You are on page 1of 12

2.

Memahami dan menjelaskan gizi untuk tumbuh kembang anak dan remaja
2.1 Periode pertumbuhan pada anak dan remaja

Perkembangan Pertumbuhan Fisik


1.Pertumbuhan Janin Intrauterin
2.Pertumbuhan Setelah Lahir
- Berat Badan :
-Pada usia 5 bln → BB 2x lebih berat
-Pada usia 1thn → BB 3x lebih berat
-Pada usia 4thn →BB 4x lebih berat
-Tinggi Badan :
Pada Anak prasekolah rata-rata naiknya =6-8 cm/thn.
-Kepala :
Ukuran saat lahir : 34cm.
Ukuran saat 6bln : 44cm.
Ukuran saat 1thn : 47cm.
Ukuran saat 2thn : 49cm.
Ukuran saat dewasa : 54cm.
-Gigi :
-Gigi pertama tumbuh pada usia 5-9 bulan.
-Gigi pada anak 1 tahun = 6-8 gigi susu.

Skala Yaumil-mimi
Perkembangan Mental Anak
(Gerakan-gerakan Kasar&Halus, Emosi, Sosial, Perilaku, Bicara)
Perkembangan anak balita:
 Sangat penting sebagai dasar untuk perkembangan selanjutnya yakni prasekolah, sekolah,
akil balig dan remaja
 Untuk perkembangan yang baik dibutuhkan:
1. Kesehatan & gizi yang baik dari ibu hamil, bayi dan anak prasekolah
2. Stimulasi/ rangsangan yang cukup dalam kualitas dan kuantitas
 Keluarga dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) mempunyai peran yang penting dalam
pembinaan fisik, mental sosial anak balita

Dari lahir sampai 3 bulan:


 Belajar mengangkat kepala
 Belajar mengikuti objek dengan matanya
 Melihat ke muka orang dengan tersenyum
 Bereaksi terhadap suara/ bunyi
 Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
 Menahan barang yang dipegangnya
 Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

Dari 3 bulan sampai 6 bulan:


 Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
 Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar
jangkauannya.
 Menahan benda-benda di mulutnya
 Berusaha memperluas lapangan pandangan
 Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
 Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
Dari 6 bulan sampai 9 bulan:
 Dapat duduk tanpa dibantu
 Dapat tengkurap dan berbailik sendiri
 Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
 Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
 Memegang benda kecil daengan ibu jari dan jari telunjuk
 Bergembira dengan melempar benda-benda
 Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
 Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/ lain
 Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian

Dari 9 bulan sampai 12 bulan:


 Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
 Dapat berjalan dengan dituntun
 Menirukan suara
 Mengulang bunyi yang didengarnya
 Belajar menyatakan satu atau dua kata
 Mengerti perintah sederhana atau larangan
 Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh
apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya (memasuki fase oral sepertinya)
 berpartisipasi dalam permainan

Dari 12 bulan sampai 18 bulan:


 Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
 Menyusun 2 atau 3 kotak
 Dapat mengatakan 5-10 kata
 Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

Dari 18 sampai 24 bulan:


 Naik turun tangga
 Menyusun 6 kotak
 Menunjuk mata dan hidungnya
 Menyusun dua kata
 Belajar makan sendiri
 Menggambar garis di kertas atau pasir
 Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil/ kencing
 Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
 Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
Dari 2 sampai 3 tahun:
 Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
 Membuat jembatan dengan 3 kotak
 Mampu menyusun kalimat
 Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
 Menggambar lingkaran
 Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar
keluarganya

Dari 3 sampai 4 tahun:


 Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
 Berjalan pada jari kaki
 Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
 Menggambar garis silang
 Mengenal 2 atau 3 warna
 Menggambar orang hanya kepala dan badan
 Bicara dengan baik
 Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
 Banyak bertanya
 Bertanya bagaimana anak dilahirkan
 Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, dan sisi belakang
 Mendengarkan cerita-cerita
 Bermain dengan anak lain
 Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudranya
 Dapat melakasanakan tugas-tugas sederhana

Dari 4 sampai 5 tahun:


 Melompat dan menari
 Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
 Menggambar segi empat dan segi tiga
 Pandai bicara
 Dapat menghitung jari-jarinya
 Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
 Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
 Minat kepada kata baru dan artinya
 Memprotes bila dilarang apa yang diingininya
 Mengenal 4 warna
 Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil
 Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa

Pendidikan/ stimulasi yang perlu diberikan:


 Akademik sederhana: pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung
 Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat
 Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
 Menyanyi, menggambar
 Bahasa: bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair sederhana
 Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan, menyampaikan berita
 Menggambar
 Membuat permainan dari kertas
 Mengenal tugas, larangan-larangan
 Aktivitas sehari-hari: makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air besar (BAB),
kontrol buang air kecil (BAK).

Tumbuh Kembang Masa Remaja .


Wanita :
-Tumbuh Rambut halus
-Payudara membesar
-Pinggul membesar
-Kulit dan Rambut berminyak.
-Bokong berkembang lebih besar.
-Pada vagina megeluarkan cairan.
-Menstruasi.
Laki-Laki :
-Tumbuh rambut halus
-Keringat bertambah
-Kulit dan rambut berminyak
-Dada bertambah besar dan bidang.
-Tumbuh jakun.
-Suara bertambah berat.
-Mimpi basah.
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses
pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual
dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses
pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi
badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi
karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt :
• Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
• Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan
tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan
aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
2.2 Jenis gizi yang diperlukan untuk anak dan remaja
Protein. Protein berfungsi untuk pertumbuhan sel dan fungsi otak serta perlindungan
terhadap infeksi. Sedangkan asam amino berperan sebagai neurotransmitter atau bahan
zat pengantar ransang saraf, dan mempengaruhi perilaku, seperti emosi, kontrol diri dan
konsentrasi. Asam amino esensial adalah jenis asam amino yang dibutuhkan tubuh
namun tubuh tidak dapat memproduksi sendiri dan diperoleh dari asupan makanan,
contohnya cystine dan lysine.
Kebutuhan protein meningkat pada masa remaja, karena proses pertumbuhan yang
sedang terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja, kebutuhan protein remaja
perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan
yang lebih cepat.
Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibandingkan
perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein bagi remaja 1,5-
2,0gr/kgBB/hari. AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48-62 gr per hari untuk
perempuan dan 55-66 gr per hari untuk laki-laki.
Lemak. Secara kimia, otak yang banyak mengandung lapisan membrane lemak. Agar
otak dapat berfungsi dengan baik diperlukan asam lemak omega 3 dan omega 6.
Penelitian dari Bagian Gizi Masarakat Universita Indonesia juga memberikan kesimpulan
bahwa asam lemak omega 3 dan omega 6 yang terapat di dalam ASI, minyak ikan, dan
ikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kecerdasan anak.
Omega 3. Asam alfa linoleat termasuk dalam kelompok asam lemak tidak jenuh ganda
rantai panjang (Long Chain Polyunsaturated Fatty Acid = LCPUFA) . LCPUFA
merupakan pembuat utama sistem saraf. Kekurangan (defisiensi) Omega 3 akan
menyebabkan adanya gangguan pada sistem penglihatan, daya ingat, gangguan perilaku
dan kekebalan tubuh. Omega 3 terdapat pada brokoli, bayam, daun selada, unggas, dan
beberapa jenis ikan, seperti tuna, salmon, sardin, mackerel, dan herring.
Omega 6. Merupakan LCPUFA. Omega 6 diubah menjadi asam arakhidonat (AA). AA
berfungsi sebagai pengantar rangsang antarsel saraf dan membantu perkembangan otak.
Omega 6 dapat ditemui pada minyak kedelai.
Karbohidrat. Merupakan sumber zat tenaga atau energi. Energi sangat dibutuhkan otak
sebagai sumber energi sel-sel otak dan pembentukan kabel saraf otak untuk proses
berpikir. Karbohidrat juga berperan untuk menangkap dan menyimpan data dalam
memori otak. Sumber karbohidrat mudah ditemui di bahan makanan pokok, seperti nasi,
roti, gandum, dan biskuit.
Vitamin. Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi dan balita serta
pembentukan dan pengembangan fungsi sel-sel otak, seperti peran Vitamin A dalam
membantu pembentukan dan pertumbuhan sel saraf. Vitamin A banyak terdapat pada
wortel, hati sapi, hati ayam, jeruk, dan bayam. Vitamin B6 yang berperan dalam
membantu proses metabolisme asam amino (protein) yang merupakan salah satu
komponen pembentuk otak. Proses pembentukan neurotransmitter juga dibantu oleh
vitamin ini.
Kebutuhan vitamin juga meningkat selama masa remaja karena pertumbuhan dan
perkembangan cepat yang terjadi. Karena kebutuhan energi meningkat, maka kebutuhan
beberapa vitamin pun meningkat, antara lain yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat menjadi energi seperti vitamin B1, B2 dan Niacin. Untuk sintesa DNA dan
RNA diperlukan vitamin B6, asam folat dan vitamin B12, sedangkan untuk pertumbuhan
tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Dan vitamin A, C dan E untuk pembentukan
dan penggantian sel.
Vitamin B9 atau yang lebih dikenal dengan asam folat juga sangat berperan mencegah
kelainan seperti otak tidak berkembang (anensefali). Beberapa bahan makanan yang
mengandung asam folat adalah hati sapi, bayam, brokoli, pisang, susu, gandum, kuning
telur ayam, jus jeruk dan kacang almond. Vitamin lainnya yaitu vitamin c juga berperan
sebagai pembentuk neurotransmitter.
Mineral. Adalah unsur pelengkap yang membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi
dan balita. Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah sodium,
potasium, kalsium, besi, seng, yodium dan klorida. Sebut saja sodium, potasium dan
kalsium berperan dalam proses neurotransmitter antara satu sel dengan sel saraf lain,
termasuk sel otak. Zat besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan myelin (selaput lemak
pelindung akson). Zat besi juga berguna untuk kecepatan penghantar saraf, pemrosesan
informasi dan kecerdasan.
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak
akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan.
Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 %
dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk
memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi
yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.
Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu
vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam
metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam
folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang.
Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A,
C dan E juga diperlukan.
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan
darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah
sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik
dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
Masa remaja menurut WHO adalah antara 10 –24 tahun, sedangkan menurut Monks
(1992) masa remaja berlangsung pada umur 12-21 tahun dengan pembagian masa remaja
awal (12-15 tahun), masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-
21 tahun).
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi remaja adalah
aktivitas fisik. Remaja yang aktif dan banyak melakukan olahraga memerlukan asupan
energi yang lebih besar dibandingkan yang kurang aktif.
Angka kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 2000-
2200 kkal, sedangkan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. AKG energi ini
dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat
adalah: beras, terigu dan hasil olahannya (mie, spagetti, macaroni), umbi-umbian (ubi
jalar, singkong), jagung, gula, dan lain-lain.
Kalsium. Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi muscular,
skeletal/kerangka dan perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan masa anak dan
dewasa. Lebih dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang dewasa
dicapai pada masa remaja.
AKG kalsium untuk remaja dan dewasa muda adalah 600-700 mg per hari untuk
perempuan dan 500-700 mg untuk laki-laki. Sumber kalsium yang paling baik adalah
susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau,
dan lain-lain.
Zat Besi. Kebutuhan zat besi pada remaja meningkat karena terjadinya pertumbuhan
cepat. Kebutuhan besi pada remaja laki-laki meningkat karena ekspansi volume darah
dan peningkatan konsentrasi haemoglobin (Hb). Setelah dewasa, kebutuhan besi
menurun.
Pada perempuan, kebutuhan yang tinggi akan besi terutama disebabkan kehilangan zat
besi selama menstruasi. Hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan terhadap anemia
besi dibandingkan laki-laki.
Perempuan dengan konsumsi besi yang kurang atau dengan kehilangan besi yang
meningkat, akan mengalami anemia defisiensi besi.
Seng (Zink). Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja,
terutama untuk remaja laki-laki. AKG seng adalah 15 mg per hari untuk remaja dan
dewasa muda perempuan serta laki-laki.
2.3 Kebutuhan gizi anak dan remaja
a. Bayi baru lahir sampai umur 4 bulan :
Bayi mulai disusukan sedini mungkin, 3 jam setelah lahir. Waktu dan lama menyusui
disesuaikan dengan kebutuhan bayi (on demand). Hindari pemberian makanan tambahan
seperti madu, air, larutan glukosa dan makanan prelakteal lainnya.
Vitamin A 1500 SI dan D 400 SI mulai diberikan umur 2 bulan. Pada golongan
sosioekonomi rendah, jika gizi ibu kurang dan makannya kurang bergizi, boleh dimulai
umur 1 bulan.
Buah-buahan dianjurkan mulai diberikan pada umur 3 bulan, BB minimal 4,5 kg dan
tidak ada diare. Jenis buah yang diberikan bisa pisang atau pepaya (60 gr) dalam bentuk
dihaluskan, air jeruk atau sari tomat (50-60 ml). Buah mengandung provitamin A dan
vitamin C, mineral dan sedikit kalori.
Pada bulan keempat biasanya dimulai pemberian makanan padat yang pertama dengan
pada bayi dengan BB kurang lebih 6 kg, yaitu bubur susu yang dapat dibuat dari tepung
(beras atau jagung), susu dan gula. Tujuan pemberian makanan padat mulai 4 bulan
antara lain :
- Puncak produksi ASI pada bulan ketiga, sesudahnya produksi akan menetap atau
menurun.
- Kebutuhan bayi semakin meningkat untuk pertumbuhan dan aktivitasnya.
- Merupakan persiapan atau adaptasi untuk menyapih (beberapa minggu.
- Melatih gusi dan gigi bayi untuk mengunyah.
Waktu untuk memberikan makanan lunak dapat dipilih yang sesuai, misalnya jam 09.00
dengan memperhatikan bahwa kira-kira 2 jam sebelumnya tidak diberikan apa-apa.
Dengan demikian bayi menyusui sesuai dengan kebutuhannya, diberi bubur susu satu kali
dan buah-buahan satu kali. Pada umur ini dapat pula diberikan telur ayam, akan tetapi
perlu waspada terhadap kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi hal ini,
pemberian telur ditangguhkan.
b. Bayi umur 5-6 bulan :
Dapat diberikan 1 kali bubur susu sehari, 1 kali nasi tim, buah-buahan, biskuit dan telur.
Nasi tim dapat dibuat sendiri dengan memasak 50 gr nasi. 50 gr sayur (wortel/bayam), 25
gr hati (tahu / daging) dan 250 ml air, lalu disaring. Bila terlalu merepotkan, tersedia nasi
tim instant antara lain: Nestle, SUN, Nutricia, Promina, dan lain-lain.
Selama masa bayi nasi tim harus disaring terlebih dahulu untuk memudahkan
menelannya dan tidak banyak mengandung serat-serat yang dapat mempersulit
pencernaan.
c. Umur 6-10 bulan :
Bubur susu diberikan sekali sehari yaitu pada pagi hari sebagai makan pagi, misalnya
sekitar jam 09.00, dan pada siang harinya dapat diberikan nasi tim, sebagai makan siang,
sekitar jam 13.00. Pada sore hari sebagai makan malam sekitar jam 17.00 - 18.00, dapat
dipilih apakah akan memberikan nasi tim atau bubur susu.
Pengaturan makan yang berhasil pada masa bayi mempermudah pengaturan makan pada
usia selanjutnya. Pada akhir masa bayi, bayi telah dibiasakan menerima makanan padat 3
kali sehari, yaitu pada waktu pagi (makan pagi), siang (makan siang) dan sore atau
malam (makan malam). Selama masa bayi telur cukup diberikan sekali sehari, bila bayi
tidak alergi. Telur dapat dimakan tersendiri setelah dimasak matang atau setengah matang
atau dimakan bersama-sama dengan nasi tim.

Makanan Buatan
Memberikan makanan buatan hanya dibenarkan bila menyusukan tidak dapat
dilaksanakan, karena :
- Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk menyusukan.
- Produksi ASI sangat kurang atau tidak ada. Indikasi ASI sudah berkurang:
- Anamnesis, apakah bayinya menangis setelah disusui, atau apakah ibu merasa
ketegangan payudaranya berkurang.
- Obyektif, dengan menimbang bayi sebelum dan sesudah disusui apakah ada
kenaikan BB, atau peras ASI dan takar selama 1 hari.
- Follow Up, apakah pertambahan BB bayi tidak memadai.
- Ibu tidak punya kesempatan karena untuk pekerjaannya harus meninggalkan
rumah jangka waktu lama.
Kebanyakan makanan untuk menggantikan ASI dibuat dari susu sapi. Hampir semuanya
terdapat dalam keadaan bubuk, hanya memerlukan pengenceran dengan air matang
sebelum diberikan kepada bayi.
Makanan pengganti ASI dapat dikelompokkan sebagai berikut :

 Menurut rasanya : manis dan asam. Contoh pengganti ASI yang manis ialah susu
sapi yang diencerkan sendiri, SGM, S-26, Morinaga manis, Isomil, Enfamil,
Vitalac, dan lain-lain. Contoh pengganti ASI asam ialah Camelpo-2, Eledon,
Dumex, Cap Bendera Asam.
 Menurut pH cairan : diasamkan (acidified, acidulated) dan tidak diasamkan (non
acidified, non-acidulated). Contoh dan sifat serupa dengan pengganti ASI asam
yang manis dan asam.
 Menurut kadar nutrien : pengganti ASI rendah laktosa, misalnya Almiron Isomil,
Sobee, Nutramigen. Pengganti ASI rendah lemak misalnya Eledon, pengganti ASI
dengan lemak yang terdiri dari asam lemak dengan rantai C8-10, misalnya
Portagen.
 Menurut bahan atau sumber protein : Pengganti ASI dari kacang kedele, misalnya
Sobee, Isomil. Umumnya pengganti ASI dari bahan makanan yang tidak berasal
dari susu digunakan untuk bayi yang alergi terhadap susu ibu atau susu sapi.
 Menurut maksud penggunaan : pengganti ASI yang dimaksudkan untuk
menggantikan peranan ASI atau untuk melengkapi kekurangan ASI dan
Pengganti ASI yang dimaksudkan untuk diet dalam pengobatan penyakit
metabolik bawaan (inborn error of metabolism), misalnya Lofenalac untuk bayi
dengan fenilketonuria, Portagen untuk bayi dengan gangguan pencernaan lemak
(pada kistik fibrosis), Nutramigen, Sobee, Isomil untuk bayi dengan galaktosemia
dan sebagainya.
Selanjutnya ada penggolongan berdasarkan komposisi nutrien yaitu Adapted Formula
yang mempunyai komposisi nutrien serupa ASI (contohnya Vitalac, S-26, Nutrilon) dan
Complete Formula yaitu formula lain yang mengandung lengkap nutrien (contohnya
SGM, Lactogen, Enfamil, Morinaga).
Kebanyakan bayi yang mengkonsumsi Susu Formula sebelum usia 6 bulan, menderita
penyakit Alergi Susu Sapi (Cow's Milik Allergy). Gejala klinis yang paling sering
ditemukan adalah batuk kronis dan berulang, diare, dermatitis atopik, urtikaria, dan
rhinitis alergi. Gejala-gejala ini muncul sebelum usia 1 tahun. Hal ini seharusnya
memberikan kesadaran bagi ibu-ibu yang masih memiliki banyak ASI agar tidak
menghentikan menyusui bayinya.
Kebutuhan Gizi Bayi
Kalori
100-120 per kilogram berat badan. Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya:
8 x 100 /120 = 800/960 kkal.
Protein
1,5-2 gram per kilogram berat badan. Bila berat badan bayi 8 kilogram maka
kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16 : 4 = 3/4 gram.
Karbohidrat
50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari. Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal,
maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram.
Lemak
20 persen dari total kalori. Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 :
40 = 40 gram.

You might also like