Professional Documents
Culture Documents
Istilah positivisme paling tidak mengacu pada dua hal berikut : pada
teori pengetahuan (epistemologi) dan pada teori (akal budi) manusia. Sebagai
teori tentang perkembangan sejarah manusia, istilah posivisme identik dengan
tesis comte sendiri mengenai tahap-tahap perkembangan akal budi manusia,
yang secara linier bergarak dalam urut-urutan yang tidak terputus.
Perkembangan itu bermula dari tahap mistis atau teologi
1. Positivisme Sosial
Posivisme sosial merupakan penjabaran lebih jauh dari kebutuhan
masyarakat dan sejarah. August Comte dan John Stuart Mill merupakan
tokoh-tokoh utama positisme sosial. Sedangkan para perintisnya adalah
Saint Simon dan para penulis sosialistik dan utilitarian; yangkaryanya Juga
dekat dengan tokoh besar dalam ekonomi: Thomas Malthus dan David
Ricardo.
3. Positivisme Kritis
Yang termasuk tokoh-tokoh positivisme kritis adalah Ernst Mach,
Richard Avenarius, Karl Pearson dan JosephPetzoldt. Richard Avenarius
dan Ernst Mach, dua tokoh yang dianggap sebagai pelopor kaum
neopositivisme,mencoba memberikan fundamen bagi kepastian filsafat
dengan derajat kepastian yang sama dengan ilmu pasti. Caranya adalah
dengan menggunakan metode matematik yang dikombinasikan dengan
eksperimen. Penggunaan proposisi matematik ini dapat menjauhkan
filsafat dari segala suasana perasaan, subyektivitas dan metafisika
(Beerling, 1994: 96). Di akhir abad 19 positivisme menampilkan bentuk
yang lebih kritis dalambeberapa karya Mach dan Avenarius, yang lebih
dikenal dengan empiriocritistme. Bagi keduanya fakta adalah satu-satunva
unsuruntuk membangun realitas. Realitas baginya adalah sejumlah
rangkaian hubungan beragam hal indrawi yang relative stabil. Unsur
indrawi itu bisa berupa fisik dan bisa pula psikis. Dengan demikian
sesuatu itu adalah serangkaian relasi indrawi, dan pemikiran kita adalah
persepsi kita atau representasi dari sesuatu itu.
4. Positivisme Linguistik
Yang mula-mula mengembangkan positivisme linguistikpada awal
abad 20 adalah de Saussure. Dia mengaplikasikan sistem logika yang
menggunakan bahasasebagai sistem logika untuk pengembangan ilmu.
Sistem logika bahasa ini disebutsebagai second order of logic yang pada
era sekarang dikenal dengan positivisme linguistik.
5. Positivisme Fungsional
Positvisme fungsional yang merupakan positivisme modem,
masih tetap menggunakan paradigma kuatitaif matematik yang
diasumsikan isomorphic dengan ilmu pengetahuan alam. Disebut
positivisme fungsional karena ia mengadopsi analogi biologik dan analogi
mekanik dalam menelaah manusia. Sistem biologik dan sistem mekanik
dipakai untuk memahami prilaku manusia.
Bila dilihat dari nilai etisnya terhadap sains maka dapat dinyatakan bahwa
apabila pradigma positivisme maka objeknya empiris macam pengetahuannya
menunjukkan sains dan dapat diukur dengan logis dan bukti empiris.
C. Analisis Penulis terhadap aliran Positivisme
1. Kelebihan Positivisme