You are on page 1of 4

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


UPT DINKES PUSKESMAS BANJARNEGARA 2
Jalan. Tirtasari Kelurahan Semarang. Telp : ( 0286 ) 594575

PERENCANAAN AUDIT INTERNAL


Tahun 2018

I. Latar Belakang
Peningkatan kinerja dan mutu puskesmas telah menjadi prioritas utama di
Kementerian Kesehatan. Hal ini tertuang dalam berbagai kebijakan antara lain dengan
dikeluarkannya Permenkes 46 tahun 2015 tentang akreditasi Puskesmas, Permenkes 75
tahun 2015 tentang Puskesmas serta permenkes 44 tahun 2016 mengenai manajemen
puskesmas. Beberapa Permenkes tersebut disusunguna mengatur dan memberi
penekanan pada perbaikan tata kelola dan sumber daya. Perbaikan tersebut secara
keseluruhan tertuang dalam akreditasi puskesmas.
Program akreditasi puskesmas telah dilaksanakan sejak 2015. Pencapaian program
akreditasi sampai akhir tahun 2016 ini telah terakreditasi sekitar 750 puskesmas yang telah
terakreditas dari sekitar 9000 puskesmas yang ada. Target tahun 2017 adalah terakreditasi
sekitar 2080 puskesmas dan diharapkan pada akhir 2020 semua puskesmas telah dapat
diakreditasi. Dari 35 Puskemas di Banjarnegara, 13 diantaranya sudah terakreditasi. Salah
satunya adalah Puskemas Banjarnegara 2.
Akreditasi sebagai sebuah program strategis untuk mewujudkan puskesmas yang
berkualitas telah terbukti secara signifikan dalam merubah performance puskesmas baik
adiministrasi manajemen, UKM dan UKP. Perubahan yang nyata antara lain dapat dilihat dari
penampilan baik bangunan, prosedur pelayanan maupun nilai dalam pelayanan yang baru.
Perubahan menuju perbaikan terus dilakukan untuk menjamin berjalannya sistem pelayanan
dan sistem manajemen mutu yang sustainable dan terus meningkat itulah dilakukan audit dan
tinjauan manajemen secara berkala dan terus menerus.
Monitoring dan penilaian kinerja Puskesmas dilakukan sebagai wujud
akuntabiltas puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai
mekanisme monitoring dan penilaian kinerja dilakukan baik melalui supervisi, laporan
capaian kinerja, audit, lokakarya mini bulanan, lokakarya mini triwulan, penilaian
kinerja semester, dan penilaian kinerja tahunan.
Untuk menilai kinerja pelayanan di UPT.Puskesmas Banjarnegara 2 perlu
dilakukan audit internal. Audit merupakan kegiatan mengumpulkan informasi aktual
dan signifikan melalui interaksi secara sistematis, objektif dan terdokumentasi yang
berazas pada penggalian nilai dan manfaat cara membandingkan standar yang telah
disepakati bersama dengan apa yang diterapkan dilapangan.
Berdasarkan Monitoring dan Penilaian Kinerja yang dilakukan di Puskesmas
Banjarnegara 2 di dapatkan beberapa permasalahan yaitu:
1. Admen : ketidaklengkapan kartu inventaris dan ketidaktepatan kenaikan
pangkat dan KGB
2. UKP : Terjadinya IKP di Ruang Pendaftaran, Ketidakpatuhan petugas dalam
penyeterilan alat, penggunaan APD dan penyimpanan vaksin
3. UKM : Pelaksanaan kelas balita, Pemberian PMT pada balita gizi kurang dan
kunjungan rumah pada penderita TB (Tuberculosis) yang belum sesuai
standar Akreditasi.
Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja
yang menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada
sistem pelayanan maupun manajemen. Audit internal merupakan salah satu
mekanisme untuk menilai kinerja puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal
yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas berdasarkan standar/kriteria/target yang
ditetapkan. Agar pelaksanaan audit internal dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien, maka disusun rencana program audit.
II. Tujuan audit
Melakukan penilaian terhadap kesesuaian sumber daya, proses pelayanan, dan kinerja
pelayanan Admen,UKM dan UKP sebagai dasar untuk melakukan perbaikan mutu dan kinerja
III. Lingkup audit (bagian yg akan di audit di thn itu)
A. Admen : 1. Bagian Sarpras
2. Bagian Kepegawaian
B. UKP : 1. Unit Pendaftaran
2. Unit Tindakan
3. Unit Persalinan
4. Unit Imunisasi
C. UKM : 1. Upaya KIA
2. Upaya P2
3. Upaya Gizi
IV. Objek audit (implementasi dari lingkup audit, sesuai sumber daya/ keadaan
Pkm)
A. Pokja Admen ;
1.Sarpras : Kelengkapan kartu inventaris barang
2. Bag.Kepegawaian ; Ketepatan KP dan KGB karyawan
B. UKP : 1. Pendaftaran : Kejadian IKP
2. Ruang Tindakan : Kepatuhan petugas dalam penyeterilan
alat di Ruang Tindakan
3. Ruang Persalinan: Pemakaian APD
4. Ruang Imunisasi : Ketepatan petugas dalam penyimpanan
vaksin
- Pelayanan UKM : 1. KIA : Pelaksanaan kelas Balita
2. P2P : Kunjungan rumah Penderita TB
3. Gizi : Pelaksanaan pemberian PMT Balita
Gizi Kurang
V. Jadual dan alokasi waktu (terlampir)

VI. Metoda audit (selama 1 thn dan dituangkan dalam perencanaannya)


1. Observasi
2. Wawancara
3. Melihat dokumen/rekaman yang ada

VII. Kriteria audit:


- Pedoman pengelolaan Sarpras
- SOP kenaikan pangkat dan Kenaikan gaji berkala
- Kerangka acuan dan SOP Kelas Balita
- Kerangka acuan dan SOP Pemberian PMT Gizi Kurang
- SOP kunjungan rumah pada penderita TB
- SOP Pendaftaran
- SOP Penyeterian alat
- SOP pemakaian APD
- SOP penyimpanan vaksin
VIII. Instrumen audit
a. Kuesioner untuk wawancara (terlampir)
b. Panduan observasi (terlampir)
c. Check list (terlampir)
Lampiran
Tabel 1. Jadual audit internal
JADUAL AUDIT INTERNAL
TAHUN 2018
J
UNIT KERJA YANG JA AP JU
PEB MAR MEI U AGT SEP OKT NOP DES
DIAUDIT N RIL NI
LI
1. ADMEN KI Gizi Kesl Dst
- Pengelolaan sarpras A ing

UKP Poli UG Dst


Pe umu D
nda m
ftar
an

You might also like