You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan itu adalah suatu yang dinamis, dengan demikian setiap kehidupan akan
senantiasa mengalami perubahan, dan pada konteks manusia, maka manusiapun juga akan
mengalami perubahan, baik ia sebagai individu maupun masyarakat. Dan dalam perubahan
yang terjadi pada masyarakat (sebagai kumpulan dari individu-individu) bisa terjadi dalam
pola perilaku individu maupun organisasi, perubahan dalam norma sosial, interaksi juga
termasuk pendidikan.
Kehidupan itu dinamis, maka perubahan yang terjadi adalah suatu fenomena yang
lumrah atau normal pengaruhnya bahkan bisa menjalar dan merambah kebagian belahan
dunia lain dengan cepat dan efektif karena didukung oleh kemajuan komunikasi yang canggih
dan modern. Penemuan-penemuan baru dibidang teknologi tanpa kita sadari juga sangat
mempengaruhi perubahan sosial yang juga akan berdampak pada pendidikan.
Suatu perubahan sosial yang terjadi sekecil apapun mungkin akan berakibat pada
struktur kehidupan masyarakat yang lainnya, isalnya pada perubahan gaya berpakaian akan
menghasilkan akbibat pada ekonomi masyarakat, karena suatu model yang tren akan
senantiasa diikuti masyarakat yang menyenangi model-model pakaian yang terbaru. Sama
halnya dampak dari perubahan sosial akan berakibat pada Pendidikan pada khususnya.
Makalah berikut mencoba menggali dampak dari perubahan sosial masyarakat terhadap
Pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana pemahamana mengenai perubahan sosial budaya ?
b. Bagimana Pengaruh perubahan sosial budaya terhadap pendidikan ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Untuk memahami perubahan sosial budaya.
b. Untuk mengetahui Pengaruh perubahan sosial budaya terhadap pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Sosial Budaya


Dinamika perubahan sosial budaya sekarang ini berlangsung dengan sangat cepat.
Dimulai dari sebelum masuknya era reformasi atau di penghujung orde baru, riak itu terasa
deras. Pasca jatuhnya kekuasaan orde baru, berbagai peristiwa sosial berlangsung silih
berganti dengan sangat cepat. Pucuk pimpinan di tingkat nasional punsebelum Presiden
Soesilo Bambang Yudhoyono tidak pernah ada yang mencapai waktu maksimal dua periode.
Bahkan Gus Dur dihentikan di tengah jalan.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola
budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang
terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat
dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan
bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.Perubahan sosial
budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi, cara dan pola pikir
masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru,
terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan
iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang
intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang
lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam
dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika
terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh
adat atau kebiasaan.
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia perubahan berarti hal (keadaan) berubah;
peralihan; pertukaran. Sedangkan sosial adalah hal yang berkenaan dengna masyarakat.
Perubahan sosial adalah berubahnya struktur atau susunan sosial (kemasyarakatan) dalam
suatu masyarakat. Perunahan tersebut merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa
dalam setiap tatanan masyarakat, perubahan itu juga terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat
dasar manusia yang selalu ingin berubah dari satu keadaan kepada keadaan lain yang lebih
baik. Pudjiwati Sajagyo mengutip pendapat Hirschman yang mengatakan bahwa kebosanan
manusia adalah penyebab suatu perubahan.
Manusia sering tidak puas dan bosan pada satu keadaan dan berusaha untuk mencari
cara atau alternatif lainnya untuk menghilangkan kebosanannya dan menemukan cara baru
yang lebih menyenangkan, mudah dan murah. Bisa kita lihat pada revolusi teknologi
transportasi yang demikian canggih hingga berakibat pada perubahan pola mobilisasi
manusia.
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur budaya materiil dan immateriil,
artinya setiap unsur budaya masyarakat yang bersifat materiil dan immateriil (sprituil) juga
rentan atau cendrung terhadap perubahan. Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh
Kingsley Davis yang mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat, sehingga akan disebut suatu perubahan sosial
kalau tatanan dan fungsi dalam masyarakat yang berubah. Sebagai contoh ketika muncul
persatuan pekerja atau organisasi buruh yang dalam masyarakat kapitalis menyebabkan
perubahan hubungan antara pekerja dengan majikan yang kemudian berimplikasi juga pada
berubahnya organisasi ekonomi atau bahkan politik (pada negara tertentu ada yang berubah
menjadi partai politik, misalnya partai buruh di Inggris).
Soerjono Soekamto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar, mengutip pendapat
Gillin dan Gillin tentang perubahan sosial sebagai suatu variasi dari suatu cara hidup yang
telah ada dan diterima dalam suatu masyarakat, baik karena perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi (susunan) penduduk, ideologi ataupun juga karena
adanya difusi maupun penemuan-penemuan teknologi terbaru dalam suatu masyarakat. Jadi
jika suatu masyarakat mengadakan atau melakukan suatu variasi atau cara lain dari kebiasaan
yang sudah ada, maka hal itu dinamakan perubahan.
Konsep perubahan sosial adalah fenomena yang rumit, dalam arti menembus ke
berbagai tingkat kehidupan sosial. Dan jika ada suatu defenisi tentang perubahan sosial yang
mencakup seluruh aspek kehidupan sosial, maka hal itu benar saja. Karena, pada keseluruhan
aspek kehidupan yang terjadi dalam susunan sosial, sistem sosial, dan organisasi sosial
masyarakat.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa perubahan sosial yaitu
perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi dalam sistem sosial, yang mana termasuk
didalamnya aspek kebudayaan juga nilai-nilai, norma, kebiasaan, kepercayaan, tradisi, sikap,
maupun pola tingkah laku dalam suatu masyarakat. Atau jika kita melihat adanya perbedaan
keadaan yang terjadi sekarang dalam suatu masyarakat jika dibandingkan dengan keadaannya
dahulu, maka hal itu dapat dikatakan bahwa dalam struktur sosial masyarakat tersebut telah
berubah.
Banyak yang berpendapat bahwa kecendrungan terjadinya suatu perubahan pada
masyarakat merupakan Fenomena yang wajar sebagai akibat dari pergaulan hidup, dan
banyak pakar yang mengemukakan pendapat bahwa perubahan sosial terjadi sebagai akibat
adanya perubahan yang terjadi dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan
dalam suatu masyarakat, seperti perubahan ekonomi, kebudayaan dan teknologi, politik,
geografis dan sebagainya, yang pada dasarnya bermuara pada kesimpulan bahwa perubahan
merupakan suatu mata rantai kejadian yang melingkar dan tidak terputus.
Pada term norma dan perubahan sosial, maka jika norma adalah dasar dari keteraturan
kehidupan sosial, maka perubahan sosial, yakni yang merupakan perubahan dalam struktur
masyarakat, terjadi sebagai akibat dari perubahan dalam norma-norma sosial tersebut.
Sehingga ketika norma dalam suatu struktur masyarakat telah berubah maka perubahan
dalam masyarakat tersebut telah terjadi.
Sebelum membahas pengertian Pendidikan , perlu kita mengetahui dahulu tentang arti
pendidikan, menurut Badan PBB yang bernama UNESCO bahwa pendidikan adalah usaha
sadar yang dilakukan manusia dewasa untuk mengembangkan kemampuan anak memalui
bimbingan, mendidik dan latihan untuk peranannya di masa depan. Pendidikan merupakan
proses memberdayakan atau juga mengembangkan potensi setiap manusia, usaha
mewujudkan potensi kreatif dan tanggungjawab kehidupan termasuk tujuan pribadinya.
Pendidikan yaitu sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada
seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang
telah menjiwai dan mewarnai kepribadiannya. Pengertian lainnya mengatakan bahwa
Pendidikan merupakan pewarisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan
berpedoman pada ajaran Islam sebagai yang termaktub dalam al-Qur’ân dan terjabar dalam
Sunnah Rasul, jadi yang dimaksudkan dengan Pendidikan adalah dalam rangka terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam Dengan demikian ciri yang membedakan
antara Pendidikan dengan pendidikan lain, yaitu adanya penggunaan ajaran Islam sebagai
pedoman dalam proses pewarisan dan pengembangan budaya ummat manusia atau
masyarakat tersebut.

2.2 Pengaruh Perubahan Sosial Budaya Terhadap Pendidikan


Aspek sosial dalam pendidikan sangat berperan pada pendidikan begitu pun dengan
aspek budaya dalam pendidikan. Dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki
unsur budaya. Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah
budaya, begitu pula kegiatan-kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga
budaya. Berikut akan dibahas mengenai sosial dan budaya pada pendidikan, sebagai berikut :
 Sosiologi dan Pendidikan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok
dan struktur sosialnya. Dalam sosiologi, perilaku manusia bertalian dengan nilai-nilai.
Sosiologi berpandangan bahwa perilaku itu tidak bebas, melainkan mengikuti pola yang
kontinu dan diatur oleh nilai-nilai yang ada di masyarakat. Secara garis besar ada empat
sumber nilai, yaitu norma-norma, agama, peraturan dan perundang-undangan, dan
pengetahuan. Sekolah-sekolah harus memperhatikan pengembangan nilai-nilai ini pada anak-
anak di sekolah. Wuradji mengatakan (1) sekolah sebagai kontrol sosial, yaitu untuk
memperbaiki kebiasaan-kebiasaan jelek pada anak-anak kala di rumah maupun di masyarakat
dan (2) sekolah sebagai pengubah sosial, yaitu untuk menyeleksi nilai-nilai, menghasilkan
warga negara yang baik, dan menciptakan ilmu serta teknologi baru.
Dalam mewujudkan cita-cita pendidikan sangat membutuhkan bantuan sosiologi.
Konsep atau teori sosiologi memberi petunjuk kepada guru-guru tentang bagaimana
seharusnya mereka membina para siswa agar mereka bisa memiliki kebiasaan hidup yang
harmonis, bersahabat, dan akrab sesama teman.
Pendidikan adalah suatu bentuk dari perwujudan seni dan budaya manusia yang terus
berubah (berkembang) dan sebagai suatu alternatif yang paling rasional dan memungkinkan
untuk melakukan suatu perubahan atau perkembangan. Dan sebagaimana telah dikemukakan
sebelumnya bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi
dalam sistem sosial, yang mana termasuk didalamnya adalah pendidikan, karena pendidikan
ada dalam masyarakat, baik itu pendidikan formal, informal, maupun non formal (ada istilah
lain yang menyebutkan ketiga istilah tersebut, yaitu pendidikan sekolah dan pendidikan luar
sekolah), dan perubahan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat sangat berpengaruh
terhadap pendidikan, dan tidak terkecuali Pendidikan.
 Kebudayaan dan Pendidikan
Kebudayaan menurut Taylor adalah totalitas yang kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, dan kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh orang sebagai anggota masyarakat (Imran Manan, 1989).
Hassan (1983) misalnya mengatakan kebudayaan berisikan : (1) norma-norma, (2)
folkways yang mencakup kebiasaan, adat, dan tradisi, dan (3) mores. Sementara itu Imran
Manan (1989) menunjukkan lima komponen kebudayaan sebagai berikut : (1) Gagasan, (2)
Ideologi, (3) Norma, (4) Teknologi, dan (5) Benda. Agar menjadi lengkap, perlu ditambah
beberapa komponen lagi yaitu : (1) Kesenian, (2) Ilmu dan (3) Kepandaian.
Kebudayaan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu : (1) Kebudayaan umum,
misalnya kebudayaan Indonesia, (2) Kebudayaan daerah, misalnya kebudayaan Jawa, Bali,
Sunda, Nusa Tenggara Timur dan sebagainya dan (3) Kebudayaan popular, yaitu suatu
kebudayaan yang masa berlakunya rata-rata lebih pendek daripada kedua macam kebudayaan
terdahulu.
Fungsi kebudayaan dalam kehidupan manusia adalah : (a) Penerus keturunan dan
pengasuh anak, (b) Pengembangan kehidupan berekonomi, (c) Transmisi budaya, (d)
Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha esa, (e) Pengendalian sosial, (f)
Rekreasi Perubahan kebudayaan disebabkan oleh : (a) Originasi atau penemua-penemua baru,
(b) Difusi atau percampuran budaya baru dengan budaya lama, (c) Reinterpretasi atau
modifikasi kebudayaan agar sesuai dengan keadaan zaman.
Upaya bangsa Indonesia untuk memberantas kebodohan dengan mewajibkan
pendidikan dasar sembilan tahun adalah satu upaya untuk mempersiapkan masyarakat dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Seiring dengan berubahnya kebutuhan
masyarakat akan pendidikan yang mampu membekali diri mereka dengan pengetahuan dan
keterampilan yang nantinya dpat digunakan atau dipraktikkan dalam kehidupan nyata, maka
perubahan sosial sebagai akibat dari perubahan orientasi pendidikan juga akan terjadi. Jika
kita melihat perubahan sosial sebagai dampak dari berkembangnya teknologi adalah dengan
sangat mudahnya mengakses internet yang bagi masyarakat yang tidak agamis dapat
digunakan untuk hal-hal yang negatif, kita juga bisa menyaksikan banyaknya kecurangan-
kecurangan, ketidak jujuran, dan banyak perbuatan negatif yang bertentangan dengan norma
agama Islam sebagai dampak dari perubahan sosial, karenanya sangat diperlukan sistem
Pendidikan yang dapat mempersiapkan manusia (masyarakat) untuk tidak melakukan
perbuatan tersebut.
Dampak lain dari terjadinya perubahan sosial terhadap Pendidikan adalah dengan
terus dikembangkannya kurikulum yang mampu menjawab tantangan perubahan, juga
berdampak pada perubahan sistem manajemen pendidikan yang berorientasi pada mutu
(quality oriented), yaitu tuntutan akan peningkatan kualitas pembelajaran yang berkelanjutan
menuju kepada pembelajaran unggul sehingga menghasilkan output yang berkualitas.
Perubahan sosial yang terjadi pada suatu masyarakat sangat berpengaruh pada
pendidikan dan Pendidikan pada khususnya, namun tidak semua perubahan sosial yang
terjadi berdampak positif, tetapi ada juga perubahan sosial yang menghasilkan akbit buruk
bagi dunia Pendidikan , berikut sisi positif dan negatif dari suatu perubahan sosial terhadap
Pendidikan :
Dampak positif
Sisi positif dari sebuah perubahan sosial bagi Pendidikan adalah dapat meningkatnya
taraf Pendidikan dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat menghasilkan manusia yang
siap menghadapi perubahan sosial tersebut dengan mengacu pada ajaran-ajaran Islam.
Dampak negatif
Sedangkan dari sisi negatif dari suatu perubahan sosial terhadap Pendidikan adalah
ketidaksiapan Pendidikan menerima perubahan yang begitu cepat dan drastis, artinya
lembaga Pendidikan harus lebih siap dalam menghadapi perubahan sosial yang semakin
berkembang dan terus menerus berubah.
Apalagi dengan berkembangnya teknologi yang begitu pesat yang membuat
banyaknya pengaruh budaya dari luar yang merasuk pada kehidupan dan cara hidup anak-
anak muslim. Siaran televisi dan akses internet yang sudah bisa dilakukan dimana saja,
menjadi tantangan tersendiri bagi Pendidikan untuk mengantisipasinya, jika Pendidikan
tidak siap terhadap perubahan tersebut maka, Pendidikan akan tergusur, tetapi tidak jika para
pegiat Pendidikan senantiasa berinnovasi dan berkreasi dalam mengantisipasi perbuhan
tersebut, dengan tentunya tidak terlepas dari tuntunan ajaran Islam.
Pengaruh perubahan sosial yang lainnya terhadap Pendidikan adalah terjadinya
transformasi pemikiran dalam Pendidikan, seiring dengan perubahan-perubahan sosial yang
terjadi dalam masyarakat. Sehingga Pendidikan juga mengalami perubahan. Hal ini terjadi
karena adanya persepsi bahwa Islam sebagai penghambat perubahan, Islam dituduh sebagai
tatanan nilai yang tidak bisa berdampingan dengan kemajuan dan sains modern. Jelas semua
anggapan tersebut salah karena ajaran Islam sangat sesuai dengan perkembangan zaman dan
mendukug perkembangan sains (sains yang value bound, bukan yang free of value), karena
pada hakekatnya perkembangan dan kemajuan sains harus sesuai dengan harkat dan martabat
manusia.
Dalam hal yang lebih kongkrit pengaruh perubahan sosial terhadap Pendidikan
adalah ketika perubahan sosial membawa kepada perbaikan ekonomi masyarakat dan
menuntut mereka untuk memenuhi kebutuhan akan hasil teknologi seperti komputer/laptop,
maka ketika seorang anak yang mendapat tugas dari gurunya untuk membuat karya tulis
sederhana yang bahannya tersedia lewat internet, maka secara langsung dan jelas perubahan
sosial. Kita juga melihat perkembangan lembaga Pendidikan yang berorientasi pada IPTEK
sebagai hasil dari berubahnya masyarakat, sehingga banyak visi sekolah/madrasah yang
mengedepankan orientasi IPTEK, karena disisi lain masyarakat juga menuntut lembaga
pendidikan yang mengikuti perkembangan dan mampu mempersiapkan anak mereka untuk
menghadapi masa depan. Jelas, bahwa perubahan sosial yang terjadi sangat berdampak pada
Pendidikan .
Perubahan sosial budaya yang terjadi di lingkungan dapat saja mempengaruhi
pelaksanaan prinsip-prinsip Pendidikan di masayarakat tersebut, karena prinsip-prinsip
tersebut bisa saja tidak berjalan dengan baik karena perubahan sosial yang terjadi, misalnya
berubahnya pola pikir masyarakat dari orientasi agama kepada orientasi dunia kerja, sehingga
Pendidikan dimasayarakat sering kali terpinggirkan, menjadi marjinal, dan tidak menjadi
pilihan pertama.
Hal tersebut juga mungkin saja dikarenakan bahwa lembaga pendidikan yang
melaksanakan Pendidikan di masayarakat tidak mengantisipasi perubahan sosial tersebut,
karena bisa saja Pendidikan dimasayarakat mempersiapkan SDM/lulusan yang siap kerja dan
siap membuka lapangan pekerjaan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola

budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang

terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat

dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan

bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia perubahan berarti hal (keadaan) berubah;

peralihan; pertukaran. Sedangkan sosial adalah hal yang berkenaan dengna masyarakat.

Perubahan sosial adalah berubahnya struktur atau susunan sosial (kemasyarakatan) dalam

suatu masyarakat. Perunahan tersebut merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa

dalam setiap tatanan masyarakat, perubahan itu juga terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat

dasar manusia yang selalu ingin berubah dari satu keadaan kepada keadaan lain yang lebih

baik. Pudjiwati Sajagyo mengutip pendapat Hirschman yang mengatakan bahwa kebosanan

manusia adalah penyebab suatu perubahan.

Perubahan sosial budaya yang terjadi di lingkungan dapat saja mempengaruhi

pelaksanaan prinsip-prinsip Pendidikan di masayarakat tersebut, karena prinsip-prinsip

tersebut bisa saja tidak berjalan dengan baik karena perubahan sosial yang terjadi, misalnya

berubahnya pola pikir masyarakat dari orientasi agama kepada orientasi dunia kerja, sehingga

Pendidikan dimasayarakat sering kali terpinggirkan, menjadi marjinal, dan tidak menjadi

pilihan pertama

Aspek sosial dalam pendidikan sangat berperan pada pendidikan begitu pun dengan

aspek budaya dalam pendidikan. Untuk mewujudkan cita-cita pendidikan sangat


membutuhkan bantuan sosiologi. Konsep atau teori sosiologi memberi petunjuk kepada guru-

guru tentang bagaimana seharusnya mereka membina para siswa agar mereka bisa memiliki

kebiasaan hidup yang harmonis, bersahabat, dan akrab sesama teman.


Daftar Pustaka

Arifin, H. M. , Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)


Berry, David, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi, (Terj. Paulus Wirutomo, Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2003)
Fauzan, 2009, Landasan Sosial Budaya Pendidikan, http://defauzan.wordpress.com, di akses
18-03-2011.
Tirtosudarmo, Riwanto, Dinamika Pendidikan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Indonesia,
(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarma Indonesia, 1994)
Wahyu, Dr. H., MS, Memahami Perubahan Sosial: Aplikasi Teknik Pengendalian dan
Analisis Lingkungan Organisasi, (Banjarmasin; Makalah Disampaikan pada Acara
Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Regional Kalimantan, tgl. 2 s.d. 6 September
2007)
Yasmadi, Modernisasi Pesantren (Kritik Nurcholish Madjid Terhadap Pendidikan Islam
Tradisional), (Jakarta: Quantum Teaching, 2004)
http://tohacenter.blogspot.com/2009/09/dampak-perubahan-sosial-masyarakat.html
MAKALAH
“Perubahan Sosial Pendidikan”

Paulus Andreas Sinlae


1403040054

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


JURUSAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016

You might also like