomi
Pinset cirurgie
Gunting verban
Bak instrumen
Gunting nekrotomi
Biaya perawatan
Alat : Rp 10.000,-
Bahan Habis Pakai : Rp 30.000,-
Jasa perawat dan transport : Rp 50.000,-
Biaya keseluruhan untuk perawatan luka gangren 1 kali tindakan
sebesar Rp 90.000,-

 Daftar sewa alat


No Alat Tarif
.
1 Set rawat luka 30.000 – 40.000
2 Nebulizier 40.000
3 Set angkat jahitan 35.000
4 Set hipertensi 10.000 – 20.000
5 Set oksigen + isi 1 m3 60.000
6 Set DM 20.000 – 30.000

16
 Daftar Tarif Transport
No Transport Tarif
.
1 Dalam kota Kudus 5.000 – 25.000
2 Luar Kota Kudus 30.000/km

 Daftar Tarif Menu


No Jenis Tarif
.
1 Diit Diabetes 30.000/ hari
2 Diit Hipertensi 27.000/ hari

5. Persaingan dan Strategi Bersaing


Home care di wilayah kalimantan selatan masih dapat dihitung dengan
jari dan belum banyak jumlahnya. Bahkan pembangunan Sehati Home Care
akan menjadi pelopor dan yang pertama di Kabupaten Banjarbaru. Oleh
karena itu Sahabat Home Care tidak mengalami permasalahan yang mendalam
dalam hal bersaing dengan home care lain. Namun, banyaknya rumah sakit,
rumah bersalin, maupun klinik akan menjadi pesaing tersendiri karena
masyarakat belum mengenal istilah maupun kinerja dari sebuah home care.
Masyarakat masih beranggapan bahwa prosedur pengobatan dan perawatan
sepenuhnya dilakukan dari, oleh, dan di rumah sakit. Untuk itu Sahabat Home
care berusaha untuk mempromosikan pelayanannya dan menjalin kerjasama
dengan berbagai instansi kesehatan dari tingkat Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) hingga puskesmas-puskesmas di wilayah Kabupaten Banjarbaru.
Dalam hal biaya untuk 1 kali perawatan, tarif yang dikeluarkan oleh
home care cenderung sedikit lebih mahal dengan biaya perawatan ketika di
rumah sakit maupun klinik kesehatan. Hal ini terjadi karena tim medis home
care harus mendatangi lokasi klien yang menyebabkan waktu, tenaga, dan
biaya yang relatif tidak sedikit. Agar pelanggan loyal terhadap suatu institusi
home care, maka Sahabat Home Care senantiasa mengutamakan pelayanan
sebagai berikut :
 Kemudahan

17
Meliputi kemudahan untuk dihubungi, mendapatkan informasi, dan
kemudahan untuk membuat janji.
 Selalu tepat janji
Sangat penting untuk membina hubungan saling percaya antara
masyarakat dengan institusi home care swasta.
 Sesuai standar yang ditetapkan
Hal ini merupakan ciri professional, baik dalam melaksanakan
tindakan, kualitas tenaga ahli, maupun manajemen perusahaan.

 Responsif
Bersifat responsive terhadap keluhan, kebutuhan, dan harapan klien.
 Relasi
Mengembangkan hubungan kerjasana secara internal dan eksternal
untuk memperbaiki kualitas layanan.
6. Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya
Usaha Sahabat Home Care ini secara khusus melayani pasien yang
membutuhkan pelayanan home care dari RSU Idaman,RSUD Ulin,RSUD
Banjarbaru. Namun secara umum juga melayani klien di wilayah Kabupaten
Banjarbaru, baik yang rujukan dari rumah sakit maupun pribadi. Kerjasama
dengan beberapa rumah sakit yang semakin meluas dan didukung promo
melalui situs internet yang bias diakses oleh semua orang, bukan tidak
mungkin usaha Sahabat Home Care akan dilirik oleh investor dari luar daerah
untuk menanamkan modal dan mengembangkan usaha di kota-kota lain.
7. Pangsa Pasar
Pangsa pasar selisih antara jumlah barang/ jasa yang diminta dengan
jumlah barang/ jasa yang ditawarkan. Home care merupakan usaha yang
bergerak dibidang pelayanan kesehatan. Jumlah pasien yang memerlukan
perawatan di rumah sakit secara kontinyu sangatlah banyak, namun perawatan
itu terbentur oleh banyak hal, misalnya tempat yang jauh dari rumah sakit,
minimnya jumlah bangsal, dan terbatasnya perawat di rukah sakit. Disisi lain
masih belum banyak usaha home care yang didirikan, bahkan di banjarbaru
sendiri belum ada satupun. Sehingga pendirian Sahabat Home Care ini
sangatlah membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sahabat
Home Care memberikan penawaran rata-rata sebanyak 20 pasien per harinya,

18
hal ini mungkin sebenarnya jauh dari permintaan masyarakat di wilayah
Kabupaten Banjarbaru.

D. ASPEK MANAJEMEN
1. Kepemilikan
Usaha pelayanan kesehatan Medika Home care ini dimiliki oleh persero aktif
dan pasif, yaitu :
a). Persero aktif
1). Septiana, S.Kep.,Ns.
2). Tiana Septian, S.Kep.,Ns..
3). Yunanto, M.Kes.
b). Persero pasif
1). RSU Idaman
2). RSUD Ulin
3). RSUD Banjarbaru
2. Struktur Organisasi

Direktur Yunanto, M.Kes.


Manager Administrasi Septiana, S.Kep., Ns.
Manager Pelayanan Tiana Septian, S.Kep.,Ns.
Dokter dr. Alexander W.
Perawat Tutik Kus Endang S.Kep., Ns.
Laili Qodriyah S.Kep., Ns.
Debry Wirawanti R.R S.Kep., Ns.
Mia Rahma S.Kep., Ns.
Susilo Hadi S.Kep., Ns.
Ahli Gizi Renita Ayu S.Gz.

3. Tenaga Kerja/ Karyawan


Tenaga kerja Sahabat Home care terdiri dari 3 kelompok, yaitu :
 Direktur
 Tenaga Medis
Terdiri dari :
 Dokter umum : 1 orang
 Ahli gizi : 1 orang

19
 Perawat : 5 orang
- Manajer kasus (1 orang)
- Perawat Pelaksana (4 orang)
 Tenaga Administrasi
Terdiri dari :
 Receptionist : 1 orang
 Bagian keuangan : 1 orang
 Pengelola pembukuan : 1 orang
 Tenaga Bantuan
Terdiri dari :
 Sopir ambulance : 1 orang
 Juru masak : 1 orang

E. ASPEK KEUANGAN
1. Kebutuhan Dana
Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Sahabat Home Care dialokasikan
untuk :
a) Bangunan :
Tanah seluas 108 m2
Bedung berlantai 2
Property kantor
b) Teknis
Mobil ambulance : 1 unit
Motor : 2 unit
Sarana Komunikasi : 2 HP + 1 telepon kantor
c) Medis :
Peralatan Kesehatan
Bahan baku perawatan kesehatan
d) Perpajakan :
Pajak Listrik (per bulan)
Pajak Telepon dan Internet (perbulan)
Pajak kendaraan bermotor (per tahun)
Pajak Bumi dan Bangunan/ PBB (per tahun)

20
e) Mengurus perijinan
f) Gaji pegawai

2. Sumber Dana
Untuk membangun Sahabat Home Care, sumber dana yang dibutuhkan
diperoleh dari :
 Pemilik PT
1) Yunanto, M.Kes. sebesar Rp. 75.000.000,-
2) Septiana , S.Kep., Ns. sebesar Rp. 40.000.000,-
3) Tiana Septian , S.Kep., Ns. sebesar Rp. 45.000.000,-
4) RSU idaman sebesar Rp. 20.000.000,-
5) RSUD Banjarbaru sebesar Rp. 20.000.000,-
6) RSUD Ulin sebesar Rp. 20.000.000,-
 Kredit
Bank Mandiri Banjarbaru sebesar Rp. 50.000.000,-

JUMLAH = Rp. 270.000.000,


3. Prediksi Pendapatan
Target pendapatan/ bulan = (20 klien x Rp. 75.000,-) x 30 hari
= (Rp.1.875.000,-) x 30 hari
= Rp. 56.250.000,-
4. Prediksi Biaya
 Bangunan :
Tanah seluas 180 m2 = Rp. 24.480.000,-
Gedung berlantai 2 = Rp. 50.000.000,-
Property kantor = Rp. 17.500.000,-
 Teknis :
Mobil ambulance : 1 unit = Rp. 60.000.000,-
Motor : 2 unit = Rp. 22.000.000,-
Sarana Komunikasi : 2 HP + 1 telepon kantor = Rp. 2.500.000,-
 Medis :
Peralatan Kesehatan = Rp. 10.000.000,-
Bahan baku perawatan kesehatan = Rp. 1.000.000,-

21
 Perpajakan :
Pajak Listrik (per bulan) = Rp. 500.000,-
Pajak Telepon dan Internet (perbulan) = Rp. 1.000.000,-
Pajak kendaraan bermotor (per tahun) = Rp. 1.000.000,-
Pajak Bumi dan Bangunan/ PBB (per tahun) = Rp. 500.000,-
 Mengurus perijinan = Rp. 3.000.000
 Gaji pegawai (bulan pertama): = Rp. 30.350.000,-
Biaya yang dibutuhkan = Rp. 244.830.000,-
Biaya yang dibutuhkan = Rp. 244.830.000,-
Biaya tak terduga : 10% x Rp. 234.830.000,- = Rp. 24.483.000,-

TOTAL BIAYA = Rp. 269.313.000,-

5. Prediksi Rugi Laba


Target/ bulan = (20 klien x Rp. 75.000,-) x 30 hari
(Rp.1.875.000,-) x 30 hari = Rp. 56.250.000,-

Gaji pegawai/ bulan :


Direktur = Rp. 4.000.000,-
Manager Administrasi = Rp. 3.500.000,-
Manager Pelayanan = Rp. 3.500.000,-
5 Perawat = Rp. 12.500.000,-
Dokter = Rp 2.500.000,-
Ahli gizi = Rp. 2.500.000,-
Supir = Rp 1.0000.000,-
Juru masak = Rp 800.000,-
Jumlah gaji per bulan = Rp. 30.300.000,-
Pajak telepon dan listrik = Rp 1.500.000,-
Total = Rp 31.800.000,-

JUMLAH LABA / bulan = Rp. 24.450.000,-


6. Kriteria Investasi

22
Sahabat Home Care merupakan suatu usaha dibidang jasa pelayanan
kesehatan. Infestasi perusahaannya pun tidak begitu banyak, misalnya mobil
ambulance, motor, alat kesehatan, dan lain-lain. Alat-alat kesehatan yang
digunakan tidak terlalu mahal harganya. Sedangkan untuk kendaraan maupun
property lain misalnya telepon dan komputer memiliki masa guna yang
panjang (long life), sehingga untuk pengadaan kembalinya sangat
memungkinkan tidak mengalami low benefit.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Usaha pelayanan kesehatan berupa home care masih sangat sedikit dan belum
banyak dikembangakan di Indonesia maupun di wilayah Kabupaten Banjarbaru pada
khususnya. Banyak rumah sakit yang masih belum menyediakan pelayanan home care
bagi para pasiennya. Di wilayah Kalimantan Selatan sendiri bahkan semua rumah
sakitnya belum menyediakan pelayanan home care. Hal ini menjadi peluang yang
besar karena Sahabat Home Care bekerja sama dengan rumah sakit di Banjarbaru,Ulin
dan sekitarnya. Dengan promo yang luas dan servis yang memuaskan serta menjalin
kerjasama dengan banyak rumah sakit, bukan tidak mungkin Sahabat Home Care
akan berkembang menjadi proyek besar dan bahkan membuka cabang di kota-kota
lain. Banyaknya pasien dengan kasus-kasus terminal yang tidak memungkinkan untuk
dilakukannya perawatan secara kontinyu di rumah sakit karena ketebatasan ruangan
unruk menampung pasien membuat usaha Sahabat Home Care layak untuk didirikan ,
terutama di wilayah Kalimantan Selatan, Banjarbaru.
B. SARAN
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat maka hendaknya rumah sakit
swasta juga ikut mendukung visi dan misi Depkes RI untuk mengembangkan
pelayanan home care dimasyarakat selain di rumah sakit pemerintah. Dan kepada

23
masyarakat diharapkan partisipasinya dan untuk perawat harus meningkatkan
kualitas, wawasan dan keterampilan. Bagi perawat Perawat yang menjalankan
perawatan home care hendaknya sudah memiliki SIP dan SIPP, harus kompeten
dalam bidangnya, bertanggung jawab terhadap tugasnya. Bagi pasien dan keluarga
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat home care,
mengikuti anjuran dari perawat, membantu dalam proses tindakan keperawatan, dan
dapat bersifat kooperatif dalam menerima informasi dari perawat.

24

You might also like