Professional Documents
Culture Documents
“SEKSUALITAS”
1. NUR AZISAH
2. NURUL HUDAYAH
3. RISMAWATY
4. SAHRIANI
5. SITI KAMSINA KIDI
6. SUTRIANA JALAL
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Seksualitas”
ini dengan tepat waktu. Tak lupa pula kami hanturkan shalawat dan taslim kepada
baginda Rasulullah SAW.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang terkait terutama
kepada tutor kami tercinta Bapak Kens Napolion, S.Kp, M.Kep yang telah
memberikan kami dukungan baik secara moral maupun moril dan senantiasa
memberikan semangat kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini
walaupun kami memiliki banyak kendala, akan tetapi kendala itu kami jadikan
sebagai bahan motivasi kami.
Dengan terselesaikannya laporan ini, kami berharap dapat bermanfaat untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan kepada kelompok kami khususnya dan kepada
mahasiswa lain pada umumnya.
Namun, di samping itu kami menyadari bahwa laporan kami ini jauh dari
kesempurnaan serta masih banyak kekeliruan. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk laporan kami
selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
SKENARIO 4
Tn”T” berusia 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan sulit untuk ereksi dan
enggan melaksanakan hubungan seks pada istrinya yang dialami kurang lebih dua
bulan, dan sebelumnya pernah berhubungan seks dengan istrinya tapi dia mengalami
ejakulasi prematur serta mengalami disporia pascasanggama.
1. Jelaskan istilah-istilah yang saudara tidak ketahui dari kasus di atas?
Jawab:
a. Ereksi adalah keadaan membesar dan menjadi kaku pada penis ketika
seorang pria mengalami rangsangan seksual.
b. Ejakulasi premature atau ejakulasi dini adalah suatu masalah suami istri di
mana dalam berhubungan seks laki-laki keluar atau orgasme lebih dahulu
daripada wanita.
c. Disporia pascasanggama adalah
2. Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi sesuai dengan tumbuh
kembang pada kasus di atas?
Jawab:
Anatomi sistem reproduksi pada wanita
a. Genitalia eksterna
Tundun (mons veneris): bagian yang menonjol meliputi simfisis yang
terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu pada
masa pubertas.
Labia mayora (bibir besar): dua lipatan elastis dari kulit, berfungsi dan
menutup dan melindungi struktur alat kelamin.
Labia minora (bibir kecil): berada sebelah dalam labia mayora.
Klitoris (klentit): sebuah jaringan erektil kecil kira-kira sebesar kacang
hijau yang dapat mengeras dan tegang yang mengandung urat saraf.
Perineum adalah jaringan otot yang berbeda di antara vagina dan anus
yang menopang rongga panggul dan membantu menjaga organ
panggul tetap pada tempatnya.
Vestibulum (serambi) merupakan rongga yang berada di antara bibir
kecil, muka belakang dibatasi oleh klitoris dan perineum, dalam
vestibulum terdapat muara-muara dari liang senggama, uretra, kelenjar
bartolin, dan kelenjar skene kiri dan kanan.
Hymen (selaput dara). Lapisan tipis ini menutupi sebagian besar dari
liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi
mengalir ke luar, letaknya di mulut vagina. Bagian ini bentuknya
berbeda-beda, ada yang seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku
dan ada yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada juga yang
dapat dilalui satu jari.
b. Genitalia interna
Vagina (liang kemaluan): tabung yang dilapisi membran dari jenis
epitalium bergaris khusus, dialiri banyak pembuluh darah dan serabut
saraf. Bagian ini merupakan penghubung antara introitus vagina dan
uterus.
Uterus (rahim): organ yang tebal, berotot dan berbentuk seperti buah
pir terletak di dalam pelvis. Uterus terdiri atas fundus, korpus, dan
serviks uteri. Fungsi uterus untuk menahan ovum yang telah dibuahi
selama perkembangan, ovum yang telah keluar dari ovarium
dihantarkan melalui tuba uterina ke uterus.
Ovarium: merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan
kanan uterus di bawah tuba uterina. Ovarium mempunyai 3 fungsi
yaitu memproduksi ovum, memproduksi hormon estrogen, dan
memproduksi progesteron.
Tuba fallopi: fungsinya yaitu mengantarkan ovum dari ovarium ke
uterus, menyediakan tempat untuk pembuahan. Ovum yang telah
dibuahi dalam saluran tuba ini menimbulkan kehamilan ektopik karena
ovum tidak dapat bergerak terus maka ovum tertanam dalam tempat
yang abnormal. Panjang tuba fallopi sekitar 12 cm, yang terdiri atas
pars interstitialis, pars ismika/ismus, dan infundibulum.
Fisiologi system reproduksi wanita
a. Menstruasi
Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur
mengeluarkan darah dari alat kandungannya yang disebut menstruasi
(haid). Siklus menstruasi, selaput lender rahim dari hari ke hari terjadi
perubahan yang berulang selama satu bulan mengalami 4 masa (stadium)
yaitu:
Stadium menstruasi (desquamasi). Pada masa ini endoterium terlepas
dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis
yang disebut stratum basale berlangsung selama empat hari. Dengan
haid, keluar darah potongan endometrium dan lender dari serviks.
Darah ini tidak membeku karena ada fermen (biokatalisator) yang
mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan mukosa,
banyaknya perdarahan selama haid kira-kira 50 cc.
Stadium post-menstruum (regenerasi). Luka yang terjadi karena
endometrium lepas, berangsung-angsur ditutup kembali oleh selaput
lender baru yang terjadi dari sel epitel kelenjar endometrium. Pada
masa ini tebal endometrium kira-kira 0,5 mm dan berlangsung selama
empat hari.
Stadium intermenstruum (proliferasi). Pada masa ini endometrium
tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm. kelenjar tumbuhnya lebih
cepat dari jaringan lain, berlangsung kira-kira 5-14 hari dari pertama
haid.
Stadium praemenstruum (sekresi). Pada stadium ini endometrium tetap
tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-
liku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah tertimbun
glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk sel telur.
Perubahan ini untuk mempersiapkan endometrium menerima telur.
b. Ovulasi
Pada wanita yang mempunyai siklus seksual normal 28 hari, sesudah
terjadinya menstruasi, tidak berapa lama sebelum ovulasi dinding luar
volikel yang menonjol akan membengkak dengan cepat dan daerah kecil
bagian tengah kapsul yang disebut stigma akan menonjol seperti putting.
Dalam waktu 30 menit kemudian cairan mulai mengalir dari folikel
melalui stigma sekitar 2 menit kemudian folikel menjadi kecil karena
kehilangan cairannya.
Stigma akan robek cukup besar dan cairan yang lebih kental yang
terdapat di bagian tengah folikel mengalami evaginasi keluar dank e dalam
abdomen. Cairan kental ini membawa ovum yang dikelilingi beberapa
ratus sel granulose kecil yang disebut korona radiate. Luteinizing hormone
diperlukan untuk pertumbuhan akhir folikel dan ovulasi. Kecepatan
sekresi LH menimbulkan kelenjar hipofise anterior meningkat dengan
cepat. FSH juga meningkat kira-kira 2-3 kali lipat pada saat bersamaan.
Permulaan ovulasi menunjukkan LH dalam jumlah besar yang
menyebabkan sekresi hormone steroid folikular. Dibutuhkan dua peristiwa
untuk berlangsungnya ovulasi yaitu:
Kapsul folikel mulai melepaskan enzim proteolitik dari lisozim yang
mengakibatkan pelarutan dinding kapsul, mengakibatkan
membengkaknya seluruh folikel, dan degenerasi dari stigma.
Terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru yang berlangsung cepat ke
dalam dinding folikel.
Kedua efek ini selanjutnya akan mengakibatkan transudasi plasma ke
dalam folikel yang berperan pada pembengkakan folikel. Akhirnya
pembengkakan dan degenerasi stigma mengakibatkan pecahnya folikel
disertai dengan pengeluaran ovum.
c. Pubertas
Pubertas yaitu dimulainya kehidupan seksual dewasa, sedangka
menarke dimulainya menstruasi. Periode pubertas terjadi karena kenaikan
sekresi hormone gonadotropin oleh hipofise yang perlahan. Dimulai pada
tahun ke-8 dari kehidupan dan mencapai puncak pada saat terjadi
menstruasi pada usia 11-16 tahun.
Pada wanita kelenjar hipofise dan ovarium akan mampu menjalankan
fungsi penuh apabila dirangsang secara tepat. Timbulnya pubertas
dirangsang oleh beberapa proses pematangan yang berlangsung di daerah
otak yaitu hipotalamus dan system limbic yang ditandai dengan:
Peningkatan sekresi estrogen dan pubertas
Variasi siklus seksual bulanan
Peningkatan sekresi estrogen lebih lanjut selama beberapa tahun
pertama dari kehidupan seksual
Terjadinya penurunan progresif dari sekresi estrogen menjelang akhir
kehidupan seksual
Hamper tidak ada sekresi estrogen dan progesterone sesudah
menopause
d. Menopause
Pada usia 45-50 tahun, siklus seksual biasanya menjadi tidak teratur
dan ovulasi tidak terjadi selama beberapa siklus sesudah beberapa bulan
sampai beberapa tahun, dan siklus terhenti sama sekali. Hormone-hormon
kelamin wanita menghilang dengan cepat sampai hamper tidak ada,
disebut sebagai menopause. Penyebab menopause adalah matinya
ovarium. Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita kira-kira 400
folikel primordial, tumbuh menjadi folikel vesicular, dan berovulasi,
sementara ratusan ribu ovum berdegenerasi.
Ketika produksi estrogen turun di bawah nilai kritis, estrogen tidak
lagi dapat menghambat produksi FSH dan LH, juga tidak dapat
merangsang lonjakan FSH dan LH untuk menimbulkan ovulasi. Pada saat
menopause seorang wanita harus menyesuaikan kembali kehidupan
fisiologis yaitu kehidupan yang kosong tanpa hormone-hormon tesebut.
Hilangnya estrogen menimbulkan perubahan fisiologis tubuh:
Rasa panas ditandai dengan kemunduran kulit yang ekstrem
Gelisah, letih, dan ansietas
Penurunan kekuatan pada tulang seluruh tubuh